BMSP 1 Suhu dan Metabolisme FIX

BMSP 1
Suhu dan Metabolisme

Learning Objective
1. Menjelaskan arti metabolisme, katabolims, anabolisme, dan faktor yang
mempengaruhinya.
2. Menjelaskan hukum temodinamika dan basal metabolisme serta menguraikan
metode pengukuran basal metabolisme.
3. Menjelaskan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
4. Menjelaskan adaptasi metabolik.
5. Menjelaskan gangguan metabolisme yang umumnya terjadi.
6. Menjelaskan peran vitamin dan mineral dalam metabolisme.
7. Menjelaskan pengaturan suhu tubuh, suhu normal, dan macam-macam suhu.
8. Menjelaskan produksi panas dan transfer panas.
9. Menjelaskan proses pembentukan panas tubuh karena metabolisme makanan.
10.Menjelaskan cara-cara pengukuran suhu tubuh dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
11.Menjelaskan gangguan suhu tubuh yang umum terjadi.

Menjelaskan arti metabolisme,
katabolims, anabolisme, dan

faktor yang mempengaruhinya

METABOLISME ADALAH :
PROSES KIMIA YANG MEMUNGKINKAN KEHIDUPAN SEL SECARA
BERKESINAMBUNGAN SEHINGGA TERJADI PERUBAHAN TRANSPORT KIMIAWI
DAN ENERGI YANG TERJADI DI DALAM TUBUH


PROSES KIMIA DARI BAHAN-BAHAN YANG DIMAKAN MENJADI BAHAN-BAHAN
YANG
DAPAT
DIGUNAKAN
OLEH
SEL
TUBUH



BAGIAN TERBESAR DARI REAKSI KIMIA DALAM SEL YANG BERSANGKUTAN
DENGAN PEMBENTUKAN ENERGI PADA MAKANAN


ENERGI YANG DIHASILKAN DIPERLUKAN UNTUK :
1. KEAKTIFAN OTOT
2. SEKRESI KELENJAR
3. PEMELIHARAAN MEMBRAN POTENSIAL OLEH SEL
SARAF
4. PEMELIHARAAN MEMBRAN POTENSIAL OLEH OTOT
5. SINTESA ZAT-ZAT DALAM SEL
6. ABSORPSI MAKANAN DALAM SALURAN PENCERNAAN

• KATABOLISME

: MEMBEBASKAN ENERGI

DALAM JUMLAH KECIL YANG SIAP UNTUK
DIPAKAI
• ANABOLISME

: PROSES PEMBENTUKAN


SENYAWA YANG MEMERLUKAN ENERGI

LAJU METABOLISME


JUMLAH ENERGI YANG DIBEBASKAN PERSATUAN WAKTU DISEBUT LAJU
METABOLISME.



DIPENGARUHU OLEH :
1. KERJA OTOT
2. PEMBERIAN MAKANAN SEBELUMNYA
3. SUHU LINGKUNGAN
4. SUHU TUBUH
5. TINGGI BADAN , BERAT BADAN, LUAS PERMUKAAN TUBUH
6. SEKS
7. USIA
8. EMOSI
9. IKLIM

10. KEHAMILAN ATAU MENSTRUASI
11. KADAR HORMON TIROID
12. KADAR EPINEPHRIN DAN NOREPINEPHRIN

ISTILAH DALAM METABOLISME :
• KALORI (CAL) :
SATUAN STANDART UNTUK ENERGI PANAS
• KALORIMETRI :
ENERGI YANG DIBEBASKAN PADA PEMBAKARAN ZAT
MAKANAN DI LUAR TUBUH
• RESPIRATORY QUOTIENT (RQ) :
ANGKA RESPIRASI PERBANDINGAN JML CO2 YANG
DIHASILKAN DENGAN JML O2 YANG DIPAKAI PER SATUAN
WAKTU

• METABOLISME
ADALAH ISTILAH UNTUK MENUNJUKKAN PERUBAHANPERUBAHAN KIMIAWI YANG TERJADI DI DALAM TUBUH UNTUK
PELAKSANAAN BERBAGAI FUNGSI VITALNYA.
• SETIAP SEL TERDIRI ATAS PROTOPLASMA YANG MEMILIKI
KEMAMPUAN UNTUK MENGIKAT O2 DAN BAHAN KEPERLUAN

LAIN DAN MEMBUANG BAHAN YANG TIDAK DIPERLUKAN
TERMASUK CO2.

Menjelaskan hukum temodinamika dan basal
metabolisme serta menguraikan metode
pengukuran basal metabolisme

HUKUM TERMODINAMIKA
• Pengaturan konversi atau pemindahan energi
mengikuti hukum termodinamika.
Termodinamika adalah studi mengenai
transformasi energi yang terjadi pada materi.

Hukum Termodinamika I
• Jumlah energi di alam raya adalah konstan,
energi tersebut dapat dipindahkan atau
diubah tetapi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan

Hukum Termodinamika II

• Setiap perubahan energi menghasilkan disorder
atau entropi. Entropi adalah jumlah disorder
(ketidakurutan) dalam suatu sistem.
• Disorder adalah keacakan atau ketidakurutan
atau ketidakteraturan atau random.
• Dengan kata lain hukum termodinamika kedua
mengatakan kepada kita bahwa entropi jagad raya
meningkat; setiap perubahan atau pemindahan
energi meningkatkan entropi jagad raya.

• Secara tersirat bahwa implikasi dari hukum
termodinamika kedua ini adalah apabila suatu
sistem menjadi lebih baik, teratur atau tersusun,
maka lingkungan di sekitar sistem tersebut
menjadi disorder (tidak teratur).
• Dan konsep tersebut memiliki aplikasi langsung
pada aktivitas sel. Sebuah sel menghasilkan
struktur teratur berasal dari materi yang mulanya
tidak teratur.
• Hukum kedua termodinamika tersebut

menyebabkan transformasi energi yang dilakukan
sel tidak dapat menghasilkan efisiensi 100%.

• Hubungan energi dengan mahluk hidup
memiliki arti pembahasan mengenai reaksi
kimia yang terjadi dalam sel. Ada dua reaksi
yaitu:
– reaksi endergonik yaitu reaksi yang membutuhkan
input atau pemasukan energi
– reaksi eksergonik yaitu reaksi kimia yang
melepaskan energi atau pengeluaran energi

METABOLISME BASAL

DEFINISI
METABOLISME
BASAL
METABOLISME
BASAL
• Jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme

dalam tubuh pada keadaan istirahat
(Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.Evelyn
C Pearce)

17

BASAL METABOLIC RATE
• Menyatakan energi minimal untuk respirasi,
ekskresi, sirkulasi,digesti,metabolisme
makanan,aktivitas saraf dan muskular,
pertahanan suhu tubuh.
• Konstan untuk seseorang. Berbeda untuk
setiap orang.
• Laki dewasa: 60 kalori/jam
• Wanita dewasa : 53 kalori/jam
18

19

Basal Metabolic Rate (BMR)

• Adalah istilah untuk menunjukkan jumlah seluruh
aktivitas metabolime saat tubuh dalam keadaan istirahat
fisik dan mental.
• Untuk mengatasi kehilangan panas dan untuk
mempertahankan produksi energi yang diperlukan guna
pembentukan panas dan kerja, maka orang memerlukan
makanan. Nilai energi makanan dinyatakan dalam kalori
– Protein menghasilkan 4,1 kalori/gram
– Lemak menghasilkan 9,3 kalori/gram
– Karbohidrat mengasilkan 4,1 kalori/gram

Metode Pengukuran Metabolisme Basal
• Energi basal metabolisme adalah sejumlah energi yang
digunakan untuk melakukan proses-proses kehidupan
dasar manusia
• Untuk menentukan atau mengukur besarnya energi
tersebut diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu :
– Sebelum diukur orang tersebut harus berpuasa selama 12-16
jam
– Saat diukur, pasien harus istirahat sempurna dan berbaring tak

bergerak
– kondisi rileks
– temperature tubuh normal
– temperature ruangan harus 21-250C, dan dalam kondisi yang
kelembapannya normal.

1. Pengukuran langsung (Direct Colorimetry)
Menggunakan kalorimeter.
Untuk mengukur secara langsung, orang
dimasukan ke dalamnya setelah orang itu
memenuhi ketentuan-ketentuan tadi.
Panas dihasilkan oleh tubuh orang yang diukur
ditangkap oleh air yang jumlahnya telah
diketahui dan berada di dalam pipa saluran
yang melingkar sekeliling dinding ruang
kalorimeter yang diisolasi rapat.

• Dengan alat-alat yang diciptakan secara teliti
dapat diukur kenaikan suhu air dalam pipa
yang diakibatkan oleh panas yang dikeluarkan

oleh tubuh orang terukur.

2. Pengukuran tak langsung
Cara ini dilakukan dengan menggunakan
persyaratan seperti yang disebutkan di atas
dan ditambah dengan penggunaan alat
untuk mengukur jumlah gas oksigen (O2) dan
gas karbon dioksida (CO2) dari pernafasan
orang yang bersangkutan. Dengan alat ini
dapat dihitung bayaknya energi yang
dihasilkan oleh proses oksidasi dalam tubuh
orang yang diukur menggunakan data jumlah
oksigen yang tercatat.

• Dengan cara ini dapat pula ditentukan rasio
antara jumlah produksi CO2 dengan O2 yang
dikonsumsi pada pernafasan
• Rasio ini biasa disebut “Respiratory Quotient”
(RQ). Secara empiris dapat pula ditentukan
korelasi antara RQ dengan jumlah energi yang
dihasilkan, sehingga apabila RQ diketahui
maka jumlah energi juga dapat ditentukan

26

• Basal Energy Expenditure (BEE) juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya :
1. Umur
Pada umur dia atas 20 tahun, maka BEE akan menurun
2% setiap 10 tahunnya.
2. Gender
BEE pada laki-laki > wanita
3. Pertumbuhan
BEE paling tinggi pada saat masa pertumbuhan (masa
bayi dan remaja)
4. Tinggi badan
Orang yang lebih tinggi memiliki BEE yang lebih tinggi
pula

5.

Masa otot
BEE akan lebih tinggi pada masa otot yang lebih banyak
6. Temperatur
Setiap peningkatan temperature sebesar 10C (di atas temperature
normal, 370C) BEE akan meningkat 13%.
7. Tidur
BEE akan berkurang 10%
8. Endokrin
Hipertiroid : BEE meningkat 75 – 100 %
Hipotiroid : BEE menurun 30 – 40 %
Sebelum menstruasi BEE agak meningkat dan selama menstruasi BEE
menurun.
9. Status nutrisi
BEE menurun pada Protein Energy Malnutrition (PEM)
10. Kehamilan
BEE meningkat 15 – 25 %

Menjelaskan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein

METABOLISME
KARBOHIDRAT

Metabolisme Karbohidrat
• Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk
glukosa.
• Konsentrasi glukosa plasma paling penting
 karena hanya glukosa yang dapat
dimetabolisme oleh otak.
• Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis,
yaitu:
1) available carbohydrat e yang dicerna,
diabsorbsi,
dan digunakan sebagai sumber energi
2) unavailable carbohydrate yang
menyuplai serat.

Katabolisme Glukosa
• Ekstraksi energi dari glukosa dapat
dibagi menjadi tiga rangkaian proses:
Glikolisis

Katabolisme Glukosa
• Glikolisis
– Terjadi di sitoplasma
– Glukosa
2 Asam Piruvat + 2 NADH + 2 ATP

• Respirasi Oksidatif
– Terjadi di mitokondria sel
– 2 Asam Piruvat
2 Asetil KoA + 2 NADH + 2 CO2
– Asetil KoA
2 ATP + 2 FADH + 6 NADH + 4 CO2

• Transpor Elektron
– Terjadi pada membran dalam mitokondria
– Menghasilkan 32 ATP

• Total ATP diperkirakan 36 ATP. Ini menunjukkan bahwa ada
sekitar 38% energi total dalam satu molekul glukosa.
Sisanya dikeluarkan sebagai panas yang akan dikeluarkan
ataupun dipakai untuk mempertahankan suhu tubuh.

Glukoneogenesis
• Merupakan pembentukan glukosa dari
sumber-sumber nonkarbohidrat, seperti
asam laktat, beberapa jenis asam amino,
gliserol, dan beberapa jenis asam lemak.
• Glukoneogenesis ini berfungsi untuk
mempertahankan kadar gula darah yang
cukup saat kelaparan, saat asupan
karbohidrat terbatas, atau saat latihan
berat, yaitu ketika asam laktat yang
terbentuk dalam otot rangka diubah
kembali menjadi glukosa dalam hati.

• Proses ini hampir semuanya berlangsung di
hati, tetapi pada orang kelaparan, ginjalnya
akan membentuk glukosa. Proses ini juga
berlangsung di beberapa area yang sangat
terbatas pada sel epitel usus halus.
• Glukoneogenesis distimulasi oleh
konsentrasi karbohidrat selular yang
rendah dan penurunan gula darah. Proses
ini juga distimulasi secara hormonal oleh
glukagon.

Glikogenesis
• Merupakan proses anabolik
pembentukan glikogen untuk simpanan
glukosa saat kadar gula darah tinggi,
seperti setelah makan.
• Glikogenesis terjadi terutama dalam selsel hati dan sel-sel otot rangka, tetapi
tidak terjadi dalam sel-sel otak yang
sangat bergantung pada persediaan
konstan gula darah untuk energi.

Glikogenolisis
• Merupakan penguraian glikogen
menjadi glukosa untuk dilepas ke
aliran darah oleh hati saat tubuh
membutuhkan energi.
• Penguraian ini dipercepat oleh
glukagon dan epunefrin.

METABOLISME LEMAK

Metabolisme Lemak
• Transpor lemak dalam aliran darah,
ditranspor dalam bentuk:

Kilomikron
• Terbentuk dalam mukosa usus dari asam lemak
dan griserol
• Terdiri dari 90% trigliserida ditambah kolesterol,
fosfolipid, dan selubung tipis protein.
• Empat jam setelah makan, sebagian besar
dikeluarkan dari darah oleh jaringan adiposa dan
hati.
• Enzim lipoprotein yang ditemukan dalam hati
dan kapilar jaringan adiposa, mengurai
trigliserida dalam kilomikron untuk melepaskan
asam lemak dan gliserol.

• Asam lemak dan gliserol berikatan menjadi
trigliserida (lemak netral).
• Simpanan lemak akan ditarik dari jaringan
adiposa jika diperlukan untuk energi. Enzim
lipase sensitif hormon mengurai trigliserida
kembali menjadi asam lemak dan gliserol.
• Jumlah simpanan lemak bergantung pada total
asupan makanan. Jaringan adiposa dan hati
dapat menyintesis lemak dari asupan lemak,
karbohidrat, atau protein yang berlebihan.

Asam Lemak Bebas
• Merupakan asam lemak yang terikat
pada albumin, salah satu protein
plasma.
• Bentuk lemak bebas ini adalah
bentuk asam lemak yang ditranspor
dari sel-sel jaringan adiposa untuk
dipakai jaringan lain sebagai energi.

Lipoprotein
• Merupakan partikel kecil yang komposisinya
serupa kilomikron.
• Disintesis terutama di hati. Dipakai untuk
tranpor lemak antar jaringan dan bersirkulasi
dalam darah pada tahap postabsorptif setelah
kilomikron dikeluarkan dari darah.
• Lipoprotein dibagi menjadi tiga, sesuai dengan
densitasnya, yaitu:
– VLDL
– LDL
– HDL

VLDL

Katabolisme Lemak
• Gliserol memasuki sel dan diubah oleh enzim
menjadi gliseraldehid 3 fosfat yang masuk dalam
jalur glikolisis. Gliserol kemudian dapat terlibat
dalam siklus asam sitrat atau dipakai dalam
sintesis ulang glukosa.
• Asam lemak memasuki sel dan ditranspor menuju
mitokondria oleh protein carrier. Dalam matriks
mitokondria, asam lemak diubah melalui proses
oksidasi beta menjadi asetil KoA yang kemudian
akan dimetabolis melalui siklus asam sitrat.
• Energi yang didapat dari penguraian lemak sangat
tinggi,dengan perolehan bersih 135-145 molekul
ATP.

• Molekul asetil dapat berkondensasi untuk
membentuk asam osetoasetat yang diubah menjadi
asam hidroksibutir beta dan aseton.molekul-molekul
ini disebut badan keton.
• Badan keton adalah produk normal oksidasi asam
lemak. Kadar badan keton dalam darah biasanya
rendah karena sebagian besar jaringan, kecuali hati
dapat melakukan metabolisme badan keton kembali
menjadi asetil KoA.
• Jika laju katabolisme tinggi dan banyak asetil KoA
yang terbentuk, maka hati akan memproduksi dan
melepas lebih banyak keton dibandingkan yang
dapat diterima jaringan. Keton yang berlebihan
berakumulasi dalam aliran darah (ketosis). Pada
ketosis yang parah, asidosis, dan pH lebih rendah
yang terbentuk akan menyebabkan koma dan
kematian.

• Ada tiga alasan untuk penurunan persediaan glukosa
dan laju oksidasi asam lemak dan produksi keton yang
berlebihan, yaitu:
1. Kelaparan
Mengakibatkan oksidasi beta asam lemak berlebihan
karena kurangnya glukosa untuk energi.
2. Diet rendah karbohidrat, tinggi lemak
Hal ini megakibatkan kadar keton dalam darah karena
tidak ada jalur biokimia untuk mengubah lemak
menjadi karbohidrat dan asam lemak menjadi sumber
energi utama.
3. Dalam diabetes melitus tidak terkontrol
kekurangan insulin yang merangsang pemasukan dan
penyimpanan glukosa dalam sel tubuh,
mengakibatkan oksidasi asam lemak berlebihan
sebagai pngganti glikolisis.

Anabolisme Lemak



Jenis lemak yang disebut asam lemak esensial merupakan
jenis asam lemak yang harus didapat dalam makanan.
Jika karbohidrat dalam makanan lebih banyak daripada
yang dapat disimpan sebagai glikogen atau digunakan
untuk energi, atau banyak protein. Maka trigliserida
disintesis dari glukosa dan asam amino yang berlebihan
(lipogenesis). Dengan demikian, sebagian besar lemak
dalam tubuh tidak berasal dari lemak dalam makanan.

Pengaturan Metabolisme Lemak


Metabolisme lemak dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
1. Hormon
Berfungsi untuk mengendalikan keseimbangan antara
penguraian dan penyimpanan lemak.
a. Insulin yang merupakan faktor pengendali terpenting
b. Epinefrin, glukagon, hormon pertumbuhan, ACTH, dan
tiroksin yang merangsang penguraian dan pelepasan
asam lemak dari simpanan trigliserida dalam jaringan
adiposa.
2. Kendali Saraf
Pada metabolisme lemak berlangsung stimulasi
parasimpatis yang meningkatkan simpanan lemak dan
melalui stimulasi simpatis yang mempercepat penguraian
asam lemak dari simpanan lemak.

METABOLISME PROTEIN

Metabolisme Protein






Asam amino yang berasal dari protein dalam makan
diabsorpsi dari usus melalui transpor aktif dan dibawa ke
hati. Di hati, asam amino disintesis menjadi molekul protein
atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk ditranspor menuju sel
lain.
Setelah memasuki sel-sel tubuh, asam amino bergabung
dengan ikatan peptida membentuk protein selular yang
dipakai untuk pertumbuhan dan regenerasi jaringan.
Hanya ada sedikit simpanan asam amino dalam sel-sel
tubuh, kecuali sel-sel hati. Protein intraseluler tubuh sendiri
terus terhidrolisis menjadi asam amino dan disintesis ulang
menjadi protein. Asam amino dari makanan dan dari
penguraian intraselular membentuk kelompok asam amino
utama yang memenuhi kebutuhan tubuh.

Katabolisme Protein
• Penguraian asam amino untuk energi ini berlangsung
di hati.
• Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi
kebutuhannya, setiap asam amino tambahan akan
dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.
• Deaminasi asam amino yang merupakan langkah
pertama yang melibatkan pelepasan satu hidrogen
dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia
(NH3).
• Amonia diubah menjadi urea melalui siklus urea
(siklus ortinin) oleh hati. Urea disekresi oleh ginjal ke
dalam urine.

• Bagian asam amino non nitrogen yang tersisa
disebut produk asam keto yang teroksidasi
menjadi energi melalui siklus asam sitrat.
Beberapa jenis keto dapat diubah menjadi
glukosa (glukoneogenesis) atau lemak
(lipogenesis).
• Karbohidrat dan lemak adalah cadangan
protein dan dipakai tubuh sebagai pengganti
protein untuk energi. Saat kelaparan, tubuh
menggunakan karbohidrat dan lemak baru
kemudian memulai mengatabolis protein.

Anabolisme Protein






Sintesis protein dari asam amino berlangsung di sebagian
besar sel tubuh. Asam amino bergabung dengan ikatan
peptida pada rangkaian tertentu yang ditentukan
berdasarkan penentuan gen.
Transaminasi yang berlangsung di hati merupakan sintesis
asam amino nonesensial melalui pengubahan jenis asam
amino menjadi jenis lainnya. Proses ini melibatkan
pemindahan satu gugus amino (NH2) dari sebuah asam
amino menjadi satu asam keton.
Ada sembilan asam amino yang merupakan asam amino
esensial yang tidak dapat disintesis oleh sel dan harus
didapat dari makanan, yaitu: fenilalanin, valin, triptofan,
treonin, lisin, leusin, isoleusin, metionin, dan histidin.





Sebelas asam amino lainnya merupakan asam amino
nonesensial yang dapat disintesis oleh sel.
Protein nabati disebut protein tidak lengkap, karena tidak
memiliki beberapa asam amino esensial.
Protein hewani merupakan protein lengkap, karena memiliki
semua asam amino esensial.

Menjelaskan adaptasi metabolik

Adaptasi merupakan proses penyesuaian fungsi-fungsi
tubuh guna untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
Metabolisme merupakan Jumlah keseluruhan reaksi kimia
dan fisik dan penggunaan energy dalam tubuh yang
menopang dan mempertahankan kehidupan

Latihan/Aktifitas menimbulkan terjadinya perubahan energi kimia
menjadi energi mekanik. Oleh karena itu dalam latihan harus
mengetahui persediaan energi kimia, kapan energi kimia tersebut
diperlukan, bagaimana proses penyediaanya dan dimana energi
tersebut berasal dan disimpan, yang semuanya itu menyangkut
sistem metabolisme energi dalam tubuh.

ADAPTASI METABOLIK PADA LATIHAN

Adaptasi anerobik




Peningkatan sistem ATP-PC
Peningkatan glikolisis
anaerobik

Adaptasi aerobik





Perubahan supplai kapiler
Perubahan kadar myoglobin
Perubahan enzim oksidative

Adaptasi Anaerobik
• Peningkatan sistem ATP-PC
Meningkatnya kapasitas ATP-PC disebabkan oleh perubahan zat kimia, yaitu (1)
meningkatkan tingkat penyimpanan ATP-PC pada otot, (2) meningkatkan enzim
dalam sistem ATP-PC. Pemecahan ATP dipermudah oleh enzim, sedangkan
resintesis dipermudah dengan enzim miokinase dan kreatin phospo kinase

• Peningkatan glikolisis anaerobik
Latihan mempunyai pengaruh yang cukup pada glikolisis anaerobik, dengan
perubahan pada enzim yang mengontrol glikolisis. Sebagai contoh adalah
enzim fosfofruktokinase yang sangat penting dalam reaksi awal glikolisis.
Peningkatan enzim ini, akan mempercepat laju dan pemecahan glikogen
menjadi asam laktat

Adaptasi aerobik
• Perubahan supplai kapiler
Jumlah kapiler yang mensupplai pada setiap otot menjadi lebih banyak 5–10%,
dan pada latihan yang lebih lama dapat meningkat sampai 15 %. Peningkatan
jumlah kapiler ini memungkinkan pertukaran gas, panas, sisa metabolisme, dan
nutrisi antara darah dan otot semakin besar. Hal ini menjaga produksi energi dan
kontraksi otot yang berulang-ulang.

• Perubahan kadar myoglobin
Myoglobin berfungsi membawa oksigen dari membran sel ke metokondria untuk
metabolisme aerobik. Latihan ketahanan banyak memerlukan oksigen, sehingga
kadar myoglobin dapat meningkat 75 s/d 85 %, myoglobin ini banyak terdapat
pada serat otot

• Perubahan enzim oksidative
Aktivitas enzim oksidatif meningkat pada latihan ketahanan. Peningkatan jumlah
dan ukuran metokondria disertai dengan peningkatan efisiensi metokondria.
Pemecahan bahan makanan secara oksidatif dan produksi ATP bergantung pada
aksi enzim metokondria. Salah satu enzim yang memegang kunci enzim oksidatif
adalah succinate dehydroginase (SDH) selama latihan terjadi peningkatan.

Adaptasi Metabolik Ketika puasa







Penurunan hormon insulin
Penurunan hormon tiroid
Penurunan konsumsi oksigen
Peningkatan katabolisme protein
Penurunan panas tubuh
Pembongkaran Lemak

Menjelaskan gangguan metabolisme
yang umumnya terjadi

• Segolongan penyakit akibat gangguan
metabolisme dan bersifat sistemik
• Penyakit ini ada 3 golongan:
1. Gangguan metabolisme karbohidrat
2. Gangguan metabolisme protein
3. Gangguan metabolisme lemak

• Dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan zat
bersangkutan

GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT

Diabetes melitus (Hiperglykemia)
• Dasar penyakit adalah defisiensi insulin

• Gejala klinis penyakit :
– Hiperglikemia
– Glikosuria
– Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan
lemak
– Dapat berakhir dengan kematian
• Insidensi terbanyak usia 50 – 60 thn
• Dapat juga dekade pertama atau pada yang sudah lanjut
• Penyakit ini diturunkan secara autosomal resesif

Etiologi:
• Sebab tepat belum diketahui
• berhubungan dgn kelainan hormonal
– Insulin
– Growth hormon
– Hormon steroid
• Keadaan diabetes timbul akibat ketidak seimbangan dalam interaksi
pankreas, hipofisis dan adrenal
Pankreas
• Pankreas mempunyai pulau Langerhans : sel beta dan sel alpha
– Sel beta : hormon insulin
– Sel alpha : menghasilkan hormon glukgon
– Efek anti insulin → berfungsi sebagai faktor hiperglikemik dan
glikogenolitik → meningkatkan kadar gula darah

Kelenjar Hipofisis





Growth hormon
Hormon ACTH
Efek menghambat enzim hexoki nase.
Bila kelenjar hipofisis hiperaktif → menyebabkan terjadi diabetes

Kelenjar Adrenal
– Glukoneogenesis yaitu perubahan bentuk protein menjadi
karbohidrat.
– Karena pengaruh hormon steroid yang dihasilkan oleh kortex
adrenal
– Bila berlangsung terus menerus → menekan sel beta pankreas →
menimbulkan difesiensi insulin permanen
– Aktivitas adrenal bergantung kepada kelenjar hipofisis anterior

KOMPLIKASI DIABETES MELITUS

• Merupakan gangguan biokimia.
• Cedera morfologik sebenarnya tidak dapat untuk menegakkan
diagnosis
• Tidak selalu sebagai dasar dari pada gangguan metabolisme
• 20 % penderita meninggal tidak menunjukkan bukti-bukti kelainan
anatomik

Pankreas

• Seperempat penderita : pankreasnya normal
• Pada umumnya kerusakan pada sel beta ringan → tidak mungkin
menimbulkan gangguan produksi insulin
• Bila ada :
– Hialinisasi
– Fibrosis
– Vakoalisasi hidropik yang sebenarnya merupakan penimbunan
glikogen

Pembuluh darah
• Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama → hiperglikemik
menahun, pada otot, hati dan jantung terjadi difisiensi.
• Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga →lemak dalam darah
bertambah.
• Lipaemia dan cholestrolimia → gangguan vaskular, dengan komplikasi
aterioskelosis merata → skeloris pembuluh darah arteri coronaria,
ginjal dan retina

Mata
• Skelosis arteri retina → retinitis diabetika.
• Berupa
– perdarahan kecil-kecil tidak teratur
– pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk
– kapiler-kapiler membentuk mikroaneurisma

Jantung


Sklerosis arteri coronaria → infrak otot jantung

Ginjal



Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler – tubular
pyleonepritis akut maupun kronis

Kulit


Penimbunan lipid dlm makropag-makropag pada dermis →xantoma
diabetikum

Susunan syaraf



Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis
Perubahan degeneratif
– Demyelinisasi
– Fibrosis
– Mungkin berhubungan dengan skelosis pembuluh darah

Hati
• Perlemakan → hepatomegali dan infiltasi glikogen
• Disebabkan karena defisiensi karbohidrat → sumber tenaga dari
lemak → imobilisasi lemak berlebihan → defisiensi lipotropik → lemak
tidak dapat diangkut dari sel → penimbunan lemak berlebihan

Klinis
• Polyphagia : tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg
dimakan →penderita banyak makan
• Polidipsia : glycosuria (diuresis osmotik) → penderita banyak minum
• Polyuria : glycosuria (diuresis osmotik) → penderita banyak kencing

Hipoglykemia
Patologis : Sering ditemukan pada 3 keadaan:
1. Akibat pemakaian insulin berlebihan pada diabetes
2. Pada pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik
3. Akibat pembentukan insulin berlebihan pada tumor pankreas yg
dibentuk oleh sel beta




Penyakit akibat kelebihan protein (-)
GANGGUAN
METABOLISME PROTEIN.
Defisiensi
protein
– Terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan
kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik
– Akibatnya :
• Pertumbuhan tubuh
• Pemeliharaan jaringan tubuh
• Pembentukkan zat anti dan serum protein akan
terganggu.
– Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan
infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang
penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik

MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI PROTEIN
Hipoproteinemia


Sebab :
– Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
– Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
– Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus,
juga pada penyakit ginjal

Hipo dan Agammaglobulinemia
Ada 3 jenis :

1.

Hipoagammaglobulinemia kongenital





Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn
Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
Plasma darah tidak mengandung gamma protein
Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn
tubuh tidak dapat membentuk Ig

2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat
– Pada pria dan wanita pada semua usia
– Penderita mudah terkena infeksi
– Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum →
mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali

3. Hipoagammaglobulinemia sementara
– Hanya ditemukan pada bayi
– Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang
didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma
globulin sendiri

Pirai atau Gout
• Akibat gangguan metabolisme asam urat → asam urat serum meninggi
→ pengendapan urat pada berbagai jaringan
• Asam urat merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin.
• Secara klinis :
– Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun
– Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut “tophus”
• Di sekitar sendi
• Bursa
• Tulang rawan
• Telinga
• Ginjal
• Katup jantung

GANGGUAN METABOLISME LEMAK
Kelebihan lemak (Obesitas)
• Terjadi kalori didapat > kalori yg dimetabolisme (hipometabolisme)
• Terjadi pada hipopituitarisme dan hipotiroidisme.
• Kalori yg dibutuhkan menurun → berat badan naik, meskipun diberi
makan tidak berlebihan
• Lemak ditimbun pada:
– Jaringan subkutis
– Jaringan retroperitoneum
– Peritoneum
– Omentum
– Pericardium
– Pankreas
• Obesitas → memperberat hipertensi, diabetes, penyakit jantung

Hiperlipemia
• Jumlah lipid darah total dan kholesterol meningkat
• Terdapat pada :









Diabetes melitus tidak diobati
Hipotiroidisme
Nefrosis lupoid
Penyakit hati
Sirhrosis biliaris
Xantomatosa
Hiperlipidemi
Hiperkholesterolemi

• Penimbunan lemak terjadi di dinding pembuluh darah
→ arteriosklerosis

Defisiensi lemak
• Terjadi pada
– Kelaparan (starvation)
– Gangguan penyerapan (malabsorption) : penyakit celiac,
sprue, penyakit Whipple.
• Tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanannya karena
intake kurang
• Yang mula-mula dimobilisasi : karbohidrat dan lemak, dan
hanya pada keadaan gizi buruk akhirnya protein diambil dari
jaringan
• Pada penyakit Whipple selain difisiensi lemak, juga difisensi
protein, karbohidrat dan vitamin.

Menjelaskan peran vitamin dan
mineral dalam metabolisme

Vitamin
• Senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah
kecil untuk proses metabolik normal.
• Vitamin harus termasuk dalam komponen
makanan karena sebagian besar vitamin tidak
dapat disintesis dalam tubuh.
• Vitamin juga sejenis senyawa organik sebagai
pelengkap diet untuk kesehatan, kehidupan,
dan pertumbuhan, tetapi tidak untuk
menghasilkan energi.

• Vitamin larut dalam air adalah
vitamin B dan C mudah diabsorpsi oleh tubuh
• Vitamin larut dalam lemak adalah vitamin
A,D,E dan K sulit di absorpsi tanpa bantuan
empedu atau lipase pankreas

• Hypervitamin A → sakit kepala, anoreksia,
pembesaran hati dan limpa, dermatitis
• Hypervitamin D → batu ginjal, dan perkapuran
tulang
• Hypervitamin K → anemia dan kelainan gastro
intestinal tract

Mineral
• Mineral dibutuhkan untuk menjaga kesehatan.
Selain yang telah ditetapkan dalam kebutuhan
diet harian,hendaknya dimasukkan juga aneka
macam unsur renik
unsur yang ditemukan
didalam jaringan dalam jumlah yang sangat
kecil dan bersifat esensial untuk kehidupan

Unsur renik (trace element)
 Arsenik
 Mangan
 Molibdenum  Nikel
 Selenium  Silikon
 Vanadium  Seng
 Krom
 Kobalt
 Tembaga Fluor
 Iodium
 Besi

• Defisiensi besi menyebabkan anemia
• Defisiensi iodium menyebabkan gangguan tiroid
• Kobalt merupakan bagian dari molekul vitamin B 12 dan
defisiensi vitamin B12 menimbulkan amenia megaloblastik
• Defisiensi seng menyebabkan ulkus kulit, penekanan
respons imun dan dwarfisme hipogonad
• Defisiensi tembaga menyebabkan anemia dan gangguan
osifikasi
• Defisiensi krom menyebabkan resistensi insulin
• Defisiensi fluor meningkatkan insidensi karies dentis

Menjelaskan pengaturan suhu tubuh, suhu
normal, dan macam-macam suhu

Pengaturan Suhu Tubuh


Suhu tubuh diatur oleh sistem saraf
dan sistem endokrin
1) Sistem Saraf

Pusat pengatur suhu tubuh
hipotalamus→ preoptik
hipotalamus anterior.

Pemanasan → vasodilatasi

Dingin → vasokonstriksi

HIPOTALAMUS
Hipotalamus
Suhu tubuh manusia dikendalikan oleh
hipotalamus. Salah satu di antara fungsi
hipotalamus yang paling penting karena
terhubung dengan sistem syaraf dan
kelenjar hipofisis yang merupakan salah
satu homeostasis sistem endokrin adalah
fungsi neuroendokrin yang berpengaruh
terhadap sistem syaraf otonomi sehingga
dapat memelihara homeostasis tekanan
darah, denyut jantung, suhu tubuh dan
perilaku konsumsi dan emosi.

Hipotalamus berfungsi sebagai monitoring dan
mengontrol berbagai aktivitas tubuh yang sangat
banyak.
Hipotalamus meningatkan produksi panas dengan cara
meningkatkan metabolisme melalui sekresi hormon
thyroid, yaitu epinephrin dan norepinephrin medulla
adrenalis
Dalam keadaan normal, hipotalamus menjaga suhu inti
“set point”(suhu tubuh optimal) sebesar 1˚C oleh
perubahan suhu permukaan tubuh dan darah
Pada mekanisme suhu tubuh, hipotalamus anterior
berperan dalam stimulais mekanisme kehilangan panas,
juga vasodilatasi, keringat, dan keadaan terengahengah.
Hipotalamus posterior berperan dalam kontrol produksi
panas, juga vasokonstriksi, menggigil.

Hipotalamus anterior :
– Stimulasi mekanisme kehilangan panas
– Vasodilatasi, keringat, terengah-engah

Hipotalamus posterior :
– Kontrol produksi panas
– Vasokonstriksi, menggigil

Mekanisme Homeostasis
Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus,
yang bila terangsang akan merangsang koordinasi
tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga
lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada
jumlah yang normal.
2 koordinasi badan yang terlibat ialah:
Kordinasi kimia - Seperti hormon
Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf
Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan
bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus.
Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan
akan diatur untuk mengurangi panas badan.

Pengaturan suhu tubuh pada saat
keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk
keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik yaitu pengaturan atau
reaksi yang terdiri dari perubahan
sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu
badan (piloerektion) => erector villi.
2. Secara kimia yaitu terdiri dari
penambahan panas metabolisme.

Pengaturan secara fisik
Pengaturan secara fisik dilakukan dengan dua cara :
1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus
vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bisa
berkurang hingga 1% dari pada dalam keadaan panas.
Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas
yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang
sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
2.Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)
Pada prinsipnya yaitu panas/temperature inti tubuh
terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila
seluruh anggota badan didinginkan

Pengaturan secara kimia
• Pada keadaan dingin, penambahan
panas dengan metabolisme akan
terjadi secara sengaja dengan
kegiatan otot-otot ataupun dengan
cara menggigil.
• Pada menggigil kadang terjadi
kontraksi secara simultan sehingga
seluruh badan kaku dan terjadi
spasme. Menggigil efektif untuk
pembentukan panas.

Pengaturan suhu tubuh pada saat
keadaan panas
Fisik:





Penambahan aliran darah permukaan tubuh
Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature
kurang/dibawah 34OC.

Keringat :
 Pada temperature diatas 34°C, pengaturan sirkulasi panas
tidak cukup dengan radiasi, mekanisme panas yang dipakai
dalam keadaan ini dengan cara penguapan (evaporasi).
 Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara
periodik memompa tetesan cairan keringat dari lumen
permukaan kulit. keringat merupakan mekanisme
pendingin yang paling efektif.

2). Sistem Endokrin
a. Medula adrenal : Dingin
mengakibatkan sekresi yg
menstimulasi metabolisme shg
meningkatkan pembentukan panas.
b. Kelenjar tiroid : Dingin
meningkatkan skresi tiroksin yg
mengakibatkan peningkatan
metabolisme dan pembentukan panas

Hormon kelamin pria dapat meningkatkan
kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15%
kecepatan normal, menyebabkan peningkatan
produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi
suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena
pengeluaran hormon progesterone pada masa
ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 –
0,6°C di atas suhu basal
Hormon pertumbuhan ( growth hormone )
dapat menyebabkan peningkatan kecepatan
metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya,
produksi panas tubuh juga meningkat.

Macam – Macam Suhu
Tubuh
 Suhu inti
adalah suhu di bagian dalam tubuh
kepala, trunk, semua organ vital yang
dilingkupinya seperti jantung, ginjal, hepar, dst
Suhu permukaan
meliputi permukaan kulit dan anggota badan
Suhu inti biasanya lebih tinggi dari suhu
permukaan. Mekanisme pengaturan suhu tubuh
akan menjaga suhu inti tetap konstan mendekati
37 C (98,6 F)
Suhu permukaan tubuh dapat berfluktuasi berada
diantara suhu inti dan suhu lingkungan

Macam-macam suhu tubuh menurut (Tamsuri Anas 2007) :
 ·       Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
 ·       Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5°C
 ·       Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C
 ·       Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
 Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti
(core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam,
seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu
ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain
itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang
terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini
biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C.

Mekanisme Tubuh Ketika Suhu
Tubuh Berubah
1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :
a. Vasodilatasi  disebabkan oleh hambatan dari pusat
simpatis pada hipotalamus posterior (penyebab
vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada
kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas
dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b.Berkeringat  pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
c. Penurunan pembentukan panas  Beberapa mekanisme
pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat.

Mekanisme Tubuh Ketika Suhu
Tubuh Berubah
2.

Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :

a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh  karena
rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
b. Piloereksi  Rangsangan simpatis menyebabkan otot
erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas  sistem
metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil,
pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta
peningkatan sekresi tiroksin.

Perbedaan Derajat Suhu Normal
Pada Berbagai Kelompok Usia
Usia

Suhu (°C)

3 bulan

37,5

6 bulan

37,7

1 tahun

37,7

3 tahun

37,2

5 tahun

37,0

7 tahun

36,8

9 tahun

36,7

11 tahun

36,7

13 tahun

36,6

Dewasa

36,4

>70 tahun

36,0

Menjelaskan produksi panas dan
transfer panas

Menjelaskan proses pembentukan panas
tubuh karena metabolisme makanan

Kemudian, energy masih banyak menjadi
panas sewaktu ditransfer dari ATP ke
system fungsional sel, bahkan pada
keadaan optimal pun, tidak lebih dari 27
persen dari seluruh energy makanan yang
akhirnya dipakai oleh system fungsional.

contoh

• Pada dasarnya semua pengeluaran energy oleh
tubuh diubah menjadi panas. Satu-satunya
pengecualian yang bermakna terjadi apabila otot
dipakai untuk melakukan beberapa bentuk kerja di
luar tubuh. Misalnya, bila otot mengangkat suatu
benda atau mendorong tubuh sendiri menaiki
tangga, sejenis energy potensial dihasilkan dengan
meningkatkan suatu massa melawan gaya berat.
Tetapi bila tidak terjadi pemakaian energy keluar,
semua energy yang dilepaskan oleh proses
metabolic akhirnya menjadi panas tubuh.

Faktor yang menentukan laju
pembentukan panas

Lanjutan

Menjelaskan cara-cara pengukuran suhu tubuh
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Menjelaskan gangguan suhu
tubuh yang umum terjadi

DEMAM

HIPERTERMIA
HEAT STROKE

FROSSBITE
HIPOTERMIA
KELELAHAN
AKIBAT PANAS

HIPOTERMI
BUATAN

Kelainan Pengaturan Suhu Tubuh
• DEMAM
• Demam yang berarti suhu tubuh di atas batas normal,
dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau
oleh bahan-bahan toksik yang memengaruhi pusat
pengaturan suhu.
• Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting.
Peningkatan ringan suhu sampai 39°C meningkatkan
sistem imun tubuh. Demam juga merupakan bentuk
pertarungan akibat infeksi karena virus menstimulasi
interferon (substansi yang bersifat melawan virus).

• Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi
oksigen bertambah. Metabolisme tubuh meningkat 7%
untuk setiap derajat kenaikan suhu. Frekuensi jantung
dan pernapasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh terhadap nutrient. Metabolisme yang
meningkat menggunakan energi yang memproduksi
panas tambahan.
• Penyebab demam ada berbagai macam, diantaranya
yaitu oleh bakteri, tumor otak, dan keadaan lingkungan
yang dapat berakhir dengan heatstroke

HEAT STROKE
• Keadaan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan
dengan suhu tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran
panas. Kondisi ini disebut heat stroke, kedaruratan yang berbahaya
panas dengan angka mortalitas yang tinggi.
• Semua beresiko termasuk yang masih sangat muda atau sangat
tua, yang memiliki penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme,
diabetes atau alkoholik. Yang termasuk beresiko adalah orang yang
mengkonsumsi obat yang menurunkan kemampuan tubuh untuk
mengeluarkan panas dan mereka yang menjalani latihan olahraga
atau kerja yang berat (mis. atlet, pekerja konstruksi dan petani).

• Tanda dan gejala heatstroke termasuk gamang,
konfusi, sangat haus, mual, kram otot, gangguan visual,
dan bahkan inkontinensia. Tanda lain yang paling
penting adalah kulit yang hangat dan kering.
• Penderita heatstroke tidak berkeringat karena
kehilangan elektrolit sangat berat dan malfungsi
hipotalamus. Heatstroke dengan suhu yang lebih besar
dari 40,5°C mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel
dari semua organ tubuh.

FROSSBITE
• Bila tubuh terkena suhu rendah yang ekstrim
• Terjadi pada telinga, jari-jari, dan kaki
• Hal ini harus diatasi dengan melakukan
pemanasan, karena bila tidak ditanggulangi
dapat menyebabkan kerusakan permanen dan
terjadi kerusakan lokal (gangren)

KELELAHAN AKIBAT PANAS
• Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak
mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan.
• Disebabkan oleh lingkungan yang terlalu panas.
• Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum
selama kelelahan akibat panas. Tindakan pertama yaitu
memindahkan klien ke lingkungan yang lebih dingin serta
memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.

HIPERTERMIA
• Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan
pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas
adalah hipertermia.
• Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat
mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas.
• Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan tidak dapat
mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang
yang rentan menggunakan obat-obatan anastetik
tertentu.

HIPOTERMIA
• Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap
dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
memproduksi panas, mengakibatakan hipotermia.
• Hipotermia diklasifikasikan melalui pengukuran suhu inti:
Ringan: 33°-36°
Sedang: 30°-33°
Berat: 27°-30°
Sangat berat: