aktivitas jantung dan aliran darah

AKTIVITAS JANTUNG DAN ALIRAN DARAH
Lisa Novita1) *), Linda Agustin2), Wilda Sasra Yulita3), Irrahmawati4), Yin Ramadhani5), Figa Sabri
Yenti6)
1)

NIM 1310422044, Kelompok 5A, Praktikum Fisiologi Hewan
NIM 1310421020, Kelompok 5A, Praktikum Fisiologi Hewan
3)
NIM 1310421056, Kelompok 5A, Praktikum Fisiologi Hewan
4)
NIM 1310422013, Kelompok 5A, Praktikum Fisiologi Hewan
5)
NIM 1310421015, Kelompok 5A, Praktikum Fisiologi Hewan
6)
NIM 1310421088, Kelompok 5A, Praktikum Fisiologi Hewan
*Koresponden : lisanovitaa21@gmail.com
2)

ABSTRACT
The purpose of this experiment is work are to understand the blood pressure measurement
methode and human heart beat, to know the relationship between blood pressures and human

heart beats with activities and gender. And then, to see and understand the blood flows on
animal. The method used observation of blood pressure and pulse rate in humans is an
experiment that experiments on each individual with a variety of body positions and record
observations while for observation of blood flow in tadpole Rana sp. is deskriptive the
depiction of objects observed by using a microscope. The result of practicum is male have rate
of blood flow sistole (S) , diastole (D) dan heartbeat (P) sitting (S:129, D:77, P:58), standing
(S:116,D:65,P:58), relaxing walk (S:114,D:76,P:56), brisk walking (S:125,D:70,P:64), and
running (S:142,D:76,P:86). And Female have rate of blood flow sistole (S) , diastole (D) dan
heartbeat (P) sitting (S:101.8, D:64.3, P:87.5), standing (S:100.1, D:64.1, P:92.6), relaxing
walk (S:100.8, D:61, P:89.6), brisk walking (S:111.6, D:69.3, P:97.3), and running (S:118.3,
D:68.6, P:102.8). Factors affecting blood pressure and heart rate ie gender , age, weight ,
health , body temperature and activity. Part of the circulatory system in the tadpole Rana sp. that
can be observed that the aorta, arteries, veins and capillaries. The conclusion are blood pressure
and pulse different for each activity and gender also can influence blood pressure and pulse.
Blood pressure male is higher than female but pulse female is higher than male.
Keyword: Blood flow, blood pressure, humans, pulse and Rana sp.
PENDAHULUAN
Darah merupakan media transport dari
sistem sirkulasi. Sifat paling utama dari
sirkulasi adalah bahwa sirkulasi merupakan

lintasan yang kontinyu. Ini berarti apabila
jumlah tertentu darah dipompa oleh
jantung, maka jumlah yang sama juga
mengalir melalui setiap bagian sirkulasi.
Sistem sirkulasi darah terdiri dari sistem
pembuluh darah (blood vascularsystem)
dan sistem pembuluh limfa atau getah
bening (lymph vascular system). Sistem
pembuluh darah terdiri atas jantung yang

memompa darah, arteri yang membawa
darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan,
kapiler, saluran kecil yang bernastosome
dan membelah diri
untuk pertukaran sebagai zat antara darah
dan
jaringan,
dan
vena
yang

mengembalikan
darah
ke
jantung
(Junquiera et al., 1995).
Sistem sirkulasi terdiri atas saluransaluran atau ruang-ruang (rongga-rongga)
berkesinambungan yang terdapat dalam
tubuh hewan yang mengangkut cairan dan

bahan padatan yang terlarut ke dalam
tubuh. Sistem sirkulasi terdiri atas dua
macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup dan
sistem sirkulasi terbuka. Sistem sirkulasi
tertutup yaitu darah senantiasa berada
dalam tabung kapiler, arteri dan vena. Ciri
sirkulasi
tertutup
meliputi
sistem
bertekanan tinggi yang memerlukan

resistensi periferal tinggi dan dijaga
keberlanjutannya diantara denyut-denyut
jantung, membutuhkan dinding yang
elastik, darah di bawa langsung ke organ,
distribusi ke organ dengan baik dan darah
kembali ke jantung dengan cepat. Sirkulasi
terbuka yaitu sebagian besar darahnya
dipompa dari jantung ke dalam saluran
darah tetapi saluran darah tersebut kontak
dengan region terbuka atau sinuses dan
darah mengalir secara bebas diantara
jaringan sebelum akhirnya kembali ke
jantung. Sirkulasi darah terbuka biasanya
bertekanan rendah, darah dibawa langsung
ke organ seperti pada sirkulasi tertutup,
distribusi darah kurang mudah diregulasi,
darah sering kali kembali ke jantung
dengan lambat (Yuwono, 2001).
Arteri merupakan aliran darah yang
berfungsi membawa darah dari jantung ke

jaringan, vena berfungsi membawa darah ke
jantung, sedangkan kapiler merupakan
pembuluh yang berlokasi di jaringan.
Pembuluh darah arteri berwarna lebih
merah muda karena mengandung O2 yang
tinggi dan CO2 yang rendah, pada saat
darah mengandung O2 tinggi di kapiler
jaringan. Tekanan parsial O2 turun, darah
dengan mudah melepaskan O2 dan
meningkatkan
kemampuan
membawa
O2 sehingga vena yang mengalir dari
jaringan ke jantung berwarna merah tua
karena mengandung CO2 tinggi dari
O2 yang rendah (Kimball, 1993).
Arteri berdinding tebal, elastis,
berdenyut dengan teratur, mempunyai klep
luarnya pada permukaan aorta (dekat
jantung), alirannya dari jantung ke jaringan


tubuh, letaknya di bagian dalam jaringan
otot, tekanan cepat karena letaknya dekat
dengan jantung dan darahnya berlawanan
dengan gravitasi bumi, berwarna merah
muda, aliran darah pada percabangan
menyebar. Vena berdinding tipis, tidak
elastis, tidak berdenyut, pada seluruh vena
terdapat klep (untuk mencegah darah
kembali ke jantung), letak vena dekat
dengan permukaan dan seringkali tampak
dari luar, tekanannya lambat karena berasal
dari cabang aliran yang letaknya jauh dari
jantung serta berlawanan arahnya dengan
gravitasi bumi, warna merah tua serta aliran
darah pada percabangan menggumpal
(Fadjarwati, 1982).
Pembuluh adalah pembuluh terkecil
dalam sistem sirkulasi. Fungsinya adalah
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas,

nutrisi, dan substansi-substansi lainnya
antara darah dan sel. Fungsi tersebut
didukung oleh struktur kapiler yang hanya
tersusun atas selapis sel tipis dan luas
permukaan total yang sangat besar. Venula
dan vena. Venul adalah vena kecil yang
berhubungan langsung dengan kapiler,
sedangkan
vena
berperan
dalam
mengembalikan darah ke jantung. Struktur
dindingnya lebih tipis daripada arteri dan
dialiri darah bertekanan rendah. Vena-vena
utama memiliki katub yang memastikan
terjadinya aliran darah satu ara saja kembali
ke jantung (Abbas, dan Putra Santoso,
2009).
Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah

untuk
memahami
metode
pengukuran tekanan darah dan detak
jantung, mengetahui hubungan aliran darah
dan detak jantung dengan aktivitas dan
jenis kelamin, serta melihat arah aliran
darah pada hewan.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum aktivitas jantung dan aliran
darah dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal

18 November 2015, di Laboratorium
Teaching II, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Imu Pengetahuan Alam,
Universitas Andalas, Padang.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini

adalah
mikroskop,
kaca
objek,
spigmomanometer, stetoskop, stopwach dan
alat tulis. Sedangkan bahan yan digunakan
adalah batu es, kecebong Bufo Sp, dan
aquadest.
Cara kerja
1. Mengukur tekanan darah pada berbagai
aktivitas
Diukur tekanan darah seluruh anggota
kelompok praktikum baik laki laki maupun
perempuan. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan spigmomanometer terhadap
praktikan dengan berbagai aktivitas yaitu
duduk, berdiri, berjalan santai, jalan
cepat,dan berlari (masing masing selama 5
menit). Dicatat hasil pengukuran sistole dan
distole pada lembar kerja dan dibuat grafik

hubungan aktivitas dan jenis kelamin
dengan tekanan darah manusia.

2. Hubungan denyut jantung dengan
aktivitas.
Dilakukan pengukuran denyut nadi pada
seluruh anggota kelompok praktikum baik
laki laki maupun perempuan. Pengukuran
dilakukan
dengan
menggunakan
spigmomanometer
terhadap
praktikan
dengan berbagai aktivitas yaitu duduk,
berdiri, berjalan santai, jalan cepat,dan
berlari (masing masing selama 5 menit).
Dicatat pengukuran hasil sistole dan distole
pada lembar kerja dan buat grafik hubungan
aktivitas dan jenis kelamin dengan tekanan

darah manusia.
3. Aliran darah pada kecebong
Diambil kecebong Bufo Sp. dan diletakkan
pada wadah yang diberi batu es, ditunggu
sampai kecebong benar-benar pingsan.
Kemudian dianngkat kecebong lalu
letakkan diatas kaca objek dan diamati
dengan mikroskop dengan memposisikan
bagian pinggir ekornya yang bening
sehingga jelas pada perbesaran minimum.
Diperhatikan aliran darahnya dan tentukan
jenis pembuluh serta arah aliran darah dan
catat pada lembar pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

A.Tekanan Darah pada Berbagai Aktivitas

Sistol
145
Lisa Novita
Linda Agustin
Yin R
Figa Sabri
Wilda
Dasrial
Irra

135
125
115
105
95
85
Duduk

Berdiri

Jalan

Jalan cepat

Lari

Grafik 1. Tekanan darah (sistole) pada berbagai aktifitas
Dari grafik 1. diatas dapat dilihat
perbandingan tekanan sistolik dari tujuh
invidu dengan jenis kelamin yang berbeda
dengan berbagai aktivitas. Tekanan sistolik
tertinggi tedapat pada laki-laki aktivitas
berlari yaitu 142, dan terendah pada
perempuan aktivitas berlari yaitu 95. Dari
grafik menunjukkan bahwa tekanan sistolik
pada masing masing individu tidak stabil.
Hal ini diduga karena adanya faktor lain
yang mengganggu ketidak stabilan dari
tekanan sistolik, karena tekanan sistolik
tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas yang
dilakukan saja melainkan ada banyak faktor
yang mempengaruhinya. Hal ini susuia
dengan pendapat Lewis (2007), dimana

terdapat
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi tekanan darah antara lain,
usia, dimana seseorang yang lebih tua akan
mengalami tekanan darah yang lebih tinggi
dibandingkan dengan usia yang lebih muda,
jenis kelamin, wanita biasanya mempunyai
tekanan darah lebih rendah daripada pria
pada usia yang sama, hal ini disebabkan
dari pola aktifitas yang terjadi dan juga
pengaruh hormonal, terkecuali ketika
wanita tersebut sedang hamil, menstruasi,
selanjutya metabolisme, emosi dan posisi
seseorang. Tekanan darah menentukan
kondisi
kesehatan
kardiovaskular
seseorang.
Diastol

85
Lisa Novita
Linda Agustin
Yin R
Figa
Wilda
Dasrial
Irra

80
75
70
65
60
Duduk

Berdiri

Jalan

Jalan cepat

Lari

Grafik 2. Tekanan darah (diastol) pada berbagai aktivitas

Dari grafik 2. Diatas dapat dlihat bahwa
tekanan diastole tertinggi terjadi pada
perempuan ketika aktivitas berlari yaitu 91,
sementara pada laki-laki tekanan diastol
76. Dapat dilihat pada grafik bahwa tekanan
diastole berubah-ubah pada setiap aktivitas
yang dilakukan, hal ini dipengaruhi oleh
bebarapa faktor, diantaranya umur, jenis
kelamin, kondisi tubuh dan aktivitas yang
dilakukan. Menurut Kusmiyati (2009) ada

beberapa faktor yang mempengaruhi
tekanan darah selain faktor besar atau jenis
aktivitas yang dilakukan, besarnya tekanan
darah juga dipengaruhi oleh faktor suhu.
Hal ini sesuai dengan mekanisme
homeostatis tubuh manusia. Saat tubuh
manusia berada pada temperatur yang
relatif lebih rendah, pembuluh-pembuluh
darah akan menyempit (vasokonstriksi),
terutama pembuluh darah perifer.

B. Hubungan Denyut Nadi dan Aktivitas
140
130
120

Lisa Novita
Linda Agustin
Yin R
Figa
Wilda
dasrial
Irra

110
100
90
80
70
60
50
Duduk

Berdiri

Jalan Jalan cepat

Lari

Grafik 3. Hubungan denyut nadi dan aktivitas
Dari grafik 3. Diatas dapat dilihat bahwa
denyut nadi paling banyak terjadi pada
aktivitas berlari pada perempuan yaitu 126
dan pada laki-laki 117 kali. Dapat dilihat
dari grafik bahwa semakin banak aktivitas
yang dilakukan, maka akan semakin cepat
dan banyak pula denyut nadi yang
berlangsung. Menurut Kimball (1993),
pembuluh darah arteri berwarna lebih
merah muda karena mengandung O2 yang
tinggi dan CO2 yang rendah, pada saat
C. Aliran Darah Kecebong

darah mengandung O2 tinggi di kapiler
jaringan. Tekanan parsial O2 turun, darah
dengan mudah melepaskan O2 dan
meningkatkan
kemampuan
membawa
O2 sehingga vena yang mengalir dari
jaringan ke jantung berwarna merah tua
karena mengandung CO2 tinggi dari
O2 yang rendah. Hal ini juga dipengaruhi
oleh aktivitas yang dilakukan oleh makhluk
hidup. Semakin banayk aktivitas maka
tekanan nadi semakin banyak.

b
a

Gambar 1. Pembuluh darah pada ekor kecebong Bufo Sp.
(a) arteri (b) vena
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat
pembuluh. Dengan merubah-rubah derajat
bahwa pembuluh arteri berukuran lebih
kontraksi otot polos, maka aliaran darah ke
kecil dibanding pembuluh vena, pada
organ yang berbedabeda dapat diatur
pengamatan terlihat bahwa pembuluh darah
sedemikian rupa sehingga organ-organ yang
arteri membawa darah dari arah jantung
memerlukan suplai yang tinggi akan dialiri
sedangkan pembuluh vena membawa darah
darah lebih banyak daripada organ-organ
kembali ke jantung, aliran darah pada
yang sedang kurang aktif (Abbas, dan Putra
pembuluh arteri lebih cepat dibandingkan
Santoso, 2009).
vena. Dilihat dari ukurannya pembuluh
darah arteri memiliki ukuran lebih kecil
KESIMPULAN
dibandingkan pembuluh vena, dan pada
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
saat terjadi luka darah pada vena akan
1. Hubungan tekanan darah dan detak
membeku atau menggumpal. Menurut Ville
jantung dengan aktivitas menunjukkan
(1988), vena merupakan pembuluh yang
bahwa semakin tinggi intensitas aktivitas
membawa darah menuju jantung. Darahnya
yang dilakukan maka akan semakin
banyak mengandung karbon dioksida.
tinggi pula tekanan darah dan detak
Umumnya terletak dekat permukaan tubuh
jantung orang tersebut.
2. Hubungan tekanan darah dan detak jan
dan tampak kebiru-biruan. Dinding
tung dengan jenis kelamin menunjuk kan
pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika
bahwa tekanan darah laki-laki lebih
diraba, denyut jantungnya tidak terasa.
tinggi
daripada
tekanan
darah
Pembuluh
vena
mempunyai
katup
perempuan
sepanjang
pembuluhnya.
Katup
ini
3. Aliran darah pada kecebong dari kepala
berfungsi agar darah tetap mengalir satu
menuju ekor lebih cepat daripada aliran
arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran
darah ekor ke kepala.
darah tetap mengalir menuju jantung. Jika
DAFTAR PUSTAKA
vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes.
Abbas, Nilla Djuita dan Putra Santoso.
Arteriol. Merupakan pembuluh
2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan.
darah arteri kecil. Dinding pembuluh
Universitas Andalas. Padang.
tersusun atas otot polos yang banyak.
Fadjarwati,
T. 1982. Ikhtisar Biologi.
Fungsi utama yang paling penting adalah
IPIEMS. Surabaya.
menjamin kelangsungan aliran darah secara
Junquiera,
Carlos L., Carnerro Jote, Kelley
reguler ke organ-organ yang membutuhkan
Robert V. 1995. Histologi Dasar.
secara proporsional. Fungsi ini difasilitasi
oleh keberadaan otot polos pada dinding

Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Kimball, J. W. 1993. Biologi. Erlangga.
Jakarta.
Kusmiyati.
2009. Mengenal
Tekanan
Darah dan Pengendaliannya. Vol.
10 No.1, hal 40-41. Biologi PMIPA
FKIP : Unram.

Lewis,S. L. 2007. Medical Surgical
Nursing. Missouri. Mosby.
Ville, Claude A. 1988. Zoologi Umum.
Erlangga. Jakarta.
Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I.
Fakultas
Biologi
UNSOED.
Purwokerto.

LAMPIRAN

A.Tekanan Darah pada Berbagai Aktivitas
Tabel 1. Pengukuran tekanan darah pada berbagai aktivitas
No

Nama Praktikan

L/P
Duduk

Berdiri

Tekanan Darah
Jalan
Jalan cepat

lari

1
2
3
4
5
6
7

Lisa Novita
Linda Agustin
Yin Ramadani
Figa Sabri yenti
Wilda Sasra Yulita
Dasrial Efendi*
Irrahmawati

P
P
P
P
P
L
p

96/67
108/72
104/65
86/51
120/64
129/77
97/67

103/75
94/64
96/60
107/60
106/61
116/65
95/65

106/54
98/62
99/61
101/55
105/69
114/76
96/65

121/70
110/75
104/65
107/59
111/73
125/70
117/74

133/60
115/60
95/60
119/65
130/91
142/76
118/76

Ket: *Anggota kelompok VIA
B. Hubungan Denyut Nadi dan Aktivitas
Tabel 2. Hubungan denyut nadi pada berbagai aktivitas
No
1
2
3
4
5
6
7

Nama
Lisa Novita
Linda Agustin
Yin Ramadani
Figa Sabri Yenti
Wilda Sasra Yulita
Dasrial Efendi
Irrahmawati

Detak Nadi Per Menit

L/P
L
P
P
P
P
L
p

Duduk
95
90
74
86
92
58
88

Berdiri
99
91
81
88
110
58
87

Jalan Santai
89
88
76
96
98
56
91

Jalan Cepat
102
92
89
91
104
64
106

Lari
118
70
101
85
117
86
126