153107939 Bab 1 Ekonomi Publik

pengertian Ekonomi Publik
Ekonomi Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi publik
(publik dapat diartikan masyarakat, pemerintah atau negara) seperti kebijakan subsidi atau
perpajakan, regulasi atau deregulasi, nasionalisasi atau privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahanan
pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Ekonomi publik juga disebut dengan finansial publik. Wikipedia menyebutkan bahwa financial publik
mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari
kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial).Montesqieu, seorang ahli tata
Negara, menyebutkan bahwa kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif yang dipegang oleh pemerintah yaitu presiden dan para
pembantunya, pada umumnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian. Hal ini karena
eksekutif paling banyak bersinggungan secara langsung dengan aktivitas ekonomi melalui
pembelanjaan dan kebijakan ekonominya.
Peran Pemerintah dalam Ekonomi
Pemerintah sebagai pelaku (yang umumnya mendominasi, terutama pada ekonomi di Negara
berkembang) memiliki peran sebagai berikut:
* menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian;
* mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak;
* memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan
simpanan, dan asuransi;
* membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya

persenjataan;
* meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, dan
* menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar, menyantuni
fakir miskin, dan sebagainya.
Beberapa Landasan Ekonomi Publik
Timbulnya disiplin ilmu ekonomi publik didasarkan beberapa landasan pikir sebagai berikut:
1. Masalah kunci dalam perekonomian adalah masalah mikroekonomi, yaitu menyangkut distribusi
produksi, dan alokasi konsumsi serta masalah makroekonomi yaitu menyangkut pengangguran,
inflasi, kapasitas produksi, serta pertumbuhan ekonomi.
2. Sistem Perekonomian suatu negara berkaitan dengan siapa pelaku ekonomi (pemerintah atau
bukan) serta bagaimana keputusan ekonomi diambil. Apakah melalui perencanaan terpusat atau
mekanisme harga.
3. Pandangan-pandangan tentang peran pemerintah dalam perekonomian dewasa ini semakin
konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang lain). Secara umum saat ini diakui swasta
bahwa harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi kegagalan pasar dan
pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka sudah sepatutnya pemerintah
memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini mampu mengatasinya.
4. Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis yang bersifat sahih.
Sedangkan kita tahu bahwa analisis sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan
pemerintah dalam perekonomian, telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan

atas kriteria keberhasilan keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada
pengambilan keputusan tentang kebijakan publik.

EKONOMI SEKTOR PUBLIK
SOAL!
1.Sebutkan definisi/ konsep & prinsip Ekonomi Sektor Publik?
2. Apa perbedaan antara sektor publik dengan privat?
3.Apakah fungsi dari sektor publik?
4.Apakah perbedaan antara sektor publik dengan BUMN?
Oleh: Ana Jauharul Islam
JAWABAN
1. Definisi/ konsep & prinsip Ekonomi Sektor Publik
Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti "keluarga, rumah
tangga" dan (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.( http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, Diakses 26
Februari 2011)
Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu

memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu
ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo, 2004:2).
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah
ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan
subsidi/pajak, regulasi/ deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,
ketahan-an pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya.
(http://massofa.wordpress.com/2008/12/21/materi-pokok-ekonomi-publik/Diakses 26
Februari 2011).
Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan:
ekonomi Masyarakat (atau ekonomi sektor publik) adalah studi tentang ekonomi isu
tentang sektor publik (termasuk pemerintah) dan antarmuka dengan sektor swasta
(termasuk rumah tangga, bisnis, dan pasar) dalam ekonomi campuran . Ini telah
digambarkan sebagai campuran dari dua bidang yang lebih tua, (diterapkan) keuangan
publik dan kesejahteraan ekonomi , masing-masing merayap ke arah keburukan, untuk
kepentingan keduanya. (Peter J. Hammond, 1990., 42(1), p, 6. [Pp. "Kemajuan Teoritis
Ekonomi Publik: Sebuah Penilaian provokatif," Oxford Makalah Ekonomi, 42 (1), p, 6.
[Pp. 6-33.].

Beberapa Landasan Ekonomi Publik:
Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi
konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi,
pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan)
atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui perencanaan terpusat atau
mekanisme harga). (http://www.docstoc.com/docs/48088467/ekonomi-publick di akses
28 Februari 2011).
2. Perbedaan antara sektor publik dengan privat
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor
swasta, misalnya tugas untuk mengahsilkan beberapa jenis pelayanan publik, seperti
layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya.
Namun, untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor

swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat
dengan membandingkan beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan,
pola pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, stakeholder yang
dipengaruhi, dan sistem akuntansi yang digunakan.
 Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.

Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta
terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor
publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan publik. Tetapi
meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak berarti
organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial.
Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda
baik secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor
swasta.
 Sumber pembiayaan
erbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber
pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam
hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari
pajak dan retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman
pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain
yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan.
Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu
internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang
diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik. Sumber
pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham

baru untuk mendapatkan dana dari publik.
 Pola pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik
manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal
dari masyarakat (public funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat
vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat.
Pertanggungjawaban horisontal (horisontal accountability) adalah pertanggungjawaban
kepada masyarakat luas.
 Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan
struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama yang
membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang
sangat tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan
orientasi kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi
pada sektor publik. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan

dengan sektor swasta. Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur
organisasi.
 Karakteristik anggaran dan stakeholder
ika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublkasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.

Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta
bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Dari sisi
stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan
eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR,
DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur
BUMN, BUMD), pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti
masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan
organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas
aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF,
ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang. Pada
sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang
saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah,
pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.
(http://dessyanggraini.wordpress.com/2010/03/02/karakteristik-dan-lingkungan-sektorpublik/Diakses 26 Februari 2011).

3. Fungsi dari sektor publik
Sektor Publik memiliki peranan yang sangat penting yaitu:
 Untuk mengkondusifkan sektor ekonomi
 Untuk memfasilitasi pertumbuhan dan daya saing industri dan Sektor Swasta;
 Untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja dan
 Untuk meningkatkan kualitas hidup Warga negara
(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.mampu.gov.my/mampu/pdf/ISPlan/ispdoc/B-5-Role%2520of
%2520Public%2520Sector.pdf, Diakses 27 februari 2011)
4. Perbedaan antara sektor publik dengan BUMN
Karakteristik sektor publik adalah sebagai berikut :
• Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk
membawa perekonomian ke fungsinya semula.
• Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan,
keamanan, perhubungan, dan sebagainya.
• Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak,
kredit dan peraturan (undang-undang).
• Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke
perusahaan dan rumah tangga.
• Melakukan redistribusi pendapatan.

(http://CARI ILMU ONLINE BORNEO.htm, diakses 27 februari 2011)
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa
perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negara Diakses 27
Februari 2011)
`Karakteristik BUMN adalah sebagai berikut:
• Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha
• Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan
• Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan
perusahaan
• Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
• Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan

• Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat
• Sebagai sumber pemasukan Negara
• Seluruh atau sebagian besar modalnya milik Negara
• Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
• Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank
• Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan.

(http://lowongankerjas.com/lowongan-kerja-bumn/, diakses 24 februari 2011)
Diposkan oleh Ana Jauharul Islam di Senin, April 18, 2011

PENGERTIAN,PERANAN, DAN FUNGSI EKONOMI
SEKTOR PUBLIK
a) Pengertian Ekonomi Sektor Publik
Istilah “ekonomi” berasal dari bahasa yunani yang berarti “keluarga,rumah tangga” dan “Nomos”
berarti “Peraturan,aturan,hukum”.dan secara garis besar diartikan sebagai “Aturan/Peraturan Rumah
Tangga” atau “Manajemen Rumah”.
Istilah ekonomi sector public itu sendiri juga bermacam-macam.hal tersebut dilihat dari luasnya
wilayah public,sehingga setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang dan definisi yang berbedabeda.dari sudut pandang ekonomi itu sendiri “ekonomi sector public”diartikan sebagai suatu entitas
yang aktivitasnya berhubungan denngan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan public
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak public yang terbatas. Ekonomi sektor publik berkaitan
dengan membenarkan keberadaan pemerintah dan menjelaskan bagaimana mereka dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi
Dari setiap pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa “Ekonomi Sektor Publik” adalah studi tentang
isu ekonomi yang terjadi pada sector public(termasuk pemerintahan) dan antar muka dengan sector
swasta dalam ekonomi campuran.serta sektor publik ekonomi telah berkaitan dengan studi tentang
bagaimana pemerintah dapat menangani kegagalan pasar untuk mencapai hasil yang efisien. Contoh
aktivitas sektor publik dari kisaran memberikan jaminan sosial, administrasi perencanaan kota dan

mengorganisir pertahanan nasional.
b) Peranan Ekonomi Sektor Publik :

Peran dan ruang lingkup sektor publik dan sektor negara sering perbedaan terbesar mengenai posisi
ekonomi filsafat politik sosialis, liberal dan libertarian. Secara umum, kaum sosialis mendukung sektor
negara besar yang terdiri dari proyek-proyek negara dan perusahaan, setidaknya di ketinggian
memerintah atau sektor fundamental ekonomi (meskipun beberapa sosialis mendukung sektor
koperasi besar sebagai gantinya). Demokrat sosial cenderung mendukung sektor menengah publik
yang terbatas pada penyediaan program universal dan pelayanan publik.Adapun peran yang
diberikan oleh ekonomi sector public,yaitu :


Untuk mengkondusifkan sector ekonomi



Untuk memfasilitasi pertumbuhan dan daya saing industry dan sector swasta



Untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja,serta



Untuk meningkatkan kualitas hidup warga Negara


Menyediakan sebuah kerangka/lapangan pekerjaan berbasis system legal yang diperlukan
untuk membawa perekonomian ke fungsinya semula

Memproduksi barang dan jasa yang berguna untuk
pertahanan,pendidikan,keamanaan,perhubungan,dsb

Membeli baranng dan jasa dari sector swasta dan kemudian menyalurkannya ke perusahaan
dan rumah tangga

Melakukan redistribusi pada pendapatan
c) Fungsi Ekonomi Sektor Publik :

Untuk mempromosikan Pembangunan Ekonomi Yang Cepat Mencari Google Artikel
mengajukan kesenjangan Kritis dalam struktur Industri dan Memberikan dasar infra struktur fasilitas
untuk pertumbuhan ekonomi, Memberikan ditempatkan dan infra struktur Fasilitas nilai untuk
pertumbuhan Ekonomi.

Untuk melakukan kegiatan ekonomi strategis dan penting bagi pertumbuhan negara ini, yang,
jika dibiarkan inisiatif swasta, akan mendistorsi tujuan nasional,

Untuk melakukan lingkungan kegiatan Ekonomi yang strategis Dan penting * Bagi
pertumbuhan Suami Negara, yang, jika dibiarkan inisiatif Swasta, mendistorsi Akan Menyelidiki
pendidikan nasional.

Untuk mencapai pembangunan daerah yang seimbang dan penyebaran kegiatan ekonomi
melalui pertumbuhan dan diversifikasi kegiatan ekonomi di daerah kurang berkembang dengan
menyediakan infrastruktur yang memadai dan melakukan program konservasi dan pengembangan
sumber daya nasional

Untuk mencapai Pembangunan Daerah Yang seimbang Untuk mengurangi perbedaan
pendapatan

Untuk mengurangi permanent differences pendapatan;


Untuk menghindari konsentrasi bubuk ekonomi di beberapa tangan



Untuk menghindari konsentrasi bubuk Ekonomi di beberapa Tangan;


Untuk melakukan kontrol sosial dan pengaturan pembiayaan jangka panjang melalui lembaga
keuangan publik,dll

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
llmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah
ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan
subsidi/pajak, regulasi/deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,
ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya.
Dalam hal ini mahasiswa yang kritis dan demokratis memiliki peran besar untuk ikut
mengetahui maslah masalah ekonomi publik. Tentunnya kita harus mengerti maksud
dariekonomi publik dan ruang lingkup ekonomi publik,kegagalan pasar dan lain
sebagainya. Dengan demikian tentu kita dapat melihat masalah-masalah ekonomi yang
terjadi dalam masyarakat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain:
1. Memberi pengetahuan tentang Pengertian dan ruang lingkup ekonomi publik
2. Memahami kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3. Dapat membedakan barang publik dan barang perivat

4. Memahami eksternalitas.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi Publik
llmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah
ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan
subsidi/pajak, regulasi/deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,
ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya.
Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah, yaitu
presiden dan para pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu
perekonomian.Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain :
1. Menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian.
2. Mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak.
3. Memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit,
penjaminan simpanan, dan asuransi.
4. Membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta,
misalnya persenjataan.
5. Meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok
lainnya.
6. Menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar,
menyantuni fakir miskin, dan sebagainya.
Beberapa Landasan Ekonomi Publik masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro
(distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi,
kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa
(pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui
perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran
pemerintah dalam perekonomian semakin konvergen (cenderung mendekat satu
terhadap yang lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam
pasar. Namun bila terjadi kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat
memperbaiki kegagalan tersebut, maka seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan
tersebut sepanjang diyakini bahwa memang mampu.Pendekatan ilmiah menjamin
kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis bersifat sahih. Analisis sektor publik terdiri
dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian, telaahan
konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan
keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada pengambilan
keputusan tentang kebijakan publik.
Sektor Publik Di Indonesia
Jenis Kegiatan Pemerintah antara lain adalah:
a. Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk
membawa perekonomian ke fungsinya semula.
b. Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan,
keamanan, perhubungan, dan sebagainya.
c. Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak,
kredit dan peraturan (undang-undang).

d. Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke
perusahaan dan rumah tangga.
e. Melakukan redistribusi pendapatan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah:
a. Adanya perang.
b. Peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Adanya urbanisasi.
d. Perkembangan demokrasi.
Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya
dan suatu indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran pengeluaran
publik relatif terhadap total perekonomian.Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk
membayar seluruh pengeluarannya melalui beberapa macam jenis pajak dan apabila
terjadi defisit maka defisit tersebut akan dibiayai melalui pinjaman.
Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:
a. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
b. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
c. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.
Peran pemerintah dalam perekonomian modern terbagi menjadi peran alokasi, peran
distribusi dan peran stabilisasi.
Efisiensi Pasar
Efisiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang sejahtera
dengan membuat orang lain dirugikan.Terdapat 2 prinsip yang perlu diperhatikan dalam
teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan:
Teori pertama, menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi
yang memuaskan) adalah efisien Pareto, dan Teori kedua mengimplikasikan setiap
alokasi efisiensi Pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang desentralisasi, efisiensi
menurut perspektif pasar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan
marginal cost.
Analisis Efisiensi Ekonomi
Terdapat 3 (tiga) aspek dari Pareto Efficiency :
a. Pertama, efisien dalam pertukaran.
b. Kedua, efisien dalam produksi.
c. Ketiga, efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix efficiency).
Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang tertentu
jumlahnya dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien jika, melalui
realokasi barang-barang, tidak seorang individupun dapat memperoleh kesejahteraan
tanpa mengurangi kesejahteraan individu lainnya.Efisiensi dalam produksi terjadi apabila
dalam suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan sumber-sumber produksi jika
tidak ada suatu barang yang dapat diproduksi tanpa keharusan mengu-rangi produksi
barang lainnya. Efisiensi keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah jika tidak seorangpun
yang dapat ditingkatkan kesejahteraannya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang
lainnya berkurang.
2.2 Kegagalan Pasar
Hak Milik, Paksaan Kontrak dan Kegagalan Pasar.Pemerintah harus aktif melindungi
warga negara dan hak milik, pelaksanaan kontrak, dan mendefinisikan hak milik yang

tersedia sebagai dasar bekerjanya semua ekonomi pasar.Terdapat 6 (enam) faktor
penyebab kegagalan pasar yaitu:
a. Kegagalan dari persaingan (failure of competition).
b. Adanya barang publik (public good).
c. Eksternalitas.
d. Pasar tidak lengkap.
e. Kegagalan informasi.
Adanya pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and other
macroeconomic disturbances).
Peran Pemerintah Dalam Redistribusi
Salah satu peran penting dari pemerintah adalah kegiatan dalam mengadakan
redistribusi pendapatan atau mentransfer pendapatan. Hal ini memberikan koreksi
terhadap distribusi pendapatan yang ada di masyarakat.Terdapat dua aspek analisis dari
sektor publik yaitu pendekatan normatif yang memfokuskan pada apa yang harus
dilakukan pemerintah dan pendekatan positif yang memfokuskan pada penggambaran
dan penjelasan secara nyata apa yang dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.
Efisiensi Dan Kemerataan
Efisiensi, Distribusi, dan Pilihan Sosial.Terdapat trade-off antara kemerataan dan
efisiensi.Kurva indifferen untuk individu menggambarkan bagaimana mereka membuat
trade-off antara barang yang berbeda, kurva kepuasan sosial menggambarkan
bagaimana masyarakat membuat trade-off antara tingkat kepuasan dari individu yang
berbeda. Fungsi kesejahteraan sosial menyediakan sebuah dasar untuk merangking
beberapa alokasi dan sumber daya dan kita memilih alokasi yang menghasilkan tingkat
tertinggi dari kesejahteraan masyarakat. Prinsip Pareto mengatakan kita harus memilih
alokasi yang paling sedikit dari beberapa individu better off dan tidak seorangpun worse
off. Ini berarti bahwa jika beberapa individu kepuasannya meningkat dan tidak
seorangpun kepuasannya menurun kesejahteraan sosial meningkat.
Menganalisis Pilihan Sosial dan Pilihan Sosial dalam Praktek. Jika proyek tidak Pareto
improvement, pendekatan umum yang digunakan adalah menggunakan efek efisiensi
dan pemerataan. Jika proyek sebuah proyek mempunyai keuntungan bersih yang positif
dan mengurangi ketidakmerataan, maka proyek dijalankan dan sebaliknya. Dan Jika
efisiensi menunjukkan keuntungan tetapi kemerataan banyak yang hilang, maka
terdapat trade-off secara umum akan diterapkan kebijakan sistem pajak untuk
redistribusi pendapatan. Cara yang standar yang dapat dilakukan untuk mengukur
keuntungan (benefit) dari beberapa program atau proyek khususnya individu, adalah
dalam bentuk “willingness to pay” Keuntungan sosial diukur oleh tambahan keuntungan
yang diterima oleh semua individu. Jumlah yang diperoleh menunjukkan kemauan
membayar total dari semua individu di masyarakat. Perbedaan antara kemauan
membayar dan biaya total dari proyek dapat disebut sebagai efek efisiensi dari proyek.
2.3 Teori Barang Publik
Barang publik terdapat dua bentuk dasar dari kegagalan pasar terkait dengan barang
publik: underconsumption dan undersupply. Dalam kasus barang nonrival, exclusion
adalah tidak diinginkan karena menghasilkan underconsumption. Tetapi tanpa exclusion,
yang mana terdapat masalah undersupply.Keengganan individu berkontribusi secara
sukarela untuk menyediakan barang publik akan menimbulkan masalah free rider.Barang

publik murni adalah barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya
terhadap tambahan orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang untuk
menerima barang. Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit contoh barang
publik murni.Barang publik murni disediakan secara efisien ketika penjumlahan dari
tingkat marginal substitusi (atas semua individu) adalah sama dengan transformasi
marginal.Kurva permintaan untuk barang publik atau Kurva permintaan kolektif adalah
penjumlahan secara vertikal dari permintaan individu yang ada dalam masyarakat.
Barang Privat yang disediakan oleh publik jika barang privat bebas tersedia maka akan
terjadi over-consumpption. Ketika individu tidak membayar untuk mendapatkan barang,
dia akan meminta sampai pada titik di mana keuntungan marginal yang dia terima dari
barang tersebut sama dengan nol.Kesejahteraan yang hilang dapat diukur oleh
perbedaan individu yang ingin bayar dengan peningkatan output dan biaya produksi
meningkat Pemerintah menentukan cara untuk membatasi konsumsi. Metode untuk
membatasi konsumsi barang disebut rationing system. Harga menyediakan satu
rationing system. Kedua, cara umum untuk me-rationing barang publik adalah ketentuan
yang seragam bagi penawaran barang dalam jumlah yang sama untuk setiap orang.
Seperti penyediaan pada tingkat yang seragam untuk bebas pendidikan bagi semua
individu meskipun individu ada yang menyukai lebih atau sedikit. Keuntungan utama dari
ketentuan publik bagi barang; tidak mengikuti untuk beradaptasi terhadap perbedaan
kebutuhan individu dan hasrat seperti dalam pasar privat.
Teori Pilihan Publik
Mekanisme publik untuk alokasi sumber daya.Tidak seperti pengeluaran dalam barang
swasta yang konvensional, yang ditentukan melalui sistem harga, pengeluaran barang
publik ditentukan melalui proses politik. Penentuan penyediaan barang publik melalui
sistem mayoritas sederhana dapat menimbulkan masalah karena adanya Arrow
Paradoks, kecuali pada masyarakat yang sangat homogen di mana preferensi mereka
semuanya sama sehingga dapat dilakukan pemilihan secara aklamasi.
Alternatif untuk Penentuan Pengeluaran Barang Publik.Teori pengeluaran pemerintah
yang di kemukakan oleh Lindahl adalah teori yang sangat berguna untuk membahas
penyediaan barang publik yang optimum dan secara bersamaan juga membahas
mengenai alokasi pembiayaan barang publik antara anggota masyarakat. Kelemahan
teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa
membahas mengenai penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.
Tidak tersedianya gambaran yang cukup dari proses politik. Keluaran dari proses politik.
dalam pandangan ini, merefleksikan kekuatan politik dari kelompok kepentingan
spesial.Kelompok kepentingan mempunyai power yang ditunjukkan melalui:
Biaya yang rendah untuk memilih dan mendapatkan informasi, khususnya untuk pemilih
yang mendukung aktivitas mereka. Mereka menyediakan informasi, dan kadang mereka
menyediakan transportasi, perawatan anak, dan yang lainnya. Penyuapan baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada politisi. Pemerintahan yang efektif tergantung
pada kualitas pelayanan terhadap masyarakat/publik
Produksi Publik Dan Birokrasi
Monopoli alamiah: produksi publik barang-barang swasta serta perbandingan efisiensi.
pada sektor publik dan swasta.Monopoli alamiah adalah produksi yang dikuasai oleh satu
perusahaan. Karena banyaknya output yang diproduksi seiring dengan menurunnya
biaya produksi, maka perusahaan pada monopoli alamiah memiliki struktur biaya

menurun. Ada beberapa pembatas yang mengakibatkan mengapa perusahaan
pemerintah cenderung kurang efisien daripada perusahaan swasta, namun ada beberapa
pengecualian yang membuktikan ketidak benar-an pendapat tersebut.
Sumber ketidak efisienan pada sektor publik, korporatisasi dan perkembangan konsensus
pada peran pemerintah dalam produksi.Alasan inefisiensi pada sektor publik :
1. Perbedaan organisasi :
2. Mendapat subsidi pemerintah, tidak akan bangkrut.
3. Lebih berorientasi politik.
4. Tidak adanya kompetisi.
5. Pembatasan pegawai (pegawai tidak dapat dipecat, gaji lebih rendah).
6. Prosedur pembelian lebih rumit.
7. Pembatasan anggaran.
8. Perbedaan individu
9. Tidak adanya insentif.
Tujuan birokrat : memaksimumkan organisasi.
Ada beberapa alasan mengapa pada tahap korporatisasi, efisiensi sering tercapai, antara
lain adanya kebebasan bertindak, perbedaan usaha, dan dana yang terbatas. Alasan lain,
jika tanpa motif keuntungan, maka pencapaian hasil tidak akan optimal. Para pekerja
pada perusahaan pemerintah bekerja lebih baik setelah menjadi perusahaan swasta,
karena mendapat pendapatan yang lebih tinggi. Peranan pemerintah dalam produksi
merupakan debat yang tiada habisnya.
Ada konsensus bahwa pemerintah seharusnya tidak terlibat dalam produksi barang
swasta umum. Atau dapatkah tercapai efisiensi dengan cara korporatisasi? Sangat sulit
mengukur performa dari sektor publik dan sektor swasta dan sangat tidak mungkin
semua produksi dikompetisikan, walaupun sudah ada beberapa yang saat ini mulai
terbuka kompetisi, misalnya pada sektor komunikasi, kesehatan dan pendidikan.
2.4 Eksternalitas Dan Lingkungan Pendahuluan
Problem Eksternalitas dan Solusi Swasta terhadap Eksternalitas. Ketika transaksi antara
pembeli dan penjual secara langsung berdampak pada pihak ketiga, maka dampak itu
disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif, seperti polusi, menyebabkan kuantitas
optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih kecil daripada kuantitas ekuilibrium.
Eksternalitas positif, seperti limpahan manfaat dari adanya teknologi, menyebabkan
kuantitas optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih besar daripada kuantitas
ekuilibrium. Mereka yang terkena eksternalitas kadang-kadang dapat menyelesai-kan
masalah itu secara privat (tanpa campur tangan pemerintah). Misalnya, ketika suatu
bisnis memberikan dampak negatif kepada bisnis lain, maka kedua bisnis itu dapat
menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara bergabung (merger). Atau, pihakpihak yang terlibat dapat menyelesaikan masalah dengan berunding untuk mencapai
suatu perjanjian.
Menurut teorema Coase, bila orang dapat tawar-menawar tanpa menimbulkan biaya,
maka mereka selalu dapat mencapai persetujuan yang menghasilkan alokasi efisien.
Namun dalam banyak kasus, kesepakatan di antara banyak pihak sulit tercapai. Dengan
demikian teorema Coase tidak dapat diterapkan. Bila pihak-pihak privat tak dapat
menangani efek-efek eksternal, seperti polusi, maka sering pemerintah campur tangan.
Kadang-kadang pemerintah menghindarkan aktivitas yang secara sosial tidak efisien
dengan menerapkan regulasi. Kadang-kadang pemerintah menginternalisasikan

eksternalitas dengan pajak Pigovian. Kebijak-an publik lain adalah dengan menerbitkan
izin. Misalnya, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan menerbitkan sejumlah
terbatas izin polusi. Hasil akhir dari kebijakan ini kira-kira sama dengan hasil yang
diperoleh dari penerapan pajak Pigovian pada penghasil polutan.Solusi Publik Terhadap
Eksternalitas dan Peraturan Pemerintah untuk Melindungi Lingkungan.
Ada beberapa metode bagi pemerintah untuk mengatasi eksternalitas lingkungan:
1. Pajak
2. Subsidi
3. Peraturan pemerintah.
Pajak akan dikenakan pemerintah bila perusahaan penyebab polusi memproduksi di atas
ambang (Q0). Penerimaan pajak digunakan untuk memberikan kompensasi kepada pihak
yang terkena polusi. Keuntungan bagi masyarakat adalah kerugian bagi pengusaha
karena berkurangnya produksi dan keuntungan masyarakat karena berkurangnya polusi.
Subsidi dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan peraturan untuk
mengatasi eksternalitas untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu atau pengenaan
hukuman bila melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber-sumber ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi apabila ada dua
pabrik atau lebih yang menimbulkan polusi.
Peraturan Pemerintah, baik nasional maupun internasional, telah banyak yang
dikeluarkan untuk melindungi lingkungan dari eksternalias negatif. Sudah beberapa
kesepakatan dan peraturan dibuat untuk melindungi lingkungan regional dan global
terhadap polusi. Antara lain terkait hal penanggulangan polusi udara, air, tanah, hujan
asam, sampah beracun serta perlindungan terhadap flora dan fauna yang sudah langka.
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan
llmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah
ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan
subsidi/pajak, regulasi/deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,
ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya.
Beberapa Landasan Ekonomi Publik masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro
(distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi,
kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa
(pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui
perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran
pemerintah dalam perekonomian semakin konvergen (cenderung mendekat satu
terhadap yang lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam
pasar.
Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya
dan suatu indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran pengeluaran
publik relatif terhadap total perekonomian.Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk
membayar seluruh pengeluarannya melalui beberapa macam jenis pajak dan apabila
terjadi defisit maka defisit tersebut akan dibiayai melalui pinjaman.

POSTED BY IRPAN RAMDANI ON SATURDAY, NOVEMBER 03, 2012 NO COMMENTS

Semakin kompleksnya kegiatan ekonomi dan semakin tingginya keterkaitan dengan aspek-aspek
kehidupan lainnya, sangat sulit bagi suatu sistem ekonomi termasuk yang paling liberal sekalipun
untuk menolak kehadiran peran negara atau pemerintah dalam perekonomian.

Walaupun mekanisme pasar merupakan cara yang dikehendaki dalam memproduksi dan
mengalokasikan barang, akan tetapi, mekanisme pasar sering gagal berfungsi. Kegagalan pasar
akan mengurangi hasil ekonomi. Untuk memperbaiki kegagalan tersebut, seringkali menuntut
campur tangan pemerintah untuk menjamin adanya efisiensi, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.

Sejak Indonesia merdeka sudah terlihat bahwa pemerintah memegang peranan besar dalam
perekonomian. Hal tersebut tercantum secara eksplisit dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 2 dan ayat
3.
Di dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa :

Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang 15enting bagi negara dan yang menguasai hajat


hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Ayat 3: Sumber air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara, dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memiliki tiga fungsi penting dalam perekonomian,
yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi.

a. Fungsi alokasi
Fungsi alokasiyaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik, seperti
pembangunan jalan raya, jembatan, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon umum.

b. Fungsi distribusi
Fungsi

distribusi yaitu

fungsi

pemerintah

dalam

pemerataan

atau

distribusi

pendapatan

masyarakat.

c. Fungsi stabilisasi
Fungsi stabilisasi yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik,
hukum, serta pertahanan dan keamanan.

Peningkatan kehidupan ekonomi individu dan anggota masyarakat tidak hanya tergantung pada
peranan pasar melalui keberadaan sektor swasta atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Peran
pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal
yang bersifat komplementer dengan pelaku ekonomi lainnya.

Ada beberapa alasan perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, antara lain
sebagai berikut:
1.
Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan hukum yang dibuat pemerintah.
Hukum memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian hukuman
bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Hukum hanya dapat ditegakkan dengan undangundang yang dibuat pemerintah. Dengan kata lain, peranan pemerintah menjadi lebih penting
karena mekanisme pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi, untuk
menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi.
2.
Pembangunan ekonomi di banyak negara umumnya terjadi akibat campur tangan
pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Campur tangan pemerintah sangat
diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dampak kegagalan pasar (market failure),
seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta seperti
pencemaran lingkungan.
Seperti telah disebutkan di atas, salah satu fungsi negara atau pemerintah yang terpenting dalam
kehidupan ekonomi, terutama berkaitan dengan penyediaan barang-barang dan jasa yang
diperlukan masyarakat, dikenal dengan nama kebutuhan publik. Kebutuhan publik meliputi dua
macam barang, yaitu barang dan jasa publik dan barang dan jasa privat.
1.
Barang dan jasa publik adalah barang dan jasa yang penggunaannya dapat dinikmati
bersama-sama dengan orang lain, contohnya jalan raya, fasilitas kesehatan, pendidikan,
transportasi, telekomunikasi, air minum, dan penerangan. Dengan per¬timbangan skala usaha
dan efisiensi negara melakukan kegiatan ekonomi secara langsung sehingga masyarakat lebih
cepat dan lebih murah dalam menikmati barang-barang dan jasa tersebut.
2.
Barang dan jasa privat adalah barang dan jasa yang produksi dan penggunaannya dapat
dipisahkan dari penggunaan orang lain. Contohnya, pembelian minuman, makanan, pakaian
akan menyebabkan hak kepemilikan dan penggunaan barang berpindah kepada orang yang
membelinya. Barang tersebut umumnya diupayakan sendiri oleh setiap orang.
Selain itu, peran penting negara lainnya secara langsung dan tidak langsung di dalam kehidupan
ekonomi adalah untuk menghindari dampak eksternalitas, khususnya dampak bagi lingkungan
alam dan sosial. Pada umumnya, mekanisme pasar (sektor swasta) tidak dapat mengatasi dampak
eksternalitas seperti pencemaran lingkungan, yang timbul karena persaingan antar lembaga
ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik kecap berada dalam pasar persaingan sempurna. Menurut
standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya, membangun fasilitas pembuangan
limbah, tetapi mereka membuangnya ke sungai. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas,
antara lain dengan memaksa pabrik tersebut membangun fasilitas pembuangan pabrik, akan
semakin banyak penduduk yang menderita akibat polusi limbah pabrik tersebut.

Pustaka
Membuka Cakrawala Ekonomi Oleh Imamul Arifin

sumber : http://www.artikelekonomi.net

Peranan Pemerintah Dalam
Perekonomian
REP | 24 March 2012 | 18:46

Dibaca: 9910

Komentar: 1

Nihil

Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak melibatkan peran
pemeritah dalam sistem perekonomiannya. Tidak juga di negara yang
menganut sistem kapitalis yang mengkehendaki peran swasta lebih
dominan dalam mengelola perekonomiannya. Karena tidak ada satupun
negara kapitalis di dunia ini yang menganut sistem kapitalis murni. Menurut
Adam Smith, ahli ekonomi kapitalis, mengemukakan teorinya bahwa dalam
perekonomian segala sesuatunya akan berjalan sendiri-sendiri
menyesuaikan diri menuju kepada keseimbangan menurut mekanisme
pasar. Tarik-menarik kekuatan dalam sistem perekonomian itu seperti
dikendalikan oleh “the invisible hand”,sehingga dengan demikian tidak
memerlukan begitu banyak campur tangan pemerintah. Maka menurut
Adam Smith peranan pemerintah hanya meliputi tiga fungsi saja, yaitu:
1. Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri
2. Menyelenggarakan peradilan
3. Menyediakan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh swasta
Dlam masa sekarang ini, banyaknya perkembangan dan kemajuan akibat
semakin majunya teknologi dan banyaknya penemu-penemu baru serta
semakin terbukanya perekonomian antar negara, menyebabkan begitu
banyak kepentingan yang saling terkait dan berbenturan. Hal ini
menyebabkan peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur
jalannya sistem perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang
perekonomian itu dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam
sistem perekonomian modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga
bagian, yaitu:
1. Peranan alokasi
2. Peranan distribusi
3. Peranan stabilisasi
¨

Peranan Alokasi

Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal
penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu

barang-barang umum atau disebut jugabarang publik. Karena dalam
sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan
oleh swasta dan dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini
maka pemerintah harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik
tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem
pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari
barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi
dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang
tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta.
Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.
Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barangbarang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan
masyarakat. Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
individu maupun kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat
dipuaskan oleh mekanisme pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan,
pertahanan dan keamanan, serta keadilan.
¨

Peranan Distribusi

Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi
pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam
menjalankan peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan
dengan masalah keadilan. Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah
terlalu kompleks, sebab keadilan ini merupakan satu masalah yang bisa
ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah keadilan ini juga
tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri,
karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan
dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan
ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam
masyarakat.
Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak
progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang
kaya dan rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan
miskin. Secara tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran
pemerintah, misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan
tipe sangat sederhana (RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah
mewah, untuk golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani,
dan lain sebagainya.
¨

Peranan Stabilisasi

Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan
kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan
fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya
permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan
menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah
dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan perekonomian,
seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran suatu
barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan
timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti pengangguran,
stagflasi, dll.
Permasalahannya sekarang ialah bagaimana menyelaraskan seluruh
kebijaksanaan yang akan diterapkan jika terjadi suatu masalah, tanpa
bertentangan dengan kebijaksanaan yang lain dan tanpa menimbulkan
masalah baru. Baik itu kebijaksanaan dalam rangka peranan pemerintah
sebagai alat untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi agar efisien,
distribusi pendapatan agar merata dan adil, serta stabilitas ekonomi.
Demikian juga halnya kebijaksanaan dibidang-bidang lain. Oleh karenanya
dituntut kebijaksanaan yang betul-betul seimbang dari pemerintah demi
kesejahteraan masyarakat.

INI UNTUK PENGANTAR TIAP BAB

Materi Pokok Ekonomi Publik
Sahabat Semangat Inspirasi, Kali ini saya akan mengulas mengenai materi-materi pokok
Ekonomi Publikyang akan dibahas dalam materi kuliah Ekonomi Publik. tanpa panjang lebar, berikut
rigkasan materi ekonomi publik.
Pengertian Ekonomi Publik
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi
khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan subsidi/pajak, regulasi/
deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahan-an pangan, kebijakan teknologi,
pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif,
dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah, yaitu presiden dan para
pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian.
Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain
a. menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian,
b. mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,
c. memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan
simpanan, dan asuransi,
d. membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya
persenjataan,

e. meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, dan
f. menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar, menyantuni
fakir miskin, dan sebagainya
Beberapa Landasan Ekonomi Publik
Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan
masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian
berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil
(melalui perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran
pemerintah dalam perekonomi-an semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang
lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi
kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka
seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini bahwa memang
mampu.
Pendekatan il