Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keberlakuan Undang–Undang Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Pembantu Rumah Tangga (PRT) T1 312006042 BAB IV
66
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:
1. Dari sisi Gramatikal unsur Perjanjian Kerja antara PRT dengan
Pemberi Kerja telah memenuhi unsur perjanjian kerja yang di atur
dalam UU Ketenagakerjaan, yakni yg berkaitan dengan rumusan
Pekerja, Pemberi Kerja, Upah dan Hubungan Kerja. Dengan demikian
semestinya hubungan kerja antara PRT dengan Pemberi kerja
mestinya dapat dinaungi dengan UU Ketenagakerjaan.
2. Hubungan Kerja antara PRT dengan Pemberi Kerja termasuk
hubungan kerja dengan jangka waktu tertentu (PKWT). Hal ini dapat
dilihat dari unsur-unsur dalam perjanjian kerja yang dilakukan oleh
PRT dengan Pemberi kerja, yaitu:
a. Sifat atau kegiatan pekerjaan PRT dapat diselesaikan dalam
waktu tertentu.
b. Pekerjaan yang dilakukan dapat diselesaikan dalam waktu
yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun.
c. Jenis pekerjaan yang dilakukan tidak bersifat tetap
67
B. SARAN
Saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini
adalah:
1. Perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai Undang Undang
Ketenagakerjaan berkaitan dengan istilah pemberi kerja, sehingga
konsisten dengan makna pasal-pasal dalam Undang Undang
Ketengakerjaan.
2. Untuk melindungi kebutuhan Pemberi Kerja dan PRT yang belum
terpenuhi oleh UU Ketenagakerjaan, Pemerintah Daerah sebaiknya
mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur khusus tentang PRT.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:
1. Dari sisi Gramatikal unsur Perjanjian Kerja antara PRT dengan
Pemberi Kerja telah memenuhi unsur perjanjian kerja yang di atur
dalam UU Ketenagakerjaan, yakni yg berkaitan dengan rumusan
Pekerja, Pemberi Kerja, Upah dan Hubungan Kerja. Dengan demikian
semestinya hubungan kerja antara PRT dengan Pemberi kerja
mestinya dapat dinaungi dengan UU Ketenagakerjaan.
2. Hubungan Kerja antara PRT dengan Pemberi Kerja termasuk
hubungan kerja dengan jangka waktu tertentu (PKWT). Hal ini dapat
dilihat dari unsur-unsur dalam perjanjian kerja yang dilakukan oleh
PRT dengan Pemberi kerja, yaitu:
a. Sifat atau kegiatan pekerjaan PRT dapat diselesaikan dalam
waktu tertentu.
b. Pekerjaan yang dilakukan dapat diselesaikan dalam waktu
yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun.
c. Jenis pekerjaan yang dilakukan tidak bersifat tetap
67
B. SARAN
Saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini
adalah:
1. Perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai Undang Undang
Ketenagakerjaan berkaitan dengan istilah pemberi kerja, sehingga
konsisten dengan makna pasal-pasal dalam Undang Undang
Ketengakerjaan.
2. Untuk melindungi kebutuhan Pemberi Kerja dan PRT yang belum
terpenuhi oleh UU Ketenagakerjaan, Pemerintah Daerah sebaiknya
mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur khusus tentang PRT.