Bahaya Penggunaan Mentega dan Margarin

KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN KIMIA

Oleh:
RAPITA SARI
ACC 112 013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mentega biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue dan
semacamnya. Mentega berasal dari lemak hewan. Mentega yang terbuat dari lemak
hewan biasanya mengandung lebih banyak lemak jenuh/saturated fats(66%) dibanding
lemak tak jenuh/unsaturated fats-nya (34%). Lemak jenuh ini biasanya berhubungan
dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Mentega biasanya mengandung vitamin
A, D, protein dan karbohidrat.
Mentega merupakan salah satu produk olahan susu yang bersifat plastis,

diperoleh melalui proses pengocokan (Churning) sejumlah krim. Mentega yang baik
harus mengandung lemak minimal 80%. Kadar air maksimal 16%, kadar protein
maksimal 1% dan MSNF (Milk Solids Non-Fat) tidak lebih dari 2 %. Warna kuning pada
e tega dise a ka oleh zat war a β karote dala

kri . Nilai gizi

e tega banyak

tergantung pada kandungan lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak.
Mentega merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan makanan yang
berenergi tinggi (7-9 kalori/g), tidak mengandung laktosa dan mineral serta protein
rendah.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah
produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau
campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang
diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, ke
dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya
sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air yang
terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein (maksimal 1%) yang

bertindak sebagai zat pengemulsi dan Bahan Kering Tanpa Lemak (Milk Solids-Non-Fat)
tidak lebih dari 2 %.
Air dan minyak merupakan cairan yang tidak saling berbaur karena memiliki
berat jenis yang berbeda. Untuk menjaga agar butiran minyak tetap tersuspensi di
dalam air, pada mentega dan margarin diperlukan suatu zat pengemulsi (emulsifier).

Dalam kehidupan sehari-hari kita kita mengetahui dan mengenal mentega
sebagai bahan tambahan untuk membuat makanan, tapi sebagian besar orang belum
mengetahui bagaimana cara pembuatannya, apa bahan dasarnya, dan apasaja
kandungan gizi yang ada didalamnya.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan mentega dan margarin?
2. Apa saja jenis-jenis mentega dan margarin?
3. Apa kandungan kimia yang terdapat pada mentega dan margarin?
4. Bagaimanakah bahaya mentega dan margarine bagi kesehatan?

1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui perbedaan mentega dan margarin.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis mentega dan margarin.

3. Untuk mengetahui kandungan kimia yang terdapat pada mentega dan margarin.
4. Untuk mengetahui bahaya mentega dan margarine bagi kesehatan.

1.4 Manfaat Pembahasan
1. Agar pembaca dapat mengetahui perbedaan mentega dan margarin.
2. Agar pembaca dapat mengetahui jenis-jenis mentega dan margarin.
3. Agar pembaca dapat mengetahui kandungan kimia yang terdapat pada mentega dan
margarin.
4. Agar pembaca mengetahui bahaya mentega dan margarine bagi kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perbedaan Mentega dan Margarin

Mentega diperoleh dan dibuat dari cream melalui proses yang disebut
hur i g . Crea

terse ut diaduk da

diko ok, sehi gga


e gha urka

lapisa

membran yang menyelubungi butir-butir lemak. Terjadilah pemisahan dua phase, yaitu
fase lemak terdiri dari lemak mentega, dan phase air yang melarutkan berbagai zat yang
terdapat dalam susu. Gumpalan-gumpalan lemak susu dipisahkan bagian lain dan dicuci
dengan air dingin yang beberapa kali diganti dengan air baru untuk menghilangkan
susunya. Mentega biasanya diberi garam, dan hal ini untuk mengeluarkan air yang
tersissa dalam lemak susu (Butter fat). Mentega biasanya mengandung air 15 persen,
sebagian dari jumlah tersebut dalam bentuk teremulsifikasi. Mentega harus memiliki
kadar lemak minimal 80 %. Tingginya kadar air dalam mentega menyebabkan mentega
mudah menjadi tengik bila disimpan pada tempat yang hangat. Salah satu asam lemak
yang dilepaskan adalah asam butyrat, berantai pendek, mudah menguap dan berbau
tidak enak. Mutu mentega tergantung pada mutu krim yang digunakan serta
penanganan lebih lanjut. Krim yang mengalami kontaminasi oleh ragi dan bakteri
menyebabkan rasa yang kurang enak. Pencemaran lain berasal dari peralatan yang
dipakai serta mutu air yang digunakan untuk mencuci mentega.
Margarin adalah salah satu bahan yang banyak dipakai saat membuat cake,

bolu, biskuit dan roti. Dulu margarin dianggap lebih baik dari mentega karena berasal

dari lemak nabati sehingga dikatakan lebih sehat. Namun kini diketahui bahwa
mengkonsumsi

margarin

secara

rutin

dan

berlebihan

meningkatkan

kadar

kolesterol/trigliserida dalam darah. Resiko yang paling banyak terjadi adalah serangan

jantung.

2.2 Macam-Macam Mentega dan Margarin
Macam-macam jenis mentega banyak dipengaruhi oleh asam creamnya serta
variasi pengolahan selama pembuatan mentega tersebut, sehingga menghasilkan jenis
mentega yang beraneka ragam dan dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
a. Mentega dibuat dari Pasteurized Cream atau unpasteurized Cream
b. Mentega yang dibuat dari cream yang diperam (ripened cream) atau yang tidak
diperam
c. Mentega yang digarami atau yang tidak digarami
d. Mentega yang dibuat dari sweet cream, atau sour-cream
e. Mentega yang dibuat yang tidak mengalami penyimpanan (segar) dan yang telah
mengalami penyimpanan.
f. Mentega yang dibuat di peternakan (dairy butter) atau di pabrik (creamerybutter).

2.3 Kandungan Kimia Mentega dan Margarin
Terbuat dari susu atau produk susu (hewani) yg sedikitnya mengandung 80%
lemak susu.Lebih mudah meleleh bila diletakkan di suhu ruang karena teksturnya yang
sangat lembut, Rasanya gurih dan aromanya harum (wangi susu), mudah meleleh di
suhu hangat. Warnanya kuning pucat (lebih muda daripada margarin). Memiliki

kandungan vitamin A, D, E, K yang tidak larut dalam air.
MArgarin terbuat dari minyak nabati, yang umumnya berasal dari kelapa
sawit, mengandung sedikit atau malah tidak ada sama sekali kolesterol, tetapi
mengandung banyak lemak tak jenuh yang mengandung omega-3 dan omega-6
[lemak tak jenuh ini sering disebut trans fat (lemak trans)]. Meskipun margarin tidak
mengandung kolesterol, lemak trans yang ada di dalamnya bisa meningkatkan kadar
kolesterol LDL, seperti halnya lemak jenuh. Namun, tidak seperti lemak jenuh, lemak
trans bisa menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). HDL memberikan
pertahanan terhadap lemak yang menyumbat arteri. Lemak trans ini dianggap lebih

berbahaya untuk kesehatan daripada lemak jenuh. Teksturnya lebih padat dan titik
lelehnya lebih tinggi dari pada mentega karena ada proses hidrogenasi (penjenuhan
asam lemak). Warnanya lebih kuning dr mentega karena adanya tambahan zat
pewarna alami, seperti karotenoid.
Asam lemak dalam mentega dan margarine terurai pada tabel berikut ini.
Tabel Asam Lemak Pada Mentega dan Margarin:
Ket
Mentega

Asam Lemak

-

Jenuh – Tidak Jenuh
Tunggal
Tidak Jenuh
Majemuk

Margarin

-

Jumlah/100 gr
47,35 gram
26,10 gram
2,24 gram

Jenuh Tidak Jenuh
Tunggal
Tidak Jenuh


29,02 gram

Majemuk

13,78 gram

34,61 gram

2.4 Bahaya Mentega dan Margarin Bagi Kesehatan
2.4.1 Bahaya Penggunaan Mentega Bagi Kesehatan

Mentega diketahui banyak mengandung lemak jenuh dan bisa menghasilkan
asam lemak trans yang berbahaya saat dipanaskan. Lemak jenuh adalah lemak yang

ikatan karbonnya tidak bisa diputus lagi sehingga sulit untuk dicerna atau diuraikan
tubuh sehingga memicu senyawa radikal bebas dan penyakit kardiovaskular.
Konsumsi lemak jenuh dalam dosis tinggi bisa memicu naiknya kolesterol dan
membentuk plak lemak di dalam pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah ke
jantung terhambat dan akhirnya memicu serangan jantung. Mentega berasal dari
lemak hewan atau susu yang komposisinya hingga 80-82 persen kemudian ditambah

bahan lain seperti air, garam dan padatan susu. Kandungan lemak jenuhnya yang
tinggi berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi.

2.4.1 Bahaya Penggunaan Margarin Bagi Kesehatan
Margarin adalah salah satu bahan yang banyak dipakai saat membuat cake,
bolu, biskuit dan roti. Dulu margarin dianggap lebih baik dari mentega karena berasal
dari lemak nabati sehingga dikatakan lebih sehat. Namun kini diketahui bahwa
mengkonsumsi margarin secara rutin dan berlebihan meningkatkan kadar
kolesterol/trigliserida dalam darah. Resiko yang paling banyak terjadi adalah
serangan jantung.
Margarin mengandung banyak lemak trans. Pada dasarnya lemak terdiri dari
lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak jenuh banyak terdapat pada lemak
hewan dan mentega, sedangkan lemak tidak jenuh banyak terdapat pada minyak
kelapa, minyak kelapa sawit, minyak wijen, minyak zaitun dan lemak yang berasal
dari tumbuhan lainnya. Dalam suhu ruang lemak nabati berbentuk cair dan
mempunyai ikatan kimiawi cis yang membuatnya mudah tengik.
Untuk menciptakan produk yang lebih awet minyak nabati tersebut
dihidrogenasi. Hidrogenasi adalah penambahan hidrogen yang mengubah minyak
menjadi lebih padat (margarin). Sehingga ikatan kimiawi yang semula cis diubah
menjadi trans. Hidrogenasi mengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak

jenuh dan asam lemak trans yang sulit dicerna oleh lever.
Akibat tak bisa mencerna maka lever membuangnya ke dalam darah,
sehingga kadar kolesterol dalam darah naik. Kolesterol yang tinggi lama-lama akan

menempel pada dinding pembuluh darah bagian dalam sehingga mempersempit
aliran darah. Hal ini akan sangat berbahaya jika penyempitan pembuluh darah terjadi
pada pembuluh yang menyuplai oksigen dan makanan ke jantung. Sehingga bisa
mengakibatkan jantung kehilangan nutrisi penting dan terjadilah serangan jantung.
Bisa dikatakan margarin sebenarnya jauh lebih berbahaya daripada mentega.
Kalau mentega mengandung lemak jenuh yang tinggi, dalam margarin terdapat dua
lemak jahat sekaligus yaitu lemak jenuh dan lemak trans.

DAFTAR PUSTAKA
Kompasiana.

2012.

Margarin

Lebih

Berbahaya

dari

Mentega.

http://www.kompasiana.com/ummu_raihan/margarin-lebih-berbahaya-

dari

mentega_5518a747813311a0669deffe. Diakses pada tanggal 28 Juni 2015.

Purba

Siboro,

Rinaldhie.

http://akunt.blogspot.com/2013/05/perbedaan-margarin-dan-

mentega-secara.html. Diakses pada tanggal 28 Juni 2015

Supriyadi,

Muhammad,

dkk.

2015.

Proses

p\Pengolahan

Mentega.

http://muhammadsupardi.blogspot.com/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html.
Diakses pada tanggal 28 Juni 2015.

Susanti, Dyan. 2012. Mentega dan Margarin. http://shanty.staff.ub.ac.id/2012/11/26/mentega-

margarin/. Diakses pada tanggal 28 Juni 2015.

Ulfa,

Nurul.

2010.

Larangan

Mentega

Demi

Kesehatan

Jantung.

http://health.detik.com/read/2010/01/19/082022/1281237/763/dokter-inggrislarang-mentega-demi-kesehatan-jantung. Diakses pada tanggal 28 Juni 2015.

Wisdamiati.

2012.

Mengapa

Margarin

Berbahaya

Bagi

Kesehatan.

http://dapur-

harmoni.blogspot.com/2012/05/margarine.html. Diakses pada tanggal 28 Juni 2015.