Komparasi AS dan Rusia IMPEACHMENT PRESI

UNIVERSITAS INDONESIA

IMPEACHMENT PRESIDEN:
STUDI KOMPARASI IMPEACHMENT ANTARA BILL CLINTON DI AMERIKA
SERIKAT DAN VLADIMIR PUTIN DI RUSIA

oleh:
Angga Sukmara C. P. (1606853710)

PROGRAM PASCASARJANA ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPOK
2016
Page | 1

IMPEACHMENT PRESIDEN:
STUDI KOMPARASI IMPEACHMENT ANTARA BILL CLINTON DI AMERIKA
SERIKAT DAN VLADIMIR PUTIN DI RUSIA
oleh: Angga Sukmara C. P. (1606853710)
Abstrak
Ancaman impeachment oleh Sidang Kongres pada 14 Januari 1999 yang disebabkan

skandal seks Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Monica Lawensky telah membuat
Amerika Serikat dan dunia gempar. Ancaman impeachment yang terjadi terhadap Clinton
juga dialami oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin memperoleh ancaman dari partai
oposisi Parnas karena berbagai faktor sehingga berujung pada pernyatan oposisi yang
condong konservatif dengan menyatakan bahwa Rusia harus diselamatkan dari revolusi
dengan menyerukan, revolusi hukum yang normal, yang bisa dilakukan hanya melalui
impeachment dan harus menghapus penyiksa utama perekonomian dari kekuasaan. Kedua
kasus impeachment tersebut menjadi perbandingan yang menarik dalam pandangan elit,
melihat kedua pressiden tersebut tetap kokoh memimpin pemerintahaanya
Kata kunci: impeachment, skandal, oposisi, elit
Pendahuluan
Akhir tahun 1997 hingga awal tahun 1998 dunia dibuat gempar dengan berita yang
muncul dari elit Amerika Serikat di Gedung Putih. Dunia dibuat bingung mengenai berita
yang terjadi yang telah menjadi headline diberbagai surat kabar dunia, khususnya di Amerika
Serikat. Berita yang menggemparkan Amerika Serikat dan dunia tersebut adalah skandal seks
yang terjadi antara Presiden Bill Clinton dengan staff magang Monica Lewinsky. Skandal
tersebut berujung pada dibentuknya tim yang terdiri dari manajer yang dipimpin oleh salah
satu Anggota Dewan dari parlemen untuk menyelidiki kasus skandal seks yang melibatkan
Clinton dan Monica Lewinsky tersebut. Hasil penyelidikan tersebut berujung pada sidang
kongres yang membahas mengenai impeachment terhadap presiden pada tahun 1998.

Berbagai asumsi tokoh dan publik di Amerika Serikat spontan muncul sebagai reaksi
terhadap skandal yang melibatkan presidennya. Meski Clinton sempat mengelak mengenai
kebenaran skandal tersebut, yang pasti sakndal tersebut telah menjadi berita umum di
Amerika Serkat dan bahkan dunia ketika itu. Secara disadari maupun tidak, baik juga secara
langsung maupun tidak, masyarakat Amerika Serikat telah dipacu untuk menjadi kritis karena
Page | 2

secara spontang menjadi perbincangan dimana-mana dan setiap individu memiliki
pendapatnya mengenai skandal Clinton dan Monica Lewinsky hingga ancaman impeachment
yang menghantui Clinton.
Skandal terhadap Clinton dan Monica Lewinsky yang berujung pada kasus
impeachment Clinton menarik dibandingkan dengan ancaman impeachment yang diterima
oleh Vladimir Putin dari partai oposisi di Rusia. Putin, berasal dari Partai Persatuan Rusia dan
bukan dari Partai Komunis walaupun ketika pada masa mudanya tergabung dalam Partai
Komunis Rusia. Hal yang menjadi dasar oposisi melakukan impeachment berawal dari
duagasn Putin yang curang dalam memperoleh kemenangan saat pemilihan presiden, tapi hal
tersebut tidak begitu membuatnya goyah karena pernyataan impeachment belum keluar dari
kelompok manapun. Pernyataan Putin mengenai konep-konsep Lenin yang memicu
kemarahan Partai Komunis Rusia pada awal tahun 2016 juga merupakan ancaman besar
impeachment terhadap Putin, tapi masih juga belum ada yang menyatakan impeachment

terhadap Putin. Tapi hal-hal tersebut telah menjadi kekuatan yang cukup untuk menggalang
massa bagi oposisi guna mendukung pernyataan impeachment terhadap Putin, yang hingga
akhirnya pada September 2016 Parnas partai oposisi meyatakan akan mengimpeachment
Putin jika menang dalam pemilu yang akan berlangsung. Melihat kondisi sampai saat ini
impeachment yang akan dilakukan oleh oposisi terhadap Putin terasa sulit karena Putin begitu
kuat pengaruhnya terhadap dua partai besar selain Partai Rusia Bersatu (Partai Persatuan
Rusia), yaitu Partai Komunis Rusia dan Partai LDPR.
Partai Persatuan Rusia, membawa banyak perubahan besar, salah satunya adalah
dibukanya perdagangan bebas di Rusia yang mulai condong kearah liberal. Rusia pasca
keruntuhan Uni Soviet tetap menjadi negara yang berpengaruh di dunia, begitu juga dengan
Amerika Serikat.Hal inilah yang menjadi menarik untuk dikomparasi karena kedua pemimpin
dari negara besar dunia tersebut mengalami ancaman impeachment dan keduanya tetap
berkuasa walau digoyah dengan ancaman tersebut. Dari permasalahan yang menyebabkan
ancaman impeachment terhadap kedua Presiden tersebut telah mendari munculnya
pertanyaan mengenai “apa penyebab impeachment terhadap Bill Clinton di Amerika Serikat
dan Vladimir Putin di Rusia dan bagaimana peran mereka sebagai elit dalam ancaman
impeachment tersebut?” Kedua presiden tersebut mengalami ancaman yang sama dan
memainkan peran elit dengan gayanya masing-masing, sehingga begitu tepat bila
dikomparasikan.
Untuk memahami studi komparasi sangat diperlukan melihat dan membandingan dua

hal yang berbeda. Dalam menjelaskan sistem politik pada suatu negara yang mempunyai
Page | 3

hubungan interaksi dengan masyarakat yang melingkupinya, baik masyarakat politik
domestik maupun internasional, salah satunya adalah dengan meilihat sistem politik pada
negara tersebut. Hal tersebut dapat jug diartikan sebagai suatu konsep ekologis yang
menunjukkan adanya proses interaksi antara organ tertentu dengan masyarakat politik atupun
lingkungannya. Dalam pola hubungan interaksi, tentu terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi dalam menentukan suatu kebijakan, seperti aspirasi masyarakat yang
disuarakan sebagai tuntutan politik, sehingga dapat mempengaruhi suatu proses pembuatan
kebijakan atau keputusan. Kondisi yang terjadi pada dua kaus impeachment tersebut
menunjukkan bahwa sistem yang ada telah mereka pahami dan kuasai betul. Sistem lebih
berguna daripada proses; sistem menyiratkan “totalitas”, interaksi-interaksi di antara unit-unit
di dalam totalitas, dan stabilitas di dalam interaksi-interasi tersebut, yang digambarkan
sebagai “kesetimbangan yang berubah”.1 Perbandingan kedua masalah tersebut salah satunya
untuk mengetahui faktor atau penyebab kenapa Impeachment itu terjadi dan bagaimana
kokohnya elit dalam mengendalikan demokrasi yang dipimpinnya.
Demokrasi Elitis: Teori Politik dalam Aplikasi Perpolitikan Modern
Masa modern telah memunculkan modelnya sendiri dalam perpolitikan. Dalam hal
demokrasi, politik juga telah mengalami perkembangan, salah satunya adalah mengenai elit

yang mampu menjalankan demokrasi sesuai dengan tujuan politiknya. Demokrasi
didefinisikan dengan sebuah criteria tunggal yang relatif jelas dan telah diterima secara luas,
bahkan ketika para analis menggunakan tolak ukur yang agak berbeda, penilaian mereka
mengenai sistem politik yang mana demokratis dan mana yang tidak demokratis
menunjukkan korelasi yang sangat tinggi.2 Pada era modern demokrasi yang awalnya dibawa
oleh liberalis telah membawa pengaruh bukan hanya pada negara yang liberal saja, melainkan
juga pada negara yang cenderung tidak demokratis atau otoriter, walaupun demokrasi
dijalankan sesuai dengan gayanya. Demokrasi modern bukanlah sekedar demokrasi desa,
suku bangsa, atau negara-kota; demokrasi modern adalah demokrasi negara-kebangsaan dan
kemunculannya berkaitan dengan negara-kebangsaan.3 Selain itu pengarih elit sangat
berperan dalam dilangsungkannya demokrasi karena pada demokrasi modern elit mempu
mempengaruhi lembaga atau institusi demi jalannya kebijakan atau tujuan elit tersebut.

1

Ronald H. Chilcote, Teori Perbandingan Politik : Penelusuran Paradigma, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2003, hlm 220
2
Samuel P. Huntington, Gelombang Demokrasi Ketiga, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1997, hlm 11
3

Ibid., hlm 13

Page | 4

Karl

Mannheim

(1893-1947),

yang

dalam

tulisn-tulisan

awalnya

telah


menghubungkan teori-teori elit dengan fasisme dan anti intelektualisme, memegang peran
penting dalam usaha penyelarasan ini.4 Jelas dipaparkan bahwa elit pada era modern ini
memiliki peran besar dalam hal perpolitikan dengan berbagai faktor yang mendasarinya.
“Pembentukan kebijakan sebetulnya”, tulis Mannheim, ada ditangan para elit: tetapi hal ini
bukan berarti bahwa masyarakat tersebut tidak demokratis” dan selama masih cukup bagi
demokrasi bahwa warga negara secara individual, meskipun dicegah untuk menjalankan
peran pemerintahan secara langsung selamanya, paling tidak mempunyai kemungkinan untuk
menjadikan aspirasi mereka dapat terasakan pada interval tertentu . . . dalam suatu negara
demokrasi, yang diperintah dapat selalu bertindak untuk mengganti para pemimpin mereka
atau memaksanya untuk mengambil keputusan-keputusan atas dasar kepentingan masyarakat
banyak.5 Hal inilah yang menunjukkan meski peran elit begitu besar dan kuat, peran
masyarakat juga ada atau terlibat didalam demokrasi yang dijalankan elit atau demokrasi elit
tersebut.
Elit merupakan penguasa yang mengatur jalnnya demokrasi, yang dijalankan sesuai
dengan arah kebijakan maupun kemauan elit. Orang yang menjadi penguasa karena dukungan
rakyat, berkuasa sendiri, dan tidak ada seorangpun dan sedikit sekali yang melawannya. 6
Akan ironis untuk menyimpulkan bahwa kita harus menolak kembali semua usaha untuk
menemukan batas-batas yang mungkin dimanfaatkan kekuasaan yang dijalankan atas
individu-individu oleh banyak oligarki.7 Oleh karena itu, seseorang dapat berfikir tentang
kelompok-kelompok potensial, kelompok-kelompok laten, seperti halnya kelompokkelompok yang masih dalam tahap “menjadi” bersama-sama dengan kelompok-kelompok

yang ada.8 Dalam konteks ini elit mempunya peran dan kekuatan yang besar berkuasa dan
juga mampu mempengaruhi kelompok-kelompok tersebut. Dengan demikian demokrasi elit
merupakan teori politik yang teraplikasi dibanyak tempat atau negara pada era modern ini.
Dalam tulisan akan diulas perbandingan kasus mengenai demokrasi elit yang membuktikan
dominannya terhadap kelompok-kelompok potensial.
Sebelum masuk pembahsan sekiranya penting sedikit dipaparkan mengenai
perbandingan kasus yang akan akan dibahas dalam konteks demokrasi elit ini. Komparasi
4

SP. Varma, Teori Politik Modern, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1975, hlm 210.
Ibid.,
6
Niccolo Machiavelli, Sang Penguasa: Surat Seorang Negarawan Kepada Pemimpin Republik, Jakarta: PT
Gramedia, 1987, hlm 40.
7
Edward McNall Burn, Ideas in Conflict The Political Theories of the Contemporary World, London: Methun
& Co, 1960 hlm 85-86 dalam SP. Varma, Op. Cit.,, hlm 209.
8
SP. Varma, Op. Cit, hlm 227.
5


Page | 5

yang diambil adalah mengenai impeachment terhadap Vladimir Putin yang sedang ramai
dibicarakan di Rusia dan Impeachment terhadap Bill Clinton di Amerika Serikat, yang tidak
berhasil. Rusia banyak mengalami perubahan dalam hal demokrasi, salah satunya dengan
memberi tembakan demi kesuksesan persatuan, seperti terjadi pemilu yang hasilnya
merupakan permulaan yang menakjubkan dari masa lalu dan diluar dari perkiraan, walaupun
sempat timbul pertanyaan mengapa partai penguasa memecahkan cetakan di Rusia. 9
Sedangkan di Ameriaka Serikat sendiri demokrasi sudah menjadi konsep kebebasan yang
mengakar, terkhusus kebebasan sipil. Konsep kebebasan sipil mendefinisikan bidang tertentu
kegiatan, seperti pidato atau ibadah, di mana otoritas pemerintah untuk mengganggu perilaku
individu terbatas. hak-hak sipil, di sisi lain, aturan yang mengatur pengambilan keputusan
kolektif proses dan hasil.10 Semua hal tersebut didasari dengan politik, secara dapat kita
pahami “politik adalah manisfestasi hasrat manusia untuk hidup berkeutamaan dalam sebuah
kolektivitas.”11
Penyebab Impeachment Bill Clinton
Menjelang akhir tahun 1998 dunia dibuat heboh dengan munculnya berita mengenai
hubungan seks antara Prsiden Amerika Serikat Bil Clinton dengan staf magangnya Monica
Lewinsky. Skandal tersebut berujung pada ancaman impeachment bagi Clinton. Skandal

tersebut diperlukan secara baik dan tepat untuk membahas implikasi konstitusional
impeachment Presiden karena skandal Monica Lewinsky telah membuat impeachment item
konstitusional dan politik di Amerika Serikat jadi panas. Pada tanggal 8 Oktober 1998,
parlemen Amerika Serikat mulai debat formal dalam House Resolution 581, otorisasi Komite
Kehakiman untuk "investigasi menyatkan apakah cukup ada alasan untuk impeachment
William Jefferson Clinton, Presiden Amerika Serikat,” karena beberapa tahun sebelumnya
Profesor Rotunda pernah mengatakan bahwa itu adalah waktu yang tepat "untuk membahas
hukum federal mengenai impeachment karena impeachment saat ini tidak bagian dari berita
sehari-hari di Amerika Serikat.12 Skandal yang menimpa Clinton telah menjadi headline
media massa masa ketika itu. Karena masalah impeachment ketika itu merupakan bagian dari
9

Timothy J. Colton dan Michael McFaul, Popular Choice and Managed Democracy: The Russian Election of
1999 and 2000, Washington: Brookings Institution Press, 2003, hlm 49
10
Theodore J. Lowi, Benjamin Ginsberg, Kenneth A. Shepsle, dan Stephen Ansolabehere, American
Government: Power and Purpose, London: W.W. Norton & Company Ltd, 2011, hlm 98.
11
Donny Gahral Adian, Demokrasi Substansial: Risalah Kebangkrutan Liberalisme, Depok: Koekoesan, 2010,
hlm1

12
L. Darnell Weeden. The Clinton Impeachment Indicates a Presidential Impeachable Offense is Only Limited
by Constitutional Process and Congress' Political Compass Directive. Vol 27, Issue 4. Mitchell Hamline School
of Law, 2001, hlm 2502.

Page | 6

harian media berita dan hati nurani nasional sehingga masyarakat harus terlibat dalam
pengawasan konstitusional yang tepat untuk memutuskan masalah atas dasar prinsip
konstitusional daripada pemikiran berorientasi hasil. Dalam proses impeachment Hakim
Agung William O. Douglas dan juga House Minority Leader Representative Gerald Ford
menyimpulkan bahwa pelanggaran mengenai mengimpeachment ada dibawah Konstitusi,
"bagaimanapun mayoritas parlemen menganggap saat itu menjadi suatu hal yang tertentu
dalam sejarah, dan komentar perwakilan Ford, menunjukkan lingkup yang luas dari
impeachment peradilan, telah mengalami paham yang kritis. 13 Secara tidak langsung
masyarakat Amerika Serikat ketika itu terdorong menjadi masyarakat yang kritis karena
skandal Clinton, banyak masyarakat yang memperbincangkan skandal terxebut dengan
impeachment yang akan dialami ileh Clinton.
Sebuah memori singkat dari peristiwa-peristiwa sebelum munculnya impeachment
sekiranya perlu diulas meskipun sulit untuk tahu persis dari mana untuk memulainya. Setelah
Clinton menjadi Presiden, Paula Jones mengajukan gugatan pelecehan seksual atas tindakan
yang diduga dilakukan oleh Gubernur Clinton tiga tahun sebelumnya. pengacara Clinton
berpendapat bahwa gugatan perdata ini harus sementara ditangguhkan sampai Presiden keluar
dari kantornya, tapi pengadilan tidak setuju dan masih dalam proses penemuan, dan pada
tanggal 17 Januari 1998, pengacara presiden dilengserkan karena mempertanyakan tentang
hubungan Clinton dengan staf magang, Monica Lewinsky.14 Ulasan media massa ketika itu
sudah mulai ramai memberitakan berita mengenai masalah Clinton, meski Clinton
membantah memiliki hubungan seksual hubungan dengan Monica Lewinsky. Tak lama
kemudian, dalam konferensi pers 26 Januari, ia terkenal berkata: "Saya tidak memiliki
hubungan seksual dengan wanita itu, Miss Lewinsky," kata-kata yang datang dan akan
menghantuinya.15 Kata-kata tersebut semakin membuat public bertanya-tanya mengenai
apakah yang sebenarnya terjadi.
Semakin besarnya pemberintaan mengenai skandal Presiden tersebut, Anggota
Dewan, Hyde, salah satu pemimpin dari impeachment, mengatakan bahwa impeachment
hanya bisa berhasil jika itu bipartisan dan prediksi terbukti akurat. Setelah

Parlemen

mengadopsi dua dari empat Undang-Undang Impeachment, maka ditunjuk tiga belas manajer
untuk membawa kasus tersebut ke Senat dan Anggota Deawan Henry Hyde memimpin para

13

Ibid.,
Susan Low Bloch, Assessing The Impeachment Of President Bill Clinton From A Post 9/11 Perspective,
Georgetown University Law Center, 2006, hlm17-18.
15
Ibid.,
14

Page | 7

manajer untuk Senat di mana sidang dimulai pada tanggal 14 Januari 1999. 16 Proses
Impeachment yang bagi masyarakat Amerika Serikat pada waktu itu membuat gempar, telah
mulai dilakukan dengan ditandai terbentuknya tim untuk menyelidiki skandal tersebut. “Senat
mengadopsi sejumlah prosedur, mereka memutuskan untuk melakukan uji coba dua minggu
berdasarkan catatan dokumenter, dengan didasari Starr Report, dan setelah itu memutuskan
apakah akan memanggil saksi hidup, dan pada akhirnya mereka sepakat untuk memanggil
tiga orang saksi untuk merekam deposisi, mereka antara lain; Monica Lewinsky, Sidney
Blumenthal, dan Vernon Jordan, beban pertanyaan sesuai pada bukti, Senat menolak untuk
mengadopsi standar seragam. Sebaliknya, setiap Senator akan memutuskan secara
independen pada beban yang sesuai dengan pembuktian.”17
Penuntutan kemungkinan terjadi karena Clinton diduga mengatakan sumpah palsu
terkait pelanggaran yang muncul dari masalah perselingkuhannya dengan Monica Lewinsky
pada saat dilakukannya penyelidikan. Muncul berbagai argument pada masyarakan dalam
menanggapi skandal yang mengguncang Amerika Serikat pada waktu itu. Salah satunya
adalah perdebatan Posner dengan Dowrkin, Posner dalam tulisannya mencatat upaya
Dworkin di Internet dengan postingannya yang berjudul "The Mistakes Were Posner's, Not
the Scholars," tidak satupun dari pernayataannya sangat persuasive dan.untuk membantah
kritik yang dibuat Dowrkin, Posner menulis dalam An Affair State yang mengatakan bahwa
itu "Kesalahan"18 Polemik akibat skandal tersebut telah membuat masyarakat Amerika Serikat
semakin tanggap dan kritis dalam menyikapi impeachment terhadap skandal atau kasus yang
menimpa Clinton.
Faktor Mendasar Impeachtment Vladimir Putin
Rusia dalam beberapa tahun ini sering menjadi perbincangan internasional
dikarenakan beberapa permasalahan dalam negerinya yang belum pernah terjadi sejak
beridirinya negara ini pasca bubarnya Uni Soviet. Rusia tidak bisa lepas dari sosok seorang
Vladimir Putin atau lebih dikenal dengan julukan Putin, yang merupakan sosok kuat sebagai
pemimpin Negara Rusia. Walaupun begitu kuat power Putin, dia sempat digoncang dengan
tuduhan yang muncul dalam surat kabar Moskow tentang kecurangan yang meluas dalam
pemilihan Putin sebagai Presiden Rusia pada bulan bulan Maret 2012 lalu. Moskow Times,
mengklaim bahwa penyelidikan enam bulan telah menemukan contoh kotak suara yang diisi
16

Ibid., hlm 22
Ibid., hlm 23.
18
Richard A.Posner. Dworkin, Polemics, and the Clinton Impeachment Controversy, 94 Northwestern
University Law Review 1023. Chicago: Northwestern Unversity.2000. hlm 1029.
17

Page | 8

dengan suara untuk Putin, bos memerintahkan karyawan bagaimana untuk memilih, dan
Komisi Pemilihan Central menciptakan lebih dari satu juta pemilih tambahan, Pemimpin
Partai Komunis, Gennady Zyuganov yang kalah pada pemilu tersebut segera mengklaim
bahwa ia telah ditipu 7 juta suara dalam pemilihan tersebut.19
Komisi Pemilihan Umum Pusat Federasi Rusia pada pertemuan 7 Maret 2012
menyimpulkan hasil akhir dari pemilihan presiden, menyatakan Kepala Negara terpilih,
Vladimir Putin, menerima 63,6% suara.20 Dari hasil pemilihan presiden tersebut para oposisi
Putin menuduh Putin beserta Parta Persatuan Rusia (Partai Rusia Bersatu) telah melakukan
kecurangan. Walaupun hal ini susah untuk dibuktikan, tapi telah membuat respon yang begitu
besar dalam masyarakat, ini terbukti dengan besarnya demontrasi Anti-Putin dan dibalas
dengan demontrasi Pro-Putin yang jauh lebih banyak dan lebih besar. Dari sini dapat dilihat
bahwa kelompok oposisi Putin memiliki kekuatan yang bisa menggoyahkan Putin. Hal
tersebutlahlah menjadi suatu dasar oposisi pada akhirnya berani menyatakan impeachment
terhadap Putin, dengan melihat kekuatan massa yang besar yang mendukungngnya, walau
masih kalah lebih besar daripada massa pendukung Putin.
Selain masalah pada awal terpilihnya Putin kembali menjadi Preside Rusia, pada awal
tahun 2016 Partai Komunis Rusia telah memperingatkan Presiden Vladimir Putin bahwa
mereka "tidak akan mengampuni" Putin untuk komentarnya tentang konsep pemimpin
Bolshevik Vladimir Lenin dari negara Soviet dan membandingkannya dengan sebuah "bom
atom yang ditanam di bawah Rusia”, selain itu Putin juga pernah mengatakan pemimpin
revolusioner dan rekan-rekannya telah "menanam sebuah bom atom di bawah struktur yang
disebut Rusia, dan kemudian meledak"21 Hal tersebut sempat membuat hubungan Putin
dengan Partai Komunis Rusia menjadi kurang baik. Pernyataan Putin yang bukan pertama
kalinya tersebut telah menyebabkan kegemparan di media Rusia, yang kemudian diklarifikasi
komentarnya tersebut ketika berbicara kepada aktivis All-Rusia People’s Front Movement,
dengan mengatakan bahwa ia secara khusus tidak setuju dengan cara Lenin telah terstruktur
negara Soviet baru. Mungkin ini disebabkan “persatuan cepat berubah menjadi modal
organisasi berbasis kota-bawah tangan orang dalam Kremlin” 22 sehingga Putin berani
menyatakan hal yang demikian karena percaya akan kekuatannya dalam mengontrol politik
di Rusia.
19

http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/919928.stm (Diakses tanggal 27 Oktober 2016 pukul 14.14 WIB)
https://ria.ru/vybor2012_infographics/20120309/590825026.html (Diakses tanggal 27 Oktober 2016 pukul
15.36 WIB)
21
https://www.rt.com/politics/330126-putin-lenin-atomic-bomb/ (Diakses tanggal 27 Oktober 2016 pukul 08.00
WIB)
22
Timothy J. Colton dan Michael McFaul, Op. Cit., hlm 52
20

Page | 9

Putin said that he had been referring to an iconic debate between Lenin and Joseph
Stalin, when the two revolutionary leaders were arguing about the best way to
organize the new communist country. While Stalin suggested offering the Soviet
Union’s member states, such as Russia, Ukraine, Belarus and the south of Russia,
autonomy within a federation, Lenin disapproved and put forward a plan giving each
republic the right to secede from the USSR.23
Perdebatan yang dia nyatakan jelas adalah pemaparan dari arah politiknya. Dia
menyatakan bahwaItu adalah bom waktu di bawah struktur sistem negara, bahwa
sejarah harus hati-hati dianalisis agar tidak mengulangi kesalahan masa lalu.
Mencatat bahwa ia benar-benar menyukai dan masih bersimpati dengan beberapa
ide komunis dan sosialis, Putin menambahkan bahwa buku peraturan dari mereka
yang membangun komunisme bisa dibandingkan dengan Alkitab: "Ada beberapa ide
yang sangat baik, [termasuk] kesetaraan, persaudaraan dan kebahagiaan.”24
Putin menunjukkan bahwa,dalam praktek kenyataannya ternyata cukup berbeda dari
apa yang telah direncanakan. Meski demikian Prtai Komunis Rusia merupakan ancaman kuat
bagi Putin jika mengimpeachmentnya karena merupakansalah satu partai terkuat di
Rusia.Yang terbaru mengenai impeachment terhadap Putin adalah pernyataan dari Parnas,
partai oposisi Putin. Meski polling Parnas adalah antara satu dan dua persen menurut jajak
pendapat independen Levada Center, bagaimanapun, ketua partai Mikhail Kasyanov
mengatakan ia berharap untuk dukungan antara tujuh dan 15 persen.25
Voters in the largest cities, where opposition to Mr. Putin is concentrated, tended to
stay home, while many rural voters, a bastion of support for the president, went to the
polls. United Russia actually won far less votes this time than in the previous
parliamentary election, in 2011, but it gained more seats because of the low turnout.26
Pemilih di kota-kota terbesar, di mana oposisi terhadap Putin terkonsentrasi,
cenderung apatis, sementara pemilih pedesaan merupakan dukungan kuat bagi Putin. Rusia
Bersatu benar-benar memenangkan jauh lebih sedikit orang saat ini daripada dalam pemilihan
parlemen sebelumnya, pada tahun 2011, tetapi memperoleh lebih banyak kursi karena jumlah
pemilih yang rendah. Kritikan bagi Putin oleh oposisi aktivis Boris Nemtsov mengenai
pernyataanya yang ingin menyelamatkan Rusia dari revolusi dengan menyerukan, revolusi
hukum yang normal, yang bisa dilakukan hanya melalui impeachment dan harus menghapus
penyiksa utama perekonomian dari kekuasaan.27 Suatu pandangan yang konservatif tapi
23

www.rt.com, Op.Cit.,
Ibid.,
25
Damien Sharkov. Russian Opposition Parnas Party Want Vladimir Putin Impeachment. Diakses dari
https://democracychronicles.com/russian-opposition-parnas-party/ (Diakses tanggal 27 Oktober 2016 pukul
13.29 WIB WIB)
26
http://www.nytimes.com/2016/09/20/world/europe/vladimir-putin-united-russia-parliament-elections.html?
_r=0 (Diakses tanggal 27 Oktober 2016 pukul 10.09 WIB)
27
Damien Sharkov dalam democracychronicles.com, Op, Cit.,
24

Page | 10

serius dinyatakan sehingga jika benar-benar menang Parnas pada pemilu parlemen
mendatang sebagai partai pemenang maka impeachment terhadap Putin bisa terjadi.
Kokohnya Elit Dalam Proses Impeachment
Dalam impeachment baik yang menimpa Clinton maupun Putin, berdasar penyebab
dan faktor yang memunculkan impeachment tersebut, menjelaskan bahwa peran elit yang
dimainkan oleh keduanya begitu baik karena keduanya tidak goyah dan tetap dapat
menjalankan pemerintahannya masing-masing. Agar dapat mudah dipahami akan penyebab
atau faktor yang mendasari ancaman impeachment kedua presiden tersebut maka dapat dilihat
pada tabel dibawah ini;
Tabel 1.1 Perbandingan Kasus Impeachment

PRESIDEN

Bill Clinton

KASUS IMPEACHMENT
Berdasarkan kasus skandal Presiden Bill Clinton terhadap stafnya Monica
Lewensky seminggu sebelum Kongres 1998.28



Adanya isu pragmatis terhadap impeachment terhadap Bill Clinton melawan



moralitas pada kasus tersebut.
Adanya dugaan penipuan atau kecurangan saat terpilihnya Putin pada pemilu 4
29

Maret 2012


Perlawanan dari PARNAS terhadap Putin jika menang dalam pemilihan

Vladimir

parlemen pada bulan September 2016 yang dinyatakan melalui kritikan bagi

Putin

Putin oleh oposisi aktivis Boris Nemtsov mengenai pernyataanya yang ingin
menyelamatkan Rusia dari revolusi dengan menyerukan, revolusi hukum yang
normal, yang bisa dilakukan hanya melalui impeachment dan harus
menghapus penyiksa utama perekonomian dari kekuasaan. 30

Dalam melihat peran elit tidak dapat dipisahkan dengan kepentingan. Kepentingan
dipaerlakukan sebagai focus utama dalam memahami politik. Kepentingan adalah perilaku
yang dihadapi, menyangkut suatu tuntutan atau tuntutan-tuntutan oleh satu kelompok atas
kelompok-kelompok tertentu dalam sistem sosial.31 Hal tersebut juga bisa dilakukan oleh
individu terhadap kelompok tertentu. Dalam konteks Clinton, peran yang dia lakukan adalah
dengan tidak meminta maaf dan menyatakan bahwa itu bukanlah urusan negara melainkan
urusan pribadi. Permintaan maaf Clinton bagaikan dendan dan bersedia melakukannya maka
28

. L. Darnell Weeden. The Clinton Impeachment Indicates a Presidential Impeachable Offense is Only Limited
by Constitutional Process and Congress' Political Compass Directive. Vol 27, Issue 4. Mitchell Hamline School
of Law
29
Richard A.Posner. Op. Cit.,
30
Damien Sharkov dalam democracychronicles.com, Op, Cit.,
31
SP. Varma, Op. Cit., hlm 227

Page | 11

dia akan mendapati dirinya seperti Nixon, yang ditinggalkan memutar bagai angin selama
satu tahun saat penyelidikan impeachment berlangsung. Jika Clinton melakukan yang
demikian maka dia akan terluka dan dipermalukan, yang sebelumnya berita The Times
mengatakan kalau Clinton tidak harus dn tidak diperbolehkan meminta maaf. 32 Jadi di sini
adalah kontradiksi lain, dan kesalahan lain: kecaman dari Presiden Clinton tidak akan
menjadi bersejarah tindakan hukuman-Andrew Jackson telah dikecam oleh Kongres juga,
namun kecaman itu dibatalkan beberapa tahun kemudian, ketika partainya menguasai
Kongres, dan segera dilupakan. The Times advertisement did not mention the possibility that
legislative censure of the President would be a bill of attainder, and therefore
unconstitutional.33
Parlemen dari Partai Demokrat, bisa memaksa keputusan impeachment harus dibuat
secara garis partai hanya dengan memutuskan untuk memberikan suara terhadap
impeachment en bloc yang terlepas dari manfaatnya dan parlemen tidak menjelaskan apa
proses tambahan dalam parlemenyang bisa tersedia, yang akan diubah hasilnya tanpa terlalu
memperpanjang penyelidikan impeachment, Demokrat jelas menyatakan mengaku tidak ingin
impeachment.34 Disini dapat terlihat peran Clinton sebagai elit yang dapat memainkan
perannya sehingga Partai Demokrat di parlemen mendukungnya. Sikap Clinton yang tidak
meminta maaf dan menyatkan bahwa ini adalah urusan pribdi bukan urusaan negara, serta
dukungan dari Partai Demokrat menunjukkan begitu besarnya peran Clinton sebagai elit,
meskipun sebelumnya Clinton mengelak tuduhan skandal seks dirinya dengan Monica
Lewensky. Kasus Clinton tidak dapat dijerat sesuai konstitusi karena jika Presiden melakukan
pembunuhan maka dia tidak dapat dibiarkan tetap menjabat, tetapi jika "anggota kongres
yang berpikir bahwa berbohong untuk menyembunyikan rasa malu seksual, bahkan dibawah
sumpah, adalah pada skala moral yang sama dengan pembunuhan-bahwa hal itu
menunjukkan sebanding kejahatan atau kerusakan-tidak memiliki kemampuan moral dirinya.,
bagaimanapun, kejahatan Presiden yang serius adalah pembunuhan bukan menyembunyikan
rasa malu seksual meski dibawah sumpah.35
Dalam kedua partai politik besar, konvensi nasional berdiri di puncak pengambilan
keputusan resmi partai, tetapi dalam prakteknya beberapa keputusan dibuat di sana. Konvensi
yang mempertahankan fungsi yang sangat nyata namun lebih penting adalah Pada bagian

32

Richard A.Posner, Op. Cit., hlm 1025
Ibid.,
34
Ibid., hlm 1026.
35
Ibid., hlm 1027
33

Page | 12

fungsi solidaritas36 Secara elit Clinton berhasil memainkan perannya dengan baik sehingga
dia lepas dari ancaman impeachment dan tetap menjalankan pemerintahannya hingga akhir
masa jabatannya. Jabatan kepresidenan Amerika Serikat merupakan salah satu yang paling
berkuasa di dunia, seperti yang tercantum dalam konstitusi sang presiden harus
“memperhatikan bahwa hukum harus benar-benar ditegakkan.”37 Clinton memahami betul
konstitusi dan memainkan betul peran elitnya sehingga impeachment tidak menimpa dirinya
ketika menjabat presiden.
Berbeda dengan Clinton, Putin memainkan peran elitnya dengan super power. Meski
Putin mendapat tuduhan dugaan kecurangan dalam pemilihan presiden saat dirinya terpilih
kembali sebagai presiden dan pernyataannya terhadap Lenin yang dibandingkannya dengan
Stalin sempat membuat marah Partai Komunis Rusia, Putin tetap bisa menstabilkan
pemerintahannya sehingga impeachment tidak muncul. Tapi akhirnya impeachment muncul
ketika Parnas dengan yakin akan melakukan impeachment terhadap Putin jika menang dalam
pemilu September 2016 mendatang. Pemilu nasional memberikan bentuk dan koherensi
kepada masyarakat politik, dan biasanya disertai bagi partai politik dengan menarik bagian
masyarakat.38 Dalam konteks ini Putin begitu mendominasi masyarakat dibanding dengan
oposisinya. Pendukung putin begitu kuat dibagian pedesaan Rusia dan pendukung opoisisi
tidak bangkit karena mayoritas berada diperkotaan dan cenderung apatis.
Walau putin masih akan menerima ancaman impeachment dari oposisinya, Putin sama
sekali tidak gentar mengingat dua partai besar di Parlemen, yaitu Partai Komunis Rusia dan
Partai Nasional LDPR mendukung Kremlin atau pemerintahannya. Putin smemanfaatkan
popularitasnya sebagai presiden Rusia untuk menegaskan kontrol lebih besar atas Parlemen
yang telah diuji dalam pemilihan nasional Rusia, dengan hasil yang hampir menunjukkan
partai berkuasa Partai Persatuan Rusia atau Partai Rusia Bersatu memperoleh mayoritas
mutlak dari kursi. Suara Putin kemungkinkan menurun, di beberapa bagian oleh partisipasi
pemilih rendah yang tercatat hanya di bawah 48 persen dalam pemilihan pada hari Minggu
untuk 450 kursi State Duma, atau majelis rendah parlemen.39 Peran elit yang dimainkan Putin
terlihat lebih lihai dibandingkan dengan Clinton. Putin merangkul Partai Komunis Rusia dan
Partai Nasional LDPR dalam Parlemen sehingga posisinya begitu kuat di parlemen,
36

L, Sandy Maisel, American Political Parties and Election (a Very Short Introduction), New York: Oxford
Unversity Press, 2007, hlm 73
37
Rosalie Targonski (ed), Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat,Kantor Program Informasi Internasional
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, 2000, hlm 51
38
Richard Sakwa, Election and National in Rusia dalam Vicki L. Hesli dan William M. Reisinger (ed), The
1999-2000 Election in Rusia: Their Impact and Legacy, UK: Cambridge University Press, 2003, hlm 123.
39
www.nytimes.com, Op. Cit.,

Page | 13

sementara oposisinya sampai saat ini masih mengumpulkan kekuatan untuk memenangkan
pemilu yang akan dilakukan pada September 2016. Meskipun apa yang menentang Putin
sedikit terorganisir dan ada yang berasal dari dukungan dengan sumber-sumber yang jelas,
ada yang dukungannya mencair lebih jauh - atau setidaknya berhamburan – dari hak-hak
tradisional dan politik kiri Rusia40 Meski demikian, arus dukungan terhadap Putin msih begitu
kuat dimsyarakat dan juga parlemen.
Ditinjau lebih dalam, oposisi seharusnya bisa memanfaatkan konstitusi, tapi itu juga
susah dilakukan karena, as the Russian folk saying has it, ‘The law is like a door in the
middle of the field. You can go through it if you want, or you can go around it.’ 41 Hal tersebut
secara tidak langsungng maupun tidak disadari menunjukkan bahwa masyarakat Rusia
cenderung tunduk pada pemerintah atau elit yang memerintahnya. Mungkin juga dikarenan
budaya pemerintahan lama Uni Soviet yang diktator dan otoriter sehingga membuat
masyarakat Rusia bersikap demikian. Dari kedua masalah impeachmaent antara Clinton dan
Putin, dapat dilihat bahwa masing-masing memainkan perannya sebagai elit dengan caranya
masing-masing

dalam

menghadapi

ancaman

impeachment

saat

kepemimpinan

pemerintahannya.
Kesimpulan
Impeachment yang dialami Clinton dan Putin memiliki penyebab dan faktor yang
berbeda walaupun keduanya sama-sama mengalami ancaman impeachment. Clinton
diimpeachment lantaran skandal seksnya dengan staf magang Monica Lewinsky. Clinton
bebas dari ancaman impeachment dengan memainkan peran politiknya sebagai elit. Dia
didukung partainya, Partai Demokrat di parlemen sehingga impeachment dalam pengambilan
keputusan pada siang kongres tidak dapat dilakukan dan pemahamannya mengenai konstitusi
dan langkah politiknya yang tidak meminta maaf pada public atas skandal tersebut dan
menyatakan bahwa skandal tersebut bukanlah urusan negara melainkan urusan pribadi.
Kelihaian Clinton inilah yang membuatnya lolos dari jerat ancaman impeachment kongres.
Berbeda dengan Clinton, Putin diimpeachment oleh partai oposisi Rusia, Parnas.
Parnas memanfaatkan kekecewaan pendukung dan kelompok politik atas dugaan kecurangan
pemilihan presiden yang memenangkan Putin kembali menjadi Presiden pada 2012 lalu dan
juga memanfaatkan kekecewaan komunis atas pernyataan Putin yang membandingkan
40

Mikhail Myagkov, Peter C. Ordeshook, Dimitri Shakin, The Forensics of Election Fraud: Russia and
Ukraine,UK: Cambridge University Press, 2009, hlm 106.
41
Richard Rose and Neil Munro, Elections Without Order: Russia’s challenge to Vladimir Putin, UK:
Cambridge University Press, 2002, hlm 41.

Page | 14

konsep negara untuk Soviet Baru antara Lenin dan Stalin, yang ujungnya Parnas menyatakan
akan mlakukan impeachment terhadap Putin jika memenangkan pemilihan pada September
2016. Putin tidak goyah sedikitpun, dia memanfaatkan popularitasnya sebagai presiden
sehingga dukungan terhadapnya dari masyarakat begitu besar, ditambah lagi dukungan dari
dua partai besar Rusia, yaitu Partai Komunis Rusia dan Partai Nasinalis LDPR. Peran elit
yang dilakukan Putin menunjukkan bahwa dia memainkan peran yang sedikit lebih lihai
dibandingkan Clinton. Putin mampu menarik simpati masa dan menggandeng Partai
Komunis dan Partai LDPR untuk mendukung segala kebijakannya, selain dia didukung Partai
Persatuan Rusia (Partai Rusia Bersatu), sehingga akan sangat sulit sekali melakukan
impeachment terhadapnya. Impeachment dari kedua tokoh tersebut menunjukkan bahwa
demokrasi elitis merupakan aplikasi teori politik elit dalam perpolitikan modern
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adian, Donny Gahral. 2010. Demokrasi Substansial: Risalah Kebangkrutan Liberalisme,
Depok: Koekoesan.
Chilcote, Ronald H. 2003. Teori Perbandingan Politik : Penelusuran Paradigma. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Colton, Timothy J., dan Michael McFaul. 2003. Popular Choice and Managed Democracy:
The Russian Election of 1999 and 2000, Washington: Brookings Institution Press
Hesli, Vicki L., dan William M. Reisinger (ed), 2003. The 1999-2000 Election in Rusia:
Their Impact and Legacy, UK: Cambridge University Press.
Huntington, Samuel P. 1997. Gelombang Demokrasi Ketiga. Jakarta: PT Pustaka Utama
Grafiti.
Lowi, Theodore J., Benjamin Ginsberg, Kenneth A. Shepsle, dan Stephen Ansolabehere.
2011.

American Government: Power and Purpose. London: W.W. Norton &

Company Ltd.
Machiavelli, Niccolo. 1987. Sang Penguasa: Surat Seorang Negarawan Kepada Pemimpin
Republik, Jakarta: PT Gramedia.
Maisel, L. Sandy. 2007. American Political Parties and Election (a Very Short Introduction),
New York: Oxford Unversity Press.
Myagkov, Mikhai., Peter C. Ordeshook, Dimitri Shakin. 2009. The Forensics of Election
Fraud: Russia and Ukraine. UK: Cambridge University Press.
Page | 15

Rose, Richard and Neil Munro. 2002. Elections Without Order: Russia’s challenge to
Vladimir Putin, UK: Cambridge University Press.
Targonski, Rosalie (ed). 2000. Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat, Kantor Program
Informasi Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Varma, SP. 1975. Teori Politik Moder, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jurnal:
Bloch, Susan Low. 2006. Assessing The Impeachment Of President Bill Clinton From A Post
9/11 Perspective. Georgetown University Law Center
Richard A.Posner. 2000. Dworkin, Polemics, and the Clinton Impeachment Controversy, 94
Northwestern University Law Review 1023. Chicago: Northwestern Unversity
Weeden , L. Darnell. 2001. The Clinton Impeachment Indicates a Presidential Impeachable
Offense is Only Limited by Constitutional Process and Congress' Political Compass
Directive. Vol 27, Issue 4. Mitchell Hamline School of Law
Internet :
Damien, Sharkov. Russian Opposition Parnas Party Want Vladimir Putin Impeachment.
Diakses dari https://democracychronicles.com/russian-opposition-parnas-party/ pada
(Diakses tanggal 27 Oktober 2016 pukul 13.29 WIB)
http://www.nytimes.com/2016/09/20/world/europe/vladimir-putin-united-russia-parliamentelections.html?_r=0 (Diakses tanggal 27 Oktober 2016 pukul 10.09 WIB)
http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/919928.stm (Diakses tanggal 27 Oktober 2016 pukul 14.14
WIB)
https://ria.ru/vybor2012_infographics/20120309/590825026.html (Diakses tanggal 27
Oktober 2016 pukul 15.36 WIB)
https://www.rt.com/politics/330126-putin-lenin-atomic-bomb/ (Diakses tanggal 27 Oktober
2016 pukul 08.00 WIB)

Page | 16