WP Orang pribadi dan Persekutuan

Aplikasi Pajak dari Bentuk Badan
Hukum
•Rizkan Daudi
•Hany Puspita Dewi
•Putri Agneza
•Riska Apriliana
•Riski Mauladi
•Randi Yudistira

Penentuan Objek Pajak Orang pribadi dan Karyawan
Objek Pajak adalah segala sesuatu yang menurut undang-undang
dikenakan pajak. Misalnya objek pajak penghasilan adalah
penghasilan, sedangkan objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi
dan bangunan, objek PPN adalah penyerahan barang dan/atau jasa.
[ http://pajakonline.net/pengertian-objek-pajak, tgl 17/09/2014, jam
20.15.]
Berdasarkan Pasal 4 ayat 1

PPH Badan
• Yang dimaksud dengan badan usaha adalah
sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan

kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang
tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainny, Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah
dengan nama dalam bentuk apapun.

Berdasarkan pasal 5
(1) Yang menjadi Objek Pajak bentuk usaha tetap adalah:
A. penghasilan dari usaha atau kegiatan bentuk usaha tetap
tersebut dan dari harta yang dimiliki atau dikuasai;
B. penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan,
penjualan barang, atau pemberian jasa di Indonesia yang
sejenis dengan yang dijalankan atau yang dilakukan oleh
bentuk usaha tetap di Indonesia;
C. penghasilan sebagaimana tersebut dalam Pasal 26 yang
diterima atau diperoleh kantor pusat, sepanjang terdapat
hubungan efektif antara bentuk usaha tetap dengan harta
atau kegiatan yang memberikan penghasilan dimaksud.

Kredit Pajak

• Kredit pajak untuk pajak penghasilan adalah
pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak
ditambah dengan pokok pajak yang terutang
dalam surat tagihan pajak karena pajak
penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau
kurang dibayar, ditambah dengan pajak yang
dipotong atau dipungut, ditambah dengan pajak
atas penghasilan yang dibayar atau terutang
diluar negeri, dikurang dengan pengembalian
pendahuluan kelebihan pajak yang dikurangkan
dengan pajak yang terutang.

Kredit pajak penghasilan dapat dibedakan
menjadi seperti berikut :
• Pajak yang dipotong atau dipungut pihak
lain
• Pajak yang dibayar sendiri
• Surat tagihan pajak

JENIS-JENIS KREDIT PAJAK







Kredit Pajak PPh Pasal 22.
Kredit Pajak PPh Pasal 23.
Kredit Pajak PPh Pasal 24.
Kredit Pajak PPh Pasal 25.
Pajak Dibayar Dimuka Lainnya

Laporan tahunan
• Pembukuan adalah suatu proses
pencatatan yang dilakukan secara teratur
untuk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta
jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa yang ditutup dengan

menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan laporan laba rugi untuk periode
tahun pajak tersebut.

Ketentuan terkait perhitungan pajak tahunan sehubungan
dengan penerapan PP 46 bisa dilihat pada SE42/PJ/2013 bagian F.
Hal-Hal Khusus Terkait
Pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final pada
poin 11.
• Peredaran usaha dihitung berdasarkan seluruh
peredaran usaha selama Tahun Pajak 2013, tidak
termasuk peredaran usaha pada Masa Pajak Juli 2013
sampai dengan Desember 2013 yang dikenai Pajak
Penghasilan Pasal 4 ayat (2);
• Bagi Wajib Pajak orang pribadi, untuk menentukan
Penghasilan Kena Pajak dikurangi terlebih dahulu
dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak setahun;
• Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Undang-Undang
Pajak Penghasilan Masa Pajak Januari 2013 sampai
dengan Juni 2013 dikreditkan terhadap Pajak

Penghasilan yang terutang untuk Tahun Pajak yang
bersangkutan.

STUDI KASUS
Merdeka.com –Direktorat jendral pajak kementrian keuangan bersama
badan Reserse criminal kepolisian republic Indonesia kembali
mengungkapkan kasus pengemplangan pajak. Modusnya termasuk
popular, yakni pelaporan surat pemberitahuan atau SPT dengan
faktur bodong.
Tersangka pengemplang berinisial Z alias J, diringkus 2 hari lalu di
Jakarta timur. Dia bersama saudaranya D , yang sampai sekarang
masih buron, membuat faktur pajak tidak didasarkan pada transaksi
sebenarnya kepada belasan perusahaan.
“ pengungkapan kasus ini di mulai tahun 2010,” kata juru bicara ditjen
pajak Kismantoro Petrus dalam keterangan pers di Jakarta, sabtu
(5/4)
Jejak Z teruendus, setelah tim investigasi ditjen pajak terpidana faktur
bodong soleh dan Tan Kim Boen yang dinyatakan bersalah
pengadilan negri Jakarta 4tahun lalu.


Didapatkan jejak ada pemain lain yang kerap menjual bukti laporan pajak
abal-abal buat perusahaan hendak mengemplang pungutan Negara. Z
dan D mendirikan perusahaan perusahaan diatas dan menggunakan
nama-nama fiktif sebagai pengurus dan pemegang saham. Z dan D
menyuruh anak buah mereka, bernama soleh alis sony, untuk
menandatangani faktur pajak dan SPT perusahaan-perusahaan tersebut.
Faktur pajak yang diterbitkan kemudian dijual keperusahaan-perusahaan
yang berniat menggunakan faktur tersebut sebagai pengurang jumlah
pajak yang harus di bayar.
Kismantoro menyatakan aksi Z sudah dijalankan sejak 2003. “Diperkirakan
mengakibatkan kerugian pada pendapatan Negara sebesar Rp. 247 M, “
ungkapnya.
Sepanjang 2008-2013 diperkirakan terdapat 100 kasus faktur pajak modong
yang merugikan Negara sekitar Rp. 1,5 T. Boleh dibilang, sebanyak 50%
kasus pengemlangan pajak bermodus laporan fiktif direktur intelijen dan
penyidikan ditjen pajak kementrian keuangan Yuli Kristiono mengatakan
penerbitan faktur fiktif ini memang modus yang digemari oleh para
pengusaha nakal untuk mengemplang pajak.
“kita lihat modus ini tidak sendirian. Ada yang berperan penerbit faktur,
perantara , dan pengguna , “ ujarnya beberapa waktu lalu.

Mayoritas kasus faktur bodong terjadi diperusahaan bergerak di sector
perdagangan. Yuli menjelaskan, itu karena pengemplang pajak tidak
memerlukan asset yang lengkap dalam melaporkan usaha. Berbeda dari
perusahaan manufaktur atau perkebunan yang bisa dilacak asetnya.

Berdasarkan kasus diatas Sansi dapat dikenakan kepada
tindak pidana berdasarkan :
(Pasal 36A ayat (1) UU KUP)
Pegawai pajak yang karena kelalaiannya atau dengan
sengaja menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai
dengan ketentuan undang-undang perpajakan dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(Pasal 36A ayat (5) UU KUP)
Pegawai pajak tidak dapat dituntut, baik secara perdata
maupun pidana, apabila dalam melaksanakan tugasnya
didasarkan pada iktikad baik dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

THANK YOU