Teori dan Metode Perancangan Arsitektur (1)

Teori dan Metode Perancangan Arsitektur 3
I Made Dwiki Putrawan
1404205035

BENOA SQUARE SHOPPING MALL
Jl. By Pass Ngurah Rai 21A Kedonganan, Jimbaran, bali

Benoa Square Shopping Mall merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang ada di daerah Bukit
Jimbaran, namun keberadaannya menurut saya kurang diminati oleh masyarakat local maupun
wisatawan. Menurut saya ada beberapa hal yang perlu dikaji berdasarkan penyebab dari kurang
maksimalnya tujuan pembangunan Benoa Square tersebut, antara lain:
1. Fungsi
2. Bentuk dan Orientasi Bangunan
3. Entrance

1. Fungsi
Lokasi Benoa Square berada di jalan bypass ngurah rai, saya melihat bahwa inilah salah satu
penyebab dimana orang enggan untuk berkunjung. Seperti yang kita ketahui bahwa jalan By Pass
Ngurah Rai adalah jalur yang padat dan cepat dimana masyakat menggunakannya untuk pergi ke
tujuan mereka masing-masing, sehingga keberadaan dari benoa square sering kali terabaikan.
Keberadaannya yang jauh dari pusat kota juga menjadi penyebab karena menurut saya mayoritas

pengunjung shopping mall merupakan masyarakat lokal. Keberadaannya pun jauh dari tempattempat wisata yang dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Fungsi dari Benoa Square sebagai “shopping mall” juga dirasa kurang maksimal, kemungkinan
dikarenakan kurangnya investor yang ingin berinvestasi disana dan juga kurangnya fasilitas
pendukung seperti bioskop dll. Dapat dibandingkan dengan Mall Bali Galeria dimana tempat
tersebut memiliki fasilitas yang lengkap sehingga mampu menarik pengunjung baik masyarakat
lokal sekaligus wisatawan.

Melihat kondisi dan lokasi dari Benoa Square, saya memilih mengubah fungsi awal menjadi
sebuah hotel. Ada beberapa alasan mengapa saya memilih fungsi tersebut antara lain:
Letaknya yang berada di sisi jalan By Pass dan tepat berada di pertigaan membuat lokasi site
memiliki kelebihan yaitu lokasi dapat diakses dengan mudah dan dapat mengakses daerah tujuan
wisata dengan cepat terutama yang berada di daerah Bali Selatan.

Lokasi yang berada dekat dengan bandara juga merupakan nilai lebih yang dimiliki site sehingga
mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara dikarenakan akses yang mudah dan
cepat.

Site yang luas yaitu sekitar 1Ha juga memungkinkan bahwa dengan fungsi baru yaitu sebagai
hotel mampu menyediakan fasilitas yang lengkap bagi pengunjung hotel. Dengan menambah
fungsi pendukung yaitu dengan membuat area persinggahan atau tempat “nongkrong” dengan

menggandeng beberapa perusahaan makanan maupun minuman seperti kopi yang kini sedang
diminati juga mampu meningkatkan keinginan masyarakat atau wisatawan untuk berkunjung.
Pemilihan fungsi sebagai hotel juga didukung karena saya melihat bahwa bisnis perhotelan yang
ada di Bali sedang mengalami peningkatan, hal ini ditunjukan dengan menjamurnya bangunanbangunan hotel yang ada di Bali sekarang ini, terutama yang berada di sekitaran daerah wisata
khususnya daerah Bali Selatan.

2. Bentuk dan Orientasi Bangunan
Saya melihat bahwa pemanfaatan site dari Benoa Square dirasa kurang maksimal, dikarenakan
hanya menggunakan bagian selatan site yaitu sekitar 30% dari total area dengan menggunakan
satu massa bangunan dan menggunakan sisa area hanya sebagai tempat parkir bagi pengunjung.
Bentuk bangunan pun menurut saya dirasa kurang mampu menarik pengunjung bila
dibandingkan dengan shopping mall lain yang ada sekarang ini dimana masing-masing memiliki
keunikannya tersendiri.
Keadaan tersebut tidak didukung pula dengan penempatan bangunan yang berorientasi Utara –
Selatan sehingga view atau pandangan menuju bangunan menjadi kurang maksimal bila dilihat
dari akses atau jalan yang ada disekitar site. View inilah yang menurut saya menjadi salah satu
penyebab dimana masyarakat sering kali mengabaikan keberadaan Benoa Square selain bentuk
bangunan yang dirasa kurang memiliki daya tarik. Tidak hanya view, penghawaan terutama
dalam hal pencahayaan alami pun dirasa kurang maksimal akibat dari orientasi bangunan utara –
selatan tersebut.


Berdasarkan hal tersebut, saya mengubah bentuk dan orientasi bangunan yang sesuai fungsi yaitu
hotel
Memanfaatkan site atau area yang ada dengan maksimal yaitu sesuai fungsi utama dan fungsi
pendukung yang sudah dijelaskan tadi, dan membuat lebih dari satu massa bangunan untuk
membuat variasi bentuk dan tampilan sehingga mampu menarik masyarakat atau wisatawan
untuk berkunjung.

Orientasi bangunan diubah dari yang semula utara – selatan menjadi timur – barat. Orientasi
bangunan ini tentu saja berpengaruh pada view menuju bangunan serta penghawaan yang
diterima bangunan.

3. Entrance
Entrance yang terdapat di Benoa Square baik pintu masuk maupun pintu keluar area, keduanya
terdapat sangat dekat atau berada di tengah – tengah pertigaan.

Ini tentu saja mempersulit dan meningkatkan resiko kecelakaan bagi pengunjung yang ingin
masuk atau keluar area Benoa Square dikarenakan pertigaan yang berada di jalan By pass ini
tentu saja sangat padat oleh kendaraan dan juga jalur cepat kendaraan.


Melihat hal tersebut, perlu adanya perubahan dimana posisi pintu masuk dan pintu keluar perlu
digeser sedikit yeitu berada di pojok – pojok site atau area dari Benoa Square sehingga tidak
berada tepat di daerah pertigaan jalan.

Pintu masuk berada pada bagian selatan site. Walaupun bertentangan dengan fungsi barunya
yaitu hotel dimana tamu seharusnya turun di kiri saat di lobby, namun penempatan pintu masuk
disebelah selatan site menurut saya mampu memudahkan pengunjung saat akan memasuki area
site dikarenakan dapat diakses dari tiga arah sekaligus.

Pintu keluar berada di utara site dimana berdekatan dengan trafficlight, hal ini bertujuan untuk
memudahkan pengunjung sehingga dengan cepat mampu menuju tujuan selanjutnya.