menganalisis butir soal
MENGANALISIS BUT
IR
SOAL
(2)
4 CARA MENILAI TES
1. Meneliti secara jujur soal-soal yang sudah disusun
2. Mengadakan analisis soal (item analysis)
3. Mengadakan checking validitas
4. Mengadakan checking reliabilitas
(3)
1. MENELITI SECARA JUJUR SOAL YG SUDAH
DISUSUN
a. Apakah banyaknya soal untuk tiap topik sudah seimbang?
b. Apakah semua soal menanyakan bahan yang telah diajarkan?
c. Apakah soal yang kita susun tidak merupakan pertanyaan yang membingungkan (dapat disalahtafsirkan)?
d. Apakah soal itu tidak sukar untuk dimengerti?
(4)
2. ANALISIS SOAL
Suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi khusus terhadap butir tes yang kita susun.
(5)
ANALISIS SOAL
•
MANFAATNYA :1.
1. MEMBANTU KITA MENGIDENTIFIKASI SOAL-SOAL YANG JELEK2.
2. MEMPEROLEH INFORMASI YANG AKAN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK3.
MENYEMPURNAKAN SOAL-SOAL UNTUK KEPENTINGAN LEBIH LANJUT4.
3. MEMPEROLEH GAMBARAN SECARA SELINTAS TENTANG KEADAAN YANG KITA(6)
3. CHECKING VALIDITAS
Validitas Kurikuler (content validity)
Merumuskan tujuan setiap bagian pelajaran secara khusus sehingga
setiap soal dapat dijodohkan dengan setiap tujuan khusus tersebut.
Tes yg tidak punya validitas kurikuler / kecil validitas JIKA salah
(7)
4. CHECKING RELIABILITAS
Reliabilitas tinggi = soal punya daya pembeda yang
(8)
ANALISIS BUTIR SOAL
(ITEM ANALISIS)
(9)
TARAF KESUKARAN
Soal yang baik : tidak terlalu mudah / tidak terlalu sukar.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal : indeks
kesukaran (P = Proporsi)
0,0 1,0 sukar mudah Contoh : soal dengan P = 0,70 lebih mudah P = 0,20 soal dengan P = 0,30 lebih sukar P = 0,80
(10)
RUMUS
P= indeks kesukaran
B= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes
P = B/JS
Soal dengan P 0,00 – 0,30 = soal sukar Soal dengan P 0,30 – 0,70 = soal sedang Soal dengan P 0,70 – 1,00 = soal mudah
(11)
Misalnya jumlah siswa peserta tes dalam suatu kelas ada 40 orang. Dari 40 orang siswa tersebut 12 orang yang dapat
mengerjakan soal nomor 1 dengan betul. Maka indeks kesukarannya adalah :
P = B/JS = 12/40 = 0,30
(12)
siswa Nomor Soal Skor siswa
1 2 3 4 5 6 7 8
A 1 1 0 0 1 1 1 0 5
B 0 1 1 0 0 1 0 1 4
C 1 1 1 1 1 0 1 1 7
D 1 1 0 0 1 0 0 0 4
E 1 1 1 0 1 0 1 1 6
Jumlah 4 5 3 1 4 2 3 3
Latihan soal : Ada 5 orang dengan nama kode A s.d. E yang diajarkan tes terdiri dari 8 soal. Jawaban tesnya dianalisis dan jawaban tertera seperti berikut ini. (1 = jawaban betul ; 0 = jawaban salah)
(13)
Daya Pembeda
Adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yg
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Daya pembeda = D
- 1,00 0,00 1,00
(14)
Cara Menentukan daya pembeda (D)
• Perlu dibedakan dua kelompok kecil (kurang dari 100) Contoh : SISWA SKOR A 9 B 8 C 7 D 7 E 6 F 5 G 5 H 4 I 4 J 3 KELOMPOK ATAS (JA) KELOMPOK BAWAH (JB)
(15)
Untuk kelompok besar ( >100 )
(16)
RUMUS
D = BA/JA – BB/JB = PA - PB
Keterangan :
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya kelompok atas yg menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA = BA/JA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = BB/JB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
D = 0,00 – 0,20 ; JELEK D = 0,20 – 0,40 ; CUKUP D = 0,40 -0,70 ;BAIK
D = 0,70 – 1,00 ; BAIK SEKALI D = NEGATIF ; SEMUA TIDAK BAIK
(1)
Misalnya jumlah siswa peserta tes dalam
suatu kelas ada 40 orang. Dari 40 orang
siswa tersebut 12 orang yang dapat
mengerjakan soal nomor 1 dengan betul.
Maka indeks kesukarannya adalah :
P = B/JS
= 12/40
= 0,30
(2)
siswa Nomor Soal Skor siswa
1 2 3 4 5 6 7 8
A 1 1 0 0 1 1 1 0 5
B 0 1 1 0 0 1 0 1 4
C 1 1 1 1 1 0 1 1 7
D 1 1 0 0 1 0 0 0 4
E 1 1 1 0 1 0 1 1 6
Jumlah 4 5 3 1 4 2 3 3
Latihan soal : Ada 5 orang dengan nama kode A s.d. E yang diajarkan tes terdiri dari 8 soal. Jawaban tesnya dianalisis dan jawaban tertera seperti berikut ini. (1 = jawaban betul ; 0 = jawaban salah)
(3)
Daya Pembeda
Adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yg
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Daya pembeda = D
- 1,00 0,00 1,00
(4)
Cara Menentukan daya pembeda (D)
•
Perlu dibedakan dua kelompok kecil (kurang dari 100)
Contoh :
SISWA
SKOR
A
9
B
8
C
7
D
7
E
6
F
5
G
5
H
4
I
4
J
3
KELOMPOK ATAS (JA) KELOMPOK BAWAH (JB)(5)
Untuk kelompok besar ( >100 )
(6)
RUMUS
D = BA/JA – BB/JB = PA - PB
Keterangan :J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya kelompok atas yg menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA = BA/JA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = BB/JB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
D = 0,00 – 0,20 ; JELEK D = 0,20 – 0,40 ; CUKUP D = 0,40 -0,70 ;BAIK
D = 0,70 – 1,00 ; BAIK SEKALI D = NEGATIF ; SEMUA TIDAK BAIK