POL 3041 Institusi Politik dan Amandeme

Institusi Politik dan Amandemen
Politik
Perdebatan Kekuasaan, HAM, dan Kesejahteraan

Presented by:
• M Fikri Aly
• Madinnatul Ulfa N
• Aliffiyan Fajar Nurasdi

Institusi Politik
• Institusi politik merupakan suatu institusi
sosial yang utama yang meliputi organisasiorganisasi kekuasaan dalam masyarakat.
• in the Political Institution included Executive,
Legislative, Judicative, Political Parties, etc

Eksekutif
• Arti: kekuasaan sentral dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan
kenegaraan.
• Tugas: melaksanakan kebijaksanaan yang
dibuat oleh badan legislatif dan

menyelenggarakan UU.
• Wewenang: Administratif, Legislatif,
Keamanan, Yudikatif, Diplomatik.

Legislatif
• Arti: yang bertugas membuat UU.
• Tugas: menentukan kebijakan umum,
membuat UU, rekruitmen pemimpin politik,
wakil rakyat, kontrol terhadap badan
eksekutif.
• Wewenang: hak bertanya, hak interpelasi, hak
angket, hak inisiatif, hak budget, hak
amandemen.

Yudikatif
• Arti: lembaga peradilan.
• Tugas: mengawasi dan mengadili pelanggaranpelanggaran terhadap pelaksanaan undangundang.
• Included: MA, MK, KY

Amandemen Politik


Suatu bentuk perubahan sistem politik dan
pemerintahan yang tercantum dalam undangundang

Sebelum Amandemen
Lembaga Negara terbagi 2
Lembaga Tertinggi
Negara (LTTN)

MPR

Presiden
Lembaga Tinggi
Negara (LTN)

DPR
DPA
MA

BPK


Setelah Amandemen
Eksekutif
Lembaga
Negara (LN)

Legislatif

Presiden

MPR

DPR
DPD

MA

Yudikatif

MK

KY

Unsur
Eksternal

BPK

Perdebatan Kekuasaan

What is Power?
• Menurut Morgenthau, power atau kekuasaan
adalah suatu hubungan antara dua aktor politik di
mana aktor satu memiliki kemampuan untuk
mengendalikan pikiran dan tindakan aktor lain.
• Frankel mengartikan power sebagai kapasitas
untuk menghasilkan efek-efek yang diinginkan.
Secara khusus, kekuasaan politik bukanlah
kekuasaan atas alam, material, atau diri sendiri,
melainkan atas pikiran dan tindakan-tinkdakan
orang lain.


Why do the people are debating
about power?
• Banyaknya pakar politik yang berbeda sudut
pandang dalam mengartikan konsep power,
maka perdebatanpun tak terelakkan.
• Ada empat kubu utama yang
memperdebatkan tentang power. Yakni kubu
pluralis, kubu pengkritik pluralis, kubu radikal,
dan kubu realis.

Kubu Pluralis
(One-Dimensional View of Power atau One Face
of Power Approach)
•Definisi power: (power adalah tingkah laku).A memiliki
kekuasaan atas B sejauh A bisa mengendalikan B untuk
melakukan sesuatu yang B tidak ingin lakukan.
•Kubu ini berpandangan bahwa kekuasaan terfokus pada
tingkah-laku (behaviour) aktor yang kongkrit dan dapat diamati
(observable) dalam proses pembuatan keputusan* (decision

making).
•Tokoh yang terkenal adalah Robert Alan Dahl (ilmuwan politik
terkemuka Amerika Serikat).

Kubu Pengkritik Pluralis
(Two-Dimensional View of Power atau Two Faces of
Power Approach)
• Definisi Power: (power adalah non decision). Praktik ketika
A berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang
mempengaruhi B.
• Mengemukakan alternatif lain bahwa kajian dari konsep
power itu tidak hanya terfokus pada decision making,
tetapi juga melalui pengamatan yang bersifat non-decision
making.
• Mendefinisikan decision sebagai suatu pilihan diantara
berbagai alternatif tindakan.
• Dan mendefinisikan non decision sebagai suatu keputusan
yang menyebabkan terhalangnya suatu penolakan laten
atau manifes terhadap nilai-nilai atau kepentingan si
pembuat keputusan.


Kubu Radikal
(Three-Dimensional View of Power atau Three Faces
of Power Approach)
• Definisi Power: (power adalah real interest). A menerapkan
kekuasaannya atas B ketika A mempengaruhi B agar bertentangan
dengan kepentingan B itu sendiri.
• Memasukkan konsep real interest, karena dianggap sangat penting
dalam upaya membedakan efek yang signifikan dan non-signifikan
dari pelaksanaan kekuasaan oleh A atas B.
• menganggap bahwa kekuasaan tidak hanya dilakukan oleh individu,
tapi juga oleh kelompok. argumen tsb didasarkan pada dua hal
• 1. adanya gejala tindakan kolektif dalam masyarakat
• 2. adanya gejala sistemik (efek organisasi)
• Tokoh yang terknal di kubu ini adalah Steven Lukes.

Kubu Realis
(Four-Dimensional View of Power atau Beyond the
Three Faces of Power Approach)
• Definisi power: (power adalah kapasitas untuk

bertindak). A memiliki kekuatan untuk mencapai
tujuannya. berarti A memiliki kemampuan dan
sumber daya sedemikian rupa sehingga jika A
memanfaatkan kemampuan dan sumber dayanya, A
akan mencapai tujuannya.
• tokoh yang mencetuskan teori ini adalah Jefrey Isaac
dan Ted Benton

Perdebatan Kekuasaan di Indonesia
• Di Indonesia, topik yang sering diperdebatkan
adalah hubungan antara lembaga eksekutif dan
legislatif.
• perdebatannya adalah: bagaimana menciptakan
keseimbangan kekuasaan di antara kedua
lembaga ini agar tujuan untuk mengantisipasi dan
mengeliminasi kecenderungan penyelewengan
kekuasaan dari masing-masing lembaga dapat
dilakukan secara optimal.

Perdebatan Kekuasaan Eksekutif

• Perdebatan tentang kekuasaan Presiden RI (Eksekutif)
selama ini secara umum dapat digolongkan ke dalam dua
kelompok besar, yaitu pertama, kelompok yang
mendasarkan pandangannya secara normatif pada paham
integralistik dan kedua, kelompok yang mendasarkan
pandangannya secara dinamis pada paham demokrasi
modern. Kedua kelompok ini sama-sama menyatakan
bahwa pandangannya didasarkan pada paham kedaulatan
rakyat dan umumnya mereka tetap berpegang pada UUD
1945, hanya dalam hal penafsirannya saja, khususnya
mengenai kekuasaan Presiden RI, mereka berbeda
pandangan.

Co t…
• Kekuasaan Presiden Indonesia sebagai kepala
pemerintahan diatur dalam UUD 1945 Pasal 4 ayat (1) yang
menyatakan bahwa: "Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undangundang Dasar". Penjelasan Pasal 4 UUD 1945 menjelaskan
lebih lanjut bahwa presiden adalah kepala kekuasaan
eksekutif dalam negara. Akan tetapi, ruang lingkup dan

batasan kewenangan dan tugas yang jelas tidak
didefiniskan lebih lanjut oleh peraturan perundangundangan selama ini, sehingga beberapa pakar hukum tata
negara berbeda pendapat dalam menafsirkan konsep
kekuasaan ini.

Perdebatan Kekuasaan Legislatif
• UUD 1945 menetapkan bahwa fungsi legislatif
dijalankan oleh Presiden bersama-sama DPR, konsep
ini mendudukkan Presiden sebagai "partner" bagi
DPR dalam menjalankan fungsi legislatif. Namun
dalam prakteknya selama masa orde baru, presiden
memiliki kekuasaan yang lebih menonjol dari DPR
dalam hal pembentukan undang-undang karena
penetapan akhir dari suatu undang-undang yang
akan diberlakukan ada di tangan presiden.

Co t…

• Dengan tuntutan demokratisasi dan tranparansi yang
berkembang saat ini, konsep tersebut harus didudukkan

secara rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh
karena itu sistem check and balance sudah mendesak
untuk diterapkan dengan mekanisme yang jelas. DPR
adalah pelaksana fungsi legislatif yang sejajar dengan
presiden, dan apabila ada pertentangan antara presiden
dan DPR dalam hal persetujuan suatu undang-undang,
maka presiden harus menyatakannya secara terbuka
dengan menggunakan hak veto yang dimilikinya, sehingga
di akhir masa jabatannya masing-masing lembaga dapat
dimintakan pertanggungjawabannya, baik di sidang umum
MPR atau dalam pemilihan umum.

Hak Asasi Manusia

Development of Human Right in
Indonesia
• Percikan – percikan Pemikiran tentang HAM di
Indonesia
• 1. Surat R. A kartini yang berjudul Habis Gelap
Terbitlah Terang
• 2. Pledoi Soekarno yang brjudul I do esia
Menggugat
• 3. Moh. Hatta dengan Judul I do esia
erdeka 4. Dll

The First Debate about Human Right
In Indonesia (BPUPKI's Meeting)
Apakah hak warga negara perlu di cantumkan
dalam pasal-pasal UUD?

• Soekarno dan Supomo menilai tidak perlu,
karena istilah soekarno Philosofische grondslag
atau Supomo "staatsidee tidak berdasarkan
paham Individualisme dan Kapitalisme.
• Soekarno's argument: Negara Kekeluargaan atau
gotong-royong, karena tidak perlu dijamin hak
warga negara didalamnya
• Supomo's argument: Negara Integralistik, negara
harus bersatu dengan seluruh rakyatnya yang
mengatasi seluruh golongan-golonganya dalam
lapangan apapun. Dalam paham itu tidak ada
pertentangan antara susunan hukum staat dan
susunan individu, karena individu tidak lain
merupakan bagian organik dari staat.

• Mohammad Hatta dan Muhammad Yamin
berpendapat perlu mencantumkan pasal-pasal
mengenai kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan
dalam UUD
• Mohammad Hatta's argument: menolak liberalisme
dan individualisme, tapi khawatir dengan kekuasaan
negara yang demikian besar akan terjdi
otoriterianisme.
• Muhammad Yamin's argument: tidak berhubungan
dengan liberalisme, namun semata-mata untuk
kesemestian perlindungan kemerdekaan, yang harus
diakui dalam UUD.

Perdebatan ini berakhir dengan kompromi, hak
warga negara dicantumkan dalam Undangundang Dasar, tetapi dengan terbatas . jadi
bukan human rights tapi rights of the citizens)

Human Right Development in
Indonesia
• Sidang Konstituante (1957-1959) Berhasil menyepakati
24 hak asasi manusia yang akan di susun dalam satu
bab pada konstitusi. Sayang, konstituante dibubarkan
oleh soekarno. Diikuti oleh dekrit presiden 5 Juli 1959
• Orde Baru (1965 - 1998) Perdebatan kembali muncul
pada Sidang Umum MPRS tahun 1968 di awal Orde
Baru, melalui panitia Ad Hoc menghasilkan Rancangan
Keputusan MPRS tentang piagam Hak-Hak Asasi
Manusia dan Hak-Hak serta Kewajiban Negara namun
gagal diajukan ke sidang umum MPRS.

Era Reformasi
Basis Hukum HAM ditetapkan melalui TAP MPR atau
dimasukkan dalam UUD..?
• Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia
• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.
• MPR memasukan hak asasi manusia ke dalam Bab XA, yang
berisi 10 Pasal Hak Asasi Manusia (dari pasal 28A-28J) pada
Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar 1945 yang
ditetapkan pada 18 Agustus 2000
Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana status UndangUndang Nomor 39 Tahun 1999 ini setelah keluarnya
Amandemen Kedua tentang Hak Asasi Manusia? Apakah
tetap berlaku atau tidak?

Ratifikasi Perjanjian Internasional Hak
Asasi Manusia
Indonesia juga tidak bisa menafikan hukum
internasional, tetapi penerapannya harus
sesuai dengan ketentuan hukum Indonesia.
Seperti dikatakan di atas, Pasal 11 ayat (2)
Undang-Undang Dasar mensyaratkan dalam
proses pemberlakuan hukum internasional ke
dalam hukum nasional terlebih dahulu
mengambil langkah transformasi melalui
proses perundangundangan domestik.

Kesejahteraan

What is Welfare?
• Menurut Myers, Sweeney dan Wittmer:
Kesejahteraan merupakan cara hidup ke arah
mencapai tahap kesehatan dan kesejahteraan diri
yang optimum mencakup fisik, mental dan
spiritual yang diintegrasikan oleh individu untuk
kehidupan yang berkualitas di dalam masyarakat.
• Tujuh dimensi kesejahteraan seperti yang
digariskan oleh Anspaugh danrakan (2004) and
Hales (2005) mencakup emosi, kesuksesan, sosial,
fisik, intelektual, spiritual, dan lingkungan.

• Kesejahteraan Emosi
Merupakan sikap dan kepercayaan individu terhadap
diri dan kehidupan. mencakup konsep yang positif dan
realistik, identitas diri, tahap penghargaan diri dan
kesadaran dalam mengawal perasaan.
• Kesejahteraan Kesuksesan
Merupakan tahap di mana individu dapat
mempersembahkan nilai dalam diri dan memperoleh
kepuasan sendiri melanjutkan kesuksesan dan aktivitas
yang ditekuni. mencakup sikap kerja serta kebolehan
untuk menyeimbangkan berbagai peranan dalam
pekerjaan/ aktivitas yang ditekuni serta bagaimana
individu menggunakan kemahiran dan upaya untuk
menyumbangkannya kepada masyarakat.

• Kesejahteraan Sosial
Mencakup kadar dan kualitas interaksi dengan
orang lain, komunitas, dan lingkungan sekitar.
• Kesejahteraan Fisik
Merupakan proses aktif yang berkelanjutan untuk
mengekalkan tahap aktivitas fisik secara optimual
yang memfokuskan kepada nutrisi, menjaga diri
dan gaya hidup yang sehat.
• Kesejahteraan Intelektual
Merupakan situasi dimana individu melibatkan
diri dalam aktiviti kreatif serta menggunakan
sumber-sumber yang ada untuk meluaskan ilmu
pengetahuan, perkembangan, aplikasi dan
artikulasi pemikiran yang kritis.

• Kesejahteraan Lingkungan
Merupakan keseimbangan antara kehidupan
individu dan kelompok dengan lingkungan
dan anggota-anggota kelompok.
• Kesejahteraan Spiritual
Kesejahteraan spiritual didefinisikan sebagai
dimensi yang holistik mencakup pencarian
makna dalam kehidupan, nilai-nilai intrinsik,
hubungan dengan tuhan, dan komunitas
spiritual.

Kesejahteraan di Indonesia
• Pada tanggal 28 Oktober 2011 menjadi tanggal
penting. Karena pada tanggal ini 559 anggota
DPR RI periode 2009-2014 sepakat meluluskan
UU tentang badan penyelenggara kesejahteraan
sosial.
• UU BPJS menetapkan 2 (dua) buah poin, yaitu: 1.
BPJS Kesehatan, yang akan beroperasi per 1
Januari 2014.2. BPJS Ketenagakerjaan yang juga
akan hadir terhitung per 1 Januari 2014 nanti,
namun nantinya secara resmi nanti beroperasi
penuh paling lambat 1 Juli 2015.

Thanks For Paying Attention