6. Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, dan Sistem

  Bentuk Negara,

Bentuk Pemerintahan,

dan Sistem Pemerintahan

  Nur Rohim Yunus, LLM Prolog

  • Teori bentuk negara bermaksud membahas sistem penjelmaan politis daripada unsur-unsur negara. Sedang

    bentuk pemerintahan meninjau bentuk

    negara secara yuridis, yang bermaksud

    mengungkapkan sistem yang

    menentukan hubungan antara alat-alat

    perlengkapan negara tertinggi dan tinggi dalam menentukan kebijaksanaan kenegaraan, sebagaimana ditemui

BENTUK-BENTUK NEGARA

  • organisasi negara secara keseluruhan, mengenai struktur negara yang meliputi segenap umsur-unsurnya, yaitu daerah, bangsa dan pemerintahan.

  Bentuk negara menyatakan susunan atau

  • Bentuk negara melukiskan dasar negara, susunan dan tata tertib suatu negara berhubungan dengan organ tertinggi di negara itu dan kedudukan masing-masing organ dalam kekuasaan negara. Teori bentuk negara bermaksud membahas sistem

  Ada tiga bentuk negara yaitu;

  1. Bentuk negara kesatuan (unitary state, eenheidsstaat),

  

2. Bentuk negara federal (bondsstaat),

dan

  3. Bentuk negara konfederasi (confederation, statenbond).

1. Bentuk negara kesatuan (unitary state, eenheidsstaat)

  • yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya yang berada di tangan pemerintah pusat.

  

Negara kesatuan adalah negara bersusunan tunggal,

  • Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar.
  • Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung.
  • Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu

    parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu

    pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek pemerintahan.

2. Bentuk negara federal (bondsstaat)

  • negara antara pemerintahan nasional dan unsur- unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi, republik, kawasan atau wilayah).

  

Bentuk federal ditandai oleh pemisahan kekuasaan

  • Pembagian kekuasaan seperti ini tercantum dalam

    konstitusi. Meskipun konstitusi tersebut dapat

    dirubah, namun prosedur perubahan tersebut selalu

    lebih sukar dari pada penyusunan undang-undang biasa.
  • Di hampir semua sistem federal, pengubahan konstitusi haruslah merupakan tindakan yang menguntungkan pemerintah federal atau pemerintah nasional dan sebagian besar pemerintah negara-

3. Bentuk negara konfederasi (confederation, statenbond)

  • Bentuk negara konfederasi terjadi apabila terdiri dari beberapa negara yang berdaulat penuh yang untuk

    mempertahankan kemerdekaan ekstern

    dan intern, bersatu atas dasar perjanjian

    internasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap negara

    anggota federasi, tetapi tidak terhadap

    warga negara pada negara-negara
  • Di negara-negara dunia, model Negara

    Kesatuan juga banyak dipraktikkan, seperti Prancis, Inggris, dan Rusia. Di Negara-Negara Muslim, Negara Kesatuan juga menjadi model yang dipraktikkan, seperti Irak, Iran, Afghanistan, Indonesia, Mesir, dan Suriah.

C. BENTUK-BENTUK PEMERINTAHAN

  • Menurut beberapa literatur ada dua bentuk pemerintahan, yaitu:
  • 1. Negara Kerajaan

  (Monarchie)

  • 2. Negara Republik

  Negara Kerajaan (Monarchie)

  • ialah negara yang dikepalai oleh seorang raja, bersifat turun temurun dan menjabat untuk seumur hidup. Selain raja, kepala negara monarki dapat berupa Kaisar (Kaisar Jepang dan China sebelum dijajah Inggris), Syah (Syah Iran) dan Sultan (Sultan Brunei).

  Monarchie (Kerajaan, Kesultanan, Kekaisaran)

  • Bentuk negara monarki dapat dibedakan dalam tiga macam, yaitu :

  1. Monarki Mutlak (Absolut) 2. Monarki Terbatas (Monarki Konstitusional).

  3. Monarki Parlementer

  Monarki Mutlak (Absolut) Yaitu seluruh kekuasaan negara berada di tangan

  • raja dimana raja mempunyai kekuasaan dan wewenang mutlak dan tidak terbatas. Karena kekuasaan raja yang mutlak tersebut, maka raja

    dapat dengan mudah bertindak sewenang-wenang.

    Perintahnya adalah hukum yang harus dilaksanakan tanpa reserve. Dalam negara monarkhi absolut berlaku semboyan Princep legibus solutus ets, salus

  publica supreme lex yang maksudnya adalah ”yang berhak membentuk undang-undang adalah raja, kesejahteraan umum adalah hukum yang tertinggi.” Misalnya: Prancis di bawah Louis XIV dan XVI,

  • Spanyol di bawah Raja Philip II, dan Rusia di bawah

  

Monarki Terbatas (Monarki Konstitusional).

  • raja dibatasi oleh undang-undang atau konstitusi. Misalnya: Kerajaan Inggris dengan konstitusinya yang bersumber pada kebiasaan (konvensi).

  Yaitu suatu negara monarki dimana kekuasaan Monarki Parlementer

  • parlemen terdiri para menteri yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada perdana menteri. Raja berkedudukan sebagai kepala negara, lambang keutuhan dan kesatuan negara. Karena itu, raja tidak dapat diminta pertanggungjawaban. The king can do no wrong. Contoh: Kerajaan Belanda.

  Yaitu suatu monarchi dimana terdapat suatu

  • dipraktikkan adalah bentuk negara kerajaan yang menguasai penuh seluruh rakyatnya. Di dalam geopolitik internasional di masa lalu, negara adidaya yang berkuasa dalam bentuk kerajaan adalah Imperium Romawi dan Imperium Persia. Kekhalifahan Islam di masa klasik pun (khilafah Bani Umayyah, khilafah Bani Abbasiyah, dan khilafah Utsmaniyah), masuk dalam kategori negara kerajaan yang berkuasa penuh kepada rakyatnya.

  Pada masa lalu, bentuk pemerintahan yang lazim

  • Bentuk-bentuk kerajaan dengan kekuasaan absolut tersebut dalam perkembangannya berubah menjadi pemerintahan kerajaan yang tunduk pada hukum, tunduk pada kehendak rakyat, dan berdasarkan konstitusi. Oleh karena itu, bentuk kerajaan yang

    dipraktikkan pada masa silam sudah tidak cocok lagi

    dengan perkembangan zaman, maka terjadi modifikasi negara kerajaan.
  • Di Eropa, Timur Tengah, dan Asia, bentuk negara

    kerajaan masih dipertahankan dengan memasukkan

    sistem demokrasi di dalamnya. Dalam negara monarkhi konstitusional, meskipun raja tetap dipilih secara turun temurun berdasarkan garis darah, namun pelaksanaan pemerintahannya diserahkan kepada

2. Negara Republik

  • yang artinya kepentingan umum. Negara republik adalah negara dengan

  Republik berasal dari bahasa latin, respublica

  • pemerintahan rakyat yang dikepalai oleh Presiden sebagai kepala negara yang dipilih dari dan oleh rakyat untuk masa jabatan tertentu. Seperti di Amerika Serikat presiden menjabat selama empat tahun, sedang di Indonesia menjabat selama lima tahun). Contoh negara Republik: Republik Indonesia, Republik Filipina, atau Republik Rakyat China.

  

Bentuk pemerintahan Republik terdiri dari

bermacam-macam bentuk. Yaitu: Republik dengan sistem pemerintahan

  • secara langsung (system referendum), seperti negara Yunani Kuno dan Romawi Kuno.
  • Republik dengan sistem pemerintahan perwakilan rakyat (system parlementer),

    seperti: Republik Indonesia pada saat

    berlakunya UUDS 1950.
  • Republik dengan sistem pemisahan kekuasaan (system presidensil), seperti
  • Konsep negara Republik ini pada dasarnya sudah diterapkan dalam sejarah politik Islam. Khalifah adalah seorang presiden yang dipilih oleh rakyat. Akan tetapi bentuk

    pemerintahan negara Republik ini pun

    kemudian diubah oleh Muawiyah

    sehingga kembali berbentuk monarkhi

    dimana kepala negara tidak lagi dipilih

    oleh rakyat melainkan berdasarkan

BENTUK NEGARA

  INDONESIA

  • Pada dasarnya, Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah memilih sebagai negara Republik. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945

    menyatakan, bahwa ”Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan

    yang berbentuk Republik.”
  • Sejak dirumuskan dalam sidang BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945 hingga amandemen UUD yang keempat, Indonesia adalah negara Republik. Selain, sesuai hasil musyawarah Badan PPKI menyimpulkan bahwa bentuk negara adalah republik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa definisi, yaitu :
  • Bentuk negara bukan monarki (kerajaan), Pasal 1 ayat (1): ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dan bukan kerajaan.
  • Kepala negara dipilih dan tidak turun temurun, Pasal 6 ayat (2) UUD 1945: ”Presiden dan wapres dipilih oleh rakyat dan tidak turun temurun.

TEORI SISTEM PEMERINTAHAN

  • pemerintahan. Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia, sistem adalah sekelompok bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud. Apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya, maka maksud yang hendak dicapai itu tidak akan terpenuhi atau setidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.

  Sistem pemerintahan berasal dari kata sistem dan

  • KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, ( - : Balai Pustaka, cetakan kedua, edisi kedua, 1994),
  • sistem pemerintahan adalah sistem

    hubungan fungsional antarlembaga

    negara dalam menjalankan kekuasaannya di dalam suatu negara untuk mencapai tujuan. Pada umumnya kekuasaan lembaga-lembaga negara diatur dalam konstitusi atau undang- undang dasar masing-masing.

  • meninjau bentuk negara secara yuridis. Bermaksud untuk mengungkapkan sistem yang menentukan hubungan antara alat-alat perlengkapan negara dalam menentukan

    kebijakan negara. Hal ini dapat ditemui dalam

    konstitusi negara. Oleh karena itu jika membicarakan tentang sistem pemerintahan,

    pada dasarnya juga membicarakan bagaimana

    pembagian kekuasaan serta hubungan antara lembaga-lembaga negara menjalankan kekuasaan-kekuasaan negara, dalam rangka

  Teori mengenai sistem pemerintahan

  Macam-macam sistem pemerintahan

  • dibedakan dalam empat macam, yaitu; Sistem Parlementer, Sistem Presidensial, Sistem Quasi, dan Sistem Referendum.

  Pada dasarnya sistem pemerintahan dapat

1. Sistem Parlementer

  • Sistem parlementer merupakan sistem pemerintahan dimana hubungan antara

    eksekutif dan legislatif (badan perwakilan)

    mempunyai hubungan yang erat. Hal ini disebabkan karena adanya pertanggungjawaban para menteri kepada parlemen. Setiap kabinet yang dibentuk harus mendapat dukungan kepercayaan dengan suara terbanyak dari parlemen. Dengan demikian kebijakan parlemen atau

    kabinet tidak boleh menyimpang dari apa

  

Ciri-ciri umum dari sistem

pemerintahan parlementer

adalah:

  1. Kabinet dipimpin oleh Perdana Menteri yang

  dibentuk oleh atau atas dasar kekuatan dan atau kekuasaan-kekuasaan yang menguasai parlemen.

  2. Para kabinet secara keseluruhan atau sebagian merupakan anggota parlemen.

  3. Kabinet dengan ketuanya (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen.

  4. Kepala negara dengan saran Perdana Menteri dapat membubarkan kabinet.

  5. Kekuasaan kehakiman secara prinsipil tidak

  digantungkan kepada lembaga eksekutif dan

  • oleh al-Mawardi dalam al-Ahkam al-Shulthaniyah

  Dalam literatur Islam, seperti yang dikemukakan

  wa al-wilayah al-Diniyah, kabinet parlementer

  disebut dengan wizarah tafwidh. Kewenangannya sangat luas, karena menjadi tangan kanan dari khalifah. Seseorang yang memegang posisi

  wizarah tafwidh memiliki kewenangan langsung

  memegang kendali pemerintahan dan memperhatikan segala keberatan rakyat, berkuasa penuh mengangkat dan memberhentikan pejabat-pejabat negara, mengerahkan angkatan perang dan mengatur siasat perang, mengurus pendapatan dan

2. Sistem Presidensiil

  • Sistem Presidensiil adalah suatu

    pemerintahan dimana kedudukan eksekutif tidak bertanggungjawab

    kepada badan perwakilan rakyat. Dengan kata lain kekuasaan eksekutif berada di luar pengawasan parlemen.

Ciri-ciri pemerintahan presidensiil :

  

1. Presiden adalah kepala eksekutif yang memimpin

kabinet yang semuanya diangkat olehnya dan

bertanggung jawab kepadanya. Ia sekaligus merupakan kepala negara (lambang negara) dengan masa jabatan yang telah ditentukan dalam konstitusi.

  2. Presiden tidak dipilih oleh badan legislatif tetapi dipilih oleh sejumlah pemilih. Oleh karena itu ia bukan bagian dari badan legislatif seperti dalam sistem pemerintahan parlementer.

  

3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada badan

legislatif dan tidak dapat dijatuhkan oleh badan legislatif. Sebaliknya, Presiden tidak dapat

  • al-Mawardi dalam al-Ahkam al-Shulthaniyah wal

  Dalam literatur Islam, seperti yang dikemukakan

  

al-Wilayah al-Diniyah, didalam sistem presidensil,

  menteri-menteri yang membantu khalifah adalah

  wizarah tanfidz, yang kewenangannya sangat

  terbatas. Mereka harus bertanggungjawab kepada Khalifah dan tidak boleh menjalankan kekuasaan tanpa persetujuan Khalifah.

3. Sistem Quasi

  • variasi dari sistem pemerintahan presidensiil dan parlementer.

  Sistem pemerintahan quasi merupakan bentuk

4. Sistem Referendum

  • adalah suatu kegiatan politik yang dilakukan oleh

    rakyat untuk memberikan keputusan setuju atau

    tidak setuju terhadap kebijaksanaan yang

    ditempuh oleh parlemen. Artinya rakyatlah yang

    menentukan setuju atau tidaknya terhadap kebijaksanaan yang dilakukan parlemen.
  • Sistem referendum merupakan bentuk variasi dari sistem quasi (quasi presidensiil) dan sistem presidensiil murni. Tugas pembuat undang-undang berada di bawah pengawasan rakyat yang mempunyai hak pilih. Pengawasan itu dilakukan dalam bentuk referendum. Dalam sistem ini pertentangan antara eksekutif dan legislatif jarang
Macam-macam sistem referendum

  1. Referendum Obligator Jika persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan

dalam suatu pembuatan peraturan perundang-undangan

yang akan mengikat rakyat seluruhnya. Misalnya: persetujuan yang dibuat oleh rakyat dalam pembuatan konstitusi negara (UUD).

  2. Referendum Fakultatif Sekelompok masyarakat berhak untuk meminta

disahkannya suatu undang-undang (melalui referendum)

yang telah dibuat oleh parlemen setelah diumumkan. Hal

ini biasanya dilakukan terhadap undang-undang biasa.

  3. Referendum konsultatif Yaitu referendum untuk soal-soal tertentu yang tekhnisnya rakyat tidak tahu.

  • alhamdulillah