Analisis Residu Pestisida dalam Tanah da

PROSI DI NG SEMI NAR NASI ONAL REKAYASA KI MI A DAN PROSES 2007
I SSN : 1411 – 4216

Analisis Residu Pestisida Dalam Tanah dan Umbi Bawang Merah di Lahan
Pasir Sanden, Bantul, Yogyakarta dengan Kromatografi Gas
(Analysis of Pesticide Residue in Soil and Bulb Onion in Sanden Sandy Land,
Bantul, Yogyakarta Using Gas Chromatography)
Anastasia Wheni Indrianingsih1, Khoirun Nisa, Satriyo Krido Wahono, Vita Taufika
Rosyida, Ema Damayanti , Roni Maryana
UPT BPPT Kimia LIPI Yogyakarta
Jl. Yogya Wonosari Km 32, Gading, Playen, Gunungkidul ,Telp/Fax (0274) 392570

Abstrak
Pada penelitian ini dilakukan analisis residu pestisida kimia dalam tanah dan umbi bawang merah di
lahan pasir Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan melakukan
penanaman bawang merah di lahan pasir seluas 48 m2. Penyemprotan pestisida kimia tanaman
bawang merah dilakukan setiap 5 hari sekali selama 50 hari masa tanam dengan dosis 1,5 liter/(2x2
m2). Pestisida kimia yang digunakan yakni Decis 2,5 EC dengan bahan aktif Deltametrin. Analisis
residu pestisida dengan kromatografi gas menunjukkan bahwa dalam konsentrasi pestisida yang
digunakan petani tidak terdeteksi adanya residu bahan aktif deltametrin di umbi bawang merah
ataupun sampel lahan pasir.

Kata kunci : residu, pestisida, lahan pasir, Kromatografi Gas
Abstract
A research to analysis pesticide residue in soil and bulb onion in Sanden sandy land, Bantul,
Yogyakarta had been done. The research was done by cultivating onion in Sanden sandy land with
48 m2 area wide. Pesticide application was 5 days once during 50 days of planting period with dose
1 liter/ square (2x2 m2). Chemical pesticide used was Decis 2,5 EC with contain Deltamethrin as
active ingredient. Analysis pesticide residue with gas chromatography showed that there was no
deltamethrin residue in sandy land soil and bulb onion.
Keywords: residue, pesticide, sandy land, gas chromatography
Pendahuluan
Residu pestisida adalah substansi atau campuran substansi dalam makanan untuk manusia atau binatang
yang dihasilkan dari penggunaan pestisida, termasuk beberapa senyawa turunan hasil degradasi dan konversi, proses
metabolisme, produk hasil reaksi dan pengotor yang dipertimbangkan sebagai signifikan yang bersifat toksik
(IUPAC Compendium of Chemical Terminology, 1997).
Penggunaan pestisida kimia memiliki beberapa dampak positif dan negatif bagi lingkungan, petani dan
konsumen. Dampak positif dari penggunaan pestisida kimia adalah meningkatnya hasil pertanian dan dihasilkannya
kualitas yang lebih bagus. Hal ini meningkatkan kesejahteraan petani dan kepuasan konsumen karena hasil pertanian
terlihat lebih bagus dan menarik. Namun ternyata banyak dampak negatif yang tidak disadari akibat penggunaan
pestisida kimia ini. Bagi lingkungan, penggunaan pestisida kimia kemungkinan menyebabkan tertumpuknya residu
pestisida di dalam tanah yang membutuhkan waktu lama untuk terdegradasi sehingga menimbulkan pencemaran

tanah. Hal ini akan menurunkan biodiversitas organisme dalam tanah. Bagi petani, bersentuhan dengan pestisida
dalam jangka waktu lama akan menimbukkan efek buruk bagi kesehatan, antara lain: masalah pernafasan, kanker,
depresi, efek neurologik dan penyakit dermatologi (http://en.wikipedia.org/wiki/pesticide, 2007).
Berdasarkan dampak negatif yang muncul dari penggunaan pestisida maka Menteri Kesehatan dan Menteri
Pertanian mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (tahun 1996) tentang batas ambang maksimum residu pestisida
1

anastasia_wheni_i@yahoo.com / anas004@lipi.go.id
I-8-1

Anastasia Wheni Indrianingsih1, Khoirun Nisa, Satriyo Krido Wahono, Vita Taufika Rosyida, Ema
Damayanti , Roni Maryana
yang aman dalam berbagai komoditas pertanian di Indonesia. Tabel 1 menyajikan beberapa jenis pestisida dan batas
maksimum residu dalam komoditas pertanian di Indonesia.
Tabel 1. Jenis pestisida dan batas ambang maksimum residu pada beberapa komoditas pertanian
Jenis Pestisida
Komoditas (Batas Maksimum Residu (mg/kg))
2,4-D

Arbei (0,1), biji-bijian (0,1), daging (0,05), gabah (0,05), gandum (0,5),

jagung (0,05), jeruk (2), kentang (0,2), sorgum (0,05), susu (0,05), telur
(0,05)

Dalapon

Daging (0,2)

DDT

Biji-bijian (0,1), buah kecuali anggur (1), daging (1), sayuran (1), susu
(0,05), telur (0,5)

Deltametrin

Anggur (0,05), apel (0,05), ara (0,01), arbei (0,05), articok (0,05), biji-bijian
(1), buncis kering (1), daging (0,01), gandum (5), jamur (0,01), jeruk (0,05),
kacang (0,1), kacang kapri (1), kacang tanah (0,01), kakao (0,05), kiwi
(0,05), kopi (2), legum pakan ternak (0,5), melon (0,01), nenas (0,01),
persik (0,05), pisang (0,05), sayuran berakar umbi (0,01), sayuran berbuah
(0,2), sayuran daun-daunan (0,2), sayuran legum (0,05), sayuran umbiumbian (0,1), susu (0,02), teh (10), telur (0,01), zaitun (0,1)


Diazinon

Almon (0,1), beras (0,1), daging (0,7), gandum (0,1), jagung manis (0,7),
jeruk (0,7), kacang tanah (0,1), kemiri (0,1), sayuran (0,5), telur (0,5), zaitun
(2)

1,2 dibromoetan

Biji-bijian (20), buah-buahan (0,1), jeruk (0,5), tepung serealia (0,01)

Dieldrin

Bawang bombay (0,1), biji-bijian (0,02), brokoli (0,1), buah-buahan (0,05),
daging (0,2), kecambah (0,1), kembang kol (0,1), kentang (0,1), ketimun
(0,1), kubis (0,1), lada (0,1), lobak (0,1), padi (0,02), selada (0,01), susu
(0,006), telur (0,1), terung (0,1), wortel (0,1)

Difenil


Jeruk (110)

Difenilamin

Apel (5)

1,2-dikloro etan

Biji-bijian (50), hasil olah serealia (0,1), tepung serealia (10)

Lahan pasir Sanden, Bantul, Yogyakarta merupakan lahan pasir di pantai Samas yang diolah sebagai lahan
pertanian. Berbagai macam komoditas pertanian ditanam di lahan ini seperti semangka, melon, cabai, tomat, dan
bawang merah. Lahan pasir yang digunakan ini biasanya dicampur dengan campuran pupuk dan tanah liat untuk
memungkinkan tanaman pertanian bisa tumbuh dengan subur. Untuk memberantas hama penyakit, petani di lahan
pasir biasanya menggunakan pestisida kimia yang praktis dan hasilnya memuaskan. Salah satu pestisdia kimia yang
umum digunakan adalah pestisida yang mengandung bahan aktif deltametrin. Pengolahan lahan pasir yang terusmenerus dan tidak ada masa tenggang, memungkinkan adanya residu pestisida kimia yang menumpuk di lahan
pasir, oleh karena itu dalam penelitian ini akan dianalisis kemungkinan adanya residu pestisida kimia yang berbahan
aktif deltametrin di lahan pasir Sanden dan di umbi bawang merah dengan analisis menggunakan kromatografi gas.
Bahan dan Metode Penelitian
a. Bahan kimia : n-heksana, aseton, etil asetat, standar deltametrin, pesticida Decis 2,5 EC, aquades, eluen A (etil

asetat: n-heksana = 0,2:98,8), eluen B (etil asetat: n-heksana=10:90).
b. Alat yang digunakan antara lain: GC merk Shimadzu, alat-alat gelas.
c. Metode Penelitian
Penyemprotan Pestisida. Penyemprotan pestisida kimia dilakukan setiap 5 hari sekali selama 50 hari masa tanam.
Dosis yang digunakan adalah sebanyak 1,5 l/(2x2 m2) dengan dosis 1ml/l.
Ekstraksi. Ekstraksi sampel dilakukan dengan menambahkan 100 ml campuran aseton: n-heksana (5:95) pada 10
gram sampel (pasir dan umbi bawang). Campuran kemudian disaring dengan corong yang diberi glass wool dan
dibilas tiga kali dengan masing-masing 20 ml n-heksana, dan ditepatkan menjadi 200 ml dengan labu takar 250 ml.
Larutan dipekatkan hingga volume yang tersisa sebanyak 5 ml. Satu mililiter larutan kemudian dielusi menggunakan
kolom florisil dengan dengan 5 ml eluen A dilanjutkan dengan eluen B dan dipekatkan menjadi 1 ml.
Spesifikasi Gas Kromatografi: ECD (Electron Capture Detector) dengan ketentuan: suhu injektor 230, suhu
detektor 275, suhu oven 230, gas pembawa N2, laju alir 45 ml/menit, injeksi sampel 3 µl.
I-8-2

Analisis Residu Pestisida Dalam Tanah dan Umbi Bawang Merah di Lahan Pasir Sanden, Bantul,
Yogyakarta dengan Kromatografi Gas
(Analysis of Pesticide Residue in Soil and Bulb Onion in Sanden Sandy Land, Bantul, Yogyakarta Using Gas
Chromatography)
Hasil dan Pembahasan
Kuantifikasi dari residu pestisida dilakukan dengan menggunakan kurva kalibrasi. Kurva standar

deltametrin dibuat dengan konsentrasi 1, 2, 3 dan 4 ppm. Kelinieran yang dihasilkan dari persamaan kurva standar
deltametrin adalah r = 0.9993 dengan limit deteksi sebesar 0,047 ppm. Tingginya harga r ini menunjukkan kevalidan
yang cukup tinggi dari metode analisis yang digunakan. Gambar kromatogram standar deltametrin pada konsentrasi
4 ppm disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kromatogram dari standar deltametrin
Gambar 1 menyajikan kromatogram dari standar deltametrin. Waktu retensi deltametrin dengan metode yang
diperoleh adalah sebesar 37, 98 menit.
Preparasi sampel dilakukan dengan ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut etil asetat dan n-heksana. Hasil
analisis sampel pasir dan bawang merah dengan kromatografi gas disajikan pada Gambar 2 dan 3 berikut.

Gambar 2. Kromatogram
sampel pasir

Gambar 3. Kromatogram sampel umbi bawang
merah

Dari Gambar terlihat bahwa deltametrin pada sampel pasir dan umbi bawang pada penelitian ini tidak
terdeteksi dengan analisis kromatografi gas. Hal ini mengindikasikan bahwa bahan aktif deltametrin pada residu
pestisida kemungkinan sudah terdegradasi, atau mungkin juga kandungannya di bawah limit deteksi. Kemungkinan

lain yang bisa terjadi adalah terjadinya degradasi residu pestisida dalam sampel saat berada di injektor kromatografi
gas karena deltametrin termasuk senyawa pestisida yang memiliki sifat sensitif terhadap suhu (www.varianic.com,
2007).
Hasil beberapa analisis residu pestisida dalam beberapa sampel tanah disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Analisis residu pestisida dalam sampel tanah dari berbagai sumber
No Sampel
Pestisida
Metode preparasi
Instrumen
1

a

tanah

fipronil

Ekstraksi cair-cair, RP-HPLC

Hasil

- Jumlah residu pestisida (hari 1 ke
I-8-3

Anastasia Wheni Indrianingsih1, Khoirun Nisa, Satriyo Krido Wahono, Vita Taufika Rosyida, Ema
Damayanti , Roni Maryana
(pertanian di
Iran Utara)

ekstraksi
soxhlet dengan
detektor UV
(diklorometanaaseton
diindikasikan
sebagai
solven
teroptimum)

hari 14 sesudah aplikasi) menurun
dari 0,032 ke 90,1% dengan RSD <
aseton-air, diikuti deteksi UV

5,8% dan sensitivitas 0, 01 mg/kg.
pembersihan
dengan kolom C18.

a. M. R. Hadjmohammadi et al, 2006
b. M. Petrovic, 2000
c. H. L. Wang, J. Z. Li, J. Y. Hu, 2006
Tabel di atas menunjukkan perbandingan analisis residu pestisida beberapa sampel tanah. Sampel lahan
pasir baik bekas olahan maupun sampel lahan pasir yang bukan bekas olahan menunjukkan tidak terdeteksinya
deltametrin. Lahan bekas olahan di sini maksudnya adalah lahan pasir yang langsung ditanami kembali sesudah
dilakukan panen, sehingga kemungkinan masih ada kandungan residu pestisida, tetapi ternyata hasil analisis
menunjukkan tidak terdeteksinya deltametrin sehingga kemungkinan deltametrin sudah terdegradasi. Kemungkinan
yang lain adalah masih adanya residu deltametrin tetapi tidak terdeteksi karena konsentrasinya yang sangat kecil di
bawah limit deteksi (0,047 ppm). Hal yang sama ditunjukkan hasil penelitian M. R. Hadjmohammadi et al, 2006,
(Tabel 1) yang menunjukkan residu pestisida fipronil terdegradasi semakin banyak dengan bertambahnya hari, dan
residu sudah tidak terdeteksi lagi pada hari ke-28. Kemungkinan hal yang sama juga terjadi pada deltametrin, tidak
terdeteksi karena analisis dilakukan 45 hari setelah panen.
Hasil analisis residu pestisida dalam beberapa sampel makanan disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Analisis residu pestisida dalam sampel makanan dari berbagai sumber
No

Sampel
Pestisida
Metode preparasi
Instrumen

Hasil

1

a

2

b

buah
dan deltametrin Ekstraksi dengan etil GC-PCI
(Positive Recovery
87-95%
sayuran
di
asetat dan sodium sulfat Chemical Ionisation)/ EI dengan RSD 3-7%.
Almeria,
(Electron Impact)-MS-MS
Spanyol

3

c

kentang,
jeruk

deltametrin Ekstraksi
dengan
polimer dari asam
akrilat dan penggunaan
kolom karbon yang
tergrafitisasi.

4

Bawang
merah

deltametrin Ekstraksi dengan etil GC dengan detektor ECD
asetat dan n-heksana

bayam

deltametrin SCF extraction

GC/MS

Recovery
63,34%
dengan RSD 12,3%

GPC (Gel Permeation Recovery
>
82%
Chromatography),
NCI dengan RSD 3-9%.
(Negative
Chemical
Ionization) mode GC-MS,
EI (Electron Ionization)
mode GC-MS, GC-FPD
(Flame
Photometric
Detector)
Tidak
terdeteksi
adanya deltametrin
I-8-4

Analisis Residu Pestisida Dalam Tanah dan Umbi Bawang Merah di Lahan Pasir Sanden, Bantul,
Yogyakarta dengan Kromatografi Gas
(Analysis of Pesticide Residue in Soil and Bulb Onion in Sanden Sandy Land, Bantul, Yogyakarta Using Gas
Chromatography)
a. Y. Ono et al, 2006
b. A. Aguera et al, 2002
c. H. Obana et al, 1999
Umbi bawang merah dari lahan pasir Sanden tidak terdeteksi adanya residu pestisida deltametrin.
Dibandingkan dengan beberapa analisis residu pestisida dari beberapa sampel makanan lain dapat dilihat bahwa
pada umumnya metode analisis yang digunakan hampir samana yakni menggunakan instrumen kromatografi gas,
hanya saja detektor yang digunakan berbeda-beda. Ekstraksi awal untuk preparasi dengan analisis kromatografi gas
juga bervariasi walaupun sebagian besar masih menggunakan ekstraksi cair-cair.
Kesimpulan
Residu pestisida deltametrin dalam sampel pasir dan umbi bawang merah dari lahan pasir Sanden, Bantul,
Yogyakarta tidak terdeteksi dengan analisis menggunakan instrumen kromatografi gas.
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada Prof. Dr. Christanti S. dari Laboratorium Toksikologi Pestisida UGM dan Bapak
Subandi dari Ketua Kelompok Petani di lahan pasir Sanden.
Daftar Pustaka
IUPAC Compendium of Chemical Terminology, 1997, 2nd Edition.
H. L. Wang, J. Z. Li, J. Y. Hu, 2006, Pyraflufen-ethyl Residues in Soil by Solid Phase Extraction and High
Performance Liquid Chromatography with UV Detection, Analytical Sciences, 22, 1589-1592.
Metode Pengujian Residu Pestisidaa Dalam Hasil Pertanian, 1997, Komisi Pestisida Departemen Pertanian, Jakarta,
hal. 377.
Y. Ono, T. Yamagami, T. Nishina, T. Tobino, 2006, Pesticide Multiresidue Analysis of 303 Compounds Using
Supercritical Fluid Extraction, Analytical Sciences, 22, 1473-1476.
M. R. Hadjmohammadi, S. M. Nikou, K. Kamel, 2006, Determination of Fipronil Residue in Soil and Water in the
Rice Fields in North of Iran by RP-HPLC Method, Acta Chim. Slov., 53, 517-520.
M. Petrovic, S. Babic, M. K. Macan, 2000, Quantitative Determination of Pesticides in Soil by Thin-layer
Chromatography and Video Densitometry, Croatica Chemica Acta, 73(1), 197-207.
A. Aguera, M. Contreras, J. Crespo, A. R. F. Alba, 2002, Multiresidue Method For The Analysis of Multiclass
pesticides in Agricultural Products by Gas Chromatography-Tandem Mass Spectrometry, Analyst, 127, 347-354.
H. Obana, K. Akutsu, M. Okihashi, S. Kakimoto, S. Hori, 1999, Multiresidue Analysis of Pesticides in Vegetables
and Fruits Using A High Capacity Absorbent Polymer For Water, Analyst, 124, 1159-1165.
www.varianic.com/cgi-bin/nav?/products/chrom/techtip, 2 Juli 2007.
http://en.wikipedia.org/wiki/pesticide, 6 Juli 2007.
SKB Menteri Pertanian dan Menteri Kesehatan, 1996, Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Beberapa Komoditas
Hortikultura,No. 33, 15 September 2002.

I-8-5

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15