PELAYANAN KESEHATAN PRIMAIR DAN MANAJEMEN PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN
PRIMAIR DAN MANAJEMEN
PUSKESMAS
BAHAN KULIAH AKM
Suprijati Rochadi, dr.,MS

BAB I
PELAYANAN KESEHATAN
PRIMAIR
A. Permasalahan yang dihadapi Indonesia dibanding
kesehatan pada dekade 1990-2000 :
 Adanya perubahan tata nilai masyarakat akibat
meningkatnya

pendidikan,

sosial

ekonomi,

perkembangan profesi dan IPTEK

 Indonesia memasuki era pasar bebas, globalisasi di
segala bidang menyebabkan adanya tranformasi
masyarakat lokal menjadi masyarakat global

B. Untuk menyikapi perkembangan globalisasi dilakukan :
1. WHO ( 2008 ) melakukan reformasi pelayanan kesehatan
primair (PHC) dengan :
a. reformasi cakupan Universal yang menjamin sistem
kesehatan

berkontribusi

pada

keadilan

dan

kesejahteraan.
b. Reformasi


penyampaian

pelayanan

dengan

mereorganisasi pelayanan kesehatan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat
c. Reformasi kebijaksanaan publik
d. Reformasi kepemimpinan, keterbukaan, partisipasi

2.

SKN (2009) disusun dengan pendekatan

revitalisasi

pelayanan kesehatan


primair

meliputi :
a.Cakupan pelayanan kesehatan adil dan
merata
b.Pelayanan

kesehatah

rakyat
c.Kebijakan nasional dan
d.kepemimpinan

berpihak

pada

3.

UU RI no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah.

Perubahan

pembangunan

menjadi

Pemberdayaan

Masyarakat.

perubahan paradigma sehat,
upaya

promotif

dan


masyarakat
Mendorong

menekankan pada

preventif

tanpa

mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif.
4. Puskesmas didirikan untuk memberikan pelayanan
kesehatan

primair,

terpadu bagi seluruh

menyeluruh,

pokok


masyarakat.

dan

penduduk di wilayah kerjanya.

Upaya kesehatan yang
program

paripurna

untuk

diselenggarakan merupakan
mewujudkan

kesejahteraan

PUSKESMAS

Puskesmas yang dicanangkan sejak 1969 telah
menyebar

dan

minimal

kecamatan.Puskemas

satu

didukung

buah

disetiap

oleh

jaringan


berupa Pustu, Pusling dan bidan di desa. Hasil yang
dicapai belum optimal sehingga perlu dilakukan
revitalisasi hasilnya perubahan konsep Puskesmas
yang telah ditetapkan melalui KEPMENKES No.128/
MENKES/KEP/II/2004
Puskesmas.

tentang

Kebijakan

Dasar

1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis
Dinas

Kesehatan


Kab/Kota

bertanggung

jawab

pembangunan

kesehatan

yang

menyelenggarakan
di

satu

atau

sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit

pelaksana tehnis : melaksanakan sebagian
tugas Dinas Kesehatan Kab/Kota.

2. Tujuan Puskesmas
Mendukung tercapainya
pembangunan
nasional
kesadaran,

tujuan

kesehatan

yakni

meningkatkan

kemauan

dan


kemauan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas.

Visi Puskesmas
Tercapainya

kecamatan

terwujudnya

Indonesia

sehat
sehat.

menuju
Indikator

kecamatan sehat :
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan

pelayanan

kesehatan

yang

bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
setinggi-tingginya

3. Fungsi Puskesmas

a. Pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan
1. Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia
usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan
pembangunan yang berwawasan kesehatan
2. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan
dari

penyelenggaraan

setiap

program

pembangunan di wilayah kerjanya
3. Mengutamakan

pemeliharaan

pencegahan penyakit

kesehatan

dan

B. Pusat pemberdayaan masyarakat
Berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat.
1. Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat
2. Berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan
3. Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan

c. Pusat pelayanan kesehatan
strata pertama
Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan
1. Pelayanan kesehatan perorangan
2. Pelayanan kesehatan masyarakat

4. Upaya puskesmas
A. Upaya kesehatan wajib

1. Upaya

kesehatan

ibu,

anak

dan

keluarga

berencana (KB)
2. Upaya promosi kesehatan
3. Upaya kesehatan lingkungan
4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya

pencegahan

penyakit menular
6. Upaya pengobatan dasar

dan

pemberantasan

B. Upaya Kesehatan Pengembangan
Dilaksanakan
sesuai
dengan
masalah
kesehatan masyarakat yang ada dan
kemampuan Puskesmas
Contoh :
1. Upaya kesehatan kerja
2. Upaya kesehatan gigi dan mulut
3. Upaya kesehatan lansia
4. Upaya kesehatan sekolah
5. Upaya kesehatan jiwa

C. Upaya Kesehatan
Penunjang
1.Laboratorium medis dan
kesehatan masyarakat
2.Pencatatan dan pelaporan

5. Azas Penyelenggaraan Puskesmas
A. Azas Pertanggung jawaban wilayah
 Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerjanya
 Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung
 Ditunjang dengan Puskesmas Pembantu, Bidan di desa,
Puskesmas Keliling
B. Azas Pemberdayaan Masyarakat
 Puskesmas harus memberdayakan perorangan,
keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam
menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas
 Potensi masyarakat perlu dihimpun UKBM

C. Azas Keterpaduan
1.Lintas Program
2.Lintas Sektoral
Setiap upaya terpadu
diselenggarakan secara terpadu
- Keterpaduan lintas program -------LOKAKARYA MINI BULANAN
- Keterpaduan lintas sektoral -------LOKAKARYA MINI TRIBULANAN

D. Azas Rujukan
1. Rujukan Medis
Rujukan kasus
Bahan pemeriksaan
Ilmu pengetahuan
2. Rujukan Kesehatan Masyarakat
Rujukan sarana dan logistik
Rujukan tenaga
Rujukan operasional

6. ORGANISASI PUSKESMAS
a. Struktur Indonesia

b. Pola Organisasi

7. Satuan penunjang puskesmas
Setiap Puskesmas dibantu dua Puskesmas
Pembantu, satu Puskesmas keliling dan bidan di
desa pada tiap-tiap desa

8. Puskesmas dengan tempat tidur
a. Puskesmas Perawatan

1.Puskesmas yang diberi tambahan
ruangan dan fasilitas untuk menolong
penderita gawat darurat
2.Merupakan
pusat
rujukan
antara
penderita gawat darurat sebelum dapat
dibawa ke rumah sakit
3.Terletak kurang lebih 20 km dari rumah
sakit, lalu lintas mudah dicapai dari
puskesmas disekelilingnya
4.Berada di daerah rawan kecelakaan lalu
lintas, atau di daerah rawan endemis,
misalnya endemis diare dll

b. Pos Pelayanan Terpadu ( Pos
Yan Du)
Pelayanan
kesehatan
yang
diselenggarakan oleh masyarakat
untuk
masyarakat
dengan
dukungan
teknis
petugas
puskesmas

BAB II
MANAJEMEN PUSKESMAS

A.Manajemen Puskesmas / AKM di
Puskesmas
1.Defnisi
Manajemen
Puskesmas/AKM
di
puskesmas
adalah
rangkaian
kegiatan
yang
bekerja
secara
sistematik
untuk
menghasilkan
output puskesmas yang efektif dan
efsien :

Untuk dapat mewujudkan visi misi dan
tujuan Puskesmas, diperlukan modal
manajemen yang cocok dan efektif.
Untuk Puskesmas yang bersangkutan
antara
lain,
Model
Manajemen
Puskesmas P1, P2, P3.
P1 : Perencanaan
P2 : Penggerakan dan Pelaksanaan
P3 : Pengawasan, Pengendalian dan
Penilaian

3. Perencanaan (P1) tingkat Puskesmas secara
Partisipatif :
Metode MBO ( Manajemen by Objektif ).
Keberhasilan perencanaan sangat ditentukan
oleh proses perencanaan. Proses perencanaan
Puskesmas

harus

mengikut

sertakan

seluruh

pegawai (staf) Puskesmas dan stake holders,
secara partisipatif juga mengikut sertakan BPP
( Badan …..).
Pendekatan

partisipatif

yang

diterapkan adalah manajemen by objektif.

berhasil

Tujuan MBO adalah suatu proses dimana
pimpinan, karyawan dan stake holders dalam
orgnisasi bersama-sama mengidentifkasi tujuan,
menetapkan

bidang

tanggung

jawab

pokok

setiap karyawan dalam hubungannya dengan
hasil yang diharapkan.
Keunggulan MBO adalah adanya kesepakatan
antara

pimpinan

dengan

karyawan

tentang

tujuan kinerja organisasi dikerjakan bersamasama dilanjutkan evaluasi bersama.

4. Proses langkah perencanaan
program kesehatan
a. Problem Identifcation ( Indentifkasi Masalah)
1. Measurementand Assesment (pengenalan medan
dan penjajakan)
Kegiatan mengumpulkan atau mengukur data.
Data diperoleh
dengan menjabarkan berbagai
variabel yang hendak/diketahui masalahnya.
2. Bebeapa yang diukur :
a. Analisis situasi :
 Resources / sumber data
 Conditioning factor : demografer,
pendidikan penduduk, perekonomian

sanitasi,

 Indikator kesehatan : morbiditas, mortalitas,
disabilitas

b. Data diagnosa komunitas diantaranya :
 Demograf
 Sebab morbiditas dan moralitas
 Pemanfaatan pelayanan
 Pola gizi
 Keadaan komunitas
 Perilaku kesehatan
 Lingkungan

c. Karakteristik population at risk :
 Umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota
keluarga, pekerjaan
 Health believe
 Sumber daya keluarga
 Illness
 Upaya mencapai pengobatan

d. Faktor dan variabel dalam SKN
 Derajat kesehatan
 Upaya kesehatan
 Perilaku kesehatan
 Pengadaan sumber daya
 Lingkungan
 Potensi masyarakat

e. Analisis data
 Pengelompokan data
 Penyajian data

3. Masalah Kesehatan
a. Masalah kesehatan apabila terdapat :
 Kesenjangan antara kenyataan/hasil terhadap
harapan/ standart/ target/ pedoman
 Perhatian (concern)
Adanya perhatian terhadap gap ( kesenjangan ),
lack ( kekurangan) dari administrator
 Tanggung jawab ( responsibility )
Administrator kesehatan bertanggung jawab
untuk memperkecil/meniadakan gap tersebut

b. Adanya masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

P=GxCxR
atau
M=KxPxT
Keterangan :
G = Gap
C = Concern
R = responsibility
M = Masalah
K = Kesenjangan
P = Perhatian
T = Tanggung jawab

c. Prioritas Masalah Kesehatan
Ada 4 teknik menentukan prioritas
masalah :
Scoring technique ( teknik
penilaian )
Alteration rangking technique
(penentuan rangking atas
bawah)
Paired comparation technique
(teknik perbandingan pasangan)
Criteria matrix technique

d. Teknik Penilaian ( Scoring Technique )
Menetapkan prioritas masalah :
1. Scoring Technique ( lihat tabel 1.1 : Teknik Penilaian ( Scoring
Technique )
Dilakukan kualifikasi dalam bentuk nilai skor berskala 1-5
menurut masing-masing parameter jumlah skor atau rata-rata
skor terbesar dari parameter disebut masalah prioritas utama
2. Non Scoring Technique
a. Delphi Technique
Kesepakatan sekelompok orang yang sama keahliannya
b. Delbeg Technique
Kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya

b. Problem Solving
1. Menyusun alternatif solution
a. Pendekatan analisis
 Pemecahan secara historis
 Pemecahan melalui percobaan
b. Pendekatan secara Heuristic ( coba-coba )
c. Perenungan
d. Analogi

2. Prioritas jalan keluar
lihat dalam contoh

NO

DAFTAR ALTERNATIF
JALAN KELUAR

EFEKTIVITAS

EFISIENSI

JUMLAH
MxIxV

M

I

V

C

C

1

A

4

3

2

3

8

2

B

3

2

4

4

6

3

C

5

4

5

2

30

Keterangan Tabel 2 :
P

= Prioritas jalan keluar

M = Magnitud : besarnya masalah yang bisa diatasi jika
solusi tersebut

dilaksanakan ( turunnya prevalensi

dan beberapa masalah yang lain )
I

= Impotency : kelanggengan selesainya masalah

V

= Valuability : yakni sensitifnya dalam mengatasi masalah

C

= Cost yang diperlukan

Pada contoh di atas, prioritas jalan keluar yang terpilih adalah
C, karena nilai yang dimiliki paling tinggi

3. Pengambilan keputusan (decision making)
Normatif
Titik berat pada tehnik pengambilan keputusan. Ada 2 bentuk pengambilan
keputusan :
a. Pengambilan keputusan tertutup
Mengesampingkan masukan lain yang berasal dari lingkungan
Beberapa cirinya :
1. Perhitungan matematik atau grafs
2. Terdapat suatu model
3. Perlu diketahui perkiraan hasil probabilitas dan semua
kejadiaannya/perangkat alternative
b. Pengambilan keputusan terbuka
Titik berat pada perilaku pengambilan keputusan
Beberapa cirinya :
1. Bersifat intuitif
2. Dapat berbentuk uji coba
Contoh :
 Delbeq/nominal group technique
 Penelitian operation research

4. Penetapan tujuan
Penetapan tujuan dengan maksud :
1. Memperoleh deskripsi tentang hasil yang ingin dicapai
(target)
2. Mengidentifkasi unit kegiatan
What

= apa yang ingin dicapai

Whom = populasi yang ingin dituju ( sasaran )
Who

= siapa yang bertanggung jawab

Where = daerah/tempat pelaksanaan
Whwn = kapan tujuan tersebut harus dicapai
How many = seberapa banyak yang ingin dicapai

5. Penjabaran tujuan
1. Goal (tujuan umum) : memperbaiki keadaan
umum
2. Policy objective : memperbaiki keadaan spesifk
3. Program objective : efek
4. Service objective : output suatu proses
5. Resources objectives : input produk dari
pelaksanaan
6. Implementation objectives : kegiatan untuk
memenuhi resources objectives

6. Penyusunan rencana kegiatan
1. Gant chart ( lihat contoh Gant Chart tabel :1.3 )
2. Gant chart and milestone
3. Network of milestone
4. Pert / CPM
Table 3 Gant chart usulan kegiatan
N
O

UPAYA
PUSKESMA
S

KEGIATAN

TUJUAN

SASARAN

TARGET

WAKTU

VOLUME
KEGIATAN

LOKASI
PELAKS
ANAAN

TENAGA
PELAKS
ANAAN

HASIL YANG
DIHARAPKAN

Table 4 : pelaksanaan kegiatan (RPK/POA)
NO

KEGIATAN

SASARAN

TARGET

VOLUME
KEGIATAN

RENCANA
PELAKSA
NAAN

JADWAL

KEBUTU
HAN
PELAKS
ANAAN

c. Perencanaan upaya kesehatan wajib
Menyusun usulan kegiatan ( dalam bentuk
matrix)
Mengajukan R.U.K ke Dinkes tingkat II
( Kabupaten dan Kota )
Menyusun RPK kegiatan telah disetujui ( dalam
bentuk matrix )

d. Perencanaan upaya kesehatan pengembangan

1. Identifkasi upaya kesehatan pengembangan dengan
cara :
a. Survey mawas diri
b. Perumusan masalah dan identifkasi potensi
dengan Delbeq Technique, melalui kesepakatan
kelompok
2. Menyusun usulan kegiatan (RUK)
3. Mengerjakan RUK ke Dati II ( Kabupaten dan Kota )
4. Menyusun rencana pelaksanaan (RPK)
5. RUK dan RPK dalam bentuk matrik (Gant Chart)
lihat perencanaan upaya kesehatan wajib

a. Teknik Survey mawas diri
1. Kegiatan pengumpulan data untuk
mengenali keadaan dan masalah yang
dihadapi, serta potensi untuk mengatasi
masalah
2. Pelaksanaan
Pengumpulan data
Pengumpulan data
Penyajian data

b. Delbeq Technique
Perumusan masalah dan identifkasi potensi
melalui kesepakatan kelompok yang memahami
masalah tersebut
1.Pembentukan tim
2.Menyusun daftar masalah
3.Menetapkan kriteria penilaian masalah
4.Menetapkan urutan masalah berdasarkan
kriteria dilengkapi uraian tentang potensi
yang dimiliki

5. Penggerakan
( Actuating orang
)
Actuating
adalah aktivitas mempengaruhi
lain agar
mereka mau melaksanakan berbagai usaha untuk mencapai
sasaran/tujuan administrasi.
a. Cara penggerakan dengan
1. Perintah
2. Petunjuk
3. Bimbingan
4. Surat edaran
5. Rapat koordinasi
6. Pertemuan/lokakarya (workshop)
Lokakarya mini di Puskesmas. Ada 3 lokakarya mini yaitu :
 Lokakarya mini pertama : setiap tahun satu kali
 Lokakarya mini tribulanan : untuk monitoring kegiatan
(lintas sector)
 Lokakarya mini untuk monitoring dan evaluasi (hanya
staf puskesmas)

6.Pengawasan dan pengendalian (Controlling)

Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan
pekerjaan/kegiatan yang sudah dilaksanakan, menilainya
terhadap rencana serta mengoreksinya agar pelaksanaan
dilakukan sesuai dengan rencana.
a. Prinsip pengawasan
1. Ada rencana yang jelas
2. Harus mampu adanya tindakan perbaikan
3. Harus bersifat feksibel
4. Pemberian instruksi jelas serta kewenangan pada
bawahan
5. Harus ekonomis
6. Dapat dimengerti
7. Dapat merefexi pola organisasi

b. Proses pengawasan
1. Menetapkan standar sebagai alat ukur
mengumpulkan data/fakta
2. Mengadakan penilaian (evaluasi)
3. Mengadakan perbaikan (corective action)
c. Standar pengawasan
1. Norma : ditetapkan atas dasr pengalaman
2. Kriteria : standar yang ditetapkan dan diharapkan
sebagai ukuran

pelaksanaan program secara

memuaskan pada tingkat kepuasaan

tertentu

d. Jenis/ Kategori Pengawasan
1. Waktu
a. Preventif (mencegah penyimpangan)
b. Repressif : bersifat menekan, mengoreksi adanya
penyimpangan
2. Objek pengawasan
a. produksi
b. keuangan
c. waktu
d. manusia
e. kegiatan
3. Subjek pengawasan
a. Intern (dari dalam organisasi)
b. Extern (dari luar organisasi)
4. Cara pengumpulan data :
- personal observation, inspection

7. Pelaksanaan dan pengendalian
Adalah proses penyelenggaraan, pemantauan dan
penilaian terhadap penyelenggaran rencana tahunan
Puskesmas.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pengorganisasian
Ada 2 macam pengorganisasian
Pertama : pemantauan para penanggung jawab dan
pelaksana untuk setiap wilayahnya
Kedua : penggalangan kerja sama lintas sektor
 secara langsung antara sektor terkait
 Secara tidak langsung melalui pertemuan koordinasi
lintas sektor
2. Penyelenggaraan
Dilakukan kegiatan sesuai dengan rencana.

3. Pemantauan
Dilakukan kegiatan sesuai dengan wancana
a. Telaahan internal bulanan terhadap penyelenggaran program
Data yang diambil dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)
Kesimpulannya dirumuskan dalam bentuk :
 Pertama : kinerja Puskesmas terdiri cakupan, mutu dan
biaya
 Kedua : masalah dan hambatan yang diketemukan saat
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas. Telaahan dilakukan
pada lokakarya mini bulanan.

8. SIMPUS
Pengertian : suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan
manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.
Sumber informasi :
1. SP2TP terdiri dari
 Catatan kartu individu, rekam kesehatan keluarga dan bukan
register
 Laporan bulanan, tahunan dan KLB
2. Survey lapangan
3. Laporan lintas sektor
4. Laporan sarana kesehatan swasta

Daftar pustaka
Azrul Azwar, dr.MPH, 1988, “Pengantar Administrasi
Kesehatan”, PT.Bina Rupa Aksara.
Departemen Kesehatan R.I.,2004, “Sistem Kesehatan
Nasional” Jakarta.
Subur Prayitno, dr.MS., 1997. “ Dasar-dasar Administrasi
Kesehatan Masyarakat”, Airlangga University Press.
Departemen Kesehatan R.I, 1990, “Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Indonesia”. Jakarta.
Dep.Kes.R.I, 2004, “Kebijaksanaan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat”. Jakarta.
Trihono, Arrismes, 2005, “Manajemen Puskesmas
berbasis Paradigma Sehat”.CV.Agung Seto
W.H.O, 1990, “Strategy Global Untuk Kesehatan Bagi
Semua Pada tahun 2000”.Geneva