02 hajatul insan ilar rasul
ىَلإإ إناَسْنإلْا ُةَجاَح إلْوُسّرلا Kebutuhan Manusia terhadap Rasul
- Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali dari Al Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqly dan aqly, menanamkannya dalam jiwa, dan membersihkannya dari bid`ah dan khurofat yang mungkin mengotorinya
TUJUAN KOGNITIF
Memahami bahwa fitrah manusia memerlukan • keyakinan tentang Pencipta, beribadah kepadaNya dan memiliki kehidupan yang teratur.
- Memahami bahawa petunjuk Rasul adalah satu- satunya jalan untuk mencapai Iman.
- Memahami sifat-sifat dasar yang mesti dimiliki setiap Rasul dan dapat menunjukkan contoh setiap sifat tersebut pada pribadi Nabi SAW.
- Memahami keagungan akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai pribadi qur’ani dari hasil tarbiyah
يبيدأت نسحأو يبر ينبدأ
. " نكل ، تباث دانسإ هل فرعي و ىنعملا ( " عومجملا " يف ةيميت نبا لاق امك ، حيحص 18/375 )TUJUAN AFEKTIF
- Beribadah shohihah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw
- Menyadari bahwa Nabi SAW adalah uswatun hasanah bagi ummatnya.
TUJUAN TARBIYAH DZATIYYAH
1. Menjelaskan bahwa fitrah mengakui kewujudan Allah sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah dan menghendaki kehidupan yang teratur.
2. Menjelaskan bahwa fitrah manusia perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al-Qur’an (Firman-firman
dan panduan dari Allah SWT) dan panduan
sunnah (sabda Nabi dan perbuatannya).3. Menjelaskan bahwa untuk mengaplikasikan semua tuntunan Allah memerlukan petunjuk dari Rasul khususnya dalam mengenal pencipta dan sebagai panduan kehidupan manusia Muwashafat
- Mengimani rukun iman
ناميي لييا ناكيرأييب نيمؤييي
- هّللا َلو ُس َر ّنَأ ، ُهْنَع ُهّللا َيِض َر ، َة َرْي َرُه يِبَأ ْنَع ْذِإ ِساّنلِل اًزِراَب اًمْوَي َناَك ملسو هيلع هللا ىلص
ُناَميِلا اَم ِهللا َلوُس َر اَي َلاَقَف يِشْمَي ٌلُجَر ُهاَتَأ
ِهِلُس ُرَو ِهِتَكِئَلَمَو ِهّللاِب َنِمْؤُت ْنَأ ُناَميِلا َلاَقِهللا َلوُس َر اَي َلاَق ِرِخلا ِثْعَبْلاِب َنِمْؤُتَو ِهِئاَقِلَو
َكِر ْشُت َ َو ، َهّللا َدُبْعَت ْنَأ ُمَلْسِلا َلاَق ُمَلْسِلا اَم
َةَضو ُرْفَمْلا َةاَك ّزلا َيِتْؤُتَو َةَلّصلا َميِقُتَو اًئْي َش ِهِب
ُناَسْحِلا اَم ِهللا َلوُس َر اَي َلاَق َناَضَمَر َموُصَتَوْمَل ْنِإَف ُهاَرَت َكّنَأَك َهّللا َدُبْعَت ْنَأ ُناَسْحِلا َلاَق
ُةَحْيِحّصلَا ُةَداَبِعْلَا
ِلْو ُس ّرلا ىَلِإ ِناَسْنِلْا ُةَجاَح Manusia Pertama
- Ketika Allah SWT menurunkan Adam AS beserta istrinya ke bumi, maka kemudian memiliki anak
- Setiap kali mengandung, Hawa melahirkan satu pasang anak kembar: laki-laki dan perempuan
- Syari’at yang diterapkan: perkawinan silang dan tidak boleh menikah dengan kembarannya
Qabil Habil
Perkembangan Manusia
- Manusia kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai tempat
- Mereka bersuku-suku dan berkabilah-kabilah
- Mereka hidup tanpa petunjuk, sehingga menyimpang dari kebenaran
- Allah SWT mengutus RasulNya untuk mengembalikan mereka ke jalan kebenaran
- Rasul yang diutus biasanya berasal dari kaum mereka sendiri
Fitrah Manusia (ُة َرْطِفْل َييا)
- Allah SWT telah menanamkan fitrah (Islam) kedalam setiap janin yang sudah ditiupkan ruh
- Saat itulah Allah mengambil perjanjian kepada manusia dengan sebuah pertanyaan, “Apakah Aku ini Rabb kalian?” Maka semuanya membenarkannya dan menjadi saksi (7:172)
- Karena itulah, peradaban apapun yang berlaku pada manusia, purba ataupun modern, ada yang tidak dapat dihilangkan dari diri manusia
- Apa itu?
- Fitrah yang ditanam oleh Allah tidak akan pernah hilang, yang terjadi adalah tertutupi dengan kotoran-kotoran lain
- Oleh karena itu, manusia pasti mengakui bahwa di balik alam semesta yang megah dan teratur ini, ada Penciptanya
- Hanya saja, karena tidak ada PETUNJUK yang benar, manusia berbeda-beda (salah) dalam menyebut dan mensifatinya
Keterbatasan akal manusia menyebabkan kesalahan • dalam menggambarkan Sang Pencipta
- Ada yang menganggap bahwa Pencipta itu terbatas pada satu kemampuan: langit sendiri penciptanya, laut, gunung, awan, dll ada pencipta dan pemeliharanya sendiri-sendiri
▫ Bhrahma: dewa pencipta alam ▫ Shiva: dewi perusak alam
- Menyembah perusak lebih disukai dari pada pencipta, sehingga patung dewi Shiva yang lebih
Bangsa Arab
- Bangsa Arab berasal dari keturunan Ismail AS
- Mereka pertama kali mendapat bimbingan dari Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
- Sepeninggal Ismail AS tidak ada lagi Rasul yang diutus kepadanya sehingga terjadi banyak penyimpangan
- Mereka mengakui dengan pasti akan keberadaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam, tetapi mereka mensekutukannya dengan lainnya (29:61, 63)
- Jika ditanya:
▫ "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan
menundukkan matahari dan bulan?" ▫ "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?"LAM taukid (untuk memberi هللا ّنيُلوُقَييَل penekanan) NUN taukid Diapit oleh dua
(untuk memberi Penekanan suatu Beribadah kepada Pencipta (ُةَداَبِع ِقِليياَخْلييا)
- Setelah mengenal Pencipta, maka mereka pun menyembahnya
- Akan tetapi, terjadi berbagai macam cara penyembahan
- Semuanya tidak lepas dari berbagai kemusyrikan yang menyertai penyembahan kepada Sang Pencipta
▫ Menyembah berbagai dewa-dewi, binatang, arwah,
bintang, matahari, malaikat yang dianggap anak perempuan Allah (kepercayaan kafir Quraisy), berhala-berhala (27:24, 39:2)▫ Mengadakan berbagai sesaji dan korban untuk “tuhan- tuhan” itu
Naluri Menyembah
- Fitrah itulah yang mendorong manusia memiliki naluri untuk menghormati, mengagumi, mensucikan, mengkultuskan Dzat yang dianggap Tertinggi
- Selanjutnya di hadapan Dzat atau berbagai Dzat itu mereka menundukkan diri, menghinakan diri, ruku’, sujud
- Sejarah manusia dalam setiap masa selalu ada tempat-tempat ibadah atau pemujaan
Fitrah juga mendorong manusia hidup secara • teratur
▫ Mereka hidup berkelompok-kelompok (49:13) ▫ Mereka menunjuk satu orang sebagai pemimpin mereka ▫ Mereka mentaati aturan yang disepakati bersama atau yang ditentukan oleh sang pemimpin
- Hanya saja, karena ketiadaan petunjuk akhirnya mereka merasa lebih tinggi (superior) dibanding lainnya terjadi penindasan, peperangan, penjajahan, perbudakan
Ashabiyah (Fanatisme Bangsa)
- Sejarah mencatat berbagai bentuk fanatisme suku atau bangsa
- Banga Arya merasa dirinya bangsa suci, tinggi
- Begitu pula bangsa Yahudi, bangsa kulit putih, bangsa Arab di masa sekarang
- Paham nasionalisme yang semula baik, kemudian berkembang menjadi chauvinisme (nasionalisme sempit dan berlebihan)
- Antar-suku Arab Quraisy sering terjadi perang karena masalah yang sepele
- Arab Madinah dibantu oleh Yahudi terlibat Perang Bu’ats selama 40 tahun sebelum Islam masuk
- Ketiadaan petunjuk menyebabkan terjadinya berbagai macam kekacauan
▫ Kacau dalam mempersepsikan Sang Pencipta ▫ Kacau dalam peribadatan ▫ Kacau dalam fanatisme dan penindasan terhadap rakyat oleh penguasa
- Eropa berabad-abad hidup dalam kegelapan sebelum kedatangan Islam kesana
- Arab adalah bangsa yang tidak diperhitungkan
- Untuk mengatasi dan menyelesaikan berbagai kekacauan itu, maka Allah mengirim para rasul untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia
- 42:52-53 ٍميِقَتْس ُيم ٍطياَر ِييص ىَل ِييإ يِدْيهَت َييل َكّينِيإَو (Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus)
- Petunjuk itu berupa WAHYU yang Allah turunkan kepada para nabi dan rasul, di antaranya berupa shuhuf (87:18-19) dan kitab-kitab (2:2)
- Dengan petunjuk itulah manusia dikenal oleh para rasul tentang Pencipta satu-satunya alam semesta ini, yaitu ALLAH SWT
- 6:102
▫ Rabb kalian adalah ALLAH ( ْمُكّيب َير ُيهّللييا ُمُكِيلَيذ)
▫ Tidak ada ilah kecuali Dia (َوُه ّ ِييإ َيهَل ِييإ َي ) ي َ ييش ّل ُييك ُقِليياَخ) ▫ Pencipta segala sesuatu (ٍءْ ▫ Sembahlah Dia (ُيهيوُدُبْعا َييف) ▫ Dia adalah Pemelihara segala sesuatu (
ىَلَع َوُهَيو ٌ ي َ ييش ّ ل ُييك) ليِكَو ٍءْ
Hakikat Tuhan-tuhan Lain
- Tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat (13:16, 21:66, 26:73)
- Dibantu bukan membantu (21:68)
- Tidak dapat mendengar doa (26:72)
- Nama-nama yang diada-adakan sendiri bukan tuhan yang menentukan namanya (53:23, 12:40)
Pedoman Hidup (ِةاَيَحْلييا ُجا َيهْن ِيم)
Para rasul juga memberi petunjuk tentang aturan- • aturan yang seharusnya menjadi pedoman hidup mereka, bukan aturan-aturan yang dibuat mereka
- Pedomana hidup itu seharusnya mampu mengarahkan manusia pada jalan yang lurus (shiratul mustaqim) bukan jalan yang menyimpang dan sesat
- Pedoman hidup itu adalah ISLAM (6:153) inilah yang mesti diikuti dan jangan mengikuti pedoman yang lain karena akan menyimpangkan dari jalur yang benar
- Para rasul tidak sekedar menjelaskan pedoman hidup secara teoritis saja, tetapi mereka menerapkan secara langsung dalam kehidupan mereka
- يَح ُجَيذْوُم َيين) dari
Mereka adalah contoh hidup ( ّ pelaksanaan pedoman hidup itu
60:4 kita disuruh mencontoh kepada Nabi Ibrahim dan
orang-orang yang mengikutinya, termasuk Rasulullah SAW- 33:21 Rasulullah SAW adalah teladan yang baik
- Dikatakan bahwa Rasulullah adalah Al-Qur’an yang
berjalan karena akhlaknya adalah al-Qur’an (ُيهُقُلُخ َنا َيك
- Berkat petunjuk Rasul, manusia mengenal Allah SWT dengan benar dan mengikuti pedoman hidup yang sejati
- Dengan begitu, manusia akhirnya dapat beribadah kepada Allah SWT dengan ibadah yang benar
- 21:25 sembahlah AKU saja
- 98:5 beribadah dengan memurnikan ketaatan