STUDI ANATOMI GINJAL BURUNG WALET SARANG PUTIH (Collocalia fuciphaga) DAN SRITI (Collocalia linchi) | Nutriana | Jurnal Sain Veteriner 294 155 1 PB

STUDI ANATOM~ GINJAL BURUNG WALET SARANG PUTIH (Colloca/iafuciphaga)
DAN SRITI (Colloca/ia /inchi)
STUDY ON THE ANATOMY OF KYDNEY OF EDIBLE NEST-PRODUCING SWIFTLET (Collocalia
jilciphaga) AND CAVE SWIFTLET (Collocalia linchi)

Citra Nutrianat, Soehartini Jatman2
IMahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan, trniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
The edible nest producing swiftlet (Collocalia fuciphaga) and the cave swiftlet (Collocalia linchi) are
member of biodiversity in Indonesia. This study is condm:ted to determine the renal histology structure of the
Cfuchipaga and CLinchi.. The kidney samples were taken from three mature Cfuciphaga and three Clinchi.
The samples were cut in 5 !lm each and stained in Hematoxyfen-Eosin (HE) for the microscopic examination.
The histological results showed that the kidney of Cfuchipaga and Clinchi. kidney located retroperitonial in the
synsacrum cavity caudal from the lungs. Macroscopically the kidneys are in irregular-shaped with purplish-red
color. Collocaliafuciphaga has rounded kidney, as long as 6.9% of the body. The cave swiftlet had flattened
kidney, the length ratio was 7A% compared with body length. Microscopically, Cfuchipaga and the cave
swiftlet both have medulla glomerulus larger than the cortex glomerulus. Histologically, no recal structural
difference is observed between the two species
Keywords:


edible nest producing swiftlet (Colloca/iafuciphaga),

kidney,Hematoxylen-Eosin

cave swiftlet (Co//oca/ia finchi), histology,
~

ABSTRAK
Burung walet (Colloca/iajuciphaga) dan sriti (Colloca/ia /inchi) merupakan satwa yang terdistribusi di
Indonesia dan memperkaya keanekaragaman hayati negara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran
struktur histologi ginjal walet dan sriti. Tiga ekor burung walet dewasa dan tiga ekor burung sriti, diambil organ
ginjalya, kemudian dibuat preparat histologi dengan ketebalan pemotongan 5 !lm. Sampel diwamai dengan
metoda Hematoksilin-Eosin (HE) dan mounting. Preparat sampel ginjal kemudian diamati secara mikroskopis
dan dianalisis secara deskriptif. HasHpenelitian menunjukkan organ ginjal sriti dan walet terletak retroperitonial
pada rongga synsacrum, di kaudal paru-paru. Secara makroskopis organ ginjal walet dan sriti berbentuk
irregular, berwama merah keunguan. Ginjal walet membulat, memiliki ukuran panjang ginjaI6,9% dari panjang
tubuhnya. Ginjal sriti pipih, memiliki ukuran panjang ginjal 7,4% dibanding panjang tubuhnya. Secara
mikroskopis ginjal walet dan sriti memiliki glomerulus medula yang lebih besar dibanding glomerulus korteks.
Strukturhistologi antara walet dan sriti tidak ada perbedaan.

'f
Kata kunci: walet sarang putih (Co//ocalia fuciphaga),
Hematoksilin-Eosin

PENDAHULUAN

sriti (Col/ocalia linchi), histologi, ginjal,

lalu (Nugroho dan Whendrato, 1994). Kedua jenis
burung ini relatif mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh,

Walet (Collocafia

fuciphaga)

dan sriti

.

tempat bersarang, dan pakan serta daerah perburuan


(Collocalia finchi) telah lama dikenal di Indonesia

yang sarna. Sehingga masyarakat awam kesulitan

dan telah dibudidayakan sejak ratusan tahun yang

dalam membedakan bentuk maupun sarang dari

55

J. Sain Vet. Vol.28 No.2 TI,. 2010

burung walet dan burung sriti (Nugroho dkk., 1994).

daripada mamalia, sehingga lebih banyak filtrasi

Waletsarang putih memiliki ukuran tubuh sekitar 12

yang terukur, air juga dapat diabsorbsi pada tubulus


cm dengan warna tubuh bagian atas coklat

kontortus distal. Seperti pada reptil, sisa air dan

kehitaman atau abu-abu pucat atau coklat dan warna

metabolik secara primer yaitu berupa asam urat

tubuh bagian bawah berwarna coklat. Ekor walet

(uricotelism) keluar melalui kloaka dan bercampur

ramping dan bercabang dua (MacKinnon dkk., 1992;

qengan materi feses, air kemudian direabsorbsi, dan

Nugroho dkk., 1996;Iswanto, 2002), sedangkan sriti

residu pasta dibuang dari kloaka (Webster dan


berukuran lebih kecil (10 cm), tubuh bagian atas

Webster, 1974;Kardong, 2002).

berwarna hitam kehijauan buram, bagian bawah

Sepasang ginJal unggas berbentuk

irreguler,

abu-abu jelaga, perut keputih-putihan, dan ekor

panjang berwarna coklat gelap, terletak pada dorsal

sedikit bertakik. Iris sriti berwarna coklat gelap,

abdomen di dinding eksternal peritoneum dalam

dengan paruh dan kaki berwarna hitam (MacKinnon


rongga synsacrum; ukurannya bervariasi menurut

dkk., 1992).

jenis dan umur unggas. Batas kranial sepasang ginjal

Sistema urinasi pada manusia dan hewan

tepat di kaudal paru diantara vertebrae toraksalis ke

dimulai dari ginjal, yang ada. sepasang, kiri dan

6 dan 7 mengikuti bentuk tulang synsacrum,

kanan, dengan berbagai ukuran dan bentuk. Sebagai

sedangkan bagian ventralnya terlihat lebih rata dan

contoh, pada karnivora dan rurninansia kecil, setiap


terbagi-bagi menjadi 3 - 4 bagian yang disebut lobus

ginjal berbentuk kacang polong, halus; pada kuda,

(Hodges, 1974). Tiap-tiap lobus dibagi lagi menjadi

ginjal cenderung ke arah bentukjantung. Pada sapi,

lobulus yang lebih kecil (Andrew dan Hickman,

kambing, domba dan unggas, ginjal terdiri dari

1974). Setiap lobulus ginjal terdapat cabang ureter

beberapa lobus (Bank's, 1993; Aughey, 2001;

dengan tubulus kolektivus yang terbuka (Marshall,

Junqueira,2007).


1960). Secara makroskopis, bagian luar ginjal

Ginjal unggas mempunyai tipe metanephros

dinamai korteks dan bagian dalam adalah medula;

yaitu evolusi dan kombinasi dari tipe ren mamalia

batas antara kedua bagian itu tidak sejelas pada

dan reptilia (Sakas, 2002; Kardong, 2002). Sekresi

mamalia. Bagian elemen di medula dibungkus

urine unggas didominasi oleh asam urat (CsH4N40)

jaringan ikat, disebut konus medularis;

yang proses pengeluaran asam urat tersebut hampir


korteks seperti tudung jamur (cap), sedangkan

sempurna dari ginjal, karena adanya aliran darah ke
ginjal melalui sistem porta renalis. Saat urine

bagian medula seperti tangkaijamur (R~ece;2009)..
Nephron unggas mempunyai dua tipe, yaitu tipe

terkonsentrasi akibat pemindahan air di tubulus

mamalia dan tipe reptilian. Tiap-tiap nefron terdiri

ginjal, maka asam urat dan urea terpresipitasi namun

dari korpuskulum

tidak mempengaruhi tekanan osmolaritas urine. Hal

proksimal, loop Henle tipis dan tebal (seperti pada


ini menyebabkan

mamalia), tubulus kontortus distal, yang kemudian

mensekresi

urine

konsentrasi asam

kemampuan
yang

unggas untuk

hypotonik

dengan


renalis,

bagian

tubulus kontortus

melanjut menjadi tubulus kolektivus yang bermuara

yang tinggi (Marshall, 1960).

ke ureter, lalu ke kloaka. Nephron tipe reptilian,

Jumlah glomeruli ginjal unggas lebih banyak

umumnya terletak pada bagian korteks dan memiliki

56

Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Collocalia fuciphaga) dan Sriti (Collocalia linchi)

loop Henle pendek dan kecil, atau bahkan tidak

ketebalan 5 flm, menggunakan rotary microtome

memiliki loop Henle sarna sekali. Tubuli di daerah

Yamato Kohli. Kemudian preparat di cat dengan

medula bergabung menjadi satu membenmk traktus

metode pewamaan HE (Hematoxilin -Eosin),

medularis yang dikelilingi jaringan ikat tipis.

diamati secara mikroskopis dan dianalisis secara

Traktus

deskriptif.

medularis

melanjut

menjadi

konus

medularis yang berisi tubulus kolektivus, loop Henle

Pengukuran

mikroskopis

ginjal,

dengan

dilakukan

pada

tipis dan tebal dan keI1].udianberakhir menjadi

gromerulus

cabang tunggal ureter (Sturkie, 2000; Kardong,

mokroskop cahaya yang telah dilengkapi dengan

2002; Bacha dan Bacha, 2006).

scale-bar. Pengukuran dilakukan pada glomerulus

menggunakan

yang mempunyal diameter terbesar dan terkecil
MATER! DAN METODE

(Hodges, 1974).
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan tiga ekor burung
walet putih (Collocalia fusiphaga) dan tiga ekor
...

burung sriti (Collocalia linchi) dewasa. Burung
terlebih

dahulu

diukur

morfologinya,

lalu

dikorbankan untuk diambil organ ginjalnya sebagai
sampel. Sampel organ ginjal diamati secara
makroskopis, kemudian difiksasi dalam larutan
Bouin selama selama 24 jam, selanjutnya dibuat
preparat histologi dengan metode parafin. Sampel

Secara makroskopis, ginjal walet dan sriti
terletak pada rongga synsacrum, di kaudal paru
sesuai dengan pemyataan Hodges (1974). Wama
ginjal walet dan sriti ungu ~emerahan. Pada
penelitian ini tidak ada perbedaan wama antara
ginjal walet dan sriti. Menurut pemyataan Hodges
(1974), ginjal aves berwama coklat gelap. Hal ini
tidak sesuai dengan yang ditemukan pada sriti dan
walet karena perbedaan spesies.

disayat secara melintang dan membujur dengan

b

a
c
d

"'

.

.

Gambar I: Ginjal walet bagian ventral. (a) lobus kranial,
(b) testis, (c) lobus medial, (d) lobus kaudal,
(e) ureter, dan (t) kloaka.

..

I

I

..

....
--

..

b
...: £,

Gambar2. Ginjal sriti bagian ventral. (a) lobus kranial,
(b) lobus medial dan (c) lobuskaudal.

57

J. Sain Vet. VoL28 No.2 Th. 2010

Gambar 3 : Pengukuran ginjal sriti dan walet

---

~

A

M
E
D
I
A
L

M
E
D
I
A
L

Gambar.4. Ginjal setelah perendaman larutan Bouin's. (A) Ginjal walet, (B) Ginjal senti, (1) lobus kranial, (2) lobus
medial, dan (3) lobus kaudal.

Setelah perlakuan dengan larutan Bouins's,

bagian dorsal ginjal rata dan dapat terlihat dengan

lobus-lobus ginjal dapat lebihjelas terlihat (Gambar

jelas batas lobusnya. Ginjal walet berbentuk lebih

4). Bentuk ginjal bagian dorsal tidak rata karena

membulat dibanding dengan ginjal sriti yang lebih

menyesuaikan dengan rongga pelvis, sedangkan

pipih.

Tabel 1: Data morfologi burung walet dan sriti

Data

.

Lebar Kepala
Panjang seluruh kepala
_

Sayap
Rentang sayap
Ekor
Panjang burung
Berat
Panjang tarsus
Bulu primer
Bulu sekunder
Bulu ekor
Panjang ren
Lebar ren

58

...

Walet
1,7 em::l: 0 em
2.03 em::l: 0 em
11,67 em::l: 0,47 em
26,33 em::l: 12,26 em
4.5 em::l: 0 em
11 em::l: 5,18 em
9,46 g::l:4,24 g
0,8 em::l: 0,47em

10 buah

.

7 buah
10 buah
0, 76 em::l:0 em
0,46 em ::I:0 em

Stiti .
0, 87 em ::I:0 em
1,61 em::l:Oem
1O,27em::l: 0 em
22,67 em::l: 10,84 em
3,gem::l:Oem
9,67 em::l: 4,71 em
4,87 g::l: 0 em
0,64 em ::I:0 em
10 buah
7 buah
10 buah
0,72 em ::I:0 em
0,49 em ::I:0 em

Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Collocaliafuciphaga) dan Sriti (Collocalia linchi).

Rasio panjang tubuh walet dibanding panjang
ginjal walet dapat diambil dari data morfologi diatas.

Panjang ginjal walet adalah 6,9 % dari pan]ang
tubuhnya

Panjang tubuh walet ialah panjang yang diambil dari
ujung paruh ke ujung ekor, sedangkanpanjang ginjal
adalah panjang dari lobus kranial sampai ke kaudal.
Rasio = (Panjang rata-rata ginjal/Panjang tubuh
walet)x 100%

.

Rasio

(Panjang rata-rata ginjal/Panjang tubuh
sriti) x 100%
= (0, 72/9,67) x 100%
= 7,4%

(0,76/ll)xlOO%

Panjang ginjal sriti adalah 7,4 % dari pan]ang

6,9%maka

tubuhnya.

t'

Gambar 5. Stroktur histologi ginjal perbesaran lensa obyektif lOX. (A) ginjal walet, (B) ginjal sriti. (a) vena sentralis, (b)
traktus medularis, (c) daerah medula dan (d) daerah korteks (H.E.).

Secara mikroskopis pada bagian korteks dan medula

memiliki tepi sikat. Sedangkan tubulus kontortus

ginjal walet dan sriti, terdapat glomerulus, tubulus

distal berwama lebih pucat, tidak memiliki tepi sikat

kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal.

dengan epitel kuboid si.nWleks_(Bacha da~ ?\'lch~,
2006; Samuelson,2007).
.

Tubulus kontortus proksimal terdiri dari epitel
kolumner rendah, tercat merah, nukleus besar dan

59

J. Sain Vet. Vol.28 No.2 Th. 2010

--ill

,
.

- -- ___ -

.--I

.

"

I

I ..: ..

Gambar 6. Struktur histologi burung walet perbesaran lensa obyektif 40X. (A) bagian medula, (B) bagian korteks (H.E).

.

""'-

mr .
~

... ..

:J
....
I

"

,

'

Gambar 7. Struktur histologi burung sriti perbesaran lensa obyektif 40X. (A) bagian medula, (B) bagian korteks (H.E).
.', ",

Tabel 2. Data ukuran glomerulus walet
Spesies
Burung walet
Burung sriti

Medula
42 x 32 11m
41 x 33 11m

daerah korteks. Menurut Hodges (1974) dan King
Korteks
22 x 21 11m
28 x 25 .l:!:.m

(1979), glomerulus di daerah medula lebih besar
ukurannya dibanding dengan glomerulus di daerah
korteks. Menurut Marshall (1960),

Data tabell dan 2 menggambarkan bahwa walet
dan sriti memiliki ukuran glomerulus di daerah
medula lebih besar dibanding dengan glomerulus di

60

pada ayam

pengukuran glomerulus medula berukuran 110x 100
/.lmdan glomerulus korteks berukuran 75 x 65 /.lm.
Glomerulus terdiri dari jalinan-jalinan kapiler

Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Colloca!iafuciphaga) dan Sriti (Colloca!ia !inchi)

lanjutan dari arteri aferen. Jalinan kapiler dikelilingi

yang disebut kapsula Bowman yang terdiri dari

lapisan viseral yang disebut podosit yang berupa sel

selapis sel epitel skuamus simpleks. Perbedaan

endotelial tipis, dengan nukleus besar, berbentuk

struktur korpuskulum renalis pada korteks dan

bulat. Glomerulus dibungkus dengan lapisan parietal

medula hanya terletakpada ukuran glomerulus saja.

Gambar 8. Bagian traktus medularis ginjal walet dan sriti dengan perbesaran lensa obyektif 40X. A walet, B sriti. (1)
tubulus kolektivus, (2) vasa rekta, (3) loop henle segmen tebal, dan (4) loop henle segmen tipis (H.E),

Gambar 9. Bagian konus medularis ginjal walet dan sriti dengan perbesaran lensa obyektif 40X:' A-waTet,B sriti. (I) tUbulus
kolektivus, (2) vasa rekta, (3) loop Henle segmen tebal, dan (4) loop Henle segmen tipis (H-E).

dibanding segmen tebalnya. Pada segmen teballoop

Tubulus kolektivus di bagian traktus medularis
memiliki epitel kuboid membulat, tercat lebih pucat

Henle, terdapat gelembung sitoplasma

(Gambar 8). Sedangkan bagian konus medularisnya

menonjol sampai ke lumen (Gambar 9). Loop Henle

memiliki epitel kolumner simpleks (Gambar 9).

.

yang

mulai ditemukan di bagian traktus medularis.

Loop Henle memiliki epitel kuboid, segmen tipisnya

Struktur histologi walet dan sriti pada bagian konus

memiliki diameter lebih kecil, dan tercat lebih pucat

medularis ginjal tidak ada perbedaan.

61

J. Sain Vet. Vol.28 No.2 Th. 2010

Kesimpulan yang didapat secara makroskopis,
ginjal walet memiliki bentuk lebih membulat
dibandingkan dengan ginjal sriti yang lebih pipih
dan lebar. Ginjal walet memiliki rasio 6,9 % dari
panjang tubuhnya, sedangkan sriti memiliki rasio
lebih besar yaitu 7,4 % dibanding panjang tubuhnya.

Kardong, Kenneth, V. 2002. Vertebrates Company
Anatomy, Function, Evolution. 3'ded. Mc Graw
Hill Companies Inc. New York: 529-547

King, AS., Mclelland, J. 1979. Form and Function
inBirds Volume1.Academic Press, London: 211
Mackinnon, J., Karen P., Basvan B. 1992. Burungburung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan

(Termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei
Darussalam). Puslitbang Biologi-LIPI: 210212,214

Secara mikroskopis, ginjal walet dan sriti memiliki
ukuran glomerulus medula lebih besar dibanding
dengan

glomerulus

korteks.

Struktur

mikroskopis/histologis antara ginjal walet dan sriti
tidak terdapat perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew W., Hickman, Cleveland P. 1974. Histology
of The Vertebrate's Comparative Text'. C. V.
Mosby Company, Saint Louis: 197, 199

Aughey, E., Frye, F. L. 2001. Comparative
Veterinary Histology with Clinical Correlates.
VeterinaryPress, London: 143
Bacha, William. J., Bacha, Linda M. 2006. Color
Atlas of VeterinaryHistology. 2nded. Blackwell
Publishing, London: 163-174
Banks. W. J. 1993.Applied VeterinaryHistology. 3'd
ed. Mosby,London: 375-389
Beresford, W. 1983. Lecture Notes on Histology. jrd
ed. Blackwell Scientific Publications, London:
149
Hodges, R.D. 1974. The Histology of The Fowl.
Academic Press, London: 490-495, 498-501
Iswanto, H. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan
Praktis Walet Budidaya dan Aspek Bisnisnya.
Agro Media Pustaka, Tangerang: 6-15
Junqueira L. C., Carneiro, Jose. 2007. Histologi
Dasar: Teks & Atlas; Alih Bahasa Jan
Tambayong.Penerbit Kedokteran EGC, Jakarta:
369-387

62

Marshall, AJ. 1960. The Biology and Comparative
Physiology of Birds Volume 1. Academic Press,
:

New York:446,469-475

Nugroho, E., Whendrato, I. 1994. The Farming of
Edible-Nest Swiftlets Aerodramus fuGipagus in
Indonesia. APWI, Semarang: 1
Nugroho, E., Whendrato, I., Madyana, I. M. Kusumo
N, Eko. 1996. Budidaya Walet Secara Modern.
Semarang. Eka Offset, Semarang: 9-29, 32-35,
51

Nugroho, E., Whendrato, I., Madyana, I. M. 1994.
Merubah Rumah Sriti Jadi Rumah Walet . Eka
Offset, Semarang: 1
Reece, W. O. 2005. Functional Anatomy and
. Physiology
of Domestic Animals. 3'd ed.
Philadelphia; Lippincott Williams and Wilkins:
302-306
Petter S, Sakas. 2002. Basic Avian Anatomy.
American Animal Hospital Association Press.
Milwaukee Ave.Niles.
Samuelson, Don A 2007. Textbook of Veterinary
Histology. Saund~,rs Elsevier. St Louis,

Missouri:371-396'

-

. .'..

~

Sturkie, Paul. D. 2000. Avian Physiology. 5th ed.
Academic Press. London: 267 - 269

Webster, Douglas, Molly Webster. 1974.
Comparative
Vertebrate Morphology.
Academic
Press,
London:
444
www.olliesparrotsperch.com/Artic
les/
02CaringforYourBird/0
1%20Basic%
20Avian%20Anatomy.pdf..9. Diakses pada
tangga125Januari 2010