Komponen Pengembangan Kurikulum dan Pemb
Nabil Shaumi Muhammad (1505867)
Pendidikan Akuntansi/Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
[email protected]
Bagaimana keterkaitan antarkomponen di kurikulum dan pembelajaran? Sistem
kurikulum terbentuk oleh empat komponen, yaitu komponen tujuan, isi kurikulum,
metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Jika salah satu
komponen yang membentuk sistem kurikulum tidak berkaitan dengan komponen
lainnya, maka sistem kurikulum akan terganggu. Komponen-komponen pengembangan
kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan, suatu asumsi, atau prinsip yang
menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam
sekala makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai
yang dianut masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat
yang dicita-citakan. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan misi dan
visi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan setiap mata pelajaran
dan tujuan proses pembelajaran.
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman
belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang
berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan
pada isi setiap mta pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik
materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.
Metode atau strategi pencapaian tujuan merupakan komponen yang memiliki
peran yang sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Begitu
pula dengan pendapat T. Rakjoni yang mengartikan strategi pembelajaran sebagai
urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Olivia,
1988). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Evaluasi
merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan. Dalam konteks
kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
ditetapkan telah tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik
dalam perbaikan strategi yang ditetapkan.
There are many established and influential approaches to curriculum
development from the fields of gifted education and early childhood education.
Combining both can provide information that holds considerable promise for the
development of comprehensive curriculum models for the effective teaching,
development, and optimal learning of young gifted children.
Curriculum should facilitating the educators ability to judge various approaches
and models to determine which aspects would be effective in the early childhood
educator’s particular teaching and learning setting. the components provide a means by
which existing programs and curriculum can be examined, analysed, evaluated, and
adjusted.
Daftar Pustaka:
Gibson Kay L and Linda M. Mitchell. (2005). Critical curriculum components in
programs for young gifted learner. International Education Journal, 6(2), hlm.
164-169.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2016). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
Pendidikan Akuntansi/Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
[email protected]
Bagaimana keterkaitan antarkomponen di kurikulum dan pembelajaran? Sistem
kurikulum terbentuk oleh empat komponen, yaitu komponen tujuan, isi kurikulum,
metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Jika salah satu
komponen yang membentuk sistem kurikulum tidak berkaitan dengan komponen
lainnya, maka sistem kurikulum akan terganggu. Komponen-komponen pengembangan
kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan, suatu asumsi, atau prinsip yang
menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam
sekala makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai
yang dianut masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat
yang dicita-citakan. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan misi dan
visi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan setiap mata pelajaran
dan tujuan proses pembelajaran.
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman
belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang
berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan
pada isi setiap mta pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik
materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.
Metode atau strategi pencapaian tujuan merupakan komponen yang memiliki
peran yang sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Begitu
pula dengan pendapat T. Rakjoni yang mengartikan strategi pembelajaran sebagai
urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Olivia,
1988). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Evaluasi
merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan. Dalam konteks
kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
ditetapkan telah tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik
dalam perbaikan strategi yang ditetapkan.
There are many established and influential approaches to curriculum
development from the fields of gifted education and early childhood education.
Combining both can provide information that holds considerable promise for the
development of comprehensive curriculum models for the effective teaching,
development, and optimal learning of young gifted children.
Curriculum should facilitating the educators ability to judge various approaches
and models to determine which aspects would be effective in the early childhood
educator’s particular teaching and learning setting. the components provide a means by
which existing programs and curriculum can be examined, analysed, evaluated, and
adjusted.
Daftar Pustaka:
Gibson Kay L and Linda M. Mitchell. (2005). Critical curriculum components in
programs for young gifted learner. International Education Journal, 6(2), hlm.
164-169.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2016). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.