BAB II HADITS TENTANG ILMU PENGETAHUAN DAN KEUTAMAANNYA - ILMU PENGETAHUAN DAN KEUTAMAANYA

BAB II
HADITS TENTANG ILMU PENGETAHUAN
DAN KEUTAMAANNYA
Standar Kompetensi

2. Memahami Ajaran Al-Hadits Tentang Menuntut Ilmu
Kompetensi Dasar

2.1. Membaca Hadits tentang menuntut ilmu
2.2. Menyebutkan Hadits tentang menuntut ilmu
2.3. Menjelaskan makna menuntut ilmu seperti dalam Hadits
Kelas /Semester
Alokasi Waktu

: IX/ Gasal
: 4 jam pelajaran

A. RINGKASAN MATERI
1. Hadits tentang perintah menuntut ilmu dan keutamaan orang yang berilmu
a. Hadits riwayat Ibnu Abdil Bar :


َ ْ ‫ع‬
َ ‫م‬
َ ‫ق‬
‫ال‬
‫بي صلّي اﷲ عَلَيه‬
َ
ِ ‫س َر‬
ّ َ ‫ضي اﷲ عنه ا‬
َ
َ ّ ‫وسل‬
ّ ّ ‫ن الن‬
ٍ َ ‫ن ان‬
‫ن‬
ِ ْ ‫اُطلُبُواال‬
َ ْ ‫عل‬
ّ ‫وبِال‬
ْ َ ‫ول‬
َ ‫م‬
ِ ْ ‫صي‬
َ ِ ‫علْم‬

َ
ّ ُ ‫ة عَلَي ك‬
‫ة‬
َ َ ‫مل ئِك‬
ٌ ‫ض‬
ِ ْ ‫ب ال‬
َ ‫ري‬
ّ ِ ‫سلِم ٍ ا‬
ّ ِ ‫فا‬
َ َ ‫ن طَل‬
ْ ‫م‬
َ ‫ن ال‬
ُ ‫ل‬
ِ ‫ف‬
‫رضا‬
ِ ْ ‫ب ال‬
َ َ‫ت‬
َ ِ ‫جن‬
ْ ‫عا‬
ُ ‫ض‬

َ َ ‫حت‬
ِ ِ ‫ها لِطَال‬
ِ ِ ‫علْم‬
( ‫ب ) رواه ابن عبد الب‬
ُ ُ ‫ما يَطْل‬
َ ِ‫ب‬
Dari Anas, r.a. bahwa Nabi saw telah bersabda :
Tuntutlah ilmu meskipun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap orang Islam. Sungguh malaikat itu meletakkan sayap-sayapnya
untuk orang yang menuntut ilmu karena senang terhadap apa yang dicarinya.
(H.R. Ibnu Abdil Bar)
b. Hadits riwayat Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah :

َ ‫ه‬
َ ‫س‬
َ ‫ق‬
‫ول اﷲ‬
َ ُ‫ي اﷲ‬
ِ ‫س‬
ِ ‫ي الدّ ْردَآءَ َر‬

ْ ‫م‬
ُ ‫ع‬
ُ ‫ت َر‬
َ ‫ال‬
ْ ‫ع‬
ُ ْ ‫عن‬
َ ‫ض‬
ْ ِ ‫َن اَب‬
ُ َ‫م ي‬
ُ ‫و‬
ّ ‫ص‬
‫ل‬
ِ ْ ‫ل اﷲُ عَلَي‬
َ ّ ‫وسل‬
َ
ْ ‫ق‬
َ ‫ه‬
َ
ْ
َ

ْ
َ
َ
َ
َ
ُ ‫ض‬
- - - ‫رعَلي‬
ْ ‫د كف‬
ْ ‫وف‬
ِ ِ ‫عاب‬
َ ‫عالِم عَلي ال‬
َ ‫ل ال‬
َ ‫ل الق‬
ِ ‫ض‬
َ
ِ ‫م‬
َ
ْ
ْ
َ

‫ة‬
‫ء‬
‫آ‬
‫م‬
‫ل‬
‫ع‬
‫ال‬
‫ن‬
‫ا‬
‫و‬
‫ب‬
‫ك‬
‫ا‬
‫و‬
‫ك‬
‫رال‬
‫ئ‬
‫ا‬
‫س‬
ُ َ ‫و َرث‬

َ
ِ
ِ
ِ
ّ َ
َ
َ ُ
َ
َ
ْ
ْ
ً
َ
َ
َ
ُ
ُ
‫م‬
ِ ‫النْبِيَآ‬
ِ ‫و َرثواال‬

َ ‫ول ِد ْر‬
َ ‫عل‬
َ ّ ‫ماإِن‬
ً ‫ه‬
ْ ‫ءل‬
َ ‫ما‬
َ ً‫ورثوا ِديْنَارا‬
ِ ُ‫م ي‬
ّ
َ
َ
‫( رواه أبوداود‬
‫ر‬
َ ‫خذَهُ ا‬
َ ‫نآ‬
ِ ‫خذَ بِخَظ وا‬
ْ ‫م‬
َ ‫ف‬
ٍ ‫ف‬
) ‫والترمذيً وابن ماجه‬

Dari Abu Darda, r.a. ia berkata: saya telah mendengar Rasulullah bersabda :
Keutamaan orang yang berilmu terhadap orang yang beribadah, ibarat
keistimawaan bulan terhadap seluruh bintang. Dan sesungguhnya para Ulama itu

tidak mewariskan uang Dinar, tidak pula uang Dirham. Mereka (para Nabi) itu
hanyalah mewariskan ilmu pengetahuan. Maka barang siapa yang mengambil
ilmu itu, berarti ia telah mengambil bagian yang sempurna.
(H.R. Abu Daud. At- Tarmidzi dan Ibnu Majah).
2. Arti kata - kata :
a. Hadits riwayat Ibnu Abdil Bar :

1.
2.
3.
4.

tuntutlah, carilah = ً‫اُطلُبُوا‬
meskipun, walaupun = ‫ولَو‬
َ
di negeri cina = ِ‫صيْن‬

ّ ‫بِال‬
karena/maka sesungguhnya =

َ
‫ن‬
ّ ِ ‫فا‬

5. menuntut / mencari ilmu =

ْ ِ ْ ‫ال‬
ِ ‫علم‬

‫ب‬
َ َ ‫طَل‬

َ
6. kewajiban = ‫ة‬
ٌ ‫ض‬
َ ‫ري‬
ِ ‫ف‬

7. meletakkan = ‫ع‬
َ َ‫ت‬
ُ ‫ض‬
8. sayap-sayap, beberapa
sayap = ً‫ها‬
َ ِ ‫جن‬
ْ ‫ا‬
َ َ ‫حت‬
9. rela, senang, ridha = ‫رضا‬
ِ

b. Hadits riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah :
10. (mata uang) dinar
1. Keutamaan, kelebihan,
َ ‫و‬
ُ ‫ض‬
Keistimewaan
= ‫ل‬
ْ ‫ف‬
َ
11. (mata uang) dirham
2. orang yang pandai,
orang yang alim,
= ‫عالِم‬
َ ْ ‫ال‬
12. hanyalah, melainkan
3. orang yang berilmu
َ
4. bulan
= ‫مر‬
َ ‫الق‬
13. maka barang siapa
5. seluruh, sama
= ‫سائِر‬
َ
6. bintang-bintang
=
14. mengambil
7.
8.
9.

‫واكِب‬
َ َ ‫الْك‬

ahli waris, pewaris =
para nabi, nabi-nabi =
mereka tidak
mewariskan
=

‫ورثُو‬
ِ ُ‫ي‬

‫ة‬
ُ َ ‫و َرث‬
َ
‫ء‬
ِ ‫الَنْبِيَآ‬
‫م‬
ْ َ‫ل‬

=

ً‫ِديْنَارا‬

=

‫ما‬
َ ‫ِد ْر‬
ً ‫ه‬

=

‫ما‬
َ ّ ‫إِن‬

=

َ
‫ن‬
ْ ‫م‬
َ ‫ف‬

=

َ ‫خذ‬
َ َ‫ا‬

15. bagian yang sempurna /
16. banyak
=

‫فر‬
ِ ‫وا‬

ّ ‫بِخ‬
‫َظ‬

3. Penjelasan.
A. Hadits 1
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil bar tersebut di atas, menjelaskan kepada
kita betapa pentingnya menuntut ilmu pengetahuan, sekalipun ke tempat yang jauh dari
tempat tinggal kita. Pentingnya menuntut ilmu pengetahuan berdasarkan hadits ini adalah
dinyatakan tegas oleh Rasulullah saw dengan menggunakan kata perintah, yaitu:
Tuntutlah atau carilah.
Kata perintah tersebut menunjukkan suatu kewajiban Dan kewajiban untuk mencari
ilmu pengetahuan ituharus maksimal atau setinggi-tingginya sampai ke negeri Cina..
Selain menggunakan kata perintah untuk menuntut ilmu pengetahuan yang menunjukkan
suatu kewajiban yang harus dilaksnakan, lebih lanjut Rasulullah Saw menegaskan dalam
hadits ini dengan kata-kata :

َ ِ ‫علْم‬
َ
ّ ُ ‫ة عَلَي ك‬
ٌ ‫ض‬
ِ ْ ‫ب ال‬
َ ‫ري‬
ّ ِ ‫فا‬
َ َ ‫ن طَل‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ل‬
ِ ‫ف‬
ٍ ‫سلِم‬

Artinya : “Karena sesungguhnya menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap orang yang
beragama Islam.”
Kemudian Rasulullah saw menggambarkan betapa istimewanya orang-orang
menuntut ilmu pe-ngetahuan itu, sehingga malaikat-malaikat Allah suka dan akan selalu
rela meskipun jauh dari tempat tinggalnya.

Dalam Hadits lain Rasulullah saw bersabda :

َ ِ ‫علم‬
‫ي‬
ِ ‫سبِيْل ا‬
ِ ‫و‬
ِ ْ ‫ب ال‬
ِ ‫ج‬
َ ‫َر‬
َ ‫ج‬
َ ‫ﷲ‬
ُ ‫ف‬
َ
ْ ‫م‬
َ ‫ع‬
ِ َ ‫ي طَل‬
ِ ‫حتّٰي ي َِ ْر‬
َ ‫ه‬
َ ‫نخ‬
ْ ‫ف‬
ْ ‫ف‬
Artinya : ”Orang-orang yang keluar dalam mencari ilmu, maka berada di jalan Allah
sampai ia kembali (ke rumahnya).” (H.R. Al-Tirmidzi)
B. Hadits 2
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah tersebut di
atas, menjelaskan tentang keutamaan dan keistimewaan orang-orang yang berilmu.
Rasulullah saw mengibaratkan kelebihan orang yang berilmu dengan orang yang
beribadah, seperti keistimewaan bulan terhadap bintang-bintang. Dapat kita saksikan
betpa cahaya bulan (terutama bulan purnama) yang dapat menerangi bagian bumi dengan
sempurna, disbanding cahaya bintang yang jumlahnya sangat banyak tetapi tidak mampu
menerangi permukaan bumi seterang cahaya bulan yang hanya satu ini.
Perbandingan antara orang yang berilmu dengan orang yang beribadah dapat
diuraikan secara aqliyah sebagai berikut :
Orang yang berilmu akan dapat lebih baik dan sempurna melakukan peribadatannya
karena ia mengetahui kaifiyah atau tata cara yang benar dalam beribadah. Ia dapat
membedakan mana yang diwajibkan Allah dan Rasul-Nya dan mana yang keliru dari
ajaran Allah dan rasul-Nya. Sedangkan orang yang beribadah serta tidak mengetahui
dengan benar taat cara peribadatannya, akan sangat memungkinkan ia melakukan
kekeliruan. Maka ibadah yang dilakukannya itu tidak memiliki nilai disisi Allah, bahkan
sangat mungkin nilai ibadahnya tertolak dari hadapan Allah SWT.
Ahli Hikmah berfatwa :

ْ ُ ‫ودٌ ل َ ت‬
َ
ُ َ ‫قب‬
ُ ‫م‬
ّ ُ ‫فك‬
‫ل‬
َ ِ ‫من ب‬
ْ َ‫ل ا‬
ِ ‫ر‬
ْ َ ‫علْم ي‬
َ ‫ه‬
ُ ُ ‫مال‬
َ ‫ع‬
َ ‫ع‬
َ ‫ل‬
ْ ُ‫م ْرد‬
ِ ْ ‫غي‬
Artinya : “Siapa saja yang melakukan pekerjaan tanpa ilmu, maka nilai
pekerjaannya itu tertolak tidak akan dapat diterima.”
Pada hadits lain Rasulullah saw bersabda :

َ َ ‫خي ْ ٌرل‬
َ ‫و‬
‫ن‬
َ ‫ه‬
ْ َ ‫يَاابَاَذَ ّر ت‬
ً َ ‫م أٰي‬
ِ ‫ك‬
ِ ّٰ ‫اب الل‬
ِ ‫ة‬
َ َ ‫فت‬
ْ ‫م‬
ْ ‫م‬
َ ّ ‫عل‬
ِ َ ‫ن كِت‬
ْ ُ‫غد‬
) ‫(رواه ابن ماجه عن ابي ذ ر‬
‫ة‬
ً ‫ع‬
َ َ ‫مائ‬
ِ ‫ي‬
ْ َ‫ا‬
َ ْ ‫ة َرك‬
َ ُ‫ن ت‬
َ ّ ‫صل‬

Artinya : “hai Abu Zar! Sungguh keluarmu dari rumah di waktu pagi untuk
mempelajari suatu ayat dari Kitab Allah, itu lebih baik bagimu dari pada
engkau shalat seratus raka’at.” ( H.R. Ibnu Majah dari Abu Zar )
Kemudian Rasulullah saw menegaskan bahwa orang-orang yang berilmu adalah
pewaris para nabi yang berhak menerima warisan peninggalan para nabi. Penegasan ini
mengandung pengertian bah-wa ulama sebagai orang yang menerima warisan para nabi,
sekaligus sebagai ahli waris nabi dari semua segi/aspeknya, baik dari aspek ilmu
pengetahuan, aspek amaliyah atau karyanya, maupun aspek pemeliharaan
kesempurnaannya. Dengan demikian yang dimaksudkan ulama dalam hadits ini adalah
orang-orang yang berilmu pengetahuan luas dan berkarya untuk kepentingan umat.
Orang-orang yang berkarya adalah, yang karyanya didasarkan ilmu pengetahuan luas.

Lebih lanjut Rasulullah saw dalam hadits ini menyatakan bahwa para nabi tidak
meninggalkan warisan berupa harta atau benda, melainkan yang ditinggalkannya berupa
ilmu pengetahuan yang sangat luas dan tinggi. Sehingga siapa saja yang mengambil dan
memeliharanya, berarti mengembil bagian yang sangat sempurna.
Ilmu lebih penting daripada harta, karena:
1. Ilmu akan menjaga pemiliknya, sedangkan harta, pemiliknya yan akan menjaga
2. harta akan habis jika terus dikapai atau dipergunakan, sedang ilmu akan
bertmabah apabila selalu dipergunakan
3. Orang yang berharta akan banyak musuhnya karena iri, sedangkan orang yang
berilmu akan dihormati dan disayangi. (Pepatah Arab)
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. membaca ayat-ayat pilihan kurang lebih 5-10 menit.
2. Guru memberikan penjelasan tentang hadits yang berkenaan keutamaan
menuntut ilmu.
3. Kelas dibagi 5 kelompok dan mendapat tugas yang berbeda.
4. Masing-masing kelompok membahas topik yang diberikan.
5. Selesai kerja kelompok hasilnya dipresentasikan di depan kelas oleh perwakilan
kelompok.
6. Guru menjadi fasilitator dan memberikan penilaian terhadap kinerja siswa.
C. MODEL LAPORAN
Bacalah hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan Ibnu Abdul Bar dan
keutamaannya yang diriwayatkan oleh Abu Daud Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Nama Siswa yang membaca : ________________________
( Ditulis nama siswa sendiri )

No
.
1
2
3
4
5
6
7

Nama Siswa yang
Menyimak

Bacaan Hadits
Sangat
baik
Kurang
Baik
Baik

* Ket : beri tanda ( v ) pada kolom yang sesuai dengan bacaan.

Keterangan Diisi
oleh pembimbing

Tulislah hadits tersebut di atas dengan baik dan benar !
a).

b).

Terjemahkanlah Hadits tentang menuntut ilmu.
Artinya :

D. UJI KOMPETENSI
I.

Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar !

1.

Menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi muslim dan muslimat demikian menurut ….
a. Al-Qur’an
b. Hadits
c. Para ulama
d. Cendekiawan

2.

Keistimewaan orang yang berilmu dari orang yang beribadah seperti kelebihan ….
a. bulan dibanding bintang
c. bulan dan semua bintang
b. bulan dibanding semua bintang
d. bulan dengan bintang

3. Hukum menuntut ilmu bagi orang Islam adalah ….

a. fardlu ain

b. sunnah

c. fardlu kifayah

d. mubah

4. Ilmu yang wajib kita kuasai adalah ilmu yang dapat membahagiakan kita di ….
a. dunia saja
b. akhirat saja
c. masa tua
d. dunia akhirat
5. Batas kewajiban menuntut ilmu adalah sejak ….
a. lahir sampai dewasa
c. dewasa sampai mati
b. lahir sampai mati
d. baligh sampai mati
6.

‫ن‬
ّ ‫وبِال‬
ْ َ ‫ول‬
َ
ِ ْ ‫صي‬

……. Isian yang tepat dalah ….

a. ‫م‬
ِ ْ ‫اُطلُبُواال‬
َ ْ ‫عل‬
d. ِ ‫علْم‬
ِ ْ ‫اُطْلُبُواً ال‬

b. ‫م‬
ِ ْ ‫ب ال‬
ُ ُ ‫اُطْل‬
َ ْ ‫عل‬

c. ِ ‫علْم‬
ِ ْ ‫ب ال‬
ُ َ ‫طَل‬

7. Kegembiraan malaikat terhadap penuntut ilmu karena malaikat itu senang kepada……
a. orang yang menuntut ilmu
c. Ilmu yang disembunyikan
b. orang yang mengejar ilmu
d. ilmu yang dipelajari
8. Ilmu itu akan bermanfaat apabila ilmu itu dapat……
a. dipelajari
b. diajarkan
c. diamalkan

d. disimpan

9. Barang siapa yang mengambil warisan nabi berarti ia mengambil ….
a. bagian yang paling sempurna
c. ilmu pengetahuan
b. kesempurnaan
d. Al qur’an dan Hadits
10. Barang siapa yang memudahkan jalan guna menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan . . .
(al hadits)
a. menuju sukses
c. menuju surga
b. menuju akherat
d. menuju alam baqa’
II.

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Dianggap jihad fisabilillah jika seseorang keluar dari rumah untuk …..
2. Bagi seseorang yang menuntut ilmu, Allah swt akan mempermudah jalannya
menuju …..
3. Pengertian jihad fisabilillah adalah …..
4. Salah satu tanda-tanda bahwa Allah swt mencabut ilmu pengetahuan dari muka
bumi adalah orang bodoh dijadikan ….
5. Allah swt akan memberikan pahala yang sama kepada orang yang beriman dan …..
6. Kelebihan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu adalah….
7. Mencari ilmu bagi kaum muslimin hukumnya….
8. Barang siapa yang melakukan pekerjaan tanpa Ilmu maka nilai pekerjaannya itu….

9. Orang yang mewarisi para nabi adalah….
10.Keistimewaan orang yang berilmu dengan orang yang beribadah bagaikan
keistimewaan bulan terhadap….

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Apa isi kandungan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar dari Anas r.a. ?
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
2. Sebutkan beberapa cara dalam menuntut ilmu !
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
3. Bagaimana gambaran hidup seseorang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu
pengetahuan ?
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
4. Mengapa ilmu pengetahuan umum yang kita miliki harus seimbang dengan ilmu
agama ?
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
5. Rasulullah memerintahkan mencari ilmu ke negeri Cina, mengapa tidak ke negeri yang
lainnya ?
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….