Manajemen Proyek Perencanaan dan Implementas

`

Manajemen Proyek
Perencanaan Implementasi Konsolidasi Data center
Dedy Achmadi
Keamanan Jaringan Informasi, Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik - Universitas Indonesia
dedy.achmadi@ui.ac.id
Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA

ABSTRAK
Konsolidasi data center adalah suatu upaya untuk melakukan efisiensi terhadap aset IT yang dimiliki oleh
perusahaan dalam suatu data center. Konsolidasi data center dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya
dengan melakukan proses sentralisasi, virtualisasi dan cloud computing . Dengan melakukan konsolidasi data
center diharapkan perusahaan dapat melakukan pengurangan beban biaya operasional serta beban pengelolan
perangkat yang ada di data center baik perangkat yang bersifat fisik maupun non-fisik. Agar pelaksanaan
konsolidasi data center dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan , dibutuhkan sebuah
perencanaan yang matang dan detail agar proses implementasinya tidak mengganggu jalannya operasional bisnis
perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu manajemen proyek untuk
dapat melakukan tata kelola proses
konsolidasi data center dengan baik sehingga dapat dicapai hasil sesuai yang diinginkan.

Kata Kunci : konsolidasi data center, data center , virtualization; server consolidation; manajemen proyek,

1.

PENDAHULUAN

Apa yang dimaksud dengan konsolidasi data
center ? Kenapa kita membutuhkannya ? Konsolidasi
data center adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
melakukan efisiensi terhadap asset IT yang terdapat
dalam sebuah data center baik yang sifatnya fisikal (
hardware ) maupun yang sifatnya logikal ( software) .
Implementasi konsolidasi data center menjadi
sangat popular akhir-akhir ini
terutama bagi
perusahaan yang telah terlanjur memiliki banyak asset
IT dan juga data center untuk menunjang bisnisnya.
Hal ini didorong oleh beberapa faktor yang timbul
diantaranya banyak server dan storage yang
pemanfaatannya ( utilisasi ) tidak maksimal .

Disamping itu dengan semakin banyaknya asset IT
yang harus dikelola tentu saja akan menyebabkan
semakin besarnya biaya operasional yang dibutuhkan.
Faktor lainnya adalah penggunaan energi listrik yang
tidak efisien sehingga menyebabkan besarnya ongkos
pembiayaan yang dibutuhkan.
Selain faktor ekonomi dimana setiap perusahaan
dituntut untuk melakukan efisiensi dan penghematan
budget , konsolidasi data center juga didorong oleh
perkembangan teknologi khususnya teknologi
dibidang
virtualisasi
dan
cloud
computing .
Perkembangan teknologi tersebut meningkatkan

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

efisiensi yang luar biasa dalam penggunaan perangkat

server untuk menjalankan berbagai aplikasi .
Dari aspek bisnis, dengan konsolidasi data center
, perusahaan dapat melakukan efisiensi dibidang
keuangan karena berkurangnya dana operasional yang
harus dikeluarkan dalam menjalankan data center (
CAPEX dan OPEX ) . Dari sisi kerja operasional ,
dengan berkurangnya jumlah asset IT yang harus di
kelola meringankan beban pengelolaan operasional
yang harus dilakukan , baik dari segi hardware
maupun dari software . Dari sisi kemananan sistem,
kontrol terhadap aspek kepatuhan terhadap kebijakan
keamanan menjadi lebih mudah.
Agar pelaksanaan konsolidasi data center dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang
diharapkan , dibutuhkan sebuah perencanaan yang
matang dan detail agar proses implementasinya tidak
mengganggu jalannya operasional bisnis perusahaan.
Untuk itu dibutuhkan suatu manajemen proyek
agar dapat melakukan tata kelola proses konsolidasi
data center ini dengan baik sehingga dapat dicapai

hasil sesuai yang diinginkan. Tanpa hal tersebut ,
impelementasi konsolidasi data center bisa gagal dan
berakibat fatal.

Hal

|1

`

2.

LANDASAN TEORI

2.1 Data center
Data center adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menempatkan server , storage dan komponen
lainnya yang terkait dengan komunikasi data dan
informasi. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu
daya cadangan, koneksi komunikasi data, pengontrol

lingkungan , pencegah bahaya kebakaran, serta piranti
keamanan fisik.

Pada data center terdapat ratusan bahkan ribuan
server yang tersusun pada rak server dan storage yang
ditata dalam rak-rak yang tersusun rapi. Disetiap ruang
memiliki pendingin, sistem catu daya, ups dan
jaringan terkoneksi yang ditata dengan detail. Sistem
pengkabelan data dan listrik di lakukan dengan
menggunakan cable tray baik yang terdapat di bawah
raised floor maupun yang terdapat di atas server .

Gbr 3. Sistem Pencegah Kebakaran Data center
Gbr 1. Data center Lay Out

Dalam
pembangunannya,
data
center
hendaknya memperhatikan beberapa aspek filosofi

diantaranya desain data center hendaknya bersifat
sederhana ( simplicity ), desain data center memiliki
ukuran yang relatif ( scalability ), desainnya harus
bersifat modular ( modularity ) dan fleksibel (
flexibility ) dan mampu menunjang kebutuhan
penggunaan jangka panjang sehingga diperlukan ruang
kerja yang nyaman dan aman ( sanity ).
Sesuai dengan standar TIA-942, ada 5 proses
besar yang diperlukan untuk membangun sebuah data
center , proses tersebut antara lain pemilihan lokasi,
evaluasi infrastruktur bangunan, desain ruangan,

Disamping itu data center juga memilki
sistem pencegah kebakaran yang terdiri dari
pendeteksi asap, system APAR dan FM 200 yang
dapat memadamkan api tanpa merusak server .

Gbr 4. Sistem Pengamanan Data center

Gbr 2. Standar TIA-942 Data center


pengat
uran peralatan dan pelabelanan dan pelabelan.

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

Data center juga dilengkapi dengan pengamanan
yang ketat baik secara fisik maupun secara logical.
Pengaman fisik meliputi penempatan petugas security
di setiap ruangan yanga ada di data center . Disamping
itu data center juga dilengkapi sistem akses ruangan

Hal

|2

`
yang menerapkan three factor authentication ( kartu
akes, pin dan pemindai sidik jari ). CCTV pun banyak
disebar di seluruh ruangan yang ada di data center

untuk melakukan pemantauan terhadap semua
aktivitas yang ada di data center .
Untuk pengamana secara logikal, data center
dilengkai dengan system Firewall, IPS ( intrusion
prevention system ) maupun antivirus dan anti
malware.

Gbr 5. Konsolidasi Data center

2.2

K

onsolidasi Data center
Konsolidasi data center adalah suatu upaya yang
dilakukan untuk melakukan efisiensi terhadap asset IT
yang terdapat dalam sebuah data center baik yang
sifatnya fisikal ( hardware ) maupun yang sifatnya
logikal ( software).
Konsolidasi data center diperlukan

oleh
perusahaan yang berencana untuk mengurangi jumlah
pemakaian ruangan data center terhadap infrastruktur
IT yang dibutuhkan dan secara langsung juga
mengurangi biaya operasional. Diwaktu yang sama
perusahaan merasakan kebutuhan investasi perangkat
yang cukup tinggi, biaya operasional yang tinggi,
seringnya perangkat yang mengalami down-time
karena menggunakan server yang lama, banyaknya
lisensi yang digunakan, utilisasi perangkat server dan
storage yang tidak maksimal serta kebutuhan akan
server dan storage yang lebih handal dan cepat untuk
memenuhi kebutuhan bisnis yang berkembang dengan
cepat.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh
dengan melakasanakan konsolidasi data center
diantaranya :
1.


2.

3.

4.

5.

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

Mengurangi biaya penyelenggaraan data center .
Banyak hal yang bisa diperoleh perusahaan
dengan implementasi konsolidasi data center
yang kaitannya dengan efisiensi pembiayaan
seperti
berkurangnya
biaya
maintenance
hardware karena jelas banyak hardware yg
berkurang , disamping itu biaya lisensi software

dan maintenance aplikasi juga menjadi berkurang.
Berkurangnya biaya sewa gedung karena
beberapa data center dijadikan satu ( sentralisasi).
Berkurangnya biaya penggunaan listrik karena
berkurangnya jumlah hardware serta biaya sewa
konektivitas yang menghubungkan suatu data
center dengan data center lainnya.
Meningkatkan performansi dan tingkat utilisasi
dari sebuah server karena menggunakan server
keluaran terbaru dan pemanfaatannya bisa
digunakan untuk menjalankan beberap aplikasi
sekaligus yang dijalankan melalui virtual
machine. Menurut cdw.com , peningkatan utilisasi
sebuah server meningkat dari 5-15% menjadi 6080% dengan menggunakan teknologi virtualisasi.
Kemudahan dalam melakukan maintenance baik
dari sisi hardware maupun software karena
jumlanya yang berkurang dari sebelumnya
sehingga beban kerja operasional menjadi
berkurang.
Regenerasi dan refreshment perangkat server dan
storage yang lama dengan yang lebih baru dengan
teknologi terkini yang memiliki kecepatan proses
70 % lebih cepat dari perangkat yang lama serta
sistem yang lebih handal.
Pengurangan penggunaan sumber energi dan
listrik yang mendukung
kampanye efisiensi

Hal

|3

`

6.

7.

penggunaan daya energi dan listrik ( green data
center ).
Kemudahan
dalam
mengelola
keamanan
perangkat baik secara fisik maupun secara logikal
karena berkurangnya jumlah hardware dan
software dan hal ini lebih memudahkan dalam
pemenuhan akan asplek regulatori dan standar
compliance.
Kemudahan dalam perencanaan dan implementasi
system DRC ( Disaster Recovery System ) karena
hampir semua komponen server tersentralisasi
sehingga memudahkan menjalankan fungsi
replika sistem dan data jika terjadi kegagalan
sistem ( system failure ).

Beb
Gbr 7. Powerful of Virtualization Machine
erapa
keuntun
gan
dengan menggunakan teknologi virtualisasi
adalah :


Pengurangan biaya investasi hardware
virtualisasi dapat mendayagunakan kapasitas
yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan
perangkat komputer, server dan pheriperal
secara fisik. Kalaupun ada penambahan
kapasitas harddisk dan memori, itu lebih
ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja
komputer

Konsolidasi data center dapat dilakukan dengan
dua cara yakni :
Gbr 6. Perbandingan arsitektur Virtual Machine

1.

2.

Konsolidasi secara fisik dilakukan dengan cara
pemindahan server -server dari berbagai data
center
yang ada dan tersebar dilingkungan
perusahaan ke suatu lokasi fisik (sentralisasi ).
Semua server yang saat ini lokasinya tersebar
perlu disatukan ke dalam satu lokasi data center
sesuai prinsip-prinsip data center .
Konsolidasi secara logikal, hal ini dilakukan
dengan menggunakan teknologi virtualisasi
maupun cloud computing :






- Virtualisasi
Virtualisasi adalah suatu teknik dalam dunia
IT yang dilakukan untuk membentuk mesin-mesin
yang siftanya software (virtual ) namun memiliki
kemampun fungsional seperti yang dilakukan oleh
perangkat server secara hardware. Dengan
menggunakan teknologi virtualisasi , kita bisa
menjalankan beberapa aplikasi yang berbeda
hanya dalam satu perangkat server saja.
Kemampuan teknologi virtualisasi tidak
hanya utk perangkat server dan storage , namun
saat ini perangkat yang siftatnya network
hardware seperti router, switch dan firewall pun
bisa dilakuan secara software ( virtual ).

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik



Lebih sedikit perangkat karena beberapa
aplikasi yang diinstall dalam mesin virtual
bisa diinstall dalam 1 mesin perangkat.
Mengurangi biaya space karena semakin
sedikit jumlah server berarti semakin sedikit
pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika
server ditempatkan pada suatu co-location
server /data center , ini akan berimbas pada
pengurangan biaya sewa.
Memiliki availability yang tinggi karena
kemudahan back up dan recovery dimana
aplikasi-aplikasi yang terinstal dalam mesin
virtual sangat mudah dan cepat
untuk di replika bila terjadi failure atau
kerusakan. Cukup mengambil salinan image
yang berisikan seluruh konfigurasi system
dan me-restore nya ke server maka aplikasi
sudah bisa kembali berjalan dengan normal.
Servis sangat mudah di pindahkan ke mesin
back up jika terjadi disaster ( faster DRC
method )

Hal

|4

`



Hemat energi karena dengan menggunakan

 Kemudahan maintenance & pengelolaan
dimana jumlah server yang lebih sedikit
otomatis akan mengurangi waktu dan biaya
untuk mengelola. Jumlah server yang lebih
sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server
yang harus ditangani.

Gbr 8. Efisiensi penggunaan Virtual Machine

virtualisasi pada server , server fisik yang
akan kita gunakan menjadi lebih sedikit,
sehingga penggunaan sumber daya seperti
listrik lebih diminimalkan.











Memperkecil
skala
jaringan,
dengan
virtualisasi server , kita menggunakan lebih
sedikit server fisik, artinya lebih kecil pula
jaringan yang akan dibuat, Penggunaan
router, switch, dan rack yang akan digunakan
untuk membangun infrastruktur jaringan
menjadi lebih sedikit.
Kemudahan deployment aplikasi dimana
server virtual dapat dikloning sebanyak
mungkin dan dapat dijalankan pada mesin
lain dengan mengubah sedikit konfigurasi.
Hal ini tentu saja dapat mengurangi beban
kerja para staff IT dan mempercepat proses
implementasi suatu sistem.
VM’s (Virtual Machines) berada pada 1
server fisik/1 storage (sharing), maka waktu
untuk uptime suatu server tergantung pada 1
server fisik tersebut. Hal ini lebih efisien
ketimbang bila
memiliki banyak server
dengan waktu uptime yang berbeda-beda.
Aplikasi yang terisolasi, karena semua
Virtual Machines/Application di bangun
diatas 1 server , Maka tingkat keamanan dari
aplikasi tersebut juga lebih terjamin.
Tidak ada ketergantungan pada jenis dan
merk hardware karena dengan virtualisasi
untuk memenuhi requirement aplikasi cukup
dilakukan setting konfigurasi pada VM nya

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

Kemudahan replacement dimana proses
penggantian dan upgrade spesifikasi server
lebih mudah dilakukan. Jika server induk
sudah overload dan spesifikasinya tidak
mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah
melakukan upgrade spesifikasi atau
memindahkan virtual machine ke server lain
Gbr 10. Skema layanan Cloud Computing

yang lebih powerful .
-

Cloud computing

Cloud computing adalah sistem komputerisasi
berbasis jaringan/internet, dimana suatu sumber
daya, software, informasi dan aplikasi disediakan
untuk digunakan oleh komputer lain yang
membutuhkan. Mengapa konsep ini bernama
komputasi awan atau cloud computing? Ini karena
internet sendiri bisa dianggap sebagai sebuah
awan besar (biasanya dalam skema network,
internet dilambangkan sebagai awan) yang berisi
sekumpulan besar komputer yang saling
terhubung, jadi cloud computing bisa diartikan
sebagai komputerisasi berbasis sekumpulan

Hal

|5

`
spesifikasi/sumber daya dari kapasitas server
yang digunakan dengan mudah .

komputer yang saling terhubung.
Cloud computing bisa dianggap sebagai
perluasan dari virtualisasi. Perusahaan bisa
menempatkan aplikasi atau sistem yang
digunakan di internet dan tidak secara langsung
ikut mengelolanya secara internal. Contoh cloud
computing untuk versi public adalah layananlayanan milik Google seperti Google Docs dan
Google Spreadsheet. Adanya kedua layanan
tersebut meniadakan kebutuhan suatu aplikasi
office untuk pengolah kata dan aplikasi
spreadsheet di internal perusahaan.

Teknologi komputer berbasis sistem Cloud
ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan
i
n
t
e
r
n
e
t
s
e
b
a
gai pusat server untuk mengelola data dan juga
aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan
para pengguna untuk menjalankan program tanpa
instalasi dan mengizinkan pengguna untuk
mengakses data pribadi mereka melalui komputer
dengan akses internet.
Beberapa manfaat yang dapat dirasakan dari
teknologi cloud computing ini adalah :




Semua data tersimpan di server secara
terpusat . Salah satu keunggulan teknologi
cloud adalah memungkinkan pengguna untuk
menyimpan data secara terpusat di satu server
berdasarkan layanan yang disediakan oleh
penyedia layanan cloud computing itu sendiri.
Selain itu, pengguna juga tak perlu repot
repot lagi menyediakan infrastruktur seperti
data center , media penyimpanan/storage
karena semua telah tersedia secara virtual.
Memiliki
skalabilitas
yang
tinggi
Dengan cloud computing
, kita dapat
Gbr 9. Cloud Computing Architecture

menambah

atau

mengurangi

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik



Investasi rendah. Dengan teknologi cloud
computing, kita dapat menghemat biaya
investasi
untuk
membeli
sebuah
server /komputer fisik karena semua fasilitas
hardware telah disediakan oleh penyedia
layanan cloud computing

2.3 Manajemen Proyek
Secara umum , manajemen proyek adalah suatu
penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan juga
ketrampilan dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan
proyek yang telah ditetapkan . Dengan adanya
manajemen proyek, hasil diperoleh menjadi optimal
dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja.

Gbr 11. Manajemen Proyek Life Cycle

Suatu proyek dapat dinilai berhasil apabila proyek
tersebut dapat memenuhi tiga kriteria. Kriteria pertama
adalah apabila proyek tersebut dapat diselesaikan tepat
pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Kriteria kedua adalah proyek tersebut
dapat diselesaikan sesuai dengan anggaran yang telah
di tetapkan dalam perencanaan proyek. Dan kriteria
ketiga adalah bahwa proyek yang telah diselesaikan
tersebut harus memenuhi spesifikasi, standar dan
kriteria yang telah ditetapkan dalam perencanaan
proyek tersebut dan hasilnya dapat diterima dengan
baik user .
Kenapa proyek manajemen dibutuhkan ?
Setidaknya ada beberapa keuntungan yang kita peroleh
dengan menerapkan manajemen proyek dalam
menjalankan suatu proyek , diantaranya :
 Sebagai pengontrol terhadap perencanaan
yang telah dibuat dengan kondisi lapangan
yang ada .

Hal

|6

`






Mampu memantau kemajuan proyek yang
telah dicapai.
Mengetahui kendala yang ditemui di
lapangan dan bisa segera melakukan usahausaha untuk mengurangi kendala tersebut.
Diharapkan dapat menghasilkan kualitas
proyek yang baik dan dapat dipercaya.
Mampu meningkatkan produktifitas semua
anggota tim yang terlibat dalam proyek.
Sebagai tools untuk dapat melakukan
koordinasi yang lebih baik antar tim.

Prose-proses dalam manajemen proyek secara
garis besar dapat di kategorikan menjadi 5 bagian
yakni:
1.

Proses inisiasi
Inisiasi proyek adalah tahap awal suatu proyek
dimulai. Tahap ini memberikan gambaran global suatu
proyek dalam bentuk defenisi proyek yang berisi
ruang lingkup proyek, tujuan proyek, waktu
pengerjaan proyek, biaya proyek dan informasi umum
lainnya. Dalam tahap ini dilakukan identifikasi tujuan,
sumber daya , batasan-batasan dari proyek hingga
identifikasi hasil akhir bisa diputuskan apakah proyek
tersebut layak dilakukan atau tidak.

Dalam tahap ini juga dilakuka koordinasi antar bagian
tim proyek, mengoptimalkan setiap sumber daya yang

dimiliki
seta
merealisasikan
perencanaan proyek yan telah disetujui.

perubahan

4.

Proses pengontrolan
Proses pengontrolan dilakukan terhadap kegiatan
atau aktivitas dalam suatu proyek. Prosesnya meliputi
pengontrolan terhadap langkah demi langkah dalam
pelaksanaan kegiatan proyek tersebut sudah sesuai
dengan yang telah ditentukan dalam perencanaan
proyek yang telah dibuat. Proses ini juga melakuan
pengecheckan apakah kegiatan proyek yang
dilaksanakan sudah sesuai dengan estimasi dan
rencana awal, serta sesuai dengan target atau belum.
Bila belum tindakan apa yang harus dilakukan agar
tujuan proyek bisa terpenuhi. Dalam proses ini juga
dibuat laporan kemajuan proyek untuk mengetahui
sejauh mana implementasi proyek di lapangan ,
kendala yang mungkin dihadapi serta langkah-langkah
apa yang harus diambil agar proyek tetap dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

2.

Proses perencanaan
Proses perencanaan adalah proses dimana
ditentukannya secara detail langkah-langkah yang
perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dari suatu
proyek. Dalam fase ini dilakukan pemetaaan terhadap
kemungkinan resiko yang akan muncul serta langakah
antisipaasi yang harus diambil. Dalam tahap ini juga
ditentukan jangka waktu pelaksanaan proyek , besaran
anggaran yang dibutuhkan serta kebutuhan sumber
daya untuk melaksanakan proyek.

Gbr 13. Control Process

P

5.

rose
s
Gbr 12. Planning Process

3.

Proses pelaksanaan
Proses pelaksanaan adalah kelanjutan dari proses
sebelumnya dimana pada tahap ini dilakukan realisasi
perencanaan proyek yang tertuang dalam perencanaan
manajemen proyek (project
management plan ).

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

penutupan
Proses penutupan proyek merupakan akhir dari
serangkaian kegiatan proyek. Pada tahap ini diberikan
laporan tentang hasil-hasil-hasil apa saja yang
diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas proyek yang
telah dilaksanakan yang dituangkan dalam bentuk
dokumen laporan. Pada tahap ini juga dilakukan

Hal

|7

`
review terhadap jalannya suatu proyek sehingga di
hasilkan pelajaran yang bisa diambil ( lesson learned )
untuk perbaikan pelaksanaan proyek dimasa yang akan
datang.

3.

METODOLOGI PENELITIAN

keberlangsungan bisnis perusahaan sehingga optimasi
penggunaan data center dapat dicapai. Disamping itu
dengan pengurangan jumlah aset IT diharapkan dapat
memberikan efisisensi biaya penyelenggaraan data
center , pengurangan konsumsi energi, pemanfaatan
ruang yang optimal dan peningkatan pemanfaatan aset
IT.
Keberadaan aset IT yang memiliki tingkat
avaiaible yang tinggi , skalabiliti dan infrastruktur
yang redundant tersebut harus dipastikan dapat
menopang laju pertumbuhan perusahaan dimasa yang
akan datang.

Metodologi penelitian yang digunakan dalam
penulisan jurnal ini adalah dengan melakukan studi
literatur berupa jurnal , white paper , laporan maupun
tulisan-tulisan terkait teori konsolidasi data center
maupun pengalaman dalam melaksanakan proyek
konsolidasi data center .
D
ari
infor
masi
tersebut lalu dilakukan suatu analisa untuk membuat
suatu perencanaan implementasi konsolidasi data
center yang memperhatikan aspek-aspek dalam suatu
manajemen proyek.
Gbr 14. Tahapan Konsolidasi Data center

4.

PEMBAHASAN

Dalam suatu proyek , agar dapat tercapai tujuan
dari suatu proyek dibutuhkan suatu perencanaan yang
matang. Perencanaan merupakan bagian awal dari
tercapainya suatu proyek yang sukses. Tanpa
perencanaan yang baik, sangat sulit untuk menjamin
bahwa suatu proyek akan terlaksana dengan baik.
Kesalahan dalam membuat suatu perencanaan bisa
berdampak
tidak tercapainya tujuan yang ingin
dicapai dalam suatu proyek. Karenanya perencanaan
dalam suatu managemen proyek memegang peranan
penting.
Begitu juga halnya dengan proyek konsolidasi
data center . Proyek ini bisa dikatakan memiliki resiko
yang cukup tinggi mengingat rata-rata data center
yang akan dikonsolidasikan adalah data center yang
sudah beroperasi secara komersial , sehingga bila
proses konsolidasi dan migrasi layanan
tidak
direncanakan secara
matang dapat mengganggu
jalannya operasional bisnis perusahaan.
Tujuan dari suatu konsolidasi data center adalah
tercapainya jumlah aset IT di data center yang
seimbang dan efisien serta handal dalam menunjang

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

3.1 Perencanaan Konsolidasi Data center
Pelaksanaan konsolidasi data center di bagi atas 6
tahapan perencanaan yang terdiri dari :



Tahap 1 : Inventarisasi IT Aset
Pada tahapan ini dilakukan inventarisasi
terhadap semua aset IT yang ada di data center .
Dilakukan pendataaan atas jumlah server dan
storage yang ada beserta perangkat jaringan yang
mendukung system data center ( router , switch,
modem, dsb). Hal ini sekaligus juga untuk
mendata efektifitas penggunaan perangkat server
dan storage ( utilisasi ) sehingga kita mengetahui
server dan storage mana saja yang utilisasinya
rendah bahkan cenderung sudah tidak digunakan
lagi. Untuk server dan storage yang sudah tidak
digunakan lagi akan direkomendasikan untuk
dimatikan sehingga bisa menghemat penggunaan
sumber listrik. Pada tahapan ini juga di data
tingkat densitas dari rak server serta eifsiensi
penggunaan sumber listrik. Dalam tahapan ini
juga dilakukan inisiasi awal untuk melakukan
proses virtualisasi terhadap server dan storage
yang memungkinkan untuk dilakukan prose
virtualisasi.
Keluaran pada fase ini adalah list aset IT yang ada
di data center .

Hal

|8

`

Gbr 15. Metrik Inventarisasi IT aset



Tahap 2 – Pemetaaan dan Pendataan Aplikasi
Pada tahapan ini dilakukan pemetaan dan
pendataan
terhadap semua aplikasi yang
digunakan oleh perusahaan untuk menunjang
bisnisnya.

Gbr 17. Application Dependency Map

Tahapan ini juga melakukan assessment
terhadap aplikasi-aplikasi yang jarang dan bahkan
sudah tidak digunakan lagi sehingga bisa di
lakukan proses un-install terhadap aplikasi
tersebut. Pada tahapan ini juga ditentukan usulan
tipe konsolidasi yang akan kita pilih terhadap
aplikasi tersebut apakah kita akan melakukan
decommissioning, konsolidasi dengan aplikasi
yang lain , virtualisasi atau memindahkannya ke
layanan cloud.

Gbr 16. Application Mapping

Gbr 18. Metrik Application Mapping



Pemetaan ini meliputi jenis aplikasi dan di server
mana aplikasi tersebut di install , jenis platform
software yang digunakan ( misal Linux, Windows
server ) , juga tipe data base apa yang digunakan.
Dalam tahapan ini juga dilakuan pendataan terhadap
keterkaitan aplikasi satu dengan aplikasi lainnya dan
aplikasi mana saja yang merupakan aplikasi yang
kritikal bagi perusahaan.

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

Tahap 3 – Analisa dan Keputusan Strategis
Setelah kita melakukan penilaian terhadap
semua aset yang kita miliki di data center berikut
aplikasi yang menyertainya dan melakukan
pemetaan terhadap aplikasi yang ada dan
keterikaitannya antara satu dengan yang lainnya ,
maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisa
pendekatan konsolidasi seperti apa yang akan kita
ambil dan kita implementasikan pada data center
tersebut. Ada beberapa pendekatan dari
konsolidasi data center yang bisa menjadi pilihan
kita diantaranya :

Hal

|9

`
- Decommissioning
Menonaktifkan/mematikan server yang sudah
tidak digunakan.
- Sentralisasi / Konsolidasi Site
Memindahkan server / storage ke data center
yang sudah dipilih atau menyatukan storagestorage kecil ke dalam sebuah storage yang
lebih besar.
- Virtualisasi
Mengkonsolidasikan beberapa server dan
storage ke dalam satu server /storage melalui
teknologi virtualisasi.

biaya yang dibutuhkan selama proses migrasi dan
k
o
n
s
o
l
i
d
a
s
i

- Cloud computing
Memindahkan aplikasi ke sistem cloud sistem


Tahap 4 – Disain Rencanan Konsolidasi dan
Transisi
Pada tahapan ini kita fokus pada aktivitas
mendisain standar teknikal dan arsitektur
implementasi dari data center yang akan di
konsolidasikan, membuat berbagai macam
alternatif model dan melakukan tes terhadap
masing-masin model sehingga di capai suatu
disain arsitektur yang optimal dan telah di uji
coba sebelum digunakan.
Untuk aplikasi-aplikasi yang sifatnya
pendukung dan tidak membutuhkan tingkat
keamanan yang tinggi sebaiknya di migrasi ke
layanan cloud baik berupa Software as a Service
(SaaS), Platform as a Service (PaaS) atau
Infrastructure as a Service (IaaS). Hal ini dapat
mengurangi biaya operasional dan juga
penggunaan energi listrik.
Aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam
berbagai server yang utilisasi nya rendah
disatukan dalam satu server menggunakan
teknologi virtual machine sehingga lebih efektif
dan efisien .
Pada fase ini kita juga merancang sebuah
Work Breakdown Structure ( WBS ) dari suatu
rencana konsolidasi data center agar semua
aktivitas dapat diidentifikasi dan di kelola dengan
baik serta direncanakan secara detail.
Dengan adanya WBS kita dapat melakukan
estimasi terhadap jadwal ( dengan menggunakan
Gantt Chart) , mengalokasikan sumber daya serta

Gbr 20. WBS dan GANTT CHART

data center .

Rencana migrasi konsolidasi data center
harus di buat sedetil mungkin dengan langkah per
langkah yang jelas agar pada saat melakukan
implementasi dan eksekusi bisa berjalan dengan
lancar
.
Rencana
tersebut
harus
di
dokumentasikan secara baik dan harus dilakukan
suatu ujicoba untuk memberikan keyakinan
bahwa rencana tersebut dapat berjalan dengan
baik
Disamping rencana eksekusi, kita juga harus
membuat mitigation plan jika seandainya ada
kendala-kendala yang mungkin saja terjadi pada
saat selama proses migrasi dilakukan. Dalam hal
ini kita perlu melakukan inventarisir potensi
resiko yang bisa muncul pada saat kita melakukan
eksekusi konsolidasi data center .

Gbr 21. Risk Management Fundamental
Gbr 19. Pendekatan Konsolidasi Data center

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

Hal

| 10

`
Rencana disain konsolidasi data center yang
telah dibuat harus dikomunikasikan kepada semua
pihak yang terlibat dalam proyek ini terutama para
stake holder kunci untuk dapat memberikan
penilaian dan feed back jika dibutuhkan.


Tahap 5 – Eksekusi Konsolidasi Data center
Pada tahapan ini , kita melakukan proses
migrasi layanan dan sistem dari sistem data center
yang lama ke sistem data center yang baru. Proses
ini harus melibatkan semua pihak yang memiliki
kaitannya dengan sistem dan layanan yang akan
kita migrasikan serta mengetahui fungsi dan
perannya selama proses migrasi berlangsung.
Manajemen sumber daya harus dikelola dengan
baik agar proses migrasi dapat berjalan dengan
lancar.
Selama proses tersebut berlangsung, kita
harus melakukan monitoring terhadap semua
aktivitas dan tahapan-tahapan migrasi serta hasil
yang telah dicapai di setiap tahapannya. Kita juga
harus menjalin komunikasi dengan seluruh stake
holder kunci untuk melaporkan setiap kemajuan
yang telah dicapai dalam proses migrasi tersebut.
Bila terjadi hal-hal diluar kendali dan
membutuhkan suatu keputusan strategis , kita bisa
melakukan kordinasi dan eskalasi untuk meminta
feedback dari mereka.

Gbr 22. Project Execution Process

Pada proses eksekusi ini juga harus dilakukan
pengujian terhadap semua tes skenario yang telah
ditentukan untuk memastikan bahwa semua
aplikasi berjalan dengan baik setelah migrasi.

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

Semua kegiatan migrasi perlu
didokuementasikan dengan baik termasuk bila
menghadapi kendala-kendala agar hal tersebut
dapat menjadi lesson learned dan perbaikan
dimasa yang akan datang.


Tahap 6 – Monitoring dan Optimasi Support

Setelah melakuan proses migrasi layanan dan
sistem dari sistem yang lama ke sistem yang baru
, monitoring terhadap performansi sistem layanan
harus dilakukan secara ketat dan berkelanjutan.
Hal ini dikarenakan masa-masa setelah
dilakuannya migrasi adalah masa-masa yang
rawan terhadap munculnya masalah baik itu yang
sifatnya layanan yang tidak dapat digunakan
maupuan layanan yang tidak stabil . Monitoring
dilakuan pada semua aspek yang menyangkut
kelangsungan data center .
Pada tahap ini juga dilakukan proses update dan
dokumentasi terhadap semua inventori aset IT yang
telah di migrasi ke sistem yang baru. Dengan demikian
diharapkan proses konsolidasi data center dapat
mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan apa yang
telah direncanakan di awal.

5.

KESIMPULAN

Konsolidasi data center merupakan suatu proses
yang dapat mendatangkan banyak manfaat dan
keuntungan bagi perusahaan. Baik itu berupa
pengurangan biaya operasional penyelenggaraan data
center karena berkurangnya aset-aset IT yang harus di
kelola , efisiensi dalam aktivitas operasional
maintenance , kemudahan dalam pengelolaan sistem
keamanan dan disaster recovery serta penghematan
penggunaan daya listrik .
Agar pelaksanaan konsolidasi data center dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang
diharapkan , dibutuhkan sebuah perencanaan yang
matang dan detil agar proses implementasinya tidak
mengganggu jalannya operasional bisnis perusahaan.
Untuk itu dibutuhkan manajemen proyek yang
baik dan komperhensif agar dapat melakukan tata
kelola proses konsolidasi data center ini dengan baik
sehingga dapat dicapai hasil sesuai yang diinginkan.

Hal

| 11

`
6.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Amir Varasteh, Maziar , “Server Consolidation
Techniquesin Virtualized Data center s: A Survey”,
IEEE Systems Journal,June-2015
[2] Omar Zaidi , Ronnie Ray , “Data center
Consolidation: Using Performance Metrics to Achieve
Success”, Data center Journal available at :
http://media.techtarget.com
/searchNetworking/Downloads/IV_INS_DataCenter_
Consolidation_WP.pdf ( akses : 10 Desember 2016 )

[13] "Risk Mitigation Planning, Implementation , and
Progress Monitoring,available at https:// www. mitre
.org /publications/systems-engineering guide
/acquisition -systems-engineering/risk-management
/risk-mitigation-planning-implementation-andprogress-monitoring ( akses 20 Desember 2016)

[3] Mueen Uddin, Azizah Abdul Rahman., “Server
Consolidation: An Approach to Make Data center s
Energy Efficient & Green”, International Journal of
Scientific & Engineering Research, Volume 1, Issue 1,
October-2010
[4] Ganesh Chandra Deka, “Cost-Benefit Analysis of
Datacenter Consolidation Using Virtualizations”, IT
Pro November/ 2014
[5] White Paper ” Server Virtualization: Decrease IT
Cost and Data center Space” by Netscout.Inc
[6] White Paper ” Ensuring the success of data center
consolidation” by CDW
[7] White Paper ” Data Center Consolidation
Initiative” by E-GlobalTech.Inc
[8] Gartner The Future of IT Conference” Best
Practices in Data center and Server Consolidation”,
Mexico-October 4-6, 2011
[9] I. Krisnadi, "Keekonomian dan Manajemen
Proyek Teknik, Bagian I," 2016
http://www.academia.edu/29254199/ ( akses
20/12/2016)
[10] Jayabalan Subramanian ,” DATA CENTER
MIGRATION: THINK, PLAN, EXECUTE”,
available at : http://www.datacenterjournal.com/datacenter-migration-think-plan-execute/ ( akses : 19
Desember 2016 )
[11] K. Schwalbe, Information Technology Proyek
Management, Third Edition, Thomson: Course
Technology, 2004.
[12] I. Krisnadi, "Keekonomian dan Manajemen
Proyek Teknik, Bagian I," 2016
http://www.academia.edu/29254199/ ( akses 20
Desember 2016)

Tugas Akhir Manajemen dan Keekonomian Proyek Teknik

Hal

| 12