Analisis Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jadwal Untuk Dosen Dengan Metode Dempster Shafer Analytic Hierarchy Process Dalam Pembobotan

CYBERNETICS, Vol.01, No.02, November 2017, pp. 91~104
P-ISSN 2579-9835
E-ISSN 2580-1465
 91

Analisis Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Jadwal Untuk Dosen Dengan Metode Dempster Shafer
Analytic Hierarchy Process Dalam Pembobotan
Menur Wahyu Pangestika, Yudi Qadar Pratomo
Universitas Muhammadiyah Pontianak
JL. Jend. Ahmad Yani No 111 Pontianak
menur.wahyu@unmuhpnk.ac.id, yudiqadarpratomo@gmail.com
Abstrak
Penjadwalan mata kuliah adalah masalah pada menempatkan waktu dan ruangan yang
memperhatikan sejumlah aturan yang berhubungan dengan kapasitas dan lokasi ruangan yang
tersedia, waktu bebas dan aturan lain yang berkaitan dengan toleransi untuk dosen, dan
hubungan antar mata kuliah khusus. Metode Dempster Shafer Analytic Hierarchy Process
digunakan dalam menentukan peringkat atau mengurutkan informasi berdasarkan sejumlah
kriteria yang digunakan untuk menghasilkan goal. Tujuan dari penelitian ini adalah
membuktikan apakah sistem pendukung keputusan dengan metode DS/AHP dalam
pembobotan dapat digunakan untuk pemilihan jadwal dosen dalam meningkatkan pelayanan

terhadap staf dosen dan mahasiswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa
kriteria mata kuliah, usia dosen, SKS, status dosen, ruang, waktu yang digunakan untuk
menentukan bobot dan alternative yaitu berupa nama pengajar di semester genap. Sedangkan
untuk menghasilkan rekomendasi jurusan,dibutuhkan inputan berupa bobot dosen yang
dihasilkan dari perhitungan DS/AHP dan kriteria berupa ruang yang menunjukkan lantai, hari
dan mata kuliah. Hasil dari penelitian ini adalah acuan pada penjadwalan perkuliahan Program
Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Kata kunci: Penjadwalan, Dempster Shafer Analytic Hierarchy Process, Sistem Pendukung
Keputusan.

Abstract
Courses Scheduling have a trouble that is placing the room and provision the time which
follows a number of rules related to the capacity and location of available space and time,
regulations related to tolerance for lecturers, and relationships between some special courses.
The Dempster Shafer Analytic Hierarchy Process method is used to ranking or sorting
information based on the criteria that used to generate goals. The purpose of this research is to
prove it by the method of DS / AHP in assesment can be used for the selection of lecturers
schedule in improving services to lecturer and students. The data used in this study are subject
criteria, lecturer age, credits, lecturer status, space, and time that used to determine the quality
and alternate that is name of the teacher in the even semester. As for the results of admissions

majors,it requires input weight that resulted from the calculation of DS / AHP and criteria of
places, days, and subjects. The result of this research is references on the scheduling of
lecturing program of Mechanical Engineering Department of Muhammadiyah University of
Pontianak.
Keywords: Scheduling, Dempster Shafer Analytic Hierarchy Process, Decision Support
System.

Received August 01, 2017; Revised September 01, 2017; Accepted October 16, 2017

92 

E- ISSN 2580-1465

1. Pendahuluan
Penjadwalan mata kuliah adalah masalah pada menempatkan waktu dan ruangan
kepada sejumlah kuliah. Penjadwalan memperhatikan sejumlah aturan yang berhubungan
dengan kapasitas dan lokasi ruangan yang tersedia, waktu bebas dan aturan lain yang
berkaitan dengan toleransi untuk dosen, dan hubungan antar mata kuliah khusus [7]. Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan sebagai metode penyusunan penjadwalan
perkuliahan [6].

Dempster Shafer Analytic Hierarchy Process (DS/AHP) memberikan kemungkinan
alternatif keputusan yang masih terikat dengan standar AHP yaitu, jumlah perbandingan dan
opini berada pada kebijakan pengambilan keputusan, tidak diperlukan pemeriksaan konsistensi
pada tingkat alternatif keputusan, dan dapat menganalisis data dengan informasi alternatif yang
tidak lengkap [1]. Pendekatan yang diusulkan memiliki keunggulan dibandingkan AHP pada
jumlah perbandingan dan pemeriksaan konsistensi [4].
Penelitian ini melakukan pengolahan data kriteria dan alternatif, dengan metode
DS/AHP yang digunakan untuk pembobotan dan penyusunan jadwal perkuliahan pada Prodi
Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Pontianak menggunakan teori sistem pendukung
keputusan. Penelitian ini merupakan perbedaan dari penelitian sebelumnya.Batasan dari
penelitian ini adalah penjadwalan untuk Perkuliahan Program Studi Teknik Mesin Semester
Genap yang dikhususkan pada penjadwalan untuk perkuliahan regular.
2. Metode Penelitian
2.1 Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif yang
memberikan rekomendasi penjadwalan dengan mengadopsi konsep sistem pendukung
keputusan dan metode DS/AHP yang digunakan dalam pembobotan. Penelitian ini dilakukan
dengan 6 tahap, yaitu identifikasi masalah, studi pustaka, identifikasi kriteria, tahap penentuan
bobot DS/AHP,proses penjadwalan, dan perancangan sistem yang ditunjukkan pada Gambar 1.


Gambar 1. Prosedur penelitian

CYBERNETICS Vol. 01, No. 02, November 2017 : 91 – 104

CYBERNETICS

 93

E-ISSN 2580-1465

2.2 Prosedur Pemilihan Prioritas Untuk Menentukan Peringkat Penjadwalan
1. Penentuan bobot Untuk Kriteria
Menentukan bobot masing-masing kriteria dilakukan dengan pembobotan AHP yaitu
membuat matriks perbandingan berpasangan.
2. Penentuan Decision Alternative
a. Kriteria Status Dosen
Kriteria status dosen dilakukan terhadap 3 aspek yaitu Tidak Tetap, Tetap dan Pensiun.
Yang mana dosen pensiun menjadi prioritas ke tiga, dosen tetap menjadi prioritas ke
dua, dan dosen tidak tetap menjadi prioritas pertama. Berikut adalah pengelompokkan
kriteria status dosen yang ditunjukkan pada Tabel 1

Tabel 1. Kriteria status dosen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Inisial Dosen
WH

WH 2
ZZ
ZZ 2
ES
ES 2
OSA 2
UAG
GUN
OSA
HER
QOM
NF
FUA
FUA 2

Status Dosen
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tetap
Tetap

Tetap
Tetap
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tetap
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tetap
Tetap

Score
1
1
2
2
2
2
1

1
2
1
1
1
1
2
2

No
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

26
27
28
29

Inisial Dosen
HEL
HP
SUT
DH
AR
FUA 3
MHS
HEL 2
FUA 4
FUA 5
RL
EK
HEL 3
GUN 2


Status Dosen
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tetap
Tetap
Tidak Tetap
Tetap
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tetap
Tetap
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tidak Tetap
Tetap

Score
1
1

2
2
1
2
1
1
2
2
1
1
1
2

b. Kriteria Usia Dosen
Kriteria usia dosen dilakukan terhadap 3 aspek yaitu dosen dengan umur