nd 109 2015 panduan pengelolaan kinerja
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO ILANTAI 1
JALAN LAPANGAN BANTENG TIMuR NOMOR 24 JAKARTA 10710
TELEPON 3449230 (20 SALURAN) PSw. 5205 , 5206 , (021) 3843417, FAKSIMILE (021) 3454640 , 3846402
SITUS www.perbendaharaan .go.id
NOTA DINAS
NOMOR ND \ 0,9 /PB .1/2015
1. Para Direktur di lingkungan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan
2. Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan
3. Para Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Ditjen Perbendaharaan
Dari
Sekretaris Ditjen Perbendaharaan
Sifat
Sangat Segera
Lampiran 1 berkas
Panduan Pengelolaan Kinerja Pasca Implementasi Keputusan Menteri
Hal
Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014
Tanggal
セ@ Januari 2015
Sehubungan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE47/MK.1/2014 tanggal 30
Desember 2014 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Tahun 2014 dan Penyusunan Kontrak
Kinerja Mulai Tahun 2015 di Lingkungan Kementerian Keuangan, dapat disampaikan halhal
sebagai berikut:
1. Maksud dan Tujuan ditetapkannya Surat Edaran tersebut adalah untuk:
Yth .
a. Menjembatani implementasi pengelolaan kinerja dalam masa peralihan pelaksanaan dari
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011 ke Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 467/KMK.01/2014.
b. Menyamakan persepsi dalam implementasi pengelolaan kinerja di Kementerian Keuangan .
2. Adapun ruang lingkup Surat Edaran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tata Cara Penghitungan Nilai Kinerja Organisasi (NKO) , Capaian Kinerja Pegawai (CKP) ,
dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) Tahun 2014.
b. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan tata cara pengisian Penilaian SKP untuk periode
kontrak kinerja tahun 2014.
c. Kontrak Kinerja dan tata cara pengisian Perjanjian Kinerja, SKP, dan Penilaian SKP untuk
periode Kontrak Kinerja mulai tahun 2015.
d. Penjelasan atas penilaian perilaku oleh pejabat pengganti dan penilaian perilaku terhadap
pegawai tugas belajar.
e. Tata cara pengisian aplikasi e-performance tahun 2014.
3. Perubahan ketentuan terkait pengelolaan kinerja tersebut menyelaraskan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Presetasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
serta Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011.
4. Dengan berlakunya ketentuan pengelolaan kinerja yang baru tersebut, maka mekanisme
pengelolaan kinerja berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan 454/KMK.01/2011 dinyatakan
tidak berlaku lagi.
5. Memperhatikan halhal di atas, diminta kepada Saudara untuk mengkoordinasikan
pengelolaan kinerja tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut:
a. Menginstruksikan masingmasing pegawai melakukan penghitungan atas Capaian
Kinerja Pegawai (CKP) dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) secara manual dengan
mengunduh file berformat excel pada aplikasi e-performance (update dari Manajer
Kinerja Organisasi tingkat eselon I Ditjen Perbendaharaan) yang telah berpedoman pad a
SE47/MK.1/2014 sebagaimana terlampir.
D,\20 1410neIREALISASflQ4\ND· Panduan Pengelolaan Kinerja Berdasarkan Kmk 467·Update 6 Jan.Docx
b. Menyusun dan menandatangani kembali Kontrak Kinerja tahun 2014 dalam rangka
memenuhi ketentuan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil, serta Perka BKN Nomor 1 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Khusus
pegawai/pejabat yang naik pang kat, agar dijadikan prioritas.
c. Menyampaikan perbaikan Kontrak Kinerja tahun 2014 yang telah ditandatangani oleh
masingmasing pejabat eselon II Kanwil Ditjen Perbendaharaan maupun bagi
pegawai/pejabat yang atasan langsungnya dijabat oleh Pelaksana Tugas (PIt.) kepada
Sekretaris Ditjen Perbendaharaan untuk mendapat penetapan Direktur Jenderal
Perbendaharaan paling lambat tanggal 14 Januari 2015.
d. Memastikan Pengelola Kinerja Organisasi dan Pengelola Kinerja Pegawai agar
melaksanakan halhal sebagai berikut:
1) Pengelola Kinerja Organisasi:
a) Menghitung NKO pimpinan unit.
b) Mengkoordinasikan penghitungan CKP para pegawai.
c) Menyusun rekapitulasi CKP seluruh pegawai dan menyampaikannya kepada
pengelola kinerja pegawai.
2) Pengelola Kinerja Pegawai :
a) Menghitung NKP berdasarkan data CKP dari pengelola kinerja organisasi dan
Nilai Perilaku.
b) Mengkoordinasikan penghitunga NSKP para pegawai.
c) Menghitung NPKP para pegawai.
d) Memastikan bahwa seluruh pegawai telah memiliki NKP dan NPKP.
e) Menyusun konsep SK NKP dan NPKP.
(sebagaimana ketentuan dalam surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S6482/PB/2014 tanggal 6 Oktober 2014 hal Penjelasan Terhadap Pelaksanaan Tugas
Kepatuhan Internal dan Pengelolaan Kinerja lingkup Kantor Vertikal Ditjen
Perbendaharaan).
e. Menetapkan NKP dan NPKP (nonPIt.) di lingkungan unit kerjanya paling lambat tanggal
15 Januari 2015 dengan mekanisme penetapan NKP dan NPKP tahun 2014 dan pejabat
yang berwenang menetapkan NKP dan NPKP sebagaimana format terlampir.
f. Memastikan pegawai/pejabat yang atasannya dijabat oleh Pelaksana Tugas (PIt.) agar
pejabat penilai dan atasan pejabat penilainya dinaikkan satu tingkat sampai kepada
pejabat definitif yang ada. Untuk penilaian Prestasi Kerja yang dinaikkan
penilaian/penetapannya sampai kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku
Pejabat Penilai , batas waktu penyampaiannya kepada Bagian Administrasi Kepegawaian
Sekretariat Ditjen Perbendaharaan paling lambat tanggal 23 Januari 2015 (update
batas waktu dikoordinasikan oleh Bagian Administrasi Kepegawaian Setditjen
Perbendaharaan). Hal ini mengacu pada surat Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor
S-8793/PB .1/2014 tanggal 17 Desember 2014 hal Pembuatan Surat Keterangan Untuk
Mendapatkan Tunjangan Keluarga (Formulir DA.01.04/KP4) Tahun 2015, Surat
Pernyataan Masih Menduduki Jabatan (SPMMJ) Tahun 2015, dan Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014.
g. Menandatangani Kontrak Kinerja tahun 2015 paling lambat tanggal 30 Januari 2015.
6. Hardcopy Surat Keputusan (SK) NKP dan SK NPKP agar dikirimkan kepada Sekretariat Ditjen
Perbendaharaan c.q. Bagian Administrasi Kepegawaian, sedangkan softcopy dikirim melalui
alamat e-mail [email protected] cc. [email protected] paling lambat tang gal 19
Januari 2015.
7. Dokumen NPKP setiap pegawai/pejabat tidak perlu dikirimkan kepada Sekretariat Ditjen
Perbendaharaan, akan tetapi cukup diunggah (up/oad) softcopy-nya (format pdf) ke Dosir
Digital masingmasing pejabat/pegawai melalui aplikasi PBN Open.
D:\20 I4\OneIREALISASl\Q4\ND.P,nduan Pcngelolaan Kinerja Berdasarkan Kmk 467·Update 6 Jan Docx
8. Sedangkan, NKP masingmasing pegawai/pejabat yang disusun sesuai format NKP
sebagaimana surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-611/PB/2014 tanggal 30
Januari 2014 hal Petunjuk Penyusunan Surat Keputusan Penetapan Nilai Kinerja Pegawai
(NKP) di lingkungan Ditjen Perbendaharaan Tahun 2013 agar didokumentasikan oleh masingmasing pejabat/pegawai dan pengelola kinerja pegawai.
9. NKP dan NPKP akan menjadi dasar kenaikan grading serta kenaikan pangkat di tahun 2015
maupun tunjangan kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan .
Demikian disampaikan . Atas perhatiannya diucapkan terima kasih .
r
Tembusan :
Direktur Jenderal Perbendaharaan
D:\201410neIREAL ISASJ\Q4\ND· Panduan Pcngelolaan Kincrja Berdasarkan Kmk 467·Updatc 6 Jan.Docx
Ha ana
NIP 19600603198502100t?'""'"
Lampiran I Nota Dinas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan
Nomor
: ND
IPB .11/2015
Tanggal
Januari 2015
PENGELOLAAN KINERJA TAHUN 2014 DAN 2015
KANTOR PUSAT
I.
PENILAIAN KINERJA TAHUN 2014
1. Masingmasing pegawai melakukan penghitungan atas Capaian Kinerja Pegawai
(CKP) dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) secara manual dengan
mengunduh file berformat excel pada aplikasi e-performance (update dari Manajer
Kinerja Organisasi tingkat eselon I Ditjen Perbendaharaan).
2. Penghitungan CKP, NSKP, dan NPKP bagi pegawai Tugas 8elajar diatur sebagai berikut:
a. Pegawai sedang Tugas 8elajar
1) 8agi pegawai yang pada tahun berjalan hanya memiliki nilai prestasi akademik,
maka perhitungan NPKP menggunakan komponen NSKP (dari nilai prestasi
akademik) dan Nilai Perilaku (NP).
2) 8agi pegawai yang pada tahun berjalan disamping memiliki nilai prestasi
akademik juga memiliki capaian IKU dari unit asal, maka penghitungan NPKP
berdasarkan ratarata nilai prestasi akademik dan capaian IKU, serta Nilai
Perilaku (NP) .
3) 8agi pegawai yang pada tahun berjalan tidak memiliki nilai prestasi akademik dan
nilai capaian IKU, maka komponen NPKP hanya dari komponen Nilai Perilaku
(NP) .
b. Pegawai yang telah selesai Tugas 8elajar
Hasil penilaian pegawai yang telah selesai melaksanakan Tugas 8elajar digunakan
untuk menghitung NKP dan NPKP.
3. Pelaksanaan Penilaian Perilaku tahun 2014 hanya dilakukan satu kali, Nilai Perilaku
semester" tahun 2014 dianggap sebagai Nilai Perilaku tahun 2014 (disetahunkan).
4. 8agi pejabaUpegawai yang mendapatkan tugas tambahan atau berhasil menemukan
sesuatu yang baru (kreativitas) dapat diberikan nilai tambahan pada Nilai Sasaran Kerja
Pegawai (NSKP) tahun 2014. Adapun kriteria dari Tugas Tambahan dan Nilai Kreativitas
mengacu pad a Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014.
5. NSKP dihitung berdasarkan seluruh target (target kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya)
sebagaimana tercantum dalam SKP dibandingkan dengan seluruh realisasinya ,
sedangkan CKP dihitung berdasarkan salah satu target yang berbasis 8SC dibandingkan
dengan realisasinya. Dengan demikian, NSKP tidak sarna dengan CKP.
6. Tata cara penghitungan NKO, CKP, dan NSKP agar berpedoman pada KMK
454/KMK.01/2011 , KMK 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai di
Lingkungan Kementerian Keuangan serta Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE47/MK.1/2014 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Tahun 2014 dan Penyusunan
Kontrak Kinerja Mulai Tahun 2015 di Lingkungan Kementerian Keuangan .
7. Masingmasing pegawai mendokumentasikan dokumen CKP tahun 2014 beserta data
dukung yang valid dalam rangka mempersiapkan audit kinerja oleh Itjen Kemenkeu .
8. Template perbaikan Kontrak Kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN tahun
2014 dapat diunduh di intranet perbendaharaan.
II.
PENYUSUNAN KONTRAK KINERJA TAHUN 2015
1. Kontrak Kinerja tahun 2015 ditambahkan dengan lembar Perjanjian Kinerja , sehingga
Kontrak Kinerja tahun 2015 terdiri dari:
a. Pernyataan kesanggupan.
b. Peta Strategi (bagi pemilik peta strategi).
c. Perjanjian Kinerja (bagi pemilik peta strategi).
d. Rincian Target Kinerja (Trajectory IKU) .
e. Inisiatif Strategis (bagi pemilik Peta Strategi).
f. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) .
D:\20 14\One\REALISASI\Q4\ND · Panduan Pengeio laan Kinerj a Bcrdasarkan Kmk 467-Updale 6 Jan.Docx
2. Dalam rangka memenuhi ketentuan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil, serta Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan PP Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, terdapat
penyesuaian sebagai berikut:
a. Kegiatan Tugas Jabatan pad a SKP tahun 2015 menggunakan kata kerja yang
berhubungan dengan IKU tersebut seperti membuat, menyusun, mewujudkan, dan
lainlain ..
Contoh :
Mewujudkan Nilai LK Kuasa BUN yang berkualitas
b. Penulisan kolom jabatan untuk pelaksana pad a lembar SKP diisi nomenklatur jabatan
pelaksana sebagaimana KMK Nomor 357/KMK.01/2011 tentang Peringkat Jabatan
bagi Pegawai Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan KMK Nomor 453/KMK.01/2013.
c. Aspek target dan realisasi yang ditetapkan untuk kegiatan tug as jabatan yang
menggunakan basis BSC disesuaikan dengan menempatkannya pad a kolom aspek
kuantitas/output.
3. Melakukan penandatanganan Kontrak Kinerja tahun 2015 paling lambat tanggal 30
Desember 2015 sebagaimana template yang distandarisasi Manajer Kinerja Organisasi
tingkat eselon I Kemenkeu serta melakukan input pada aplikasi e-performance paling
lambat tanggal 6 Maret 2015.
III.
PENILAIAN KINERJA TAHUN 2014 PADA APLIKASI EPERFORMANCE
1. Seluruh pegawai melakukan input Kontrak Kinerja tahun 2014 beserta seluruh capaian
berdasarkan data dukung yang valid .
2. Berdasarkan hasil perhitungan CKP dan NSKP secara manual, atasan langsung
melakukan input nilai CKP dan NSKP bawahannya pad a menu "Kontrak Kinerja bawahan".
セ
Pengelolaan Kinerja
セ
iセ@
PIIngaluran
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Klik untuk
input CKP
dan NSKP
bawahan
Kontrak Kinerja Bawahan
Menamp ilkan 2 ·26 d ar; 26
2C'14
Tid a k
0
€JPB.l . 1. ' 2Ct1
2014
na.,1<
0
l,PS .1.1,4/2:::1 4
ャセ
t
、 セ ォ@
0
1/\'iP B.2 .C(..J ,SnCl
R セQT@
Ai@ セZ@
0
2'
C crt Se-: 3.V30
UO
22
ゥ]A lNセikオ
B N ᄋ[ Aiセ@
23
"luI Cr :
St
24
5.up !l ro
イ ョZ
$
3j
pbN
G@ N Q NBZ
QRセ
Q@
ャ セ@
tG@
8
.
e;
jML@
Xセ
8 1r
X
セ@
8
25
SU ptr.::i
,
26
M :h. F!l hn.u r :!.
l IPS.1 .1.3 / 2t 14
ー。
エNQセiR
c
ャ 。
N@
2e,
t
、 。 セ@
0
20.1 ':
イZAセ
ケN@
0
Pergi ke h ala man : セ
D:120l410neIREALISASl\Q41ND-Panduan Pengelolaan Kinerja Berdasarkan Kmk 467-Updale 6 Jan Docx
「・ャ
オ ュョ
y[M
,
[2"' EI
セ@
N
イ@
セョャ」オエ@
X セ@
'>
3. Atasan langsung menginput CKP dan NSKP bawahan.
セ
\!!J
I,
Pengelolaan Kinerja
KE MENTER IAH KEUAHGAN RI
"l Perlllllw
Pi) IW
'""' Laporan
J
rrl Pangaluran
I
IKU Konlrak Kinef la Baw a hdft
Kont rilk Ki nerjil Bawa han
GN@ G ・ \B|。ューャセZ
inputCKP
dan NSKP
bawahan
: J""j hf
Qセ@
r,t.f
23
,セ@
セ U@
; .. イセG@
"
ijZセ
.. "
:. Sa::
セNZ@
Nil . , Ckp
。 Gャ@
x
0
1
N@
fa"'''''
fO
セイA@
.
セイA@
iEf r!
0
... c'r::
セ@
zeo h asil
0
N i la i Skp
セ@
2" -2f dan
._
ャ
セ@
..
Tn
..
セ・イウN
Q@ ォ セ@ l"Ialaman:
4.
Sebelurn nva
I
0
セ
セ@
0
> ゥeヲ
セ@
0
セ@
2
セ
II 8n
4. Seluruh pegawai mencetak Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) dan Nilai Presetasi Kerja
PNS (NPKP) sebagai berikut:
セI
W
Pengelolaan Kinerja
IKU
r
Parllaku
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Kontrak Kinerja Saya
IV.
PENYUSUNAN SURAT KEPUTUSAN NILAI KINERJA PEGAWAI (NKP) DAN NILAI
PRESTASI KERJA PNS (NPKP)TAHUN 2014
SEKRETARIAT OIT J ENIDIREKTORAT
1. Sub Manajer Kinerja Organisasi (SMKO)
a. Menghitung NKO pimpinan unit
b. Mengkoordinasikan perhitungan CKP para pegawai
c. Menyusun rekapitulasi CKP seluruh pegawai dan menyampaikannya kepada
SMKP.
2. Sub Manajer Kinerja Pegawai (SMKP )
a. Menghitung NKP berdasarkan data CKP dari SMKO dan Nilai Perilaku.
b. Mengkoordinasikan perhitungan NSKP para pegawai.
c. Menghitung NPKP para pegawai.
d. Memastikan bahwa seluruh pegawai telah memiliki NKP dan NPKP.
e. Menyusun konsep SK NKP dan NPKP.
D:\20 1410 neIREALIS AS IIQ4\ND.Panduan Pengelolaan Kinerja Berdasarkan Kmk 467·Update 6 Jan.Docx
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Yth.
Para Pimpinan Unit Eselon I
di lingkungan Kementerian Keuangan
SURAT EDARAN
NOMOR SE!
/MK.1/2014
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA TAHUN 2014
DAN PENYUSUNAN KONTRAK KINERJA MULAI TAHUN 2015
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
A.
Pendahuluan
Berkenaan dengan telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PermenPAN!RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 467/KMK.01/2014 tentang
Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan, maka dalam rangka memberikan
panduan implementasi, perlu disusun petunjuk teknis penilaian kinerja tahun 2014 dan
penyusunan kontrak kinerja mulai tahun 2015 di lingkungan Kementerian Keuangan.
B.
Maksud dan Tujuan
1. Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Menjembatani implementasi pengelolaan kinerja dalam masa peralihan KMK nomor
454/KMK.01/2011 ke KMK 467/KMK.01/2014.
C.
Ruang Lingkup
1. Tata cara Penghitungan Nilai Kinerja Organisasi (NKO), Capaian Kinerja Pegawai (CKP),
dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) Tahun 2014;
2. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan tata cara pengisian Penilaian SKP untuk periode
kontrak kinerja tahun 2014;
3. Kontrak kinerja dan tata cara pengisian Perjanjian Kinerja, SKP, dan Penilaian SKP untuk
periode Kontrak Kinerja mulai tahun 2015;
4. Penjelasan atas penilaian perilaku oleh pejabat pengganti dan penilaian perilaku terhadap
pegawai tugas belajar;
5. Tata cara pengisian aplikasi
tahun 2014.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!2!
D.
Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
4. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
PNS;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/KMK.01/2009 tentang Pengangkatan Pelaksana
Tugas dalam Jabatan Struktural di Lingkungan Departemen Keuangan;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011 sebagaimana telah diganti dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di
Lingkungan Kementerian Keuangan.
E.
Ketentuan Umum
1. Sehubungan dengan perubahan peraturan dari KMK Nomor 454/KMK.01/2011 menjadi
KMK Nomor 467/KMK.01/2014, penghitungan NKO dan CKP tahunan untuk periode
kontrak kinerja tahun 2014 adalah sebagai berikut:
2.
3.
4.
5.
a. NKO tahunan dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU pada akhir tahun berjalan
mengacu pada tata cara penghitungan KMK 467/KMK.01/2014;
b. CKP tahunan dihitung berdasarkan KMK 467/KMK.01/2014 apabila:
1) Pegawai tidak mutasi/promosi sepanjang tahun 2014; atau
2) Pegawai mengalami mutasi/promosi dan mulai bekerja di kantor yang baru sejak
tanggal 2 Oktober 2014.
c. CKP tahunan dihitung berdasarkan KMK 454/KMK.01/2011 dan KMK
467/KMK.01/2014 apabila pegawai mengalami mutasi/promosi dan mulai berkerja di
kantor yang baru sebelum 2 Oktober 2014.
Penghitungan NKO atau CKP tahunan mulai 1 Januari 2015 dilakukan sepenuhnya
berdasarkan tata cara sebagaimana diatur dalam KMK 467/KMK.01/2014.
Penghitungan NSKP dilakukan dengan mengacu pada Lampiran I.
Pengisian realisasi dalam lembar Penilaian SKP dilakukan berdasarkan tata cara
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini.
Dalam rangka memenuhi ketentuan PermenPAN!RB nomor 53 tahun 2014, bagi unit
pemilik peta strategi, Kontrak Kinerja mulai tahun 2015 ditambahkan dengan lembar
Perjanjian Kinerja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!3!
6. Kriteria penilaian perilaku mengacu pada tabel berikut ini:
F.
1
Amat Baik
91!100
Selalu mencerminkan setiap aspek perilaku
2
Baik
76!90
Pada umumnya mencerminkan setiap aspek perilaku
3
Cukup
61!75
Adakalanya mencerminkan setiap aspek perilaku
4
Sedang
51!60
Kurang mencerminkan setiap aspek perilaku
5
Kurang
50 ke bawah
Tidak pernah mencerminkan setiap aspek perilaku
Perjanjian Kinerja, Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Penilaian SKP
1. SKP dan pengisian lembar Penilaian SKP untuk periode kontrak kinerja tahun 2014:
a. Pejabat penilai yang berwenang menetapkan SKP dan Penilaian SKP adalah pejabat
definitif.
b. Penulisan kolom jabatan untuk pelaksana pada lembar SKP diisi nomenklatur jabatan
pelaksana sebagaimana ketentuan pada butir F.2.d.
Apabila jabatan PNS yang dinilai pada SKP tahun 2014 masih menyebut nomenklatur
“pelaksana”, maka bagi pegawai yang akan naik pangkat pada tahun 2015 dan/atau
2016, jabatan pada SKP tersebut disesuaikan dengan mencoret kata “pelaksana” dan
menggantinya dengan nomenklatur jabatan yang sesuai atau diberi tanda bintang (*)
dan diketik nama nomenklaturnya pada bagian bawah SKP.
c. Ketentuan pengisian lembar Penilaian SKP
1) Jangka Waktu Penilaian pada lembar penilaian sasaran SKP diisi sesuai kolom 2
dan 3 lampiran III.
2) Kegiatan Tugas Jabatan diisi kalimat IKU yang disesuaikan dengan diawali kata
kerja yang berhubungan dengan IKU!nya seperti menyusun, memproses,
menyiapkan, mewujudkan, melaksanakan, menyajikan, memeriksa, menetapkan,
dsb. Penyesuaian dilakukan dengan mencoret kata yang perlu dihilangkan lalu
menuliskan kata kerja yang ingin ditambahkan atau langsung menambahkan kata
kerja.
Contoh 1:
Tertulis pada SKP
: Jumlah publikasi hasil kajian
Penyesuaian pada lembar penilaian SKP : Menyusun Jumlah publikasi hasil
kajian
Contoh 2:
Tertulis pada SKP
: Rasio utang terhadap PDB
Penyesuaian pada lembar penilaian SKP : Mengendalikan rasio utang
terhadap PDB
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!4!
3) Aspek target dan realisasi yang ditetapkan untuk kegiatan tugas jabatan yang
menggunakan basis BSC disesuaikan dengan menempatkannya pada kolom
aspek kuantitas/output. Apabila aspek target berbasis BSC belum ditempatkan
pada kolom aspek kuantitas/output, maka disesuaikan dengan cara mencoret dan
menempatkannya pada aspek kuantitas/output.
Contoh:
Dalam lembar SKP tertulis:
SASARAN KERJA PEGAWAI
Persentase Realisasi
Pemenuhan Janji Respon
Layanan Konsultasi
Catatan: target IKU adalah 90%
!
4 frek
90%
12
bulan
!
Penyesuaian dalam lembar penilaian SKP menjadi:
PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI
Jangka Waktu Penilaian 1 Januari s.d. 31 Desember 2014
Memenuhi Persentase
Realisasi Pemenuhan Janji
Respon Layanan Konsultasi
!
4 frek 90%
100% 100
12
bulan
!
Pengisian kolom aspek target mengacu pada ketentuan pada butir F.2.f. di
bawah.
4) Apabila terdapat
Kontrak Kinerja, maka perubahan target ditunjukkan
pada lembar penilaian SKP dengan mencoret target yang lama lalu menuliskan
target yang baru, sebagaimana contoh pada butir F.1.c.3) di atas.
2. Kontrak Kinerja dan lembar Penilaian SKP mulai tahun 2015:
a. Kontrak Kinerja mulai tahun 2015 terdiri atas:
1) Pernyataan Kesanggupan;
2) Peta Strategi (bagi pemilik peta strategi);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!5!
3)
4)
5)
6)
Perjanjian Kinerja (bagi pemilik peta strategi);
Rincian Target Kinerja (
IKU);
Inisiatif Strategis (bagi pemilik peta strategi);
Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
b. Format Kontrak Kinerja adalah sebagaimana Lampiran II.
c. Pejabat penilai yang berwenang menetapkan SKP dan Penilaian SKP adalah pejabat
definitif.
d. Penulisan kolom jabatan untuk pelaksana pada lembar SKP diisi nomenklatur jabatan
pelaksana sebagaimana berikut:
1) Bagi PNS, diisi nomenklatur jabatan pelaksana sebagaimana diatur dalam KMK
Nomor 357/KMK.01/2011 tentang Peringkat Jabatan bagi Pegawai Pelaksana di
Lingkungan Kemenkeu sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
KMK Nomor 453/KMK.01/2013. Pengisian nomenklatur jabatan pelaksana
didasarkan pada nomenklatur sebagaimana yang tercantum dalam SK penetapan
jabatan dan peringkat terakhir bagi pelaksana yang bersangkutan.
Contoh:
Seorang pelaksana pada Subbagian Organisasi I A, Biro Organisasi dan
Ketatalaksanaan, peringkat jabatan terakhirnya adalah 8, maka pada kolom
jabatan diisi nomenklatur “Penyaji Data Organisasi I A Senior”.
2) Khusus bagi PNS di lingkungan Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai, diisi
nomenklatur jabatan pelaksana sebagaimana diatur dalam KMK Nomor
360/KMK.01/2011 tentang Peringkat Jabatan Pegawai Pelaksana di Lingkungan
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai DJBC. Pengisian nomenklatur jabatan
pelaksana didasarkan pada nomenklatur sebagaimana yang tercantum dalam SK
penetapan jabatan dan peringkat terakhir bagi pelaksana yang bersangkutan.
3) Bagi CPNS, diisi nomenklatur jabatan pelaksana sebagaimana berikut:
No.
Golongan/pendidikan pada
saat rekrutment CPNS
1.
III
(S1/S2)
2.
II
(D I dan D III)
Nomenklatur Jabatan
Analis Anggaran, Analis Pajak, Analis Bea dan
Cukai, Analis Aset Negara, Analis Fiskal, Penata
Keuangan,
Verifikator Anggaran, Verifikator Pajak, Verifikator
Bea dan Cukai, Verifikator Aset Negara, Verifikator
Keuangan, Administrator Persuratan, Mualim, Juru
Motor, Juru Mudi, Juru Minyak, Kelasi Kapal,
Operator X!Ray
Penggunaan nomenklatur jabatan pelaksana tersebut didasarkan pada formasi
yang diajukan oleh masing!masing unit eselon I pada saat rekrutment.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!6!
e. Kegiatan Tugas Jabatan dalam SKP hanya diisi dengan IKU sebagaimana tercantum
dalam Perjanjian Kinerja atau Rincian Target Kinerja yang kalimatnya disesuaikan
dengan diawali kata kerja yang berhubungan dengan IKU!nya seperti menyusun,
memproses, menyiapkan, mewujudkan, melaksanakan, menyajikan, memeriksa,
menetapkan dsb.
Dalam kolom Kegiatan Tugas Jabatan tidak perlu memuat Sasaran Strategis.
Contoh:
Nama IKU dalam Perjanjian Kinerja atau Rincian Target Kinerja:
“Jumlah publikasi hasil kajian”
Nama Kegiatan Tugas Jabatan:
“Memenuhi publikasi hasil kajian”
f.
Pengisian kolom aspek target dalam SKP diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kolom aspek target kuantitas/output, diisi dengan target IKU berbasis BSC sesuai
dengan target tahunan yang dimuat dalam lembar Rincian Target Kinerja
(
IKU);
2) Kolom aspek target kualitas, diisi dengan kualitas/mutu output atau mutu hasil kerja
dan ditetapkan nilai targetnya sebesar 100.
3) Kolom aspek target waktu, diisi dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan atau menghasilkan output, misalnya 1 bulan, 2
bulan, dst., dimana target maksimal adalah sejumlah bulan jangka waktu penilaian
SKP.
4) Kolom aspek target biaya, diisi apabila dapat diperhitungkan biaya untuk
menghasilkan output.
Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan waktu.
3. SKP dan pengisian lembar Penilaian SKP bagi pegawai mutasi/promosi atau berubah
nomenklatur jabatannya:
a. SKP dan penilaian SKP bagi pegawai mutasi/promosi adalah:
1) Jangka waktu penilaian SKP pada kantor/jabatan baru dimulai sejak tanggal 1
(satu) bulan berjalan dimana pegawai tersebut mulai bekerja hingga 31 Desember
tahun berjalan, sebagaimana dirinci pada kolom 3 lampiran III.
Contoh:
Pegawai menerima SK mutasi dengan TMT 15 Februari 2014 dari kantor A ke
kantor B dan mulai bekerja di kantor B sejak tanggal 10 Maret 2014.
Maka, Jangka waktu penilaian SKP yang dibuat pada kantor/jabatan baru adalah
1 Maret s.d. 31 Desember 2014.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!7!
2) Pengisian target pada SKP baru adalah sebagai berikut:
a) Aspek kuantitas/output diisi dengan target IKU berbasis BSC yang didasarkan
pada Rincian Target Kinerja (
IKU) untuk sisa periode triwulan yang
belum dijalani, sebagaimana dirinci pada kolom 4 lampiran III.
Contoh:
Pada contoh butir F.3.a.1) di atas, maka target IKU mencakup akumulasi
target triwulan II (Q2) s.d. triwulan IV (Q4).
b) Aspek kualitas diisi dengan kualitas/mutu output atau mutu hasil kerja dan
ditetapkan ditetapkan nilai targetnya sebesar 100.
c) Aspek waktu diisi dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau menghasilkan output, misalnya 1 bulan, 2 bulan, dst., dimana
target maksimal adalah sejumlah bulan jangka waktu penilaian SKP pada
kantor/jabatan baru sebagaimana diatur pada butir F.3.a.1) di atas.
d) Aspek biaya diisi apabila dapat diperhitungkan biaya untuk menghasilkan
output.
3) Ketentuan mengenai Jangka Waktu Penilaian SKP, pengisian target dan
perhitungan CKP serta NSKP lebih rinci adalah sebagaimana Lampiran III.
b. SKP dan penilaian SKP apabila pegawai berubah nomenklatur jabatannya adalah
1) Apabila perubahan nomenklatur jabatan tidak disertai dengan perubahan tugas,
fungsi dan uraian jabatan maka pegawai tidak perlu membuat SKP baru namun
isian kolom jabatan pada SKP disesuaikan dengan mencoret nomenklatur jabatan
yang lama dan menggantinya dengan nomenklatur jabatan yang sesuai atau
diberi tanda bintang (*) dan diketik nama nomenklaturnya pada bagian bawah
SKP.
2) Apabila perubahan nomenklatur jabatan disertai dengan perubahan tugas, fungsi
dan uraian jabatan maka SKP dan penilaian kinerja dilakukan sesuai ketentuan
pegawai mutasi/promosi sebagaimana di atur dalam KMK 467/KMK.01/2014 dan
butir F.3.a. Surat Edaran ini.
4.
Ketentuan Penilaian CKP dan SKP
a. Penilaian CKP dan SKP mempertimbangkan ketentuan
b. Pengisian realisasi dalam penghitungan SKP memperhatikan ketentuan berikut:
1) Realisasi aspek kuantitas
a) Apabila realisasi output dalam penilaian SKP melebihi target, maka penilaian
capaian SKP dapat lebih dari 120.
b) Untuk IKU dengan polarisasi
dan
, pengisian realisasi dalam
lembar Penilaian SKP menggunakan angka hasil konversi realisasi IKU, untuk
me!
kan polarisasi seluruh capaian kinerja sehingga selaras dengan
ketentuan PP nomor 46 tahun 2011.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!8!
c) Formulasi konversi adalah sebagai berikut:
i. IKU dengan Polarisasi
ii. IKU dengan Polarisasi
Realisasi > Target
Realisasi > Target
!
Rk
T
R
In!1
In+1
Ca
Cn
Cn!1
Cn+1
= Realisasi Hasil Konversi
= Target dalam SKP berdasarkan basis BSC
= Realisasi berdasarkan basis BSC
= Indeks capaian dibawahnya
= Indeks capaian diatasnya
= Capaian IKU = Realisasi/Target x 100
= Capaian
Apabila Realisasi > Target, maka
Cn = 100 – (Ca – 100)
note: Ca maksimum adalah 200
Apabila Realisasi < Target maka Cn = Ca
= Angka Capaian di bawah Cn
= Angka Capaian di atas Cn
Untuk mempermudah penghitungan konversi tersebut dapat menggunakan
aplikasi konversi berformat
yang diunduh dalam aplikasi
.
2) Realisasi aspek kualitas paling tinggi sebesar 100.
3) Realisasi aspek waktu diisi dengan maksimal jumlah bulan pelaksanaan kegiatan
tersebut.
4) Realisasi aspek biaya diisi dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output.
c. Penamaan IKU dengan polarisasi
dan
dalam kolom Kegiatan
Tugas Pokok Jabatan pada SKP dan lembar Penilaian SKP disesuaikan agar
polarisasinya bersifat
.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!9!
Contoh:
Nama IKU dalam Perjanjian Kinerja atau Rincian Target Kinerja:
“Rasio Utang Terhadap PDB” (dengan polarisasi
)
Nama Kegiatan Tugas Jabatan:
“Memenuhi konversi rasio utang terhadap PDB”
G.
Penilaian Perilaku bagi Pegawai Tugas Belajar
1. Penilaian perilaku bagi pegawai tugas belajar dilakukan oleh atasannya yaitu pejabat
penilai yang definitif;
2. Untuk bahan pertimbangan penilaian, pegawai tugas belajar menyampaikan
rekomendasi penilaian dari dosen/pengajar/kepala perwakilan di perguruan
tinggi/sekolah/kantor perwakilan RI kepada pejabat penilai;
3. Penilaian perilaku dilakukan dengan memberikan nilai pada aspek orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama sesuai dengan formulir Penilaian Prestasi
Kerja PNS;
4. Pemberian nilai pada Penilaian Prestasi Kerja PNS mengacu pada kriteria penilaian
perilaku sesuai tabel 2.9. Kriteria Penilaian Perilaku Pegawai Tugas Belajar KMK Nomor
467/KMK.01/2014;
H.
Penetapan Penilaian Prestasi Kerja PNS
1. Pejabat yang berhak menetapkan formulir Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah pejabat
penilai yang definitif.
2. Pejabat penilai adalah atasan langsung PNS yang dinilai, dengan ketentuan paling
rendah pejabat struktural eselon V atau pejabat lain yang ditentukan.
3. Apabila terdapat kekosongan atasan langsung maka pejabat yang berwenang
menetapkan formulir Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah atasan dari atasan langsung
atau pejabat yang lebih tinggi secara berjenjang.
4. Dalam menetapkan penilaian perilaku dan formulir Penilaian Prestasi Kerja PNS, pejabat
penilai dapat menggunakan masukan penilaian dari pejabat pengganti atau pejabat yang
ditunjuk, rekan kerja (
, dan bawahan melalui aplikasi
.
I.
Pengisian Aplikasi
Pengisian
untuk periode kontrak kinerja tahun 2014 dilakukan dengan cara:
1. Menginput kontrak kinerja;
2. Menginput hasil akhir penghitungan CKP dan NSKP tahun 2014 yang telah terlebih dahulu
dihitung secara manual menggunakan aplikasi konversi berformat
yang dapat
diunduh dari aplikasi
;
3. Mengisi kuesioner Penilaian Perilaku;
4. Nilai Kinerja Pegawai dan Nilai Prestasi Kerja PNS diperoleh secara otomatis oleh sistem
aplikasi
.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!10!
J.
Ketentuan Penalti
Dalam rangka penyesuaian aplikasi e!performance dan untuk memperluas kesadaran pegawai
terhadap ketentuan penalti maka pemberlakuan penalti sebagai pengurang Nilai Kinerja
Pegawai mulai berlaku efektif pada periode penilaian perilaku semester I tahun 2015.
K.
Penutup
1. Untuk kelancaran penilaian prestasi kerja PNS, para pimpinan unit dalam melakukan
perpindahan pegawai agar memperhatikan periode penyusunan dan penilaian SKP.
2. Para Manajer Kinerja Pegawai dan Manajer Kinerja Organisasi agar memberitahukan isi
Surat Edaran ini kepada seluruh pegawai di lingkungan unit eselon I masing!masing;
3. Para Manajer Kinerja Pegawai dan Manajer Kinerja Organisasi agar memantau
pelaksanaan Surat Edaran ini.
Demikian kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Tembusan:
1.
Menteri Keuangan;
2.
Wakil Menteri Keuangan;
3.
Para Staf Ahli Menteri Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor:
Tentang Petunjuk
Teknis Penilaian Kinerja Tahun 2014 dan
Penyusunan Kontrak Kinerja Tahun 2015
di Lingkungan Kementerian Keuangan
"
# $
%
&' " (
) %
)
%"
&*
&
A. Penghitungan NKO dan CKP Tahun 2014
1. Penghitungan NKO Tahun 2014
a. NKO tahunan dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU pada akhir tahun berjalan
mengacu pada tata cara penghitungan KMK 467/KMK.01/2014.
b. IKU dengan kombinasi
yang sudah ditetapkan pada periode kontrak kinerja
tahun 2014 tetap dapat diperhitungkan sebagai NKO sampai dengan akhir periode
2014 dan diberikan bobot 9%.
2. Penghitungan CKP tahunan pegawai:
a. CKP tahunan dihitung berdasarkan KMK 467/KMK.01/2014 :
1) Pegawai tidak mutasi/promosi sepanjang tahun 2014; atau
2) Pegawai mengalami mutasi/promosi dan mulai bekerja di kantor yang baru sejak
tanggal 2 Oktober 2014.
Contoh 1:
Seorang pegawai mulai bekerja pada tanggal 10 April dan tidak mutasi/promosi sepanjang
tahun 2014, dengan rincian target IKU sebagai berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
*
*
TLK
Average
Sum
+,
!
!
!
+20
20
5
+.
30
30
15
* +.
30
25
20
+/
40
40
10
#$
40
30
30
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!12!
Realisasi IKU pegawai tersebut adalah:
1a!CP
2a!C
3a!N
+20
20
10
+.
20
30
20
* +.
20
25
30
+/
30
25
10
#$
30
25
40
Penghitungan CKP tahunan adalah:
#$ -0,/
1a!CP
40
30
2a!C
3a!N
30
30
25
40
1
75
14%
(Proxy!
Moderate)
83,33
9%
120
9%
"
/34
1
21
43,74%
28,13%
28,13%
# $
75 x 43,74 = 32,81
83,33 x 28,13 = 23,44
120 x 28,13 =33,75
32,81+23,44+33,75 = 50
b. Penghitungan CKP tahunan menggunakan KMK 454/KMK.01/2011 dan KMK
467/KMK.01/2014 apabila:
Pegawai mengalami mutasi/promosi dan mulai berkerja di kantor yang baru sebelum 2
Oktober 2014.
Formula penghitungan CKP tahunan:
Penghitungan CKP 454 jika pada periode Januari s.d. September terdapat mutasi:
m1
m2
=
=
M
n1
n2
N
=
=
=
=
kurun waktu pelaksanaan CKP 454 (dalam satuan bulan)
kurun waktu pelaksanaan CKP 467 setelah dikurangi periode
(dalam satuan bulan)
m1 + m2
Kurun waktu pelaksanaan KK1 (dalam satuan bulan)
Kurun waktu pelaksanaan KK2 (dalam satuan bulan)
n1 + n2
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!13!
$
CKP 1
CKP 2
CKP 454
=
=
=
CKP 467
=
2$
( 2
CKP dari Kontrak Kinerja 1
CKP dari Kontrak Kinerja 2
CKP yang didasarkan pada tata cara penghitungan KMK
454/KMK.01/2011, dan tidak diatur secara spesifik batas waktu (
penghitungan target, realisasi, dan capaian untuk pegawai mutasi/promosi
CKP yang didasarkan pada tata cara penghitungan berdasarkan KMK
467/KMK.01/2014, dan sudah berlaku ketentuan
untuk
penghitungan target, realisasi, dan capaian untuk pegawai mutasi/promosi
!
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!14!
Contoh 2:
Menggunakan ilustrasi gambar 1, pegawai mutasi/promosi dan mulai bekerja pada tanggal
15 Mei tahun 2014 di kantor/jabatan baru.
Penghitungan CKP pada kantor/jabatan lama dilakukan berdasarkan KMK
454/KMK.01/2011
CKP pada kantor/jabatan lama dihitung dengan target dan realisasi IKU, dengan alternatif
penghitungan:
1. Apabila target dan realisasi IKU dapat dihitung sampai dengan hari terakhir pegawai
bekerja pada kantor/jabatan lama, maka CKP!nya dihitung dengan menggunakan
target dan realisasi IKU dari 1 Januari s.d. 14 Mei;
2. Apabila target dan realisasi IKU tidak dapat dihitung sampai dengan hari terakhir
pegawai bekerja pada kantor/jabatan lama, namun dapat dihitung secara bulanan,
maka CKP!nya dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU dari 1 Januari s.d. 30
April;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!15!
3. Apabila target dan realisasi IKU tidak dapat dihitung dengan menggunakan alternatif 1
dan 2, maka CKP!nya dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU hingga triwulan
terakhir pegawai bekerja di kantor lama atau dari 1 Januari sampai dengan 31 Maret.
Asumsi, pada contoh 2 di atas, alternatif 1 adalah yang paling tepat untuk menghitung CKP
tersebut. Target dan realisasi IKU pegawai tersebut dari 1 Januari s.d. 14 Mei 2014 adalah
sebagaimana tabel berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
10
15
20
10
15
20
Sehingga penghitungan CKP pada kantor/jabatan lama adalah:
1
1a!
CP
10
10
100
2a!C
15
15
100
3a!N
20
20
100
max
Cascading
1
21
13%
(Proxy!
Moderate)
Non!
cascading
Bobot
rata!rata
Non!
max
cascading
CKP pada kantor/jabatan lama
max
1
6
1
100%
70%
70
50%
30%
15
50%
30%
15
100
Pegawai tersebut menandatangani kontrak kinerja komplemen pada kantor/jabatan yang
baru dengan rincian sisa target IKU sebagai berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
*
*
TLK
Average
Sum
Penghitungan CKP
467/KMK.01/2014)
+,
!
!
!
pada
+10
10
10
kantor/jabatan
* +10
10
10
baru
+.
20
30
10
* +.
20
20
20
dilakukan
+/
30
20
10
berdasarkan
#$
30
20
30
KMK
CKP pada kantor/jabatan baru dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU sejak hari
mulai bekerja pada kantor/jabatan baru s.d. 31 Desember 2014.
Realisasi IKU sejak tanggal 15 Mei s.d. 31 Desember 2014 adalah sebagaimana tabel
berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
*) blankspot
+-7
10
10
10
+.
25
20
20
+/
30
30
10
30
20
40
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!16!
Penetapan sisa target setelah memperhitungkan blankspot
*
*
++.
+/
1a!CP
TLK
10*
20**
2a!C
Average
Blankspot
30
20
3a!N
Sum
10
10
1)
2)
3)
Target tahunan= target Q4
*) Target KK Q3!Realisasi Q2=20!10=10
**) Target KK Q4!Realisasi Q2=30!10=20
Target tahunan=(target Q3+target Q4)/2=(30+20)/2=25
Target tahunan= target Q3+target Q4=10+10=20
Penetapan realisasi setelah memperhitungkan blankspot
*
*
++.
+/
1a!CP
TLK
15*
20**
2a!C
Average
Blankspot
20
30
3a!N
Sum
20
10
1)
2)
3)
#$
201)
252)
203)
#$
201)
252)
303)
Realisasi tahunan= realisasi Q4
*) Realisasi KK Q3!Realisasi Q2=25!10=15
**) Realisasi KK Q4!Realisasi Q2=30!10=20
Realisasi tahunan=(realisasi Q3+realisasi Q4)/2=(20+30)/2=25
Realisasi tahunan= realisasi Q3+realisasi Q4=20+10=30
Sehingga penghitungan CKP pada kantor/jabatan baru:
1
1a!CP
20
20
100
2a!C
3a!N
25
20
25
30
100
120
14%
(Proxy!Moderate)
9%
9%
Maka,
m1 = 4 bulan (Januari s.d. April)
m2 = 6 bulan (Juli s.d. Desember)
CKP Tahunan = (4/10 x 100) + (6/10 x 105,63)
CKP Tahunan = 40 + 63,38
CKP Tahunan = 103,38
B. Penghitungan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP)
1. Pejabat/Pegawai hanya memiliki satu SKP
1
21
43,74%
28,13%
28,13%
"
/34
100*43,74 = 43,74
100*28,13 = 28,13
120*28,13 = 33,76
43,74+28,13+33,76
= 105,63
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!17!
Nilai capaian SKP merupakan rata!rata dari 4 (empat) aspek target dengan formula:
Penilaian aspek kuantitas :
Penilaian aspek kualitas :
91 ! 100
76!90
61 !75
51 ! 60
50 ke bawah
Hasil kerja sempurna, dan pelayanan di atas tidak ada kesalahan,
tidak ada revisi, standar yang ditentukan dan lain!lain.
Hasil kerja mempunyai I (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, tidak
ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang
telah ditentukan dan lain!lain.
Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil,
dan tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup
memenuhi standar yang ditentukan dan lain!lain.
Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi
standar yang ditentukan dan lain!lain.
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah
standar yang ditentukan dan lain!lain.
Sumber: Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS
Penilaian aspek waktu
Jika kegiatan tidak dilakukan atau realisasi 0 :
Jika tingkat efisiensi ≤ 24% :
Jika tingkat efisiensi > 24% :
Rumus perhitungan tingkat efisiensi :
Catatan: RW : Realisasi Waktu; TW : Target Waktu
Penilaian aspek biaya
Jika kegiatan tidak dilakukan atau realisasi 0 :
Jika tingkat efisiensi ≤ 24% :
Jika tingkat efisiensi > 24% :
Rumus perhitungan tingkat efisiensi :
Catatan: RB : Realisasi Biaya; TB : Target Biaya
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!18!
"
#!
Seorang pegawai menandatangani KK pada tanggal 28 Januari dengan rincian target IKU
sebagai berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
*
*
TLK
Average
Sum
+,
10
15
20
+20
20
5
* +20
17,5
30
+.
30
30
15
* +.
30
21,67
40
Realisasi IKU pegawai tersebut adalah:
+,
+* ++.
* +.
1a!CP
10
20
20
20
20
2a!C
15
20
17,5
25
20
3a!N
20
5
30
5
30
Catatan: target dan realisasi IKU di atas sudah di!
+/
30
20
20
kan
#$
30
20
50
+/
40
20
10
#$
40
21,25
50
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!19!
Maka, penilaian SKP adalah:
)
Jangka Waktu Penilaian: 1 Januari s.d 31 Desember 2014 (a)
$
$
1
1
1
2
3
2
1a!CP
2a!C
3a!N
$
21 #
*
<
a. Tugas Tambahan
b. Kreativitas
3
!
!
!
$ ($
4
40
21,25
50
$
$$
5
100
100
100
:$
12
12
12
;
%
$
(&
6
Bulan
Bulan
Bulan
7
!
!
!
8
!
!
!
$
$ ($
9
30
20
50
$$
10
100
100
100
:$
9
10
12
11
Bulan
Bulan
Bulan
;
%
(&
12
!
!
!
8
# $
%1&
13
250
286.78
276
!
!
" (
Keterangan:
Jangka waktu penilaian diisi sesuai kolom 2 dan 3 Lampiran III SE ini.
Kolom penghitungan diisi sesuai total penilaian seluruh aspek target
Kolom nilai capaian SKP diisi sesuai formula
Pengisian kolom penghitungan dan nilai capaian SKP dapat menggunakan file aplikasi konversi berformat
yang dapat diunduh dalam aplikasi
" (
%9&
14
83,33
95,60
92
!
!
50'.,
%
:&
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!20!
2. Pejabat/Pegawai memiliki lebih dari satu SKP
n = jumlah SKP
"
#!
Seorang pegawai mutasi pada tanggal 15 Mei tahun 2014.
Adapun target dan realisasi pada kantor lama adalah:
+,
1a!CP
2a!C
3a!N
10
15
20
10
15
20
Di kantor baru, pegawai tersebut menandatangani kontrak kinerja
sisa target IKU sebagai berikut:
*
*
+,
+* ++.
TLK
1a!CP
!
10
10
20
Average
2a!C
!
10
10
30
Sum
3a!N
!
10
10
10
komplemen dengan rincian
* +.
20
20
20
+/
30
20
10
#$
30
20
30
Realisasi IKU sejak tanggal 15 Mei s.d. 30 September 2014 di kantor baru adalah:
++.
* +.
+/
1a!CP
2a!C
3a!N
10
10
10
12
20
25
20
30
10
15
20
25
20
20
20
15
20
50
30
20
10
30
30
30
30
20
30
30
30
30
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!21!
Penilaian SKP di kantor lama (SKP 1) adalah:
)
Jangka Waktu Penilaian: 1 Januari s.d 30 April 2014
$
$
1
1
1
2
3
2
1a!CP
2a!C
3a!N
$
21 #
*
<
a. Tugas Tambahan
b. Kreativitas
3
!
!
!
$
$ ($
4
10
15
20
$$
5
100
100
100
:$
;
%
6
12 4
12 4
12 4
(&
7
!
!
!
Bulan
Bulan
Bulan
" (
$
8
!
!
!
$
$ ($
9
10
15
20
$$
10
100
100
100
:$
4
3
4
11
Bulan
Bulan
Bulan
8
;
%
(&
12
!
!
!
# $
" (
13
276
275
276
14
92
91.67
92
!
!
!
!
5, =5
%
:&
Keterangan:
Jangka waktu penilaian diisi sejak tanggal 1 Januari hingga akhir bulan sebelum pegawai tersebut pindah ke kantor baru (isi sesuai kolom 2 dan 3 Lampiran III
SE ini).
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!22!
Penilaian SKP di kantor baru (SKP 2) adalah:
)
Jangka Waktu Penilaian: 1 Mei s.d 31 Desember 2014
$
$
1
1
1
2
3
2
1a!CP
2a!C
3a!N
$
21 #
*
<
a. Tugas Tambahan
b. Kreativitas
3
!
!
!
$
$ ($
4
30
20
30
$$
5
100
100
100
:$
;
%
6
8
8
8
(&
7
!
!
!
Bulan
Bulan
Bulan
$
8
!
!
!
$
$ ($
9
30
30
30
$$
10
100
100
100
" (
:$
8
8
7
11
Bulan
Bulan
Bulan
8
;
%
(&
12
!
!
!
# $
" (
13
276
326
288,50
14
92
108,67
96,17
!
!
!
!
5='5/
%
:&
Keterangan:
Jangka waktu penilaian diisi sejak tanggal 1 Mei hingga akhir tahun (isi sesuai kolom 2 dan 3 Lampiran III SE ini).
Maka, NSKP tahunan adalah:
NSKP tahunan :
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!23!
Lampiran II
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor:
Tentang Petunjuk
Teknis Penilaian Kinerja Tahun 2014 dan
Penyusunan Kontrak Kinerja Tahun 2015
di Lingkungan Kementerian Keuangan
>
! "
$
?
#
!
#
$
!
%"&"$
"
"
-0,@
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!24!
'())
#
*
!
*
$
%+
!
*
'
'
&
'
'
%+
"
"
,"$ *
"
!
&
%"&"$
!
$
&
&
&
&
"
%
(
(
(
(
)
)!
)
)!
*
*
*
*
(
(
(
(
)
)!
)
)!
.
!
+ )
(,-
*
-
,
)
&
&(,
,
)
&
&(,
"
*
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!25!
/
*,
!!+
!! ,
01
&
&
0'
!% 1
02
, 02
% !! 1
( )
( )!
% !! '
&
&
( )
( )!
% !! 2
&
&
( )
( )!
,
,&' .
&
&(,
03
4
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!26!
!
5!
$
*
,"$ *
"
%
-
" " "6 !
!
%"&"$
"
+
*%
"
"*,
& $
7
,
,&' .
&
&(,
Keterangan:
Nama jabatan pemilik Kontrak Kinerja
Nama Unit Eselon I
Tahun Kontrak Kinerja (Y)
Tempat dan tanggal penandatanganan Kontrak Kinerja
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!27!
!
*
8
9
*
&
!
&(,
$
%
,
1
2
3
)
:
!
94
/0
8
!
&(,
$
,
%
2
3
)
/0
$
%
3
4
9
1
!+
9
!+
:
&
!
;
&
!
*
7 "
&
&
&
&
&
,
,
&
&(,
,&' .
&
&(,
8
4
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!28!
Lampiran III
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor:
Tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Kinerja Tahun 2014 dan Penyusunan Kontrak Kinerja
Tahun 2015 di Lingkungan Kementerian Keuangan
$
A
:
Tanggal mulai kerja di kantor
baru (X)
(1)
:$
B*
2
21
Jangka Waktu Penilaian pada
lembar Penilaian SKP
SKP1
SKP2
(2)
(3)
C
Target maksimal
Aspek Waktu
pada SKP2
(4)
1 Januari ≤ X ≤ 31 Januari
!
1 Jan!31 Des
12 bln
1 Februari ≤ X ≤ 28/29 Februari
1 Jan!31 Jan
1 Feb!31 Des
11 bln
1 Maret ≤ X ≤ 14/15 Maret
1 Jan!28/29 Feb *)
1 Mar!31 Des
10 bln
15/16 Maret ≤ X ≤ 31 Maret
1 Jan!28/29 Feb **)
1 Mar!31 Des
10 bln
1 April ≤ X ≤ 17 April
1 Jan!31 Mar
1 Apr!31 Des
9 bln
18 April ≤ X ≤ 30 April
1 Jan!31 Mar
1 Apr!31 Des
9 bln
1 Mei ≤ X ≤ 31 Mei
1 Jan!30 Apr
1 Mei!31 Des
8 bln
# $
DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO ILANTAI 1
JALAN LAPANGAN BANTENG TIMuR NOMOR 24 JAKARTA 10710
TELEPON 3449230 (20 SALURAN) PSw. 5205 , 5206 , (021) 3843417, FAKSIMILE (021) 3454640 , 3846402
SITUS www.perbendaharaan .go.id
NOTA DINAS
NOMOR ND \ 0,9 /PB .1/2015
1. Para Direktur di lingkungan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan
2. Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan
3. Para Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Ditjen Perbendaharaan
Dari
Sekretaris Ditjen Perbendaharaan
Sifat
Sangat Segera
Lampiran 1 berkas
Panduan Pengelolaan Kinerja Pasca Implementasi Keputusan Menteri
Hal
Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014
Tanggal
セ@ Januari 2015
Sehubungan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE47/MK.1/2014 tanggal 30
Desember 2014 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Tahun 2014 dan Penyusunan Kontrak
Kinerja Mulai Tahun 2015 di Lingkungan Kementerian Keuangan, dapat disampaikan halhal
sebagai berikut:
1. Maksud dan Tujuan ditetapkannya Surat Edaran tersebut adalah untuk:
Yth .
a. Menjembatani implementasi pengelolaan kinerja dalam masa peralihan pelaksanaan dari
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011 ke Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 467/KMK.01/2014.
b. Menyamakan persepsi dalam implementasi pengelolaan kinerja di Kementerian Keuangan .
2. Adapun ruang lingkup Surat Edaran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tata Cara Penghitungan Nilai Kinerja Organisasi (NKO) , Capaian Kinerja Pegawai (CKP) ,
dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) Tahun 2014.
b. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan tata cara pengisian Penilaian SKP untuk periode
kontrak kinerja tahun 2014.
c. Kontrak Kinerja dan tata cara pengisian Perjanjian Kinerja, SKP, dan Penilaian SKP untuk
periode Kontrak Kinerja mulai tahun 2015.
d. Penjelasan atas penilaian perilaku oleh pejabat pengganti dan penilaian perilaku terhadap
pegawai tugas belajar.
e. Tata cara pengisian aplikasi e-performance tahun 2014.
3. Perubahan ketentuan terkait pengelolaan kinerja tersebut menyelaraskan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Presetasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
serta Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011.
4. Dengan berlakunya ketentuan pengelolaan kinerja yang baru tersebut, maka mekanisme
pengelolaan kinerja berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan 454/KMK.01/2011 dinyatakan
tidak berlaku lagi.
5. Memperhatikan halhal di atas, diminta kepada Saudara untuk mengkoordinasikan
pengelolaan kinerja tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut:
a. Menginstruksikan masingmasing pegawai melakukan penghitungan atas Capaian
Kinerja Pegawai (CKP) dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) secara manual dengan
mengunduh file berformat excel pada aplikasi e-performance (update dari Manajer
Kinerja Organisasi tingkat eselon I Ditjen Perbendaharaan) yang telah berpedoman pad a
SE47/MK.1/2014 sebagaimana terlampir.
D,\20 1410neIREALISASflQ4\ND· Panduan Pengelolaan Kinerja Berdasarkan Kmk 467·Update 6 Jan.Docx
b. Menyusun dan menandatangani kembali Kontrak Kinerja tahun 2014 dalam rangka
memenuhi ketentuan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil, serta Perka BKN Nomor 1 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Khusus
pegawai/pejabat yang naik pang kat, agar dijadikan prioritas.
c. Menyampaikan perbaikan Kontrak Kinerja tahun 2014 yang telah ditandatangani oleh
masingmasing pejabat eselon II Kanwil Ditjen Perbendaharaan maupun bagi
pegawai/pejabat yang atasan langsungnya dijabat oleh Pelaksana Tugas (PIt.) kepada
Sekretaris Ditjen Perbendaharaan untuk mendapat penetapan Direktur Jenderal
Perbendaharaan paling lambat tanggal 14 Januari 2015.
d. Memastikan Pengelola Kinerja Organisasi dan Pengelola Kinerja Pegawai agar
melaksanakan halhal sebagai berikut:
1) Pengelola Kinerja Organisasi:
a) Menghitung NKO pimpinan unit.
b) Mengkoordinasikan penghitungan CKP para pegawai.
c) Menyusun rekapitulasi CKP seluruh pegawai dan menyampaikannya kepada
pengelola kinerja pegawai.
2) Pengelola Kinerja Pegawai :
a) Menghitung NKP berdasarkan data CKP dari pengelola kinerja organisasi dan
Nilai Perilaku.
b) Mengkoordinasikan penghitunga NSKP para pegawai.
c) Menghitung NPKP para pegawai.
d) Memastikan bahwa seluruh pegawai telah memiliki NKP dan NPKP.
e) Menyusun konsep SK NKP dan NPKP.
(sebagaimana ketentuan dalam surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S6482/PB/2014 tanggal 6 Oktober 2014 hal Penjelasan Terhadap Pelaksanaan Tugas
Kepatuhan Internal dan Pengelolaan Kinerja lingkup Kantor Vertikal Ditjen
Perbendaharaan).
e. Menetapkan NKP dan NPKP (nonPIt.) di lingkungan unit kerjanya paling lambat tanggal
15 Januari 2015 dengan mekanisme penetapan NKP dan NPKP tahun 2014 dan pejabat
yang berwenang menetapkan NKP dan NPKP sebagaimana format terlampir.
f. Memastikan pegawai/pejabat yang atasannya dijabat oleh Pelaksana Tugas (PIt.) agar
pejabat penilai dan atasan pejabat penilainya dinaikkan satu tingkat sampai kepada
pejabat definitif yang ada. Untuk penilaian Prestasi Kerja yang dinaikkan
penilaian/penetapannya sampai kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku
Pejabat Penilai , batas waktu penyampaiannya kepada Bagian Administrasi Kepegawaian
Sekretariat Ditjen Perbendaharaan paling lambat tanggal 23 Januari 2015 (update
batas waktu dikoordinasikan oleh Bagian Administrasi Kepegawaian Setditjen
Perbendaharaan). Hal ini mengacu pada surat Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor
S-8793/PB .1/2014 tanggal 17 Desember 2014 hal Pembuatan Surat Keterangan Untuk
Mendapatkan Tunjangan Keluarga (Formulir DA.01.04/KP4) Tahun 2015, Surat
Pernyataan Masih Menduduki Jabatan (SPMMJ) Tahun 2015, dan Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014.
g. Menandatangani Kontrak Kinerja tahun 2015 paling lambat tanggal 30 Januari 2015.
6. Hardcopy Surat Keputusan (SK) NKP dan SK NPKP agar dikirimkan kepada Sekretariat Ditjen
Perbendaharaan c.q. Bagian Administrasi Kepegawaian, sedangkan softcopy dikirim melalui
alamat e-mail [email protected] cc. [email protected] paling lambat tang gal 19
Januari 2015.
7. Dokumen NPKP setiap pegawai/pejabat tidak perlu dikirimkan kepada Sekretariat Ditjen
Perbendaharaan, akan tetapi cukup diunggah (up/oad) softcopy-nya (format pdf) ke Dosir
Digital masingmasing pejabat/pegawai melalui aplikasi PBN Open.
D:\20 I4\OneIREALISASl\Q4\ND.P,nduan Pcngelolaan Kinerja Berdasarkan Kmk 467·Update 6 Jan Docx
8. Sedangkan, NKP masingmasing pegawai/pejabat yang disusun sesuai format NKP
sebagaimana surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-611/PB/2014 tanggal 30
Januari 2014 hal Petunjuk Penyusunan Surat Keputusan Penetapan Nilai Kinerja Pegawai
(NKP) di lingkungan Ditjen Perbendaharaan Tahun 2013 agar didokumentasikan oleh masingmasing pejabat/pegawai dan pengelola kinerja pegawai.
9. NKP dan NPKP akan menjadi dasar kenaikan grading serta kenaikan pangkat di tahun 2015
maupun tunjangan kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan .
Demikian disampaikan . Atas perhatiannya diucapkan terima kasih .
r
Tembusan :
Direktur Jenderal Perbendaharaan
D:\201410neIREAL ISASJ\Q4\ND· Panduan Pcngelolaan Kincrja Berdasarkan Kmk 467·Updatc 6 Jan.Docx
Ha ana
NIP 19600603198502100t?'""'"
Lampiran I Nota Dinas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan
Nomor
: ND
IPB .11/2015
Tanggal
Januari 2015
PENGELOLAAN KINERJA TAHUN 2014 DAN 2015
KANTOR PUSAT
I.
PENILAIAN KINERJA TAHUN 2014
1. Masingmasing pegawai melakukan penghitungan atas Capaian Kinerja Pegawai
(CKP) dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) secara manual dengan
mengunduh file berformat excel pada aplikasi e-performance (update dari Manajer
Kinerja Organisasi tingkat eselon I Ditjen Perbendaharaan).
2. Penghitungan CKP, NSKP, dan NPKP bagi pegawai Tugas 8elajar diatur sebagai berikut:
a. Pegawai sedang Tugas 8elajar
1) 8agi pegawai yang pada tahun berjalan hanya memiliki nilai prestasi akademik,
maka perhitungan NPKP menggunakan komponen NSKP (dari nilai prestasi
akademik) dan Nilai Perilaku (NP).
2) 8agi pegawai yang pada tahun berjalan disamping memiliki nilai prestasi
akademik juga memiliki capaian IKU dari unit asal, maka penghitungan NPKP
berdasarkan ratarata nilai prestasi akademik dan capaian IKU, serta Nilai
Perilaku (NP) .
3) 8agi pegawai yang pada tahun berjalan tidak memiliki nilai prestasi akademik dan
nilai capaian IKU, maka komponen NPKP hanya dari komponen Nilai Perilaku
(NP) .
b. Pegawai yang telah selesai Tugas 8elajar
Hasil penilaian pegawai yang telah selesai melaksanakan Tugas 8elajar digunakan
untuk menghitung NKP dan NPKP.
3. Pelaksanaan Penilaian Perilaku tahun 2014 hanya dilakukan satu kali, Nilai Perilaku
semester" tahun 2014 dianggap sebagai Nilai Perilaku tahun 2014 (disetahunkan).
4. 8agi pejabaUpegawai yang mendapatkan tugas tambahan atau berhasil menemukan
sesuatu yang baru (kreativitas) dapat diberikan nilai tambahan pada Nilai Sasaran Kerja
Pegawai (NSKP) tahun 2014. Adapun kriteria dari Tugas Tambahan dan Nilai Kreativitas
mengacu pad a Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014.
5. NSKP dihitung berdasarkan seluruh target (target kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya)
sebagaimana tercantum dalam SKP dibandingkan dengan seluruh realisasinya ,
sedangkan CKP dihitung berdasarkan salah satu target yang berbasis 8SC dibandingkan
dengan realisasinya. Dengan demikian, NSKP tidak sarna dengan CKP.
6. Tata cara penghitungan NKO, CKP, dan NSKP agar berpedoman pada KMK
454/KMK.01/2011 , KMK 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai di
Lingkungan Kementerian Keuangan serta Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE47/MK.1/2014 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Tahun 2014 dan Penyusunan
Kontrak Kinerja Mulai Tahun 2015 di Lingkungan Kementerian Keuangan .
7. Masingmasing pegawai mendokumentasikan dokumen CKP tahun 2014 beserta data
dukung yang valid dalam rangka mempersiapkan audit kinerja oleh Itjen Kemenkeu .
8. Template perbaikan Kontrak Kinerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN tahun
2014 dapat diunduh di intranet perbendaharaan.
II.
PENYUSUNAN KONTRAK KINERJA TAHUN 2015
1. Kontrak Kinerja tahun 2015 ditambahkan dengan lembar Perjanjian Kinerja , sehingga
Kontrak Kinerja tahun 2015 terdiri dari:
a. Pernyataan kesanggupan.
b. Peta Strategi (bagi pemilik peta strategi).
c. Perjanjian Kinerja (bagi pemilik peta strategi).
d. Rincian Target Kinerja (Trajectory IKU) .
e. Inisiatif Strategis (bagi pemilik Peta Strategi).
f. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) .
D:\20 14\One\REALISASI\Q4\ND · Panduan Pengeio laan Kinerj a Bcrdasarkan Kmk 467-Updale 6 Jan.Docx
2. Dalam rangka memenuhi ketentuan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil, serta Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan PP Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, terdapat
penyesuaian sebagai berikut:
a. Kegiatan Tugas Jabatan pad a SKP tahun 2015 menggunakan kata kerja yang
berhubungan dengan IKU tersebut seperti membuat, menyusun, mewujudkan, dan
lainlain ..
Contoh :
Mewujudkan Nilai LK Kuasa BUN yang berkualitas
b. Penulisan kolom jabatan untuk pelaksana pad a lembar SKP diisi nomenklatur jabatan
pelaksana sebagaimana KMK Nomor 357/KMK.01/2011 tentang Peringkat Jabatan
bagi Pegawai Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan KMK Nomor 453/KMK.01/2013.
c. Aspek target dan realisasi yang ditetapkan untuk kegiatan tug as jabatan yang
menggunakan basis BSC disesuaikan dengan menempatkannya pad a kolom aspek
kuantitas/output.
3. Melakukan penandatanganan Kontrak Kinerja tahun 2015 paling lambat tanggal 30
Desember 2015 sebagaimana template yang distandarisasi Manajer Kinerja Organisasi
tingkat eselon I Kemenkeu serta melakukan input pada aplikasi e-performance paling
lambat tanggal 6 Maret 2015.
III.
PENILAIAN KINERJA TAHUN 2014 PADA APLIKASI EPERFORMANCE
1. Seluruh pegawai melakukan input Kontrak Kinerja tahun 2014 beserta seluruh capaian
berdasarkan data dukung yang valid .
2. Berdasarkan hasil perhitungan CKP dan NSKP secara manual, atasan langsung
melakukan input nilai CKP dan NSKP bawahannya pad a menu "Kontrak Kinerja bawahan".
セ
Pengelolaan Kinerja
セ
iセ@
PIIngaluran
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Klik untuk
input CKP
dan NSKP
bawahan
Kontrak Kinerja Bawahan
Menamp ilkan 2 ·26 d ar; 26
2C'14
Tid a k
0
€JPB.l . 1. ' 2Ct1
2014
na.,1<
0
l,PS .1.1,4/2:::1 4
ャセ
t
、 セ ォ@
0
1/\'iP B.2 .C(..J ,SnCl
R セQT@
Ai@ セZ@
0
2'
C crt Se-: 3.V30
UO
22
ゥ]A lNセikオ
B N ᄋ[ Aiセ@
23
"luI Cr :
St
24
5.up !l ro
イ ョZ
$
3j
pbN
G@ N Q NBZ
QRセ
Q@
ャ セ@
tG@
8
.
e;
jML@
Xセ
8 1r
X
セ@
8
25
SU ptr.::i
,
26
M :h. F!l hn.u r :!.
l IPS.1 .1.3 / 2t 14
ー。
エNQセiR
c
ャ 。
N@
2e,
t
、 。 セ@
0
20.1 ':
イZAセ
ケN@
0
Pergi ke h ala man : セ
D:120l410neIREALISASl\Q41ND-Panduan Pengelolaan Kinerja Berdasarkan Kmk 467-Updale 6 Jan Docx
「・ャ
オ ュョ
y[M
,
[2"' EI
セ@
N
イ@
セョャ」オエ@
X セ@
'>
3. Atasan langsung menginput CKP dan NSKP bawahan.
セ
\!!J
I,
Pengelolaan Kinerja
KE MENTER IAH KEUAHGAN RI
"l Perlllllw
Pi) IW
'""' Laporan
J
rrl Pangaluran
I
IKU Konlrak Kinef la Baw a hdft
Kont rilk Ki nerjil Bawa han
GN@ G ・ \B|。ューャセZ
inputCKP
dan NSKP
bawahan
: J""j hf
Qセ@
r,t.f
23
,セ@
セ U@
; .. イセG@
"
ijZセ
.. "
:. Sa::
セNZ@
Nil . , Ckp
。 Gャ@
x
0
1
N@
fa"'''''
fO
セイA@
.
セイA@
iEf r!
0
... c'r::
セ@
zeo h asil
0
N i la i Skp
セ@
2" -2f dan
._
ャ
セ@
..
Tn
..
セ・イウN
Q@ ォ セ@ l"Ialaman:
4.
Sebelurn nva
I
0
セ
セ@
0
> ゥeヲ
セ@
0
セ@
2
セ
II 8n
4. Seluruh pegawai mencetak Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) dan Nilai Presetasi Kerja
PNS (NPKP) sebagai berikut:
セI
W
Pengelolaan Kinerja
IKU
r
Parllaku
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Kontrak Kinerja Saya
IV.
PENYUSUNAN SURAT KEPUTUSAN NILAI KINERJA PEGAWAI (NKP) DAN NILAI
PRESTASI KERJA PNS (NPKP)TAHUN 2014
SEKRETARIAT OIT J ENIDIREKTORAT
1. Sub Manajer Kinerja Organisasi (SMKO)
a. Menghitung NKO pimpinan unit
b. Mengkoordinasikan perhitungan CKP para pegawai
c. Menyusun rekapitulasi CKP seluruh pegawai dan menyampaikannya kepada
SMKP.
2. Sub Manajer Kinerja Pegawai (SMKP )
a. Menghitung NKP berdasarkan data CKP dari SMKO dan Nilai Perilaku.
b. Mengkoordinasikan perhitungan NSKP para pegawai.
c. Menghitung NPKP para pegawai.
d. Memastikan bahwa seluruh pegawai telah memiliki NKP dan NPKP.
e. Menyusun konsep SK NKP dan NPKP.
D:\20 1410 neIREALIS AS IIQ4\ND.Panduan Pengelolaan Kinerja Berdasarkan Kmk 467·Update 6 Jan.Docx
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Yth.
Para Pimpinan Unit Eselon I
di lingkungan Kementerian Keuangan
SURAT EDARAN
NOMOR SE!
/MK.1/2014
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA TAHUN 2014
DAN PENYUSUNAN KONTRAK KINERJA MULAI TAHUN 2015
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
A.
Pendahuluan
Berkenaan dengan telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PermenPAN!RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 467/KMK.01/2014 tentang
Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan, maka dalam rangka memberikan
panduan implementasi, perlu disusun petunjuk teknis penilaian kinerja tahun 2014 dan
penyusunan kontrak kinerja mulai tahun 2015 di lingkungan Kementerian Keuangan.
B.
Maksud dan Tujuan
1. Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Menjembatani implementasi pengelolaan kinerja dalam masa peralihan KMK nomor
454/KMK.01/2011 ke KMK 467/KMK.01/2014.
C.
Ruang Lingkup
1. Tata cara Penghitungan Nilai Kinerja Organisasi (NKO), Capaian Kinerja Pegawai (CKP),
dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) Tahun 2014;
2. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan tata cara pengisian Penilaian SKP untuk periode
kontrak kinerja tahun 2014;
3. Kontrak kinerja dan tata cara pengisian Perjanjian Kinerja, SKP, dan Penilaian SKP untuk
periode Kontrak Kinerja mulai tahun 2015;
4. Penjelasan atas penilaian perilaku oleh pejabat pengganti dan penilaian perilaku terhadap
pegawai tugas belajar;
5. Tata cara pengisian aplikasi
tahun 2014.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!2!
D.
Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
4. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
PNS;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/KMK.01/2009 tentang Pengangkatan Pelaksana
Tugas dalam Jabatan Struktural di Lingkungan Departemen Keuangan;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011 sebagaimana telah diganti dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di
Lingkungan Kementerian Keuangan.
E.
Ketentuan Umum
1. Sehubungan dengan perubahan peraturan dari KMK Nomor 454/KMK.01/2011 menjadi
KMK Nomor 467/KMK.01/2014, penghitungan NKO dan CKP tahunan untuk periode
kontrak kinerja tahun 2014 adalah sebagai berikut:
2.
3.
4.
5.
a. NKO tahunan dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU pada akhir tahun berjalan
mengacu pada tata cara penghitungan KMK 467/KMK.01/2014;
b. CKP tahunan dihitung berdasarkan KMK 467/KMK.01/2014 apabila:
1) Pegawai tidak mutasi/promosi sepanjang tahun 2014; atau
2) Pegawai mengalami mutasi/promosi dan mulai bekerja di kantor yang baru sejak
tanggal 2 Oktober 2014.
c. CKP tahunan dihitung berdasarkan KMK 454/KMK.01/2011 dan KMK
467/KMK.01/2014 apabila pegawai mengalami mutasi/promosi dan mulai berkerja di
kantor yang baru sebelum 2 Oktober 2014.
Penghitungan NKO atau CKP tahunan mulai 1 Januari 2015 dilakukan sepenuhnya
berdasarkan tata cara sebagaimana diatur dalam KMK 467/KMK.01/2014.
Penghitungan NSKP dilakukan dengan mengacu pada Lampiran I.
Pengisian realisasi dalam lembar Penilaian SKP dilakukan berdasarkan tata cara
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini.
Dalam rangka memenuhi ketentuan PermenPAN!RB nomor 53 tahun 2014, bagi unit
pemilik peta strategi, Kontrak Kinerja mulai tahun 2015 ditambahkan dengan lembar
Perjanjian Kinerja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!3!
6. Kriteria penilaian perilaku mengacu pada tabel berikut ini:
F.
1
Amat Baik
91!100
Selalu mencerminkan setiap aspek perilaku
2
Baik
76!90
Pada umumnya mencerminkan setiap aspek perilaku
3
Cukup
61!75
Adakalanya mencerminkan setiap aspek perilaku
4
Sedang
51!60
Kurang mencerminkan setiap aspek perilaku
5
Kurang
50 ke bawah
Tidak pernah mencerminkan setiap aspek perilaku
Perjanjian Kinerja, Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Penilaian SKP
1. SKP dan pengisian lembar Penilaian SKP untuk periode kontrak kinerja tahun 2014:
a. Pejabat penilai yang berwenang menetapkan SKP dan Penilaian SKP adalah pejabat
definitif.
b. Penulisan kolom jabatan untuk pelaksana pada lembar SKP diisi nomenklatur jabatan
pelaksana sebagaimana ketentuan pada butir F.2.d.
Apabila jabatan PNS yang dinilai pada SKP tahun 2014 masih menyebut nomenklatur
“pelaksana”, maka bagi pegawai yang akan naik pangkat pada tahun 2015 dan/atau
2016, jabatan pada SKP tersebut disesuaikan dengan mencoret kata “pelaksana” dan
menggantinya dengan nomenklatur jabatan yang sesuai atau diberi tanda bintang (*)
dan diketik nama nomenklaturnya pada bagian bawah SKP.
c. Ketentuan pengisian lembar Penilaian SKP
1) Jangka Waktu Penilaian pada lembar penilaian sasaran SKP diisi sesuai kolom 2
dan 3 lampiran III.
2) Kegiatan Tugas Jabatan diisi kalimat IKU yang disesuaikan dengan diawali kata
kerja yang berhubungan dengan IKU!nya seperti menyusun, memproses,
menyiapkan, mewujudkan, melaksanakan, menyajikan, memeriksa, menetapkan,
dsb. Penyesuaian dilakukan dengan mencoret kata yang perlu dihilangkan lalu
menuliskan kata kerja yang ingin ditambahkan atau langsung menambahkan kata
kerja.
Contoh 1:
Tertulis pada SKP
: Jumlah publikasi hasil kajian
Penyesuaian pada lembar penilaian SKP : Menyusun Jumlah publikasi hasil
kajian
Contoh 2:
Tertulis pada SKP
: Rasio utang terhadap PDB
Penyesuaian pada lembar penilaian SKP : Mengendalikan rasio utang
terhadap PDB
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!4!
3) Aspek target dan realisasi yang ditetapkan untuk kegiatan tugas jabatan yang
menggunakan basis BSC disesuaikan dengan menempatkannya pada kolom
aspek kuantitas/output. Apabila aspek target berbasis BSC belum ditempatkan
pada kolom aspek kuantitas/output, maka disesuaikan dengan cara mencoret dan
menempatkannya pada aspek kuantitas/output.
Contoh:
Dalam lembar SKP tertulis:
SASARAN KERJA PEGAWAI
Persentase Realisasi
Pemenuhan Janji Respon
Layanan Konsultasi
Catatan: target IKU adalah 90%
!
4 frek
90%
12
bulan
!
Penyesuaian dalam lembar penilaian SKP menjadi:
PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI
Jangka Waktu Penilaian 1 Januari s.d. 31 Desember 2014
Memenuhi Persentase
Realisasi Pemenuhan Janji
Respon Layanan Konsultasi
!
4 frek 90%
100% 100
12
bulan
!
Pengisian kolom aspek target mengacu pada ketentuan pada butir F.2.f. di
bawah.
4) Apabila terdapat
Kontrak Kinerja, maka perubahan target ditunjukkan
pada lembar penilaian SKP dengan mencoret target yang lama lalu menuliskan
target yang baru, sebagaimana contoh pada butir F.1.c.3) di atas.
2. Kontrak Kinerja dan lembar Penilaian SKP mulai tahun 2015:
a. Kontrak Kinerja mulai tahun 2015 terdiri atas:
1) Pernyataan Kesanggupan;
2) Peta Strategi (bagi pemilik peta strategi);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!5!
3)
4)
5)
6)
Perjanjian Kinerja (bagi pemilik peta strategi);
Rincian Target Kinerja (
IKU);
Inisiatif Strategis (bagi pemilik peta strategi);
Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
b. Format Kontrak Kinerja adalah sebagaimana Lampiran II.
c. Pejabat penilai yang berwenang menetapkan SKP dan Penilaian SKP adalah pejabat
definitif.
d. Penulisan kolom jabatan untuk pelaksana pada lembar SKP diisi nomenklatur jabatan
pelaksana sebagaimana berikut:
1) Bagi PNS, diisi nomenklatur jabatan pelaksana sebagaimana diatur dalam KMK
Nomor 357/KMK.01/2011 tentang Peringkat Jabatan bagi Pegawai Pelaksana di
Lingkungan Kemenkeu sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
KMK Nomor 453/KMK.01/2013. Pengisian nomenklatur jabatan pelaksana
didasarkan pada nomenklatur sebagaimana yang tercantum dalam SK penetapan
jabatan dan peringkat terakhir bagi pelaksana yang bersangkutan.
Contoh:
Seorang pelaksana pada Subbagian Organisasi I A, Biro Organisasi dan
Ketatalaksanaan, peringkat jabatan terakhirnya adalah 8, maka pada kolom
jabatan diisi nomenklatur “Penyaji Data Organisasi I A Senior”.
2) Khusus bagi PNS di lingkungan Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai, diisi
nomenklatur jabatan pelaksana sebagaimana diatur dalam KMK Nomor
360/KMK.01/2011 tentang Peringkat Jabatan Pegawai Pelaksana di Lingkungan
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai DJBC. Pengisian nomenklatur jabatan
pelaksana didasarkan pada nomenklatur sebagaimana yang tercantum dalam SK
penetapan jabatan dan peringkat terakhir bagi pelaksana yang bersangkutan.
3) Bagi CPNS, diisi nomenklatur jabatan pelaksana sebagaimana berikut:
No.
Golongan/pendidikan pada
saat rekrutment CPNS
1.
III
(S1/S2)
2.
II
(D I dan D III)
Nomenklatur Jabatan
Analis Anggaran, Analis Pajak, Analis Bea dan
Cukai, Analis Aset Negara, Analis Fiskal, Penata
Keuangan,
Verifikator Anggaran, Verifikator Pajak, Verifikator
Bea dan Cukai, Verifikator Aset Negara, Verifikator
Keuangan, Administrator Persuratan, Mualim, Juru
Motor, Juru Mudi, Juru Minyak, Kelasi Kapal,
Operator X!Ray
Penggunaan nomenklatur jabatan pelaksana tersebut didasarkan pada formasi
yang diajukan oleh masing!masing unit eselon I pada saat rekrutment.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!6!
e. Kegiatan Tugas Jabatan dalam SKP hanya diisi dengan IKU sebagaimana tercantum
dalam Perjanjian Kinerja atau Rincian Target Kinerja yang kalimatnya disesuaikan
dengan diawali kata kerja yang berhubungan dengan IKU!nya seperti menyusun,
memproses, menyiapkan, mewujudkan, melaksanakan, menyajikan, memeriksa,
menetapkan dsb.
Dalam kolom Kegiatan Tugas Jabatan tidak perlu memuat Sasaran Strategis.
Contoh:
Nama IKU dalam Perjanjian Kinerja atau Rincian Target Kinerja:
“Jumlah publikasi hasil kajian”
Nama Kegiatan Tugas Jabatan:
“Memenuhi publikasi hasil kajian”
f.
Pengisian kolom aspek target dalam SKP diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kolom aspek target kuantitas/output, diisi dengan target IKU berbasis BSC sesuai
dengan target tahunan yang dimuat dalam lembar Rincian Target Kinerja
(
IKU);
2) Kolom aspek target kualitas, diisi dengan kualitas/mutu output atau mutu hasil kerja
dan ditetapkan nilai targetnya sebesar 100.
3) Kolom aspek target waktu, diisi dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan atau menghasilkan output, misalnya 1 bulan, 2
bulan, dst., dimana target maksimal adalah sejumlah bulan jangka waktu penilaian
SKP.
4) Kolom aspek target biaya, diisi apabila dapat diperhitungkan biaya untuk
menghasilkan output.
Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan waktu.
3. SKP dan pengisian lembar Penilaian SKP bagi pegawai mutasi/promosi atau berubah
nomenklatur jabatannya:
a. SKP dan penilaian SKP bagi pegawai mutasi/promosi adalah:
1) Jangka waktu penilaian SKP pada kantor/jabatan baru dimulai sejak tanggal 1
(satu) bulan berjalan dimana pegawai tersebut mulai bekerja hingga 31 Desember
tahun berjalan, sebagaimana dirinci pada kolom 3 lampiran III.
Contoh:
Pegawai menerima SK mutasi dengan TMT 15 Februari 2014 dari kantor A ke
kantor B dan mulai bekerja di kantor B sejak tanggal 10 Maret 2014.
Maka, Jangka waktu penilaian SKP yang dibuat pada kantor/jabatan baru adalah
1 Maret s.d. 31 Desember 2014.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!7!
2) Pengisian target pada SKP baru adalah sebagai berikut:
a) Aspek kuantitas/output diisi dengan target IKU berbasis BSC yang didasarkan
pada Rincian Target Kinerja (
IKU) untuk sisa periode triwulan yang
belum dijalani, sebagaimana dirinci pada kolom 4 lampiran III.
Contoh:
Pada contoh butir F.3.a.1) di atas, maka target IKU mencakup akumulasi
target triwulan II (Q2) s.d. triwulan IV (Q4).
b) Aspek kualitas diisi dengan kualitas/mutu output atau mutu hasil kerja dan
ditetapkan ditetapkan nilai targetnya sebesar 100.
c) Aspek waktu diisi dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau menghasilkan output, misalnya 1 bulan, 2 bulan, dst., dimana
target maksimal adalah sejumlah bulan jangka waktu penilaian SKP pada
kantor/jabatan baru sebagaimana diatur pada butir F.3.a.1) di atas.
d) Aspek biaya diisi apabila dapat diperhitungkan biaya untuk menghasilkan
output.
3) Ketentuan mengenai Jangka Waktu Penilaian SKP, pengisian target dan
perhitungan CKP serta NSKP lebih rinci adalah sebagaimana Lampiran III.
b. SKP dan penilaian SKP apabila pegawai berubah nomenklatur jabatannya adalah
1) Apabila perubahan nomenklatur jabatan tidak disertai dengan perubahan tugas,
fungsi dan uraian jabatan maka pegawai tidak perlu membuat SKP baru namun
isian kolom jabatan pada SKP disesuaikan dengan mencoret nomenklatur jabatan
yang lama dan menggantinya dengan nomenklatur jabatan yang sesuai atau
diberi tanda bintang (*) dan diketik nama nomenklaturnya pada bagian bawah
SKP.
2) Apabila perubahan nomenklatur jabatan disertai dengan perubahan tugas, fungsi
dan uraian jabatan maka SKP dan penilaian kinerja dilakukan sesuai ketentuan
pegawai mutasi/promosi sebagaimana di atur dalam KMK 467/KMK.01/2014 dan
butir F.3.a. Surat Edaran ini.
4.
Ketentuan Penilaian CKP dan SKP
a. Penilaian CKP dan SKP mempertimbangkan ketentuan
b. Pengisian realisasi dalam penghitungan SKP memperhatikan ketentuan berikut:
1) Realisasi aspek kuantitas
a) Apabila realisasi output dalam penilaian SKP melebihi target, maka penilaian
capaian SKP dapat lebih dari 120.
b) Untuk IKU dengan polarisasi
dan
, pengisian realisasi dalam
lembar Penilaian SKP menggunakan angka hasil konversi realisasi IKU, untuk
me!
kan polarisasi seluruh capaian kinerja sehingga selaras dengan
ketentuan PP nomor 46 tahun 2011.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!8!
c) Formulasi konversi adalah sebagai berikut:
i. IKU dengan Polarisasi
ii. IKU dengan Polarisasi
Realisasi > Target
Realisasi > Target
!
Rk
T
R
In!1
In+1
Ca
Cn
Cn!1
Cn+1
= Realisasi Hasil Konversi
= Target dalam SKP berdasarkan basis BSC
= Realisasi berdasarkan basis BSC
= Indeks capaian dibawahnya
= Indeks capaian diatasnya
= Capaian IKU = Realisasi/Target x 100
= Capaian
Apabila Realisasi > Target, maka
Cn = 100 – (Ca – 100)
note: Ca maksimum adalah 200
Apabila Realisasi < Target maka Cn = Ca
= Angka Capaian di bawah Cn
= Angka Capaian di atas Cn
Untuk mempermudah penghitungan konversi tersebut dapat menggunakan
aplikasi konversi berformat
yang diunduh dalam aplikasi
.
2) Realisasi aspek kualitas paling tinggi sebesar 100.
3) Realisasi aspek waktu diisi dengan maksimal jumlah bulan pelaksanaan kegiatan
tersebut.
4) Realisasi aspek biaya diisi dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output.
c. Penamaan IKU dengan polarisasi
dan
dalam kolom Kegiatan
Tugas Pokok Jabatan pada SKP dan lembar Penilaian SKP disesuaikan agar
polarisasinya bersifat
.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!9!
Contoh:
Nama IKU dalam Perjanjian Kinerja atau Rincian Target Kinerja:
“Rasio Utang Terhadap PDB” (dengan polarisasi
)
Nama Kegiatan Tugas Jabatan:
“Memenuhi konversi rasio utang terhadap PDB”
G.
Penilaian Perilaku bagi Pegawai Tugas Belajar
1. Penilaian perilaku bagi pegawai tugas belajar dilakukan oleh atasannya yaitu pejabat
penilai yang definitif;
2. Untuk bahan pertimbangan penilaian, pegawai tugas belajar menyampaikan
rekomendasi penilaian dari dosen/pengajar/kepala perwakilan di perguruan
tinggi/sekolah/kantor perwakilan RI kepada pejabat penilai;
3. Penilaian perilaku dilakukan dengan memberikan nilai pada aspek orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama sesuai dengan formulir Penilaian Prestasi
Kerja PNS;
4. Pemberian nilai pada Penilaian Prestasi Kerja PNS mengacu pada kriteria penilaian
perilaku sesuai tabel 2.9. Kriteria Penilaian Perilaku Pegawai Tugas Belajar KMK Nomor
467/KMK.01/2014;
H.
Penetapan Penilaian Prestasi Kerja PNS
1. Pejabat yang berhak menetapkan formulir Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah pejabat
penilai yang definitif.
2. Pejabat penilai adalah atasan langsung PNS yang dinilai, dengan ketentuan paling
rendah pejabat struktural eselon V atau pejabat lain yang ditentukan.
3. Apabila terdapat kekosongan atasan langsung maka pejabat yang berwenang
menetapkan formulir Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah atasan dari atasan langsung
atau pejabat yang lebih tinggi secara berjenjang.
4. Dalam menetapkan penilaian perilaku dan formulir Penilaian Prestasi Kerja PNS, pejabat
penilai dapat menggunakan masukan penilaian dari pejabat pengganti atau pejabat yang
ditunjuk, rekan kerja (
, dan bawahan melalui aplikasi
.
I.
Pengisian Aplikasi
Pengisian
untuk periode kontrak kinerja tahun 2014 dilakukan dengan cara:
1. Menginput kontrak kinerja;
2. Menginput hasil akhir penghitungan CKP dan NSKP tahun 2014 yang telah terlebih dahulu
dihitung secara manual menggunakan aplikasi konversi berformat
yang dapat
diunduh dari aplikasi
;
3. Mengisi kuesioner Penilaian Perilaku;
4. Nilai Kinerja Pegawai dan Nilai Prestasi Kerja PNS diperoleh secara otomatis oleh sistem
aplikasi
.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!10!
J.
Ketentuan Penalti
Dalam rangka penyesuaian aplikasi e!performance dan untuk memperluas kesadaran pegawai
terhadap ketentuan penalti maka pemberlakuan penalti sebagai pengurang Nilai Kinerja
Pegawai mulai berlaku efektif pada periode penilaian perilaku semester I tahun 2015.
K.
Penutup
1. Untuk kelancaran penilaian prestasi kerja PNS, para pimpinan unit dalam melakukan
perpindahan pegawai agar memperhatikan periode penyusunan dan penilaian SKP.
2. Para Manajer Kinerja Pegawai dan Manajer Kinerja Organisasi agar memberitahukan isi
Surat Edaran ini kepada seluruh pegawai di lingkungan unit eselon I masing!masing;
3. Para Manajer Kinerja Pegawai dan Manajer Kinerja Organisasi agar memantau
pelaksanaan Surat Edaran ini.
Demikian kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Tembusan:
1.
Menteri Keuangan;
2.
Wakil Menteri Keuangan;
3.
Para Staf Ahli Menteri Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor:
Tentang Petunjuk
Teknis Penilaian Kinerja Tahun 2014 dan
Penyusunan Kontrak Kinerja Tahun 2015
di Lingkungan Kementerian Keuangan
"
# $
%
&' " (
) %
)
%"
&*
&
A. Penghitungan NKO dan CKP Tahun 2014
1. Penghitungan NKO Tahun 2014
a. NKO tahunan dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU pada akhir tahun berjalan
mengacu pada tata cara penghitungan KMK 467/KMK.01/2014.
b. IKU dengan kombinasi
yang sudah ditetapkan pada periode kontrak kinerja
tahun 2014 tetap dapat diperhitungkan sebagai NKO sampai dengan akhir periode
2014 dan diberikan bobot 9%.
2. Penghitungan CKP tahunan pegawai:
a. CKP tahunan dihitung berdasarkan KMK 467/KMK.01/2014 :
1) Pegawai tidak mutasi/promosi sepanjang tahun 2014; atau
2) Pegawai mengalami mutasi/promosi dan mulai bekerja di kantor yang baru sejak
tanggal 2 Oktober 2014.
Contoh 1:
Seorang pegawai mulai bekerja pada tanggal 10 April dan tidak mutasi/promosi sepanjang
tahun 2014, dengan rincian target IKU sebagai berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
*
*
TLK
Average
Sum
+,
!
!
!
+20
20
5
+.
30
30
15
* +.
30
25
20
+/
40
40
10
#$
40
30
30
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!12!
Realisasi IKU pegawai tersebut adalah:
1a!CP
2a!C
3a!N
+20
20
10
+.
20
30
20
* +.
20
25
30
+/
30
25
10
#$
30
25
40
Penghitungan CKP tahunan adalah:
#$ -0,/
1a!CP
40
30
2a!C
3a!N
30
30
25
40
1
75
14%
(Proxy!
Moderate)
83,33
9%
120
9%
"
/34
1
21
43,74%
28,13%
28,13%
# $
75 x 43,74 = 32,81
83,33 x 28,13 = 23,44
120 x 28,13 =33,75
32,81+23,44+33,75 = 50
b. Penghitungan CKP tahunan menggunakan KMK 454/KMK.01/2011 dan KMK
467/KMK.01/2014 apabila:
Pegawai mengalami mutasi/promosi dan mulai berkerja di kantor yang baru sebelum 2
Oktober 2014.
Formula penghitungan CKP tahunan:
Penghitungan CKP 454 jika pada periode Januari s.d. September terdapat mutasi:
m1
m2
=
=
M
n1
n2
N
=
=
=
=
kurun waktu pelaksanaan CKP 454 (dalam satuan bulan)
kurun waktu pelaksanaan CKP 467 setelah dikurangi periode
(dalam satuan bulan)
m1 + m2
Kurun waktu pelaksanaan KK1 (dalam satuan bulan)
Kurun waktu pelaksanaan KK2 (dalam satuan bulan)
n1 + n2
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!13!
$
CKP 1
CKP 2
CKP 454
=
=
=
CKP 467
=
2$
( 2
CKP dari Kontrak Kinerja 1
CKP dari Kontrak Kinerja 2
CKP yang didasarkan pada tata cara penghitungan KMK
454/KMK.01/2011, dan tidak diatur secara spesifik batas waktu (
penghitungan target, realisasi, dan capaian untuk pegawai mutasi/promosi
CKP yang didasarkan pada tata cara penghitungan berdasarkan KMK
467/KMK.01/2014, dan sudah berlaku ketentuan
untuk
penghitungan target, realisasi, dan capaian untuk pegawai mutasi/promosi
!
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!14!
Contoh 2:
Menggunakan ilustrasi gambar 1, pegawai mutasi/promosi dan mulai bekerja pada tanggal
15 Mei tahun 2014 di kantor/jabatan baru.
Penghitungan CKP pada kantor/jabatan lama dilakukan berdasarkan KMK
454/KMK.01/2011
CKP pada kantor/jabatan lama dihitung dengan target dan realisasi IKU, dengan alternatif
penghitungan:
1. Apabila target dan realisasi IKU dapat dihitung sampai dengan hari terakhir pegawai
bekerja pada kantor/jabatan lama, maka CKP!nya dihitung dengan menggunakan
target dan realisasi IKU dari 1 Januari s.d. 14 Mei;
2. Apabila target dan realisasi IKU tidak dapat dihitung sampai dengan hari terakhir
pegawai bekerja pada kantor/jabatan lama, namun dapat dihitung secara bulanan,
maka CKP!nya dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU dari 1 Januari s.d. 30
April;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!15!
3. Apabila target dan realisasi IKU tidak dapat dihitung dengan menggunakan alternatif 1
dan 2, maka CKP!nya dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU hingga triwulan
terakhir pegawai bekerja di kantor lama atau dari 1 Januari sampai dengan 31 Maret.
Asumsi, pada contoh 2 di atas, alternatif 1 adalah yang paling tepat untuk menghitung CKP
tersebut. Target dan realisasi IKU pegawai tersebut dari 1 Januari s.d. 14 Mei 2014 adalah
sebagaimana tabel berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
10
15
20
10
15
20
Sehingga penghitungan CKP pada kantor/jabatan lama adalah:
1
1a!
CP
10
10
100
2a!C
15
15
100
3a!N
20
20
100
max
Cascading
1
21
13%
(Proxy!
Moderate)
Non!
cascading
Bobot
rata!rata
Non!
max
cascading
CKP pada kantor/jabatan lama
max
1
6
1
100%
70%
70
50%
30%
15
50%
30%
15
100
Pegawai tersebut menandatangani kontrak kinerja komplemen pada kantor/jabatan yang
baru dengan rincian sisa target IKU sebagai berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
*
*
TLK
Average
Sum
Penghitungan CKP
467/KMK.01/2014)
+,
!
!
!
pada
+10
10
10
kantor/jabatan
* +10
10
10
baru
+.
20
30
10
* +.
20
20
20
dilakukan
+/
30
20
10
berdasarkan
#$
30
20
30
KMK
CKP pada kantor/jabatan baru dihitung berdasarkan target dan realisasi IKU sejak hari
mulai bekerja pada kantor/jabatan baru s.d. 31 Desember 2014.
Realisasi IKU sejak tanggal 15 Mei s.d. 31 Desember 2014 adalah sebagaimana tabel
berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
*) blankspot
+-7
10
10
10
+.
25
20
20
+/
30
30
10
30
20
40
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!16!
Penetapan sisa target setelah memperhitungkan blankspot
*
*
++.
+/
1a!CP
TLK
10*
20**
2a!C
Average
Blankspot
30
20
3a!N
Sum
10
10
1)
2)
3)
Target tahunan= target Q4
*) Target KK Q3!Realisasi Q2=20!10=10
**) Target KK Q4!Realisasi Q2=30!10=20
Target tahunan=(target Q3+target Q4)/2=(30+20)/2=25
Target tahunan= target Q3+target Q4=10+10=20
Penetapan realisasi setelah memperhitungkan blankspot
*
*
++.
+/
1a!CP
TLK
15*
20**
2a!C
Average
Blankspot
20
30
3a!N
Sum
20
10
1)
2)
3)
#$
201)
252)
203)
#$
201)
252)
303)
Realisasi tahunan= realisasi Q4
*) Realisasi KK Q3!Realisasi Q2=25!10=15
**) Realisasi KK Q4!Realisasi Q2=30!10=20
Realisasi tahunan=(realisasi Q3+realisasi Q4)/2=(20+30)/2=25
Realisasi tahunan= realisasi Q3+realisasi Q4=20+10=30
Sehingga penghitungan CKP pada kantor/jabatan baru:
1
1a!CP
20
20
100
2a!C
3a!N
25
20
25
30
100
120
14%
(Proxy!Moderate)
9%
9%
Maka,
m1 = 4 bulan (Januari s.d. April)
m2 = 6 bulan (Juli s.d. Desember)
CKP Tahunan = (4/10 x 100) + (6/10 x 105,63)
CKP Tahunan = 40 + 63,38
CKP Tahunan = 103,38
B. Penghitungan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP)
1. Pejabat/Pegawai hanya memiliki satu SKP
1
21
43,74%
28,13%
28,13%
"
/34
100*43,74 = 43,74
100*28,13 = 28,13
120*28,13 = 33,76
43,74+28,13+33,76
= 105,63
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!17!
Nilai capaian SKP merupakan rata!rata dari 4 (empat) aspek target dengan formula:
Penilaian aspek kuantitas :
Penilaian aspek kualitas :
91 ! 100
76!90
61 !75
51 ! 60
50 ke bawah
Hasil kerja sempurna, dan pelayanan di atas tidak ada kesalahan,
tidak ada revisi, standar yang ditentukan dan lain!lain.
Hasil kerja mempunyai I (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, tidak
ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang
telah ditentukan dan lain!lain.
Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil,
dan tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup
memenuhi standar yang ditentukan dan lain!lain.
Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi
standar yang ditentukan dan lain!lain.
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah
standar yang ditentukan dan lain!lain.
Sumber: Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS
Penilaian aspek waktu
Jika kegiatan tidak dilakukan atau realisasi 0 :
Jika tingkat efisiensi ≤ 24% :
Jika tingkat efisiensi > 24% :
Rumus perhitungan tingkat efisiensi :
Catatan: RW : Realisasi Waktu; TW : Target Waktu
Penilaian aspek biaya
Jika kegiatan tidak dilakukan atau realisasi 0 :
Jika tingkat efisiensi ≤ 24% :
Jika tingkat efisiensi > 24% :
Rumus perhitungan tingkat efisiensi :
Catatan: RB : Realisasi Biaya; TB : Target Biaya
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!18!
"
#!
Seorang pegawai menandatangani KK pada tanggal 28 Januari dengan rincian target IKU
sebagai berikut:
1a!CP
2a!C
3a!N
*
*
TLK
Average
Sum
+,
10
15
20
+20
20
5
* +20
17,5
30
+.
30
30
15
* +.
30
21,67
40
Realisasi IKU pegawai tersebut adalah:
+,
+* ++.
* +.
1a!CP
10
20
20
20
20
2a!C
15
20
17,5
25
20
3a!N
20
5
30
5
30
Catatan: target dan realisasi IKU di atas sudah di!
+/
30
20
20
kan
#$
30
20
50
+/
40
20
10
#$
40
21,25
50
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!19!
Maka, penilaian SKP adalah:
)
Jangka Waktu Penilaian: 1 Januari s.d 31 Desember 2014 (a)
$
$
1
1
1
2
3
2
1a!CP
2a!C
3a!N
$
21 #
*
<
a. Tugas Tambahan
b. Kreativitas
3
!
!
!
$ ($
4
40
21,25
50
$
$$
5
100
100
100
:$
12
12
12
;
%
$
(&
6
Bulan
Bulan
Bulan
7
!
!
!
8
!
!
!
$
$ ($
9
30
20
50
$$
10
100
100
100
:$
9
10
12
11
Bulan
Bulan
Bulan
;
%
(&
12
!
!
!
8
# $
%1&
13
250
286.78
276
!
!
" (
Keterangan:
Jangka waktu penilaian diisi sesuai kolom 2 dan 3 Lampiran III SE ini.
Kolom penghitungan diisi sesuai total penilaian seluruh aspek target
Kolom nilai capaian SKP diisi sesuai formula
Pengisian kolom penghitungan dan nilai capaian SKP dapat menggunakan file aplikasi konversi berformat
yang dapat diunduh dalam aplikasi
" (
%9&
14
83,33
95,60
92
!
!
50'.,
%
:&
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!20!
2. Pejabat/Pegawai memiliki lebih dari satu SKP
n = jumlah SKP
"
#!
Seorang pegawai mutasi pada tanggal 15 Mei tahun 2014.
Adapun target dan realisasi pada kantor lama adalah:
+,
1a!CP
2a!C
3a!N
10
15
20
10
15
20
Di kantor baru, pegawai tersebut menandatangani kontrak kinerja
sisa target IKU sebagai berikut:
*
*
+,
+* ++.
TLK
1a!CP
!
10
10
20
Average
2a!C
!
10
10
30
Sum
3a!N
!
10
10
10
komplemen dengan rincian
* +.
20
20
20
+/
30
20
10
#$
30
20
30
Realisasi IKU sejak tanggal 15 Mei s.d. 30 September 2014 di kantor baru adalah:
++.
* +.
+/
1a!CP
2a!C
3a!N
10
10
10
12
20
25
20
30
10
15
20
25
20
20
20
15
20
50
30
20
10
30
30
30
30
20
30
30
30
30
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!21!
Penilaian SKP di kantor lama (SKP 1) adalah:
)
Jangka Waktu Penilaian: 1 Januari s.d 30 April 2014
$
$
1
1
1
2
3
2
1a!CP
2a!C
3a!N
$
21 #
*
<
a. Tugas Tambahan
b. Kreativitas
3
!
!
!
$
$ ($
4
10
15
20
$$
5
100
100
100
:$
;
%
6
12 4
12 4
12 4
(&
7
!
!
!
Bulan
Bulan
Bulan
" (
$
8
!
!
!
$
$ ($
9
10
15
20
$$
10
100
100
100
:$
4
3
4
11
Bulan
Bulan
Bulan
8
;
%
(&
12
!
!
!
# $
" (
13
276
275
276
14
92
91.67
92
!
!
!
!
5, =5
%
:&
Keterangan:
Jangka waktu penilaian diisi sejak tanggal 1 Januari hingga akhir bulan sebelum pegawai tersebut pindah ke kantor baru (isi sesuai kolom 2 dan 3 Lampiran III
SE ini).
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!22!
Penilaian SKP di kantor baru (SKP 2) adalah:
)
Jangka Waktu Penilaian: 1 Mei s.d 31 Desember 2014
$
$
1
1
1
2
3
2
1a!CP
2a!C
3a!N
$
21 #
*
<
a. Tugas Tambahan
b. Kreativitas
3
!
!
!
$
$ ($
4
30
20
30
$$
5
100
100
100
:$
;
%
6
8
8
8
(&
7
!
!
!
Bulan
Bulan
Bulan
$
8
!
!
!
$
$ ($
9
30
30
30
$$
10
100
100
100
" (
:$
8
8
7
11
Bulan
Bulan
Bulan
8
;
%
(&
12
!
!
!
# $
" (
13
276
326
288,50
14
92
108,67
96,17
!
!
!
!
5='5/
%
:&
Keterangan:
Jangka waktu penilaian diisi sejak tanggal 1 Mei hingga akhir tahun (isi sesuai kolom 2 dan 3 Lampiran III SE ini).
Maka, NSKP tahunan adalah:
NSKP tahunan :
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!23!
Lampiran II
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor:
Tentang Petunjuk
Teknis Penilaian Kinerja Tahun 2014 dan
Penyusunan Kontrak Kinerja Tahun 2015
di Lingkungan Kementerian Keuangan
>
! "
$
?
#
!
#
$
!
%"&"$
"
"
-0,@
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!24!
'())
#
*
!
*
$
%+
!
*
'
'
&
'
'
%+
"
"
,"$ *
"
!
&
%"&"$
!
$
&
&
&
&
"
%
(
(
(
(
)
)!
)
)!
*
*
*
*
(
(
(
(
)
)!
)
)!
.
!
+ )
(,-
*
-
,
)
&
&(,
,
)
&
&(,
"
*
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!25!
/
*,
!!+
!! ,
01
&
&
0'
!% 1
02
, 02
% !! 1
( )
( )!
% !! '
&
&
( )
( )!
% !! 2
&
&
( )
( )!
,
,&' .
&
&(,
03
4
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!26!
!
5!
$
*
,"$ *
"
%
-
" " "6 !
!
%"&"$
"
+
*%
"
"*,
& $
7
,
,&' .
&
&(,
Keterangan:
Nama jabatan pemilik Kontrak Kinerja
Nama Unit Eselon I
Tahun Kontrak Kinerja (Y)
Tempat dan tanggal penandatanganan Kontrak Kinerja
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!27!
!
*
8
9
*
&
!
&(,
$
%
,
1
2
3
)
:
!
94
/0
8
!
&(,
$
,
%
2
3
)
/0
$
%
3
4
9
1
!+
9
!+
:
&
!
;
&
!
*
7 "
&
&
&
&
&
,
,
&
&(,
,&' .
&
&(,
8
4
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
!28!
Lampiran III
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor:
Tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Kinerja Tahun 2014 dan Penyusunan Kontrak Kinerja
Tahun 2015 di Lingkungan Kementerian Keuangan
$
A
:
Tanggal mulai kerja di kantor
baru (X)
(1)
:$
B*
2
21
Jangka Waktu Penilaian pada
lembar Penilaian SKP
SKP1
SKP2
(2)
(3)
C
Target maksimal
Aspek Waktu
pada SKP2
(4)
1 Januari ≤ X ≤ 31 Januari
!
1 Jan!31 Des
12 bln
1 Februari ≤ X ≤ 28/29 Februari
1 Jan!31 Jan
1 Feb!31 Des
11 bln
1 Maret ≤ X ≤ 14/15 Maret
1 Jan!28/29 Feb *)
1 Mar!31 Des
10 bln
15/16 Maret ≤ X ≤ 31 Maret
1 Jan!28/29 Feb **)
1 Mar!31 Des
10 bln
1 April ≤ X ≤ 17 April
1 Jan!31 Mar
1 Apr!31 Des
9 bln
18 April ≤ X ≤ 30 April
1 Jan!31 Mar
1 Apr!31 Des
9 bln
1 Mei ≤ X ≤ 31 Mei
1 Jan!30 Apr
1 Mei!31 Des
8 bln
# $