Sejarah penemuan minyak bumi isna

Artikel ini adalah kelanjutan dari posting Sejarah terjadinya minyak bumi, silahkan baca jika
anda berkenan. Salah satu catatan yang menyebut-nyebut pemakaian minyak pada zaman dahulu
adalah Alkitab. Gala-gala yang dipakai untuk melumas keranjang Musa mungkin adalah minyak
mentah yang sangat pekat. Diketahui bahwa orang Mesir purba memakai minyak untuk berbagai
tujuan. Tetapi barulah sesudah pertengahan yang lalu orang benar-benar mengerti nilai minyak
bumi.
Minyak acapkali merembes ke permukaan bumi. Dahulu kala di Pennsylvania Amerika Serikat,
orang-orang mengumpulkannya lalu menggunakannya sebagai lampu, atau menaruhnya di dalam
botol untuk dijual sebagai obor.
Beberapa pedagang mendapat akal, lalu dijual ke seluruh Amerika Serikat. Pada tahun 1858,
Seneca Oil Company mengutus Edwin Drake untuk mengebor minyak di Titusville. Pengeboran
tampaknya merupakan suatu cara yang tepat untuk mendapatkan minyak dalam jumlah besar.
Perusahaan itu menduga bahwa minyak terletak dekat ke permukaan bumi. Drake menggunakan
cara yang sama dengan penambangan garam di daerah terbuka. Anak buahnya memulai
melakukan pengeboran minyak pada tahun 1859. Dan tidak lama kemudian mereka berhasil
mengebor sekitar 1 meter sehari.
Pada hari Sabtu tanggal 27 Agustus 1859 bor telah menembus tanah sejauh 23 meter. Menjelang
malam, tiba-tiba bornya masuk 15 centimeter lagi. Karena itu pekerjaan untuk hari itu
diselesaikan sampai di situ. Paginya mereka melihat minyak mengapung di atas air pada pipa
pengeboran. Sumur ini tidak muncrat seperti yang sering terjadi pada sumur-sumur biasa.


Sejarah penemuan minyak bumi
Untuk pertama kalinya orang mengenal minyak bumi ini di daerah Mesopotamia.
Bahkan menurut catatan sejarah, orang China udah coba-coba ngebor minyak bumi
sejak sebelum zaman masehi.
Permulaan ada industri minyak bumi, adanya di negerinya Paman Syam alias Amerika
Serikat sekitar abad 19. Minyak bumi ini jadi begitu berharga karena suatu hari di
Glasgow ditemukan cara mengolah minyak bumi menjadi minyak lampu, makanya
minyak bumi semakin dicari dan diburu. Lapangan-lapangan minyak raksasa mulai
ditemukan di tanah arab beberapa tahun sebelum Perang Dunia II meledak.

Eksplorasi Minyak Bumi
Sejarah pengeboran minyak bumi ini untuk kali pertama dalam sejarah pengeboran
pertama dilakukan sekitar tahun 1885, pengeboran ini sukses memproduksi minyak
secara komersil. Pekerjaan ini sukses dilakoni oleh mbah Aeilko Jans Zifiker di telaga
tunggal
no
I
pada
kedalaman
22

meter.
Begitu awalnya bagaimana orang berhasil mengangkat minyak yang ada di perut bumi
ini dan mengolahnya di atas perut bumi. Sebenarnya minyak dan gas bumi itu apaan
sih?
Minyak dan gas bumi itu khan biasa juga disebut dengan hidrokarbon, karena penyusun
utamanya adalah C (Carbon) dan H (hydrogen). Hidrokarbon ini berasal dari organic,
senyawa utama yang bertugas membentuk minyak dan gas bumi ini adalah lipids
(lemak,steroid, dan pigmen), protein dan karbohidrat. Proses pembentukkannya
menjadi minyak bumi itu membutuhkan waktu yang lama (dalam skala jutaan tahun)
dan proses yang kompleks. Komponen dan proses yang diperlukan buat membentuk
dan menyimpan hidrokarbon disebut dengan “petroleum System”. Agar minyak bumi ini
bisa terbentuk di dalam perut bumi ini harus ada 5 syarat yang wajib ada Yaitu :
1.
Batuan
induk
yang
matang
(source
rock)
2.

Jalur
migrasi
(migration
pathways)
3.
Batuan
reservoir
(reservoir
rock)
4. Perangkap (trap)

5. Penyekat (seal)

Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang
melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset
dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian.
Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.
Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai
danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air.
Kajian

Geologi
Untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa
kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut
tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:
Batuan
Sumber
(Source
Rock)
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan
sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C)
yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang
akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.
Tekanan dan Temperatur
Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang
tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon
yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.
Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat
dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya


sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di
sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting
untuk
menentukan
kemungkinan
eksploitasi
hidrokarbon
tersebut.

Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses
migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena
kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon.
Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.
Perangkap
(Trap)
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar
hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini
tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke
ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam

hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.
Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan
untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua
kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi
minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau
tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan.
Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.
Kajian Geofisika
setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan
hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan

kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk
mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan
kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran
pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini
penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat - sifat sebagai
batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting
dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang
digunakan
sebagai

aplikasi
engineering.
Metoda tersebut adalah:
Eksplorasi seismik
Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah
yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan didalam bumi.
Data
resistiviti
Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini
bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida didalam batuan salah
satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki
nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan
minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan
rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda
dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam
batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data
resistiviti yang kita miliki.
Data berat jenis
Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang
memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan.

Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan
mempunyai berat jenis yang berbeda

Sejarah Penemuan Minyak di Dunia
Rabu, 15 Januari 2014, 12: 13: 1 WIB, ( Hits : 2049 )
Jakarta, Penemuan minyak di dunia berawal pada 27 Agustus 1859, ketika Kolonel Drake
menemukan minyak setelah mengebor sedalam 23 meter di Pennsylvania. Perusahaan minyak
pertama yang dibangun pada 10 Januari 1870 adalah Standard Oil milik John D. Rockefeller
yang menguasai 80% distribusi produk minyak utama, terutama minyak tanah.

Akibat UU anti trust (monopoli) yaitu Sherman Act pada tahun 1890, dibentuk Standard Oil
of New Jersey sebagai holding company membawahi semua perusahaan-perusahaan minyak
yang ada. Pada tahun 1909, pengadilan Federal menginstruksikan untuk memecah
Standard Oil. Pada tahun 1911, Standard Oil dibagi menjadi 34 perusahaan yang terpisah.

Hingga tahun 1950, Amerika Serikat memproduksikan sekitar 50% produksi minyak dunia.
Standard Oil of New Jersey (Exxon), Standard Oil of New York (Mobil), Standard Oil of
California (Chevron), Texaco, Gulf, Royal Dutch Shell (Belanda dan Inggris) dan BP (Inggris)
kemudian menjadi ‘majors’ yang dikenal sebagai The Seven Sisters.


Penemuan di Rusia terjadi tahun 1872 di Baku. Pada tahun 1909, produksinya mencapai 10
juta ton. Investor yang pertama diantaranya adalah Robert dan Ludwig Nobel, saudara
Alfred Nobel yang namanya diabadikan menjadi penghargaan Nobel. Mereka meluncurkan
tanker minyak melalui Llaut Kaspia, Zoroastra pada tahun 1878. Alphonse de Rothschild
kemudian membangun pipa dari Batu ke Batum di Laut Hitam dan membangun perusahaan
BNITO yang kemudian menjadi salah satu perusahaan yang terbesar di Rusia. Keluarga
Nobel menguasai pasar domestik, sedangkan Rothschild menguasai pasar luar negeri. Kaum
Bolsevik mengambil alih kekuasaan pada tahun 1917.

Royal Dutch didirikan pada 1890 oleh Aeilko Gans Zijker, bekas kepala perusahaan
tembakau Sumatra Timur setelah menemukan jejak minyak yang kaya parafin dan
menemukan minyak pada tahun 1885 dan Sumur Telaga Tunggal I di Sumatera. Pada tahun
1907, Royal Dutch, Belanda (60% saham) bergabung dengan Shell, Inggris (40% saham).
Hal ini menyebabkan Royal Dutch menjadi pesaing Standard Oil.

Minyak di Timur tengah, pertama kali ditemukan di Persia (Iran) tahun 1908 oleh William
d’Arcy. Pada tahun 1909, The Anglo Persian Company didirikan dan tahun 1951 berubah
menjadi British Petroleum dengan 51% saham dimiliki pemerintah Inggris.

Di Meksiko, minyak pertama kali ditemukan tahun 1901 dan tahun 1906 terjadi penemuan

besar di lapangan Dos Bocas. Royal Dutch, Shell, Standard Oil of New Jersey dan Gulf
mengembangkan lapangan-lapangan minyak di Meksiko sehingga negara tersebut menjadi
produsen minyak nomor dua di dunia. Pada tahun 1938, industri minyak dinasionalisasi dan
Permex (Petroleos Mexicanos) dibentuk. Tetapi produksi terus turun dan baru kembali
meningkat tahun 1970-an yang membuat Meksiko menjadi salah satu negara pengekspor
minyak utama di dunia.

Minyak pertama kali ditemukan di Venezuela tahun 1914 di Mene Grande. Tahun 1920,
Venezuela menjadi produsen minyak kedua di Amerika Latin dan kemudian menjadi nomor
dua di dunia sampai 1961. Pada awalnya, produsen utamanya adalah Royal Dutch, Shell,
Gulf dan Pan America. Kemudian Pan America dibeli oleh Standard Oil of Indiana lalu oleh
Standard Oil of New Jersey.

The Turkish Petroleum Company (TPC) didirikan sekitar 1910 dengan tiga pemegang saham
yaitu Anlo Persian Company, Royal Dutch Shell dan Deutsche Bank. Akibat Perang Dunia I
(1914-1918), saham Deutsche Bank dibekukan oleh pemerintah Inggris dan saham tersebut
diberikan kepada pemerintah Perancis yang segera mendirikan Compagnie Francaise des
Petroles (CFP) yang kemudian menjadi Total. Karena Amerika Serikat membentuk New East
Development Corporation (NEDC) dengan saham Standard Oil of New York dan 50% saham
Standard Oil of New Jersey, maka kemudian pemegang saham TPC adalah CFP, AngloPersian, Shell dan NEDC. Pada tahun 1927, ditemukan minyak di Bala Gurgur dan 1928

ditemukan lapangan Kirkuk serta pada tahun tersebut TPC menjadi Iraq Petroleum
Company (JPC) akibat berdirinya negara Irak.

Tahun 1920, ahli geologi Frank Holmes mempublikasikan adanya minyak di daerah Bahrain
dan mendapat konsesi di Emirate, Kuwait dan Saudi Arabia yang dijualnya kepada Gulf pada
tahun 1927. Gulf menjual konsesinya di Bahrain ke Standard Oil of California (Socal) yang
kemudian menemukan lapangan minyak pada 1932. Gulf dan Anglo Persian memperoleh
konsesi di Kuwait dan menemukan lapangan Burgan pada 1938. Pada tahun 1933, Sultan
Ibu Saud memberikan Socal konsesi 60 tahun dan Lapangan Ghawar yang terbesar di
dunia, ditemukan tahun 1948. Socal dan Texaco membentuk California Arabian Standard Oil
Company (Casoc) yang beroperasi di Bahrain dan Saudi Arabia dan Caltex (California Texas
Oil Company) yang mengelola jaringan distribusi di Eropa dan Timur. Kemudian Socal,
Texaco, Esso dan Mobil membentuk Aramco setelah Perang Dunia ke II.

Sesudah Perang Dunia II, konsumsi minyak meningkat karena makin banyak orang
mengendarai mobil. Penemuan minyak besar-besaran tidak hanya terjadi di Timur Tengah,
tetapi juga di Afrika (Aljazair, Libya dan Nigeria) serta Venezuela. Pada tahun 1949, The
National Iranian Oil Company (NIOC) dibentuk dengan saham Anglo-Iranian (40%) dan
Socony, Mobil, Socal, Gulf dan Texaco (masing-masing 7%), Shell (17%), CFP (6%),
kelompok perusahana Amerika Independen (5%) yang meningkatkan produksi minyak
sampai revolusi Iran tahun 1973. (TW/Disadur dari Buku Migas dan Energi di Indonesia
yang ditulis oleh Widjajono Partowidagdo, Mantan Wakil Menteri ESDM)

Menurut Ensiklopedia Britannica, penemuan minyak bumi diperkirakan pertama kali
sekitar 5000 tahun sebelum masehi oleh bangsa Sumeria, Asyiria, dan Babilonia
kuno. Berbeda dengan jaman sekarang yang mengambil minyak bumi dengan
melakukan penambangan, dahulu mereka hanya mengambil dari rembesan minyak
bumi di permukaan tanah. Saat itu, minyak bumi yang ditemukan digunakan

sebagai obat luka, pencahar, atau pembasmi kutu.
Ada juga yang mengatakan minyak bumi pertama kali ditemukan di Timur Tengah
(Parsi Kuno/Iran) yang ditemukan sebagai rembesan yang muncul ke permukaan.
Diperkirakan Nabi Nuh juga pernah menggunakan minyak bumi ini untuk menambal
perahunya agar tidak kemasukan air. Saat itu minyak bumi yang digunakan
berbentuk asphalt atau teer.
Seiring perkembangan peradaban, minyak bumi kemudian dipakai untuk perang.
Abad pertama masehi, Bangsa Arab dan Persia berhasil menemukan teknologi
destilasi sederhana minyak bumi. Destilasi ini menghasilkan minyak yang mudah
terbakar. Minyak ini dipakai untuk tujuan militer.
Pada zaman berikutnya juga ditemukan gas bumi yang muncul ke permukaan dan
terbakar sehingga pada waktu itu muncul agama yang menyembah api yang abadi
(agama Parsi), kemudian pada zaman Harun Al Rasyid juga telah dikenal istilah
minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar (Naphta).
Beberapa abad kemudian, bangsa Spanyol melakukan eksplorasi minyak bumi di
tempat yang sekarang kita kenal dengan Kuba, Meksiko, Bolivia, dan Peru.
Pertengahan abad ke-19, masyarakat Eropa dan Amerika Utara mulai menggunakan
minyak tanah atau minyak batu-bara untuk penerangan.
Awalnya, yang dipakai untuk menggerakkan mesin adalah tenaga otot manusia,
hewan, atau bahan bakar kayu. Setelah James Watt menemukan mesin uap yang
memicu revolusi industri, masyarakat dunia terus-menerus mencari sumber energi
yang lebih murah dan praktis.
Lalu ditemukan minyak cair dalam perut bumi. Minyak ini berasal dari sisa fosil yang
berabad-abad terpendam di perut bumi. Minyak ini memenuhi kriteria bahan bakar
yang mudah dipakai. Pengeboran minyak bumi pertama tercatat dilakukan di
Pennsylvania, Amerika Serikat, tahun 1859, di tambang milik Edwin L. Drake,
pelopor industri minyak bumi dunia.
Industri minyak bumi yang modern muncul di AS pada abad ke 19 dan disusul oleh
negara Eropa dan lainnya. Sebelum minyak bumi diusahakan secara komersil,
minyak bumi juga telah lama dikenal di AS dan ditemukan sebagai rembesan. Pada
tahun 1794 sebelum minyak bumi digunakan di dunia industri Haquet mengemukan
teorinya bahwa minyak bumi berasal dari daging atau zat organik lainnya seperti
kerang dan moluska, hal ini didasari bahwa batuan yang mengandung minyak bumi
biasanya mengandung fosil binatang laut.
Von Humbold da Gay Lussac (1805) memperkirakan bahwa minyak bumi
berhubungan dengan aktivitas gunung api dan ide ini juga dikemukan oleh ahli

geologi Perancis Virlet d’Aoust (1834), teori ini didasarkan sering kali minyak bumi
ditemukan bersama-sama dengan lumpur gunung api. Sir William Logan (1842)
menghubungkan rembesan minyak bumi dengan struktur antiklin dan ini
merupakan pengamatan pertama yang menghubungkan rembesan dengan antiklin.
Tahun 1847 di Glasgow (Inggris) pertama kali ditemukan suatu cara mengolah
minyak bumi menjadi minyak lampu yang menggantikan lilin sebagai sumber
penerangan utama waktu itu dan dengan penemuan tersebut maka minyak bumi
merupakan bahan yang dicari oleh pengusaha.
Tahun 1859 merupakan saat pertama munculnya industri minyak, pengeboran
dilaksanakan di Tutisville negara bagian Amerika Sarikat dan minyak bumi
ditemukan pada kedalaman 69 Ft. Pada Akhir abad ke 19 pencarian minyak bumi
telah menyebar di luar AS terutama Amerika Latin (Mexico) tahun 1890 dan Eropa
Timur (Romania & Rusia) serta daerah Asia (Burma dan Indonesia).
Dengan semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor, jenis bahan bakar
minyak pun semakin beragam. Minyak mentah (crude oil) hasil penambangan
didestilasi menjadi beberapa fraksi bahan bakar seperti minyak tanah, solar, dan
bensin.
Bahan bakar ini berisi rantai hidrokarbon (hidrogen dan karbon). Ketika dibakar
dengan oksigen, rantai hidrokarbon ini menghasilkan energi dan karbondioksida.
Energi ini dipakai untuk menggerakkan mesin untuk berbagai keperluan, mulai
kendaraan bermotor, industri, sampai urusan dapur. Sementara karbon dioksida di
atmosfir yang menumpuk sejak revolusi industri abad ke-19 kini dikambinghitamkan
sebagai biang pemanasan global.
Explorasi di Timur Tengah di mulai pada tahun 1919 dan tahun 1927 dilakukan
pengeboran sumur pertama dan ditemukannya lapangan minyak Kirkuk dengan
produksi sumur sebesar 100.000 bpd. Tahun 1939 beberapa lapangan minyak
raksasa ditemukan di Saudi Arabia dan Kuwait dan pada tahun 1960 dilakukan
pencarian minyak bumi di lepas pantai (Off Shore).