Perrtumbuhan dan Perkembangan Manusia terhadap

I.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
John Dewey sebagai seorang ahli pendidik bangsa Amerika telah
mengemukakan: “pendidikan adalah seumur hidup” dan “hidup adalah belajar”.
Manusia dalam hidupnya belajar sejak lahir sampai masa tua. Manusia itu
berkembang dari tiap periode perkembangan ke periode yang lain. Mereka
mengalami perubahan tingkah laku yang berbeda-beda di akibatkan karena
masalah-masalah atau tugas-tugas yang dituntut dan muncul pada setiap periode

II.

perkembangan itu berbeda pula. 1
2. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Petumbuhan dan Perkembangan?
b. Apa Tanda-Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan?
c. Apa Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan?
PEMBAHASAN
a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah perubahan yang sifatnya alami (misalkan perubahan

struktur tubuh) dan sangat terikat pada batas kematangan seseorang, hasil
pertumbuhan ini dapat di ukur dalam lingkup kuantitatif
Perkembangan adalah hasil kematangan dan belajar. Perkembangan lebih
banyak menunjuk pada perubahan dan perkembangan fungsi terutama yang
berhubungan dengan kemampuan mental. Hasil perkembangan lebih banyak
menunjuk kepada hal-hal yang sifatnya kualitatif dan tidak terbatas karena adanya
kematangan.2 (di kutip: Dra.Ny. Melly Sri Sulastri Rifa’I, Tugas-tugas
Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak (PT. Bina Aksara) hlm.
10)

Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif yang mengacu pada jumlah,
besar dan luas yang bersifat konkret. Seperti; dari kecil menjadi besar, dari
pendek menjadi panjang, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain, perubahan
material yang bersifat biologis, dengan demikian, pertumbuhan berarti kenaikan
dan penambahan ukuran yang berangsur-angsur, seperti badan yang menjadi besar
dan tegap, juga kaki dan tangan yang semakin panjang.
Perkembangan adalah perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kea
rah yang lebih maju dan sempurna. Juga merupakan proses perubahan kualitatif
1 Dra.Ny. Melly Sri Sulastri Rifa’I, Tugas-tugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan
Anak (PT. Bina Aksara) hlm. 9

2 Dra.Ny. Melly Sri Sulastri Rifa’I, Tugas-tugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak (PT.
Bina Aksara) hlm. 10

1

yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaninya itu sendiri. Dengan
demikian, penekanan pada perkembangan terletak pada penyepurnaan fungsi
psikologis yang di sandang oleh organ-organ fisik. 3 (di kutip: Romlah.Psikologi
Pendidikan.(Malang: UMMPRESS.2010) hlm 91)
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat,
dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter
dalam proses aktif secara berkesinambungan.
Menurut Muhibbin syah (1999:11) perkembangan ialah proses perubahan
kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ
jasmaniah itu sendiri. Dengan kata lain, penekanan arti perkembangan terletak pada
penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik. 4 (di kutip:
Syaiful Bahri Djamarah.Psikoligi Belajar.(Jakarta: PT Rineka Cipta.2011)hlm 118 )


Pertumbuhan adalah Perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu yang
tertentu. Pertumbuhan ini berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Hasil pertumbuhan antara
lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan
kekuatan. Begitu pula pertumbuhan juga menyangkut sistem jaringan saraf dan
perubahan struktur jasmani yang lainnya. Dengan demikian pertumbuhan juga
dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.
Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku
kehidupan social, psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam
lingkungan masyarakat yang lebih luas dan komplek. Oleh Havighurst
perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus dipelajari, dijalani,
dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan
perkataan lain perjalanan hidup manusia ditandai dengan berbagai tugas
perkembangan yang harus ditempuh.5 (di kutip:Sunarto,dkk.Perkembangan
Peserta Didik.( Jakarta: PT Rineka Cipta.2011) hlm 35,43)
3 Romlah.Psikologi Pendidikan.(Malang: UMMPRESS.2010) hlm 91
4 Syaiful Bahri Djamarah. Psikoligi Belajar.(Jakarta: PT Rineka Cipta.2011) hlm 118
5 Sunarto,dkk.Perkembangan Peserta Didik.( Jakarta: PT Rineka Cipta.2011) hlm 35,43


2

b. Tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan
Ciri-ciri di dalam perkembangan manusia dapat berupa:
1. Directional, hakikat directional didalam perkembangan adalah terlihat dalam
hampir semua tingkah laku, misalnya berbahasa. Bila bayi mulai dapat
berbicara pada tahun ke 2, mereka biasanya masih mempergunakan kata-kata
tunggal serta satu dua kalimat. Pada usia 5 tahun hampir semua anak sudah
mempergunakan kalimat seperti yang biasa digunakan oleh orang dewasa.
2. Cumulative, perkembangan cumulative berarti bahwa suatu tingkah laku
tergantung pada satu atau lebih tingkah laku yamg sudah dimiliki sebelumnya.
Misalnya, seorang anak tidak akan dapat berjalan sebelum anak itu mampu
berdiri sendiri dan menggerakkan kakinya. Banyak tingkah laku yang
berkembangnya secara cumulative. Sesuatu ketrampilan hampir semuanya
dilaksanakan orang bersamaan dengan meningkatnya pengalaman dan
kematangannya.
3. Perkembangan juga ditandai dengan meningkatnya perbedaan dan organisasi
yang kompleks. Suatu proses yang dapat dilihat bila orang mengadakan
penelitian tentang pertumbuhan embrio. Perkembangan tingkah laku menjadi

berbeda-beda dan lebih kompleks.

6

(di kutip: Dra. Siti Partini Suardiman,

Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1990) hlm. 50-51)

Tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan:
Menurut Jean Jacques Rosseau (1712-1778) dalam tahap perkembangan masa kanakkanak, yaitu antara umur 2-12 tahun, perkembangan pribadi anak dimulai dengan makin
berkembangnya fungsi-fungsi indra anak untuk mengadakan pengamatan.
Menurut Piaget seperti dikutip Sunarto (1999:24) ketika anak berada dalam masa praoperasional (2.0-7.0 tahun), maka anak berada dalam lingkaran masa dengan ciri khas
tersendiri. Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili
konsep.
Menurut Nasution (1993:44) masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir
berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas atau dua belas tahun. usia ini
ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar, dan dimulai sejarah baru kehidupannya
yang kelak akan mengubah sika-sikap dan tingkah lakunya.
Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari
pada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini menurut Suryobroto dapat diperinci menjadi

dua fase, yaitu: (1) masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6 atau 7 sampai
6 Dra. Siti Partini Suardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1990) hlm. 50-51

3

umur 9 atau 10 tahun dan (2) masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10
sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun.7 (di kutip:Syaiful Bahri Djamarah. Psikoligi
Belajar.(Jakarta: PT Rineka Cipta.2011) hlm 122,124)
Tanda-Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan:
Adapun Tanda-Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan manusia akan dijabarkan sebagai
berikut:
1. Fase Yang berdasarkan Biologis
Menurut Aristoteles, menggambarkan perkembangan seseorang sejak lahir hingga
dewasa akan mengalami tiga fase, dan setiap fase atau tahap memakan waktu tujuh
tahun. Diantara fase-fase tersebut adalah:
 Fase pertama, terjadi pada usia 0,0-7,0 tahun (disebut masa anak kecil atau
masa kanak-kanak atau masa bermain)
 Fase kedua, terjadi pada usia 7,0-14,0 tahun (disebut masa anak-anak atau
masa sekolah dasar)
 Fase ketiga, terjadi pada usia 14,0-21,0 tahun (disebut masa remaja atau

pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa).
Bertolak dari fase atau pengtahapan ini, maka terjadi fase ke fase hanyalah
berdasarkan pada gejala perkembangan fisik (jasmani). Seperti pada fase 1 ke
fase 2 dibatasi oleh pergantian gigi, sedangkan fase 2 ke 3 ditandai dengan
mulai berfungsinya organ-organ seksual.
2. Fase yang berdasarkan didaktis (pendidikan)
Menurut Roseau bahwa perkembangan seseorang melalui empat tahap yaitu:
 Tahap satu, pada usia 0,0-2,0 tahun disebut usia asuhan. Pada masa ini anak
masih membutuhakan bantuan dan bimbingan.
 Tahap dua, pada usia 2,0-12,0 tahun disebut masa pendidikan jasmani dan
alat-alat indera
 Tahap tiga, pada usia 12,0-15,0 tahun disebut masa anak atau remaja
memelajari pengetahuan yang diperoleh dan diolah dalam pikirannya.
 Tahap empat, pada usia 15,0-20,0 tahun masa ini sangat penting bagi remaja
akan pendidikan dan pembentukan wataknya sehingga tingkah lakunya dapat
terbentuk.8 (di kutip:Romlah.Psikologi Pendidikan.(Malang:
UMMPRESS.2010) hlm 108 & 110)
Tanda-Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan:
Menurut Osmald Croh, dalam perkembangan pribadi manusi terjadi beberapa
kegoncangan psikologis. Secara umum terdapat dua masa kegoncangan selama

perkembangan pribadi, yaitu:
 Pada masa perkembangan anak, umur 3 atau 4 tahun dimana anak mulai
menemukan “aku”nya.
7 Syaiful Bahri Djamarah. Psikoligi Belajar.(Jakarta: PT Rineka Cipta.2011) hlm 122,124
8 Romlah.Psikologi Pendidikan.(Malang: UMMPRESS.2010) hlm 108 & 110

4

 Pada masa perkembangan anak usia pubertas dimana anak laki-laki mulai
berumur 12 tahun atau 13 tahun, sedangkan pada anak perempuan terjadi lebih
awal yaitu mulai 10 atau 11 tahun.
Masa-masa kegoncangan tersebut oleh Osmald Croh disebut “trotzperiods”
dalam masa-masa ini anak cenderung agresif dan suka melawan orang lain
termasuk orang tuanya sendiri. Seringkali anak pada masa perkembangan ini suka
berbuat secara negative yang kadang-kadang hanya dimaksudkan untuk sekedar
menarik perhatian. Orang kadang-kadang menyebut masa ini sebagai masa
“trotzazelter”.
Oleh Osmald Croh, masa kegoncangan ini dipakai untuk membatasi tahap-tahap
perkembangan psikologis manusia dengan demikian, terdapat tiga tahap utama
perkembangan pribadi secara psikologis, yaitu:

 Masa kanak-kanak awal ; yakni masa perkembangan sejak lahir sampai masa
Trotz pertama.
 Masa bersekolah; yakni masa perkembangan sejak setelah masa Trotz pertama
sampai masa Trotz kedua
 Masa kematangan; yakni sejak setelah masa Trotz kedua sampai akhir masa
remaja.9 (di kutip:M.Dalyono.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:PT Rineka
Cipta.2009) hlm 91-92)

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan, yaitu:
1. Faktor pembawaan yaitu faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri.
2. Faktor lingkungan yaitu faktor yang berada diluar dari individu itu sendiri.
3. Faktor gabungan antara faktor pembawaan dan faktor lingkungan. 10 (di kutip:
Dra. Siti Partini Sardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta, 1990) hlm. 16-17 )

Factor-Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan:
Pada setiap orang yang sedang berkembang disebabkan kaarena 3 faktor,
yaitu :
Pertama, faktor tuntutan kebudayaan, adanya kekuatan-kekuatan, norma

hidup, harapan-harapan dalam bentuk cita-cita, nilai idiil dan sebagainya
dalam lingkungan hidup individu yang berkembang itu. Kenyataan tuntutan
kebudayaan ini menunjuk pada konsekuensi orang menjadi belajar
(mempunyai tugas perkembangan).
Kedua, faktor kematangan fisik dan keadaan badan, suatu kenyataan yang
tidak dapat disingkirkan bahwa kematangan fisik turut menentukan dalam
9 M.Dalyono.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:PT Rineka Cipta.2009) hlm 91-92
10 Dra. Siti Partini Sardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1990) hlm. 16-17

5

munculnya tugas-tugas perkembangan dari seseorang itu, disamping
kenyataan kondisi kesehatan dan kecacatan. Misalnya pertumbuhan bayi
sampai dapat berjalan bergantung pada pertumbuhan kakinya, kemauan
bergerak dan lain-lain.
Ketiga, faktor kepribadian seseorang, suatu hal yang tidak mungkin
diabaikan bahwa seseorang dapat berkembang dengan baik atau tidak baik
sangat terikat pada hal-hal yang terkandung dalam kepribadiannya seperti
intelegensi, the self, minat, sikap, emosi, kecenderungan mental, temperamen,
karakter dan lain-lain.11 (di kutip: Dra.Ny. Melly Sri Sulastri Rifa’I, Tugastugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak (PT. Bina

Aksara) hlm. 11-12)

Factor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Manusia
1. Factor yang memengaruhi pertumbuhan organ tubuh
Pertumbuhan organ tubuh setiap manusia yang dilahirkan akan mengalami
perkembangan dengan sempurna manakala dipengaruhi oleh beberapa hal
yaitu:
 Sebelum lahir, yaitu adanya gejala-gejala tertentu yang terjadi sewaktu
masih dalam kandungan. Seperti; adanya gejala kakurangan nutrisi (zatzat makanan untuk tubuh pada ibu yang sedang hamil atau janin yang
dikandung), terkena infeksi oleh bakteri dan lain sebagainya.
 Sewaktu lahir, yaitu terjadinya suatu gangguan pada saat janin dilahirkan.
Seperti; terjadinya difiect (kerusakan) susunan syaraf pusat saat
kelahirannya, dengan bantuan tang (instrument birt), atau karena dinding
rahim ibu terlalu sempit, sehingga terjadi tekanan yang kuat dan berakibat
pendarahan pada bagian kepala atau bagian tubuh lainnya.
 Sesudah lahir, yaitu adanya peristiwa tertentu yang menimbulkan
terhambatnya pertumbuhan anak. Seperti; adanya pengalaman yang
membuat dia trauma pada kasus tertentu,sebagai contoh; kepalanya terluka
bagian dalam atau luar kerena benturan benda keras, kekurangan
gizi/vitamin, salah makan pada makanan tertentu dan lain-lain.
11 Dra.Ny. Melly Sri Sulastri Rifa’I, Tugas-tugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak (PT.
Bina Aksara) hlm. 11-12

6

 Psikologis, yaitu adanya kejadian tertentu yang menghambat berfungsinya
psikis, lebih lebih yang terkait dengan perkembangan IQ dan emosi.
Seperti; anak yang terlantar, kurang kasih saying, masa bodoh terhadap
anak atau dicuekin dan lain-lain.12 (di kutip: Romlah.Psikologi
Pendidikan.(Malang: UMMPRESS.2010) hlm 99)
2. Factor-Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan.
Pendapat yang bermacam-macam itu pada pokoknya dapat digolongkan
menjadi tiga golongan:
 Nativisme
Para ahli yang mengikuti aliran Nativisme berpendapat, bahwa
perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang
dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata tergantung
pada dasar. Tokoh utama aliran ini adalah Schopenhauer. Para ahli yang
mengikuti pendirian ini biasanya mempertahankan kebenaran konsepsi ini
dengan menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan anatar orang tua
dengan

anak-anaknya.

Misalnya

kalau

ayahnya

ahli

music

maka

kemungkinannya adalah besar bahwa anaknya juga akan menjadi ahli musik.
Pokoknya keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki orang tua juga dimiliki
oleh anaknya. Memang benar kenyataan menujukkan adanya kesamaan atau
kemiripan yang besar antara orang tua dengan anak-anaknya. Akan tetapi
pantaskah diragukan pula, apakah kesamaan yang ada diantara orang tua
dengan anak-anaknya itu benar-benar dasar yang dibawa sejak lahir. Sebab,
jika sekiranya anak seorang ahli music juga menjadi ahli music, apakah hal
itu benar-benar barakar pada keturunan atau dasar? Apakah tidak mungkin
karena adanya fasilitas-fasilitas untuk dapat maju dalam bidang seni music
maka lalu dia menjadi sorang ahli music (misalnya adanya alat-alat music,
buku-buku music, dan sebagainya maka anak si ahli music itu lalu juga
menjadi ahli musik).
Kecuali apa yang telah dikemukakan diatas itu, juga kalau dipandang dari
segi Ilmu Pendidikan tidak dapat dibenarkan: sebab jika benar segala sesuatu
itu tergantung pada dasar, jadi pengaruh lingkungan dan pendidikan dianggap
tidak ada, maka konsekuensinya harus kita tutup saja semua sekolah, sebab
12 Romlah.Psikologi Pendidikan.(Malang: UMMPRESS.2010) hlm 99

7

sekolah toh tidak mampu mengubah anak yang meembutuhkan pertolongan.
Tidak perlu para ibu, guru, orang tua mendidik anak-anak karena hal itu tidak
aka nada gunanya, tidak dapat memperbaiki keadaan yang sudah tersedia
(ada) menurut dasar. Akan tetapi hal yang demikian itu justru bertentangan
dengan kenyataan yang kita hadapi, karena sudah ternyata sejak zaman
dahulu hingga sekarang orang berusaha mendidik generasi muda, karena
pendidikan itu hal yang dapat, perlu, bahkan harus dilakukan. Jadi konsepsi
nativisme

itu

tidak

dapat

dipertahankan

dan

tidak

dapat

dipertanggungjawabkan.
 Empirisme
Para ahli yang mengikuti pendirian empirisme mempunyai pendapat yang
langsung bertentangan dengan pendapat aliran nativisme. Kalau pengikut
aliran nativisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata
tergantung pada factor dasar, maka pengikut-pengikut aliran empirisme
berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung pada factor
lingkungan, sedangkan dasar tidak memainkan peranan sama sekali.
Tokoh utamanya yaitu john locke.
 Konfergensi
Nyatalah kedua pendirian yang baru saja dikemukakan itu kedua-duanya
ekstrim, tidak dapat dipertahankan. Karena itu adalah sudah sewajarnya kalau
diusahakan adanya pendirian yang dapat mengatasi keberat sebelahan itu.
Paham yang diangkat dapat mengatasi keberat sebelahan itu ialah paham
konvergensi, yang bisanya dianggap dirumuskan secara baik untuk pertama
kalinya oleh W.Stern. paham konvergensi ini berpendapat bahwa didalam
perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan
memainkan peranan penting. Bakat sebagai kemungkinan telah da pada
masing-masing individu, akan tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu
menemukan lingkungan yang sesuai supaya dapat berkembang.13
(Di kutip: Sumadi Suryabrata.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:Rajawali
Pers.2012) hlm 177-179)

Factor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan:
1. Faktor Internal
Adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu. Termasuk ke
dalam faktor internal ini adalah sebagai berikut.
13 Sumadi Suryabrata.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:Rajawali Pers.2012) hlm 177-179

8

a. Sifat jasmaniah yang diwariskan orang tuanya
Anak yang ayah dan ibunya bertumbuh tinggi cenderung lebih lekas
menjadi tinggi daripada anak yang berasal dari orang tua yang
bertubuh pendek.
b. Kematangan
Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi
makanan yang bergizi tingg,tetapi kalau saat kematangan belum
sampai, pertumbuhan akan tertunda.
2. Faktor Eksternal
Adalah faktor yang berasal dari luar diri anak. Termasuk ke dalam faktor
eksternal adalah sebagai berikut.
a. Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat.
b. Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya
yang cukup gizi pertumbuhannya pesat.
c. Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan
pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat
latihan.14 (di kutip:Muhammad Ali,dkk.Psikologi Remaja.(Jakarta:PT
Bumi Aksara.2008) hlm 21-22)
III.
IV.

KESIMPULAN
PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi para pembaca. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun
sangat pemakalah harapkan guna memperbaiki makalah ini dan untuk selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Meggit Carolyn.2013.Memahami Perkembangan Anak ,Jakarta Barat: PT. Indeks
14 Muhammad Ali,dkk.Psikologi Remaja.(Jakarta:PT Bumi Aksara.2008) hlm 21-22

9

Sri Sulastri Rifa’I Melly.Tugas-tugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan
Perawatan Anak PT. Bina Aksara
Partini Suardiman Siti.1990. Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

10