KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas
nirlaba.
Pihak pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai:
 Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemempuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut
 Cara manager melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari kinerjanya.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang utama untuk entitas nirlaba:
1. dapat dipahami,
2. relevan,
3. materialitas,
4. keandalan,
5. substansi mengungguli bentuk,
6. pertimbangan sehat,
7. kelengkapan,
8. dapat dibandingkan,
9. tepat waktu, dan
10. keseimbangan antara biaya dan manfaat.


PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
Organisasi Nirlaba merupakan badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Tujuan:
PSAK 45 bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dengan adanya
pedoman pelaporan, diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah
dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.
Ruang Lingkup:
Karakteristik entitas nirlaba sesuai PSAK 45 sebagai berikut:
 Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak
memngharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan
jumlah sumber daya yang diberikan.
 Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, maka jumlahnya
tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
 Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan atau ditebus kembali,

atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya
entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.

Laporan Keuangan:
Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk
menyajikan informasi mengenai:
 Jumlah dan sifat asset, liabilitas, dan asset neto entitas nirlaba.
 Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat asset neto
 Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan
hubungan antar keduanya
 Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan
melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh terhadap likuiditasnya
 Usaha jasa entitas nirlaba.
Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan informasi dalam laporan
keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan keuangan yang lain.
Jenis laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan aktivitas
3. Laporan arus kas
4. Catatan atas laporan keuangan
Laporan Posisi Keuangan
Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk mengediakan informasi mengenai aset,
liabilitas dan aset neto serta informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada

waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama
pengungkapan, dan informasi dalam laporan keuangan lain dapat membantu pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain untuk
menilai:
 Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan
 Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendanaan eksternal.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas
Laporan posisi keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi
yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan
liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang
memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen.
Contoh pengelompokkan aset:
1. Kas dan bank
2. Piutang
3. Persedian
4. Beban dibayar dimuka
5. Uang muka
6. Bangunan
7. Peralatan kantor

8. Komputer

Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:
1. Aset disajikan berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh
tempo
2. Aset dikelompokkan ke dalam lancar dan tidak lancar, serta libabilitas ke dalam jangka
pendek dan jangka panjang
3. Mengungkapkan infomasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo likuiditas,
termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam catatan atas laporan keuangan.
contoh Laporan Posisi Keuangan sesuai dengan PSAK 45 adalah sebagai berikut:

Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi
dan pristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto; hubungan antar transakasi dan
pristiwa lain; dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program
atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi
dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur dan pihak lain untuk mengevaluasi


kinerja dalam suatu periode; menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan entitas nirlaba
dan memberikan jasa; dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi mengenai beban
menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas
pendukung. Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu pemberi sumber daya
yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain dalam
menilai pemberian jasa dan penggunaan sumber daya. Disamping penyajian klasifikasi beban
secara fungsional, entitas nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai
beban menurut sifatnya. Misalnya, gaji, sewa, listrik, bunga, dan penyusutan.
Pembatasan atas dana, teridiri dari:
 Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh
penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi
diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi
lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.
 Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang
yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode
tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
 Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu
oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.
 Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk

tujuan tertentu oleh penyumbang.

Format Laporan Aktivitas sesuai PSAK 45 adalah sebagai berikut:

Laporan Arus Kas:
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran arus kas dalam satu periode.
Laporan arus kas terdiri dari:
1. Aktivitas operasi
2. Aktivitas investasi
3. Aktivitas pendanaan
Contoh format Laporan Arus Kas sesuai PSAK 45:

HUBUNGAN PSAK 45 DENGAN PSAK ETAP
Secara umum, PSAK 45 hanya mengatur format pelaporan keuangan entitas nirlaba.
Sedangkan untuk pengaturan atas pengakuan, penyajian, dan pengungkan atas akun-akun
dalam laporan keuangan mengikuti SAK Umum atau SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP).
Entitas memiliki akuntabilitas public signifikan jika:
 Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau dalam proses pengajuan pernyataan

pendaftaran pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek
 Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat