Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Keamanan Dokumen Perusahaan Menggunakan Advanced Encryption Standard (AES) Algorithm: studi kasus: PT. Adika Dwikarya Utama

Advanced Encryption Standard (AES) Algorithm (Studi Kasus: PT. Adika Dwikarya Utama)

Artikel Ilmiah

diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Israel Eric Fortunatus (672009033) Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juni 2015

Sistem Kemanan Dokumen Perusahaan Menggunakan Advanced Encryption Standard (AES) Algorithm (Studi Kasus: PT. Adika Dwikarya Utama)

Israel Eric Fortunatus, 2) Suprihadi

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail : 2) 672009033@student.uksw.edu, suprihadi@staff.uksw.edu

Abstract

Evolution of technology is evolving rapidly and make a major impact in modern industry especially in shipping and logistics management. Adika Dwikarya Utama Company, a courier delivery services company headquarters in Semarang, Central Java, the number of employees and customers is increasing with the growth of this company. The database management in Adika Dwikarya Utama Co. still using manual system to manage the distribution data and documents. The problem is missing document, damaged documents, and search documents slow. This research is based on the use of a data security systems software to secure and encrypt the data and critical documents using AES algorithm (advanced encryption standard) using Visual Basic Framework .Net 4.0. In the implementation, there are two processes, ‘upload’ and ‘download’ data file. The result is file chiper of unencrypted data can only be opened using this application, then the data security is guaranteed.

Keywords: Data security Company, Algorithm AES, Framework .Net

Abstrak

Perkembangan teknologi infomasi berkembang dengan pesat dan peranannya dalam dunia usaha semakin dibutuhkan, bahkan sudah masuk ke dalam bidang usaha jasa pengiriman barang. Pada penelitian ini di ambil kasus di PT. Adika Dwikarya Utama, jumlah karyawan 100 dan jumlah pelanggan 300 semakin bertambah seiring pertumbuhan perusahaan ini. Pengelolaan data karyawan dan pelanggan pada PT. Adika Dwikarya Utama masih dilakukan secara manual, yaitu belum dikelola menggunakan sebuah aplikasi teknologi informasi. Permasalahan yang timbul adalah sering kehilangan dokumen, dokumen rusak, dan lambat dalam penyajian dokumen. Pada penelitian ini telah dirancang suatu sistem keamanan data perusahaan menggunakan algoritma AES (advanced encryption standard) menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic framework .Net 4.0. Dalam pengimplementasiannya terdapat dua buah proses yaitu upload dan download file data. Hasil implementasinya adalah tercipta file cipher dalam bentuk data terenkripsi yang tidak dapat dibuka oleh aplikasi lain selain aplikasi yang telah dirancang dalam penelitian sehingga integritas data dapat terjaga.

Kata Kunci: keamanan data perusahaan, algoritma AES, framework .Net

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Pendahuluan

Peranan teknologi informasi dalam perusahaan bisnis saat ini sudah tidak dapat dielakkan lagi, jika perusahaan tersebut tidak ingin ketinggalan informasi dan pengelolaan kerja yang lambat. Teknologi informasi sudah bukan lagi sebagai alat bantu, tetapi sudah menjadi bagian strategis dari perusahaan. Hal ini dapat berarti bahwa tanpa peranan teknologi informasi, perusahaan dapat lumpuh dalam operasional usahanya. Kondisi tersebut juga dialami oleh suatu perusahaan dalam bidang ekspedisi atau usaha pengiriman barang.

Peranan teknologi informasi dalam usaha jasa pengiriman barang saat ini antara lain sistem tracking atau Global Position System (GPS) dan sistem informasi untuk menginformasikan penerima barang dan status barang. Dalam usahanya, perusahaan dalam usaha jasa pengiriman barang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak, serta tidak lepas dari sekian banyak jumlah pelanggan yang dilayaninya. Pelayanan terhadap pelanggan menjadi hal utama atau hal penting dalam usaha jasa pengiriman barang. Dengan demikian, data pelanggan harus dapat dikelola dengan baik dan aman.

PT. Adika Dwikarya Utama adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada usaha jasa pengiriman barang yang berdiri sejak tahun 2011. Saat ini telah memiliki 5 (lima) kantor cabang, dengan tenaga kerja lebih dari 100 (seratus) orang, dan memiliki antara 200 sampai dengan 300 pelanggan di seluruh pelosok Indonesia. Perusahaan ini telah menyadari peranan penting dari teknologi informasi dalam membantu proses usahanya, sebagai contoh telah memiliki website yang berisikan sistem informasi profil perusahaan, dan berfungsi sebagai pusat informasi status barang kiriman. Tetapi dalam pengelolaan data karyawan dan pelanggan, perusahaan ini masih melakukan dengan cara manual, yaitu menggunakan buku besar dan disimpan dalam sebuah rak atau almari dokumen.

Permasalahan yang sering timbul adalah dalam pengelolaan data atau berkas insentif kurir yang disebut ransit, oleh seorang petugas administrasi. Petugas administrasi tersebut sering kesulitan bahkan kehilangan dokumen ransit dalam proses perhitungan insentif kurir, karena seorang kurir dapat memiliki minimal 30 sampai 50 dokumen ransit dalam satu bulan. Permasalahan lain adalah dalam pengelolaan data dan dokumen pelanggan. Pihak pemasaran perusahaan sering kesulitan dalam mencari data pelanggan, antara lain profil pelanggan, kesepakatan daftar harga, dan dokumen kontrak kerjasama. Data dan dokumen tersebut merupakan data penting perusahaan dan tidak semua pihak boleh mengaksesnya. Saat ini dokumen-dokumen tersebut disimpan didalam almari dokumen. Walaupun sudah aman, tetapi memerlukan ruang yang cukup luas. Hal ini menjadi permasalahan, karena kantor cabang perusahaan biasanya hanya berstatus sewa dan memiliki ruang kerja yang terbatas, karena diutamakan ruang gudang.

Oleh karena itu, maka pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem keamanan data perusahaan menggunakan algoritma AES (Advanced Encryption Standard) pada dokumen perusahaan. Data-data penting perusahan dapat bertipe dokumen antara lain .doc, .xls, dan .pdf, juga dapat bertipe gambar, antara lain .jpeg, .png, dan .gif. Dokumen-dokumen tersebut kemudian dikenakan Algoritma AES 512 bit untuk menjaga kerahasiaan dan sekaligus berfungsi untuk menjaga integritas data. Untuk dapat mewujudkan sistem keamanan data perusahaan tersebut menggunakan algoritma AES 512 bit, maka sistem diimplementasikan menggunakan framework .Net versi 4.0, bahasa pemrograman Visual Basic yang disediakan oleh editor Visual Studio 2010.

1. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Enkripsi File Menggunakan Algoritma Rijndael[1] . Penelitian tersebut bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi yang mampu melindungi berbagai tipe file dengan melakukan proses enkripsi Rijndael. Manfaat penelitian tersebut yaitu untuk menjaga

kerahasiaan data agar tidak bisa dibaca oleh orang lain. Persamaan dengan penelitian adalah menggunakan metode enkripsi yang sama yaitu Algoritma AES atau Rijndael. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah data yang dienkripsi berupa file zip atau file terkompresi menggunakan WinZip dari sebuah data folder. Perbedaan yang lain adalah bahasa pemrograman yang digunakan, penelitian sebelumnya menggunakan

Delphi 7, sedangkan penelitian ini menggunakan Microsoft VB .Net 4.0. Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dengan judul Implementasi Kriptografi Pada File Dokumen Menggunakan Algoritma AES-128 [2]. Penelitian tersebut bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi yang mampu mengamankan data teks dengan melakukan proses enkripsi Rijndael. Manfaat penelitian tersebut yaitu untuk menjaga kerahasiaan data agar tidak bisa dibaca oleh orang lain. Persamaan dengan penelitian adalah menggunakan metode enkripsi dekripsi yang sama yaitu Algoritma AES. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya tersebut adalah panjang kunci algoritma AES yang digunakan sebelumnya adalah 128 bit, sedangkan penelitian ini menggunakan panjang kunci 512 bit. Kontribusi dari kedua penelitian sebelumnya tersebut bagi penelitian ini adalah memberi pembelajaran mengenai penerapan algoritma AES dalam melakukan proses enkripsi dan dekripsi sebuah data atau informasi.

Keamanan komputer menurut Ariyus [3] meliputi tujuh aspek antara lain confidentiality yaitu menjamin bahwa data-data tersebut hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu. Authentication, yaitu baik pada saat mengirim atau menerima informasi, kedua belah pihak perlu mengetahui bahwa pengirim dari pesan tersebut adalah orang yang sebenarnya. Integrity, yaitu menjamin setiap pesan pasti sampai kepada pihak yang dituju dengan data asli. Nonrepudation, yaitu mencegah pengirim ataupun penerima mengingkari bahwa pesan itu adalah kiriman dari / untuk mereka. Acces Control , yaitu membatasi sumber-sumber data hanya kepada orang-orang tertentu. Availability, yaitu semua pesan bisa dibuka setiap saat yang diinginkan. Secrecy , yaitu perlindungan terhadap kerahasiaan data informasi. Cryptography adalah salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan aspek keamanan suatu informasi. Cryptography merupakan kajian ilmu dan seni untuk menjaga suatu pesan atau data informasi agar data tersebut aman. Cryptography mendukung kebutuhan dari lima aspek keamanan informasi, yaitu Confidentiality, Authentication, Integrity, Nonrepudation, dan Secrecy [3].

Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi [4]. Beberapa cipher memerlukan algoritma yang berbeda untuk enciphering dan deciphering. Keamanan algoritma kriptografi sering diukur dari banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memecahkan ciphertext menjadi plaintext tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Apabila semakin banyak proses yang diperlukan berarti juga semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin kuat algoritma tersebut dan semakin aman digunakan untuk menyandikan pesan. Algoritma kriptografi terdiri dari beberapa fungsi dasar yaitu enkripsi, merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi yang merupakan pengamanan data yang dikirimkan terjaga rahasianya, pesan asli disebut plaintext yang dirubah menjadi kode-kode yang tidak dimengerti. Dekripsi, merupakan kebalikan dari enkripsi, pesan yang telah dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (plaintext) disebut Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi [4]. Beberapa cipher memerlukan algoritma yang berbeda untuk enciphering dan deciphering. Keamanan algoritma kriptografi sering diukur dari banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memecahkan ciphertext menjadi plaintext tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Apabila semakin banyak proses yang diperlukan berarti juga semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin kuat algoritma tersebut dan semakin aman digunakan untuk menyandikan pesan. Algoritma kriptografi terdiri dari beberapa fungsi dasar yaitu enkripsi, merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi yang merupakan pengamanan data yang dikirimkan terjaga rahasianya, pesan asli disebut plaintext yang dirubah menjadi kode-kode yang tidak dimengerti. Dekripsi, merupakan kebalikan dari enkripsi, pesan yang telah dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (plaintext) disebut

Gambar 1 Proses Enkripsi dan Dekripsi[4]

Pada tahun 2001 sebuah kompetisi pembuatan algoritma AES dalam upaya penyempurnaan algoritma DES yang diselenggrakan oleh NIST, dimenangkan oleh Dr. Vincent Rijmen dan Dr.Joan Daemen. Sejak saat itu, algoritma AES biasa dinamakan algoritma Rijndael[3]. Algoritma Rijndael dipilih jadi pemenang bukan karena algoritma paling aman, namun karena memiliki keseimbangan antara keamanan dan fleksibilitas dalam berbagai paltform software dan hardware[4]. Persyaratan AES yang dikeluarkan oleh NIST adalah sebagai berikut kesatu, algoritma harus dipublikasikan secara luas untuk diperiksa keamanannya; Kedua, algoritma haruslah merupakan simetris Block Cipher; Ketiga, algoritma harus dapat diimplementasikan secara cepat dan tepat dalam hardware dan software; Keempat, algoritma harus memiliki input-an data 128 bit; Kelima, algoritma memiliki kunci fleksibel : 128, 192 dan 256 bit.

Proses enkripsi pada algoritma Rijndael terdiri dari 4 jenis transformasi bytes, yaitu SubBytes, ShiftRows, Mixcolumns, dan AddRoundKey. Pada gambar 2.5 menunjukkan bahwa awal proses enkripsi, input yang telah dikopikan ke dalam state akan mengalami transformasi byte AddRoundKey. Setelah itu, state akan mengalami transformasi SubBytes, ShiftRows, MixColumns, dan AddRoundKey secara berulang-ulang sebanyak Nr. Proses ini dalam algoritma Rijndael disebut sebagai round function. Round yang terakhir agak berbeda dengan round-round sebelumnya dimana pada round terakhir, state tidak mengalami transformasi MixColumns[5].

Gambar 2 Diagram Alir Proses Enkripsi[5]

Transformasi cipher dapat dibalikkan dan diimplementasikan dalam arah yang berlawanan untuk menghasilkan inverse cipher yang mudah dipahami untuk algoritma Rijndael . Transformasi byte yang digunakan pada invers cipher adalah InvShiftRows, InvSubBytes, InvMixColumns, dan AddRoundKey[3].

Gambar 3 Diagram Alir Proses Dekripsi[5]

Pada penelitian ini untuk mengimplementasikan aplikasi yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dengan framework .NET 4.0. Framework .NET merupakan suatu komponen Windows yang terintegrasi dan dibuat agar dapat menjalankan berbagai macam aplikasi. Framework.NET berisi class librarys untuk menyediakan layanan standar yang dapat diintegrasikan ke berbagai sistem komputer. Framework .Net adalah lingkungan untuk membangun, menyebarkan (deploying) dan menjalankan services web dan aplikasi lainnya. Framework .NET menyediakan semua tools dan teknologi yang diperlukan untuk membangun aplikasi terdistribusi, sehingga dengan menggunakan framework ini, bahasa-bahasa pemrograman yang ada di dalam teknologi .NET dapat saling berkomunikasi. Framework .NET didesain untuk dapat memenuhi beberapa tujuan berikut [6], yaitu 1) untuk menyediakan lingkungan kerja yang konsisten bagi bahasa pemrograman yang berorientasi obyek (object-oriented Programming -OOP) baik kode obyek itu disimpan dan dieksekusi secara lokal atau dieksekusi secara remote; 2) untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dalam hal pengeksekusian kode, termasuk kode yang dibuat oleh pihak ketiga. 3) untuk menyediakan lingkungan kerja yang dapat mengurangi masalah pada persoalan performa dari kode atau dari lingkungan interpreternya; 4) membuat para developer lebih mudah mengembangkan berbagai macam jenis aplikasi yang lebih bervariasi, seperti aplikasi berbasis Windows dan aplikasi berbasis web; 5) membangun semua komunikasi yang ada di dalam standar industri untuk memastikan bahwa semua kode aplikasi yang berbasis Framework .NET dapat berintegrasi dengan berbagai macam kode aplikasi lain. Jadi sebuah aplikasi dapat dibangun dengan berbagai kode bahasa.

2. Metode Perancangan Sistem

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan sebuah penelitian. Metode penelitian juga merupakan suatu tahapan kegiatan yang dilakukan selama penelitian untuk mencapai tujuan.Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian pada studi kasus di PT. Adika Dwikarya Utama, maka diperlukan suatu metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan.

Metode penelitian yang dilakukan pada tahap pertama yaitu studi kepustakaan. Hasil pada tahap pertama adalah pemahaman teori tentang sistem keamanan komputer, sistem keamanan data, teori kriptografi, Algoritma AES, bahasa pemrograman Visial Basic .Net 4.0 dan editor Visual Studio 2010 untuk mengimplementasikan aplikasi. Perancangan aplikasi menggunakan Unified Modelling Language (UML).

Tahap kedua yaitu pengembangan sistem keamanan data perusahaan menggunakan model prototype. Model prototype dipilih karena penelitian ini tidak melakukan maintaenance sistem. Tujuan penelitian menghasilkan sebuah aplikasi prototipe sistem keamanan data perusahaan menggunakan algotirma AES bagi PT. Adika Dwikarya Utama. Hasil tahap kedua, berupa prototipe aplikasi desktop sistem keamanan data perusahaan menggunakan Algoritma AES.

Tahap ketiga, yaitu melakukan uji coba terhadap sistem untuk mengukur performa sistem. Hasil pada tahap ketiga yaitu bahwa performa aplikasi atau sistem telah layak dapat dipergunakan sebagai sistem kemanan data perusahaan di PT. Adika Dwikarya Utama.

Tahap terakhir, adalah tahap pengambilan kesimpulan dan saran. Pada tahap ini diberikan kalimat simpulan berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian, dilanjutkan dengan pembuatan laporan dan artikel ilmiah.

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah model prototype . Prototype model merupakan suatu teknik pengumpulan data atau informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Dengan prototype model ini, pengembang dan pihak pengelola atau manajemen PT. Adika Dwikarya Utama dapat saling berinteraksi selama proses pembangunan sistem. Secara lengkap, alur prototype model dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Prototype Model [7]

Gambar 4 merupakan gambaran tahapan umum dari prototype model. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap prototype model.Tahap pertama, yaitu listen to customer atau information gathering tentang kebutuhan sistem kemanan data yang akan dibangun. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan pihak pemasaran, karyawan administrasi dan pimpinan PT. Adika Dwikarya Utama selaku pengguna sistem keamanan data perusahaan menggunakan algoritma AES. Pada tahap wawancara, diperoleh informasi yaitu kebutuhan penyimpanan data perusahaan, yaitu dokumen karyawan dan dokumen pelanggan memiliki beberapa tipe data, antara lain dokumen yang memiliki tipe .doc, .xls, .txt dan .pdf, serta tipe gambar atau foto yaitu .jpeg, .png, dan .gif. Hasil wawancara yang lain adalah spesikasi komputer yang digunakan, yaitu komputer desktop Intel Core 2 Duo, RAM 1 GB, menggunakan sistem operasi Windows

7. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, maka sistem keamanan data perusahaan berbasis desktop menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic framework .Net 4.0 dapat berjalan di platform yang dipergunakan oleh karyawan administrasi dan pemasaran perusahaan.

Tahap selanjutnya yaitu build/revise mock-up. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi sistem keamanan data perusahaan secara cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama. Tahap build/revise mock-up menghasilkan 3 (tiga) prototipe sistem keamanan data perusahaan. Prototipe I dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman VB

.Net 4.0. Hasil uji fungsionalitas prototipe belum sesuai dengan kebutuhan pengguna, karena data perusahaan hanya diperuntukkan untuk data pelanggan, sedangkan data karyawan belum diakomodir oleh sistem. Untuk fasilitas proses enkripsi dan dekripsi menggunakan Algoritma AES pada dokumen-dokumen pelanggan perusahaan sudah dapat diimplementasikan. Prototipe II dijalankan pada komputer yang sama dengan prototipe I, yaitu computer pada bagian administrasi perusahaan. Fasilitas keamanan data perusahaan sudah dikelompokkan kedalam data pelanggan dan data karyawan. Mekanisme penyimpanan dan pengambilan (download) data perusahaan sudah dapat running dengan baik, baik pada dokumen pelanggan maupun dokumen karyawan. Prototipe ke-2 ini belum sesuai dengan kebutuhan pengguna atau perusahaan, karena sistem keamanan data perusahaan belum memiliki fasilitas login untuk membatasi pengguna. Pada uji fungsionalitas prototipe III, uji sistem keamanan data perusahaan sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, prototipe III adalah sistem keamanan data perusahaan berbasis desktop yang merupakan hasil penelitian.

Pada tahap customer test-drives mock-up dilakukan uji dan evaluasi prototipe oleh user yaitu pengguna seperti tahap wawancara. Pengujian dan evaluasi prototipe digunakan untuk mendapatkan umpan balik penggunaan aplikasi, sehingga dapat diketahui aplikasi sudah sesuai atau belum sesuai dengan kebutuhan Pengguna. Pada tahap ini dilakukan oleh satu actor Pengguna yaitu administrator system. Administrator system tersebut dapat dilakukan oleh tenaga administrasi atau tenaga pemasaran perusahaan.

Uji sistem menggunakan cara uji fungsionalitas sistem, yaitu melakukan uji enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi yang dimaksud adalah proses upload dokumen, yang dilanjutkan proses enkripsi pada dokumen tersebut pada kelompok data pelanggan maupun karyawan. Sedangkan uji dekripsi adalah melakukan proses dekripsi file cipher dokumen pada kelompok data pelanggan maupun karyawan, yang dilanjutkan proses download atau proses penyimpanan plaintext hasil dekripsi pada folder yang diinginkan Pengguna. Uji fungsionalitas sistem dikatakan berhasil yaitu sistem dapat melakukan proses enkripsi dan dekripsi data perusahaan yang berupa dokumen pelanggan maupun dokumen karyawan, yang dapat dokumen (.doc, .xls, .txt dan .pdf), dokumen bertipe image (.jpeg, .bmp, .png dan .gif), atau yang lainnya. Sedangkan data yang berupa profil pelanggan dan karyawan berbentuk text dan foto tidak dilakukan enkripsi dan dekripsi. Tahap akhir yaitu tahap evaluasi prototype. Tahap ini dilakukan dengan cara wawancara. Jika evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka dilakukan proses perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Perancangan sistem keamanan data perusahaan. Sistem keamanan data perusaha- an yang dibangun pada penelitian ini adalah mengamankan dokumen-dokumen yang dimiliki oleh pelanggan dan karyawan perusahaan. Dengan demikian, sistem dirancang untuk dapat menyimpan data profil pelanggan dan karyawan, serta dapat menyimpan dan mengambil dokumen-dokumen yang dimiliki pelanggan maupun karyawan perusahaan.

Proses enkripsi pada aplikasi keamanan data perusahaan menggunakan Algoritma AES memiliki 2 (dua) proses utama, yaitu proses memilih pelanggan atau karyawan, dilanjutkan proses upload file dokumen dari pelanggan atau karyawan yang dipilih. Algoritma AES pada penelitian ini menerapkan atau menggunakan 512 bit panjang cipher atau kunci. Untuk lebih jelas proses enkripsi tersebut, dapat dilihat pada gambar 5.

Mulai

Upload Dokumen

File Dokumen

AES_encrypt

Pilih Karyawan

File Cipher

Karyawan

Simpan File Cipher

Dipilih?

Selesai

Gambar 5. Diagram Alir Proses Enkripsi File Dokumen

Gambar 5 menjelaskan bahwa proses enkripsi pada sistem keamanan data perusahaan yaitu dokumen-dokumen pelanggan dan karyawan. Proses enkripsi diawali dengan memilih pelanggan atau karyawan, dilanjutkan memilih file dokumen yang akan disimpan dan diamankan. Tahap berikutnya adalah file dokumen diproses dengan Algoritma AES 512 bit yang telah disediakan oleh VB .Net 4.0 yang berada pada kelas system.security.chryptography . Setelah proses enkripsi berhasil, dilanjutkan proses menyimpan file ciphertext dokumen.

Proses dekripsi pada sistem keamanan data perusahaan menggunakan Algoritma AES memiliki 2 (dua) proses utama, yaitu proses memilih pelanggan atau karyawan, selanjutnya adalah proses download file dokumen dari pelanggan ataupun karyawan tersebut. Proses dekripsi dilakukan didalam proses download dokumen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 6.

Mulai

Download Dokumen

File Dokumen

AES_decrypt

Pilih Karyawan

File Plaintext

Simpan File

Gambar 6. Diagram Alir Proses Dekripsi File Dokumen

Gambar 6 menjelaskan bahwa proses dekripsi pada sistem keamanan data perusahaan yaitu dokumen-dokumen pelanggan dan karyawan. Proses dekripsi diawali dengan memilih pelanggan atau karyawan, dilanjutkan memilih file dokumen yang akan dibuka. Tahap berikutnya adalah file dokumen diproses dekripsi dengan Algoritma AES 512 bit yang telah disediakan oleh VB .Net 4.0 yang berada pada class Gambar 6 menjelaskan bahwa proses dekripsi pada sistem keamanan data perusahaan yaitu dokumen-dokumen pelanggan dan karyawan. Proses dekripsi diawali dengan memilih pelanggan atau karyawan, dilanjutkan memilih file dokumen yang akan dibuka. Tahap berikutnya adalah file dokumen diproses dekripsi dengan Algoritma AES 512 bit yang telah disediakan oleh VB .Net 4.0 yang berada pada class

Aplikasi desktop pada sistem keamanan data perusahaan yang terdiri dari dokumen pelanggan dan karyawan ini, dirancang menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai pemodelan sistem. UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam sistem yang dibuat pada penelitian ini digunakan beberapa diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Sebuah use case diagram merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis besar, dan juga mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibangun. Use case diagram juga menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem kepada user atau aktor. Use case diagram menggambarkan juga interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case adalah proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case .

<<extend>> Ganti Foto

<<extend>>

Daftar Cust/Kary

Karyawan File

<<include>>

Pilih Cust/Kary

<<extend>> <<extend>>

Browse File

Upload Dokumen

Ganti Password

<<extend>> <<extend>> Tentang Kami

<<extend>>

Hapus Data

<<extend>>

<<extend>> <<extend>>

Keluar Form

Pilih Dokumen <<include>> <<include>> Batal

Pilih Destinasi Folder

Enkripsi Data

Dekripsi Data

Gambar 7. Use Case Diagram Sistem Keamanan Data Perusahaan

Gambar 7 merupakan use case diagram aplikasi sistem keamanan data perusahaan studi kasus PT. Adika Dwikarya Utama. Dijelaskan bahwa sistem keamanan data perusahaan tersebut hanya terdapat satu actor yaitu Pengguna. Actor Pengguna dipergunakan oleh tenaga administrasi, karyawan pemasaran atau pimpinan kantor. Actor Pengguna memiliki hak akses untuk login. Fasilitas login dipergunakan agar aplikasi hanya dapat dipergunakan oleh actor Pengguna. Setelah login berhasil, maka Pengguna dapat melakukan pengamanan data pelanggan maupun karyawan, yang diawali dengan memasukkan profil pelanggan maupun karyawan.

Data pelanggan atau karyawan pada penelitian ini merupakan dokumen-dokumen penting yang dimiliki seorang pelanggan atau karyawan perusahaan. Dokumen pelanggan antara lain dokumen kesepakatan harga, dan dokumen kontrak kerjasama. Sedangkan Data pelanggan atau karyawan pada penelitian ini merupakan dokumen-dokumen penting yang dimiliki seorang pelanggan atau karyawan perusahaan. Dokumen pelanggan antara lain dokumen kesepakatan harga, dan dokumen kontrak kerjasama. Sedangkan

Use case Upload pada sistem kemanan data perusahaan bertugas agar sistem dapat berfungsi juga untuk dipergunakan sebagai sistem penyimpanan dokumen- dokumen penting perusahaan, yaitu dokumen milik pelanggan dan karyawan. Dengan demikian, data-data perusahaan yang terdiri dari data pelanggan dan data karyawan dapat tersimpan dengan baik dan aman.

Pada use case Enkripsi merupakan proses enkripsi dalam pengamanan data menggunakan Algoritma AES 512 bit. Actor disediakan fasilitas secara langsung, yaiti memilih file dokumen yang akan dienkripsi, dan hasil enkripsi berupa file cipher dokumen disimpan oleh sistem kedalam folder aplikasi dan tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak memiliki hak akses pada sistem.

Use case Dekripsi merupakan proses dekripsi file cipher dokumen pelanggan atau karyawan yang dipilih menggunakan Algoritma AES 512 bit. Actor Pengguna disediakan fasilitas secara langsung yaitu memilih atau mengambil file cipher dokumen yang akan didekripsi, memilih folder sebagai destinasi hasil proses dekripsi file cipher yaitu dokumen yang dimiliki oleh seorang pelanggan atau karyawan perusahaan yang terdaftar.

Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem keamanan data perusahaan yang dirancang. Activity diagram menjelaskan bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada sistem keamanan data perusahaan studi kasus PT. Adika Dwikarya Utama hanya mempunyai 3 (tiga) activity diagram, yaitu activity diagram tambah profil pelanggan, activity diagram

upload dokumen, dan activity diagram download dokumen. Untuk activity diagram tambah profil karyawan identik dengan activity diagram tambah profil pelanggan.

Mulai

Gambar 8 menunjukkan activity diagram tambah profil pelanggan. Terlihat pada gambar 8 bahwa actor Pengguna harus melakukan login untuk dapat menggunakan sistem keamanan data perusahaan. Jika login berhasil, maka actor Pengguna dapat memilih submenu Pelanggan pada menu Menu, sehingga tabel pelanggan yang telah terdaftar akan ditampilkan dalam sebuah datagridview pada form Kelola Pelanggan. Pada form tersebut, actor Pengguna dapat memilih button Tambah, sehingga dapat memasukkan profil pelanggan.

Untuk dapat mengunggah (upload) dokumen pelanggan, maka data pelanggan berupa profil pelanggan harus telah terdaftar pada sistem. Untuk dapat melakukan tambah data pelanggan, actor Pengguna dapat menekan button Tambah, sehingga textbox profil pelanggan antara lain kode pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, nomor telepon pelanggan dan tanggal regriaterasi, dan foto pelanggan. Lalu tekan button Simpan untuk dapat masuk kedalam tabel datagridview daftar pelanggan. Pada tambah profil pelanggan tidak ada proses enkripsi maupun dekripsi menggunakan Algoritma AES.

Mulai

Mulai

: Login

: Admin

: FormUploadDokumen : ClassEncryptDecrypt 1. input username & passw

2. Cek username & passw

3. username & passw salah 4. Username & Passw Benar 5. Pilih Submenu Pelanggan

6. Pilih Pelanggan

7. Klik Upload Dokumen

8. Input Keterangan

9. Broswe Dokumen

10. Klik Upload

11. Simpan File

12. Pesan Berhasil disimpan

13. Close 14. Close

15. Keluar

Gambar 11. Sequence Diagram Upload Dokumen

Pada gambar 11 terlihat yaitu tahap awal proses upload dokumen dimulai dari objek view login sebagai pengguna pada halaman awal dengan memasukkan username dan password. Jika login berhasil akan masuk ke form menu utama, jika login tidak

berhasil akan kembali ke halaman login. Pada halaman menu utama, actor Pengguna dapat memilih beberapa tampilan antara lain File, Menu, Ganti Password dan Tentang Kami. Jika memilih dropdown menu Menu, maka akan muncul submenu Pelanggan dan Karyawan. Jika diklik Pelanggan maka akan menampilkan form Kelola Pelanggan. Jika diklik Karyawan maka akan menampilkan form Kelola Karyawan.

Pada form Kelola Pelanggan maupun form Kelola Karyawan, terdapat button Upload Dokumen untuk menampilkan form Upload Dokumen. Pada penelitian ini, form Upload Dokumen Pelanggan identik dengan form Upload Dokumen Karyawan, sehingga memiliki perilaku dan proses yang sama.

Untuk membuka form Upload Dokumen Pelanggan, terlebih dahulu actor Pengguna harus memilih profil Pelanggan dengan melakukan double-click pada salah satu data pelanggan, pada daftar pelanggan di datagridview didalam form Kelola Pelanggan. Pada form Upload Dokumen Pelanggan inilah terdapat button upload, dimana pada saat proses upload file dokumen dilakukan proses enkripsi menggunakan Algoritma AES 512 bit, lalu hasilnya disimpan pada folder yang telah ditentukan oleh sistem. Pada proses enkripsi file dokumen, private key dan public key telah ditetapkan pada program supaya actor Pengguna tidak direpotkan yaitu selalu mengisi kunci saat upload dokumen.

: Login

: Admin

: Form KelolaPelanggan : Form UploadDokumen : FormDestinasi : ClassEncryptDecrypt 1. input usernam e & passw

: ClassLogin

: Form MenuUtama

2. Cek username & passw

3. username & passw salah 4. Username & Passw Benar

5. Pilih Submenu Pelanggan

6. Pilih Pelanggan

7. Klik Upload Dokumen

8. Pilih Dokumen

9. Klik Button Download

10. Pilih Folder Destinasi

11. Klik Ok

12. Simpan File

13. Pesan Decrypt Complete

Gambar 12. Sequence Diagram Download Dokumen

Pada gambar 12 terlihat tahap awal proses download dokumen juga dimulai dari objek view login sebagai pengguna pada halaman awal seperti pada sequence diagram upload dokumen. Fasilitas download dokumen berada di dalam form Upload Dokumen Pelanggan maupun form Upload Dokumen Karyawan. Daftar dokumen ditampilkan dalam tabel datagridview. Proses download dokumen diawali actor Pengguna memilih dokumen dalam tabel dengan mengklik satu kali, lalu tekan button Download. Kemudian, sistem akan memberikan fasilitas kepada actor Pengguna untuk memilih destinasi folder sebagai tempat penyimpanan file dokumen mula-mula hasil proses dekripsi Algoritma AES 512 bit. Pada proses dekripsi pada aplikasi ini, actor Pengguna juga tidak perlu memasukkan kunci dekripsi karena kunci sudah ada didalam aplikasi sistem keamanan data perusahaan.

Class diagram menggambarkan interaksi antar class, serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut. Pada gambar 13 merupakan class diagram sistem keamanan data perusahaan studi kasus PT. Adika Dwikarya Utama yang dikembangkan pada penelitian ini. Pada class diagram terlihat bahwa terdapat 8 (delapan) class pada aplikasi,

yaitu class login, class MDIParent, class GantiPassword, class Form_Tentang, class Form_Pelanggan, class Form_upload, class Form_Main, dan class EncryptDecrypt. Class Form_Main beralasi dengan class EncryptDecrypt karena membutuhkan fungsi AES_Encrypt() dan AES_Decrypt(). Pada class Form_upload berelasi dengan class Form_Pelanggan untuk dapat mengetahui profil pelanggan atau karyawan selaku pemilik dokumen.

Gambar 13. Class Diagram Aplikasi

3. Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini berisi tentang pembahasan dan analisis hasil dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu perancangan dan implementasi system keamanan data perusahaan, studi kasus PT. Adika Dwikarya Utama. Dalam hal pembahasan, dilakukan sesuai dengan yang tertulis dalam bab 3 (tiga) dengan hasil implementasi. Sedangkan analisis hasil akan dilakukan terhadap hasil yang telah diuji pada aplikasi.

Aplikasi sistem keamanan data perusahaan berbasis desktop diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic framework .Net 4.0. Keamanan data perusahaan berupa dokumen-dokumen pelanggan dan karyawan, menggunakan Algoritma AES 512 bit. Framework .Net 4.0 sudah memiliki sistem yang berfungsi untuk enkripsi dan dekripsi menggunakan Algoritma AES. Sistem tersebut berupa Class Crypto system yang terdapat didalam System.Security.Cryptography.

Metode pengembangan sistem yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype. Oleh karena itu, maka dalam proses implementasi sistem terdapat 3 (tiga) prototipe, dimana prototype ke-3 berdasarkan hasil pengujian merupakan prototype yang sudah sesuai dengan kebutuhan pada PT. Adika Dwikarya Utama. Untuk lebih memperjelas proses pengembangan sistem dapat dilihat dalam tabel 1 dokumentasi prototipe I, tabel 2 dokumentasi prototipe II dan tabel 3 dokumentasi prototipe III.

Tabel 1. Dokumentasi Prototipe I

No Spesifikasi

Deskripsi

Testing dan Keterangan Validasi

1. Kelola

Berhasil OK Pelanggan

Tambah: Proses input profil

pelanggan.

input .

Simpan: Proses menyimpan profil Berhasil

Edit: Proses merubah profil Berhasil

Hapus: Proses menghapus profil

Berhasil. OK

dan dokumen pelanggan.

Berhasil. OK Dokumen

2. Upload Pilih Dokumen: proses memilih

dan mengambil dokumen dari

Pelanggan

memori eksternal. Proses Enkripsi: proses enkripsi

Berhasil OK

AES 512 bit pada dokumen yang

hasil enkripsi (ciphertext)

Berhasil. OK Dokumen

3. Download Proses pilih dokumen.

File hasil dekripsi menjadi file

Berhasil OK

semula

dihasilkan file semula (Plaintext)

4. Hapus

Berhasil. OK Dokumen

Proses hapus dokumen.

Belum ada Belum OK Karyawan

5. Kelola

Failitas kelola profil dan

dokumen karyawan.

Tabel 2. Dokumentasi Prototipe II

No Spesifikasi

Deskripsi

Testing dan Keterangan Validasi

1. Kelola

Berhasil. OK Pelanggan

Tambah, Simpan, Edit, Hapus

profil.

Berhasil. OK Dokumen

2. Upload Pilih dokumen.

Berhasil. OK Pelanggan

Proses enkripsi.

Proses download dokumen

Berhasil OK

Proses hapus dokumen.

Berhasil OK

3. Kelola

Berhasil. OK Karyawan

Tambah, Simpan, Edit, Hapus

profil.

Berhasil. OK Dokumen

4. Upload Pilih dokumen.

Proses enkripsi.

Berhasil. OK

Karyawan

Proses download dokumen

Berhasil OK

Proses hapus dokumen.

Berhasil OK

5. Login

Failitas login ke system..

Belum ada Belum OK

Tabel 3. Dokumentasi Prototipe III

No Spesifikasi

Deskripsi

Testing dan Keterangan Validasi

1. Login

Proses Login untuk user.

Berhasil. OK

Berhasil. OK Dokumen

2. Upload Pilih dokumen.

Berhasil. OK Pelanggan

Proses enkripsi.

Proses download dokumen

Berhasil OK

Proses hapus dokumen.

Berhasil OK

3. Kelola

Berhasil. OK Karyawan

Tambah, Simpan, Edit, Hapus

profil.

Berhasil. OK Dokumen

4. Upload Pilih dokumen.

Berhasil. OK Karyawan

Proses enkripsi.

Proses download dokumen

Berhasil OK

Proses hapus dokumen.

Berhasil OK

Aplikasi sistem keamanan data perusahaan merupakan aplikasi yang dibutuhkan oleh pengelola PT. Adika Dwikarya Utama dalam upaya memberikan kemananan pada dokumen-dokumen penting perusahaan, khususnya data pelanggan dan karyawan. Hal ini disebabkan supaya membatasi pihak lain dalam mengakses atau melihat dokumen- dokumen penting perusahaan yang bersifat rahasia. Oleh karena hal tersebut, maka sistem keamanan data perusahaan diberi layanan login seperti terlihat pada gambar 14.

Gambar 14. Form Login

Tampilan utama sistem keamanan data perusahaan akan muncul jika proses login berhasil. Actor Pengelola masuk kedalam menu utama aplikasi yang memiliki icon menu antara lain, File, Menu, Ganti Password dan Tentang Kami. File memiliki submenu Keluar, yang digunakan untuk fasilitas keluar dari aplikasi. Menu memiliki submenu Pelanggan untuk menampilkan form Kelola Pelanggan, dan submenu Karyawan untuk menampilkan form Kelola Karyawan. Ganti Password untuk menampilkan form perubahan password. Tentang Kami untuk menampilkan informasi profil pengguna sistem, yaitu PT. Adika Dwikarya Utama. Menu utama aplikasi sistem keamanan data perusahaan dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 15 Form Menu Utama

Tampilan form Kelola Pelanggan digunakan untuk memasukkan profil pelanggan sebelum dokumen-dokumen pelanggan disimpan kedalam sistem. Untuk lebih jelas tampilan form Kelola Pelanggan, dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Form Kelola Pelanggan

Setelah profil pelanggan ditulis pada textbox, maka proses simpan dapat dilakukan dengan cara mengklik button Simpan. Proses simpan profil pelanggan dapat dilihat pada kode program 1.

Kode Program 1. Proses simpan profil pelanggan

Kode program 1 menjelaskan bahwa pada baris 1 merupakan perintah membuat objek stream writer untuk menyimpan text. Baris 2 sampai dengan baris 6 menyatakan bahwa jika file foto berganti memindahkan foto kedalam folder dengan nama sesuai identitas. Baris 7 menyimpan data dengan delimeter tanda #. Baris 8 perintah menutup objek yang dinyatakan pada baris 1. Proses kelola profil karyawan identik dengan proses kelola profil pelanggan.

Proses enkripsi pada sistem keamanan data perusahaan terdapat didalam bagian proses upload dokumen pelanggan maupun proses upload dokumen karyawan. Fasilitas proses upload dokumen karyawan identik dengan fasilitas proses upload dokumen Proses enkripsi pada sistem keamanan data perusahaan terdapat didalam bagian proses upload dokumen pelanggan maupun proses upload dokumen karyawan. Fasilitas proses upload dokumen karyawan identik dengan fasilitas proses upload dokumen

Gambar 17. Form Upload Dokumen Pelanggan

Actor Pengguna dapat memasukkan dokumen pelanggan dengan cara mengklik button Browse, yaitu untuk memilih file dokumen pelanggan. Setelah itu, Pengguna harus memasukkan nama dokumen pada textbox Keterangan. Setelah langkah memilih file dan memberi nama dokumen, maka proses upload dapat dilakukan dengan cara klik button Upload . Proses memilih file dokumen dapat dilihat pada kode program 2.

Kode Program 4.2. Proses memilih file dokumen

Kode program 2 terlihat bahwa baris 1 sampai dengan baris 4 adalah proses mencari karakter \ pada string path file. Baris 5 mengambil nama file dari file yang dipilih. Baris 6 membuat variabel berisikan direktori file yang dipilih. Baris 7 mengganti tanda titik pada file dengan tanda _. Baris 8 membuat direktori file akan yang akan ditempatkan.

Setelah proses memilih file dokumen dan memberi nama file, maka proses enkripsi dapat dilakukan. Proses enkripsi dapat dilihat pada kode program 3.

Kode Program 3. Proses enkripsi file dokumen pelanggan

Pada kode program 3 terlihat bahwa pada baris 1 membuat objek crypto stream. Baris 2 sampai dengan baris 6 perintah-perintah untuk mengenkrip setiap byte file dengan objek yang ditentukan pada baris 1. Baris 7 menutup objek crypto stream yang dibuat pada perintah baris 1. Setelah proses enkripsi, langkah selanjutnya adalah menyimpan file cipher dokumen hasil proses enkripsi kedalam folder aplikasi. Proses menyimpan hasil enkripsi dapat dilihat pada kode program 4.

Kode Program 4. Proses menyimpan file cipher dokumen

Pada kode program 4 dapat dijelaskan yaitu baris 1 perintah untuk menggunakan objek bertipe stream writer dengan parameter direktori file yang dituliskan. Baris 2 menuliskan keterangan dan nama file menggunakan baris 1.

Proses dekripsi pada sistem keamanan data perusahaan terdapat didalam proses download atau buka file dokumen pada form Upload Dokumen Pelanggan maupun form Upload Dokumen Karyawan. Salah satu contoh adalah download dokumen KTP pada form Upload Dokumen Pelanggan. Langkah awal proses download dokumen adalah pilih dokumen pada datagridview dengan cara melakukan double-click, sehingga muncul form destinasi hasil download menggunakan fasilitas OpenFileDialog seperti terlihat pada gambar 18. Proses pilih destinasi pada download dokumen dapat dilihat pada kode program 5. Proses download pada dokumen pelanggan identik dengan proses download bagi dokumen karyawan.

Gambar 18. Tampilan Pilih Destinasi Folder Hasil Download Dokumen

Kode Program 5. Proses Pilih Destinasi folder hasil download file dokumen

Kode program 5 memperlihatkan bahwa pada baris 1, jika user menekan tombol Ok. Baris 2 mengambil nama file yang dipilih. Baris 3 sampai dengan baris 6 adalah perintah mencari posisi dari nama direktori berdasarkan baris 2. Baris 7 mengambil nama file dengan menghilangkan kata encrypt dan tanda (_). Baris 8 mengambil nama direktori file yang ingin di-download. Baris 9 perintah untuk mengambil nama file. Baris 10 mengganti tanda _ dengan tanda titik. Baris 11 menetapkan destinasi penyimpanan file dokumen yang di-download.

Langkah selanjutnya adalah proses dekripsi menggunakan Algoritma AES. Pada sistem keamanan data perusahaan ini, proses dekripsi dilakukan setelah pengguna memilih file dokumen dan menetapkan destinasi folder tempat menyimpan file plaintext hasil dekripsi. Proses dekripsi menggunakan Algoritma AES dapat dilihat pada kode program 6.

Kode Program 6. Proses dekripsi file ciphertext dokumen dan menyimpan hasil

Pada baris 1 adalah perintah membuat objek file stream. Baris 2 membuat objek crypto decryptor stream . Baris 3 sampai baris 7 adalah proses pembuatan file dari objek yang dideklarasikan baris 2. Baris 11 menutup objek. Baris 12 menyimpan file.

4. Uji Sistem

Pengujian sistem keamanan data perusahaan studi kasus PT. Adika Dwikarya Utama dilakukan dengan metode blackbox seperti terlihat pada tabel 4. Pengujian metode blackbox dilakukan untuk mengetahui performa dari aplikasi yang dibangun.

Tabel 4. Pengujian dengan metode Blackbox

No Spesifikasi

1 Login - Username Salah atau

Valid Password Salah - Username dan

- Muncul pesan error

Valid password Benar

- Dapat masuk aplikasi

2 Halaman - Simpan Profil - Dapat tersimpan dan muncul pada Valid Kelola

Pelanggan

daftar Pelanggan

Pelanggan - Edit Profil Pelanggan - Dapat berubah dan tersimpan serta muncul pada daftar Pelanggan

Valid - Hapus Profil Pelanggan - Berhasil hilang dari daftar

Pelanggan

Valid

3 Halaman - Memilih File - Muncul folder dan nama file yang Valid

Upload dipilih

Dokumen - Upload File .Doc - Berhasil dienkripsi dan disimpan Valid Pelanggan

- Upload File .Pdf - Berhasil dienkripsi dan disimpan Valid

- Upload File .jpeg - Berhasil dienkripsi dan disimpan Valid - Upload File .xls

- Berhasil dienkripsi dan disimpan Valid - Upload File .mp3

- Berhasil dienkripsi dan disimpan Valid - Upload File .mp4

- Berhasil dienkripsi dan disimpan Valid - Download File .Doc

- Berhasil didekripsi dan disimpan Valid - Download File .Pdf

- Berhasil didekripsi dan disimpan Valid - Download File .jpeg

- Berhasil didekripsi dan disimpan Valid - Download File .xls

- Berhasil didekripsi dan disimpan Valid - Dwonload File .mp3

- Berhasil didekripsi dan disimpan Valid - Dwonload File .mp4

- Berhasil didekripsi dan disimpan Valid - Hapus Dokumen

- Berhasil hilang dari daftar Valid

dokumen

5. Simpulan

Berdasarkan hasil dari perancangan dan implementasi sistem keamanan data perusahaan menggunakan Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) 512 bit studi kasus PT. Adika Dwikarya Utama, maka diperoleh kesimpulan yaitu pertama, sistem keamanan data perusahaan mampu menyimpan dan mengamankan berbagai tipe file dokumen-dokumen pelanggan maupun karyawan, antara lain .doc, .xls, .txt, .pdf, .jpeg, .gif, .png, .mp3 dan .mp4. Kedua, sistem keamanan data perusahaan hasil penelitian ini dapat berjalan pada platform minimal sistem operasi Windows 7, karena menggunakan Algoritma AES 512 bit.

Saran pengembangan pada sistem keamanan data perusahaan ini adalah dapat dikembangkan menjadi aplikasi multi user, sehingga sistem tidak hanya dapat digunakan oleh satu pengguna saja dan dapat diakses secara online. Selain hal tersebut, data hasil enkripsi disimpan kedalam sebuah database management system supaya tidak dapat diakses oleh admin pada level sistem operasi.

6. Pustaka

[1] Laksono A.S.Y., Suprihadi. 2015. Perancangan Sistem Kemanan Data Terkompresi Menggunakan Advanced Encryption Standard Algorithm (Studi Kasus: Studio Foto GreenFrog) . Salatiga: Skripsi Perpustakaan UKSW.

[2] Luciana, V. 2011. Implementasi Kriptografi Pada File Dokumen Menggunakan Algoritma AES-128.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article= 109973&val=545 . Diakses pada tanggal 15 Juni 2015. [3]

Ariyus, Doni. 2006. Kriptografi Keamanan Data dan Konunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[4] Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan Telekomunikasi. Bandung : Informatika.

[5] Wibowo, Wihartantyo A.. 2004. Advanced Encryption Standard, Algoritma Rijndael. Bandung : Departemen Teknik Elektro ITB.

[6] Kusumo, A.S., 2004, Visual Basic .NET versi 2002 dan 2003, Jakarta: Elex Media Komputindo.

[7] th Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5 Edition, America: Mc. Graw Hill.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis dan Implementasi Sistem Akademik JIBAS di SMP N 3 Pabelan: studi kasus SMP N 3 Pabelan

0 1 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimasi Rendemen Lemak Algae Cyanophyta (Phormidium foveolarum) Ditinjau dari Waktu Sonikasi dan Nisbah Pelarut Ekstraksi = Lipid Yield Optimation from Cyanophyta Algae (Phormidium foveolarum)

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antioksidan Antosianin Buah Lobi-Lobi (Flacourtia inermis Roxb.) terhadap Kolesterol Total dalam Mencit = Antioxidant Activity of Anthocyanin of Batoko Plum Fruit (Flacourtia inermis

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Air Track Sederhana, Murah, dan Portable

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian di Badan Pertanahan Nasional di Jayapura

0 0 26

Bab 2 Tinjauan Pustaka - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Pemetaan Lokasi SPBU di Kota Semarang Berbasis Web Menggunakan Google Maps API

0 0 10

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Pemetaan Lokasi SPBU di Kota Semarang Berbasis Web Menggunakan Google Maps API

0 1 25

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Pemetaan Lokasi SPBU di Kota Semarang Berbasis Web Menggunakan Google Maps API

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Pemetaan Lokasi SPBU di Kota Semarang Berbasis Web Menggunakan Google Maps API

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Translucent Database Menggunakan Kombinasi Algoritma Vernam Cipher dan Pseudorandom Number Generator pada Data Transaksi Barang

0 0 22