Definisi dan tujuan tasawuf (3)

Definisi dan tujuan tasawuf
Nama :

Miftah R. Sa’adah Siregar

Email :

[email protected]

fakultas :

sains dan teknologi universitas islam negeri sumatera utara medan

Prodi :

sistem informasi 4

Dosen pengampu :

Dr. ja’far M.A


Mata kuliah :

Akhlak tasawuf

Judul Buku :

Gerbang Tasawuf (Dimensi Teoritis dan Praktis Ajaran Kaum Sufi)

Identitas Buku
Penulis

:

Penerbit

:

Dr.Ja’far,MA
Perdana Phubilishing


sub1

:

Definisi Tasawuf

sub2

:

Tasawuf dalam Hierarki Ilmu-ilmu Islam

sub3

:

Tujuan Tasawuf

Tahun Terbit :


2016

Tebal Buku :

120 Halaman

Pendahuluan
Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seorang manusia untuk menjadi
seorang sufi, menjadi seseorang yang dekat kepada Allah dengan selalu menjalankan
perintahnya. Mengharapkan ridho Allah, selalu merasa diawasi Allah, dan merasa bahwa Allah
melihat kita beribadah dan dimanapun.
Tasawuf dikategorikan sebagai metafisika islam yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu
agama ( the religious sciences).
Dari aspek pembahasan tasawuf membicarakan empat pokok persoalan. Pertama,
pembahasan tentang mujahadah ( al-mujahâdâh ), zauq ( al-dzawq) ,introspeksi diri (almuẖâsbahal-nafs) dan tingkatan-tingkaan spiritual (almaqâmât ). Kedua, penyingkapanspritual
(al-kasyf ) dan hakikat-hakikat ( al- ẖaqȋqah ) alamghaib (' âlam al-gayb ). Ketiga , Keramat wali (al-

karâmât ). Keempat, istilah- istilah kaum sufi yang di ungkapkan pasca ‘mabuk' spritual ( alsyahaẖât ).

A. Definisi tasawuf

Tasawuf(tasawwuf) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa,
menjernihkan akhlak, dan bathin serta untuk memperoleh kebahigiaan yang abadi. Dalam kitab
kasyfal al-mahjub, al-hujwiri telah menjelaskan asal usul kata tasawuf. Yang pertama adalah
istilah tasawuf berasal dari Kata al-shuf yaitu wol. Disebut sufi karena kaum sufi mengenakan
jubbah yang terbuat dari bulu domba. Kedua, istilah tasawuf berasal dari kata al-shaf, yaitu
barisan pertama, maksud dari kata barisa pertama ialah mereka yang berada pada barisan
pertama di depan tuhan, karena keinginan yang besar terhadap tuhan dan keikhlasan hati
terhadap-Nya dan tersimpan dibagian bagian rahasia dalam diri mereka masing-masing. Ketiga,
istilah dari kata tasawuf berasal dari kata ahl-shuffah Karena para sufi mengaku al-shuffah
adalah golongan yang di ridhai allah. Mereka di katakana sufi karena sifat mereka menyamai
sifat orang yang tinggal di serambi masjid(suffah) yang hidup pada masa nabi Muhammad saw.
Keempat, istilah dari kata tasawuf berasal dari kata al-shafa yang artinya kesucian, dengan itu
makna bahwa para sufi telah menyucikan akhlak mereka dari dosa dosa yang telah lalu dan
karena kemurnian hati dan perlakuan mereka.
Menurut ‘abd al-qadir seorang dikatakan sebagai sufi dikarenakan tiga alasan yaitu :
1. Terjadinya proses penjernihan hati mereka berkat cahaya makrifat
2. Ia dinishbahkan kepada ashhab al-shuffah,yakni para sahabat yang meninggalkan segala
sesuatu karena cinta kepada allah dan rasul-Nya
3. Ia memakai shuf (pakaian dari bulu), dimana untuk sufi tingkat pemula mengenakan
pakaian dari bulu biri-biri, sedangkan untuk sufi tingkat puncak dari bulu mir’izza (bulu

halus kambing)
Al-jailani menambahkan bahwa kata tashawuf terdiri dari empat huruf, yakni ta (‫)ﺕ‬, shad (‫)ﺹ‬,
waw (‫ )ﻭ‬dan fa (‫)ﻑ‬. Kata ta bermakna taubah, kata shad bermakna shafa, kata waw bermakna
wilayah(kewalian) dan fa bermakna fana fi allah.
Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, dapat dipahami tasawuf merupakan disiplin ilmu
yang berkaitan dengan membesihkan atau mensucikan jiwa agar dapat mendekatkan diri kepada
allah swt.

B. Tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu islam
Dalam tradisi intelektual islam, para ulama telah membuat klasifikasi ilmu berdasarkan sudut
pandang islam. Diantaranya pendapat ibn khaldun, yaitu ibn khaldun membagi menjadi dua
jenis. Pertama ilmu-ilmu hikmah dan filsafat( ulum al-hikmiyah al-falsafiyyah) yang diperoleh
dengan akal manusia, dan ilmu yang diajarkan dan perubahan (ulum al-naqliyyah al-wadhi’iyah)
yang bersumber kepada syariat islam yaitu alquran dan hadis.
Ibn khaldun mengulas tasawuf sebagai sebuah disiplin llmu dalam kitab muqaddimahnya.
Tasawuf sebagai salah satu dari ilmu syariah, menurut ibn khaldun, bersumber dari syariat yaiatu
alquran dan hadis,dan akal tidak memiliki peran akal dalam ilmu-ilmu syariah kecuali hanya
menarik kesimpulan dari kaidah-kaidah utama untuk permasalahannya.
Meskipun muncul belakangan sebagai sebuah disiplin ilmu, tasawuf sebagai bagian dari ilmuilmu syariat telah dipraktekan pada zam nabi Muhammad saw, sahabat dan tabiin dan pada masa
itu tasawuf masih berupa bentuk ibadah semata. Menurut ibn khaldun, kebanyakan fukaha

menolak ajaran kaum sufi tentang tasawuf. Para fukaha dari mazhab sunni menolak banyak teori
tasawuf yang dikembangkan oleh sufi-sufi dari mazhab tasawuf falsafi yag ternyata lebih
diterima dan berkembang di dunia syiah.

C. Tujuan Tasawuf
Tujuan tasawuf tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidup manusia sebagaimana dijelaskan dalam
ajaran islam. Di dalam alquran telah menjelaskan dan menegaskan bahwa manusia diciptakan
dengan suatu tujuan tertentu seperti syahadah, ibadah, khalifah dan hasanah. Dalam shahih
muslim, disebutkan hadis mengenai al-islam, al-iman, dan al-ihsan. Hadis tersebut menjelaskan
bahwa ketiga istilahnya membentuk suatu hierarki beragama. Sebagai seorang muslim tidak saja
di tuntut untuk menjalankannya, tetapi juga merealisasikan sebagai hierarki paling tinggi.
Alquran dan hadis menghendaki seluruh umat islam dapat memperdalam ketauhidan dan ibadah
dalam al-ihsan dan mengimplementasikan tugas sebagai khalifah-nya di muka bumi demi
kebaikan dunia dan akhiratnya kelak. Dua sumber ajaran islam, alquran dan hadis, memberikan
sinyal kuat bahwa manusia berpotensi untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada allah swt,
bertauhid dan bermakrifat kepadanya.
Pendapat kaum sufi tentang makna ketauhidan sebagai tujuan utama dari mazhab tasawuf dapat
dilihat dari pendapat mereka tentang tingkatan (al-maqam) tertinggi yang munkin dicapai oleh
seorang sufi. Mereka membuat sejumlah teori mengenai al-maqam tertinggi tersebut sebagai
dampak dari perbedaan mazhab diantara mereka, dan tasawuf dibagi menjadi dua mazhab, yakni

tasawuf akhlaki/amali (berkembang didunia sunni) dan tasawuf falsafi (berkembang didunia
syiah).

Kesimpulan
Berdasarkan pendapat sufi diatas, dapat dipahami bahwa tasawuf merupakan ilmu yang berkaitan
penyucian jiwa manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. Pembahasan tasawuf
akan sangat berkaitan dengan upaya menumbuhkan akhlak mulia, sikap konsisten. Dalam tujuan
ilmu akhlak tasawuf yaitu sebagai jalan untuk lebih mendekatkan diri (bermakrifat) kepada
Allah.