EFEKTIFITAS TANAMAN LAVENDER TERHADAP POPULASI NYAMUK DI DESA MERI RT 02 RW 01 KECAMATAN MAGERSARI KOTA MOJOKERTO

  

EFEKTIFITAS TANAMAN LAVENDER TERHADAP

POPULASI NYAMUK DI DESA MERI RT 02

RW 01 KECAMATAN MAGERSARI

KOTA MOJOKERTO

YESI HIJRIA PERDANI

11001048

Subject : Tanaman, lavender, populasi, nyamuk.

  

Description

  Pengurangan populasi nyamuk dapat dilakukan lebih aman, mudah dan bersifat kontinyu yaitu dengan memanfaatkan tanaman-tanaman. Beberapa jenis tanaman yaitu zodia, genarium, serai wangi dan lavender. Tanaman lavender lebih ampuh untuk mengusir nyamuk karena memiliki kandungan zat linalool dan

  

lynalyl acetate . Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas tanaman lavender

terhadap populasi nyamuk.

  Jenis penelitian pra-eksperimental. Variabel penelitian efektifitas tanaman lavender terhadap populasi nyamuk Populasi sebanyak 60 rumah, teknik sampling menggunakan probability sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 10 rumah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Mei-5 Juni 2015 di Desa Meri RT

  02 RW 01 Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi. Teknik pengolahan data menggunakan editing,

  coding, scoring dan tabulating.

  Dari hasil penelitian populasi nyamuk sebelum diberikan tanaman lavender dapat dihitung berdasarkan teknik monitoring nyamuk dengan menggunakan rumus Indeks Rumah sebesar 30% di klarifikasikan berdasarkan kriteria kepadatan jentik dengan melihat hasil density figure adalah nilai 5, maka di desa Meri RT 02 RW 01 tergolong klarifikasi pada kapadatan sedang terdapat nyamuk. Sedangkan hasil penelitian populasi nyamuk sesudah diberikan tanaman lavender dapat dihitung berdasarkan teknik monitoring nyamuk dengan menggunakan rumus Indeks Rumah sebesar 10% di klasifikasikan berdasarkan kriteria kepadatan jentik dengan melihat hasil density figure adalah nilai 3, maka di desa Meri RT 02 RW 01 tergolong pada kepadatan sedang terdapat nyamuk .

  Tanaman lavender merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai insektisida alami. Kandungan tanaman lavender adalah linalil asetat dan linalol sehingga efektif sebagai repellent (penolak nyamuk). Kepada tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan upaya memberantas jentik-jentik melalui pemberian penyuluhan kepada keluarga untuk melaksanakan 3M yaitu menutup, menguras dan mengubur tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak dan menanami tanaman disekitar rumah dengan tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti tumbuhan lavender.

  

Abstract

Reduction of mosquito population can be done more safely, easily and

continuously by using plants. The aim of the research was to determine the

  The type of the research was pre-experimental research. The variable was

the effectiveness of lavender plants against mosquito population. The population

was 60 houses, by using probability sampling techniques to obtain a sample of 10

houses. The research was conducted from 5 May to 5 june 2015 in the village of

Meri RT 02 RW 01 Magersari Mojokerto. Research instrumental used obsevation

sheet. Data processing techniques used editing, coding, scoring, and tabulating.

  From the research of mosquito population before being given lavender

plants, it can be calculated based on mosquito monitoring techniques by using the

formula Home index by 30% in crarifying criteria larvae density by looking at

the density figure that the value is 5. While the research results after the mosquito

population were given lavender plants, it can be calculated based on mosquito

monitoring techniques by using the formula Home Index by 10% in classified

based on the criteria density of larvae by looking at the density that the figure is

the value of 3.

   Lavender plant is one plant that is used as a natural insecticide. The

content of lavender plants are linalil acetate and linalol so it is effective as a

repellent (mosquito repellent). For health workers it is expected to increase

efforts to eradicate the larva through the provision of counseling to families to

implement 3M that is closing, draining, and burying container for mosquitoes to

breed, and cultivate plants around the house with those that can repel mosquitoes

like lavender plant.

  Keyword : Plant lavender, mosquito populations Contributor : 1. Eka Diah K., SKM., M.Kes

  2. Sunyoto, S. Kep. Ns

  Date : 30 Juni 2015 Type Material : Laporan Penelitian Permanen Link : Right : open document Summary : Latar Belakang

  Nyamuk merupakan serangga pengganggu yang dapat menularkan berbagai macam penyakit berbahaya. Penyebaran berbagai penyakit oleh nyamuk merupakan suatu masalah kesehatan yang sangat serius. Di berbagai Negara, nyamuk dapat menjadi vektor berbagai penyakit seperti malaria, demam berdarah, filariasis, dan chikungnya (Hamidah, 2001; Kardinan, 2003 dalam Latuperissa, 2005). Di Indonesia pada tahun 2012 tercatat jumlah penderita 521.798 kasus terjadi disebabkan oleh nyamuk. 417.819 kasus dari kasus terbanyak yang disebabkan oleh nyamuk malaria (anopheles) dari vektor penyakit malaria. Jumlah angka kematian terjadi 816 orang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (Depkes RI, 2012).

  Pengendalian nyamuk tersebut dengan menggunakan beberapa metode, seperti metode lingkungan, biologis, dan kimia. Sampai sekarang pengendalian nyamuk di titik beratkan pada pengunaan insektisida kimia (mengandung

  

propoxur dan diethyltoluamide / Deet) dan akibat dari pengunaan insektisida yang timbulnya resistensis vektor dan kerusakan pada lingkungan (Kardinan, 2007). Salah satu cara yang lebih ramah lingkungan adalah memanfaatkan tanaman anti nyamuk (insektisida hidup pengusir nyamuk). Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah jenis tanaman yang kondisi hidup mampu menghalau nyamuk. Tanaman lavender (lavandula angustifolia) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida alami, karena efektif pengendalikan serangga (nyamuk). Hal ini disebabkan tanaman lavender mempunyai kairomon sebagai zat kimia yang menimbulkan aroma yang tidak disenangi oleh nyamuk. Tanaman lavender juga mempunyai kandungan aktif berupa flavonoid; rosmarinic acid,

  

chlorogenic acid, caffeic acid 2-(3,4-dihydroxyphenyl) ethenyl ester (terdapat

pada bunga), flavonoid; hypolaetin, scutellarein, salvigenin, malvidin,

xanthomicrol, delphinidine (terdapat padadaun), dan terpenoi; linalil asetat,

linalol, 1,8-cineole, camphor, ursolic acid, oleanolic acid yang bersifat sebagai

  repellent (penolak serangga) dengan cara kerja sebagai racun kontak dan racun pernapasan (Kherissat, 2009). Sampai saat ini penelitian tentang tanaman lavender (Lavandula angustifolia) telah banyak dilakukan Martha, dkk (2010) menyimpulkan bahwa tanaman lavender ini cukup ampuh untuk mengusir nyamuk dalam waktu 5 menit, dan melemahkan nyamuk dalam waktu 23 menit. Namun tidak menutup kemungkinan nyamuk akan mati jika dibiarkan kontak lebih dari 23 menit. Selain itu berdasarkan penelitian dari Dinata (2005) menyimpulkan bahwa Linalil asetat dan Linalol yang terdapat pada bunga lavender (lavandula agustifolia) menghasilkan minyak yang digunakan sebagai bahan penolak serangga (repellant dan antifeedant), bahkan termasuk bahan yang sering digunakan sebagai lotion anti nyamuk.

  Hasil studi pendahuluan pada bulan Februari 2015 di Desa Meri RT 02 RW

  01 Kecamatan Magersari Kota Mojokerto di peroleh data 65 rumah. Saat itu ada 5 rumah menyatakan bahwa tidak tahan dengan banyaknya nyamuk di rumahnya yang selalu mengganggu bahkan menggigit. Keberadaan nyamuk biasanya di kamar,ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan WC. Nyamuk berdatangan paling banyak ketika malam hari. Cara warga untuk mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat anti nyamuk bakar, obat anti nyamuk elektrik, menggunakan kelambu dan lotion anti nyamuk. Di Desa Meri RT 02 RW 01 tersebut belum ada warga yang menggunakan tanaman lavender untuk mengusir nyamuk di rumah, sehingga warga terus terganggu oleh keberadaan nyamuk. Asumsi perhitungan

  

house index jentik nyamuk, berdasarkan 5 rumah sebagai sampel di temukan 3

  rumah yang positif terdapat jentik nyamuk. Jika dimasukkan kedalam rumus

  

house index didapatkan sebesar 60% di klarifikasikan berdasarkan kriteria

  kepadatan jentik dengan melihat hasil density figure adalah nilai 8, maka kemungkinan di Desa Meri RT 02 RW 01 tergolong klarifikasi pada kapadatan tinggi terdapat nyamuk.

METODOLOGI PENELITIAN

  Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian pra-

  

eksperimental. Variabel independent dalam penelitian ini adalah populasi nyamuk

  sebelum diberi tanaman lavender. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah adalah populasi nyamuk yang berada semua rumah di Desa Meri RT 02 RW 01 Kecamatan Magersari Kota Mojokerto sebanyak 60 rumah. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi nyamuk yang berada pada semua rumah di Desa Meri RT 02 RW 01 Kecamatan Magersari Kota Mojokerto sebanyak 10 rumah. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability

  

sampling dengan teknik systematic sampling yaitu yaitu pengambilan sampel.

  Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk melakukan pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang digunakan adalah data primer. Alat bantu observasi yang digunakan adalah check list. Teknik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu pertama data dicari hasil yang didapat dari pre test dan post tes. Data dalam penelitian ini adalah data ordinal.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Populasi nyamuk sebelum diberikan tanaman lavender

  Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa lebih dari setengah rumah di desa Meri RT. 02 RW. 01 tergolong negatif jentik sebelum diberikan tanaman lavender yaitu sebanyak 7 responden (70%).

  Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera;genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,

  Wyeomyia, Culiseta dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35

  genera yang merangkum nyamuk 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki yang panjang, antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Dalam bahasa inggris, nyamuk dikenal sebagai “Mosquito” berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata

  Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania nyamuk dikenal sebagai gnats (Wibawa, 2012).

  Nyamuk mengalami metamorfasis sempurna : Telur, larva, pupa, dewasa. Stadium telur, larva dan pupa hidup di dalam air sedangkan stadium dewasa hidup bertebrangan. Nyamuk dewasa betina biasanya mengisap darah manusia dan binatang. Telur yang baru di letakan berwarna putih, tetapi sesudah 1-2 jam berupa menjadi hitam. Pada nyamuk ditemukan di tepi permukaan air pada lubang pohon dan pada lubang tanah yang kering kemudian di genangi air (Wibawa, 2012). Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih, pertumbuhan telur sampai dewasa + 10 hari, menggigit/menghisp darah pada siang hari, senang hinggap pada pakaian yang begantungan pada kamar, bersarang dan bertelur di genangan air jernih didalam dan disekitar rumah yang agak gelap dan lembab, hidup di dalam rumah dan disekitar rumah, didalam rumah : bak mandi, tempayan, vas bunga, tempat minum burung, diluar rumah : drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol pecah, potongan bamboo, tempurung kepala (Chemika, 2005).

  Dari hasil penelitian populasi nyamuk sebelum diberikan tanaman lavender dapat dihitung berdasarkan teknik monitoring nyamuk dengan menggunakan rumus Indeks Rumah sebesar 30% di klarifikasikan berdasarkan kriteria kepadatan jentik dengan melihat hasil density figure adalah nilai 5, maka di desa Meri RT 02 RW 01 tergolong klarifikasi pada kapadatan sedang terdapat nyamuk.

2. Populasi Nyamuk Setelah diberikan tanaman lavender

  Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa sebagian besar rumah di desa Meri RT. 02 RW. 01 tergolong negatif jentik setelah diberikan tanaman lavender yaitu sebanyak 9 responden (90%).

  Lavender atau lavendel atau lavandula sebuah genus tumbuhan berbunga dalam suku Lamiaceae yang memiliki 25-30 spesies. Asal tumbuhan ini adalah dari wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India. Genus ini termasuk tumbuhan menahun, tumbuhan dari jenis rumput-rumputan, semak pendek dan semak kecil. Tanaman ini juga menyebar di Kepulauan Canaria, Afrika Utara dan Timur, Eropa selatan (terutama Perancis selatan), Arabia, dan India (Wikipedia, 2014). Tanaman lavender merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai insteksida alami, karena efektif pengendalian serangga (nyamuk). Hal ini disebabkan tanaman lavender mempunyai kairomon sebagai zat kimia yang menimbulkan aroma yang tidak disenangi oleh nyamuk. Tanaman lavender juga mempunyai kandungan aktif berupa Flavonoid; Rosmarinic acid, Chlorogenic acid,

  Caffeic acid 2-(3,4-dihydroxyphenyl) ethenyl ester (terdapat pada bunga), Flavonoid; Hypolaetin, Scutellarein, Salvigenin, Malvidin, Xanthomicrol, Delphinidine (terdapat padadaun), dan Terpenoi; Linalil asetat, Linalol, 1,8-

  yang bersifat sebagai

  Cineole, Camphor, Ursolic acid, Oleanolic acid repellent (penolak serangga) dengan cara kerja sebagai racun kontak dan

  racun pernapasan (Kherissat, 2009). Menurut Saji, (2013) manfaat tanaman lavender sebagai Obat anti-nyamuk atau pengusir nyamuk. Menanam bunga lavender di depan rumah (meski tidak menggunakan lotion anti nyamuk), dapat terhindar dari gigitan nyamuk yang biasa masuk ke rumah.

  Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martha, dkk (2010) yang menyimpulkan bahwa tanaman lavender ini cukup ampuh untuk mengusir nyamuk dalam waktu 5 menit, dan melemahkan nyamuk dalam waktu 23 menit. Namun tidak menutup kemungkinan nyamuk akan mati jika dibiarkan kontak lebih dari 23 menit. Selain itu berdasarkan penelitian dari Dinata (2005) menyimpulkan bahwa Linalil asetat dan Linalol yang terdapat pada bunga lavender (lavandula agustifolia) menghasilkan minyak yang digunakan sebagai bahan penolak serangga (repellant dan antifeedant), bahkan termasuk bahan yang sering digunakan sebagai lotion anti nyamuk.

  Pada penelitian yang dilakukan Vijay Veer dan D. Sukumaran (2014) dengan judul reppellent effect, knonkdown study and electrophysiological

  responses of essential oils against aedes aegypti didapatkan uji toksisitas 23

  minyak esensial yang diperoleh dari sumber tanaman yang berbeda digunakan untuk efek reppelen terhadap Aedes Aegypti. Pada metode Cage Bioassay untuk melihat seberapa lama nyamuk hinggap, dengan konsentrat 20% minyak essensial dari tanaman lavender menunjukkan efektif hingga 30 menit. Metode

  Cone Bioassay untuk melihat seberapa lama kematian nyamuk, tes dilakukan

  pada nyamuk betina Aedes Aegypti berusia 5-6 hari pada efek 0,1%, 1% dan 5% minyak essensial dari tanaman lavender dalam 60 menit dihasilkan 0 + 0%, 0 + 0%, 83+1,70% dan menunjukkan dosis efektif nilai KT :10,633%

  50 Metode dengan percobaan elektrofisiologi dengan menggunakan kandungan linalool dan linalool oxide yang menunjukkan respon kuat pada nyamuk Aedes Aegypti hasil pada retensio waktu 2.19 dan 2.35. Penolak nyamuk yang menggunakan tanaman lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan penolak nyamuk dari zat kimia (Vijay Veer, 2014).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman lavender memiliki manfaat yang cukup tinggi untuk mengusir nyamuk hal ini dibuktikan dari hasil penelitian populasi nyamuk sesudah diberikan tanaman lavender dapat dihitung berdasarkan teknik monitoring nyamuk dengan menggunakan rumus indeks rumah sebesar 10% di klasifikasikan berdasarkan kriteria kepadatan jentik dengan melihat hasil density figure adalah nilai 3, maka di desa Meri RT 02 RW 01 tergolong pada kepadatan sedang terdapat nyamuk. Dalam penelitian ini meskipun bunga lavender memiliki efektifitas yang cukup tinggi namun dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih tergolong negatif jentik di Desa Meri RT. 02 RW. 01. Hal ini disebabkan karena dalam seminggu sekali tepatnya pada hari jum’at rutin diadakan pencegahan demam berdarah dengan cara dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara pemeriksaan jentik dan pembagian serbuk abate oleh petugas. Pencegahan demam darah yang paling sering dilaksanakan adalah PSN dengan menjalankan gerakan 3M (menutup, menguras dan mengubur) tempat- tempat perindukan nyamuk. Disamping hal tersebut, dalam penelitian ini terdapat beberapa kendala dimana tanaman lavender tidak berbunga, pertumbuhan tanaman lambat sehingga aroma yang ada dalam lavender tidak mampu menyebar dengan baik. Sehingga meskipun terdapat sedikitnya 2 rumah yang mengalami perubahan negatif jentik masih didapatkan sedikitnya 1 rumah yang memiliki positif jentik. Hal ini disebabkan karena kondisi rumah yang panjang, keadaan lingkungan rumah kurang bersih serta tanaman lavender yang ada disekitar rumah tidak dirawat dengan baik. Sehingga dalam hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bunga lavender memiliki efektifitas yang cukup tinggi untuk mengurangi populasi nyamuk.

  SIMPULAN

  Hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 5 Mei-5 Juni 2015 di Desa Meri RT 02 RW 01 Kecamatan Magersari Kota Mojokerto didapatkan bahwa lebih dari setengah rumah di desa Meri RT. 02 RW. 01 tergolong negatif jentik sebelum diberikan tanaman lavender yaitu sebanyak 7 responden (70%) dan sebagian besar rumah di desa Meri RT. 02 RW. 01 tergolong negatif jentik setelah diberikan tanaman lavender yaitu sebanyak 9 responden (90%).

  SARAN 1. Bagi Peneliti Selanjutnya

  Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian tentang Efektifitas tanaman lavender terhadap populasi nyamuk dengan wilayah dan jumlah responden yang lebih banyak agar hasil penelitian lebih representatif.

2. Bagi Institusi Pendidikan

  Institusi pendidikan Institusi pendidikan dipertimbangkan untuk lebih sering mengadakan kegiatan seminar ataupun penyuluhan tentang efektifitas buku-buku bacaan, artikel, jurnal ataupun majalah-majalah tentang efektifitas tanaman lavender terhadap populasi nyamuk agar dapat meningkatkan pengetahuan.

  3. Bagi Tenaga Kesehatan

  Tenaga kesehatan khususnya perawat dalam upaya pengendalian populasi nyamuk diharapkan lebih aktif lagi dalam upaya memberantas nyamuk itu, jentik-jentik melalui pemberian penyuluhan, konseling kepada keluarga untuk menutup peluang bagi nyamuk untuk berkembang biak dengan cara melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN-DBD, secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali, menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih, menanami tanaman disekitar rumah dengan tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti tumbuhan lavender.

  4. Bagi Keluarga

  Kepada keluarga juga diharapkan dapat mengontrol dan membersihkan secara rutin tmpat-tempat yang ada genangan air seperti vas bunga, dispenser, kloset, tong sampah, ember, bak kamar mandi, bak kontrol atau penampung air, bawah kulkas, kolam ikan hias, botol, ban bekas, dan barang-barang bekas lainnya, agar tidak menjadi sarang untuk berkembang biak.

  Correspondensi : E-Mail : Jeshyimoet@gmail.com Alamat : Lingk. Meri RT 02 RW 01 Magersari Mojokerto No. Hp : 085706949784

Dokumen yang terkait

View of PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULANAN TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK 3 BULANAN DI PUSKESMAS II KEMBARAN PURWOKERTO

0 0 7

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG ABORSI KARENA KEHAMILAN TIDAK DIKEHENDAKI DI SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA

0 0 7

PELAKSANAAN DOKUMENTASI PROSES KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD BESUKI SITUBONDO ARI RIZKI RACHESHI 1212020003 SUBJECT: Dokumentasi Proses Keperawatan, Diabetes Melitus DESCRIPTION: Segala aktivitas yang dilakukan perawat terhadap klien ha

0 0 8

DETERMINAN PERILAKU KONSUMSI MINUMAN KERAS PADA REMAJA DI DESA TANGGUL KULON KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

0 0 5

TEKANAN ARTERI RERATA DENGAN TINGKAT KESADARAN PADA PASIEN STROKE PERDARAHAN DI RSUD WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

0 0 7

GAMBARAN DIRI PADA ANAK USIA SEKOLAH (7-12 TAHUN) YANG MENGALAMI BULLYING DI SEKOLAH SDN PATUGURAN REJOSO KABUPATEN PASURUAN

0 8 6

FAKTOR – FAKTOR PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF YANG DAPAT DI MODIFIKASI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MAJAPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO LIYA WIDIYASTUTI 11001027

0 0 6

PERILAKU KECANDUAN GAME ONLINE PADA ANAK SEKOLAH DIDESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 0 6

TINGKAT KEPUASAN KLIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT DAERAH BESUKI SITUBONDO YULIKA SULISYOWATI NIK 1212020034 SUBJECT: Kepuasan, JAMKESMAS, Pelayanan Keperawatan DESCRIPTION: Derajat kesehatan masyarakat m

0 2 7

HUBUNGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

0 0 6