LAPORAN “MR.TYPO” SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR

  

LAPORAN

“MR.TYPO”

SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN

SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR

  Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari M.Kom

  Keelompok “Manja Beud” 

  Emil Salim Sarman (1441177004006) 

  Aef Saefullah (1441177004117) 

  Moh Mahpudin (1441177004340) 

  Abdullah Lubis (1441177004081) 

  Fajar Rusdi Wibowo (1441177004178) 

  Rokhmat (1441177004052)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2017

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul

  “MR TYPO (SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KESALAHAN PENULISAN SESUAI ATURAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR) ”.

  Dalam penyusunan laporan ini diperlukan data, informasi-informasi disamping petunjuk dan pengarahan untuk penyelesaiannya. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1.

  Ibu Betha Nurina Sari, M.Kom., selaku dosen mata kuliah Sistem Pakar.

  2. Ibu Ela Laela S.S, selaku Pakar sastra bahasa indonesia yang telah meluangkan waktunya untuk kami.

  3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan penelitian ini.

  Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sebagai bekal penulisan laporan berikutnya. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, laporan penelitian ini penulis persembahkan dengan disertai harapan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Karawang, 05 maret 2017 Team Manja Beud

  

DAFTAR ISI

Contents

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

  Penggunaan bahasa yang benar menurut kaidah EYD merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam hal tulis-menulis. Pemilihan kata berhubungan erat dengan kaidah sintaksis, kaidah makna, kaidah hubungan sosial, dan kaidah mengarang. Kaidah-kaidah ini saling mendukung sehingga tulisan menjadi lebih berstruktur dan bernilai serta lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Namun pada kenyataannya, masih banyak kesalahan pada penggunaan bahasa yang disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap hakikat penggunaan bahasa yang benar menurut EYD. Kesalahan

  • – kesalahan tersebut meliputi kesalahan ejaan dan kesalahan penggunaan kalimat. Kesalahan penggunaan ejaan maupun kalimat dapat ditemukan di berbagai media cetak, seperti undangan, spanduk, surat dinas, majalah, dan juga selebaran iklan ataupun pengumuman yang sering ditempelkan di berbagai tempat.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (1). Bagaimanakah kesalahan ejaan pada media ruang penulisan (2). Bagaimanakah kesalahan kalimat pada media ruang penulisan

  1.3 Tujuan

  Tujuan-tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (1). Mendeskripsikan kesalahan ejaan pada media ruang penulisan (2). Mendeskripsikan kesalahan kalimat pada media ruang penulisan

BAB II PEMBAHASAN

  2.1 Tema Sistem Pakar

  Mr Typo (system pakar mengatasi kesalahan penulisan sesuai aturan bahasa Indonesia yang benar)

  2.2 Profil Pakar Nama : Ela Laela S.S TTL : Karawang,25 oktober 1983 Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan terakhir : S1 Sastra Lulusan : Universitas Pendidikan Indonesia Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia SMK Bina Karya Karawang Alamat : Karawang

  2.3 Literatur Dan Sumber Pengetahuan

   Jurnal

  Judul Penelitian : Analisis kesalahan berbahasa dalam karangan tentang perjalanan siswa kelas VIII MTsN model trenggalek

  Penulis/peneliti : Elva Ni’matus Sholikah, Imam Suyitno & Martutik

  Lembaga Peneliti : mahasiswa jurusan Sastra Indonesia .

  Universitas Negeri Malang 

  Buku Buku paket ganesha operation (GO) XII IPA

  • 2.4 Daftar pertanyaan untuk akuisisi pengetahuan 1.

  Pada penulisan makalah yang paling sering terjadi kesalahan penulisannya ada pada kata awalan atau akhiran apa?

  2. Untuk awalan di dan ke, penulisannya seperti apa ? Digabung atau dipisah ? Jika dipisah untuk kata apa ?

  3. Untuk awalan me- itu terkadang dalam kata berubah menjadi mem, meng, men meny ? itu kapan digunakannya ?

  4. Untuk kata “didiskusikan” apa awalan “di” harus dipisah atau digabung ? Alasannya kenapa ? 5.

  Apakah kata awalan dan akhiran pada sebuah kata harus digabung ? Alasannya kenapa ? 6. Untuk kata seperti tanggung jawab itu termasuk kata apa ? Dan penulisannya seperti apa ? 7. Untuk pengulangan kata seperti kata kupu-kupu, untuk penulisan tanda “strip” ditambah spasi atau tidak ?

  8. Untuk penulisan huruf capital pada awal kata pada kata apa saja ? 9.

  Aturan penulisan jumlah mata uang pada Bahasa Indonesia ada aturannya atau tidak ? 10.

  Untuk singkatan Yth, Sdr, Bpk, apakah dalam KBBI itu dibenarkan ? Terus cara penulisannya itu seperti apa ?

2.5 Hasil Akuisisi Pengetahuan

   Imbuhan Di- dan Ke- Dilihat dari hasil akuisisi,untuk penulisan imbuhan di dan ke pada sebuah kata kerja itu digabung dan untuk yang menyatakan kata keterangan tempat itu dipisah dengan kata dasarnya.  Imbuhan Me-

  Dalam sebuah penambahan imbuhan awal me- ada beberapa perubahan yang terjadi pada kata tersebut dalam peraturan bahasa Indonesia.Contoh untuk imbuhan

  me- diimbuhkan pada kata baca,maka imbuhan me- berubah menjadi mem- menjadi

  membaca.Berikut ini ulasannya : Imbuhan Me- bertemu pada kata yang berawalan L,M,N,R,W,Y imbuhan tidak berubah,contoh melawan, memakan, menanti, merawat, mewarnai, meyakini.

  Imbuhan Me- bertemu pada kata yang berawalan B,F,P,V imbuhan berubah menjadi

  Imbuhan Me- bertemu pada kata yang berawalan S imbuhan berubah menjadi meny dan huruf S-nya dihilangkan,contoh menyakiti,menyukai,menyayangi. Pengecualian untuk kata yang mempunyai 1 suku kata maka berubah menjadi menge Contoh : mengebom, mengebor, mengecor, mengecat.

  Imbuhan Me- bertemu pada kata yang berawalan C,D,J,T,Z imbuhan berubah menjadi men,contoh mencuci,mendaki, menjadi, mentaati. Imbuhan Me- bertemu pada kata yang berawalan huruf vocal,dan kosonan G dan H maka imbuhan berubah menjadi meng,contoh mengajak, mengejek, mengintimidasi, mengukur, mengobrol, menggali, menghakimi .  Kata gabung

  • kerja sama, tanggung jawab.

  Jika dua kata dasar tanpa imbuhan itu terpisah contoh : tanda tangan,

  • ditulis serangkaian dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Contoh : bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan.

  Jika bentuk dasar berupa gabungan kata awalan atau akhiran yang

  • akhiran sekaligus unsur gabungan kata ditulis serangkai. Contohnya: menggarisbawahi,menyebarluaskan,penghancurleburan.

  Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapatkan awalan dan

  • ditulis serangkai. Contohnya : mahasiswa,adipati,pancasila.

  Jika salah satu unsur kata hanya dipakai dalam kombinasi,gabungan

  • adakalanya,bagaimana,barangkali,bilamana,belasungkawa.

  Gabungan kata berikut ditulis serangkai :

   Kata pengulangan Untuk kata pengulangan seperti kupu-kupu,hewan-hewan,jenis-

  • jenis.cara penulisan yang benar adalah dengan menggunakan tanda strip(-)dan tidak diberi spasi

   Awalan huruf capital Huruf capital dipakai sebagai huruf awal kalimat.

  • Huruf capital dipakai sebagai huruf yang berhubungan dengan
  • keagamaan contohnya : nama tuhan,kitab suci.
  • gelar(kehormatan,keturunan,agama).

  Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama

  • bahasa.

  Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan

  • raya dan peristiwa sejarah.

  Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,bulan,hari,hari

  Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.

  • Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan,
  • lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan.
  • buku, karangan, atau judul.

  Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam nama

  • kekerabatan seperti Saudara, Pak Camat .

  Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama penunjuk hubungan

   Penulisan mata uang untuk penulisan mata uang dengan ejaan yang benar adalah menggunakan ,00 bukan ,- contohnya : Rp.5000,00 bukan Rp.5000,-  Penulisan singkatan

  • yang dituju sudah lazim penulisannya Yth bukan yang terhormat.penulisan singkat itu untuk hal-hal tertentu seperti penulisan alamat surat tapi kalau di dalam paragraph harus ditulis lengkap.begitupun dengan Sdr, Bpk, Dr, dll.

  Untuk penulisan kata Yth sudah baku secara kaidah menulis alamat

2.6 Validasi Pengetahuan

  Validasi pengetahuan telah diakuisi,laporan akan kembali ditunjukkan ke pakar agar dikaji ulang supaya tidak ada kesalahan yang dilakukan. Test akan dilakukan pada pembuatan makalah atau literature review untuk mengecek seberapa efektifnya pengetahuan yang didapat.

2.6.1 Validasi Kegiatan Akuisisi Pengetahuan

  Kegiatan akuisisi pengetahuan dilakukan dengan cara interview tatap muka langsung bersama dengan pakar yang berlokasi di kantor sekolah SMK Bina Karya Karawang. Berikut ini foto validasi kegiatan akuisisi pengetahuan yang telah dilakukan:

BAB III PENUTUP

  3.1 Kesimpulan

  Berdasarkan data yang dianalisis di atas, kesalahan ejaan dan kalimat tampak seperti hal yang sering terjadi bukan hanya di tempat-tempat umum, melainkan juga di lembaga pendidikan seperti universitas. Data di atas hanya sebagian kecil dari begitu banyaknya kesalahan yang terjadi. Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis kerena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Kesalahan ejaan umumnya mencakup kesalahan tanda baca, kesalahan penggunaan kata baku, dan kesalahan prefiks. Sedangkan kesalahan kalimat mencakup kesalahan struktur dan kesalahan prinsip pemilihan kata. Kesalahan-kesalahan akan terlihat jelas apabila kita menganalisis dan mengembalikannya atau mengacu pada sistem kaidah yang berlaku. Berbahasa tidak hanya terhenti pada aspek makna (pokoknya dimengerti). Namun, sebagai bahasa ilmu, aspek gramatikal merupakan suatu hal yang tidak boleh dikesampingkan.jadi, setiap kalimat yang dibangun harus memenuhi syarat gramatikal

  3.2 Saran

  Saran dan masukan yang membangun untuk pembangunan sistem pakar ini sangat penulis harapkan, supaya sistem pakar yang akan dibangun nantinya bisa sesuai dengan apa yang diharapkan.