BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Dewasa ini perkembangan bisnis perusahaan yang begitu pesat mendorong pemilik atau manajemen perusahaan untuk tepat waktu dalam menyampaikan informasi keuangan kepada investor dan pengguna laporan keuangan lainnya. Di mana pertanggungjawaban (accountability) merupakan titik perhatian dalam manajemen perusahaan, sehingga fungsi auditor akan semakin dirasakan.

  Ketepatan waktu diakui sebagai salah satu karakteristik yang menjadi pokok dari informasi keuangan yang menjadikannya bermanfaat. Pelaporan keuangan merupakan sarana penyajian informasi akuntansi pengguna informasi tersebut. Keadaan dimana bahwa Laporan Keuangan yang disusun oleh manajemen menjadi sasaran untuk audit ekstenal dapat menjadi bertentangan dengan persyaratan tepat waktu penyajian laporan keuangan kepada pengguna informasi akuntansi.

  Perusahaan Group Bakrie harus menelan kepahitan pada kinerja beberapa perusahaan beserta anak usahanya di sepanjang 2012. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa terdapat tujuh emiten milik bakrie secara kompak belum menyampaikan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember Tahun 2012. Seharusnya, emiten – emiten tersebut harus menyerahkan laporan keuangan Tahun 2012 yang telah diaudit maksimal pada akhir Maret 2013. Hingga akhirnya tujuh perusahaan Bakrie tersebut tak kunjung menyampaikan laporan keuangan yang telah di audit (sumber dari: anksibei.html?m=1).

  Perseroan tersebut juga mencatat penurunan laba sebesar 99 persen. Laba bersih yang berhasil diperoleh perseroan hanya sebesar Rp 5 miliar, sangat jauh dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 713 miliar. Emiten perkebunan milik Bakrie Group, pada kuartal II tahun 2012 mencatatkan penurunan produksi CPO dan Palm Kernel yaitu sebesar 14 persen dan 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (sumber dari http://murkacinta.blogspot.com/2013/04/7-perusahaan-bakrie-yang-kenasanksibei.html?m=1) Itu sebabnya peneliti ingin meneliti perusahaan perkebunan Tbk yang laporan keuangannya menyertakan laporan auditor independen.

  Bapepam mengeluarkan lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor :Kep- 80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independen kepada Bapepam selambat – lambat pada akhir bulan keempat(120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.

  Pada tanggal 30 september 2003, Bapepam mengeluarkan Peraturan Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor:KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat – lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dalam hal penyampaian laporan keuangan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan yang dikenakan sanksi administratif berupa denda. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 ketentuan pasal 63 huruf e tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa “Emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah seluruh denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)”.

  Dengan dilakukan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik membutuhkan waktu yang lebih lama. Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan dan mempengaruhi manfaat informasi laporan keuangan.

  Perbedaan ( rentang ) waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit dinamakan audit report lag.

  Dalam penyajian laporan auditor independen adanya standar auditing yang diatur oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Indonesia, salah satunya standar audit pekerjaan lapangan seperti perlu adanya pencatatan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas pengendalian intern, pengumpulan bukti – bukti yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi. Audit yang sesuai dengan standar membutuhkan waktu audit yang lebih lama. Rentang waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan dan sebagai pengambilan keputusan.

Tabel 1.1 menyajikan daftar audit report lag perusahaan perkebunan yang terdaftar di

  Bursa Efek Indonesia berturut – turut tahun 2010 sampai tahun 2013 yang mencantumkan lamanya hari sejak tanggal penutupan tahun buku perusahaan sampai tanggal diterbitkannya laporan auditor independen.

  Tabel 1.1 Daftar Audit Report Lag Perusahaan Perkebunan

  48

  84

  83

  7. PT.Salim Ivomas Pratama, Tbk 109

  37

  43

  51

  8. PT.Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk

  39

  39

  56

  9. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk

  59

  82

  75

  77

  78

  10. PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk

  68 95 130

  85 Rata – rata

  69

  66

  73

  70 Sumber :http:Bursa Efek Indonesia diakses tanggal 7 Juli 2014 Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada perusahaan perkebunan tahun 2010 mengalami rata – rata audit report lag 69 hari. Dari data diatas audit report lag paling singkat yaitu 32 hari pada perusahaan PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk. Hal tersebut dilakukan karena semakin cepat penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit akan semakin baik bagi investor dan untuk menghindari delisting. Namun, tidak berbanding lurus dengan perusahaan yang dialami oleh PT.Salim Ivomas Pratama , Tbk paling lama audit report lag yaitu 109 hari.

  74

  6. PT.Sampoerna Agro, Tbk

  No Nama Perusahaan Lama Hari 2010 2011 2012 2013

  3. PT.Gzco Plantation, Tbk

  1. PT. Astra Agro Lestari, Tbk

  49

  51

  51

  56

  2. PT. BW Plantation, Tbk

  59

  86

  80

  80

  87

  51

  86

  86

  85

  4. PT.Jaya Agra Wattie, Tbk 102

  82

  81

  86

  5. PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk

  32

  37

  43

  Setelah tahun 2010 perusahaan perkebunan memiliki data pada tahun 2011 mengalami penurunan rata – rata audit report lag menjadi 66 hari dan perusahaan yang dialami PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk dan PT.Salim Ivomas Pratama, Tbk mengalami penurunan yang sama audit report lag menjadi 37 hari di tahun 2011. Hal ini semakin membaik bagi perkembangan perusahaan dalam penyampaiaan laporan keuangan yang telah diaudit dibandingkan dengan perusahaan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk pada tahun yang sama mengalami audit report lag paling lama yaitu 95 hari.

  Pada tahun 2012 rata – rata audit report lag yaitu 73 hari mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya memiliki audit report lag yaitu 66 Hari.

  Perusahaan yang dialami PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk dan PT.Salim Ivomas Pratama, Tbk juga mengalami penurunan yang sama audit report lag menjadi 43 hari. PT.

  Bakrie Sumatera Plantation, Tbk pada tahun 2011 mengalami audit report lag paling lama yaitu 95 hari menjadi 130 hari pada tahun 2012.

  Rata – rata audit report lag tahun 2013 mengalami penurunan yaitu 70 hari dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan PT.Jaya Agra Wattie, Tbk pada tahun yang sama mengalami audit report lag paling lama yaitu 86 hari. Namun, berbanding terbalik dengan perusahaan PT.Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk mengalami penurunan audit report lag dibandingkan perusahaan yang lainnya yaitu 48 hari.

  Perusahaan yang ruang lingkup nya sangat kecil cenderung akan menyelesaikan proses auditnya lebih lambat dibandingkan dengan perusahaan yang besar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan memiliki pengendalian internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan perusahaan. Perusahaan besar juga mendapat tekanan yang besar dari pihak eksternal terhadap kinerja keuangannya, hal ini akan mendorong manajemen perusahaan mempublikasikan laporan keuangan dan auditan lebih cepat.

  Waktu penyelesaian audit akan lebih cepat atau tepat waktu apabila memilih kantor akuntan publik The Big Four dibandingkan dengan kantor akuntan publik non The Big Four.

  Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari para pelaku pasar modal karena dalam penyajian laporan keuangan menimbulkan informasi laba atau rugi suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan.

  Beberapa hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan audit report lag yang diuraikan berikut ini menghasilkan kesimpulan yang berbeda – beda. Hasil penelitian Mariska(2014) dan Manalu (2012) menyatakan bahwa Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap

  

audit report lag. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan Cecile C.S.(2010) bahwa

  ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. KAP yang bermitra dengan the Big Four pada umumnya dapat menyelesaikan audit tepat waktu, karena memiliki sumber daya manusia lebih memadai untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga nama baiknya.

  Menurut Manalu ( 2012 ) opini auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap audit

  

report lag, tetapi hasil penelitian Indriyani dan Supriyati (2012) menyatakan tidak

  berpengaruh terhadap audit report lag. Terkait dengan opini auditor, perusahaan yang menerima opini selain unqualified opinion memiliki audit report lag yang lebih lama dibandingkan yang menerima unqualified opinion.

  Laba menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya. Para investor akan menyukai perusahaan yang mengumumkan laba dibanding rugi. kerugian perusahaan ingin menunda kabar buruk sehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal ulang penugasan audit, hasil penelitian Indriyani dan Supriyati (2012) dan Juanita (2012) menyatakan Profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag. Perusahaan yang mempunyai laba cenderung akan mempercepat untuk dapat mempublikasikan laporan keuangan. Sedangkan jika terjadi sebaliknya perusahaan cenderung menunda untuk mempublikasikan.

  Selanjutnya hasil penelitian Juanita (2012) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap audit report lag. Secara teoritis perusahaan yang menunjukkan kemungkinan tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunga akan menyelesaikan audit lebih cepat.

  Hasil penelitian Indriyani dan Supriyati (2012) menyatakan bahwa Return On Assets berpengaruh terhadap Audit Report Lag. Berdasarkan hasil penelitian dimuka, peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian terdahulu dengan judul Pengaruh Ukuran KAP, Opini

  

Audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, Return on Asset berpengaruh terhadap

audit Report Lag.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan penjelasan latar belakang penelitian ini, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah Ukuran KAP, Opini Audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Lag pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013 ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang penelitian dan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Ukuran KAP, Opini Audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, Return on Asset terhadap audit Report Lag pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

  Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti, sebagai suatu perbandingan dalam penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh peneliti selama dibangku perkuliahan dan sebagai bahan pembelajaran dalam pembuatan skripsi khususnya mengenai Pengaruh Ukuran KAP, Opini Audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, dan Return on Asset terhadap Audit Report Lag.

  2. Bagi Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi di dalam melakukan penelitian sejenis.

  3. Bagi praktisi manajemen, perusahaan publik, analis keuangan dan investor hasil penelitian ini memberikan deskripsi khususnya pada perusahaan perkebunan.

  4. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai bahan acuan untuk menyampaikan laporan auditornya tepat waktu.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset (ROA) Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Debt to Equity Ratio (DER) Pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 82 64

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

1 95 73

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Total Asset Turn Over Ratio dan Debt Equity Ratio terhadap Audit Delay dengan Return On Asset Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

1 1 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 21 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

3. BWPT PT. BW Plantation, Tbk - Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan - Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (

0 0 20