Bagian materi dari Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi D III Jamu, Jurusan Jamu, Poltekes Kemenkes Surakarta Dosen Pengampu : Bambang Yunianto

  Bagian materi dari Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat

Program Studi D III Jamu, Jurusan Jamu, Poltekes Kemenkes Surakarta Dosen Pengampu : Bambang Yunianto Defnisi Epidemiologi (Laast , 1988) :

Ilmu tentang distribusi dan determinan – determinan dari

keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu , serta penerapan dari ilmu ini guna mengendalikan masalah-masalah kesehatan.

  

Selanjutnya para ahli epidemiologi mempunyai perhatian

tidak hanya kepada kematian, penyakit , dan kecacatan saja, tetapi juga kepada status kesehatan yang positif , dan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan.

  Epidemiologi sering digunakan untuk menggambarkan status kesehatan dari kelompok-kelompok populasi tertentu. Akhir-akhir ini epidemiologi juga digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi efektivitas dan efsiensi dari

pelayanan kesehatan. Sanitasi dalam mengendalikan

diare, status imunisasi dengan campak, TT dengan TN

  Batasan Penyakit Keadaan dimana terdapat gangguan pada

   bentuk dan fungsi tubuh, sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal. Keadaan yang bersifat obyektif, sedangkan

   rasa sakit adalah suatu keadaan yang bersifat subyektif.

   Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit, sebaliknya meskipun seseorang yang selalu mengeluh sakit belum tentu ditubuhnya ditemukan suatu penyakit. Model Timbulnya Penyakit

  I. Model Segitiga Epidemiologi (The Epidemiologic Triangle)

  II. Model Jaring-Jaring Penyebab (The Web Causation)

III. Model Roda (The Wheel)

1. MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

  

Pendekatan epidemiologi yang populer saat ini adalah ,

model pendekatan yang menggambarkan interaksi antara

pejamu (HOST), penyebab (AGENT) dan lingkungan

(ENVIRONMENT) dimana pejamu dan penyebab penyakit

berada.

  

Diantara ketiga faktor tersebut terjadi keseimbangan

yang dinamis, apabila semuanya seimbang, seseorang

dalam keadaan sehat. Hal ini memberikan inspirasi dalam

upaya pencegahan dan penganggulangan, jika terjadi

gangguan keseimbangan maka menyebabkan timbulnya

penyakit atau masalah kesehatan.

  

Hubungan antara faktor-faktor tersebut di atas sangat

bervariasi . Pada saat investigasi peningkatan suatu kasus,

hendaknya menyadari adanya variasi besar dari masing-

masing faktor , sehingga hati-hati dalam menyimpulkan

suatu masalah / penyakit, sehingga dapat diperoleh usulan

pencegahan dan pengendalian secara lebih tepat dan

terarah.

  MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE) HUBUNGAN HOST, AGENT DAN ENVIRONMENT HOST ENVIRONMENT AGENT

  Penyebab (AGENT) Adalah penyebab langsung terjadinya masalah Dalam pengertian epidemiologi, penyebab tidak

hanya terbatas dari unsur biologis saja, namun juga

termasuk unsur kimiawi, dan unsur fsik

  Unsur Biologis Unsur Kimiawi Unsur Fisik Protozoa (Malaria, Pestisida Panas Amuba) Metazoa (schist, C T) Bahan pengawet mak. Sinar Bakteri (Sal, Laepto, Obat-obatan Radiasi TBC) Virus (DBD, Campak, Bahan Kima Kebisingan Polio) Ricketsia (Scrub T, Q Polutan industri Getaran Fever)

  Pejamu (HOST) Fungi (Trich Vag,

  Obyek bergerak cpt Adalah jasad yang tertimpa masalah

  Trich G) Umur, Jenis Kelamin, Ras/Suku Bangsa, Status Sosek, Perkawinan, Riwayat sebelumnya, Gaya

  Hidup, Keturunan, Status Gizi.

  

Semua faktor Pejamu yang disebutkan

sebelumnya, sangat penting peranannya

dalam hal resiko seseorang pejamu terpapar

terhadap faktor penyebab penyakit, dan

timbulnya kekebalan atau kerentanan.

  

Umur merupakan faktor yang paling penting

bagi pejamu ini, apabila dikaitkan dengan

kemungkinan timbulnya suatu penyakit .

  

Setelah umur adalah status gizi, pengaruh

gizi yang salah, baik yang berlebihan maupun

kekurangan, mempunyai peranan yang

penting dalam terjadinya penyakit baik yang bersifat umum maupun bersifat spesifk. Faktor Laingkungan (ENVIRONMENT)

  1. Laingkungan Fisik (udara, air, tanah) Adalah semua benda mati yang berada di sekitar kita dan mempunyai sifat, antarla lain : suhu udara, kelembaban, cuaca, iklim, sungai, air, laut, tanah, dll.

  2. Laingkungan Biologik

  

a. Flora : sebagai sumber makanan, juga mempengaruhi

golongan vertebrata dan arthropoda sebagai sumber atau penular penyakit

  b. Fauna : berfungsi sabagai sumber makanan, pejamu, reservoir serta vektor

  3. Laingkungan Sosial

  a. Pekerjaan  tingkat penghasilan  Status Gizi  DK

  b. Wilayah pemukiman  kota kepadatan  ketegangan  tekanan aktivitas kehidupan

  

c. Pembangunan ekonomi  perbaikan lingk  fasyankes

  La

HUBUNGAN DINAMIS HOST, AGENT DAN ENVIRONMENT

  A

  Kondisi seimbang

  H

  tidak terjadi masalah

  La

  kesehatan H

  Titik berat keseimbangan Terletak di Agent,

  A

  La munculnya m.o. Baru, atau mutasi

  A

  Titik berat keseimbangan Terletak di Host, munculnya herd imunity (kekebalan

  H

  La kelompok, komposisi penduduk

  

Segitiga Epidemiologi lanjutan . . . . . . .

  La H A

  Titik berat keseimbangan berada pada Host. Terjadi pergerseran keadaan Laingkungan yang berdampak meningkatnya daya tahan Individu (HOST)

  La A H

  Titik berat keseimbangan pada Agent karena terjadi pergeseran Laingkungan , kerentanan Host meningkat karena ada penurunan kualitas lingkungan (banjir, B A) Proses Terjadinya Penyakit Menular , terlibat 6

  komponen :

  1.Penyebab

  Protozoa, Metazoa, Bakteri, Virus, Fungi (jamur), Ricketsia.

  Selain adanya penyebab (Agent), terutama untuk penyakit infeksi, hal lain yang punya peranan untuk terjadi suatu penyakit adalah : kerentanan pejamu, kemampuan mikroba untuk hidup dan berkembang biak di luar pejamu, serta virulensi

  2. Reservoir

  Adalah habitat normal dari suatu agent untuk dapat hidup, berkembang biak dan tumbuh dengan baik.

  Habitat tersebut dapat berupa manusia, binatang maupun lingkungan.

  3.Tempat keluar dari pejamu (port of exit)

  Adalah tempat keluarnya agent dari manusia pengidap penyakit antara lain melalui :

  • Saluran nafas (infuenza, TBC)

  Saluran Kelamin/kencing (Siflis, GO, Laeptospirosis,

  • AIDS)
  • Saluran pencernaan ( Typhoid, Hepatitis A, Cholera, Desentri)
  • Transplacental (Toxoplasmosis, Hepatitis A, Malaria, Rubella)

4.Tempat masuk pejamu baru (port of entry)

  Cara masuk agent kepada host rentan melalui 2 cara : a.Laangsung : Agent masuk melalui kontak langsung atau penyebaran melalui percikan ludah (droplet), contoh : PMS, TBC, juga penyakit yang bersifat enterik / orofekal b. Tidak langsung Agent masuk ke tubuh host rentan melalui binatang (Malaria, Filariasis, Avian infuenza, Desentri, Cholera, ) maupun bukan binatang ( Udara, makanan,

  5. Cara transmisi dari pejamu ke pejamu lain yang rentan

  Tempat masuk agent kedalam host rentan sama dengan tempat keluarnya, terutama untuk penyakit- penyakit pernafasan. Penyakit yang tempat masuk dan keluarnya berbeda antara lain : Staphylococcus keluar melalui lesi kulit, masuk melalui makanan tercemar

  6. Kerentanan Pejamu

  Kerentanan pejamu tergantung kepada bermacam- macam faktor antara lain :

  • Kekebalan kelompok (herd immunity)
  • Genetik - Kekebalan spesifk yang didapat
  • Riwayat penyakit pernah diderita sebelumnya

II. MODEL JARING- JARING

  PENYEBAB

  Model ini biasanya digunakan untuk menjelaskan penyakit-penyakit – penyakit kronis atau penyakit non infeksi lainnya yang hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Penyakit ini terjadi karena gabungan dari beberapa faktor resiko, yqng membentuk rantai penyebab.

  Sejumlah faktor resiko membentuk suatu keadaan yang secara konseptual dilukiskan sebagai jaring-jaring untuk menggambarkan keadaan yang komplek dan berawal dari satu titik di luar kemampuan pemahaman kita Model Jaring-jaring sebab akibat

  Prinsip : dalam menimbulkan penyakit, peranan

   faktor-faktor dalam menimbulkan suatu penyakit tidak pernah tergantung kepada sebuah faktor penyebab saja, tetapi tergantung kepada sejumlah faktor dalam rangkaian kausalitas sebelumnya bagaikan jaring penyebab Terjadinya penyakit dapat dicegah/dihentikan dg

   cara memotong mata rantai pada berbagai titik. Faktor-faktor yang memudahkan terjadinya efek/

   penyakit disebut promotor. Yang menghambat terjadinya efek/penyakit disebut inhibitor.

III. Model Roda

   lingkungan ibarat roda. Digambarkan sebuah roda yang terdiri dari

  Menggambarkan hubungan manusia dan

   manusia dengan substansi genetik pada intinya, dan komponen lingkungan biologi, sosial, fsik tergantung problem spesifk penyakit yang bersangkutan. Peranan faktor agent tidak terlalu

   diperhitungkan tetapi yang lebih diperhatikan adalah hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Besarnya peranan dari masing-masing

   lingkungan menentukan penyakit yang akan ditimbulkan. Model Roda Pejamu (manusia

  ) Laingkungan Sosial

  Inti Genetik Laingkungan Fisik Laingkungan

  Biologik

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

  

Proses terjadinya penyakit pada manusia

dimulai karena adanya interaksi antara

faktor-faktor yang berpengaruh antara lain,

penyebab, pejamu dan lingkungan. Interaksi

ini berpengaruh terhadap kerentanan

seseorang terhadap “penyebab” penyakit.

  

Apabila individu (pejamu) kerentanannya

meningkat karena interaksi ini, maka

proses akan berlanjut dengan terjadinya

perubahan-2 anatomik dan fsiologik dalam

tubuh. Misalnya status gizi buruk, disertai

kondisi lingkungan fsik maupun biologik

yang buruk, maka akan menyebabkan

kerentanan individu, selanjutnya akan

memperbesar resiko terpapar terhadap

penyebab penyakit

  Secara skematik riwayat alamiah terjadinya penyakit dapat digambarkan sebagai berikut : Fase Pra Klinik

   Fase Klinis Outcome

  

A P S M D T Keterangan : A : Masuknya Agent kedalam tubuh P : Terlihat manifestasi patologis (perubahan Anatomis & Fisiologis) S : Terlihat tanda dan gejala penyakit M : Upaya pencarian pengobatan D : Penegakan diagnosis T : Pengobatan/Terapi Outcome : Sembuh/Meninggal Web of causation Pengetahuan Pendidikan gizi rendah Rendah

  Konsumsi makanan tidak memadai Produksi bahan

  PENYAKIT makanan rendah

  KURANG KEMISKINAN

  GIZI Daya beli rendah Sulit menentukan

  Daya tahan penyebab

  Fasilitas Tubuh dan utama. Namun

  Kesehatan kurang kesehatan dapat dilakukan

  Penyerapan pencegahan dari kurang

  Zat gizi berbagai arah, terganggu

4. Model hub.

  kausal

a. Single cause/single efect model

  b.Multiple cause/single efect model

  PENYAKIT CAUSE CAUSE CAUSE CAUSE CAUSE CAUSE c.Multiple cause/Multiple efect model

  5. Beberapa istilah kausal 

  

Kausa mutlak: suatu penyebab yang pasti

akan menimbulkan penyakit tertentu 

  Kausa esensial: kausa yang harus ada untuk memungkinkan suatu penyakit 

  Kausa sufsien: kausa yang umumnya terdiri

dari beberapa kausa yang secara bersama-

sama saling mencukupi untuk menyebabkan penyakit.