Asal Usul Minahasa Menurut Para Peneliti

Asal Usul Minahasa Menurut Para Peneliti
Sejarah Asal Usul Suku Minahasa- Daerah Minahasa di Sulawesi Utara diperkirakan pertama
kali telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Para peneliti memperkirakan
suku bangsa Minahasa berasal dari Formosa Taiwan, keturunan suku bangsa Austronesia dari
Formosa Taiwan, yang melakukan perjalanan panjang melalui Filipina dan terus ke Sulawesi.
Banyak terdapat kemiripan bahasa dari bahasa Minahasa dengan bahasa-bahasa di Formosa
Taiwan.
Suku Minahasa awal mula

Suku Minahasa
Menurut pendapat Tandean, seorang ahli bahasa dan huruf Tionghoa Kuno, 1997, melakukan
penelitian pada Watu Pinawetengan. Melalui tulisan “Min Nan Tou” yang terdapat di batu itu, ia
mengungkapkan, tou Minahasa diperkirakan merupakan keturunan Raja Ming yang berasal dari
tanah Mongolia, yang datang berimigrasi ke Minahasa. Arti dari Min Nan Tou adalah “orang
turunan Raja Ming”. Tapi pendapat tersebut dianggap lemah menurut David DS Lumoindong,
karena kalau Minahasa memang berasal dari keturunan Raja Ming, maka ilmu pengetahuan dan
kebudayaan Kerajaan Ming yang sudah pada taraf maju seharusnya terlihat pada Peninggalan
Arsitektur Minahasa ditahun 1200-1400, tetapi kenyataannya peninggalan atau kebudayaan
zaman Ming tidak ada satupun di Minahasa, jadi pendapat Tandean lemah untuk digunakan
sebagai dasar dalam penulisan Sejarah Asal Usul Suku Minahasa. Sedangkan berdasarkan
pendapat para ahli A.L.C Baekman dan M.B Van Der Jack, orang Minahasa berasal dari ras

Mongolscheplooi yang sama dengan pertalian Jepang dan Mongol ialah memiki lipit Mongoloid
dan kesamaan warna kulit, yaitu kuning langsat. Persamaan dengan Mongol dalam sistem
kepercayaan dapat dilihat pada agama asli Minahasa Shamanisme sama seperti Mongol.
Dan juga dipimpin oleh walian (semacam pendeta/pemimpin agama) yang langsung dimasuki
oleh opo. Agama Shamanisme ini memang dipegang teguh secara turun temurun oleh suku
Mongol dan terlihat juga kemiripan dengan agama asli suku Dayak di Kalimantan, dan Korea.

Berdasarkan pendapat para ahli diantaranya A.L.C Baekman dan M.B Van Der Jack yaitu
berasal dari ras Mongolscheplooi yang sama dengan pertalian Jepang dan Mongol ialah memiki
lipit Mongolia. Memang bangsa mongol terkenal dengan dengan gaya hidup berperang dengan
menguasai 1/2 dunia saat dipimpin oleh Genghis Khan, dan bangsa Mongol menyebar tidak
terkecuali pergi ke Manado. Persamaan dengan Mongol dalam sistem kepercayaan dapat dilihat
pada agama asli Minahasa Shamanisme sama seperti Mongol. Dan juga dipimpin oleh Walian
yang langsung dimasuki oleh opo. Agama Shamanisme ini memang dipegang teguh secara turun
temurun oleh suku Mongol. Dapat dilihat juga di Kalimantan Dayak, dan Korea
Jadi orang Minahasa memang berasal dari keturunan ras Mongoloid, tetapi bukan orang Mongol.
Ras ini juga terdapat pada suku Dayak, Nias dan Mentawai. Ras Mongoloid tersebut
diperkirakan berasal dari Formosa Taiwan. Namun memang orang Minahasa sudah tidak murni
dari Mongol saja, namun sudah campuran Spanyol, Portugis, dan Belanda yang diketahui
keturunan Yahudi, namun lebih dipengaruhi oleh Kristen. Sebenarnya aslinya Suku Minahasa

dari Mongol yang terkenal dengan kehebatan perang, dan Yahudi yang terkenal dengan
kecerdasannya. Memang Belanda sebagi Yahudi yang masuk ke Indonesia hanya mendirikan 1
tempat ibadah di Indonesia silahkan lihat Sinagog di Tondano.
Seperti kita tahu Manado dalam prosesnya oleh Indonesia dibilang bangsa asing karena sangat
dimanja oleh Belanda dan Sekutu. Serta sangat berbeda dengan ciri orang Indonesia pada
umumnya.
Suku Minahasa terbagi atas sembilan subsuku yaitu: 1.Babontehu, 2.Bantik, 3.Pasan Ratahan
(Tounpakewa), 4.Ponosakan, 5.Tonsea, 6.Tontemboan, 7.Toulour, 8.Tonsawang, 9.Tombulu
Nama Minahasa mengandung suatu kesepakatan mulia dari para leluhur melalui musyarawarah
dengan ikrar bahwa segenap tou Minahasa dan keturunannya akan selalu seia sekata dalam
semangat budaya Sitou Timou Tumou Tou. Dengan kata lain tou Minahasa akan tetap bersatu
(maesa) dimanapun ia berada dengan dilandasi sifat maesa-esaan (saling bersatu, seia sekata),
maleo-leosan (saling mengasihi dan menyayangi), magenang-genangan (saling mengingat),
malinga-lingaan (saling mendengar), masawang-sawangan (saling menolong) dan matombotomboloan (saling menopang). Inilah landasan satu kesatuan tou Minahasa yang kesemuanya

bersumber dari nilai-nilai tradisi budaya asli Minahasa (Richard Leirissa, Manusia Minahasa,
1995).
Jadi walaupun orang Minahasa ada di mana saja pada akhirnya akan kembali dan bersatu, waktu
itu akan terjadi pada akhir jaman, yang tidak seorangpun yang tahu. Seperti Opo Karema pernah
kasih amanat “Keturunan kalian akan hidup terpisah oleh gunung dan hutan rimba. Namun, akan

tetap ada kemauan untuk bersatu dan berjaya.
Pada tahun masehi kira-kira awal abad 6, orang Minahasa telah membangun Pemerintahan
Kerajaan di Sulawesi Utara yang berkembang menjadi kerajaan besar. Kerajaan ini memiliki
pengaruh yang luas ke luar Sulawesi hingga ke Maluku. Pada sekitar tahun 670, para pemimpin
dari suku-suku yang berbeda, dengan bahasa-bahasa yang berbeda, bertemu di sebuah batu yang
dikenal sebagai Watu Pinawetengan. Di sana mereka mendirikan sebuah komunitas negara
merdeka, yang membentuk satu unit dan tetap bersatu untuk melawan setiap musuh dari luar jika
mereka diserang. Bagian anak suku Minahasa yang mengembangkan pemerintahannya sehingga
memiliki pengaruh luas adalah anak suku Tonsea pada abad 13, yang pengaruhnya sampai ke
Bolaang Mongondow dan daerah lainnya. Kemudian keturunan campuran anak suku Pasan
Ponosakan dan Tombulu membangun pemerintahan kerajaan yang terpisah dari ke empat suku
lainnya di Minahasa.
Daerah Minahasa dari Sulawesi Utara diperkirakan telah pertama kali dihuni oleh manusia dalam
ribuan tahun SM an ketiga dan kedua. [6] orang Austronesia awalnya dihuni China selatan
sebelum pindah dan menjajah daerah di Taiwan, Filipina utara, Filipina selatan, dan ke
Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. [7]

Etimologi Suku Minahasa Dari Cerita Rakyat
Indonesia, Sulawesi Utara, Manado. Suku asli di sana adalah Minahasa, lalu dari mana asalnya
nenek moyang suku Minahasa? menurut cerita mitos, mitos adalah cerita suci, sakral dan tidak

sembarang di ceritakan. Nenek moyang suku Minahasa adalah Dewi Bumi dan Dewa Matahari
yang akhirnya melahirkan keturunan Minahasa, cerita ini diceritakan dalam bahasa daerah dan
yang mengetahui hanyalah para Walian yang memang ditunjuk oleh Opo secara turun – temurun.
Biasanya cerita ini diceritakan secara umum pada saat upacara Rumages, menjadi cerita Toar

Lumimu’ut. Toar Dewa Matahari yang selalu menyinari Minahasa dan Lumimu’ut Dewi Bumi
yang memberikan kesuburan pada tanah Minahasa dan keturunan.
Berikut cerita singkat tentang Mitos Minahasa yang dapat saya ceritakan karena cerita lebih
lengkapnya memang hanya rahasia dan cuma di ceritakan secara turun temurun. Karena jika
diceritakan akan terjadi banyak pertanyaan yang akan susah dijelaskan lebih lanjut misalnya
Dewi Bumi ini pada bahasa asli Astoreth dalam Alkitab. Sayapun hanya bisa menceritakan
begini saja mengenai mitos.
Lalu darimana nenek moyang Minahasa pada awal mulanya? jika cerita berdasarkan fakta?.Dari
pendapat Tandean, seorang ahli bahasa dan huruf Cina Kuno, 1997 datang meneliti di Watu
Pinawetengan. Melalui tulisan “Min Nan Tou” yang terdapat di batu itu, ia mengungkapkan, tou
Minahasa merupakan turunan Raja Ming dari tanah Mongolia yang datang berimigrasi ke
Minahasa. Arti dari Min Nan Tou adalah “orang turunan Raja Ming dari pulau itu. Namun aneh
juga seperti diketahui Dinasti Ming bukanlah orang Mongolia justru Dinasti Ming adalah yang
mengganti Dinasti Yuan yang dipimpin bangsa Mongol, oleh Kubilai Khan.
Berdasarkan pendapat para ahli diantaranya A.L.C Baekman dan M.B Van Der Jack yaitu

berasal dari ras Mongolscheplooi yang sama dengan pertalian Jepang dan Mongol ialah memiki
lipit Mongolia. Memang bangsa mongol terkenal dengan dengan gaya hidup berperang dengan
menguasai 1/2 dunia saat dipimpin oleh Genghis Khan, dan bangsa Mongol menyebar tidak
terkecuali pergi ke Manado. Persamaan dengan Mongol dalam sistem kepercayaan dapat dilihat
pada agama asli Minahasa Shamanisme sama seperti Mongol. Dan juga dipimpin oleh Walian
yang langsung dimasuki oleh opo. Agama Shamanisme ini memang dipegang teguh secara turun
temurun oleh suku Mongol. Dapat dilihat juga di Kalimantan Dayak, dan Korea.
Namun memang orang Minahasa sudah tidak murni dari Mongol saja, namun sudah campuran
Spanyol, Portugis, dan Belanda yang diketahui keturunan Yahudi, namun lebih dipengaruhi oleh
Kristen. Sebenarnya aslinya Suku Minahasa dari Mongol yang terkenal dengan kehebatan
perang, dan Yahudi yang terkenal dengan kecerdasannya. Memang Belanda sebagi Yahudi yang
masuk ke Indonesia hanya mendirikan 1 tempat ibadah di Indonesia silahkan lihat Sinagog di
Tondano

Seperti kita tahu Manado dalam prosesnya oleh Indonesia dibilang bangsa asing karena sangat
dimanja oleh Belanda dan Sekutu. Serta sangat berbeda dengan ciri orang Indonesia pada
umumnya.
Nama Minahasa mengandung suatu kesepakatan mulia dari para leluhur melalui musyarawarah
dengan ikrar bahwa segenap tou Minahasa dan keturunannya akan selalu seia sekata dalam
semangat budaya Sitou Timou Tumou Tou. Dengan kata lain tou Minahasa akan tetap bersatu

(maesa) dimanapun ia berada dengan dilandasi sifat maesa-esaan (saling bersatu, seia sekata),
maleo-leosan (saling mengasihi dan menyayangi), magenang-genangan (saling mengingat),
malinga-lingaan (saling mendengar), masawang-sawangan (saling menolong) dan matombotomboloan (saling menopang). Inilah landasan satu kesatuan tou Minahasa yang kesemuanya
bersumber dari nilai-nilai tradisi budaya asli Minahasa (Richard Leirissa, Manusia Minahasa,
1995).
Jadi walaupun orang Minahasa ada di mana saja pada akhirnya akan kembali dan bersatu, waktu
itu akan terjadi pada akhir jaman, yang tidak seorangpun yang tau. Seperti Opo Karema pernah
kasih amanat “Keturunan kalian akan hidup terpisah oleh gunung dan hutan rimba. Namun, akan
tetap ada kemauan untuk bersatu dan berjaya.”

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Kategori Kesalahan Menurut Watson Dalam Menyelesaikan Permasalahan Pengolahan Data Siswa Kelas VI SDN Baletbaru 02 Sukowono Jember Tahun Pelajaran 2014/2015

1 59 5

KECENDERUNGAN TEMA DAN SASARAN PESAN KOLOM ASAL USUL KOMPAS (Analisis Isi Tema Dan Sasaran Pesan Kolom Asal Usul Harian Kompas Periode Oktober-Desember 2005)

0 20 1

Hak Asasi Manusia Dalam Implementasi Kehidupan Beragama Menurut Perspektif Hukum Islam

0 33 2

‘DAKOCAN’ DALAM WARUNG KOPI SEBAGAI PENARIK BUDAYA ‘NGOPI” PADA MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER: Pandangan, Sikap dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Jember Ketua Peneliti : Drs. Thohirun, M.S., M.A Anggota : Mury Ririanty, S.KM.,M.Kes Ik

6 59 114

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Kebutuhasn Informasi Para Taruna Dan Ketersediannya Di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang

0 46 124

Pola Komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara Suku Batak Karo (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara yang Melakukan Studi di Universitas Komputer Indonesia dalam Berinteraksi dengan Lingkungan Kampusnya)

0 17 77

Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam Pengikatan Jaminan Kebendaan Menurut Undang-Undang Nomor Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan

0 16 1

Teori Asal usul Nenek Moyang Bangsa Indo

0 3 3

Dewan Perwakilan Daerah Menurut UUD 1945 Dan Penerapan Sistem Bikameral Dalam Lembaga Perwakilan Indonesia

0 0 16