Memberikan Tunjangan dan Layanan Pegawai
Memberikan Tunjangan dan Layanan Pegawai
Sebagai Bentuk Pencapain Ekonomi Kesejahteraan di Industri Manufaktur
Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Oleh : Ahmad Darmawi
A. Pendahuluan
Tunjangan dan layanan (employee benefit and service) biasanya dijelaskan
sebagai pembayaran in-Kind (bukan berupa uang) kepada pegawai atas keanggotaan
atau partisifasinya dalam perusahaan. Tunjangan dan layanan memungkinkan pegawai
untuk menikmati kehidupan yang lebih baik dan memperthankan keseimbangan hidup
(pekerjaan). Istilah tunjangan biasanya digunakan untuk mengartikan pembayaran
terhadap
masalah-masalah
kesehatan
dan
kecelakaan,
pembayaran
untuk
perlindungan penghasilan setelah pension dan pembayaran untuk waktu yang tidak
dihabiskan untuk bekerja misalnya ; liburan, hari raya, sakit, cuti.
Istilah layanan seringkali digunakan untuk mengartikan berbagai fasilitas dan
kenyamanan yang diberikan bagi pegawai yang biasanya menjadikan kehidupan
pekerjaan lebih menyenangkan. Contoh-contoh layanan adalah potongan harga pada
produk-produk perusahaan, pusat latihan dan kesehatan, layanan binatu di tempat
kerja, bantuan penitipan anak, serta panti jompo.
Memunculkan keinginan untuk memberikan tunjangan dan layanan pegawai
yang lebih baik merupakan tekanan untuk menarik dan mempertahankan pegawai
berkualitas, serta untuk dapat bersaing secara efektif melawan perusahaan-perusahaan
lain dalam pasar tenaga kerja. Tantangan strategis utamanya adalah memberikan
tunjangan dan layanan yang dapat memaksimalkan keuntungan investasi perusahaan
(Metlifes,2005).
B. Merekrut dan Mempertahankan Pegawai
Pegawai lebih mementingkan tunjangan dan layanan dari pada hal lain. Dua dari
tiga pegawai menganggap tunjangan dan layanan kesehatan mereka adalah alasan
terepenting untuk tetap bekerja diperusahaan tempat mereka bekerja. Oleh karena itu,
pegawai yang mempertimbangkan tunjangan dan layanan ketika mereka memutuskan
pilihan pekerjaan. Apakah mereka pegawai juga mempertimbangkan tunjangan dan
layanan ketika mereka meninggalkan perusahaan ? jawabannya adalah ya, tetapi tidak
terlalu banyak. Sekitar 1 dari 5 pegawai memilih tunjangan dan layanan kesehatan
sebagai alasan mereka meninggalkan perusahaan, 1 dari 6 pegawai menyatakan
bahwa tunjangan pensiun merupakan alasan meninggalkan perusahaan. Menariknya
kurang dari 2% perusahaan meyakini bahwa tunjangan dan layanan kesehatan atau
pensiun merupakan alasan utama pegawai meninggalkan perusahaan (Miller, 2006).
Pegawai tidak memberikan nilai yang sama pada berbagai tunjangan dan
layanan yang mungkin kita terima. Memperbolehkan pegawai menentukan tunjangan
dan layanan dengan memilih menu adalah salah satu cara memastikan bahwa pegawai
mendaptkan
tunjangan
dan
layanan
yang
mereka
inginkan
sambil
tetap
menyeimbangkan pengeluaran.
Rancangan tunjangan yang fleksibel (flexible benefits plans) memeberikan
tunjangan dan layanan pokok kepada semua pegawai, selanjutnya membolehkan
pegawai untuk memilih beberapa tunjangan dan layanan tambahan dari beberapa
pilihan. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memilih tunjangan dan
layanan mereka inginkan akan meningkatkan penarikan dan pemertahan pegawai
(Cadsby dkk, 2007). Rencana tunjangan khusus (target benefits plans) memeberikan
berbagai jenis dan tingkat tunjangan dan layanan bergantung pada lokasi dan posisi
pegawai di perusahaan (Stoskof, 2004).
C. Mencapai Sasaran Bisnis
Untuk mendapatkan modal uang yang dihabiskan pada tunjangan dan layanan
pegawai,
perusahaan
harus mempertimbangkan
sasaran
bisnisnya.
Beberapa
perusahaan mengeluarkan uang pada tunjangan dan layanan sebagai cara untuk
menyampaikan nilai-nilai perusahaan dan membentuk jenis budaya perusahaan
tertentu. Perusahaan lain memberikan tunjangan dan layanan yang dapat memenuhi
kebutuhan pegawai yang terkena PHK. Tabel 1. Memberikan beberapa contoh sasaran
strategis dan cara-cara dimana tunjangan
dan layanan dapat digunakan untuk
mencapainya (Jackson dkk, 2011).
Ekonomi Kesejahteraan
Page 1
Tabel 1. Sasaran Bisnis dengan Menggunakan Tunjangan dan Layanan
Sasaran Bisnis
Mengurangi keseluruhan pengeluaran
sebesar 10% setiap tahunnya
Mengembangkan lingkungan kerja yang
didasarkan pada integritas, komunikasi
terbuka, dan pertumbuhan individu
Membentuk divisi yang sebagai pemimpin
yang diakui dalam dukungan
komunitasnya
Menyelesaikan pengurangan perusahaan
pada akhir kuartal ketiga
Memotong tingkat kecelakaan sebesar
10% pada akhir tahun
Respon Tunjangan
Mengurangi kenaikan biaya kesehatan
hingga 2% setiap tahunnya dan
meningkatkan kontribusi pegawai sebesar
2% pertahun.
Mengembangkan system konseling karier
pegawai yang memberikan kesempatan
bagi pegawai untuk menilai keterampilan
dan mengembangkan kompetensi.
Membuat program beasiswa
Membentuk yayasan perusahaan
Mengembangkan berbagai subsidi
penghentian, seperti pesangon, bantuan
pencarian pekerjaan dan tunjangan
pensiun dini.
Membentuk program perbantuan pegawai
pada akhir tahun. Menyusun program
pelatihan membaca agar pegawai dapat
membaca tanda tanda keselamatan kerja.
D. Tunjangan dan Layanan Pegawai Dalam Manajemen SDM
Program perlindungan yang di wajibkan oleh pemerintah disebut program
perlindungan wajib (mandatory protection program). Program ini juga disebut dengan
program perlindungan masyarakat ; program ini memberikan asuransi bagi pegawai
dan keluarganya ketika penghasilan pegawai (gaji langsung) dihapus.
Menurut pendapat Jacson dkk (2011), Pemerintah menjalankan program
perlindungan wajib, dan perusahaan membantunya dengan memberikan sebagian
dananya. Banyak perusahaan mengeluarkan biaya untuk memberikan asuransi
tambahan untuk pensiun dan kesehatan. Program perlindungan yang diberikan oleh
perusahaan dan tidak diwajibkan oleh undang-undang disebut program perlindungan
sukarela (voluntary protection program).
Menyusun dan melaksanakan berbagai tunjangan dan layanan memnutuhkan
kerja sama yang erat dari semua bagian dalam Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu ;
Manajer lini, Pakar SDM dan Pegawai. Secara khusus manajer lini dan pakar SDM
harus bekerja sama memastikan bahwa tunjangan dan layanan yang diberikan benarEkonomi Kesejahteraan
Page 2
benar mendukung sasaran strategis perusahaan, serta sesuai dengan linkungan
ekternal dan praktisi SDM lainnya. Mencari dan menggunakan masukan dari semua
pegawai adalah tanggung jawab penting dari manajer lini dan pakar SDM. Sedangkan
memberikan masukan yang jujur untuk pembahasan seperti itu adalah tanggung jawab
pegawai.
d.1. Program Perlindungan Wajib
Banyak tunjangan yang diberikan oleh perusahaan diwajibkan oleh Social
Security Act of 1935 yang menetapkan asuransi untuk pensiun, cacat dan
pengangguran. Asuransi kesehatan, khususnya Medicare, diatmbahkan pada tahun
1966 untuk memberikan asuransi rumah sakit bagi hampir semua orang yang berusia
65 tahun ke atas. Program Medicare diubah lagi pada tahun 2003 untuk mencakup
resep obat. Social Security Administration bertanggung jawab melaksanakan Social
Security Act (Jacson dkk, 2011).
1. Social Security Insurance
Social Security Insurance adalah rencana tabungan yang dibuat untuk melindungi
warga Amerika yang sudah dengan sumber penghasilan yang lumayan besar selama
masa pensiun mereka (Kovac,2005). Pendanaan system social security ini diberikan
oleh perusahaan dan pegawai yang berada dibawah ketentuan Federal Insurance
Contribution Act (FICA).
2. Pembayaran Pengangguran
Biaya pembayaran pengangguran berbeda disetiap Negara bagian karena
perbedaan tingkat gaji disetiap Negara bagian. Program ini dilaksanakan bersamasama oleh pemerintah federal dan Negara bagian. Pembayaran yang diberikan
kepada pekerja berkisar 50 hingga 70% dari gaji pokok hingga jumlah mingguan
maksimum yang telah ditetapkan dan juga berbeda untuk setiap Negara bagian.
3. Gaji Pegawai dan Asuransi Cacat
Sebagian kecelakaan ini berhubungan dengan gerakan-gerakan ulangan, seperti
getaran, tekanan berulang dan sindrom sakit pergelangan (Hansel,2006). Ketika
kecelakaan atau sakit terjadi akibat kejadian saat bekerja, pekerja berhak
mendapatkan tunjangan gaji pegawai. Gaji pegawai mencakup biaya medis,
Ekonomi Kesejahteraan
Page 3
kapasitas gaji atau pendapatan yang hilang dan biaya rehalibitasi. Tunjangan
keselamatan diberikan setelah kecelakaan yang fatal
4. Cuti Keluarga dan Medis
Agar bisa dilindungi oleh Family and Medical Leave Act, pegawai harus bekerja
diperusahaan sedikitnya selama 12 bulan dan telah bekerja selama 1.250 jam
sebelum mengambil cuti. Pegawai yang mengambil cuti harus diperbolehkan untuk
kembali ke pekerjaan yang sama atau pekerjaan dengan tingkat status gaji yang
sama (Bucheroth,2006). Sekitar satu pertiga pegawai yang mengambil cuti benarbenar mengambil cuti selama 12 minggu yang diperbolehkan oleh undang-undang.
d.2. Program Perlindungan Sukarela
Program perlindungan wajib dimaksudkan untuk memastikan bahwa pegawai
dan keluarganya memiliki jaringan keamanan yang melindungi mereka dari kemiskinan.
Sebaliknya, sebagian besar perlindungan sukarela dirancang untuk membantu pegawai
mencapai tingkat kenyamanan dan keamanan yang lebih besar. Contohnya,
penghasilan yang ingin diterima oleh sebagian besar orang melalui Social Security
tidaklah cukup untuk mempertahankan kehidupan mereka pada masa pensiun. Jika
pegawai telah merencanakan kebutuhan penghasilan pensiun mereka dengan baik,
mereka dapat mengurangi pengeluaran secara signifikan setelah mereka berhenti
bekerja.
Dengan merancang tunjangan dan layanan yang memenuhi syarat untuk
mendapatkan perlakuan pajak yang menguntungkan, perusahaan dapat melebarkan
nilai investasi mereka. Tiga jenis rencana pensiun yang umum adalah tunjangan tetap,
kontribusi tetap dan saldo kas.
1. Renacana Tunjangan Tetap
Dengan rencana tunjangan tetap, dana dikesampingkan dan biasanya dikelola oleh
perusahaan hingga dibayarkan kepada pegawai yang pensiun. Agar perusahaan
tidak menggunakan dana pensiun untuk tujuan lain dan untuk melindungi tabungan
pegawai, perusahaan harus mengikuti aturan pelaporan, pedoman pengungkapan,
standar fidusia, aturan partisipasi dan standar pemberian yang ketat.
Ekonomi Kesejahteraan
Page 4
Rencana tunjangan tetap seringkali disebut rencana pensiun tradisional karena telah
banyak diberikan oleh perusahaan-perusahaan selama beberapa dasa warsa
terakhir. Pensiun tradisional membantu mempertahankan pegawai karena nilai
pembayaran yang diberikan kepada pegawai yang pensiun sesuai dengan usia dan
masa jabatannya diperusahaan.
2. Rencana Kontribusi Tetap
Dengan rencana kontribusi tetap, setiap pegawai memiliki akun dimana kontribusi
tersebut akan ditambahkan; nilai setiap akun bergantung pada seberapa baik
investasinya berjalan sehingga pembayaran pensiun tidak dijamin. Dua jenis rencana
kontribusi tetap disebut rencana nonkontribusi dan rencana kontribusi. Jika hanya
perusahaan yang berkontribusi pada akun pensiun, maka ini disebut rencana
nonkontribusi(noncontributory plan). Ketika pegawai dan perusahaan berkontribusi
pada akun pensiun, maka ini disebut rencana kontribusi(contributory plan). Sebagian
besar perusahaan yang memberikan rencana kontribusi tetap memberikan sebuah
rencana kontribusi.
3. Rencana Saldo Kas
Rencana saldo kas, yang mencakup sekitar 8,5 juta pekerja, adalah jenis pensiun
pribadi lainnya yang diberikan oleh perusahaan. Dengan rencana saldo kas,
perusahaan membayar jumlah tertentu kepada akun pegawai saat mereka pensiun
atau meninggalkan perusahaan. Portable benefit adalah tunjangan yang dapat
dibawa oleh pegawai ketika mereka meninggalkan perusahaan untuk pindah
keperusaan lain. Bagi pegawai yang bekerja untuk beberapa perusahaan selama
kariernya, rencana saldo kas mungkin lebih dipilih daripada rencana tunjangan tetap
yang tradisional yang membatasi pegawai yang tidak bekerja untuk satu perusahaan
sepanjang kariernya.
E. Kesimpulan
Tunjangan dan layanan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan
biaya yang besar, dapat digunakan untuk menarik dan mempertahankan pegawai, serta
dapat dirancang untuk mendukung strategi perusahaan. Tantangan utamanya adalah
efisien secara finansial dalam penggunaan tunjangan dan layanan.
Ekonomi Kesejahteraan
Page 5
Tunjangan dan layanan harus disusun agar sesuai dengan lingkungan ekternal
dan internal perusahaan. Kondisi ekonomi, kekuatan perserikatan dan lingkungan
hukum memengaruhi tunjangan dan layanan yang diberikan perusahaan.
Pakar SDM, Manajer Lini dan pegawai memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap tunjangan dan layanan. Kecenderungan yang nyata adalah membebankan
tanggung jawab dari perusahaan kepada pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Metlifes. 2005. Employee Benefits Trend Survey. Diakses pada www.metlife.com.
S. Miller.2006. Employers Underestimate Retention Risk Over health, Reterimen
Benefits,
SHRM
Compensation
and
Benefits
Library,
diakses
pada
www.shrm.com.
C.B. Cadsby, F. Song, dan F. Tapon. 2007. Sorting and Incentive Effects of Pay for
Performance: An Experimental Investigation, Academy of management Journal
50(2):387-405.
G.A. Stoskof.2004. Using Total Reward to Attract and Retain Health Care Employees,
WordatWork Journal Kuartal ke tiga : 16-25
Susan E. Jackson, Randall S. Schuler, dan Steve Werner. 2011. Managing Human
Resources.Edisi 10, Buku 2. Jakarta :Salemba Empat.
J.C. Kovac.2005. Social Security. Workspan, lihat situs Web U.S. Departement of
Labor, Bereau of Labor Statistic, diakses pada www.bls.gov
B. Hansel,Jr. 2006. Continental Say Thanks a Houndretfold, Houstonn Chronicle.
P. Buchenroth. 2006. Driving Performance : Making Pay Work for The Organization,
Convensation and Benefit Review : 30-35
Ekonomi Kesejahteraan
Page 6
Sebagai Bentuk Pencapain Ekonomi Kesejahteraan di Industri Manufaktur
Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Oleh : Ahmad Darmawi
A. Pendahuluan
Tunjangan dan layanan (employee benefit and service) biasanya dijelaskan
sebagai pembayaran in-Kind (bukan berupa uang) kepada pegawai atas keanggotaan
atau partisifasinya dalam perusahaan. Tunjangan dan layanan memungkinkan pegawai
untuk menikmati kehidupan yang lebih baik dan memperthankan keseimbangan hidup
(pekerjaan). Istilah tunjangan biasanya digunakan untuk mengartikan pembayaran
terhadap
masalah-masalah
kesehatan
dan
kecelakaan,
pembayaran
untuk
perlindungan penghasilan setelah pension dan pembayaran untuk waktu yang tidak
dihabiskan untuk bekerja misalnya ; liburan, hari raya, sakit, cuti.
Istilah layanan seringkali digunakan untuk mengartikan berbagai fasilitas dan
kenyamanan yang diberikan bagi pegawai yang biasanya menjadikan kehidupan
pekerjaan lebih menyenangkan. Contoh-contoh layanan adalah potongan harga pada
produk-produk perusahaan, pusat latihan dan kesehatan, layanan binatu di tempat
kerja, bantuan penitipan anak, serta panti jompo.
Memunculkan keinginan untuk memberikan tunjangan dan layanan pegawai
yang lebih baik merupakan tekanan untuk menarik dan mempertahankan pegawai
berkualitas, serta untuk dapat bersaing secara efektif melawan perusahaan-perusahaan
lain dalam pasar tenaga kerja. Tantangan strategis utamanya adalah memberikan
tunjangan dan layanan yang dapat memaksimalkan keuntungan investasi perusahaan
(Metlifes,2005).
B. Merekrut dan Mempertahankan Pegawai
Pegawai lebih mementingkan tunjangan dan layanan dari pada hal lain. Dua dari
tiga pegawai menganggap tunjangan dan layanan kesehatan mereka adalah alasan
terepenting untuk tetap bekerja diperusahaan tempat mereka bekerja. Oleh karena itu,
pegawai yang mempertimbangkan tunjangan dan layanan ketika mereka memutuskan
pilihan pekerjaan. Apakah mereka pegawai juga mempertimbangkan tunjangan dan
layanan ketika mereka meninggalkan perusahaan ? jawabannya adalah ya, tetapi tidak
terlalu banyak. Sekitar 1 dari 5 pegawai memilih tunjangan dan layanan kesehatan
sebagai alasan mereka meninggalkan perusahaan, 1 dari 6 pegawai menyatakan
bahwa tunjangan pensiun merupakan alasan meninggalkan perusahaan. Menariknya
kurang dari 2% perusahaan meyakini bahwa tunjangan dan layanan kesehatan atau
pensiun merupakan alasan utama pegawai meninggalkan perusahaan (Miller, 2006).
Pegawai tidak memberikan nilai yang sama pada berbagai tunjangan dan
layanan yang mungkin kita terima. Memperbolehkan pegawai menentukan tunjangan
dan layanan dengan memilih menu adalah salah satu cara memastikan bahwa pegawai
mendaptkan
tunjangan
dan
layanan
yang
mereka
inginkan
sambil
tetap
menyeimbangkan pengeluaran.
Rancangan tunjangan yang fleksibel (flexible benefits plans) memeberikan
tunjangan dan layanan pokok kepada semua pegawai, selanjutnya membolehkan
pegawai untuk memilih beberapa tunjangan dan layanan tambahan dari beberapa
pilihan. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memilih tunjangan dan
layanan mereka inginkan akan meningkatkan penarikan dan pemertahan pegawai
(Cadsby dkk, 2007). Rencana tunjangan khusus (target benefits plans) memeberikan
berbagai jenis dan tingkat tunjangan dan layanan bergantung pada lokasi dan posisi
pegawai di perusahaan (Stoskof, 2004).
C. Mencapai Sasaran Bisnis
Untuk mendapatkan modal uang yang dihabiskan pada tunjangan dan layanan
pegawai,
perusahaan
harus mempertimbangkan
sasaran
bisnisnya.
Beberapa
perusahaan mengeluarkan uang pada tunjangan dan layanan sebagai cara untuk
menyampaikan nilai-nilai perusahaan dan membentuk jenis budaya perusahaan
tertentu. Perusahaan lain memberikan tunjangan dan layanan yang dapat memenuhi
kebutuhan pegawai yang terkena PHK. Tabel 1. Memberikan beberapa contoh sasaran
strategis dan cara-cara dimana tunjangan
dan layanan dapat digunakan untuk
mencapainya (Jackson dkk, 2011).
Ekonomi Kesejahteraan
Page 1
Tabel 1. Sasaran Bisnis dengan Menggunakan Tunjangan dan Layanan
Sasaran Bisnis
Mengurangi keseluruhan pengeluaran
sebesar 10% setiap tahunnya
Mengembangkan lingkungan kerja yang
didasarkan pada integritas, komunikasi
terbuka, dan pertumbuhan individu
Membentuk divisi yang sebagai pemimpin
yang diakui dalam dukungan
komunitasnya
Menyelesaikan pengurangan perusahaan
pada akhir kuartal ketiga
Memotong tingkat kecelakaan sebesar
10% pada akhir tahun
Respon Tunjangan
Mengurangi kenaikan biaya kesehatan
hingga 2% setiap tahunnya dan
meningkatkan kontribusi pegawai sebesar
2% pertahun.
Mengembangkan system konseling karier
pegawai yang memberikan kesempatan
bagi pegawai untuk menilai keterampilan
dan mengembangkan kompetensi.
Membuat program beasiswa
Membentuk yayasan perusahaan
Mengembangkan berbagai subsidi
penghentian, seperti pesangon, bantuan
pencarian pekerjaan dan tunjangan
pensiun dini.
Membentuk program perbantuan pegawai
pada akhir tahun. Menyusun program
pelatihan membaca agar pegawai dapat
membaca tanda tanda keselamatan kerja.
D. Tunjangan dan Layanan Pegawai Dalam Manajemen SDM
Program perlindungan yang di wajibkan oleh pemerintah disebut program
perlindungan wajib (mandatory protection program). Program ini juga disebut dengan
program perlindungan masyarakat ; program ini memberikan asuransi bagi pegawai
dan keluarganya ketika penghasilan pegawai (gaji langsung) dihapus.
Menurut pendapat Jacson dkk (2011), Pemerintah menjalankan program
perlindungan wajib, dan perusahaan membantunya dengan memberikan sebagian
dananya. Banyak perusahaan mengeluarkan biaya untuk memberikan asuransi
tambahan untuk pensiun dan kesehatan. Program perlindungan yang diberikan oleh
perusahaan dan tidak diwajibkan oleh undang-undang disebut program perlindungan
sukarela (voluntary protection program).
Menyusun dan melaksanakan berbagai tunjangan dan layanan memnutuhkan
kerja sama yang erat dari semua bagian dalam Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu ;
Manajer lini, Pakar SDM dan Pegawai. Secara khusus manajer lini dan pakar SDM
harus bekerja sama memastikan bahwa tunjangan dan layanan yang diberikan benarEkonomi Kesejahteraan
Page 2
benar mendukung sasaran strategis perusahaan, serta sesuai dengan linkungan
ekternal dan praktisi SDM lainnya. Mencari dan menggunakan masukan dari semua
pegawai adalah tanggung jawab penting dari manajer lini dan pakar SDM. Sedangkan
memberikan masukan yang jujur untuk pembahasan seperti itu adalah tanggung jawab
pegawai.
d.1. Program Perlindungan Wajib
Banyak tunjangan yang diberikan oleh perusahaan diwajibkan oleh Social
Security Act of 1935 yang menetapkan asuransi untuk pensiun, cacat dan
pengangguran. Asuransi kesehatan, khususnya Medicare, diatmbahkan pada tahun
1966 untuk memberikan asuransi rumah sakit bagi hampir semua orang yang berusia
65 tahun ke atas. Program Medicare diubah lagi pada tahun 2003 untuk mencakup
resep obat. Social Security Administration bertanggung jawab melaksanakan Social
Security Act (Jacson dkk, 2011).
1. Social Security Insurance
Social Security Insurance adalah rencana tabungan yang dibuat untuk melindungi
warga Amerika yang sudah dengan sumber penghasilan yang lumayan besar selama
masa pensiun mereka (Kovac,2005). Pendanaan system social security ini diberikan
oleh perusahaan dan pegawai yang berada dibawah ketentuan Federal Insurance
Contribution Act (FICA).
2. Pembayaran Pengangguran
Biaya pembayaran pengangguran berbeda disetiap Negara bagian karena
perbedaan tingkat gaji disetiap Negara bagian. Program ini dilaksanakan bersamasama oleh pemerintah federal dan Negara bagian. Pembayaran yang diberikan
kepada pekerja berkisar 50 hingga 70% dari gaji pokok hingga jumlah mingguan
maksimum yang telah ditetapkan dan juga berbeda untuk setiap Negara bagian.
3. Gaji Pegawai dan Asuransi Cacat
Sebagian kecelakaan ini berhubungan dengan gerakan-gerakan ulangan, seperti
getaran, tekanan berulang dan sindrom sakit pergelangan (Hansel,2006). Ketika
kecelakaan atau sakit terjadi akibat kejadian saat bekerja, pekerja berhak
mendapatkan tunjangan gaji pegawai. Gaji pegawai mencakup biaya medis,
Ekonomi Kesejahteraan
Page 3
kapasitas gaji atau pendapatan yang hilang dan biaya rehalibitasi. Tunjangan
keselamatan diberikan setelah kecelakaan yang fatal
4. Cuti Keluarga dan Medis
Agar bisa dilindungi oleh Family and Medical Leave Act, pegawai harus bekerja
diperusahaan sedikitnya selama 12 bulan dan telah bekerja selama 1.250 jam
sebelum mengambil cuti. Pegawai yang mengambil cuti harus diperbolehkan untuk
kembali ke pekerjaan yang sama atau pekerjaan dengan tingkat status gaji yang
sama (Bucheroth,2006). Sekitar satu pertiga pegawai yang mengambil cuti benarbenar mengambil cuti selama 12 minggu yang diperbolehkan oleh undang-undang.
d.2. Program Perlindungan Sukarela
Program perlindungan wajib dimaksudkan untuk memastikan bahwa pegawai
dan keluarganya memiliki jaringan keamanan yang melindungi mereka dari kemiskinan.
Sebaliknya, sebagian besar perlindungan sukarela dirancang untuk membantu pegawai
mencapai tingkat kenyamanan dan keamanan yang lebih besar. Contohnya,
penghasilan yang ingin diterima oleh sebagian besar orang melalui Social Security
tidaklah cukup untuk mempertahankan kehidupan mereka pada masa pensiun. Jika
pegawai telah merencanakan kebutuhan penghasilan pensiun mereka dengan baik,
mereka dapat mengurangi pengeluaran secara signifikan setelah mereka berhenti
bekerja.
Dengan merancang tunjangan dan layanan yang memenuhi syarat untuk
mendapatkan perlakuan pajak yang menguntungkan, perusahaan dapat melebarkan
nilai investasi mereka. Tiga jenis rencana pensiun yang umum adalah tunjangan tetap,
kontribusi tetap dan saldo kas.
1. Renacana Tunjangan Tetap
Dengan rencana tunjangan tetap, dana dikesampingkan dan biasanya dikelola oleh
perusahaan hingga dibayarkan kepada pegawai yang pensiun. Agar perusahaan
tidak menggunakan dana pensiun untuk tujuan lain dan untuk melindungi tabungan
pegawai, perusahaan harus mengikuti aturan pelaporan, pedoman pengungkapan,
standar fidusia, aturan partisipasi dan standar pemberian yang ketat.
Ekonomi Kesejahteraan
Page 4
Rencana tunjangan tetap seringkali disebut rencana pensiun tradisional karena telah
banyak diberikan oleh perusahaan-perusahaan selama beberapa dasa warsa
terakhir. Pensiun tradisional membantu mempertahankan pegawai karena nilai
pembayaran yang diberikan kepada pegawai yang pensiun sesuai dengan usia dan
masa jabatannya diperusahaan.
2. Rencana Kontribusi Tetap
Dengan rencana kontribusi tetap, setiap pegawai memiliki akun dimana kontribusi
tersebut akan ditambahkan; nilai setiap akun bergantung pada seberapa baik
investasinya berjalan sehingga pembayaran pensiun tidak dijamin. Dua jenis rencana
kontribusi tetap disebut rencana nonkontribusi dan rencana kontribusi. Jika hanya
perusahaan yang berkontribusi pada akun pensiun, maka ini disebut rencana
nonkontribusi(noncontributory plan). Ketika pegawai dan perusahaan berkontribusi
pada akun pensiun, maka ini disebut rencana kontribusi(contributory plan). Sebagian
besar perusahaan yang memberikan rencana kontribusi tetap memberikan sebuah
rencana kontribusi.
3. Rencana Saldo Kas
Rencana saldo kas, yang mencakup sekitar 8,5 juta pekerja, adalah jenis pensiun
pribadi lainnya yang diberikan oleh perusahaan. Dengan rencana saldo kas,
perusahaan membayar jumlah tertentu kepada akun pegawai saat mereka pensiun
atau meninggalkan perusahaan. Portable benefit adalah tunjangan yang dapat
dibawa oleh pegawai ketika mereka meninggalkan perusahaan untuk pindah
keperusaan lain. Bagi pegawai yang bekerja untuk beberapa perusahaan selama
kariernya, rencana saldo kas mungkin lebih dipilih daripada rencana tunjangan tetap
yang tradisional yang membatasi pegawai yang tidak bekerja untuk satu perusahaan
sepanjang kariernya.
E. Kesimpulan
Tunjangan dan layanan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan
biaya yang besar, dapat digunakan untuk menarik dan mempertahankan pegawai, serta
dapat dirancang untuk mendukung strategi perusahaan. Tantangan utamanya adalah
efisien secara finansial dalam penggunaan tunjangan dan layanan.
Ekonomi Kesejahteraan
Page 5
Tunjangan dan layanan harus disusun agar sesuai dengan lingkungan ekternal
dan internal perusahaan. Kondisi ekonomi, kekuatan perserikatan dan lingkungan
hukum memengaruhi tunjangan dan layanan yang diberikan perusahaan.
Pakar SDM, Manajer Lini dan pegawai memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap tunjangan dan layanan. Kecenderungan yang nyata adalah membebankan
tanggung jawab dari perusahaan kepada pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Metlifes. 2005. Employee Benefits Trend Survey. Diakses pada www.metlife.com.
S. Miller.2006. Employers Underestimate Retention Risk Over health, Reterimen
Benefits,
SHRM
Compensation
and
Benefits
Library,
diakses
pada
www.shrm.com.
C.B. Cadsby, F. Song, dan F. Tapon. 2007. Sorting and Incentive Effects of Pay for
Performance: An Experimental Investigation, Academy of management Journal
50(2):387-405.
G.A. Stoskof.2004. Using Total Reward to Attract and Retain Health Care Employees,
WordatWork Journal Kuartal ke tiga : 16-25
Susan E. Jackson, Randall S. Schuler, dan Steve Werner. 2011. Managing Human
Resources.Edisi 10, Buku 2. Jakarta :Salemba Empat.
J.C. Kovac.2005. Social Security. Workspan, lihat situs Web U.S. Departement of
Labor, Bereau of Labor Statistic, diakses pada www.bls.gov
B. Hansel,Jr. 2006. Continental Say Thanks a Houndretfold, Houstonn Chronicle.
P. Buchenroth. 2006. Driving Performance : Making Pay Work for The Organization,
Convensation and Benefit Review : 30-35
Ekonomi Kesejahteraan
Page 6