Edisi 18 Th. iii noV-dEs 2010

27 Jeda

24 Zoom

8 Utama

30 Portal

Dana Musibah

Konsistensi Menjaga

Tanpa Korupsi

Bertuah

Integritas

Baru Indonesia

46 Mozaik Anak Adopsi yang Terpuji

22 Utama

Kata Mereka

Penanggung Jawab: PIMPINAN KPK, Pengarah: Bambang Sapto Pratomosunu Pemimpin Redaksi: Johan Budi SP Wakil Pemimpin Redaksi: Priharsa Nugraha Redaktur Pelaksana: Ipi Maryati Kuding Staf Redaksi: Irsyad Prakarsa, Chrystelina GS, Moch. Maryudi Setiawan, Ramdhani, Gumilar Prana Wilaga, Yuyuk Andriati Iskak, Yudhistira Massayu, YD. Kurniawan Susanto, Dian H. Baay Kontributor: Adhi Setyo Tamtomo, Asep Chaeruloh, Nanang Farid Syam, Giri Suprapdiono, David Hartono Hutauruk, Aida Ratna Zulaiha, Niken Ariati, Riesa Susanti, Hendra Teja, Wuryono Prakoso, Harismoyo Retnoadi, Supadi, Lira Redata, R. Eric Juliana Rachman Sirkulasi: Afifudin Alamat Redaksi: KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA Jl. HR Rasuna Said Kav C-1 Jakarta 12920, Telp. 021 2557 8498, Faks. 5290 5592, e-mail: warta@kpk.go.id, web-site: www.kpk.go.id

2 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 3

Mei 2010:

Januari 2010:

• KPK umumkan adanya indikasi

• KPK mengindikasikan adanya

MAReT 2010:

48 kelemahan dalam sistem

potensi ketidaksesuaian

penyelenggaraanhaji.

SePTeMBeR 2010:

penggunaan Dana Alokasi Khusus

• KPK melakukan gelar perkara

• Pembentukan panitia seleksi

(DAK) senilai Rp 2,2T di bidang

JulI 2010:

penyelidikan kasus bank

calon pimpinan KPK

• KPK umumkan penetapan 26 anggota Komisi

pendidikan

century

• Galang dukungan masyarakat

IX DPR periode 1999-2004 sebagai tersangka

• Penahanan Anggodo Widjojo di

• Menangkap tangan oknum

melalui kampanye mal to mal di

• KPK memperoleh penghargaan “Best Action Plan”

kasus cek pelawat pemilihan DGS BI.

Rutan Cipinang terkait dugaan

hakim PTTuN saat sedang

Surabaya

dalam bidang reformasi birokrasi. Penghargaan

• Bekerja sama dengan Kemendiknas menyusun

percobaan suap kepada pimpinan

menerima uang yang diduga

ini terkait dengan program Capacity Building

kurikulum pendidikan antikorupsi untuk tahun

KPK dan menghalang-halangi

suap.

for Public Officials for Government Innovation in

pelajaran 2011

penyidikan.

• Tumpak Hatorangan

Indonesia

NOveMBeR 2010:

• uu Pencucian uang disahkan. KPK berhak

• KPK secara marathon menfasilitasi

Panggabean berhenti dari

• Penetapan AM sebagai tersangka karena dugaan

menyidik tindak pidana pencucian uang yang

pengumuman kekayaan anggota

bersama Anggodo melakukan upaya penyuapan

berkaitan dengan korupsi.

• Pengumuman survei integritas sektor publik

kabinet Indonesia Bersatu II • uji kelayakan dan pemilihan calon pimpinan KPK.

jabatan Plt Ketua KPK usai

ditolaknya Perppu.

dan menghalangi penyidikan korupsi.

Juni 2010:

• Kejaksaan Agung mengajukan

FeBRuARI 2010:

PK usai ditolaknya banding dalam hal penetapan SKPP

• Kampanye Zona Antikorupsi pada sektor

• KPK merilis penyelamatan

AGuSTuS 2010:

layanan publik instansi pemerintah di

potensi kerugian negara senilai

beberapa kota besar.

300 miliar lebih dari penertiban

DeSeMBeR 2010:

APRIl 2010:

barang milik negara periode

• Pansel memutuskan Busyro dan Bambang W

semester I 2010.

untuk dicalonkan sebagai pimpinan KPK

OKTOBeR 2010:

• Konferensi Nasional Antikorupsi dibuka oleh Presiden

• KPK umumkan penetapan

• Penangkapan oknum auditor

• Dalam sehari, KPK menahan tiga tersangka

SBY

gubernur Sumatera utara

BPK Jabar saat menerima uang

unutuk kasus berbeda, yaitu Mantan Sekjen

• MA menolak PK yang diajukan oleh

• launching “Indonesia Memantau” untuk mengawasi

sebagai tersangka dalam

yang diduga suap dari oknum

Kemenkes, mantan Menteri Sosial, dan Mantan

Kejaksaan Agung.

pembangunan jalan nasional.

kasus APBD langkat.

pemkot Bekasi.

Sekjen Kemenlu.

• Penandatangan Mou KPK dan NCB Interpol

• Penandatangan Mou KPK dengan lembaga Kebijakan

• Pengadilan Negeri Jakarta

• Majelis Hakim tipikor memvonis Anggodo

• Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa Agung Darmono

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (lKPP)

Selatan dalam praperadilan

dengan hukuman 4 tahun penjara.

men-deponeer kasus Bibit-Chandra

• Peringatan Hari Antikorupsi bertema Tanpa Korupsi Baru

memutuskan SKPP Bibit-

• KPK bentuk Pusat Pengendalian Gratifikasi

Indonesia bekerja sama dengan ICW, TII, uNODC, uni

Chandra tidak sah

dengan Pertamina sebagai pilot project.

eropa dan Komisi Yudisial. • Pengambilan Sumpah Busyro sebagai Ketua KPK

EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010

U TA M A

MeMantik kesadaran, Menjaga kepercayaan

dan gerakan

rus menjadi kesadaran

ia dari tindak korupsi ha

menggoyang integritas elemen di

sensitif. Kondisi yang tidak semua

bekerja dengan baik dan berperilaku

Membebaskan Indones Foto: integrito dalam tubuh KPK. pihak bisa dan mau memahaminya. mencitrakan hal yang positif. bersama. Harus menjadi semangat seluruh elemen bangsa.

Soal batu sandungan dan

Meski begitu, dalam rangka

keteguhan integritas elemen KPK

menjalankan fungsi kehumasan di KPK,

Mencegah demi Agent of Change

Berpedoman pada Undang-Undang agai gelagar

tersebut setidaknya disampaikan

menurut Johan, pihaknya senantiasa

No. 30 tahun 2002, KPK juga diamanati berbuluh”. Anda

pada 29 Desember 2003 ini bergeming. menemukan ujung pangkalnya. Tak

itu? Ya, orang yang besar bercakap, B 30 Tahun 2002, sudah banyak upaya sedikit banyak memberi pengaruh. belum menemukan ada indikasi eksternal kita seterbuka mungkin dan Direktorat LHKPN, dan Direktorat

Johan Budi SP, Kepala Biro Humas

terbuka dan mengakomodasi semua

untuk melakukan pencegahan tahu, kan, pesan

Tak peduli beragam onak yang

jua menemukan “the end”, apalagi

KPK. “Ekspektasi publik sangat besar

pihak, termasuk media, yang ingin

menggali informasi secara lebih detail, TPK. Sehingga, melalui Direktorat yang terkandung

menyeruak mengancam langkah.

“happy ending”. Sengkarut soal itu

pada KPK terhadap penuntasan kasus

Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat dalam peribahasa

Bahkan, meski dengan amanat

memang tak membuat kinerja KPK

Century, sedangkan di dalam KPK

apalagi menyangkut kasus-kasus

menjalankan Undang-Undang Nomor

tergoyahkan. Akan tetapi, ya itu tadi,

sendiri melalui kerja kerasnya memang yang disorot publik. “Yang jelas untuk

(Dikyanmas), Direktorat Gratifikasi,

biasanya tak ada isinya. Tentu siapa

Penelitian dan Pengembangan pun tak mau dicap seperti itu. KPK

dari berbagai pihak yang ingin

Ibarat embusan angin yang menerpa

korupsi dalam skandal itu,” jelas

sesuai koridor. Kita berikan informasi

(Litbang) serta dukungan Biro Humas, sadar betul soal itu. Karenanya, bagi

menggagalkan KPK dalam menggapai

pepohonan, meski tak membuat

Johan.

yang mereka butuhkan sesuai dengan

berbagai kegiatan dilakukan untuk lembaga yang memasuki usia ketujuh

visi mewujudkan Indonesia yang bebas pohon roboh, tetap saja ringkuh

Tak bisa berlari kencang, tentu saja perkembangan yang sudah dilakukan

dari korupsi.

menimbulkan gemuruh.

demikian efek yang dirasakan KPK

internal KPK,” tegas Johan.

upaya itu.

Dalam pencegahan, KPK setidaknya menjadi pertaruhan. Dan, ini pula yang bisa dikatakan KPK dalam menjalankan skandal Bank Century dan rekayasa

ini, menunjukkan kinerja terbaik pun

Dirundung beban berat, demikian

Benar, pada 2010 gejolak kasus

dengan adanya aral yang merintang

Lebih lanjut Johan menegaskan,

melakukan tiga hal besar, yakni selalu dibuktikan KPK sejauh ini.

itu. Penjelasan Johan Budi setidaknya

dalam rangka memperkuat institusi

melalui pendidikan, kampanye, dan Konsisten menjalankan tugas,

tugasnya. Untuk menyebut satu di

kasus Bibit-Chandra masih mewarnai

memang menyiratkan bahwa pedal

dari berbagai goncangan, hambatan

sosialisasi. Pada 2010, secara garis begitulah KPK. Ya, meski awan-

antaranya, sepanjang 2010, persoalan

daya juang KPK. Gejolak kasus tersebut

gas KPK yang tadinya hendak diinjak

dan kejadian minus maupun positif

besar tema yang diusung adalah gemawan gelap masih saja bergelayut KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra

hukum menyangkut Wakil Ketua

cukup kuat menjadi “batu sandungan”

dalam-dalam, terpaksa tertahan.

menyangkut KPK, seluruh SDM di KPK

membangun zona integritas di setiap di langit KPK, lembaga yang berdiri

bagi kinerja KPK. Namun syukurnya,

Apalagi masalah yang terkait juga

senantiasa berupaya menjalankan

M. Hamzah belum benar-benar

secara keseluruhan tidak sedikit pun

menjadi lebih kompleks dan bisa jadi

fungsi kehumasan. Tentu selain

daerah. Zona integritas adalah sebuah

3 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 3

10 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 11

U TA M A

10 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 11

status pengakuan yang disampaikan KPK pada daerah bahwa daerah itu sudah cukup memiliki upaya-upaya dalam pencegahan korupsi. Artinya, pertama, daerah harus mampu menuntaskan pendidikan antikorupsi di sekolah. Kedua, daerah harus bisa membangun zona antikorupsi dalam layanan publik, dan ketiga, target dari kampanye adalah penandatanganan pakta integritas oleh pemerintah daerah.

Peran daerah tersebut, sebagaimana ditegaskan Dedie A. Rachim, Direktur Dikyanmas KPK, dilakukan di antaranya dengan cara meng-upgrade pengetahuan petugas lapangan mengenai tindak korupsi. “Sehingga mereka yang tadinya belum paham mengenai apa sih yang jadi do’s and dont’s-nya di lapangan kita harapkan mereka sudah paham,” jelasnya.

Lebih lanjut Dedie menegaskan, KPK juga mendorong agar di setiap daerah tumbuh komunitas antikorupsi yang muncul atas inisiatif masyarakat, akademisi, atau mahasiswa. Kalau daerah sudah memenuhi yang tiga tadi—sudah ada pendidikan antikorupsi yang diimplementasikan, sudah ada zona antikorupsi di layanan publik, dan kemudian ada komunitas antikorupsi yang terbangun—maka akan disampaikan kepada bupati atau wali kota, bahwa daerah mereka sudah layak disebut daerah yang memiliki zona integritas. “Nah dari situ kita berharap adanya agent of change tadi setelah mereka memahami bahwa kita sekarang dalam rangka gerakan antikorupsi yang massif. Tentu mereka juga diharapkan menjadi agen-agen perubahan,” tegas Dedie.

Ihwal zona integritas sendiri, jika dikaitkan dengan pencegahan, merupakan sebuah program yang saling melengkapi. Di Litbang KPK sudah ada survei dan kajian, kemudian ada program Penilaian Inisiatif Anti- Korupsi (PIAK). Ada lagi Program Pengendalian Gratifikasi dan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

(LHKPN). Selain itu, dengan masuk ke ranah layanan publik, KPK berharap survei integritas layanan publik pun bisa searah sesuai alur (in line).

Menertibkan Barang Milik Negara

Kiprah KPK dalam rangka membangun negeri makmur tanpa korupsi memang bukan tanpa tantangan. Bahkan hampir di semua

lini tugasnya penuh dengan liku-liku yang membutuhkan integritas tinggi SDM-nya.

Sebut saja dalam tugas Direktorat Pemeriksaan dan Pendaftaran Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (PP-LHKPN). Di antara tugasnya sebagai tempat mendaftar dan melaporkan harta kekayaan penyelenggara negara, direktorat ini

juga bertugas menyelamatkan potensi kerugian negara akibat pengalihan hak barang milik negara (BMN), misalnya rumah dinas, lahan, dan kendaraan.

Tim yang bertugas di penertiban BMN ini disebut Tim Penyelamat Barang Milik Negara (TPBMN) yang mulai bertugas tahun 2009. Dari hasil kerja mereka pada 2009, potensi kerugian negara yang dapat dicegah

dari pengalihan hak BMN adalah senilai Rp2.013.738.899.000, sedangkan tahun 2010 sampai awal Desember adalah Rp526.266.022.256.

Bukannya itu menurun? Dari angka memang demikian. Namun ini bukan indikasi ketidakberhasilan, melainkan karena secara kuantitas sudah banyak yang diselamatkan sehingga jumlah BMN yang belum disentuh juga

berkurang. “Ini adalah capaian yang akan terus kami tingkatkan di tengah kesulitan yang juga luar biasa kalau urusan menertibkan BMN ini,” jelas Cahya Hardianto Harefa, Direktur PP- LHKPN.

Dalam konteks meningkatkan kesadaran seluruh penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaannya, Direktorat PP-LHKPN pun terus melakukan sosialisasi. Untuk tahun ini, menurut Cahya, target dua puluh ribu PN yang melaporkan hartanya bisa terpenuhi sehingga segera bisa diumumkan. “Kalau sudah diumumkan kemudian masuk ke tahapan berikutnya, yakni deklarasi dan KPK akan mengambil sampel untuk dideklarasikan. Meski begitu, PN yang bersangkutan juga punya kewajiban menyampaikan pengumuman atau deklarasi LHKPN- nya secara transparan di media,” tegas Cahya.

Upaya-upaya sosialisasi, lanjut Cahya, memang akan menjadi fokus Direktorat PP-LHKPN. Maklum saja, dari jumlah total PN di Indonesia, masih banyak yang enggan melaporkan hartanya. Alasan mereka, biasanya, karena mekanisme pengisian formulir yang tidak sederhana. Selain itu, juga ada ketakutan disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Alasan demikian, sejatinya tak perlu dikhawatirkan PN. Soalnya, mengenai kekhawatiran takut disalahgunakan itu, KPK sudah mengantisipasinya.

Di sisi lain, Cahya menambahkan, formulir yang dikirimkan ke PN tidak detail dan serumit yang dibayangkan banyak pihak. Misalkan data rumah yang dimiliki, cukup tulis kota, luas, dan harganya. “Tidak ada alamat detail yang memungkinkan ada perampokan. Dan mungkin bagi sebagian orang bicara harta kekayaan adalah hal tabu, tapi untuk PN menjadi perlu, demi antisipasi TPK,” jelasnya.

Dengan kata lain, memenuhi kewajiban sebagai PN yang taat Foto: integrito peraturan, melaporkan harta kekayaan

U TA M A

di urusan pekerjaan dan disposisi perlu!

tentu bukan hal yang tabu. Justru

Ekspektasi sedemikian besar

kepercayaan publik yang sudah

Bibit Samad Rianto, Wakil Ketua KPK.

menindaklanjuti.

itu bisa dilihat dari pengaduan

terbangun itu.

Penjelasan Bibit juga dikuatkan

tugas. Jika hal ini tidak diupayakan

masyarakat yang masuk ke KPK

Nah, dalam konteks itu pula,

oleh Doni Muhardiansyah, Direktur

Menyatukan Pemahaman

oleh seluruh SDM KPK di tahun ini

Ekspektasi Over-estimate

hingga tahun-tahun mendatang, Perjalanan panjang KPK pada

melalui mekanisme KPK Whistle-blower demi mendapatkan akurasi persepsi

Litbang KPK. Menurut Doni, publik

Soliditas adalah hal yang perlu

maka institusi KPK juga akan dengan 2010 memang penuh jalan berliku.

System (KWS). Dalam setahun terakhir, publik dalam menilai KPK, Direktorat

memang beraharap besar pada KPK

dalam setiap organisasi demi

sendirinya melemah. Dan tentu saja ini Namun demikian, sebagaimana

jumlah aduan yang masuk melalui KWS Penelitian dan Pengembangan

dalam menangani masalah TPK.

mencapai satu tujuan bersama. Hal

tidak diharapkan oleh semua pihak. dinyatakan survei sebuah media

mencapai angka 2.000-an aduan. Dari

(Litbang) KPK melakukan survei

Litbang sendiri menilai, hal itu terjadi

itu pula yang senantiasa diupayakan

Saling bekerja sama dan saling nasional, ekspektasi masyarakat akan

jumlah tersebut hanya 3% yang bisa

persepsi publik. Hasilnya? Memang

bisa disebabkan karena sosialisasi

KPK secara internal, sehingga harapan

dukung juga dilakukan oleh Direktorat pemberantasan korupsi “hanya”

diproses dan ditindaklanjuti.

nyambung. Masyarakat masih menaruh

KPK yang belum maksimal mengenai

semua pegawai akan pentingnya

Gratifikasi dan Litbang. Misalnya dilakukan KPK justru makin menguat.

Artinya, ke depan, seperti

kepercayaan bahwa pemberantasan

lingkup kerja KPK. Meskipun tugas

koordinasi di setiap bagian di KPK

terkait pemahaman mengenai Bahkan, ekspektasi itu bisa dikatakan

ditegaskan Eko Marjono, Direktur

korupsi di negeri ini bisa diselesaikan

secara umumnya mereka sudah tahu.

menjadi sebuah perjuangan.

gratifikasi yang saat ini masih belum over-estimated. Ya, di atas perkiraan.

Pengaduan Masyarakat, KPK masih

hanya oleh KPK.

“Kami paham, SDM di KPK juga sangat

Di rentang waktu 2010, struktur

ada kesepahaman di mata masyarakat. Syukurnya, ekspektasi itu berjalan

harus banyak bekerja lagi untuk

Untuk hal itu, bahkan publik kerap

terbatas dan multifungsi. Kemudian

kepemimpinan di KPK ada beberapa

Termasuk oleh lembaga penegak sebanding dengan berbagai dukungan

meningkatkan pemahaman dan

mengabaikan aturan yang secara tegas

anggaran dananya juga harus hati-

“lubang kosong”. Termasuk di pucuk

hukum maupun lembaga pemerintah yang datang menghampiri KPK.

kesadaran masyarakat. “Kelebihan KWS memberi batasan pada KPK. Sebut

hati dalam penggunaan, maka upaya

pimpinannya. Hal ini pula yang

lainnya. “Saat ini, pemahaman soal Ketika KPK disorot secara intensif dan

bahwa tidak terikat waktu, tempat,

saja misalnya mengenai tugas KPK

sosialisasi harus dilakukan secara

menambah tantangan lembaga ini

gratifikasi juga masih belum satu. Dan berhadapan dengan berbagai tekanan

dan yang paling penting adalah

untuk menindaklanjuti TPK yang harus

kerja sama dengan direktorat lain,

untuk terus bekerja ekstra dalam

ini juga menjadi tugas kami untuk publik juga politik, kepercayaan publik mekanisme KWS ini merupakan salah

jaminan kerahasiaan pelapor. Dan

memenuhi tiga unsur. Yakni, nilainya

seperti Dikyanmas dan Humas,” ujar

pemberantasan korupsi. Di sini fungsi

mendorong satu pemahaman. Dan pada kemampuan KPK menyelesaikan

di atas Rp1 miliar, pelakunya adalah

Doni.

koordinasi menjadi semakin penting.

Direktorat Gratifikasi juga meminta masalah di TPK memang sedikit

satu capaian besar KPK di Direktorat

penyelenggara negara, kemudian

Benar, kerja sama tentu harus

“Tepat sekali, akan menjadi sebuah

kelemahan jika koordinasi tidak dilihat bantuan Litbang untuk mengkaji terkikis. Namun tidak sampai habis,

Pengaduan Masyarakat,” tegas Eko.

meresahkan masyarakat. Jika tidak

menjadi faktor utama. Apalagi di

peraturan mengenai gratifikasi,” jelas karena mereka toh melihat institusi

fuhhh…, tugas yang sangat berat

memenuhi ketiga hal itu, maka itu

setiap bagian dalam organisasi di KPK

sebagai hal utama,” ujar Doni yang

tentu saja. Namun, bukan berarti tidak bukan ranah KPK. “Tapi faktanya,

mesti saling dukung. Misalnya bagian

juga dibenarkan oleh Muhammad Sigit, Sigit.

Demi memberikan pemahaman mengatasi penyakit akut di negeri ini,

KPK masih yang paling bisa diharapkan bisa dipenuhi selama integritas semua masyarakat seolah tidak peduli lagi

Litbang dan Dumas menyediakan

Direktur Gratifikasi merangkap Plt.

yang sama tentang gratifikasi, yakni korupsi.

elemen di KPK tetap tinggi. Dan,

atau mungkin tidak tahu bahwa tidak

data, maka Direktorat Penyelidikan,

Kepala Biro (Kabiro) SDM.

tentu saja KPK juga mesti menjaga

semua TPK adalah tugas KPK,” jelas

Penyidikan, maupun Penuntutan yang

Pun demikian dengan koordinasi

Direktorat Gratifikasi juga melakukan

Foto-foto: integrito

12 12 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 13 13

U TA M A

KPK dan menyentuh ke sejumlah meluncurkan Program Pengendalian

sebuah langkah besar dengan

Inilah yang digagas KPK dengan

orang kunci dari suatu unit organisasi

perkembangan laporan yang sudah

“Dan memang yang kita jadikan

sektor bahkan masuk di ranah politik, Gratifikasi (PPG). Ke depan, di setiap

meluncurkan KPK Whistle-blower

pemerintahan yang mengetahui

disampaikan oleh media yang

prioritas salah satunya adalah kasus

yakni kasus cek pelawat pemilihan instansi pemerintahan akan di-trigger

System (KWS) melalui Direktorat

terjadinya dugaan tindak pidana

lain. Atau, sekadar coba-coba. Dari

besar yang menjadi sorotan dan

DGS BI Miranda S. Goeltom. Kasus ini untuk menyiapkan Unit Pengendalian

Dumas. Sehingga semakin berkualitas

korupsi yang melibatkan katakanlah

banyaknya aduan yang masuk, bisa

meresahkan masyarakat. Di tahun

mengungkap keterlibatan sejumlah Gratifikasi (UPG).

aduannya, akan semakin banyak kasus atasan atau penyelenggara negara,”

ditangkap pengertian bahwa seolah

ini sudah beberapa kasus besar

yang tepat untuk ditindaklanjuti KPK.

paparnya.

KPK adalah satu-satunya problem-

kita tangani, selesai, dan bisa kita

anggota DPR.

Kasus besar lainnya, lanjut Ade, Sigit, tentu memerlukan komitmen

Untuk mencapai target itu, lanjut

Mengacu definisinya, seperti

Namun kenyataannya, seperti

solver TPK.

usut kerugian negara yang harus

adalah di sektor pengadaan barang dari semua pimpinan instansi

dikemukakan Direktur Dumas KPK

disebutkan sebelumnya, kebanyakan

Kondisi ini pula yang membuat

dikembalikan ke negara juga,” ujar

dan jasa. Untuk kasus ini juga banyak terkait. Setelah setuju, komitmen

Eko Marjono, KWS ditujukan pada

dari laporan dan pelapornya bukan

Ade Rahardja, Deputi Penindakan KPK,

Ade.

yang sudah ditangani dan kerugian itu diharapkan akan berlanjut

orang yang mempunyai akses data

kategori semacam itu. Banyak

menilai bahwa tantangan berat KPK

Sekadar menyebut contoh,

negara juga bisa kembali. “Salah dengan menyiapkan perangkatnya.

yang memadai. “Artinya dia sebagai

juga yang hanya menanyakan

adalah memenuhi ekspektasi publik.

sejumlah kasus yang sudah ditangani

satu upayanya melalui asset tracing, Setelah itu bisa berjalan, tentu akan

melacak harta hasil korupsi yang memudahkan PN di instansi terkait

dibawa ke luar kota, ke luar daerah untuk melaporkan barang yang

bahkan ke luar negeri,” jelas Ade. dimungkinkan sebagai gratifikasi.

Untuk bisa melakukan asset Mereka tidak perlu datang ke KPK atau

tracing, KPK tentu harus menjalin kerja takut melapor, karena UPG-nya ada di

sama dengan negara lain. Sejauh ini, tempat kerjanya sendiri,” tegas Sigit.

negara asing sangat terbuka dengan Indonesia soal kejahatan ini, karena

Bukan Problem Solver Tunggal

mereka juga memahami bahwa Semakin tinggi pohon, semakin

kejahatan korupsi adalah kejahatan besar kekuatan angin yang

trans-nasional. mengguncangnya. Pepatah ini rasanya

Adalah Direktorat Pembinaan pas untuk menggambarkan KPK

Jaringan Kerja antar Komisi dan sekarang ini. Lembaga ini semakin

Instansi (PJKAKI) KPK yang berperan dalam menempati hati rakyat.

besar dalam urusan menjalin kerja Jika menilik aduan masyarakat

sama dalam dan luar negeri. PJKAKI per 31 Desember 2010 yang mencapai

sifatnya menggalang dan membina 6.265 dan 2.600-an di antaranya

jaringan. Selain itu, dukungan melalui mekanisme KWS, lalu hanya

informasi dari instansi terkait yang 3-5%-nya saja yang bisa ditindaklanjuti

memiliki kapasitas untuk mendukung kasusnya oleh KPK, itu artinya

kegiatan-kegiatan di penindakan, ada 60-100 kasus ditangani. Angka

seperti PPATK, Dirjen Pajak, perbankan penanganan kasus tersebut, jika

dan BPK, BPKP, KPPU, juga dibangun dibandingkan dengan jumlah SDM

oleh jejaring PJKAKI. di KPK yang totalnya 638 orang dan

Ke depan, dikaitkan dengan tersebar di semua direktorat, tentu

sasaran yang ada, KPK akan itu menjadi sebuah angka yang tak

membangun relasi dengan sedikit.

instansi-instansi yang melakukan Namun yang berkembang, publik

pelayanan publik agar mereka justru hanya membandingkannya

mau mentransparansikan apa yang dengan jumlah aduan yang masuk.

dilakukannya. Ini berarti, instansi Alhasil, KPK pun dicap tebang pilih.

publik terkait akan mengungkapkan “Memang KPK tebang pilih, dan yang

apa yang dilakukan yang seharusnya kita pilih adalah yang sesuai dengan

diungkap dan selama ini tidak aturan perundang-undangan yang

diungkap. Semua diarahkan pada mengikat KPK dalam bertugas. Kalau

fokus-fokus tadi. kasusnya bukan ranah KPK, ya tidak

Ya, jika tak ada sesuatu yang KPK tangani tetapi dilimpahkan ke

ditakutkan, buat apa ditutup-tutupi. kepolisian atau kejaksaan,” jelas Bibit.

Apalagi, kita memang punya semangat Lantas, bagaimana agar laporan

dan cita-cita yang sama, mem- masyarakat benar-benar berkualitas?

Foto: integrito bebaskan Indonesia dari korupsi!

14 14 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 15 15

16 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 17

U TA M A

L embar baru aksi pemberantasan

tindak pidana korupsi dibuka sudah. Kali ini melalui nota

kesepahaman antara Kemendiknas dan KPK. Ya, dua lembaga ini sepakat bahwa pendidikan antikorupsi akan masuk dalam kurikulum pendidikan Indonesia pada tahun 2011.

Kesepakatan itu juga menjadi jejak langkah KPK dalam upaya memotong generasi korup. Dengan kata lain, jika para “sesepuh” korup sudah

Kor upsi di neger i begi t u ber ur at -ber ak ar . Ba hk an di si nyal i r suda h menj adi k ult ur . Ji k a demi k i an, membebask an I ndonesi a dar i k or upsi , ya

dengan memot ong sat u gener asi k or up sek al i gus menyi apk an gener asi bar u, gener asi ant i k or upsi .

dihabisi, tentu tinggal bagaimana menciptakan generasi berikutnya yang antikorup. Dimulai dari sini pula, melalui Direk torat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyan mas), KPK menggelar berbagai kegiatan dalam rangka mendidik masyarakat, memahamkan penting nya kesadaran antikorupsi, dan mengampanyekan zona integritas adalah gebrakan KPK pada tahun 2010. “Benar, seharusnya kegiatan itu sudah dilakukan sejak

tahun lalu, namun baru tahun 2010 ada temanya, yakni membangun zona integritas,” ujar Dedie A. Rachim, Direktur Dikyanmas KPK.

Di tahun 2010 juga, Dikyanmas berusaha mengajak seluruh elemen dunia pendidikan dan masyarakat ikut mengawasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sosialisasinya mulai dilakukan tahun ini meng-cover Jawa Barat yang secara lokasi dekat dengan Ibu Kota. Namun demikian, menurut Dedie, kegiatan serupa dalam bentuk menyebar sign- board, brosur dan beberapa media sosialisasi juga secara bertahap dilakukan di daerah lain.

Tak kalah antusias dalam melakukan pencegahan, Direktorat Gratifikasi melakukan sebuah program unggulan tahun ini. Yakni peluncuran Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) ke sejumlah instansi pemerintah. Dan target tahun ini adalah dua instansi yang benar-benar siap dengan semua perangkat dan sistemnya.

Target tahun depan, menurut Muhammad Sigit, Direktur Gratifikasi KPK, tentu diharapkan makin banyak lagi instansi yang berperan

aktif, paling tidak ada 10 instansi. “Yang juga sangat penting adalah pemahaman tentang gratifikasi juga semakin jelas dan tegas. Sehingga kesadaran bersama akan pentingnya memberantas korupsi juga tercapai,” ujar Sigit.

Terkait urusan sosialisasi, Direktorat Gratifikasi secara simultan melakukannya. Setelah di Pertamina, PLN, Kementan, Kemenkominfo, dan Kemenkumham, tahun berikutnya akan menyususl lembaga negara lainnya.

Sementara capaian positif berikutnya juga dihasilkan oleh Direktorat Pendaftaran dan Penerimaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (PP-LHKPN). Ketiga direktorat tersebut juga ditambah tugasnya dalam rangka penyelamatan barang milik negara. Sekitar Rp500 M lebih kekayaan negara bisa dicegah dialihkan oleh yang tidak berhak. “Yang penting lagi adalah kesadaran semua PN untuk melaporkan harta kekayaannya tanpa takut disalahgunakan. Dan, semakin tahun memang semakin banyak yang memiliki kesadaran untuk melaporkannya. Sehingga pengumuman mengenai LHKPN ini juga mendorong publik ikut mengawasi penyelenggara negaranya,” kata Cahya

H. Harefa, Direktur PP-LHKPN. Menurut Eko Soesamto Tjiptadi,

Deputi Pencegahan KPK, Drektorat PP- LHKPN telah me-maintain 120.000 wajib lapor, terdiri atas eksekutif, yudikatif, BUMN dan BUMD. Direktorat PP-LHKPN, bahkan membuat workshop untuk memfasilitasi penyelenggara negara (PN) melaporkan harta kekayaannya kemudian membuat klinik laporan LHKPN. Sekarang ini pencapaian sudah 80% dan tentu tinggal mempertahankan penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaannya.

Bagaimana dengan kajian Direktorat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dalam menyajikan hasil kajiannya soal kesadaran PN akan pentingnya memahami pemberantasan korupsi, melaporkan gratifikasi, serta harta kekayaannya? Semua sudah dilakukan oleh Litbang KPK dan sudah diserahkan hasilnya ke direktorat bersangkutan, sehingga semua direktorat bisa melakukan perbaikan sesuai yang disarankan berdasarkan hasil kajian yang ada.

Tak hanya itu, Direktorat Litbang juga melakukan penelitian dan pengkajian pada instansi pemerintah. “Out put-nya berupa saran, lalu mendorong mereka membuat dan melakukan rencana kerja (action plan), setelah itu kita pantau, dan jika tidak berjalan akan kita berikan masukan semacam teguran atau

kita surati,” ujar Doni Muhardiansyah, Direktur Litbang KPK.

Sementara menyoal laporan gratifikasi, Eko Soesamto Tjiptadi, Deputi Pencegahan KPK, menyatakan saat ini kesadaran masyarakat masih rendah. Diduga banyak PN yang menerima gratifikasi, maka Direktorat Gratifikasi mendesain Program Pengendalian Gratifikasi. Program ini diimplementasi di setiap institusi yang ada, baik institusi pemerintahan, parlemen, yudikatif, BUMN, dan BUMD. “Kita juga berpikir keras, mana sebetulnya disebut gratifikasi. Pada UU No.30 Tahun 2002 dijelaskan tentang gratifikasi. Memang masih luas, pemberian dalam arti luas, tetapi kemudian menemukan seandai- nya PN menerima 10 potong pisang goreng dari tetangganya, apakah harus dilaporkan ke KPK atau tidak. Karena setiap gratifikasi yang diterima harus dilaporkan kepada KPK,” jelas Eko.

Di sisi lain, di kedeputian sendiri menurut Eko, juga secara masif pada 2010 melakukan supervisi kepada

10 daerah sehubungan dengan perbaikan pelayanan publik. Di antara 10 daerah itu adalah Jakarta (5 wilayah), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Palembang, Lampung, Manado, Makassar, dan Samarinda. KPK juga mengkaji aset-aset daerah dan membangun tim asset di kedeputian melalui LHKPN dan kajian migas dari Direktorat Gratifikasi.

Melihat kinerja semua bagian di bidang pencegahan, rasanya tidak ada yang meleset dari targetnya. Pengakuan ini setidaknya dikemukakan langsung Eko. Namun ia juga mengakui, soal penyerapan anggaran, bidang pencegahan KPK tidak mencapai 100%. Kelebihan anggaran—yang kemudian dikembalikan lagi ke kas negara—lebih karena langkah efisiensi dan kehati- hatian.

Jika semua tugas sudah terintegrasi dengan baik dan semua instansi peme- rintah menyambut baik kerja keras pemberantasan korupsi, maka upaya memotong generasi yang korup tentu akan lebih cepat tercapai. Iya, kan?

16 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 17

Foto-foto: integrito

18 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 19

U TA M A

disusul 26 lainnya. Belum lagi kasus Gubernur Sumatera Utara. Kemudian kasus di Departemen Sosial yang melibatkan mantan menterinya dan masih banyak lagi yang dalam proses penanganan penyidikan KPK.

Dari berbagai penanganan kasus tersebut, Ade menegaskan, yang menjadi fokus tahun 2010 salah satunya juga asset tracing, pelacakan aset negara yang “dilarikan” para koruptor. Untuk mengungkap kasus ini, KPK melibatkan kerja sama internasional. Kerja sama ini sangat memungkinkan karena kejahatan korupsi sudah menjadi kejahatan transnasional.

Perkembangan kerja sama internasional KPK sendiri, lanjut Ade, sangat baik. Buktinya, keterlibatan Indonesia di G20, sejajar dengan Perancis. “Kemudian kerja sama lainnya dengan adanya suatu saling tukar pengalaman dan pengetahuan antara lembaga-lembaga. Yang paling mengesankan mereka, hasil penyelidikan dan penyidikan seluruhnya diakhiri di pengadilan hingga 100%. Ini sangat dihargai orang

lain,” ungkap Ade. Lalu apa lagi? Setelah fokus pada penindakan di sektor penerimaan dan pengeluaran negara, kemudian pengelolaan sumber daya alam dan mineral, ke depan fokus KPK akan ditambah dengan tetap meningkatkan yang sudah dilakukan. “Politik juga akan mulai kita sentuh, lalu lembaga negara yang menjalankan fungsi pengawasan supaya dalam pekerjaannya melakukan pengawasan tidak melenceng dan bisa mengikuti kehendak yang melanggar wewenang- nya atau menyimpang,” tegas Ade.

Untuk ke depan, lanjut Ade, sangat terbuka kemungkinan KPK melakukan tindakan proaktif. Maklum, penindakan KPK untuk kasus-kasus yang sudah terjadi sifatnya reaktif. Kalau yang sedang berjalan, itu sifatnya proaktif. Penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan merupakan teknik, ada landasan hukum yang harus dipatuhi. Hanya kebiasaan saja, dari reaktif menjadi proaktif.

So, keep fighting to do asset tracing! Biar semakin banyak rakyat yang bisa ikut menikmatinya.

18 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 19

Termasuk dipolitisasi, karena KPK sudah memberanikan diri menyentuh sektor itu, yakni pada para politikus yang melakukan tindak pidana korupsi (TPK).

Sebut saja dalam kasus Bank Century, sejak awal tahun kasus ditangani sampai hari ini memang belum ditemukan indikasi korupsi. Sekali lagi, Ade menjelaskan, bahwa alat bukti TPK-nya belum ditemukan. Namun soal skandal Bank Century adalah kejahatan perbankan memang dibenarkan oleh KPK, dan untuk kejahatan ini sudah ditangani oleh kepolisian dan kejaksaan. Meski demikian, tentu KPK tidak akan diam saja. Jika memang nantinya diputuskan tidak ada korupsinya, maka penanganan kasusnya akan diserahkan sepenuhnya pada penegak hukum lainnya.

Kasus besar lainnya? Ya, yang tak pula luput dari pengamatan publik adalah kasus suap dan gratifikasi dalam proses pemilihan DGS BI Miranda S. Goeltom. Untuk kasus ini, KPK bahkan sudah menetapkan empat anggota DPR yang terlibat, kemudian

P erbaikan taraf hidup rakyat

tak kunjung tercapai. Rakyat yang semestinya menikmati

pembangunan dan alokasi dana dari APBN maupun APBD, tak sepenuhnya mengecap. Faktor penyebab terbesarnya? Tak lain korupsi dan bagian dari korupsi itu sendiri, yakni penyalahgunaan wewenang yang membuat negara rugi besar. Kekayaan negara menguap entah ke mana.

KPK, sebagai institusi yang memiliki tugas “mengamankan” aset negara dari tindakan korup, tentu punya peran penting. Karenanya, salah satu upaya yang intensif dilakukan oleh KPK adalah melacak harta negara yang hilang itu dan mengembalikannya ke negara untuk bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Tugas pelacakan ini dilakukan oleh Kedeputian Penindakan. Meskipun Kedeputian Pencegahan juga melakukan melalui Direktorat PP- LHKPN dalam menertibkan Barang Milik Negara (BMN).

Bidang penindakan yang juga memiliki ruang kerja penyelidikan ke penyidikan, menurut Deputi Penindakan Ade Rahardja, setiap penyidikan harus mendapatkan alat bukti yang cukup, untuk mendapat

alat bukti yang cukup harus benar- benar yakin, sehingga kegiatan penyelidikan harus lebih teliti dan lebih baik. “Sejauh ini, jika semua alat bukti sudah kuat, dan memenuhi unsur pasalnya, KPK terbuka mengumumkannya ke publik melalui media. Sementara yang belum ada bukti kuat, maka masih KPK tahan dulu,” ujar Ade.

Dari kegiatan penyelidikan yang dilakukan KPK, lanjut Ade, juga sudah terlibat di tahap ini. Dengan kata lain adanya suatu estafet dalam kegiatan penyelidikan ke penyidikan. Bahkan JPU sudah ikut bekerja di tahap ini. Jadi apa yang dihasilkan dari penyelidikan dapat diyakini suatu bukti yang cukup itu. Itu mulai dari tahap penyelidikan sehingga kegiatan penyidikan tinggal dilanjutkan.

Dengan begitu, dalam kegiatan di penyidikan—mulai dari pengumpulan keterangan maupun alat bukti atau bukti-bukti atau barang bukti—akan lebih terstruktur lagi sehingga pemenuhan unsur-unsur pasal akan kelihatan. “Kemudian yang kedua, dikaitkan dengan pengembalian

aset yang sudah hilang diambil atau dikorupsi orang-orang itu dapat dilakukan penelusuran kembali sehingga dapat dikumpulkan melalui kegiatan-kegiatan upaya paksa kegiatan penyidikan. Kemudian juga bisa dilakukan apakah pengembangan dari hasil penyelidikan akan lebih berkembang lagi,” tegas Ade.

Anti-intervensi

Sementara menyangkut independensi kerja, KPK selalu mencoba mawas terhadap segala bentuk intervensi. Salah satunya, untuk bidang penindakan tidak ada donor. Sejak awal KPK berdiri, tidak ada donor untuk penindakan. Kalau untuk pendukung, itu dari Direktorat Pengolahan Informasi dan Data (Pinda). “Untuk penindakan sendiri tidak ada. Sebenarnya donor lebih kepada supporting untuk seluruh kegiatan KPK. Tapi untuk penindakan menggunakan rupiah murni. Kita menjaga conflict of interest, jangan sampai dipengaruhi. Kita tetap, untuk penindakan tidak menerima donor. Hanya mungkin berkaitan cengan capacity building seperti pelatihan. Tapi rata-rata kebanyakan dari kita,” tegas Ade soal independensi.

Alhasil, menyangkut kasus-kasus besar yang disorot publik, jika belum sampai pada tahap final, bukan berarti ada intervensi dari pihak manapun.

Foto: integrito

U TA M A

harus dibangun. Kebijakan 25 tahun diterjemahkan menjadi 5 tahun, dan yang 5 tahun menjadi tahunan. “Kalau kita tidak demikian, 25 tahun ke depan KPK mau jadi apa,” ujarnya.

Berbeda harapan dengan

gi

Sujanarko, Direktur Pengaduan Masyara kat Eko Marjono memiliki

Gantungkanlah cita-cita seting siapa pun

an begitu, resolusi ke depan bahwa segala sesu-

langit. Deng atu yang menjadi hambatan di tahun

ya gairah dan optimisme

2010 bisa terselesaikan. Terlebih lagi

akan pun

pada tahun 2011 pimpinan KPK sudah

dalam menjalani hidup

lengkap. “Semoga akan lebih solid dan tidak lagi ada hambatan dalam pengambilan keputusan, koordinasi, maupun disposisi,” ujar Eko.

SDM internal, Sekretaris Jenderal

Soliditas yang kuat, koordinasi

Foto-foto: integrito

dan mengkerdilkan peran KPK.

KPK Bambang Sapto Pratomosunu

yang bagus, disposisi tugas yang

D yang ditangani maupun kasus yang

kejaksaan, MK, dan MA. memang berliku. Sejumlah

i rentang 2010, perjalanan KPK

Satu-satunya dukungan yang

menegaskan, sistem seleksi pegawai

tepat dan cepat, serta pengambilan

Dan, salah satu harapan besar

“Kalau ingin menyapu lantai yang persoalan terkait kasus

diharapkan tentu saja suara rakyat.

semakin diperketat dalam hal

keputusan yang cepat juga menjadi

KPK yang dinyatakan oleh Darjoto,

Bagaimanapun, pemberantasan

kompetensi. Jika dari ribuan pendaftar

harapan hampir semua pegawai di

Kepala Biro Umum, adalah KPK bisa

kotor, kita pastikan sapu kita bersih

terlebih dahulu. Bayangkan kalau kita menjerat pimpinannya sendiri, santer

korupsi adalah amanah rakyat. Jika

calon pegawai hanya belasan masuk

semua bagian atau direktorat di KPK.

mendapatkan gedung baru. Maklum

sudah menghunus pedang, perang diperbincangkan.

ekspektasi masyarakat terhadap

seleksi lalu ada seleksi dari dalam,

Namun demikian, Deputi

saja, menurut Darjoto, gedung KPK

melawan korupsi tiba-tiba para penegak Lantas apa efeknya bagi internal

KPK dalam menangani kasus TPK

dan dari belasan itu hanya memenuhi

Pengawasan Internal dan Pengaduan

sekarang sudah tidak memadai dari

hukum yang harusnya berdiri paling KPK? Sejumlah pegawai KPK mengaku

masih tinggi, para pegawai KPK pun

syarat dua orang, maka dua orang

Masyarakat Handoyo Sudradjad punya

segi pemenuhan jumlah pegawai

depan memberantas korupsi juga bahwa itu menjadi bagian dari proses

optimistis bahwa lembaga ini akan

saja yang diambil. “Jadi ada sembilan

harapan tambahan. Ia berkeinginan

dan ruangannya. “Tahun 2011 kami

terlibat dalam kejahatan ini,” pesan pendewasaan lembaga. Agar KPK

terus berjuang.

pilar yang akan dijadikan pegangan

KPK mempunya semacam air force

akan berjuang keras untuk target itu.

Pun demikian, dengan keberadaan

untuk rekrutmen pegawai KPK. Sem-

sebagaimana yang dimiliki FBI. Jadi,

Kami tidak membangun baru, tapi

Presiden.

menjadi lebih matang, kuat, dan lebih

Sepekan kemudian, hajatan berlanjut solid. Tapi, ada juga yang berpersepsi,

SDM di KPK sendiri yang solid akan

bilan pilar itu harus dipenuhi. Sistem

KPK punya pesawat khusus. “Ke depan memanfaatkan gedung milik negara

di pelataran parkir gedung KPK sebagai kondisi demikian justru bisa membuat

mem buat lembaganya tetap kuat.

rekrutmen, training, bagaimana mana-

kita juga bisa menangani kasus yang

yang tidak dimanfaatkan,” tegasnya.

puncak perayaan Hari Antikorupsi KPK lemah atau bahkan hancur.

Bagaimana pun juga internal lem baga

jemen kinerja, bagaimana membe-

besar-besar karena kejahatan korupsi

Dunia. Hajatan tahun ini bertema “Tanpa Apalagi jika sejumlah elemen politik

akan memberi pengaruh pada kejaya-

rikan kesejahteraannya, reward dan

itu dimulai dari sejak perencanaan,

Resolusi di Hari Antikorupsi

Korupsi Baru Indonesia”. Yang menarik, dan birokrasi mencoba mengintervensi

an “kapal” yang mereka tumpangi itu.

punishing, rotasi dan mutasi,” ujar

pembagian lokasi, anggaran, dan

Di pengujung tahun, tepatnya di

Untuk memperkuat kualitas

Bambang.

segala macam. Dipikirkan dan

bulan Desember, KPK mempunyai

pameran yang ikut menyemarakkan

Selain itu, rekrutmen pegawai juga

dipersiapkan juga peralatan apa yang

perhelatan besar yakni Konferensi

peringatan itu dibingkai dalam konsep

harus memenuhi syarat berdasarkan

bisa mendukung peran itu,” ujar

Nasional Pemberantasan

“Kampung Antikorupsi”. “Kampung

nilai yang ada di KPK. Ada tujuh nilai

Handoyo.

Korupsi (KNPK) bertema “Upaya

adalah identik dengan Indonesia,

yang dipakai, di antaranya profesional,

Lalu, satu dari sisi perencanaan

Pemberantasan Korupsi Melalui

masyarakat umum, dan dari sanalah

integritas, inovatif, religiusitas. Di

dan keuangan, Kepala Biro

Mekanisme Whistle Blower System”

perjuangan pemberantasan korupsi

luar itu, Bambang menambahkan,

Perencanaan dan Keuangan Nurhadi

dan peringatan hari antikorupsi. Jadi,

dimulai dan mendapatkan dukungan.

dalam rekrutmen juga diadakan

berharap KPK punya perencanaan dan

boleh dikata bahwa bulan Desember

Jadi kampung adalah rakyat dan suara

tes kompetensi, kesehatan, dan

road map sampai 2025. Selain itu,

adalah bulan antikorupsi.

yang ada di dalamnya,” ujar Wakil Ketua

wawancara.

lanjut dia, ada mekanisme bottom-up

KNPK yang ke-5 kalinya ini,

KPK Muhammad Jasin dalam acara

Pola rekrutmen yang ketat itu, jelas

dan up-down dalam perencanaannya.

menghadirkan semua pejabat di

peringatan itu.

memang merancang SDM yang dijaring

Sehingga tidak selalu bergantung

semua Kementerian, BUMN dan

Mempertegas soal suara

KPK adalah yang terbaik dan memiliki

dan menunggu pimpinan, dalam hal

lembaga negara lainnya. Acara

rakyat, Bambang S. Pratomosunu

integritas. Apalagi rekrutmen juga

ini soal koordinasi dan disposisi.

dibuka langsung oleh Presiden

menambahkan, bahwa dibutuhkan

bukan hanya dalam rangka mengisi

“Direktorat dan biro harus kita paksa

Soesilo Bambang Yudhoyono, yang

kesadaran bersama menyangkut

kekosongan posisi.

buat perencanaan sendiri, jangan

dalam pidatonya mengajak semua

pemberantasan korupsi ini. Jadi, kalau

Sementara itu, Direktur PJKAKI

menunggu pimpinan. Pimpinan itu

penyelenggara negara (PN) menyambut semua sudah sadar ikut ambil bagian

KPK Sujanarko berharap di tahun

boleh pulang pergi, boleh berganti.

baik upaya pemberantasan korupsi

dalam pemberantasan korupsi, semoga

mendatang KPK mempunyai program

Kita sebagai lembaga harus punya

di negeri ini. Utamanya adalah para

mimpi negeri tanpa korupsi bisa

jangka panjang terkait apa yang

planning,” ujar Nurhadi penuh harap.

penegak hukum, mulai dari kepolisian, terwujud!

20 20 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 21 21

22 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 23

Nudirman Munir,

anggota Komisi III DPR-RI:

U TA M A

Nah, di dalam perjalanan mengemban amanah

UU No. 30 tahun 2002, KPK juga mendengar

dua nada itu. Nada sumbang maupun

yang merdu. Asalnya tentu dari banyak pihak, internal maupun

eksternal. Dan semoga nada- nada itu bisa menjadi

sebuah resolusi dan cermin evaluasi diri.

Seperti apa

nada-nada

itu, ini

dia…

“Semestinya KPK, kepolisian dan kejaksaan bisa satu suara dalam memutuskan dan mengumumkan fakta kasus Century. Sehingga dalam RDP yang disiarkan terbuka untuk publik menangkap bahwa koordinasi lembaga penegak hukum sudah solid. Dan mereka juga harus pahami bahwa memberantas korupsi adalah amanah rakyat atau suara rakyat.”

“Pimpinan KPK terpilih maupun calon yang ikut dalam seleksi pemilihan adalah yang terbaik. Jadi akan sangat disayangkan jika yang tidak terpilih tidak ikut digandeng dalam upaya pemberantasan korupsi, dan diberikan kesempatan memimpin juga atau diberi tempat.”

“Semua anggota di Komisi III sangat profesional dalam menangani bidang hukum, termasuk di dalamnya ada KPK. Jadi tidak ada niat untuk melemahkan KPK, karena pada dasarnya amanah yang kita bawa adalah dari rakyat melalui mekanisme politik. Dan salah satu agenda

rakyat memberantas korupsi.”

“Yang diperlukan dan diperjuangkan oleh KPK saat ini adalah terus mendapatkan simpati publik, sehingga bisa mengembalikan public trust pada institusi pemberantasan korupsi ini. Tanpa kepercayaan publik, sulit bagi KPK untuk bekerja optimal.”

“Kejahatan korupsi sudah menyentuh semua lembaga, baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Dan kejahatan ini diper - parah dengan kemampuan konsoli dasi ber- bau politik dan jabatan. KPK masih lemah posisinya dan belum mampu me nyen tuh TPK yang ada di sana. KPK perlu dukungan masyarakat Indonesia yang peduli.”

“Ke depan KPK harus mendorong peningkatan score CPI di tahun 2011 lebih tinggi dari 2010, dan mampu menuntaskan kasus-kasus besar.”

”Ke depan KPK harus lebih berani dan tegas menangkap para koruptor Indonesia. Buat Indonesia benar-benar menjadi baru, jangan mau kalah dengan anak muda.”

“KPK harus mempertahankan integritasnya sehingga mendapatkan dukungan yang lebih besar dari berbagai pihak. Hasil kinerjamu dinantikan seluruh bangsa Indonesia.”

”Tahun 2011 dengan adanya pimpinan baru, semoga KPK semakin meningkatkan tindakan di bidang pemberantasan korupsi dan pencegahannya.”

”KPK harus menjadi garda depan pembe- ran tasan korupsi, penindakannya harus ditingkatkan, upaya pencegahannya dari kota sampai kampung. Jangan takut menang kap mafia hukum, koruptor dari kalangan penegak hukum maupun politisi.”

”KPK harus bersatu dengan rakyat, agar bangsa ini segera bangkit dari keterpuruk- an. Bersama rakyat memperjuangkan UU Beban Pembuktian Terbalik, karena akan memudahkan kerja aparat hukum dan KPK dalam memberantas korupsi.”

”Independensi KPK harus dijaga dan dikawal pemerintah tanpa intervensi secara politis, sehingga mampu mengatasi masalah korupsi di Indonesia.”

”Tahun 2009 dan 2010 merupakan masa- masa sulit bagi KPK, sehingga organisasi yang pegawainya terdiri dari berbagai latar belakang pengalaman dan institusi teruji soliditasnya ketika menghadapi corruptor fight back dalam kurun waktu itu. Dari berbagai ulasan di media massa, kunci pertahanan KPK saat ini adalah karena kedisiplinan, kolektivitas, soliditas, ketangguhan mental termasuk fisik, dan yang lebih utama adalah terjaganya kepercayaan masyarakat dengan integritas seluruh pegawai KPK.”

” Kepemimpinan di KPK ini kolektif kolegial yang berasal dari berbagai macam sumber dan latar belakang. Kelima pimpinan ini harus sadar betul untuk bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan mengajak seluruh elemen yang ada untuk sama-sama bekerja dalam satu tujuan.”

Nada sumbang dipercaya sebagian orang sebagai bumbu perjalanan hidup. Bahkan dalam keadaan tertentu mampu mendongkrak popularitas. Namun lebih elok, membaca nada sumbang

sebagai masukan, input atau kritik membangun, supaya

bisa menjadi penyeimbang nada merdunya.

“KPK dalam bekerja harus disambut baik oleh semua pihak sebagai bagian dari audit dan pengawasan lembaga kita. Dan Kemen trian PU siap untuk jadi baik. Jadi, kami siap dan terbuka untuk diaudit oleh siapa saja, apakah itu oleh internal kami, ekternal pemerintahan maupun masyarakat.”

Arif Nurdiansah, Partnership

Eko S. Tjiptadi, Deputi Pencegahan KPK:

Putut Aryo Saputro, anggota TII:

Teten Masduki, Sekjen Transparency International Indonesia (TII):

L. Sungkitarisna, Komunitas Tionghoa Antikorupsi (KOMTAK):

Paku Utama, Konsultan Anti-Corruption UNODC:

Adlinsyah Nasution, Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK:

Alita, Koordinator Komunitas Antikorupsi SPEAK:

Hoky Siregar, Anti Corruption Clearing House-GTZ:

Roy Salam, Bung Hatta Anticorruption (BHACA):

22 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 23

Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum:

Ruhut Sitompul, anggota Komisi III DPR-RI:

Tjatur Sapto Edy, Wakil Ketua Komisi III DPR-RI:

Bambang Widjojanto, praktisi dan pengamat hukum:

Foto: integrito dan Ist Foto: integrito dan Ist

ejahatan memang tak hanya selalu karena ada rencana, tapi juga ketika ada kesempatan. ironisnya, situasi

kesempatan bagi pelaku kejahatan. Mereka tega menjarah sisa harta orang yang sedang dalam musibah. Duh, tragisnya!

Tapi, ulah penjarah hanyalah ulah si perut lapar yang terjerat kemiskinan. Prinsip “kanibalisme” seakan menjadi halal bagi mereka, tak peduli saudara yang tengah berkesusahan.

Yang lebih ironis adalah mereka yang tega mengorupsi dana bencana, pelakunya bukan saja si perut lapar, melainkan pejabatnya turut serta. Mereka seolah lupa bahwa dana musibah adalah dana bertuah, tuahnya adalah ancaman hukuman pidana maksimal sampai pada hukuman mati. Pasal 2 ayat 2 uu Tipikor hanya dibaca sebagai sebuah aturan belaka, bukan sebuah ancaman.

Duhai pemakan dana musibah, sadarlah, lihat mereka di sana yang menangis, menjerit dan berteriak lapar. Lihatlah ujian Tuhan melalui bencana hampir merontokkan keteguhan jiwa mereka. Sampaikan amanah para penderma, karena itu hak mereka para korban bencana yang jelas lebih memerlukan uluran tangan!

24 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 EDISI 18/ TH. IV / NOVEMBER-DESEMBER 2010 25

TOKOH

JEDA C A K R AWA L A

Deddy Mizwar

M. Busyro Muqoddas

D kehidupannya, Deddy Mizwar sangat kental dibesarkan amanah rakyat.

eddy Mizwar terlahir dari pasangan H. Adrian

pemerintahan. Meskipun di instansi swasta juga bisa terjadi,