ARTIKEL PENGABDIAN NURY&AGUS 2015

PELATIHAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
PROJECT DALAM KURIKULUM 2013 DI GUGUS 9 KECAMATAN SUKUN
KOTA MALANG
Nury Yuniasih*, Dwi Agus Setiawan*
*Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kanjuruhan
Malang

ABSTRAK : Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini untuk
memberikan pelatihan terhadap pengambangan model pembelajaran
Inquiry Project dalam kurikulum 2013 pada guru di gugus 9. Penelitian
pengabdian yang dilakukan meliputi kegiatan pelatihan dan
pendampingan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan metode
ceramah demonstrasi dan simulasi, penelitian pengabdian ini
dilaksanakan selama 1 hari. Pada Pelaksanaan pengabdian ini mbanyak
memotivasi guru guru di tingkat gugus 9 untuk mengembangkan model
pembelajaran yang tepat selain itu untuk menerapkan pembelajaran
tematik kurikulum 2013. Penelitian pengabdian ini diharapkan dapat
memacu kreatifitas guru dalam menciptakan inovasi pengembangan
model pembelajaran yang menarik. Selain itu, pada Pengabdian ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran tematik yang utuh sesuai dengan prinsip pembelajaran

tematik yaitu Holistik. Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan
bahwa Pengabdian yang dilakukan untuk guru kelas 1 dan 4 sekolah dasar
se-gugus 7 Kecamata Kota Malang telah berjalan dengan baik. Rangkaian
kegiatan mulai dari Sesi 1 yaitu pemberian materi dilanjutkan dengan Sesi
2 yaitu simulasi pembelajaran tematik kelas 4 semester 1 Tema bilangan,
dengan memanfaatkan pengembangan model pembelajaran Inquiry
Project dalam materi bilangan bulat sebagai inovasi pembelajarannya
telah berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Saran diberikan
kepada kepala sekolah dan guru agar memiliki komitmen dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kata kunci: Pengembangan Model Pembelajaran, Kurikulum 2013

PENDAHULUAN

Salah satu cara para pakar pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia adalah dengan adanya perubahan kurikulum. Seperti terjadi saat ini
kurikulum 2013 sebagai pengganti KTSP. SDN Tanjungrejo 01 kota Malang
Kecamatan Klojen adalah alah satu SDN Negeri di kota malang ,yang dijadikan
sebagai tempat Pelatihan Pengembangan Model Pembelajaran Inquiry Project Dalam
Kurikulum 2013 di Gugus 9 Kecamatan Sukun Kota Malang. “Bagi Guru-guru Di

Sekolah Dasar Negeri Tanjungrejo 01 kota malang . Pelaksanaan pembelajaran
tematik kurikulum 2013 diharapkan dapat memacu kreatifitas guru dalam
menciptakan inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran dapat diwujudkan melalui
pengembangan strategi, model, teknik, ataupun media pembelajaran. Sehingga dapat
disimpulkan, Inovasi dapat diwujudkan jika guru mampu mengembangkan
kemampuan dan meningkatkan kreatifitas yang dimiliki.. Pengabdian ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam: (1) menerapkan pembelajaran tematik
yang utuh sesuai dengan prinsip pembelajaran tematik yaitu Holistik; (2)
menciptakan pembelajaran tematik yang aktif dan bermakna; (3) menguasai
pendekatan saintifik yang benar dalam pembelajaran tematik.; (4) menciptakan
inovasi-inovasi baru guna mengembangkan pembelajaran tematik (melalui
pengembangan model, media, dll).
Dalam kajian ini dipaparkan dalam bentuk penelitian pengabdian yang isinya
adalah Pengembangan model pembelajaran yang menarik yang di design oleh guru
dengan cara yag inovatif, Nama model Inquiry Projeck didasarkan pada model
pembelajaran kooperatif learning tipe PBL ( problem based Learning,Inquiry, dan
discovery) yang akhirnya dikembangankan dengan nama Inqury Projeck dalam tahap
pengembangannya yang setiap langkah pem,belajaran ada fase fase dan sintak dalam
langkah pembelajarannya. Pengembangan model ini dipilih dengan beberapa
pertimbangan, yaitu (1) permasalahan yang paling penting dan harus segera

diselesaikan adalah cara guru mengajar yang secara tidak langsung berdampak
terhadap hasil belajar siswa, baik pada aspek kognitif maupun afektifnya;dan
psikomotorik (2) adanya tantangan generasi masa depan yang harusnya memiliki
karakter yang baik, tangguh dan mampu bersaing; (3) pembelajaran kooperatif sangat
disarankan untuk digunakan karena dapat menjadikan siswa saling membantu, dan
juga memahami kekuatan dan kelemahannya; (4) pembangunan karakter dapat
dilakukan melalui pembelajaran kooperatif, (5) model pendekatan pembelajaran yang
paling sesuai dengan keadaan yang digambarkan adalah ko-konstruksi karena belajar

dipandang sebagai membentuk pengetahuan secara bersama-sama, dan (6) model
yang diterapkan diasumsikan sesuai dengan karakteristik siswa SD kelas IV.
Terdapat beberapa konsep untuk menjelaskan pengembangan model
pembelajaran yang dikemukakan oleh Joyce & Weil (1980:14-17), yaitu:
a. Syntax, yaitu menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan,
b. Social system, menggambarkan peran dan hubungan siswa dan guru, serta
berbagai aturan/norma yang dianjurkan untuk digunakan pada saat menerapkan
model,
c. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang,
memperlakukan, dan merespon siswa,
d. Support system, menjelaskan tambahan segala sarana, bahan, alat, atau

lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran,
e. Instructional and nurturant effects, menjelaskan akibat/hasil belajar yang dapat
diperoleh secara langsung berdasarkan tujuan yang menjadi sasaran
(instructional effects) dan hasil belajar di luar yang menjadi sasaran
pembelajaran yang biasanya datang dari pengalaman hasil penerapan model
pembelajaran (nurturant effects).
METODE PELAKSANAAN
Sebelum kegiatan Pelatihan Pengembangan Model Pembelajaran Inquiry
Project Dalam Kurikulum 2013 di gugus 09 kecamatan Sukun Kota Malang
dilaksanakan perlu adanya persiapan berikut :
1. Mengadakan konsultasi dengan kepala SDN Tanjungrejo 01 Malang selaku ketua
gugus 9 Kecamatan Sukun Malang, minta ijin pelaksanaan Lokakarya dan
Workshop dalam pelatihan pengembangan model pembelajaran Inquiry Project
dalam kurikulm 2013 pada para guru guru kelas 1 dan 4
2. Melakukan koordinasi dengan kepala SDN Tanjungrejo 01 mengenai tempat,
waktu dan jumlah peserta sebagai persiapan pelaksanaan lokakarya dan
workshop
3. Melakukan koordinasi dengan kepala SDN Tanjungrejo 01 Malang mengenai
susunan acara Pelatihan Pengembangan Model Pembelajaran Inquiry Project
Dalam Kurikulum 2013 di gugus 09 kecamatan Sukun Kota Malang

4. Mempersipakan materi kegiatan, khususnya materi Pengembangan model
pembelajaran dan inovasi penerapan kurikulm 2013.
Setelah persiapan selesai, ditetapkan waktu kegiatan pada hari rabu dan kamis
tanggal 3 dan 4 September 2014 pukul 11.00-16.00 di ruang kelas 4 SDN Tanjungrejo
01 Malang.

Lokakarya dan workshop ini diikuti oleh para guru kelas 1 dan 4 sekolah
dasar se-gugus 09 Kecamatan Sukun Kota Malang. Akan tetapi, sehubungan dengan
adanya program pendampingan yang dilaksanakan oleh pemerintah, maka lokakarnya
dan workshop hanya dapat dihadiri oleh beberapa perwakilan dari guru SDN
Pisangcandi 4, pengawas, dan ketua UPTD yang berjumlah sekitar 20 orang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap pelaksanaan seperti yang selalu dilakukan guru yaitu dengan
salam, doa, dan pengecekan presensi. Dilanjutkkan dengan apersepsi
menyanyikan hymne guru untuk memperoleh keterkaitan tema dengan apersepsi
maka guru kelas (yang diperankan oleh pemateri) memberdayakan pertanyaan.
Setelah itu dilanjutkan dengan eksplorasi materi, tujuan, dan bentuk pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Pada kegiatan inti guru kelas memberikan tugas secara berkelompok
mengidentifikasi informasi yang ditemukan peserta didik, maka peserta didik

diminta untuk menemukan prinsip dalam mengembangkan model pembelajaran
Setelah peserta didik memahami dilanjutkan dengan penyampaian
kesimpulan, evaluasi, refleksi, tindak lanjut dan penutup yang kembali dipimpin
oleh guru kelas. Inilah bentuk team teaching yang diharapkan dapat menjadi
inspirasi bagi guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat
bermanfaat untuk meningkatkan penguasaan materi oleh peserta didik. Karena
untuk dapat menguasai materi harus diperdalam dengan pemberian tambahan
materi yang lebih dalam.
Evaluasi pelaksaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan
dengan perincian sebagai berikut :
1. Kehadiran dan tingkat partisipasi peserta melalui presensi kehadiran adalah
90% karena ada beberapa peserta yang tidak dapat hadir
2. Berdasarkan jadwal pelaksanaan, serta ketepatan waktu pelaksaan, kegiatan
pengabdian ini telah terlaksana dengan baik, sesuai yang di rencanakan.
Pada akhir acara ini para peserta memperoleh wawasan baru tentang
pembelajaran tematik, pendekatan saintifik, Serta inovasi pembelajaran
berupa pengembangan model pembelajaran Inquiry Project Dalam
pengembangan sebuah model pembelajaran harus memperhatikan prisip
model pembelajaran. Terdapat beberapa konsep untuk menjelaskan model
pembelajaran yang dikemukanan oleh Joyce & Weil (1980:14-17), yaitu: (a)

syntax, yaitu menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan; (b)
social system, menggambarkan peran dan hubungan siswa dan guru, serta
berbagai aturan/norma yang dianjurkan untuk digunakan pada saat penerapan
model; (c) principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru

memandang, memperlakukan, dan merespon siswa; (d) support system,
menjelaskan tambahan segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar
yang mendukung pembelajaran; (e) instructional and naturant effects,
menjelaskan akibat/hasil belajar yang diperoleh secara langsung berdasarkan
tujuan yang menjadi sasarna (instructional effects) dan hasil belajar di luar
yang menjadi sasaran pembelajaran yang biasanya datang dari pengalaman
hasil penerapan model pembelajaran (naturant effects).
KESIMPULAN
Hasil dari Kegiatan pengabdian ini memberikan banyak manfaat Khususnya
bagi guru, kepala sekolah dan pemateri dan secara umum bagi pengawas dan ketua
UPTD. Kegiatan pengabdian ini semata-mata dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam melakukan hal berikut ini:
1. Guru mampu menerapkan pengembangan model pembelajaran dan pembelajaran
tematik yang utuh sesuai dengan prinsip pembelajaran tematik yaitu Holistik.
2. Guru mampu menciptakan pembelajaran tematik yang aktif dan bermakna.

3. Guru mampu menguasai pendekatan saintifik yang benar dalam pembelajaran
tematik.
4. Guru mampu menciptakan inovasi-inovasi baru guna mengembangkan
pembelajaran tematik (melalui pengembangan model, media, dll).
5. Guru mampu mengatasi masalah yang terjadi di kelas ketika melaksanakan
pembelajaran tematik.
6. Guru mampu memberikan penilaian proses yang tepat kepada peserta didik, yaitu
penilaian deskripsi pada setiap proses pembelajaran yang di dalamnya berisi
ketercapaian kompetensi.
7. Guru termotivasi untuk selalu mengembangkan pembelajaran tematik yang
benar,
8. Guru termotivasi untuk selalu mengembangkan pembelajaran tematik yang
penuh dengan keaktifan dan kebermaknaan.
9. Guru termotivasi untuk selalu mengembangkan pembelajaran tematik dengan
pendekatan saintifik yang benar.
10. Guru termotivasi untuk selalu mengembangkan pembelajaran tematik yang
inovatif.
11. Guru selalu terbuka dengan perkembangan IPTEK yang ada.

DAFTAR PUSTAKA


Akbar, S. 2011. Revitalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Pidato
Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan/Pendidikan Dasar,
Malang: Kementrian Pendidikan Nasional UM.
Akbar, S., Margono., Noorsyam, M. 2009. Model-model Pembelajaran Terpadu
Pendidikan Kewarganegaraan SD. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Amin, Muhammad. 2006. Panduan Pengembangan Bahan Ajar . Departemen
Pendidikan Nasional.
Asy’ari, Muslichati. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
Dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Alkas, T.R. 2007. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Pada Pembelajaran Kimia Lingkungan Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar dan Kesadaran Lingkungan Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program
Sarjana UM
Ariyanti, N. 2007. Pengaruh Penerapan Komponen – Komponen Problem
Posing dan STAD Dalam Pembelajaran Problem – Based Learning
Terhadap Keaktifan, Sikap, dan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas XI

SMA Negeri 8 Malang Pada Materi Pokok Laju Reaksi dan Orde Reaksi
Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program
Sarjana UM
Direktorat tenaga kependidikan, Direktorat jenderal, Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan, Departemen pendidikan nasional. 2008. Strategi
Pembelajaran Dan Pemilihannya. (online).
(http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2009/10/14KODE-03-B5-Strategi-Pembelajaran-dan-Pemilihannya.pdf, diakses 31
agustus 2010)
Desmita. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Downey, M. & Kelly, A.V. 1986. Theory and Practice of Education an
Introduction, Third Edition. London: Paul Chapman Publishing Ltd.
Education for our Country. 2010. Model Pembelajaran Team GamesTournament
(TGT) . (online). (http://www.papantulisku.com/2010/06/modelpembelajaran-sd-team-group.html, diakses 31 agustus 2010)

Geneku.2007. Pembelajaran Discovery (Penemuan)
http://geneku.wordpress.com/2010/06/14/pembelajarandiscovery-penemuan/, diakses 31 agustus 2010)
Hitipieuw, I. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri
Malang
Joyce, B., & Weil, M. 1980. Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Kuhn, T. S. 2002. The structure of scientific revolution. Diterjemahkan oleh:

Tjun Surjaman. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahmud, Dimyati. 1989. Psikologi pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Martiningsih. 2007. Macam-macam Model Pembelajaran. (online).
(http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macammetode-pembelajaran.html, diakses 31 agustus 2010)
Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarakat, Model Pembelajaran
Konstekstual Berwawasan Nila. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya dengan
PascaSarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Site,Sholeh. 2008. Pembelajaran Inquiry. (online).
(http://sholehsmart.blogspot.com/2008/02/metode-pembelajaraninquiry.html, diakses 31 agustus 2010)
Soppeng, Herman & Ibrahim, Muslimin. 2009. Pembelajaran Inkuiri. (online).
(http://herfis.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-inkuiri.html , diakses 31
agustus 2010)
Herunata. 2005. Implementasi Pendekatan problem Based Learning (PBL)
Dalam Perkuliahan Kimia. Makalah disajikan dalam Seminar Program A2
-005, Universitas Negeri Malang.
Macdonald, 2000. Penilaian Strategi Untuk Keterangan dan Problem Based
Learning (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=
http://www.aishe.org/readings/20052/chapter9.pdf&ei=68ilSrK0Io6IkQXF
wrCLCQ&sa=X&oi=translate&resnum=1&ct=result&prev=/search%3Fq
%3Dproblem%2Bbased%2Blearning%2Bassessment%26hl%3Did%26sa
%3DX.
Isnaini. 2010. Inovasi Model Pembelajaran Modern. (Online),
(http://Isnaini.wordpress.com/2009/10/29/Inovasi-Model-PembelajaranModern/, diakses 21 Agustus 2010)
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Desain Induk Pendidikan Karakter.
Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Karakter. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Mudjiono & Moh. Dimyati. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Susilo, Herawati.1999. dasar-dasar Pendidikan MIPA: Pembelajaran Sains
Dengan Pendekatan STM dan Filosofi Konstruktivisme. Malang:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Slavin, R.E. 1994. Cooperative Learning, Second Edition. USA: Allyn & Bacon.
Slavin, R.E. Tanpa Tahun. Cooperative Learning: Theory, Research, and
Practice. Terjemahan Narulita Yusron. 2005. Bandung: Nusa Media