Cerita fabel kancil dan Kura kura

Di sebuah hutan kecil di pinggir desa ada seekor kancil yang sombong. Dia suka
mengejek hewan–hewan lain yang lebih lemah. Hewan–hewan lain seperti siput, siput, semut
dan hewan-hewan kecil lain tidak ada yang suka pada kancil yang sombong itu.
Suatu hari, si kancil berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya.
Kebetulan dia bertemu dengan siput.
Kancil : “Hei, siput, si lambat, kamu jangan jalan aja dong…..lari begitu, biar cepat sampai.”
Siput : “Biarlah kancil, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai dengan selamat ke
tempat tujuanku, daripada cepat–cepat nanti jatuh dan terluka.”
Kancil : “Hei siput, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau bisa menang, aku akan beri
hadiah apapun yang kau minta.”
Padahal di dalam hati kancil berkata.
Kancil : “Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku.”
Siput : “Wah, kancil mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu, kamu bisa lari dan
loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan selangkah demi selangkah sambil membawa
rumahku yang berat ini.”
Kancil : “Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini. Pokoknya besok pagi aku
tunggu kau di bawah pohon beringin. Aku akan menghubungi Pak Buaya untuk menjadi
wasitnya.”
Siput hanya bisa diam melongo. Di dalam hatinya berkata.
Siput : “Mana mungkin aku bisa mengalahkan kancil ?”
Keesokan harinya si kancil menunggu dengan sombongnya di bawah pohon beringin.

Pak Buaya juga sudah datang untuk menjadi wasit. Setelah siput datang Pak Buaya berkata.

Pak Buaya : “Peraturannya begini, kalian mulai dari pohon garis di sebelah sana yang di
bawah pohon mangga itu. Kalian bisa lihat nggak ?”
Kancil : “Bisa….”
Siput : “Bisa….”
Pak Buaya : “Nah siapa yang bisa datang duluan di bawah pohon beringin ini, itulah yang
menang.” Oke,……satu……dua……tiga……mulai !”
Kancil segera meloncat mendahului siput, yang mulai melangkah pelan karena dia tidak bisa
meninggalkan rumahnya.
Kancil : “Ayo siput, lari dong !” Baiklah aku tunggu disini ya….”
Kancil duduk sambil bernyanyi. Angin waktu itu berhembus pelan dan sejuk,
sehingga membuat kancil mengantuk dan tak lama kemudian kancil pun tertidur.
Dengan pelan tapi pasti siput melangkah sekuat tenaga. Dengan diam – diam dia melewati
kancil yang tertidur pulas. Beberapa langkah lagi dia akan mencapai garis finish. Ketika
itulah kancil bangun. Betapa terkejutnya dia melihat siput sudah hampir mencapai finish
sekuat tenaga dia berlari dan meloncat untuk mengejar siput. Namun sudah terlambat, kaki
siput telah menyentuh garis finish dan Pak Buaya telah memutuskan bahwa pemenangnya
adalah siput. Si kancil sombong terdiam terhenyak, seolah tak percaya bahwa dia bisa
tertidur. Jadi siapa pemenangnya ya siput.