Teori Evolusi dan mempersiapkan pembelajaran (1)

Teori Evolusi, Fakta atau Khayalan?
Pembukaan
Pada masa sekarang ini, teori evolusi telah tersebar luas ke seluruh masyarakat dan dianggap suatu
kebenaran. Padahal teori evolusi ini bukanlah sebuah fakta melainkan sebuah hipotesis yang masih memiliki
banyak lubang dan perlu dibuktikan lebih lanjut. Bahkan Darwin sendiri ragu dalam menuturkan teori ini.
Hal ini ditunjukkan dengan bukunya yang berjudul the origin of species dimana pada bab 6 ia menggunakan
judul difficulties on theory yang berarti ada suatu hal yang masih mengganjalnya dalam menuturkan teorinya.
Teori Evolusi
Kesemua makhluk hidup, sama ada manusia ataupun hawan, berasal daripada keturunan yang sama
(common ancestor). Keturunan yang awal ini kemudiannya berubah dari satu tahap ke tahap yang lain demi
menyesuaikan diri dengan keadaan dan persekitaran yang sentiasa berubah. Hasil daripada perubahan perubahan itu yang memakan masa jutaan tahun, akhirnya lahirlah makhluk yang kompleks yang bernama
manusia1 atau singkatnya yaitu seleksi alam dimana yang behasil beradaptasi akan terus hidup dan yang
tidak dapat beradaptasi akan punah. Teori inilah yang diungkapkan oleh seorang berkebangsaan Inggris
bernama Charles Robert Darwin (12 Desember 1809 – 19 April 1882).
Beberapa Rincian Teori Evolusi
1. Panjang leher Jerapah 2
 Menurut Lamarck, nenek moyang jerapah
sebenarnya berleher pendek. Jerapah yang berleher
pendek menjulurkan lehernya untuk mencapai
makanannya pada daun-daun cabang pohon yang tinggi.
Oleh karena itu, leher jerapah menjadi panjang. Sifat

leher jerapah yang panjang tersebut akan diwariskan
pada keturunannya.
 Menurut Darwin, evolusi terjadi melalui seleksi alam
dengan adanya adaptasi makhluk hidup. Darwin
berpendapat bahwa nenek moyang jerapah terdiri atas jerapah yang
berleher
panjang dan jerapah berleher pendek. Karena makanan jerapah adalah daun-daunan di pohon
yang tinggi, maka hanya jerapah berleher panjang yang dapat menjangkaunya. Jerapah
berleher pendek tidak dapat menjangkau daun-daun di pohon yang tinggi tersebut sehingga
kekurangan makanan dan akhirnya mati. Teori ini didukung dengan alasan tidak ada dua
individu yang sama persis yang pernah ditemukan.
2. Evolusi Manusia
 Menurut Darwin, dahulu manusia merupakan salah satu dari spesies kera. Kemudian dalam
waktu yang sangat lama, kera tersebut sedikit demi sedikit mengalami perubahan dan
penyempurnaan seiring dengan perubahan alam. Dan akhirnya kera tersebut berubah
menjadi manusia seperti yang sekarang ini
Dasar Teori Evolusi 3
1. Fosil sebagai catatan sejarah evolusi makhluk hidup. Fosil adalah sisa atau jejak dari makhluk hidup
yang telah membatu.
2. Adanya homologi organ tubuh dari berbagai hewan vertebrata. Homologi adalah organ–organ tubuh

makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal yang sama tetapi mempunyai
fungsi dan struktur yang berbeda.
3. Adanya pengaruh penyebaran geografi. Burung –burung finch di kepulauan
Galapagos semula berasal dari daratan Amerika Selatan,kemudian
menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan asalnya. Varian –
varian yang menemukan lingkungan baru itu terus berkembang sehingga
menghasilkan spesies baru dan tidak dapat mengadakan inter hibridasi dengan
moyangnya.
4. Adanya variasi individu dalam satu keturunan Dari proses hibridasi dapat
menghasilkan bermacam –macam varian.
Kelemahan Teori Evolusi
1 http://taufiqandepi.blogspot.com/2013/09/teori-asal-mula-manusia-menurut-charles.html
2 http://www.cpuik.com/2013/04/perbandingan-teori-evolusi-lamarck.html
3 http://janpoetra.blogspot.com/2012/02/teori-evolusi-darwin.html












Common Ancestor (keturunan yang sama)
Sesuai dengan teori yang telah dijelaskan diatas
dapat disimpulkan bahwa dahulu di Bumi ini hanya
ada yang namanya bakteri. Seiring waktu bakteri
tersebut berevolusi sedemikian rupa hingga
sekarang menjadi hewan dan tumbuhan yang kita
kenal. Namun bagaimana mungkin bakteri yang
sangat kecil tersebut berubah menjadi hewan yang sangat besar yang memiliki ukuran ribuan
bahkan jutaan kali lipat lebih besar?
Leher panjang Jerapah
Teori yang diungkapkan oleh Lanmark diatas mungkin sudah dapat dikatakan mustahil terjadi.
Kasus diatas sangat mirip dengan kasus salah satu suku di Thailand yang memberi cincin di leher
mereka. Perempuan suku ini memasang satu cincin di leher mereka setiap 2 sampai 3 tahun mulai
umur 5 tahun. Dimana nantinya bagi yang berumur 65 tahun akan memiliki 25 cincin di lehernya.
Dan tradisi ini berlanjut hingga sekarang. Ini artinya anak dari suku thailand tersebut tidak ada

yang lahir memiliki leher yang panjang. Ini tentunya sangat bertentangan dengan teori Lanmark
diatas
Kemudian mengenai teori Darwin, kita cukup menjawabnya “Bukankah akan lebih mudah
membayangkan jika memang sejak dulu jerapah diciptakan memiliki leher panjang?” Jawaban
sederhana ini bukan tanpa alasan. Jika kita menyandingkan dengan teori Darwin sendiri tentang
Common Ancestor, tentunya awalnya jerapah memiliki leher pendek (evolusi pasti terjadi sedikit
demi sedikit artinya pasti ada urutan kecil-sedang-besar) kemudian memiliki keturunan yang
bervariasi (dasar teori evolusi poin 4) ada yang leher pendek dan juga panjang. Jika makanan
Jerapah adalah daun pohon-pohon yang tinggi, tentunya sejak awal Jerapah tidak ada (karena masa
awal jerapah tidak mampu menjangkau makanannya). Hal ini tidak valid. Kemungkinan lain, jika
awalanya jerapah memang memakan rumput kemudian karena kekeringan, tidak ada makanan di
tanah akhirnya makan daun di pohon yang tinggi, dan akhirnya lehernya menjadi panjang.
Mungkin ini masuk akal, namun seharusnya semua hewan herbivora memiliki leher panjang. Ini
juga tidak valid dengan kenyataan sekarang. begitupun teori dari Darwin tentang jerapah tersebut.
Akan lebih masuk akal jika jerapah memang sejak awal diciptakan memiliki leher panjang.
Evolusi manusia dari kera
Teori inilah yang mungkin lucu sekaligus aneh jika dipercaya. Manusia mempercayai kera adalah
nenek moyang, tapi kenapa kera tersebut tidak pernah
dihormati. Pernyataan ini memang terkesan sebagai
gurauan. Tapi mungkin juga menjadi bukti konkret

mengingat manusia secara alamiah menghormati orang
tuanya. Selain itu untuk lebih lanjutnya dapat ditinjau dari
otak manusia. Kita tahu bahwa otak manusia memiliki
tingkat kompleksitas yang tinggi. Berbeda dengan otak
kera maupun hewan lainnya. Jika evolusi memang terjadi
keadaan seperti apakah yang membuat otak manusia jauh
lebih cerdas? Mungkinkah hanya dengan perubahan
keadaan alam dapat membuat otak manusia jauh lebih
cerdas, sementara kera yang dilatihpun tidak pernah
secerdas manusia? Jika faktor perubahan ukuran yang
menjelaskan kenapa gajah yang memiliki ukuran otak 3
kali ukuran otak manusia4 tidak lebih cerdas dari manusia? Selain itu jika kera dahulu memiliki
kecerdasan dan logika, mengapa sekarang masih ada kera? Jika mereka memiliki logika dan akal
pastinya mereka lebih memilih menjadi manusia
Homologi organ tubuh
Berdasarkan teori Common Ancestor juga, seharusnya dahulu hanya ada satu organ, kemudian
berkembang dan terus berkembang sehingga memiliki fungsi bermacam-macam. Namun
bagaimana bisa evolusi tersebut terjadi secara sempurna. Sementara saat perubahan otomatis fungsi
sebelumnya akan nonaktif menuju fungsi perubahan. Saat proses (yang tentunya terjadi secara
lambat) ini, bukankah hewan tersebut akan mati terlebih dahulu. Bagaimana cara melewati proses

ini?
Burung Finch
Ketika membahas burung Finch ini pertanyaan sederhana muncul di otak saya “mengapa hanya
burung Finch? Sejak kapan variasi burung Finch itu muncul? Bagaimana jika memang sejak dulu
telah ada?” tapi sepertinya pernyataan ini masih kurang pas dan tidak memiliki dasar.

Kendala Tentang Fosil yang Ditemukan
4 http://www.baliadventuretours.com/index.php/id/elephant-facts.html

Kita semua sudah mengetahui bahwa sekarang ini telah ditemukan banyak fosil. Jika memang teori
evolusi tidak benar, lalu apakah wujud dari fosil tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya ingin
bertanya Adakah fosil yang ditemukan secara utuh berbentuk dinosaurus? Lalu bagaimanakah cara ilmuwan
dalam menyusun fosil tersebut hingga sangat detail? Seandainya bentuk tersebut belum pasti, maka bisakah
kita menerka jika fosil tersebut merupakan bentuk lain. Seperti contohnya fosil tersebut merupakan hewan
sekarang tapi memiliki ukuran yang lebih besar. Namun tanpa adanya penelitian ilmiah mengenai hal ini
rasanya pernyataan tersebut masih sukar dipercaya. Namun mengejutkannya dalam islam ada sebuah hadits
yang menjelaskan tentang tinggi Nabi Adam AS:
[Al-Bukhariy/ 6227] Telah bercerita kepada kami Yahya bin Ja`far: Telah bercerita kepada kami
`Abdu r-Razzaq, dari Ma`mar, dari Hammam, dari Abi Hurayrah, dari Nabi, dia berkata: “Allah
menjadikan Adam tingginya 60 hasta, kemudian (Allah) berfirman: Pergilah dan memberi

salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka memberi hormat kepada engkau.
Itulah kehormatan engkau dan keturunan engkau, lalu (Adam) mengucapkan: Assalamu ‘alaikum,
maka (para malaikat) mengucapkan assalamu alaika wa rahmatullah, (para malaikat)
menambahkan: warahmatullah, maka setiap orang yang masuk surga serupa dengan Adam (dalam
hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai
sekarang“.
Ya 60 hasta, atau kasarnya 30 meter. Ini sesuai dengan perkiraan ilmuwan tentang ukuran hewan-hewan
tersebut. Mungkin sama seperti manusia ukuran hewan-hewan tersebut hanya mengecil selayaknya ukuran
Nabi Adam yang mengecil menjadi manusia sekarang. Ini juga didukung dengan kenyataan bahwa sekarang
manusia memiliki ukurang tinggi tubuh yang semakin lama semakin kecil. 5
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa evolusi adalah hal yang sangat kecil
kemungkinannya bahkan akan menjadi mustahil. Satu-satunya alasan adanya manusia, binatang, tumbuhan,
air, bumi, langit, dan semua hal hanyalah disebabkan karena adanya penciptaan. Allah lah yang telah
menciptakan segala sesuatu yang ada di langit maupun di bumi dan semuanya dibuat tanpa ada satupun yang
cacat maupun sia-sia. Firman Allah SWT:

        
      
       

          
45. dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada
yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang
lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya,
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Penutup
Semua pembahasan yang saya berikan 6 diatas hanyalah bukti bukti sederhana dan masih lemah.
Masih banyak bukti-bukti lain yang lebih ilmiah yang belum saya ketahui. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan ilmu yang saya miliki. Untuk itu masukan kritik dan saran serta tambahan akan saya terima
dengan senang hati. Akhirnya semoga pembahasan ini dapat bermanfaat, dan dapat meningkatkan keimanan
kita kepada Allah SWT, sang pencipta langit dan bumi.

5 http://inilahsains.wordpress.com/2014/04/25/mengapa_semakin_hari_ukuran_tubuh_manusia_semakin_mengecil/
6 (kecuali bagian ayat Al-Qur’an dan juga Haditsnya)