MAKALAH KIMIA BAHAN MAKANAN VITAMIN Kelo

MAKALAH KIMIA BAHAN MAKANAN
VITAMIN

Kelompok 5 :
-

Dhea Laraswati
Dhia Husna Indiarty
Elisa Munira
Mipajrin Dwiani Putri
Mustika Amalia
Reza Kintan Prameswari
Virgiawan Leo Putra
Zahrani Anggita Putri

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018

KATA PENGANTAR


Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dengan
judul Vitamin. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih
mengetahui tentang vitamin, yang merupakan salah satu materi bahasan dalam kuliah
kimia bahan makanan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN
Penemuan penyakit akibat defisiensi nutrisi, yang pertama kali ditemukanpada
zaman Mesir Kuno yakni rabun senja menjadi tonggak awal manusia mulaimengenal
salah satu nutrisi yang dikandung makanan. Hal tersebut tertera dalambuku pengobatan
yang berisikan pola-pola pengobatan pada zaman tersebut,dimana tertulis bahwa

obat dari rabun senja adalah ekstrak hati yang telah dimasak. Ternyata
pengobatan Yunani pun yang menjadi cikal bakal pengobatanmodern mengikuti pola
pengobatan Mesir Kuno tersebut. Namun, pada tahun1913 barulah diketahui bahwa
kandungan ekstrak hati yang telah dimasak adalahretinol. Penemuan lain yang mencetus
penamaan vitamin adalah seorang ahlikimia yang berasal dari Polandia, yakni
Funk yang mengemukakan bahwa penangkal beri-beri yang terlarut dalam air itu
berupa amina yang sangat vital.Oleh karena itu ia menyebutnya “vitamine” yang
kemudian lebih dikenal dengansebutan “vitamin”. Penemuan mengenai vitamin tidak
berhenti sampai disitu sajapada tahun 1930, seorang ilmuan bernama T. More
mengemukakan bahwakaroten dapat mencegah rabun senja.Vitamin adalah
sekumpulan atau sekelompok senyawa organik yang memiliki komposisi kimia
yang berbeda dengan karbohidrat, lipid, protein danasam nukleat serta mengalami
perbedaan katalisis esensial dalam metabolismenormal dari nutrien-nutrien lain. Secara
umum

vitamin

berguna

normal.Penggolongan


untuk

terhadap

prosesmetabolisme
vitamin

dapat

dan

pertumbuhan

didasarkan

pada

yang
media


pelarutnya,yakniada vitamin yang dapat larut dalam lemak dan air. Vitamin yang dapat
larutdalam lemak diantaranya vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan yang dapat larutdalam
air adalah vitamin B dan C.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Makanan.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun pada khususnyadan bagi
masyarakat luas pada umumnya.

1.3 METODE

Dalam

menyusun

dalampengolahan

makalah


data,

yaitu

ini,

kami

kepustakaan

menggunakan
(Library)

2

metoda

dan

diskusi


(Discussion).Kepustakaan (Library), yaitu dengan mempelajari beberapa buku
sumbery a n g b e r h u b u n g a n d a l a m p e n y u s u n a n m a k a l a h i n i . S e d a n g k a n
d i s k u s i (discussion), yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab antaranggota kelompok atau dengan orang yang lebih ahli mengenai materi
dalampenyusunan makalah ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh .
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan
amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak
vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu
tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal .

Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat
reaksi perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas
antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh
mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif.
Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik
sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat
ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup
dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang (Yazid,
2006).
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban
manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah
satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan
berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih
mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui (Girindra, 1986).
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar,
yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat
2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin
A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian
akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis


vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh (Lehninger, 1998).
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air
hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama
aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan
masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak
dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah,
tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus .
Mengkonsumsi terlalu sedikit vitamin dapat menyebabkan gangguan gizi. Oleh
karena itu, orang yang makan berbagai macam makanan tidak mungkin kekurangan
banyak vitamin. Kekurangan vitamin D merupakan pengecualian. Hal ini sering terjadi
pada kelompok orang tertentu (seperti orang tua) meskipun mereka memakan berbagai
macam makanan. Untuk vitamin yang lainnya, kekurangan vitamin dapat terjadi jika
seseorang mengikuti diet ketat yang tidak memiliki cukup vitamin tertentu (Pujiadji,
1994).
Gangguan yang mengganggu pencernaan mencerna makanan (disebut gangguan
malabsorpsi) dapat menyebabkan kekurangan vitamin. Beberapa gangguan mengganggu
penyerapan lemak .
Pada tahap pemrosesan dan pemasakan banyak vitamin hilang bila

menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan bersentuhan
dengan udara dan menggunakan alkali. Vitamin yang terpengaruh dalam hal ini adalah
yang rusak oleh panas, oksidasi, atau yang larut dalam air
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi
(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Istilah "vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai tetapi akhirnya
dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan
kata latin vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap

demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom
(Sirajuddin, 2009).
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia)
karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari
makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu
(disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin
adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain
yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam
vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri (Yazid, 2006).

Vitamin merupakan nutrient organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokimia dan yang umumyan tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus
dipasok dari makanan. Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi simbol anggota
B kompleks (kecuali vitamin C) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan
diberi simbol menurut abjad (A, D, E, K). Vitamin yang larut dalam air tidak pernah
dalam keadaan toksitas didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan
melalui urine.
Vitamin merupakan komponen penting dalam suatu bahan, khususnya bahan
pangan karena kandungannya menentukan nilai nutrisi dari bahan tersebut. Vitamin ini
dalam proses metabolism dapat berperan sebagai koenzim dan lainnya. Berdasarkan
sifat fisiknya vitamin ini dapat dikelompokkan menjadi :
a. Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
b.Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K
Dalam proses pengolahan pada umumnya vitamin ini akan mengalami perubahan
sehingga kadarnya menjadi berkurang. Sebaliknya dengan proses fermentasi dakan
dapat meningkatkan kandungan vitaminnya yang dihasilkan oleh miroorganisme .

BAB III
METODELOGI PENELITIAN


A. Metode
Penelitian ini melakukan pengkajian mengenai macam-macam vitamin
,defisiensi dan manfaat dari vitamin.Data yang dikumpulkan melalui tahapan
pembacaan mengenai pengertian vitamin ,defisiensi dan manfaatnya sehingga diperoleh
informasi yang banyak tentang materi vitamin Metode pencarian, identifikasi, dan
mengunduh data artikel atau jurnal ilmiah menggunakan sumber internet dari
database ,Google Scholar dengan studi sistematik review, baik penerbit nasional
maupun international.
B. Bahan
Bahan yang digunakan antara lain vitamin A ,vitamin D,vitamin E ,vitamin K
,vitamin b1 ,vitamin b2, vitamin b3,vitamin b5,vitamin b6 dan vitamin b12.

BAB IV
PEMBAHASAN

I. Vitamin yang larut di dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang
semuanya adalah derivat isoprene. Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh dalam
jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin yang
larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut
dapat diabsorbsi secara efisien. Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut
dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik.
Jenis jenis vitamin yang larut dalam lemak:
1. Vitamin A (retinol)

Sumber vitamin A:
minyak hati ikan, minyak ikan, minyak sawit, hati sapi, kambing, ayam. Dalam sayuran
hijau atau pun yang berwarna kuning terdapat dalam jumlah yang cukup.
Sifat kimiawi vitamin A
a. Vitamin larut dalam lemak dan pelarut lemak tetapi tidak larut dalam air
b. Vitamin A cukup stabil dalam pemanasan yang dilakukan dalam pemasakan
makanan.
c. Vitamin A dapat mengalami kerusakan karena oksigen ataupun sinar.
d. Struktur dan aktivitas vitamin A
Molekul vitamin A berisi atom karbon dan hidrogen yang berikatan dengan gugus
hidroksil (OH) menjadi struktur yang kompleks. Stuktur yang demikian ini
menyebabkan vitamin disebut sebagai retinol. Aktivitas vitamin A menggunakan satuan
internasional (SI) ataupun unit aktivitas.

unit aktivitas vit A =1 retinol ekivalen
= 1 ug retinol
1 retinol ekivalen

= 3 SI d.

e. Beta karoten Komposisi retinol haya tedapat dalam bahan pangan hewani, sedangkan
dalam pangan nabati terdaat zat warna karotenoid. Senyawa karoten akan dirubah
menjadi vitamin A dalam usus halus.
Fungsi vitamin A:
a. Menjaga kesehatan mata
b. Untuk pertumbuhan Vitamin diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi
c. Untuk mencegah infeksi Vitamin A melindungi kesehatan sel epitel sehingga dapat
dipakai untuk mencegah infeksi.

Defisiensi vitamin A :
1. Terjadi gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari (buta senja). Ini terjadi
karena ketika simpanan vitamin A dalam hati hampir habis.
2. Rabun senja
3. Keratomalacia
Merupakan salah satu penyakit mata yang terdapat di Asia dan Afrika. Penyakit ini
banyak diderita oleh anak-anak yang tinggal di daerah kumuh, anak-anak yang kurang
mengkonsumsi susu ataupun yang mengkonsumsi susu kental manis keratomalacia
menyebabkan infeksi pada bagian luar kornea.
4. Keratosis
Merupakan stadium awal dari keratomalacia. Kulit menjadi kasar dan bersisik.
Keringat dan air mata tidak lancar keluar.
Kelebihan vitamin A:

Kelebihan vitamin A kurang baik karena akan mengakibatkan terjadinya
penimbunan vitamin A dalam organ tubuh yang akan mengakibatkan nafsu makan
menjadi menurun, rambut rontok, kulit menjadi gatal, tulang pada tangan dan kaki
berasa sakit. Pemakaian beta karoten yang berlebihan dapat mengakibatkan kulit
menjadi kuning, telapak tangan banyak mengeluarkan keringat.
Rekomendasi asupan:
1. Di Amerika Serikat, asupan harian yang dianjurkan untuk vitamin A adalah 0,9 mg
untuk laki-laki dan 0,7 mg untuk wanita.
2.Selama menyusui dianjurkan tambahan 0,4-0,5 mg.
2. vitamin D (calciferol)

Fungsi vitamin D
a. Mengatur penyerapan kalsium dalam usus halus
b. Mengatur perbandingan kalsium dan fosfor dalam serum -darah tetap normal
c. Mengatur metabolisme kalsium dan fosfor

Akibat defisiensi vitamin D
1. rakhitis dengan gejala yang paling ringan yaitu tungkai berbentuk X atau O.
2. kelainan pada tulang seperti tulang belakang membengkok, tulang dada seperti dada
ayam, tulang pinggul sempit.

Akibat kelebihan vitamin D
Di masa bayi seringkali diberi tambahan vitamin D sebanyak satu tetes setiap hari.
Pemberian vitamin D yang terlalu banyak, misalnya satu sendok teh setiap hari akan
mengakibatkan timbulnya keracuanan. Gejala keracunan vitamin D yaitu nafsu makan
hilang, muntah-muntah, berasa sangat haus, mengalami sembelit, dapat mengalarrii
diare, kehilangan berat dan bersifat mudah marah. Apabila overdosis berlangsung terus
menerus, anak dapat mengalami koma dan akhirnya mati.
Sumber vitamin D
-

Minyak hati ikan mengandung k holekalsiferol (D3) sebanyak 200-750 ug/100 g
kuning telur mengandung 3-10 ug/100 g dan susu mengandung 0,02-0,10
ug/100 g.

Kebutuhan vitamin D
Kebutuhan vitamin D setiap hari untuk anak berusia 0-5 tahun sebesar 10 -ug
kholekalsiferol, 6-18 tahun sebesar 2,5 ug, untuk ibu mengandung dan menyusui
sebanyak 10 ug kholekalsiferol.
3. vitamin E ( tokoferol )

sumber vitamin E
Vitamin E umumnya terdapat pada pangan nabati yang kaya akan lemak, misalnya
minyak sayur, kacang-kacangan (kacang tanah, hazelnuts, almonds), biji-bijian (biji
bunga matahari, pistachio, pine), dan gandum. Vitamin E juga banyak terdapat pada
salad dressing, peanut butter, margarine, dan produk-produk susu dengan lemak penuh
(susu, butter dan cream).
Rekomendasi asupan :
asupan vitamin E per harinya adalah 15 mg untuk orang dewasa.

Fungsi utama vitamin E
1. antioksidan
2. membantu memperlama umur hidup sel-sel darah merah
3. melindungi membran biologis seperti yang berada di jaringan syaraf, otot dan sistem
kardiovaskuler
4. meningkatkan sistem kekebalan
5. vitamin E mencegah kerusakan lemak dan komponen seluler lainnya (misal protein,
DMA) dari kerusakan akibat oksigen dan turunannya (disebut kerusakan oksidatif)
6. membantu memperbaiki viskositas darah.
Kekurangan vitamin E
1. menyebabkan bayi prematur, oleh karena itu makanan formula bayi saat ini
mengandung konsentrasi vitamin E yang cukup.
2. Kekurangan vitamin E akan menimbulkan pengaruh terhadap ketidakmampuan
menyerap (ketidakmampuan memanfaatkan vitamin E secara cukup) dan
mengakibatkan penyakit neuromuscular pada dewasa maupun anak-anak.
4. vitamin K (phylloquinone)

Fungsi vitamin k:
1. Mengatasi penggumpalan darah
2. Mencegah pendarahan berlebih
3. Melindungi jantung
4. Membangun tulang

5. Meningkatkan sensitivitas insulin
6. Mencegah penyakit Alzheimer
7. Mencegah diabetes
8. Sumber antioksidan
9. Memperkuat imun
Defisiensi vitamin k :
1. Dampak kekurangan vitamin K
2. Janin Tidak berkembang
3. Darah Sulit Membeku
4. Pendarahan
5. Menyebabkan Kanker

Sumber vitamin K:
Sayur-sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, brokoli, kubis, dan selada.
Sumber baik lainnya adalah sayuran dan minyak kacang (kedele, canola, walnuts,
zaitun), telur, keju, hati, kentang, tomat, teh hijau dan kopi.
Rekomendasi asupan:
Kebutuhan akan vitamin K pada orang dewasa relatif rendah sehingga kecil
kemungkinan

bagi

seseorang

untuk

mengalami

defisiensi. Amerika

Serikat

menganjurkan asupan untuk vitamin K tiap harinya adalah 120 jag untuk laki-laki dan
90 jag untuk wanita.

2. vitamin larut air
VitaminB1(Thiamine)

Rekomendasi asupan:
BadanPangandanNutrisiAmerikaSerikatmenganjurkan1,1mgtiaminperhari untuk wanita
dan 1,2 mg untuk laki-laki
Kekurangan dan kelebihan vitamin B1:
1. perubahanpadasistimsaraf.
2. Penyakitberi-beribasahmengakibatkanpembengkakanatau udemakarena
tertimbunnyaair dalamjaringan.
VitaminB2(Riboflavin)
Vitamin B2

disebut riboflavin, atau sering pula disebut laktoflavin atau

hepatoflavin, ovoflavin, danrenoflavin sesuai dengan sumber vitamin tersebut yaitu
berasal dari susu, hati,telur maupun ginjal.

Sumber riboflavin yaitu pada hati sapi, susu, daging segar dan kuning telur. Wortel dan
tomat juga mengandung riboflavin
Rekomendasi asupan:

Badan Pangan dan Nutrisi Amerika Serikat menganjurkan 1, 1 mg tiamin perhari
untuk wanita dan 1,3 mg untuk laki-laki. Kebutuhan akan riboflavin akan meningkat
jika dalam kondisi hamil (1,4mg/hari) dan menyusui (1,6mg/hari).

VitaminB3(Niacin)
Vitamin B3 atau sering disebut juga niacin juga merupakan salah satu vitamin
yang larut dalam air.

Istilah niacin meliputi nicotinic acid dan nicotinamide,

dimana merupakan bagian reaktif dari co-enzim NAD dan NADP. Niacin sebenarnya
bukan vitamin murni karena dapat dibentuk didalam tubuh dari asam aminot ryptophan.

Sumber vitamin B3
Niacin dapat ditemukan dihati, ginjal, daging sapi, daging unggas, ikan, kopi
instant,roti yang diperkaya, sereal dan produk-produk susu. Niacin juga dapat dibentuk
daria sama minotryptophan dan 60 mg tryptophan dapat menghasilkan1 mgniacin.
Rekomendasi asupan:
Asupan niacin14mg/hari untuk wanita dan 16 mg/hari untuk laki-laki. Anak-anak
dan remaja memerlukan niacin lebih sedikit. Dalam kondisi hamil dan menyusui
dianjurkan untuk mengkonsumsi lebih 4 dan 3 mg/hari.

Fungsi didalam tubuh:

1. niacin menjadi esensial dalam bentuk co-enzim NAD dan NADP, yang terlibat dalam
pembentukan energi dari karbohidrat, lemak dan protein.
2. niacinmeningkatkanenergimelaluipemanfaatanmakanansecarabenar
3. niacin penting dalam perbaikan dan replikasi DMA
Defisiensi niacin:
Menyebabkan pellagra.Gejala dari pellagra meliputi dermatitis dan luka seperti
terbakar matahari karena sensitif terhadap sinar matahari, kelelahan, dementia, diare,
insomnia dan ketidak-normalan pencernaan. Selain mencegah pellagra, niacin juga
mencegah munculnya histamine yang menjadi pemicu alergi dan bronkitis

Vitamin B5 (PantothenicAcid)
Vitamin B5

dikenal juga sebagai asam pantotenat.

Ditemukan pada semua

makhluk hidup danmemiliki peran esensial dalam metabolisme energi semua jaringan
tubuh. Pantothenic acid juga berperan

penting dalam penyembuhan luka dan

diperlukan untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit.

.
Sumber vitamin B5 :
Makanan yang baik sebagai sumber vitamin B5 antara lain hati, ginjal, salmon,
telur, kacang, kedele, jamur, brewer'syeast, dan sejumlah sayuran. Pengolahan makanan
dan pemanasan dapat menghilangan hingga separuh asam pantotenat didalam makanan.
Rekomendasi asupan:

Di Amerika Serikat 5mg/hari untuk orang dewasa, 2 -4mg/hari untu kanak-anak
usia 1-13 tahun dan 1,7 - 1,8 mg/hari untuk bayi. Dianjurkan juga bagi wanita hamil
untuk meningkatkan asupan menjadi 6 mg/hari, dan untuk yang menyusui 7 mg/hari.
Defisiensi vitamin B5 :
kelelahan, sakit kepala, hilangnya konsentrasi, otot mudah mengalami kram,
insomnia, hilangnya nafsu makan, perubahan perilaku, turunnya kekebalan, gangguan
pencernaan, dan pertumbuhan terhambat atau berat badan turun.
Vitamin B6 (Pyridoxine)
VitaminB6 adalah vitamin larut air yang terdiri dari sebuah group dengan enam
komponen terkait : pyridoxal, pyridoxine, pyridoxamine, dan 5'-phasphates (PLP, PNP,
PMP: komponen-komponen

inl saling berubah dari satu menjadi lainnya melalui

reaksi metabolik). Vitamin B6 juga penting dalam menurunkan level homosisteindara
sehingga membantu mencegah penyakit jantung dan penyakit Alzheimer'

Sumber vitamin B6 :
Sumber yang sangat baik adalah daging ayam, hati, daging sapi, ikan (herring,
tuna, salmon, trout), kacang dan bijian (terutama bijibunga matahari), kedele, dan sereal
fortifikasi. Jumlah yang lebih kecil terdapat pada buah-buahan dan sayuran.

Rekomendasi asupan :
Rekomendasi asupan untuk vitamin B6

dapat bervariasi tergantung dari usta,

jenis kelamin dan kelompok beresiko. Di Amerika Serikat merekomendasikan : bayi
0,1 - 0,3 mg/hari, anak-anak 1-8 tahun 0,5 - 0, mg/hari, 9 – 13 tahun 1,0 mg/hari, umur
14 - 50 tahun 1,3 mg/hari dan lebih dari 50 tahun 1,5 mg/hari. Wanita hamil dianjurkan
1,9 mg/hari sedangkan ibu menyusui dianjurkan untuk meningkat hingga 2,0mg/hari.
Fungsi didalam tubuh:
1. Vitamin

B6

adalah bagian co-enzim dari

berbagai enzim yang terlibat

dalam metabolisme asamamino(protein),.
2. Vitamin B6 terlibat dalam perubahan tryptophan menjadi niacin(vitaminB3)
3. vitamin B6 juga terlibat dalam produksi sejumlah neurotransmitter
Defisiensi vitamin B6:
Defisiensi vitamin B6 menyebabkan dermatitis,

batu ginjal, penurunan

pembentukan antibodi, iritasi, anemia, turunnya kemampuan syaraf,

pertubuhan

terhambat, mudah bingung dan depresi.
Vitamin B12 (Cobalamin)
Vitamin B12 (cobalamin) adalah vitamin larut air yang esensial untuk kesehatan
darah dan fungsi syaraf. Vitamin B6, vitamin B12 juga dapat membantu menurunkan
resiko penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's. Beberapa kelompok yang beresiko
terkena defisiensi vitamin B12antara lain vegetarian dan lanjut usia.

Sumber vitamin B12:
Vitamin B12 dapat ditemukan dalam produk hewani seperti daging, unggas,
ikan dan produk susu. Hewan memiliki vitamin B12 dari mikroorganisme yang terdapat
dalam tubuhnya atau dari pakannya.
Rekomendasi asupan:
1. rekomendasi asupan untuk vitamin B12 adalah 2,4 jag/hari untuk setiap orang yang
berumur lebih dari 14 tahun.
2 . Bayi dan anak-anak memerlukan kurang dari jumlah tersebut. W anita hamil
disarankan hingga 2,6 j^g/hari,
Fungsi didalam tubuh
1. vitaminB12 diperlukan untuk pembentukan dan regenerasi sel-sel darah merah, dan
pada wanita hamil menurunkan kadar homosistein darah sehingga mencegah
penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's
2. vitamin B12 juga merupakan co-enzim pada metabolisme lemak dan Protein dan
diperlukan untuk menjaga kesehatan sistem syaraf.
Kekurangan vitamin B12:
1. mengakibatkan anemia serius
2. dapat menyebabkan penyakit syaraf yang akut dan tidak dapat sembuh karena
gangguan urat syaraf tulang belakang

dengan terjadinya defisiensi vitaminB12,

yang tidak dapat dicegah dengan asupan asam folat.

Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang bersifat larut
dalam air, tidak dapat disintesis dalam tubuh manusia, kera ataupun kelelawar pemakan
buah-buahan. Peranan vitaminC yang banyak dikenal yaitu dapat mencegah dan
mengobati penyakit sariawan. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan karena kekurangan
vitamin C meliputi juga nyeri pada tulang, otot-otot sakit, udema, lemah,anemia dan
hiperkeratosis.

Sumber vitamin C:
Vitamin C banyak terdapat dalam buah-buahan segar dan sayuran, seperti jeruk,
black currants, strawberries dan mangga. Sayuran tersebut antara lain bawang, brokoli,
bungakol, kentang dan ubi jala
Rekomendasi asupan:
Amerika Serikat merekomendasikan

asupan vitamin C sebesar 75 mg/hari

untuk wanita dan 90 mg/hari untuk laki-laki. Dianjurkan juga bagi wanita hamil untuk
melebihkan asupannya hingga10 mg/hari, sedangkan wanita menyusui kenaikkannya
40-45 mg/hari.

A. Teknik Isolasi Vitamin
Teknik isolasi yang tepat dengan menggunakan teknik hplc.penggunaan isolasi
dengan menggunakan teknik hplc dikarenakan teknik hplc mempunyai kelebihan yang
berupa bisa menganalisis fraksi-fraksi vitamin secara terpisah dan juga teknik hplc bisa
mengetahui jenis-jenis berbagai vitamin yang terkandung didalam pangan serta bisa

mengetahui total dari vitamin yang terkandung didalam pangan tersebut.Sedangkan
metode spektrofotometri hanya bisa menganalisis atau mengetahui total dari vitamin
yang terkandung didalam pangan.
B. Cara isolasi vitamin
1. vitamin A
Isolasi vitamin a dapat digunakan dengan metode maserasi
Cara pengerjaannya;
Eksraksi dilakukan dengan teknik maserasi dalam pelarut metanol teknis, diuapkan
pelarut-nya, ditambah larutan NaCl jenuh lalu dipartisi dengan campuran nheksana/dietil eter (1:1), diuapkan pelarutnya dan disaponifikasi dalam larutan
KOH/metanol 5% selama 3 jam pada suhu kamar.
2. vitamin B
Isolasi vitamin b dapat digunakan metode teknik maserasi
Cara pengerjaannya:
Sampel yang sudah halus ditimbang 200 gram. Selanjutnya dimaserasi dengan
ditambahkan metanol 200 ml, campuran diaduk selama 2 jam, selanjutnya didiamkan
selama 4 hari dalam wadah tertutup rapat, tiap hari pelarutnya diganti. Filtrat
dikumpulkan, kemudian ditambahkan 8 g Natrium Sulfat anhidrat dan dipekatkan
dengan rotary evaporator, ekstrak yang diperolehditimbang.
3. vitamin C
Isolasi vitamin C dengan metode maserasi mempergunakan pelarut etanol 70% dan
dilakukan tiga kali pengulangan dengan pelarut yang sama.
Cara pengerjaannya:
Sebanyak 200 gram sampel vitamin c dimasukkan ke dalam maserator,
ditambahkan 2 liter etanol 70%. Selanjutnya direndam 6 jam pertama rendaman sambil
sekali-kali diaduk, kemudian diamkan selama 18 jam. Kemudian pisahkan maserat

dengan cara filtrasi. Ulangi proses penyarian sebanyak tiga kali dengan jenis dan jumlah
pelarut yang sama. Semua maserat dikumpulkan, kemudian diuapkan dengan rotary
evaporator hingga diperoleh ekstrak cair dan catat ekstrak cair yang diperoleh.
4. vitamin D
Isolasi vitamin a dapat digunakan dengan metode maserasi
Cara pengerjaannya;
Dengan cara diuapkan pelarut-nya, ditambah larutan NaCl jenuh lalu dipartisi
dengan campuran n-heksana/dietil eter, diuapkan pelarutnya dan disaponifikasi dalam
larutan metanol 5% pada suhu kamar.
5. vitamin
Teknologi isolasi vitamin E dapat dilakukan dengan proses Saponifikasi menggunakan
NaOH, etanol dan BHT dan kemudian ekstraksi menggunakan metanol
Cara pengerjaan ekstraksi;
Sebanyak 5 g sampel hasil saponifikasi dihomogenkan menggunakan vortex
dengan 70 mL metanol pekat sehingga terbentuk dua fasa. Supernatan dipisahkan
menggunakan corong pisah. Residu diekstraksi kembali dengan variasi metanolair dan
endapan dilarutkan kembali dalam 20 mL 2-propanol (1%) dalam heksana.
6. vitamin K
Isolasi vitamin k dapat digunakan metode teknik maserasi
Cara pengerjaannya:
Sampel

yang sudah halus ditimbang . Selanjutnya dimaserasi dengan

ditambahkan metanol, selanjutnya didiamkan selama 4 hari dalam wadah tertutup rapat,
tiap hari pelarutnya diganti. Filtrat dikumpulkan, dan dipekatkan dengan rotary
evaporator, ekstrak yang diperoleh ditimbang.

C. Metabolisme Vitamin Sebagai Co-Enzim

Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tumbuhan tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim tidak
berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap. Enzim melakukan tugasnya sendiri
-sendiri dan tidak dapat saling menggantikan, enzim yang bertugas memperbaiki hal-hal
yang rusak dalam tubuh misalnya enzim emilase berfungsi sebagai pengurai
karbohidrat. Prifase berfungsi sebagai pengurai protein, lipase berfungsi sebagai
pengurai lemak, selulosa berfungsi menguraikan serat makanan.
·

Enzim yang dikeluarkan dari dalam sel disebut Ekso-enzim.

·

Enzim yang tetap tersimpan dalam sel disebut Endo-enzim.

·

Enzim dalam melaksanakan fungsinya sering butuh Ko-faktor.

·

Ko-faktor berikatan dengan enzim.

·

Ikatan ko-faktor dengan enzim yang bersifat tidak tetap disebut gugus prostetik

·

Ikatan ko-faktor dengan enzim yang bersifat tetap disebut Ko-enzim

·

Enzim tersusun atas dua komponen yaitu bagian yang termolabil disebut apoenzim dan bagian yang aktif disebut prostetik/ko-enzim
Ko-enzim identik dengan vitamin. Sebagai Ko-faktor ada unsur yang dapat

diperoleh/disusun dari dalam tubuh, tetapi tak sedikit yang tidak dapat disusun tubuh
hewan/manusia sehingga perlu memasukkan dari luar berupa vitamin.
N

KO-ENZIM

VITAMIN

FUNGSI

Nikotinamida Adenin Dinukleotida

Asam Nikotinat

Redoks

(NAD)

(NIASIN)

Nikotinamida Adenin Dinukleotida

Asam Nikotinat

Phosphat (NADP)

(NIASIN)

3.

Flavin Adenin Dinukleotida (FAD)

Riboflavin

Redoks

4.

Flavin Mononukleotida (FMN)

Riboflavin

Redoks

O
1.

2.

Redoks

5.

Tiamin Pirofosfat (TPP)

Tiamin

Oksidatif
dekarboksilasi

6.

Piridoksal fosfat

Piridoksin (vit.B6)

Transaminasi
dan rasemase

7.

Koenzim A

Asam Pantotenat

Transfer gugus
asil

8.

Biotin

Biotin

Transfer CO2

9.

Koenzim B12

Kobalamin (vit.B12)

Transfer gugus
fungsional

Beberapa koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan vitamin bahkan
menjadi bagian dari molekul vitamin tersebut. Hubungan antara vitamin dengan
koenzim tamapak pada contoh berikut :
Niasin, merupakan nama vitamin yang berupa molekul nikotinamida atau asam
nikotinat. Molekul nikotinamida terdapat sebagai bagian dari molekul NAD+,
NADP+. Kekurangan niasin akan mengakibatkan pellagra pada manusia.
Molekul riboflavin atau vitamin B2 terdiri atas D ribitol yang terikat pada cincin
issoaloksazon yang tersubstitusi. Vitamin ini dikenal sebagai faktor pertumbuhan.
Molekul riboflavin merupakan bagian dari molekul FAD.
Asam lipoat adalah suatu vitamin yang juga merupakan faktor pertumbuhan dan
terdapat dalam hati. Asam ini terdapat dalam dua bentuk teroksidasi dan tereduksi,
berfungsi sebagai kofaktor pada enzim piruvat dehidrogenase dan ketoglutarat
dehidrogenase, berperan dalam reaksi pemisahan gugus asil.
Biotin adalah vitamin yang terdapat dalam hati dan berikatan dengan suatu
protein. Biotin berfungsi sebagai koenzim dalam reaksi karboksilasi.
Tiamin atau vitamin B1 umumnya terdapat dalam keadaan bebas dalam beras
atau gandum. Kekurangan vitamin B1 akan mengakibatkan penyakit beri-beri. Koenzim
yang berasal dari vitamin B1 ialah tiaminifosfat (TPP) dan berperan dalam reaksi yang

menggunakan enzim alpa keto dekarboksilase, asam alpa keto oksidase, transketolase
dan fosfo ketolase.
Vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yaitu piridoksal, piridoksin dan
piridoksamin. Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan dermatitis (penyakit kulit)
dan gangguan pada sistem saraf pusat. Koenzim dari vitamin B6 ialah piridoksalfosfat
dan piridoksaminofosfat.
Asam folat dan derivatnya terdapat banyak dalam alam. Bakteri dalam usus
memproduksi asam fosfat dalam jumlah kecil. Koenzim yang berasal dari vitamin ini
ialah asam tetrahidrofosfat (FH4). Peranan FH4 ialah sebagai pembawa unit senyawa
satu atom karbon yang berguna dalam biosintesis purin, serin dan glisin.
Vitamin B12 sebagaimana diisolasi dari hati adalah sianokobalamina. Fungsi
vitamin B12 adalah bekerja pada beberapa reaksi anatara lain reaksi pemecahan ikatan
C-C, ikatan C-O, dan ikatan C-N dengan enzim mutase dan dehidrase.
Asam pantotenat terdapat dalam alam sebagai komponen dalam molekul
koenzim A. vitamin ini diperlukan oleh tubuh sebagai faktor pertumbuhan. Koenzim A
berperan penting sebagai pembawa gugus asetil, khususnya dalam biosintesis asam
lemak.
Di samping koenzim yang mempunyai hubungan struktural dengan vitamin, ada
pula koenzim yang tidak berhubungan dnegan vitamin, yaitu adenosine trifosfat atau
ATP. Koenzim ini termasuk golongan senyawa berenergi tinggi. ATP berfungsi sebagai
koenzim yang memindahkan gugus fosfat. Bila ATP melepaskan 1 gugus fosfat, maka
ATP akan berubah menjadi adenosine difosfat (ADP) juga energi yang digunakan untuk
reaksi lain. ATP bersama dengan enzim kinase, misalnya heksokinase dan piruvat kinase
berperan dalam metabolisme karbohidrat (Poedjiadi, 2006).
Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa secara kimia,
koenzim tidaklah seragam, akan tetapi memiliki berbagai molekul senyawa organik.
Sebagian yang cukup besar dari koenzim ini merupakan turunan dari keluarga atau
kompleks vitamin B. untuk menjamin kelancaran fungsi enzim-enzim yang
dilengkapinya, vitamin yang menjadi cikal bakal koenzim tersebut harus selalu tersedia

dalam makanan sehari-hari. Sebagian koenzim lain dapat disintesis tubuh sehingga tidak
memerlukan penyediaan langsung oleh sumber dari luar (Sadikin, 2002).
Tabel 2.1 Kelompok vitamin B dan koenzim turunannya
Vitamin

Koenzim

Contoh apoenzim

Reaksi dikatalisis

B1 (aneurin,

Tiamin pirofosfat

Dekarboksilase

R-CO-COOHŠ

tiamin)

(TPP)

asam α-keto

B2 (riboflavin)

FAD

Dehidrogenase

RH2 + O2ŠR +

(flavindinuklotida)

aerob

H2O2

Dehidrogenase

Dekarboksilase

piruvat

asam

R-COH + CO2

dan FMN
(flavinmononukleotida)
Asam lipoat

Asam lipoat

α
Asam pantotenat

Koenzim A (koA)

Transasilase

oksidatif-keto

Pemindahan gugus
asli (RCOO-)

Biotin

Biotin

Karboksilase

Pengikatan
CO2 ke suatu
asam α-keto atau
asli

Vitamin

Piridoksalfosfat

Transaminase

B6(piridoksin)

Pemindahan NH2a dari suatu asam
amino ke asam αketo
Asam α-amino

Dekarboksilase
asam amino

amina + NH2

Niasin

NAD (nikotinamida

Dehidrogenase

(nikotinamida)

adenine dinukleotida)

anaerob

NADP (nikotinamida

Dehidrogenase

adenine dinukleotida

anaerob

Oksidasi anaerob

Oksidasi anaerob

fosfat)
Asam folat

Asam tetra-hidro folat

Transformilase
Transmetilase

Vitamin B12

Koenzim
B12(metilkobalamin)

Transmetilase
Isomerase

Pemindahan
(CHO), (CH2OH),
dan (CH3)
Pemindahan
(CH3)

Pada tabel ini tampak ada anggota keluarga vitamin B yang langsung dapat
bekerja sebagai koenzim seperti asam lipoat dan biotin. Sebagian dari kelompok vitamin
ini baru berfungsi jika mengalami sedikit perubahan, seperti asam folat, vitamin B12,
vitamin B1, dan B6. Sisanya, baru akan berfungsi setelah mengalami perubahan yang
cukup besar dalam bentuk turunan suatu nukleotida seperti niasin atau nikotinamida,
riboflavin, dan asam pantotenat(Sadikin, 2002).
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa
vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan
aktivitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang
terkena penyakit pada tubuh kita (Bajil, 2011).
Struktur kimia dari vitamin yang larut dalam air sangat beraneka ragam, tetapi
mereka mempunyai sifat molekul plar, sehingga larut dalam air. Semua vitamin yang
larut dalam air, dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan, biji-bijian,
sayuran berdaun hijau dan ragi) kecuali vitamin B12. vitamin B komplek dan vitamin C
karena ke larutannya dalam air, tidal dapat disimpan lama dalam bentuk stabil, harus
disediakan terus menerus dalam makanan, kecuali vitamin B12, pada hati manusia dapat

disimpan untuk persediaan beberapa tahun. Semua vitamin yang larut dalam air, kecuali
vitamin C, berfungsi sebagai koenzim atau kofaktor dalam reaksi enzimatik (Bajil,
2011).
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar,
yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat
2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin
A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian
akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh (Bajil, 2011).
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air
hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama
aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan
masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak
dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal
inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus (Bajil, 2011).
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang
berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari,
dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin
ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin
ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber
makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang
berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya). Vitamin
A bekerja sebagai bahan pangkal

untuk rodopsin yang esensial bagi proses

penglihatan yang kurang ada cahaya (Bajil, 2011).
Vitamin B, secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam
metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal
ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang

dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber
energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B
berasal dari susu, gandum, ikan, dan

sayur-sayuran hijau (Bajil,2011).

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis
vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas seharihari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti
kulit kering dan bersisik.Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran
pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak
mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.
Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1. Fungsinya
sebagai ko-enzim pada metabolisme karbohidrat dan reaksi-reaksi fisiologis
lainnya. (Bajil, 2011).
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh
manusia.

Di

dalam

tubuh,

vitamin

B2

berperan

sebagai

salah

satu

kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin
adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting
dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan
dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2
banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik,
mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan. Fungsinya sebagai ko-enzim pada
Flavoprotein, yaitu

enzim-enzim yang memegang peranan penting

dalam

metabolisme asam amino. (Bajil, 2011).
Vitamin B3, juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting
dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak,
dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga
kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai

jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk
salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi,
hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan
lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan
kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami
kekejangan,

keram

mual. Fungsinya

otot,

gangguan

sistem

sebagai

ko-enzim

pada

pencernaan,
proses

muntah-muntah,

oksidasi-reduksi,

dan

misalnya

dehidrogenase pada perombahan oksidatif karbohidrat dan asam amino (Bajil, 2011).

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam
tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis
metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan
lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf
pusat dan otak dan

memproduksi

senyawa asamlemak,

sterol, neurotransmiter,

dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan
hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran
hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan
diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur. Fungsinya memegang peranan
penting dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak (Bajil, 2011).

Vitamin B6 (piridoksin), merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan
tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan
tubuh

untuk

menghasilkan

energi

melalui

jalur

sintesis asam

lemak,

seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam
metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh
terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan
salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di
dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam
jumlah

banyak

dapat

menyebabkan

kulit pecah-pecah,

keram

otot,

dan insomnia. Fungsinya memegang peranan penting dlm metabalisme

karbohidrat

dan asam amino (Bajil, 2011).
Vitamin B12 atau sianokobalamin, merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi

oleh hewan dan

tidak

ditemukan

pada tanaman.

Oleh

karena

itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan
vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh.
Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam
pemeliharaan

kesehatan

sel saraf,

pembentukkan

molekul

DNA

dan RNA,

pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang
baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit (Bajil,
2011).
Bentuk aktif vitamin B12 adalah sebagai koenzim, terikat pada 5’deoksiadenyl
melalui atom Co pada struktur vitamin ini. Sejumlah system enzyme memerlukan
koenzim ini (Bajil, 2011) :
a.

Reaksi-reaksi mutase mencakup glutamate mutase dan methyl-malonyl-CoA
mutase

b.

Reaksi-reaksi dehidrase, mencakup diol dehidrase dan glycerol dehidrase Fungsi
vitamin B12 sangat erat dengan fungsi asam folat dalam sintesis nucleoprotein.
Defisiensi salah satu atau kedua vitamin sekaligus menyebabkan anemia
makrositik . megaloblastik. Kegagalan sintesis DNA terutama karena hambatan
methylasi urasil menjadi tyhmin.
Vitamin B12 berperan pula dalam methylasi 5-methyl-THF menjadi THF yang

diperlukan dalam sintesis methionine. Vitmain B12 dan asam folat saling berpengaruh
atas kebutuhannya. Bila salah satu vitamin ditambah, maka akan menyebabkan
kebutuhan vitamin lainnya meningkat.
Vitamin C (asam askorbat,) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh
kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen
yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan

penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawaantioksidan alami yang dapat
menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan
sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan
laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif,
seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk
dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga
berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan
lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C
berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis
penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah
(Bajil, 2011).
Asam askorbat melakukan banyak fungsi-fungsi fisiologis dalam tubuh manusia.
Fungsi-fungsi ini termasuk sintesis kolagen, karnitina dan neurotransmitter, sintesis dan
katabolisme tirosina dan metabolisme microsome. Ascorbate bertindak sebagai reduktor
(yaitu elektron donor, anti-oksidan) dalam sintesis dijelaskan di atas, mempertahankan
besi dan tembaga atom di negara-negara mengurangi mereka (Bajil, 2011).
Vitamin c bertindak sebagai donor elektron untuk delapan enzim. Reaksi
menambah gugus hidroksil asam amino prolina atau lisin dalam kolagen molekul
melalui prolyl enzim dan lysyl hidroksilase, kedua memerlukan vitamin c sebagai suatu
kofaktor. Hidroksilasi memungkinkan molekul kolagen menganggap struktur tiga helix
dan membuat vitamin c penting untuk pembangunan dan pemeliharaan jaringan parut,
pembuluh darah dan tulang rawan(Bajil, 2011).
Vitamin D, merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D
ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera
memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar
vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal,
dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah

mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya
adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di
dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula,
penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya
berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh
mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan
(Bajil, 2011).
Vitamin E, berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh,
mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga
dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait
dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawaantioksidan alami. Vitamin E
banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik
bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan (Bajil, 2011).
Vitamin K, banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang
baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat padapendarahan di
dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain
itu,

vitamin

K

juga

berperan

sebagai kofaktor enzimuntuk

mengkatalis

reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K
yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh (Bajil, 2011).

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah vitamin ini adalah:

1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin
C dan B.
3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi – reaksi biokimia di dalam
dan masing – masing vitamin dapat mendefenisikannya.

Saran
Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan
vitamin didalam tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan yang seimbang.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni Sediaoetama: Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta 1989
Dr. Cipto Mangunkusomo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Penuntun Diit, Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Edisi kedua, Jakarta 1996
Champe P C PhD , Harvey R A PhD. Lippincott’sIllustrated Reviews: Biochemistry 2 nd
.1994 , page 171 – 186
Donald S. McLaren: NutritionanditsDisorders, Churchill LivingstoneEdinburghLondon
Melbourneand New York, Third Edition 1981 .
Eleanor R. Williams: Nutrition, Principles, Issues, and Applications. McGraw-Hill
Book Company, New Yorkcopyright 1984
Fergus M.Clydesdale: Food Nut