Sejarah berdirinya ASEAN dan tujuannya (1)

Sejarah berdirinya ASEAN dan tujuannya
Sejarah berdirinya ASEAN dan tujuannya. Bahwa Indonesia menganut politik luar negeri
bebas aktif. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan politik tersebut, salah satunya Indonesia aktif
melakukan kerja sama dengan negara-negara lain. Dalam melakukan kerja sama ini ada yang
berbentuk suatu wadah kerja sama. Ada beberapa contoh bentuk atau wadah kerja sama bagi
Indonesia yang perlu kita ketahui adalah ASEAN.
ASEAN merupakan bentuk perhimpunan kerja sama negara-negara Asia Tenggara, yang
berdirinya dilatarbelakangi adanya berbagai persamaan bagi negara-negara Asia Tenggara. Unsurunsur persamaan itu meliputi:
1. Persamaan keadaan alam atau geografis.
2. Persamaan dasar-dasar kebudayaan
3. Persamaan senasib.
Dari segi geografis, negara-negara Asia Tenggara terletak di antara 2 benua, yaitu Benua Asia
dan Benua Australia, dan terletak di antara 2 samudera, yaitu samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Dengan letak yang demikian itu maka ada kesan bahwa negara-negra Asia Tenggara merupakan satu
daerah regional yang mudah saling mengadakan hubungan.
Kemudian kalau dilihat dari segi kebudayaan, kawasan Asia Tenggara sama-sama merupakan
satu rumpun bahasa Melayu - Austronesia. Ini merupakan unsur budaya yang ada di daerah-daerah
Asia Tenggara. Sehingga bahasa pada saat itu bisa menjadi tali pengikat. Selain itu, bangsa-bangsa di
Asia Tenggara kebanyakan mengalami masa penjajahan. Justru situasi inilah yang membuka rasa
yang sama, sama-sama dijajah dan sama-sama ingin merdeka.
Beberapa persamaan di atas itulah yang telah ikut mendorong munculnya rasa solidaritas bagi

bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Dan sebagai bukti adanya rasa kebersamaan dan rasa solidaritas itu
maka dibentuklah ASEAN.
Pembentukan ASEAN ini sebenarnya juga sebagai usaha untuk memecahkan beberapa
persoalan yang berkembang di Aia Tenggara. Sebagai contoh krisis soal Malaysia atau konfrontasi
Malaysia, krisi Sabah, krisis Vietnam yang membawa bahaya komunis di Asia Tenggara. Sehingga
kelahiran Asean juga sebagai usaha untuk membendung pengaruh komunisme di Asia Tenggara.
Sejarah berdirinya ASEAN dan tujuannya
ASEAN kependekan dari Association of South East Asia Nations. Juga dapat dinamakan Perhimpunan
Bangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN didirikan berdasarkanDeklarasi Bangkok pada tanggal 8
Agustus 1967. Deklarasi Bangkok ini ditandatangani oleh 5 menteri luar negeri negara-negara di Asia
Tenggara, yaitu:
Negara-negara yang menandatangani Deklarasi Bangkok itu secara resmi langsung menjadi anggota
ASEAN. Jadi, anggota ASEAN itu semula ada 5, yaitu: Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan

Thailand (Muangthai). Kemudian pada tanggal 7 Januari 1984 keanggotaan ini bertambah satu negara
lagi, yakni Brunai Darussalam.
TOKOH-TOKOH PENDIRI ASEAN
1.
Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri indonesia.


Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di
Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan Menteri Indonesia pada
beberapa Departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah
menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik ditetapkan sebagai salah seorang
Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor
107/TK/1998
2.
Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Malaysia.

Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj (lahir di Pulau Keladi, Pekan, Pahang,
Malaysia, 11 Maret 1922 – meninggal di London, Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53 tahun)
adalah Perdana Menteri Malaysia ke-2, mulai tahun 1970 hingga 1976, menggantikan Tunku Abdul
Rahman.
Selain dikenal sebagai salah seorang tokoh pendiri Malaysia, ia juga penggagas Dasar Ekonomi
Baru, suatu program controversial dan juga pendiri Barisan Nasional pada tahun 1973. Ia memiliki
darah bangsawan Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19. Salah seorang putranya, Najib Tun
Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April 2009. Tun Abdul Razak wafat saat masih
menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 14 Januari 1976 karena menderita leukemia.

3.


Thanat Khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.

Thanat Khoman lahir di Bangkok pada 9 Februari 1914. Thanat Khoman adalah mantan
Menter Luar Negeri Thailand. Ia salah satu menteri luar negeri (MenLu) yang ikut dalam
pembentukan ASEAN dalam Deklarasi Bangkok di Thailand. Thanat Khoman sangat berperan dalam
pendirian ASEAN seperti halnya pendiri ASEAN yang lain, ia telah menandatangani perjanjian antar
negara untuk membentuk ASEAN.
4.
S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.

Sinnathamby Rajaratnam (lahir di Jaffna, Sri Lanka, 25 Februari 1915 – meninggal di
Singapura, 22 Februari 2006 pada umur 90 tahun), lebih dikenal sebagai S Rajaratnam, adalah mantan
politikus Singapura.
Ia bekerja sebagai jurnalis The Straits Times pada era 1950-an. Ia menikah dengan Piroska
Feher, guru asal Hongaria, yang dijumpainya di London.
Pada 1959, Rajaratnam beralih karier menjadi seorang politikus dan bergabung dengan Partai
Aksi Rakyat. Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri Kebudayaan (1959–1965), Menteri Luar
Negeri (1965–1980), Menteri Perindustrian (1968–1971), Wakil Perdana Menteri (1980–1985), dan
Menteri Senior hingga masa pensiunnya pada 1988. Ia lalu bekerja di Institut Studi Asia Tenggara

hingga 1996. Saat bertugas sebagai menteri luar negeri, ia merupakan salah satu dari lima "bapak
pendiri" ASEAN pada 8 Agustus 1967.
Pada 1966, setahun setelah kemerdekaan Singapura, Rajaratnam menulis Ikrar Kebangsaan
(National Pledge).
5.
Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

Narciso Rueca Ramos (11 November 1900 - 3 Februari 1986) adalah seorang diplomat,
mantan politisi Filipina (pernah menjadi anggota legislatif selama 5 periode), mantan pengacara dan
wartawan. Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan
Ferdinand Marcos.
Dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, beliau pada 8 Agustus 1967 menghadiri
pertemuan di Bangkok. Pada hari itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menlu lainnya
menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama yang
memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa negosiasi yang telah
dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi, kesabaran dan saling memahami diantara kelima
menteri luar negeri yang hadir.
Asean merupakan badan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya. Bukan merupakan
organisasi kerja sama militer. Sehubungan dengan ini maka tujuan ASEAN itu adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat


pertumbuhan

ekonomi,

kemajuan

sosial

dan

perkembangan

kebudayaan di negara-negara Asia Tenggara.
2. Memajukan stabilitas dan perdamaian regional Asia Tanggara.
3. Memajukan kerjasama dan saling membantu di antara negara-negara ASEAN di
bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknik dan administrasi.
4. Menyediakan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian.
5. Kerja sama yang lebih besar dalam bidang pertanian, industri, perdagangan,
pengangkutan dan komunikasi.

6. Memajukan studi-studi masalah Asia Tenggara.
7. Memelihara dan meningkatkan kerja sama yang berguna dengan organisasi-organisasi
regional dan internasional yang ada.
Perlu diingat, bahwa ASEAN bukanlah organisasi yang bekerjasama dalam bidang militer.
Organisasi ini lebih mengutamakan kedamaian.
Lambang ASEAN dan penjelasannya

Lambang negara ASEAN atau Lambang ASEAN menggambarkan seikat batang padi yang
berjumlah sesuai dengan jumlah anggotanya. Lambang ini menggambarkan solidaritas dan
kesepakatan ASEAN serta keterikatannya untuk bekerja sama bagi aspirasi da kemakmuran rakyatnya
(lihat artikel Terbentuknya ASEAN dan tujuannya). Lambang tersebut juga menggambarkan kesetiaan
ASEAN pada perdamaian dan stabilitas kawasan dalam hubungannya dengan dunia pada umumnya.
Lambang negara ASEAN
Lambang atau logo ASEAN tergambar seperti berikut:
Lambang ASEAN
Dari gambar lambang ASEAN di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Batang padi : Cokelat, melambangkan kekuatan dan stabilitas.
2. Tulisan ASEAN dan lingkaran : Biru, melambangkan persahabatan,
3. Dasar : Kuning, menggambarkan kemakmuran.
Dari penjelasan lambang tersebut dapat disimpulkan bahwa negara-negara ASEAN memiliki

tujuan yang mulia untuk seluruh anggotanya.
Update : selain logo ASEAN berwarna di atas, mungkin untuk kepentingan tertentu
dibutuhkan dalam warna hitam putih saja. Untuk itu, di bawah ini saya sertakan gambar logo ASEAN
hitam putih (black and white).

Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama yang
akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT
merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara
ASEAN;
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN
(ASEAN Community Councils);
3. Dewan

Komunitas ASEAN

komunitas ASEAN


(ASEAN

Communiti

Councils)

dengan

ketiga

pilar

yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN

Political-Security Community Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN
(ASEAN Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya
(ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC);
4. Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).

5. Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari wakil

tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta.
6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil sekretaris jenderal
dan sekretariat ASEAN.
7.

Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.

8. ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM
di ASEAN.
9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN.
10. Entities associated with ASEAN.
STRUKTUR ORGANISASI ASEAN
Untuk melaksanakan maksud dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah struktur organisasi
ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum dan sesudah KTT I di Bali 1976 ada perbedaan.
a.

b.


Sebelum KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai Berikut.
(1) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri (ASEAN Ministerial Meeting). Sidang
Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap tahun secara bergilir di
negara anggota.
(2) Standing committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya
melanjutkan pekerjaan ASEAN dalam jangka waktu di antara sidang-sidang tahunan para
Menteri Luar Negeri.
(3) Komisi-komisi Tetap (Permanent Committee), yang beranggotakan tenaga ahli serta
pejabat pemerintah negara-negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah memberikan
rekomendasi terhadap rencana program ASEAN dan melaksanakan program tersebut
setelah mendapat persetujuan dari Sidang Tahunan Para Menteri.
(4) Komisi-Komisi Khusus (Ad Hoc Committee), yakni Komisi khusus di bentuk sesuai
kebutuhan ASEAN.
(5) Sekretariat Nasional ASEAN (National Secretariats), yang bertugas untuk
mengkoordinasi pada tahap nasional dalam melaksanakan keputusan-keputusan para
menteri ASEAN dan mempersiapkan agenda pertemuan Standing Comitte.
Sesudah KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Ada Perubahan, Sebagai Berikut.
(1) Pertemuan Para Kepala Pemerintahan ( Summit Meeting ).
(2) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
(3) Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.

(4) Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi).

(5) Standing Committee.
(6) Komite-Komite.
PERAN INDONESIA DI ORGANISASI ASEAN
Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar di antaranya sebagai berikut.
a.
Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus
1967.
b.
Indonesia berusaha membantu pihak- pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian dalam
masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indochina secara keseluruhan dan
Vietnam Khususnya sangat penting dalam menciptakan stabilisasi di kawasan Asia Tenggara.
Pada tanggal 15 – 17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas
penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan
jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan- ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di
Asia Tenggara.
c.
Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang
berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23 – 24 Februari 1976.
d.
Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia pernah ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap
ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Pertama adalah Letjen. H.R.
Dharsono yang kemudian digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi, sosial
budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan ekonomi
dengan cara saling membuka perekonomian negara- negara

anggota dalam menciptakan

kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai kerja sama di sektor
perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN
(AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan, penerangan,
pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam,
kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan
perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan
kepegawaian publik.

3) Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian
khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama

dalam bidang politik

dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia);
c)

Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear
Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk kerja
sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter
Terrorism/ACCT).
c)

Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan
untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama
di bidang pertahanan dan keamanan.

d)

Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.

e)

kerja

sama

pemberantasan

kejahatan

lintas

negara

yang

mencakup

pemberantasan

terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan
senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi
internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan
antarparlemen.
Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN

Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non militer
dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di
kawasan sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-program pembangunan di
segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju. Pada intinya
hubungan Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.

Hasil Dari KTT Resmi ASEAN
KTT ke-1
·

Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC);
serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.

KTT ke-2
·

Pencetusan Bali Concord 1.

KTT ke-3
·

Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.

·

Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.

·

Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta
dalam kerjasama ASEAN.

·

Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.

KTT ke-4
·

SEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan
koordinasi.

·

Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common
Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.

KTT ke-5
·

Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat
identitas ASEAN.

KTT ke-6
·

Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka
terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi
tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

KTT ke-7
·

Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.

·

Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di
Amerika.

KTT ke-8

·

Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.

·

Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.

KTT ke-9
·

Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN
yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi
ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).

KTT ke-10
· Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut
menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota
ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah
masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11
·

Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan,
memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT
Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan
Hidup.

KTT ke-12
·

Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan
Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta
masalah nuklir Semenanjung Korea.

KTT ke-13
· Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka
kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center,
menyepakati ASEAN Center.
KTT ke-14
· Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-AustraliaSelandia Baru

Hasil Dari KTT Tidak Resmi ASEAN
KTT Tidak Resmi ke-1
· Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN
secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2

· Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai
bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun
sosial budaya.

KTT Tidak Resmi ke-3
·

Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik
dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk
pertumbuhan ekonomi di kawasan.

KTT Tidak Resmi ke-4
·

Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina
bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.

KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)
·

Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.

KLIPING ASEAN
PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh :

RICO PUTRANTO
KELAS: VI

SD ISLAM TELADAN YASMIN
JL. Raya Bogor Km.27 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur 13710
2015