CARA PENANGANAN LIMBAH AIR pptx
NAMA : RYANDA MANGARA THIRAFI
ABSEN : 28
KELAS :X-9
KELOMPOK : 4
CARA PENANGANAN LIMBAH AIR
Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi
dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah
rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air
buangan ini tidak menjadi polutan.
Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah :
Untuk mencegah pengotoran air permukaan (sungai, waduk, danau, rawa dll)
Untuk melindungi biota dalam tanah dan perairan
Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti
nyamuk, kecoa, lalat dll.
Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap
Terdapat 2 pendekatan yang dapat dilakukan dalam menanggulangi pencemaran
air yaitu pendekatan nonteknis dan pendekatan teknis. Pendekatan nonteknis
dilakukan dengan penerbitan aturan sebagai landasan hukum bagi pengelola
badan air dan penghasil limbah, sosialisasi peraturan dan penyuluhan pada
masyarakat. Sedangkan pendekatan teknis dilakukan dengan penyediaan atau
pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah, mentoring, dan evaluasi.
1.SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR
DOMESTIK
1. Sistem Penanganan Limbah Cair Domestik
a. Cubluk
Berupa lubang yang diberi dinding tidak kedap air dan diberi
tutup pada bagian atasnya. Limbah dari jamban langsung
dialirkan ke dalam cubluk.
b. Tangki Septik Konvensional
Berupa bak kedap air yang dilengkapi dengan pipa
ventilasi dan lubang kontrol. Biasanya terdapat di
setiap rumah.
c. Tangki Septik Biofilter
Terdiri atas bak pengendap, ruangan yang berisi
media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan
kerikil), dan ruang resapan krikil (berisi kerikil,
pasir, dan ijuk). Bak pengendap berfungsi
mengendapkan partikel adatan menjadi lumpur
tinja. Air luapan dari bak pengendap dialirkan ke
ruang yang berisi media filter. Pada permukaan
media filter,. Pada permukaan media filter tumbuh
lapisan tipis mikroorganisme (bakteri anaerob)
yang akan menguraikan bahan organik dalam
limbah cair tersebut. Selanjutnya, air luapan dari
ruangan media filter dialirkan ke ruang resapan.
C. Instalasi Pengolahan Limbah Cair
Domestik
Biasanya dibangun untuk perkantoran, restoran, hotel, dan
rumah sakit. Pengolahannya melalui tiga proses, yaitu fisik,
kimia, dan biologis. Urutan tahan pengolahan sebagai
berikutnya:
1) Pengolahan pendahuluan (penyaringan) yaitu dengan
menyaring benda-benda kasar yang terbawa dalam limbah
cair, mencampur limbah dalam bak ekualisasi, dan
mengatur agar aliran limbah yang menuju ke bak aerasi
selalu tetap (tidak berflukuasi)
2) Pengolahan pertama (Pengendapan), yaitu dengan
mengendapkan pasir dan partikel padatan lainnya.
3) Pengolahan kedua ( Biologis), yaitu dengan
menguraikan bahan organik secara biokimiawi,
pengendapan partikel padatan kedua, dan disenfektan
(membunuh kuman penyakit). Pengolahan limbah
rumah sakit memerlukan disenfektan dosis khusus.
4) Pengolahan lumpur, yaitu mengumpulkan lumpur dan
mengurangi kadar air (pemekatan lumpur),
menstabilkan, dan mengeringkan lumpur. Biasanya
dibangun untuk perkantoran, restoran, hotel, dan
rumah sakit. Pengolahannya melalui tiga proses, yaitu
fisik, kimia, dan biologis. Urutan tahan pengolahan
sebagai berikutnya:
2. Sistem Penanganan Limbah cair Industri
a. Penanganan sistem setempat
Industri membuat instalasi pengolahan limbah sendiri. Limbah
yang dihasilkan diupayakan sesedikit mungkin dan dapat
dimanfaatkan kembali.
b. Penanganan sistem terpusat
Sistem ini dikembangkan di daerah kawasan industri yang
menghasilkan berbagai jenis limbah berbeda. Apabila limbah
dari berbagai industri disatukan, maka akan menyulitkan
proses pengolahan. Oleh karena itu, masing-masing industri
harus melakukan pengolahan terlebih dahulu hingga memenuhi
syarat sebelum memasuki jaringan air kotor dan IPAL.
ABSEN : 28
KELAS :X-9
KELOMPOK : 4
CARA PENANGANAN LIMBAH AIR
Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi
dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah
rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air
buangan ini tidak menjadi polutan.
Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah :
Untuk mencegah pengotoran air permukaan (sungai, waduk, danau, rawa dll)
Untuk melindungi biota dalam tanah dan perairan
Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti
nyamuk, kecoa, lalat dll.
Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap
Terdapat 2 pendekatan yang dapat dilakukan dalam menanggulangi pencemaran
air yaitu pendekatan nonteknis dan pendekatan teknis. Pendekatan nonteknis
dilakukan dengan penerbitan aturan sebagai landasan hukum bagi pengelola
badan air dan penghasil limbah, sosialisasi peraturan dan penyuluhan pada
masyarakat. Sedangkan pendekatan teknis dilakukan dengan penyediaan atau
pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah, mentoring, dan evaluasi.
1.SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR
DOMESTIK
1. Sistem Penanganan Limbah Cair Domestik
a. Cubluk
Berupa lubang yang diberi dinding tidak kedap air dan diberi
tutup pada bagian atasnya. Limbah dari jamban langsung
dialirkan ke dalam cubluk.
b. Tangki Septik Konvensional
Berupa bak kedap air yang dilengkapi dengan pipa
ventilasi dan lubang kontrol. Biasanya terdapat di
setiap rumah.
c. Tangki Septik Biofilter
Terdiri atas bak pengendap, ruangan yang berisi
media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan
kerikil), dan ruang resapan krikil (berisi kerikil,
pasir, dan ijuk). Bak pengendap berfungsi
mengendapkan partikel adatan menjadi lumpur
tinja. Air luapan dari bak pengendap dialirkan ke
ruang yang berisi media filter. Pada permukaan
media filter,. Pada permukaan media filter tumbuh
lapisan tipis mikroorganisme (bakteri anaerob)
yang akan menguraikan bahan organik dalam
limbah cair tersebut. Selanjutnya, air luapan dari
ruangan media filter dialirkan ke ruang resapan.
C. Instalasi Pengolahan Limbah Cair
Domestik
Biasanya dibangun untuk perkantoran, restoran, hotel, dan
rumah sakit. Pengolahannya melalui tiga proses, yaitu fisik,
kimia, dan biologis. Urutan tahan pengolahan sebagai
berikutnya:
1) Pengolahan pendahuluan (penyaringan) yaitu dengan
menyaring benda-benda kasar yang terbawa dalam limbah
cair, mencampur limbah dalam bak ekualisasi, dan
mengatur agar aliran limbah yang menuju ke bak aerasi
selalu tetap (tidak berflukuasi)
2) Pengolahan pertama (Pengendapan), yaitu dengan
mengendapkan pasir dan partikel padatan lainnya.
3) Pengolahan kedua ( Biologis), yaitu dengan
menguraikan bahan organik secara biokimiawi,
pengendapan partikel padatan kedua, dan disenfektan
(membunuh kuman penyakit). Pengolahan limbah
rumah sakit memerlukan disenfektan dosis khusus.
4) Pengolahan lumpur, yaitu mengumpulkan lumpur dan
mengurangi kadar air (pemekatan lumpur),
menstabilkan, dan mengeringkan lumpur. Biasanya
dibangun untuk perkantoran, restoran, hotel, dan
rumah sakit. Pengolahannya melalui tiga proses, yaitu
fisik, kimia, dan biologis. Urutan tahan pengolahan
sebagai berikutnya:
2. Sistem Penanganan Limbah cair Industri
a. Penanganan sistem setempat
Industri membuat instalasi pengolahan limbah sendiri. Limbah
yang dihasilkan diupayakan sesedikit mungkin dan dapat
dimanfaatkan kembali.
b. Penanganan sistem terpusat
Sistem ini dikembangkan di daerah kawasan industri yang
menghasilkan berbagai jenis limbah berbeda. Apabila limbah
dari berbagai industri disatukan, maka akan menyulitkan
proses pengolahan. Oleh karena itu, masing-masing industri
harus melakukan pengolahan terlebih dahulu hingga memenuhi
syarat sebelum memasuki jaringan air kotor dan IPAL.