Modul Pendalaman TKJ Pra Uji Komp

  

PENAJAMAN MODUL

PROGRAM KEAHLIAN GANDA

Paket Keahlian

  

Teknik Komputer dan Jaringan

Klaster I : Perencanaan Jaringan Komputer

Penulis Modul :

Drs. Supriyanto, M.T.

  

Drs. Wismanu Susetyo, M.T.

  

Siyamta, S.Pd., S.ST., M.T.

  

Farid Zuniawan, S.T.

  

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2017

  Penajaman Modul

KATA PENGANTAR

  Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kopetensi guru.

  Pengembangan profesionalitas guru melalui program Keahlian ganda (KG) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kopetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2016. Hasil UKG menunjukan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan.

  Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Bidang Otomotif dan Elektronika Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai dengan bidangnya.

  Adapun peragkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan Guru Pembelajar (GP) online untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Selain itu untuk membekali Guru dalam Sertifikasi dari BNSP, serta berdasarkan SKKNI dibuatlah Modul Penajaman pada setiap Klaster. Dengan modul ini diharapkan program Keahlian Ganda yang nantinya diakhiri dengan Uji Keterampilan berdasarkan dari SKKNI dapat berjalan dengan lancar serta memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru. Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan “Guru Mulia Karena Karya”.

  Jakarta, Agustus 2017 Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985031002

  Klaster 1 : Perencanaan Jaringan Komputer

  Penajaman Modul

DAFTAR ISI

   Klaster I : Perencanaan Jaringan Komputer

   ................. Error! Bookmark not defined.

  

J.611000.001.01 Mengumpulkan Kebutuhan Teknis Pengguna yang Menggunakan Jaringan

J.611000.002.01 Mengumpulkan Data Peralatan Jaringan Dengan Teknologi yang Sesuai J.611000.003.02 Merancang Topologi Jaringan J.611000.004.01 Merancang Pengalamatan Jaringan J.611000.005.02 Menentukan Spesifikasi Perangkat Jaringan

  Klaster 1 : Perencanaan Jaringan Komputer

  Kode Unit : J.611000.001.01 Judul Unit : Mengumpulkan Data Peralatan Jaringan dengan Teknologi yang Sesuai

  A. Tujuan Pembelajaran

  Setelah Mempelajari materi ini, peserta mampu:

  1. Melakukan survei teknis

  2. Membuat daftar kebutuhan teknis pengguna jaringan

  B. Indikator Pencapaian Kompetensi

  Setelah mempelajari materi ini, peserta diharapkan dapat mencapai indikator sebagai berikut:

  1. Daftar kebutuhan pengguna telah ditentukan.

  2. Informasi yang dibutuhkan ditentukan.

  3. Dokumen survei teknis dirancang.

  4. Tabel untuk merangkum hasil survei teknis telah dipersiapkan.

  5. Kebutuhan teknis pengguna yang menggunakan jaringan dibuat.

  6. Daftar jumlah kebutuhan pengguna dibuat.

  C. Uraian Materi

  Kunci penting dalam dunia pengolahan data dan informasi masa kini adalah apa yang disebut jaringan atau networking. Betapa pentingnya sebuah terminal dalam sebuah jaringan lokal, LAN (local area network), karena di balik itu terdapat ribuan komputer lain dengan ribuan orang lain yang berada di sebuah perusahaan besar. Di masa mendeatang, di mana sistem jaringan mungkin tak lagi hanya akan melayani sebuah mesin besara saja. Sebaliknya jaringan-jaringan akan merupakan sarana bantu yang memungkinkan sebuah organisasi besar untuk melakukan penyesuaian yang sesuai, antara kebutuhan informasi dengan besarnya aplikasi serta investasi perangkat keras dan lunaknya. Orang menyebutnya dengan rightsizing. ISP sebagai penyedia layanan biasanya menyediakan berbagai layanan yang berkenaan dengan jaringan, termasuk konsultasi & perencanaan sistem, penginstalasian & peremajaan dan pemutakhiran, dukungan administrasi, diagnosa dan pemeliharaan. Layanan jaringan Scomptec meliputi Local Area Network (LAN) serta Wide Area Network (WAN), serta menangani sepenuhnya segenap perangkat keras, meliputi PC, komputer-komputer Mac, Unix, perangkat-perangkat keras LAN dan WAN (router, switches, dan lain sebagainya), printer, modem dan aplikasi serta sistem software (Novell, Microsoft Windows NT, Unix) yang bekerja padanya

1. Melakukan Survey Teknis

a. Identifikasi Dokumen Standar dan Informasi User

  Dalam suatu proyek berbasis teknologi informasi, pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan user sangatlah penting artinya dalam pengerjaan proyek. Data dan informasi yang terkumpul tersebut nantinya akan diolah menjadi user requirement, yaitu kebutuhan user terhadap sistem yang ada, maupun sistem yang diharapkan akan ada setelah proyek selesai. Pengumpulan informasi dan data membutuhkan pendokumentasian yang teratur dan terstruktur agar nantinya perumusan user requirement dapat sesuai dengan sistem yang dimiliki oleh user maupun dapat memperbaiki dan memperbarui sistem tersebut menjadi sistem yang lebih baik, efektif, dan efisien dalam pelaksanaannya untuk kegiatan operasional sehari-harinya.

  Dalam pembahasan ini, diasumsikan bahwa proyek berbasis IT yang akan diterapkan dalam sistem yang dimiliki oleh user adalah proyek yang berkaitan dengan pengembangan infrastruktur IT, termasuk didalamnya adalah pengelolaan hardware maupun software yang dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan user. Dalam pengumpulan data dan informasi dibutuhkan dokumentasi standar untuk pencatatannya. Pisahkan antara dokumentasi untuk kebutuhan hardware maupun software. Sebelumnya buatlah terlebih dahulu template dokumentasi standar untuk pencatatan data dan informasi yang akan dikumpulkan dari user. Selain berisi data dan informasi mengenai kebutuhan user, dokumen juga berisi keterangan mengenai baik pihak user maupun pihak instansi yang melakukan pengumpulan data dan informasi tersebut, beserta perwakilannya. Perhatikan gambar. 1 di bawah ini, yang menampilkan contoh cover standar template dokumentasi untuk pencatatan kebutuhan user. Cover ini berisi data-data singkat

  company’s profile baik dari pihak user maupun dari pihak instansi yang mengajukan proyek.

  User Requirement

  Gambar 1. Cover Standar Dokumentasi Persiapkan cover standar seperti contoh diatas untuk pengumpulan kebutuhan user sesuai dengan modul-modul dalam proyek yang akan diselenggarakan. Selain cover-nya persiapkan juga lima lembar kosong untuk pencatatan kebutuhan user untuk masing-masing modul tersebut. Setiap modul nantinya akan dibuat copiannya sebanyak tiga rangkap. Rangkap pertama untuk pihak perusahaan pengaju proyek, rangkap kedua untuk user, sedangkan rangkap ketiga disimpan oleh perusahaan pengaju proyek sebagai dokumentasi. Untuk pengisian data-data singkat

  company’s profile kedua belah pihak, dilakukan sebelum

  melakukan wawancara pengumpulan requierement. Semua bagian harus terisi kecuali bagian tanda tangan untuk kedua pihak representative, yang baru akan ditandatangani sesudah kegiatan wawancara.

  Hasil wawancara pengumpulan requirement dicatat pada halaman berikutnya, dan halaman-halaman tersebut nantinya dijadikan satu dengan cover yang telah dipersiapkan sesuai dengan modulnya. Dalam proyek pengembangan infrastruktur IT, pencatatan terhadap kebutuhan hardware dan software dilakukan terpisah, namun template yang digunakan untuk pencatatan adalah sama.Beberapa contoh cara pengisian akan diuraikan pada paragraph di bawah ini. Untuk kebutuhan akan hardware, pada bagian modul dapat diisi dengan: Komputer untuk server Komputer untuk data entry Jaringan / network Peralatan / perlengkapan tambahan dsb (sesuai dengan kebutuhan user) Pada halaman-halaman berikutnya baru diisi dengan uraian dari kebutuhan-kebutuhan

  hardware

  yang bersangkutan, misalnya “Komputer untuk server”, uraiannya adalah: Dual Xeon 2.8 Ghz FSB 800 Hyperthreaded (4 CPU), Memori 2 GB ECC Registered PC2700 120GB 7200RPM IDE / 8MB Cache, 120GB IDE Backup Drive

  Sedangkan untuk bagian submodul dikosongkan saja. Untuk kebutuhan akan

  software, pada bagian modul dapat diisi dengan: Accounting Inventory Human Resource

  dsb (sesuai dengan kebutuhan user) Untuk bagian submodul diisi dengan submodul yang sesuai dengan modulnya, misalnya untuk modul

  “Accounting”, submodulnya dapat diisi: General Ledger Worksheet Cashflow

  dsb (sesuai dengan kebutuhan user, dan modulnya) Pada halaman-halaman berikutnya baru diisi dengan uraian dari kebutuhan-kebutuhan dari submodul yang bersangkutan.

  Identifikasi jumlah modul dan submodul yang diajukan dalam proyek. Setiap modul dan submodul memiliki delapan lembar pencatatan yang terdiri dari tiga lembar cover berisi data- data

  company’s profile kedua belah pihak, dan lima lembar yang masih kosong untuk

  digunakan sebagai pencatatan akan kebutuhan user sesuai dengan modul dan submodulnya. Untuk lima lembar terakhir yang digunakan sebagai pencatatan kebutuhan

  

user, tidak harus lima lembar, bisa kurang ataupun lebih dari lima lembar, tergantung dari

kebutuhan user-nya.

  Bila proses pencatatan kebutuhan tersebut telah selesai, hasil pencatatan ditandatangani oleh perwakilan kedua belah pihak pada tempat yang telah disediakan, pada ketiga cover User Requirement. Perwakilan bisa lebih dari satu orang, namun yang menandatangai cukup satu orang saja sebagai perwakilan utama. Hasil pencatatan kebutuhan pada lembar-lembar lainnya dibuat copian sebanyak tiga kali, dan masing- masing copiannya diberi cover User Requirement yang sudah ditandatangani oleh perwakilan kedua belah pihak. Jadi kini dokumentasi pencatatan tersebut ada tiga buah dengan masing-masing memiliki cover User Requirement didepannya yang sudah ditandantangani oleh masing-masing pihak. Copian yang pertama akan disimpan oleh pihak pengaju proposal, copian yang kedua akan disimpan oleh user, sedangkan copian ketiga akan disimpan oleh pihak pengaju proposal sebagai dokumentasi.

b. Dokumen Dipersiapkan Sesuai Dengan SOP

  Apa yang dimaksud dengan SOP?, SOP adalah singkatan dari Standard Operating Procedure, yaitu penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa suatu pekerjaan dilakukan, beserta dengan langkah-langkah yg harus diikuti untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yg harus dicapai. Sebelum melakukan wawancara terhadap user, selain dokumen untuk pencatatan user

requirement, persiapkan juga dokumen-dokumen pendukung lainnya yang dibutuhkan.

  Dokumen-dokumen pendukung tersebut antara lain: Daftar list pertanyaan untuk wawancara dengan user Surat ijin untuk melakukan wawancara dari project manager Surat ijin dari perusahaan sebagai

  company’s / project’s representative

  Persiapkan dokumen-dokumen pendukung yang telah diuraikan di atas sesuai dengan SOP yang berlaku di perusahaan. Perkirakan waktu untuk mendapatkan persetujuan semua dokumen pendukung dengan seksama sehingga tidak berbenturan dengan jadwal wawancara dengan user yang bersangkutan. Usahakan semua dokumen pendukung tersebut mendapatkan persetujuan sebelum waktu wawancara user.

2. Melakukan Wawancara Untuk Mendapatkan Kebutuhan User

  

a. Pihak-pihak Tertentu Dikenal Dalam Kaitannya Untuk Mendapatkan Informasi Dari

User

  Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan user untuk mendapatkan data dan informasi sangat dibutuhkan dalam merumuskan user requirement. Hubungi terlebih dahulu pihak-pihak terkait yang diperlukan dalam pengumpulan data dan informasi. Sesuaikan dengan modul yang ada dalam proyek. Buat list untuk contact person berdasarkan modul proyek. Perhatikan contoh pada gambar .2 di bawah ini untuk lebih jelasnya.

  Daftar Contact Person

  Modul Submodul Contact Person

  Accounting General Ladgeer Bpk. Gatot Phone : 5388762, ext. 4116

  Cash flow Ibu. Siswati Phone : 5388762, ext. 4114

  Worksheet Ibu. Peny Phone : 5388762, ext. 4115

  Human Resource Payroll Bpk. Supriyanto Phone : 5388762, ext. 5113

  Employee Bpk. Wawan Phone : 5388762, ext. 5115

  Inventory Stock Opname Bpk. Abdul Munif Phone : 5388762, ext. 6114

  Goods in Process Bpk. Eko Phone : 5388762, ext. 6115

  

Gambar. 2 Daftar Contact Person

  Setelah dibuat daftar contact person, mulailah untuk menjalin hubungan kerjasama dengan pihak terkait tersebut. Perkenalkan diri kepada pihak-pihak terkait tersebut, jelaskan secara terinci mengenai tanggung jawab yang diemban sehubungan dengan proyek yang akan diselenggarakan. Buatlah percakapan yang sekomunikatif mungkin sehingga pihak-pihak terkait tersebut mengenal dan nyaman untuk berhubungan dan bekerja sama dengan perwakilan dari perusahaan penyelenggara proyek. Tujuan dari mengenalkan diri kepada pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan proyek tersebut adalah untuk mempermudah dalam proses mengumpulkan data dan informasi dari user. Selanjutnya pihak-pihak terkait tersebut akan tidak segan lagi dalam memberi data dan informasi yang diminta oleh pihak penyelenggara proyek yang diwakilkan oleh

  company’s representative.

  

b. Pihak-pihak yang Terkait Dihubungi Untuk Melakukan Koordinasi Pengumpulan

Informasi

  Persiapkan jadwal untuk melakukan pengumpulan data dan informasi. Buat sebuah daftar

  

check list pengumpulan user requirement berdasarkan modul yang ada dalam proyek,

  dengan dilengkapi daftar contact person yang sudah dibuat sebelumnya. Perhatikan contoh check list pengumpulan user requirement pada gambar. 3 di bawah ini.

  Daftar Check List Pengumpulan User Requirement Gambar .3 Daftar check list pengumpulan User Requirement

  Setelah mempersiapkan daftar check list, mulailah menghubungi pihak-pihak yang terkait dengan pengumpulan informasi berdasarkan atas modul dan sub modul proyek. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan waktu dan tempat wawancara dengan user dalam rangka pengumpulan informasi. Tentukan waktu dan tempat yang oleh masing-masing pihak dapat terpenuhi kondisinya. Artinya disini adalah jangan mengambil tempat pertemuan yang terlalu jauh untuk user maupun pihak yang mewakili instansi pengaju proyek. Lokasi pertemuan yang terlalu jauh mengakibatkan waktu menjadi terbuang hanya untuk perjalanan. Penentuan waktu yang sesuai dan dapat ditepati oleh kedua belah pihak, yang artinya tidak berbenturan dengan jadwal kegiatan lainnya.

  Setiap kegiatan wawancara dengan user untuk pengumpulan informasi selesai dilaksanakan, beri tanda centang pada kolom check, yang menandakan bahwa pengumpulan informasi untuk modul tertentu telah selesai dilaksanakan. Bila ternyata terjadi hal-hal diluar yang direncanakan sehingga mengakibatkan kegiatan wawancara untuk pengumpulan informasi tersebut gagal dilaksanakan, beri tanda silang pada kolom check. Lalu setelah itu hubungi kembali pihak yang terkait tersebut, untuk menjadwal ulang wawancara. Catat kembali tempat dan waktu wawancara yang sudah dijadwal ulang. Alternatif lainnya selain menjadwal ulang wawancara dengan user bila terjadi kegagalan dalam jadwal pengumpulan informasi adalah dengan meminta pengganti contact person yang bisa atau sanggup untuk diwawancarai dalam rangka pengumpulan informasi, menggantikan contact person yang sebelumnya berhalangan.

  

c. Pihak-pihak yang Terkait Diwawancarai Untuk Mendapatkan Semua

Informasi Mengenai Keperluan User

  Kumpulkan terlebih dahulu informasi mengenai sistem yang dijalankan oleh user sesuai dengan modul dan submodul proyek. Hal ini bisa dilakukan pada saat wawancara dengan user. Buat sketsa diagram alur yang menggambarkan sistem atau sub sistem yang dimiliki oleh user pada saat wawancara, dengan disertai catatan-catatan keterangan singkat untuk lebih memperjelasnya. Perhatikan contoh diagram alur untuk sistem inventory pada gambar .4 di bawah ini.

  

Gambar .4 Diagram alur

Diagram alur dibuat pada halaman kosong setelah halaman cover standar dokumentasi.

  Berikan catatan-catatan penting untuk melengkapi dan memperjelas diagram alur yang telah dibuat. Diagram alur ini nantinya akan berguna sebagai acuan dalam developing proyek yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan software untuk sistem dan sub sistem tertentu sesuai dengan modul dan sub modul proyek.

  Untuk kebutuhan akan hardware atau tools yang digunakan oleh user disesuaikan dengan kebutuhan akan sistem atau subsistem yang ada, maupun yang nanti akan dikembangkan. Misalnya saja sistem yang dikembangkan ternyata akan diterapkan secara terintegrasi pada lokasi yang berjauhan, maka dibutuhkan hardware atau tools yang mendukung untuk jaringan nir kabel, seperti vsat, menara pemancar, dan sebagainya. Kebutuhan akan hardware atau tools ini dicatat pada lembaran terpisah. Untuk proyek berbasis IT, hardware atau tools yang umumnya digunakan adalah server, pc,

  

notebook/laptop, modem, kabel UTP, dan perangkat lainnya yang berhubungan dengan

teknologi informasi.

  

3. Memberikan Saran-saran Terhadap Konfigurasi yang Sesuai Untuk

Kebutuhan User

a. Dasar-dasar Konfigurasi Komputer Dijelaskan Berdasarkan Berbagai Keperluan

  Berbagai keperluan user dalam proyek berbasis IT tidak terlepas dari penggunaan komputer sebagai alat bantu dan perangkat pendukung yang menunjang dalam proses operasional bisnis sehari-hari. Setiap keperluan user yang telah dicatat berdasarkan modul dan submodul yang ada dalam proyek, diberikan juga spesifikasi komputer yang nantinya akan digunakan dalam menjalankan modul dan submodul tersebut. Spesifikasi komputer yang dicantumkan tidak perlu secara detil, tetapi cukup dengan menuliskan apakah komputer

  client atau server.

  Sebaiknya spesifikasi komputer client dan server dibagi lagi kedalam subbagian yang lebih detil, misalnya komputer client administration, client invemtory, client accounting, dan sebagainya. Komputer server juga dapat dibagi menjadi komputer data storage (khusus untuk menyimpan data-data), komputer data processing (khusus untuk mengolah aplikasi- aplikasi sistem), dan sebagainya. Pada halaman yang berisi catatan spesifikasi komputer, baru nanti akan dirincikan spesifikasi dari komputer client dan server yang bersangkutan. Berikan penjelasan kepada user mengenai alasan mengapa bagian tertentu menggunakan komputer dengan spesifikasi client dan bagian lainnya menggunakan komputer dengan spesifikasi user.

  Secara umum, semua bagian menggunakan komputer dengan spesifikasi client. Komputer dengan spesifikasi server hanya digunakan oleh bagian IT system administrator, yang memang fungsinya adalah sebagai administrator untuk sistem dan subsistem yang ada, dengan di-supervisi oleh pihak manager bagian. Berikut adalah contoh spesifikasi minimum untuk komputer server dan client yang dapat dijadikan sebagai contoh:

  Server Data Storage Processor vendor : GenuineIntel

  Processor name : Intel(R) Xeon(R) CPU X3220 @ 2.40GHz Processor speed : 2391.623 MHz Processor cache size: 4096 KB Memory: 4148928k/4718592k Harddrive : 120GB 7200RPM IDE / 8MB Cache Server Data Processing Processor : Dual Xeon 2.8 Ghz FSB 800 Hyperthreaded (4 CPU) Memory : 2 GB ECC Registered PC2700 Harddrive : 120GB 7200RPM IDE / 8MB Cache Client Accounting Processor : P4 2.8 LGA Motherboard : DFI LAN Party Memory : 512 MB / 1 Gb DDR 2

  VGA Card : Gforce FX6600 128 MB Harddrive : 40 Gb SATA Maxtor Drive Storage : DVD RW Lite On / Samsung Sound Card : Sound Blaster Live 5.1/7.1 Casing : Simbadda Sim V Monitor : 17" GTC / ViewSonic Keyboard + Mouse : Logitech Optical Multimedia

  Sebaiknya setiap spesifikasi komputer disertakan juga nama vendor-nya agar jelas, karena perangkat yang diproduksi antara satu vendor dengan vendor lainnya tidaklah sama, baik dari segi kualitas, penggunaan, maupun harganya. Gunakan vendor yang umum di pasaran, vendor yang tidak umum nantinya hanya akan membingungkan user. Tidak menutup kemungkinan menyarankan vendor yang tidak umum selama instansi pengaju proyek dapat menjelaskan alasannya. Beberapa bagian menggunakan komputer yang dikonfigurasi secara tidak umum, misalnya saja bagian IT system administrator yang membutuhkan konfigurasi untuk web server. Kebutuhan konfigurasi pada bagian IT system administrator ini dijelaskan kepada user alasannya mengapa bagian tersebut perlu di

  

setting-kan web server. Diasumsikan sistem yang akan dijalankan adalah web base, maka

  diperlukan satu komputer server yang berfungsi sebagai pusatnya. Komputer pusat ini perlu di setting-kan web server. Jika dalam operating system Windows, ada yang dinamakan IIS (Internet Information Service) yang berfungsi sebagai tools untuk web server dari Windows.

  Jelaskan kepada user, jika ada bagian yang memerlukan konfigurasi yang tidak umum pada komputernya. Dengan demikian nantinya user tidak akan mengalami kebingungan dengan situasi system yang berjalan pada komputer yang bersangkutan. Biasanya konfigurasi komputer yang tidak umum terdapat pada komputer server untuk

  bagian IT system administrator. Namun tidak menutup kemungkinan ada bagian lain yang membutuhkan konfigurasi yang tidak umum. Misalnya saja bagian inventory perlu di-instal- kan Adobe Professional untuk mengolah dokumen ke dalam file .pdf. Tujuan penjelasan dasar-dasar konfigurasi sesuai dengan keperluan user adalah agar semua keperluan user yang telah dikumpulkan sebelumnya berhasil dipenuhi dengan saran-saran dan solusi yang diberikan oleh pihak atau instansi pengaju proyek.

  Berikut pada gambar .5 dan gambar .6 adalah contoh dokumen yang telah dibuat untuk kebutuhan user akan hardware/tools.

  Cover Standar Dokumentasi User Requirement

  

Gambar. 5 Cover Standar Dokumentasi

  Tabel Kebutuhan Hardware User Gambar .5 Tabel Kebutuhan Hardware User

  

b . Saran-saran Diberikan Berdasarkan Kebutuhan User dan Standar Konfigurasi yang

Biasa Digunakan

  Informasi yang sudah terkumpul, baik informasi akan hardware, tools, software, alur sistem, alur subsistem maupun hal-hal lainnya yang terkait dengan kebutuhan user, kemudian diolah dan dianalisa.Kebutuhan-kebutuhan akan hardware, tools, ataupun perangkat-perangkat pendukung lainnya dianalisa sesuai dengan kebutuhan akan software yang akan dikembangkan. Rumuskan beberapa saran dan solusi untuk setiap kebutuhan akan hardware dan tools ini, sehingga user memiliki banyak pilihan. Setiap saran dan solusi dirincikan kelebihan dan kekurangannya bila diterapkan dalam sistem atau subsistem yang dimiliki oleh user.

  Kebutuhan-kebutuhan akan software dianalisa sesuai dengan bagan alir sistem dan subsistem yang sudah dibuat sebelumnya. Rumuskan beberapa saran dan solusi untuk setiap kebutuhan akan software ini dengan menggambarkan bagan alir yang baru, yang telah menggunakan software yang telah diterapkan dengan didukung oleh perangkat- perangkat pendukungnya yaitu hardware dan tools yang sesuai. Perumusan saran dan solusi tidak harus saat itu juga, melainkan dapat di waktu yang lain, namun perlu diingat untuk tidak terlalu lama mengolah informasi mengenai kebutuhan user ini menjadi saran ataupun solusi. Waktu yang terlalu lama dalam memberikan feedback membuat user menjadi tidak yakin akan kemampuan pihak atau instansi pengaju proyek dalam menangani proyek tersebut.

  Buatlah jadwal pertemuan berikutnya kembali untuk membahas saran-saran dan solusi yang akan diajukan sehubungan dengan proyek terkait, menurut modul dan submodul tertentu. Pertimbangkan juga anggaran yang disediakan oleh user dalam menyelenggarakan proyek ini. Itulah gunanya perumusan beberapa saran dan solusi beserta dengan faktor kelebihan dan kekurangannya, yaitu untuk memberikan user keleluasaan untuk memilih saran dan solusi yang terbaik dan yang paling tepat untuk penyelenggaraan proyek tersebut. Selain itu juga agar user mengetahui resiko dari setiap saran dan solusi. Pihak atau instansi pengaju proyek selanjutnya yang akan menindaklanjuti pelaksanaan dari saran dan solusi atas sistem dan subsistem user. Sebelumnya telah dibahas mengenai pemberian saran-saran dan solusi oleh pihak pengaju proyek kepada

  

user. Begitu juga dengan penjelasan mengenai saran-saran dan solusi tersebut, beserta

penjelasan akan konfigurasi komputer yang digunakannya.

  Pastikan untuk memberi tanda pada catatan yang telah dibuat untuk setiap saran- saran dan sousi yang telah disetujui oleh user. Hal ini bertujuan agar pada saat pelaksanaan proyek nantinya, tidak terjadi kesalahan dalam men-develop saran-saran dan solusi yang telah ditawarkan.

  Periksa kembali setiap modul dan submodul terkait apakah sudah dibahas dengan user secara intensif. Pastikan semua kondisi telah terpenuhi baik oleh user maupun oleh pihak atau instansi pengaju proyek. Langkah berikutnya adalah melakukan koordinasi dengan

  

user mengenai berbagai saran dan solusi yang telah disepakati bersama. Hal ini bertujuan

untuk memberikan solusi yang paling sesuai untuk setiap kebutuhan user.

  

c. Koordinasi Dilakukan Untuk Mendapatkan Konfigurasi Komputer yang

Paling Sesuai Dengan Kebutuhan User

  Dari semua saran dan solusi yang telah ditawarkan oleh pihak atau instansi pengaju proyek, dan pembahasan mengenai alasan mengapa saran dan solusi tersebut diajukan, lakukan koordinasi dengan user dalam menentukan saran dan solusi yang paling sesuai dengan user. Untuk setiap saran dan solusi yang telah disetujui dan diberi tanda pada dokumen, dibahas lagi untuk memastikan kebenarannya. Ada kalanya pada saat dibahas kembali user telah lupa atau menjadi ragu kembali akan saran dan solusi yang telah dipilihnya sendiri. Karena itu mulailah memandu dan mengarahkan user kembali pada pembahasan terhadap saran dan solusi yang sebelumnya telah dibahas. Pastikan semua kebutuhan user telah diperoleh suatu kesepakatan akan saran dan solusi yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

4. Membuat Dokumentasi Kebutuhan User

a. Kebutuhan User Diidentifikasi Berdasarkan Hasil Wawancara Dengan User

  Dari hasil wawancara dengan user, identifikasikan kebutuhan user. Untuk mengidentifikasi kebutuhan akan sistem dan subsistem, pelajari dari bagan alir yang sebelumnya telah dibuat. Sedangkan untuk mengidentifikasi kebutuhan akan komputer yang mendukung sistem dan subsistem tersebut pelajari dari dokumen pencatatan hardware dan

  

tools. Dari hasil pembelajaran terhadap bagan alir sistem dan subsistem, akan diketahui

  kebutuhan user akan sistem dan subsistem, kemudian dari kebutuhan tersebut akan dibuat

  

software yang telah di-costumize sesuai dengan kebutuhan tersebut. Logika software akan

  mengacu pada bagan alir yang telah dibuat tersebut. Untuk kebutuhan akan hardware dan

  

tools, dari hasil pembelajaran dari dokumen pencatatan hardware dan tools dapat diketahui

seberapa besar kebutuhan user untuk menjalankan sistem (software) yang telah dibuat.

  Berapa banyak dibutuhkan komputer untuk server dan client, berapa banyak dibutuhkan modem, kabel UTP, dan sebagainya.

  Rangkumlah semua identifikasi tersebut dalam catatan berikutnya. Bila untuk kebutuhan sistem, buatlah pada halaman terakhir dari pencatatan kebutuhan modul dan submodul. Sedangkan untuk kebutuhan hardware dan tools, buatlah pada halaman terakhir dari pencatatan kebutuhan hardware dan tools.

  

b. Dokumen yang Berkaitan Dengan Kebutuhan User Dibuat Sesuai Dengan

Standar Pembuatan Dokumen

  Semua hasil wawancara dan pencatatan dirapikan sesuai dengan modul dan submodul yang ada. Setiap dokumen sesuai modulnya masing-masing dijadikan satu folder. Tandatangani pada cover masing-masing dokumen (gambar 1.1), baik oleh pihak pengaju proyek, maupun oleh user yang diwakilkan oleh masing-masing penanggungjawab, biasanya oleh orang yang diwawancarai. Semua dokumen-dokumen tersebut nantinya akan diolah, dimana proyek masuk dalam tahap developing. Dokumen-dokumen tersebut akan menjadi panduan oleh pihak atau instansi pengaju proyek dalam penyelenggaraan proyek. Dokumen ini juga bisa menjadi bukti apabila user melakukan complain atas proyek yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. User sendiri mendapatkan copy-an dari dokumen- dokumen tersebut.

5. Dokumen Survei Teknis

a. Kebutuhan Dokumentasi

  Suatu proses bisnis (dalam hal ini bisnis bukan hanya perdagangan saja, melainkan suatu proses pada pelaksanaan manajemen) penting untuk implementasi suatu program atau sistem. Bahaya yang dihadapi oleh proyek Intranet dan Internet adalah kecepatan yang harus digunakan pada saat implementasi. Pemendekan siklus pengembangan untuk suatu proyek bukanlah merupakan suatu alasan yang baik. Pada suatu bagian sistem informasi, menaikkan kualitas proses biasanya melibatkan elemen berikut ini:

   Metodologi.

  Suatu cara, metoda, untuk mencapai tujuan. Suatu metodologI berlaku secara umum, dengan perencanaan tingkatt inggi, dan digunakan sebagai landasan setiap proyek. Ada beberapa metoda khusus untuk beberapa jenis proyek yang khusus, seperti metodologi untuk Internet atau Intranet.

   Dokumentasi.

  Dokumen khusus, yang pada awal proyek akan menerangkan secara garis besar. Yang akan dilengkapi pada setiap proyek yang dilaksanakan. Contoh dokumentasi adalah: Functional Specification, Cost-benefit Analysis, and Return of Investment.  Standard.

  Panduan yang disusun dan digunakanpada suatu institusi untukmenyelesaikan suatu pekerjaan. Contoh standard ini adalah: kesepakatan penamaan untuk berbagai macam kode, kesepakatan layar GUI, kesepakatan data modelling. Standard ini penting karena merupakan landasan pengembangan sebagai kerangka kerja, komunikasi. Juga untuk mengontrol kualitas serta menjaga kontinuitas pengembangan.

  Hal penting dari suatu Bussines Process Reengineering (BPR) adalah mengoptimasi metoda untuk melaksanakan suatu pekerjaan, yang dapat dipakai ulang untuk proyek mendatang. Setelah suatu metodologi ditentukan, akan lebih mudah untuk para manager memamahi pola antar proyek dan menentukan mana yang bekerja dan mana yang tidak. Akan lebih mudah mengetahui mengapa suatu proyek menjadi gagal, dan mengetahuititik penting yang mengakibatkan kesuksesan suatu proyek. Kesuksesan inilah yang sering disebut dengan best practices. Bila hal ini telah didefinisikan maka dapat digunakan berulan ulang sehingga dikenal dengan istilah reusable process. Untuk kesuksesan suatu proyek, disain dan implementasi harus dilakukan dengan sama baiknya. Pada suatu BPR, problem sering kali didiefinisikan oleh manager tingkat tinggi, yang tak mengetahui bagaimana pekerja sebenarnya mengerjakan hal tersebut. Pada kasus lain, seringkali konsultan melakukan proses BPR tanpa memahami dengan benar bagaimana proses tersebut dilaksanakan. Solusidari permasalahan ini adalah kesepakatan penggunaan BPR dan keterli-batan setiap personal. Proses harus dievaluasi oleh developer, analis, arsitek sistem, manager, dan juga oleh pengguna. Pendekatan ini lebih kepada pendekatan bottom up dari pada top down . BPR membutuhkan sejumlah konsensus yang harus disepakati untuk dilaksanakan secara bersama-sama.

b. Dokumentasi proyek Dokumentasi adalah suatu hal yang pertama-tama harus ditentukan dan diselesaikan.

  Hal yang penting agar dokumentasi dapat disusun dengan sukses adalah dilakukan dengan cara mengintegrasikan dokumentasi ini dengan metodologi, sehingga proses dokumentasi dilakukan ketika setiap langkah development dilakukan, dari pada melakukannya setelah selesai. Bentuk dasar dari dokumentasi ini sebaiknya juga dilakukan untuk proyek-proyek yang lainnya. Pada suatu proyek biasanya terdapat enam proses yang saling terkait dan dinamis. Proses ini adalah :

  1. Pendefinisian

  2. Perencanaan

  3. Organisasi

  4. Pengawasan

  5. Penyelesaian

  6. Leading Setiap proses akan memiliki keluaran yang akan menjadi masukan bagi proses yang lainnya. Proses-proses ini memberikan beberapa keuntungan termasuk :

  • Mengetahui dampak teknologi dan bisnis
  • Menghitung estimasi biaya sesungguhnya
  • Menentukan tingkat usaha • Mencapai suatu penyelesaian yang paling efektif biayanya.
  • Memilih perangkat bantu dan teknik terbaik

c. Pendefinisian

  Dengan mendefinisikan proyek dengan tetap, diharapkan proyek dapat mulai dan diakhiri dengan biaya yang paling efektif. Termasuk menjawab : who, what, when, where, why and how dari pelaksanaan proyek tersebut. Perangkat bantu untuk melaksanakan tugas ini disebut dengan Statement of the Works (SOW). SOW adalah kesepakatan antar client dan developer. Dokumen ini ditulis berdasarkan perspektif bisnis dan teknis yang berisi topik-topik berikut ini :

  • Pengantar (misal informasi latar belakang)
  • Tujuan dan obyektif (misal cost, jadwal, dan kualitas)
  • Scope (misal, aplikasi HTML atau VRML)
  • Assumsi (misal kemampuan penanganan peningkatan traffic jaringan)
  • User • Sumber daya (misal spesialis jaringan, programmer)
  • Milestone untuk penjadwalan (misal waktu akhir testing)
  • Pembiayaan (biaya langsung dan overhead)
  • Amandement (definisi ulang dari penyerahan pekerjaan)
  • Tanda tangan (manajemen senior dan komunitas pengguna) SOW memberikan keuntungan ketika digunakan untuk memulai suatu proyek Intranet. Yaitu :
  • Menjelaskan biaya dan jadwal juga asumsi utama tentang proyek • Menjelaskan peranan dan tanggung jawab.
  • Mengukuhkan definisi hal yang akan dicapai proyek Intranet tersebut.
  • Mendorong diselesaikannya proyek tersebut, karena adanya kesepakatan tertulis dalam dokumen tersebut (tanda tangan).

  Di samping itu SOW ini akan membantu menentukan tanggung jawab sekuriti pada tingkat tinggi, perawatan dokumentasi, perangkat lunak, data, perangkat keras, dan pengelolaan sistem. Dengan kata lain akan mendefinisikan siapa yang berperan sebagai web-masters, document-master, dan document-owners. SOW juga mencegah permasalahan yang timbul di tahapan berikutnya dari pengembangan sistem.

  d. Perencananaan

  SOW menjabarkan biaya secara kasar, penjadwalan, kualitas, dan sumberdaya manusia pada suatu proyek. Dengan informasi ini perencanaan dilakukan dengan berdasarkan pada informasi ini. Perencanaan sebagai langkah berikutnya meliputi 6 tahapan yang dapat dilaksanakan secara berurutan ataupun paralel:

  • Menyusun Work Breakdown Structure (WBS)
  • Mengestimasi waktu pelaksanaan proyek
  • Mengalokasikan sumber daya
  • Menghitung pembiayaan
  • Menyusun jadwal kerja
  • Pengelolaan resiko

  e. Menyusun WBS

  Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan secara hirarkis menerakngak komponen komponen yang harus dibangung, dan pekerjaan yang berkaitan dengannya. Sebagai contoh pada tabel di bawah ini :

  Nomor Pekerjaan Pekerjaan

  1.0 Home Page

  1.1 Penentuan isi

  1.2 Penentuan format dan layout

  1.3 Penyusunan homepage

  2.4 Sekuriti

  2.5 Otentikasi

  2.6 Pembatasan akses

  2.7 Firewall

  2.8 Event Logging

  2.9 Enkripsi

  2.10 Kebijaksanaan

  3.11 Monitoring

  3.1.1 Baseline dan trend analysis

  3.2 Metrics

  3.2.1 Penentuan metoda untukmenghitung waktu koneksi

  3.2.2 Penentuakn metoda untuk menghitung throughput rate

  3.2.3 Penentuan metoda untuk menghitung waktu respon

  4.3.1 Perangkat keras

  4.3.1.1 Penentuan kebutuhan perangkat keras client

  4.1.6 Penentuan kebutuhan perangkat keras server

  Dengan memanfaatkan daftar pekerjaan pada WBS, dapat dilakukan pekerjaan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerajaan tersebut. Perkiraan dilakukan dengan beberapa pertimbangan: ketersediaan sumber daya dan

   Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan  Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya,menyusun jadwal, dan menghitung biaya  Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek Intranet.

  4.13 Client Model WBS memberikan beberapa keuntungan

  4.2.12 IP addres, URL dan nama domain

  4.2.11 Platform

  4.2.10 Directory listing - struktur

  4.9 Perangkat lunak

  4.1.8 Instalasi perangkat keras server

  4.1.7 Pemilihan perangkat keras server

  4.5 Perangkat keras Server

  4.3.1.2 Pemilihan perangkat keras client

  4.4 Server

  4.3.2.9 Konfigurasi perangkat lunak

  4.3.2.1.8 Instalasi sistem operasi ^ A

  4.3.2.1.7 Instalasi browser

  4.3.2.1.6 Instalasi telnet

  4.3.2.1.5 Instalasi email

  4.3.2.1.4 Instalasi FTP

  4.3.2.3 Instalasi perangkat lunak

  4.3.2 Perangkat lunak

  4.3.1.3 Instalasi perangkat keras client

f. Mengestimasi waktu pelaksanaan proyek

  kompleksitas. Kemudian dijabarkan dalam kalendar atau ow time . Biasanya optimasi dilakukan secara:  most optimistic. Waktu ideal untuk menyelesaikan pekerjaan, diasumsikan segala sesuatunya berjalan lancar, dan sempurna.  most likely. Waktu yang dibutuhkan pada kondisi kebanyakan, tipikal dan normal.  most pessimistic. Waktu yang dibutuhkan ketika keadaan paling sulit terjadi.

  Estimasi waktu dilakukan dan dibagi dalam unit (misal 8 jam hari). Estimasi waktu untuk suatu proyek Intranet lebih sulitdari proyek pengembangan aplikasi lainnya. Hal ini karena masih sedikit proyek yang dapat digunakan sebagai patokan menghitung waktu pelaksanaan. Dalam mengestimasi waktu ini juga harus dipertimbangkan beberapa hal, misal pengalaman teknologi server yang digunakan,keahlian Perl, CGI, Java dan HTML, browser, dan juga bekerja dalam lingkungan TCP/IP.

  g. Penentuan resiko Prioritas penting ditentukan pada seetiap proyek, termasuk juga pada proyek Intranet.

  Sebab seperti halnya Internetada beberapa permasalahan sekuriti (seperti akses tanpa hak), dan karena adanya banyak komponen pembentuk sistem (misal browser dan server) yang terlibat, resiko dapat menjadi tinggi. Penentuan resiko akan membantu melakukan identifikasi resiko yang dihadapi setiap komponen. Dengan informasi ini seorang manajer proyek dapat menentukan tingkat kepentingan setiap tugas dan menentukan estimasi waktu untuk itu. Manajer proyek dapat berkonsentrasi pada waktu dan sumber daya pada elemen yang terkritis dari penjadwalan.

  h. Menyusun jadwal kerja

  Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi penjadwalan :  Bar Chart, yang hanya menerangkan ow time dari setiap pekerjaan dan tanpa keterkaitan antar pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada presentasi  Network diagram, yang menenjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi saat kritis pada jadwal.

  Suatu network diagram, merupakan cara terbaik untuk merencanakan secara detail, dan mengikuti perkembangan proyek. Diagramini akan menghubungkan pekerjaan terkait, dan waktu mulai dan berakhirnya dari pekerjaan tersebut. Mengidentifikasi keterkaitan pekerjaan pada proyek Intranet adalah sangat penting sebab komponen-komponen tersebut saling terkait agar dapat bekerja sesuai dengan fungsinya

  Mengalokasikan sumber daya

  Pada dasarnya harus dilakukan pengimbangan waktu setiap pekerjan dan ketersedian dan kemampuan sumber daya. Harus ditentukan level load dari sumber daya, agar tak ada personal yang bekerja terlalu berat, dan ada yan terlalu ringan. Pada proyek Intranet halini sulit, karena tidak tersedianya sumberdaya manusia yang memiliki keahlian tersebut, oleh sebab itu harus disusun jadwal yang realistis. Dan bahkan mungkin dilakukan revisi penjadwalan.

  Menghitung pembiayaan Yang menjadi permasalahan, apakah biaya yang akan dikeluarkan sesuai dengan SOW.

  Jika sesuai, maka pekerjaan perencanaan selesai, bila tidak harus dilakukan revisi. Bila memang sulit harus dilakukan negosiasi dengan pihak pemberi kerja. Ketika melakukan perhitungan biaya perlu dipertimbankan beberapa biaya tersem-bunyi, misal training, dokumentasi.

i. Organisasi

  Proses ini adalah proses yang melibatkan penyusunan suatu infrastruktur yang akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ketika melaksanakan proyek. Yang harus dipertimbangkan adalah :

   Struktur team  Dokumentasi  Pertemuan

  Struktur team