STUDI ANATOMI GINJAL BURUNG WALET SARANG PUTIH (Collocalia fuciphaga) DAN SRITI (Collocalia linchi) | Nutriana | Jurnal Sain Veteriner 294 155 1 PB
STUDI ANATOM~ GINJAL BURUNG WALET SARANG PUTIH (Colloca/iafuciphaga)
DAN SRITI (Colloca/ia /inchi)
STUDY ON THE ANATOMY OF KYDNEY OF EDIBLE NEST-PRODUCING SWIFTLET (Collocalia
jilciphaga) AND CAVE SWIFTLET (Collocalia linchi)
Citra Nutrianat, Soehartini Jatman2
IMahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan, trniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
The edible nest producing swiftlet (Collocalia fuciphaga) and the cave swiftlet (Collocalia linchi) are
member of biodiversity in Indonesia. This study is condm:ted to determine the renal histology structure of the
Cfuchipaga and CLinchi.. The kidney samples were taken from three mature Cfuciphaga and three Clinchi.
The samples were cut in 5 !lm each and stained in Hematoxyfen-Eosin (HE) for the microscopic examination.
The histological results showed that the kidney of Cfuchipaga and Clinchi. kidney located retroperitonial in the
synsacrum cavity caudal from the lungs. Macroscopically the kidneys are in irregular-shaped with purplish-red
color. Collocaliafuciphaga has rounded kidney, as long as 6.9% of the body. The cave swiftlet had flattened
kidney, the length ratio was 7A% compared with body length. Microscopically, Cfuchipaga and the cave
swiftlet both have medulla glomerulus larger than the cortex glomerulus. Histologically, no recal structural
difference is observed between the two species
Keywords:
edible nest producing swiftlet (Colloca/iafuciphaga),
kidney,Hematoxylen-Eosin
cave swiftlet (Co//oca/ia finchi), histology,
~
ABSTRAK
Burung walet (Colloca/iajuciphaga) dan sriti (Colloca/ia /inchi) merupakan satwa yang terdistribusi di
Indonesia dan memperkaya keanekaragaman hayati negara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran
struktur histologi ginjal walet dan sriti. Tiga ekor burung walet dewasa dan tiga ekor burung sriti, diambil organ
ginjalya, kemudian dibuat preparat histologi dengan ketebalan pemotongan 5 !lm. Sampel diwamai dengan
metoda Hematoksilin-Eosin (HE) dan mounting. Preparat sampel ginjal kemudian diamati secara mikroskopis
dan dianalisis secara deskriptif. HasHpenelitian menunjukkan organ ginjal sriti dan walet terletak retroperitonial
pada rongga synsacrum, di kaudal paru-paru. Secara makroskopis organ ginjal walet dan sriti berbentuk
irregular, berwama merah keunguan. Ginjal walet membulat, memiliki ukuran panjang ginjaI6,9% dari panjang
tubuhnya. Ginjal sriti pipih, memiliki ukuran panjang ginjal 7,4% dibanding panjang tubuhnya. Secara
mikroskopis ginjal walet dan sriti memiliki glomerulus medula yang lebih besar dibanding glomerulus korteks.
Strukturhistologi antara walet dan sriti tidak ada perbedaan.
'f
Kata kunci: walet sarang putih (Co//ocalia fuciphaga),
Hematoksilin-Eosin
PENDAHULUAN
sriti (Col/ocalia linchi), histologi, ginjal,
lalu (Nugroho dan Whendrato, 1994). Kedua jenis
burung ini relatif mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh,
Walet (Collocafia
fuciphaga)
dan sriti
.
tempat bersarang, dan pakan serta daerah perburuan
(Collocalia finchi) telah lama dikenal di Indonesia
yang sarna. Sehingga masyarakat awam kesulitan
dan telah dibudidayakan sejak ratusan tahun yang
dalam membedakan bentuk maupun sarang dari
55
J. Sain Vet. Vol.28 No.2 TI,. 2010
burung walet dan burung sriti (Nugroho dkk., 1994).
daripada mamalia, sehingga lebih banyak filtrasi
Waletsarang putih memiliki ukuran tubuh sekitar 12
yang terukur, air juga dapat diabsorbsi pada tubulus
cm dengan warna tubuh bagian atas coklat
kontortus distal. Seperti pada reptil, sisa air dan
kehitaman atau abu-abu pucat atau coklat dan warna
metabolik secara primer yaitu berupa asam urat
tubuh bagian bawah berwarna coklat. Ekor walet
(uricotelism) keluar melalui kloaka dan bercampur
ramping dan bercabang dua (MacKinnon dkk., 1992;
qengan materi feses, air kemudian direabsorbsi, dan
Nugroho dkk., 1996;Iswanto, 2002), sedangkan sriti
residu pasta dibuang dari kloaka (Webster dan
berukuran lebih kecil (10 cm), tubuh bagian atas
Webster, 1974;Kardong, 2002).
berwarna hitam kehijauan buram, bagian bawah
Sepasang ginJal unggas berbentuk
irreguler,
abu-abu jelaga, perut keputih-putihan, dan ekor
panjang berwarna coklat gelap, terletak pada dorsal
sedikit bertakik. Iris sriti berwarna coklat gelap,
abdomen di dinding eksternal peritoneum dalam
dengan paruh dan kaki berwarna hitam (MacKinnon
rongga synsacrum; ukurannya bervariasi menurut
dkk., 1992).
jenis dan umur unggas. Batas kranial sepasang ginjal
Sistema urinasi pada manusia dan hewan
tepat di kaudal paru diantara vertebrae toraksalis ke
dimulai dari ginjal, yang ada. sepasang, kiri dan
6 dan 7 mengikuti bentuk tulang synsacrum,
kanan, dengan berbagai ukuran dan bentuk. Sebagai
sedangkan bagian ventralnya terlihat lebih rata dan
contoh, pada karnivora dan rurninansia kecil, setiap
terbagi-bagi menjadi 3 - 4 bagian yang disebut lobus
ginjal berbentuk kacang polong, halus; pada kuda,
(Hodges, 1974). Tiap-tiap lobus dibagi lagi menjadi
ginjal cenderung ke arah bentukjantung. Pada sapi,
lobulus yang lebih kecil (Andrew dan Hickman,
kambing, domba dan unggas, ginjal terdiri dari
1974). Setiap lobulus ginjal terdapat cabang ureter
beberapa lobus (Bank's, 1993; Aughey, 2001;
dengan tubulus kolektivus yang terbuka (Marshall,
Junqueira,2007).
1960). Secara makroskopis, bagian luar ginjal
Ginjal unggas mempunyai tipe metanephros
dinamai korteks dan bagian dalam adalah medula;
yaitu evolusi dan kombinasi dari tipe ren mamalia
batas antara kedua bagian itu tidak sejelas pada
dan reptilia (Sakas, 2002; Kardong, 2002). Sekresi
mamalia. Bagian elemen di medula dibungkus
urine unggas didominasi oleh asam urat (CsH4N40)
jaringan ikat, disebut konus medularis;
yang proses pengeluaran asam urat tersebut hampir
korteks seperti tudung jamur (cap), sedangkan
sempurna dari ginjal, karena adanya aliran darah ke
ginjal melalui sistem porta renalis. Saat urine
bagian medula seperti tangkaijamur (R~ece;2009)..
Nephron unggas mempunyai dua tipe, yaitu tipe
terkonsentrasi akibat pemindahan air di tubulus
mamalia dan tipe reptilian. Tiap-tiap nefron terdiri
ginjal, maka asam urat dan urea terpresipitasi namun
dari korpuskulum
tidak mempengaruhi tekanan osmolaritas urine. Hal
proksimal, loop Henle tipis dan tebal (seperti pada
ini menyebabkan
mamalia), tubulus kontortus distal, yang kemudian
mensekresi
urine
konsentrasi asam
kemampuan
yang
unggas untuk
hypotonik
dengan
renalis,
bagian
tubulus kontortus
melanjut menjadi tubulus kolektivus yang bermuara
yang tinggi (Marshall, 1960).
ke ureter, lalu ke kloaka. Nephron tipe reptilian,
Jumlah glomeruli ginjal unggas lebih banyak
umumnya terletak pada bagian korteks dan memiliki
56
Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Collocalia fuciphaga) dan Sriti (Collocalia linchi)
loop Henle pendek dan kecil, atau bahkan tidak
ketebalan 5 flm, menggunakan rotary microtome
memiliki loop Henle sarna sekali. Tubuli di daerah
Yamato Kohli. Kemudian preparat di cat dengan
medula bergabung menjadi satu membenmk traktus
metode pewamaan HE (Hematoxilin -Eosin),
medularis yang dikelilingi jaringan ikat tipis.
diamati secara mikroskopis dan dianalisis secara
Traktus
deskriptif.
medularis
melanjut
menjadi
konus
medularis yang berisi tubulus kolektivus, loop Henle
Pengukuran
mikroskopis
ginjal,
dengan
dilakukan
pada
tipis dan tebal dan keI1].udianberakhir menjadi
gromerulus
cabang tunggal ureter (Sturkie, 2000; Kardong,
mokroskop cahaya yang telah dilengkapi dengan
2002; Bacha dan Bacha, 2006).
scale-bar. Pengukuran dilakukan pada glomerulus
menggunakan
yang mempunyal diameter terbesar dan terkecil
MATER! DAN METODE
(Hodges, 1974).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan tiga ekor burung
walet putih (Collocalia fusiphaga) dan tiga ekor
...
burung sriti (Collocalia linchi) dewasa. Burung
terlebih
dahulu
diukur
morfologinya,
lalu
dikorbankan untuk diambil organ ginjalnya sebagai
sampel. Sampel organ ginjal diamati secara
makroskopis, kemudian difiksasi dalam larutan
Bouin selama selama 24 jam, selanjutnya dibuat
preparat histologi dengan metode parafin. Sampel
Secara makroskopis, ginjal walet dan sriti
terletak pada rongga synsacrum, di kaudal paru
sesuai dengan pemyataan Hodges (1974). Wama
ginjal walet dan sriti ungu ~emerahan. Pada
penelitian ini tidak ada perbedaan wama antara
ginjal walet dan sriti. Menurut pemyataan Hodges
(1974), ginjal aves berwama coklat gelap. Hal ini
tidak sesuai dengan yang ditemukan pada sriti dan
walet karena perbedaan spesies.
disayat secara melintang dan membujur dengan
b
a
c
d
"'
.
.
Gambar I: Ginjal walet bagian ventral. (a) lobus kranial,
(b) testis, (c) lobus medial, (d) lobus kaudal,
(e) ureter, dan (t) kloaka.
..
I
I
..
....
--
..
b
...: £,
Gambar2. Ginjal sriti bagian ventral. (a) lobus kranial,
(b) lobus medial dan (c) lobuskaudal.
57
J. Sain Vet. VoL28 No.2 Th. 2010
Gambar 3 : Pengukuran ginjal sriti dan walet
---
~
A
M
E
D
I
A
L
M
E
D
I
A
L
Gambar.4. Ginjal setelah perendaman larutan Bouin's. (A) Ginjal walet, (B) Ginjal senti, (1) lobus kranial, (2) lobus
medial, dan (3) lobus kaudal.
Setelah perlakuan dengan larutan Bouins's,
bagian dorsal ginjal rata dan dapat terlihat dengan
lobus-lobus ginjal dapat lebihjelas terlihat (Gambar
jelas batas lobusnya. Ginjal walet berbentuk lebih
4). Bentuk ginjal bagian dorsal tidak rata karena
membulat dibanding dengan ginjal sriti yang lebih
menyesuaikan dengan rongga pelvis, sedangkan
pipih.
Tabel 1: Data morfologi burung walet dan sriti
Data
.
Lebar Kepala
Panjang seluruh kepala
_
Sayap
Rentang sayap
Ekor
Panjang burung
Berat
Panjang tarsus
Bulu primer
Bulu sekunder
Bulu ekor
Panjang ren
Lebar ren
58
...
Walet
1,7 em::l: 0 em
2.03 em::l: 0 em
11,67 em::l: 0,47 em
26,33 em::l: 12,26 em
4.5 em::l: 0 em
11 em::l: 5,18 em
9,46 g::l:4,24 g
0,8 em::l: 0,47em
10 buah
.
7 buah
10 buah
0, 76 em::l:0 em
0,46 em ::I:0 em
Stiti .
0, 87 em ::I:0 em
1,61 em::l:Oem
1O,27em::l: 0 em
22,67 em::l: 10,84 em
3,gem::l:Oem
9,67 em::l: 4,71 em
4,87 g::l: 0 em
0,64 em ::I:0 em
10 buah
7 buah
10 buah
0,72 em ::I:0 em
0,49 em ::I:0 em
Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Collocaliafuciphaga) dan Sriti (Collocalia linchi).
Rasio panjang tubuh walet dibanding panjang
ginjal walet dapat diambil dari data morfologi diatas.
Panjang ginjal walet adalah 6,9 % dari pan]ang
tubuhnya
Panjang tubuh walet ialah panjang yang diambil dari
ujung paruh ke ujung ekor, sedangkanpanjang ginjal
adalah panjang dari lobus kranial sampai ke kaudal.
Rasio = (Panjang rata-rata ginjal/Panjang tubuh
walet)x 100%
.
Rasio
(Panjang rata-rata ginjal/Panjang tubuh
sriti) x 100%
= (0, 72/9,67) x 100%
= 7,4%
(0,76/ll)xlOO%
Panjang ginjal sriti adalah 7,4 % dari pan]ang
6,9%maka
tubuhnya.
t'
Gambar 5. Stroktur histologi ginjal perbesaran lensa obyektif lOX. (A) ginjal walet, (B) ginjal sriti. (a) vena sentralis, (b)
traktus medularis, (c) daerah medula dan (d) daerah korteks (H.E.).
Secara mikroskopis pada bagian korteks dan medula
memiliki tepi sikat. Sedangkan tubulus kontortus
ginjal walet dan sriti, terdapat glomerulus, tubulus
distal berwama lebih pucat, tidak memiliki tepi sikat
kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal.
dengan epitel kuboid si.nWleks_(Bacha da~ ?\'lch~,
2006; Samuelson,2007).
.
Tubulus kontortus proksimal terdiri dari epitel
kolumner rendah, tercat merah, nukleus besar dan
59
J. Sain Vet. Vol.28 No.2 Th. 2010
--ill
,
.
- -- ___ -
.--I
.
"
I
I ..: ..
Gambar 6. Struktur histologi burung walet perbesaran lensa obyektif 40X. (A) bagian medula, (B) bagian korteks (H.E).
.
""'-
mr .
~
... ..
:J
....
I
"
,
'
Gambar 7. Struktur histologi burung sriti perbesaran lensa obyektif 40X. (A) bagian medula, (B) bagian korteks (H.E).
.', ",
Tabel 2. Data ukuran glomerulus walet
Spesies
Burung walet
Burung sriti
Medula
42 x 32 11m
41 x 33 11m
daerah korteks. Menurut Hodges (1974) dan King
Korteks
22 x 21 11m
28 x 25 .l:!:.m
(1979), glomerulus di daerah medula lebih besar
ukurannya dibanding dengan glomerulus di daerah
korteks. Menurut Marshall (1960),
Data tabell dan 2 menggambarkan bahwa walet
dan sriti memiliki ukuran glomerulus di daerah
medula lebih besar dibanding dengan glomerulus di
60
pada ayam
pengukuran glomerulus medula berukuran 110x 100
/.lmdan glomerulus korteks berukuran 75 x 65 /.lm.
Glomerulus terdiri dari jalinan-jalinan kapiler
Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Colloca!iafuciphaga) dan Sriti (Colloca!ia !inchi)
lanjutan dari arteri aferen. Jalinan kapiler dikelilingi
yang disebut kapsula Bowman yang terdiri dari
lapisan viseral yang disebut podosit yang berupa sel
selapis sel epitel skuamus simpleks. Perbedaan
endotelial tipis, dengan nukleus besar, berbentuk
struktur korpuskulum renalis pada korteks dan
bulat. Glomerulus dibungkus dengan lapisan parietal
medula hanya terletakpada ukuran glomerulus saja.
Gambar 8. Bagian traktus medularis ginjal walet dan sriti dengan perbesaran lensa obyektif 40X. A walet, B sriti. (1)
tubulus kolektivus, (2) vasa rekta, (3) loop henle segmen tebal, dan (4) loop henle segmen tipis (H.E),
Gambar 9. Bagian konus medularis ginjal walet dan sriti dengan perbesaran lensa obyektif 40X:' A-waTet,B sriti. (I) tUbulus
kolektivus, (2) vasa rekta, (3) loop Henle segmen tebal, dan (4) loop Henle segmen tipis (H-E).
dibanding segmen tebalnya. Pada segmen teballoop
Tubulus kolektivus di bagian traktus medularis
memiliki epitel kuboid membulat, tercat lebih pucat
Henle, terdapat gelembung sitoplasma
(Gambar 8). Sedangkan bagian konus medularisnya
menonjol sampai ke lumen (Gambar 9). Loop Henle
memiliki epitel kolumner simpleks (Gambar 9).
.
yang
mulai ditemukan di bagian traktus medularis.
Loop Henle memiliki epitel kuboid, segmen tipisnya
Struktur histologi walet dan sriti pada bagian konus
memiliki diameter lebih kecil, dan tercat lebih pucat
medularis ginjal tidak ada perbedaan.
61
J. Sain Vet. Vol.28 No.2 Th. 2010
Kesimpulan yang didapat secara makroskopis,
ginjal walet memiliki bentuk lebih membulat
dibandingkan dengan ginjal sriti yang lebih pipih
dan lebar. Ginjal walet memiliki rasio 6,9 % dari
panjang tubuhnya, sedangkan sriti memiliki rasio
lebih besar yaitu 7,4 % dibanding panjang tubuhnya.
Kardong, Kenneth, V. 2002. Vertebrates Company
Anatomy, Function, Evolution. 3'ded. Mc Graw
Hill Companies Inc. New York: 529-547
King, AS., Mclelland, J. 1979. Form and Function
inBirds Volume1.Academic Press, London: 211
Mackinnon, J., Karen P., Basvan B. 1992. Burungburung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan
(Termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei
Darussalam). Puslitbang Biologi-LIPI: 210212,214
Secara mikroskopis, ginjal walet dan sriti memiliki
ukuran glomerulus medula lebih besar dibanding
dengan
glomerulus
korteks.
Struktur
mikroskopis/histologis antara ginjal walet dan sriti
tidak terdapat perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew W., Hickman, Cleveland P. 1974. Histology
of The Vertebrate's Comparative Text'. C. V.
Mosby Company, Saint Louis: 197, 199
Aughey, E., Frye, F. L. 2001. Comparative
Veterinary Histology with Clinical Correlates.
VeterinaryPress, London: 143
Bacha, William. J., Bacha, Linda M. 2006. Color
Atlas of VeterinaryHistology. 2nded. Blackwell
Publishing, London: 163-174
Banks. W. J. 1993.Applied VeterinaryHistology. 3'd
ed. Mosby,London: 375-389
Beresford, W. 1983. Lecture Notes on Histology. jrd
ed. Blackwell Scientific Publications, London:
149
Hodges, R.D. 1974. The Histology of The Fowl.
Academic Press, London: 490-495, 498-501
Iswanto, H. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan
Praktis Walet Budidaya dan Aspek Bisnisnya.
Agro Media Pustaka, Tangerang: 6-15
Junqueira L. C., Carneiro, Jose. 2007. Histologi
Dasar: Teks & Atlas; Alih Bahasa Jan
Tambayong.Penerbit Kedokteran EGC, Jakarta:
369-387
62
Marshall, AJ. 1960. The Biology and Comparative
Physiology of Birds Volume 1. Academic Press,
:
New York:446,469-475
Nugroho, E., Whendrato, I. 1994. The Farming of
Edible-Nest Swiftlets Aerodramus fuGipagus in
Indonesia. APWI, Semarang: 1
Nugroho, E., Whendrato, I., Madyana, I. M. Kusumo
N, Eko. 1996. Budidaya Walet Secara Modern.
Semarang. Eka Offset, Semarang: 9-29, 32-35,
51
Nugroho, E., Whendrato, I., Madyana, I. M. 1994.
Merubah Rumah Sriti Jadi Rumah Walet . Eka
Offset, Semarang: 1
Reece, W. O. 2005. Functional Anatomy and
. Physiology
of Domestic Animals. 3'd ed.
Philadelphia; Lippincott Williams and Wilkins:
302-306
Petter S, Sakas. 2002. Basic Avian Anatomy.
American Animal Hospital Association Press.
Milwaukee Ave.Niles.
Samuelson, Don A 2007. Textbook of Veterinary
Histology. Saund~,rs Elsevier. St Louis,
Missouri:371-396'
-
. .'..
~
Sturkie, Paul. D. 2000. Avian Physiology. 5th ed.
Academic Press. London: 267 - 269
Webster, Douglas, Molly Webster. 1974.
Comparative
Vertebrate Morphology.
Academic
Press,
London:
444
www.olliesparrotsperch.com/Artic
les/
02CaringforYourBird/0
1%20Basic%
20Avian%20Anatomy.pdf..9. Diakses pada
tangga125Januari 2010
DAN SRITI (Colloca/ia /inchi)
STUDY ON THE ANATOMY OF KYDNEY OF EDIBLE NEST-PRODUCING SWIFTLET (Collocalia
jilciphaga) AND CAVE SWIFTLET (Collocalia linchi)
Citra Nutrianat, Soehartini Jatman2
IMahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan, trniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
The edible nest producing swiftlet (Collocalia fuciphaga) and the cave swiftlet (Collocalia linchi) are
member of biodiversity in Indonesia. This study is condm:ted to determine the renal histology structure of the
Cfuchipaga and CLinchi.. The kidney samples were taken from three mature Cfuciphaga and three Clinchi.
The samples were cut in 5 !lm each and stained in Hematoxyfen-Eosin (HE) for the microscopic examination.
The histological results showed that the kidney of Cfuchipaga and Clinchi. kidney located retroperitonial in the
synsacrum cavity caudal from the lungs. Macroscopically the kidneys are in irregular-shaped with purplish-red
color. Collocaliafuciphaga has rounded kidney, as long as 6.9% of the body. The cave swiftlet had flattened
kidney, the length ratio was 7A% compared with body length. Microscopically, Cfuchipaga and the cave
swiftlet both have medulla glomerulus larger than the cortex glomerulus. Histologically, no recal structural
difference is observed between the two species
Keywords:
edible nest producing swiftlet (Colloca/iafuciphaga),
kidney,Hematoxylen-Eosin
cave swiftlet (Co//oca/ia finchi), histology,
~
ABSTRAK
Burung walet (Colloca/iajuciphaga) dan sriti (Colloca/ia /inchi) merupakan satwa yang terdistribusi di
Indonesia dan memperkaya keanekaragaman hayati negara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran
struktur histologi ginjal walet dan sriti. Tiga ekor burung walet dewasa dan tiga ekor burung sriti, diambil organ
ginjalya, kemudian dibuat preparat histologi dengan ketebalan pemotongan 5 !lm. Sampel diwamai dengan
metoda Hematoksilin-Eosin (HE) dan mounting. Preparat sampel ginjal kemudian diamati secara mikroskopis
dan dianalisis secara deskriptif. HasHpenelitian menunjukkan organ ginjal sriti dan walet terletak retroperitonial
pada rongga synsacrum, di kaudal paru-paru. Secara makroskopis organ ginjal walet dan sriti berbentuk
irregular, berwama merah keunguan. Ginjal walet membulat, memiliki ukuran panjang ginjaI6,9% dari panjang
tubuhnya. Ginjal sriti pipih, memiliki ukuran panjang ginjal 7,4% dibanding panjang tubuhnya. Secara
mikroskopis ginjal walet dan sriti memiliki glomerulus medula yang lebih besar dibanding glomerulus korteks.
Strukturhistologi antara walet dan sriti tidak ada perbedaan.
'f
Kata kunci: walet sarang putih (Co//ocalia fuciphaga),
Hematoksilin-Eosin
PENDAHULUAN
sriti (Col/ocalia linchi), histologi, ginjal,
lalu (Nugroho dan Whendrato, 1994). Kedua jenis
burung ini relatif mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh,
Walet (Collocafia
fuciphaga)
dan sriti
.
tempat bersarang, dan pakan serta daerah perburuan
(Collocalia finchi) telah lama dikenal di Indonesia
yang sarna. Sehingga masyarakat awam kesulitan
dan telah dibudidayakan sejak ratusan tahun yang
dalam membedakan bentuk maupun sarang dari
55
J. Sain Vet. Vol.28 No.2 TI,. 2010
burung walet dan burung sriti (Nugroho dkk., 1994).
daripada mamalia, sehingga lebih banyak filtrasi
Waletsarang putih memiliki ukuran tubuh sekitar 12
yang terukur, air juga dapat diabsorbsi pada tubulus
cm dengan warna tubuh bagian atas coklat
kontortus distal. Seperti pada reptil, sisa air dan
kehitaman atau abu-abu pucat atau coklat dan warna
metabolik secara primer yaitu berupa asam urat
tubuh bagian bawah berwarna coklat. Ekor walet
(uricotelism) keluar melalui kloaka dan bercampur
ramping dan bercabang dua (MacKinnon dkk., 1992;
qengan materi feses, air kemudian direabsorbsi, dan
Nugroho dkk., 1996;Iswanto, 2002), sedangkan sriti
residu pasta dibuang dari kloaka (Webster dan
berukuran lebih kecil (10 cm), tubuh bagian atas
Webster, 1974;Kardong, 2002).
berwarna hitam kehijauan buram, bagian bawah
Sepasang ginJal unggas berbentuk
irreguler,
abu-abu jelaga, perut keputih-putihan, dan ekor
panjang berwarna coklat gelap, terletak pada dorsal
sedikit bertakik. Iris sriti berwarna coklat gelap,
abdomen di dinding eksternal peritoneum dalam
dengan paruh dan kaki berwarna hitam (MacKinnon
rongga synsacrum; ukurannya bervariasi menurut
dkk., 1992).
jenis dan umur unggas. Batas kranial sepasang ginjal
Sistema urinasi pada manusia dan hewan
tepat di kaudal paru diantara vertebrae toraksalis ke
dimulai dari ginjal, yang ada. sepasang, kiri dan
6 dan 7 mengikuti bentuk tulang synsacrum,
kanan, dengan berbagai ukuran dan bentuk. Sebagai
sedangkan bagian ventralnya terlihat lebih rata dan
contoh, pada karnivora dan rurninansia kecil, setiap
terbagi-bagi menjadi 3 - 4 bagian yang disebut lobus
ginjal berbentuk kacang polong, halus; pada kuda,
(Hodges, 1974). Tiap-tiap lobus dibagi lagi menjadi
ginjal cenderung ke arah bentukjantung. Pada sapi,
lobulus yang lebih kecil (Andrew dan Hickman,
kambing, domba dan unggas, ginjal terdiri dari
1974). Setiap lobulus ginjal terdapat cabang ureter
beberapa lobus (Bank's, 1993; Aughey, 2001;
dengan tubulus kolektivus yang terbuka (Marshall,
Junqueira,2007).
1960). Secara makroskopis, bagian luar ginjal
Ginjal unggas mempunyai tipe metanephros
dinamai korteks dan bagian dalam adalah medula;
yaitu evolusi dan kombinasi dari tipe ren mamalia
batas antara kedua bagian itu tidak sejelas pada
dan reptilia (Sakas, 2002; Kardong, 2002). Sekresi
mamalia. Bagian elemen di medula dibungkus
urine unggas didominasi oleh asam urat (CsH4N40)
jaringan ikat, disebut konus medularis;
yang proses pengeluaran asam urat tersebut hampir
korteks seperti tudung jamur (cap), sedangkan
sempurna dari ginjal, karena adanya aliran darah ke
ginjal melalui sistem porta renalis. Saat urine
bagian medula seperti tangkaijamur (R~ece;2009)..
Nephron unggas mempunyai dua tipe, yaitu tipe
terkonsentrasi akibat pemindahan air di tubulus
mamalia dan tipe reptilian. Tiap-tiap nefron terdiri
ginjal, maka asam urat dan urea terpresipitasi namun
dari korpuskulum
tidak mempengaruhi tekanan osmolaritas urine. Hal
proksimal, loop Henle tipis dan tebal (seperti pada
ini menyebabkan
mamalia), tubulus kontortus distal, yang kemudian
mensekresi
urine
konsentrasi asam
kemampuan
yang
unggas untuk
hypotonik
dengan
renalis,
bagian
tubulus kontortus
melanjut menjadi tubulus kolektivus yang bermuara
yang tinggi (Marshall, 1960).
ke ureter, lalu ke kloaka. Nephron tipe reptilian,
Jumlah glomeruli ginjal unggas lebih banyak
umumnya terletak pada bagian korteks dan memiliki
56
Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Collocalia fuciphaga) dan Sriti (Collocalia linchi)
loop Henle pendek dan kecil, atau bahkan tidak
ketebalan 5 flm, menggunakan rotary microtome
memiliki loop Henle sarna sekali. Tubuli di daerah
Yamato Kohli. Kemudian preparat di cat dengan
medula bergabung menjadi satu membenmk traktus
metode pewamaan HE (Hematoxilin -Eosin),
medularis yang dikelilingi jaringan ikat tipis.
diamati secara mikroskopis dan dianalisis secara
Traktus
deskriptif.
medularis
melanjut
menjadi
konus
medularis yang berisi tubulus kolektivus, loop Henle
Pengukuran
mikroskopis
ginjal,
dengan
dilakukan
pada
tipis dan tebal dan keI1].udianberakhir menjadi
gromerulus
cabang tunggal ureter (Sturkie, 2000; Kardong,
mokroskop cahaya yang telah dilengkapi dengan
2002; Bacha dan Bacha, 2006).
scale-bar. Pengukuran dilakukan pada glomerulus
menggunakan
yang mempunyal diameter terbesar dan terkecil
MATER! DAN METODE
(Hodges, 1974).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan tiga ekor burung
walet putih (Collocalia fusiphaga) dan tiga ekor
...
burung sriti (Collocalia linchi) dewasa. Burung
terlebih
dahulu
diukur
morfologinya,
lalu
dikorbankan untuk diambil organ ginjalnya sebagai
sampel. Sampel organ ginjal diamati secara
makroskopis, kemudian difiksasi dalam larutan
Bouin selama selama 24 jam, selanjutnya dibuat
preparat histologi dengan metode parafin. Sampel
Secara makroskopis, ginjal walet dan sriti
terletak pada rongga synsacrum, di kaudal paru
sesuai dengan pemyataan Hodges (1974). Wama
ginjal walet dan sriti ungu ~emerahan. Pada
penelitian ini tidak ada perbedaan wama antara
ginjal walet dan sriti. Menurut pemyataan Hodges
(1974), ginjal aves berwama coklat gelap. Hal ini
tidak sesuai dengan yang ditemukan pada sriti dan
walet karena perbedaan spesies.
disayat secara melintang dan membujur dengan
b
a
c
d
"'
.
.
Gambar I: Ginjal walet bagian ventral. (a) lobus kranial,
(b) testis, (c) lobus medial, (d) lobus kaudal,
(e) ureter, dan (t) kloaka.
..
I
I
..
....
--
..
b
...: £,
Gambar2. Ginjal sriti bagian ventral. (a) lobus kranial,
(b) lobus medial dan (c) lobuskaudal.
57
J. Sain Vet. VoL28 No.2 Th. 2010
Gambar 3 : Pengukuran ginjal sriti dan walet
---
~
A
M
E
D
I
A
L
M
E
D
I
A
L
Gambar.4. Ginjal setelah perendaman larutan Bouin's. (A) Ginjal walet, (B) Ginjal senti, (1) lobus kranial, (2) lobus
medial, dan (3) lobus kaudal.
Setelah perlakuan dengan larutan Bouins's,
bagian dorsal ginjal rata dan dapat terlihat dengan
lobus-lobus ginjal dapat lebihjelas terlihat (Gambar
jelas batas lobusnya. Ginjal walet berbentuk lebih
4). Bentuk ginjal bagian dorsal tidak rata karena
membulat dibanding dengan ginjal sriti yang lebih
menyesuaikan dengan rongga pelvis, sedangkan
pipih.
Tabel 1: Data morfologi burung walet dan sriti
Data
.
Lebar Kepala
Panjang seluruh kepala
_
Sayap
Rentang sayap
Ekor
Panjang burung
Berat
Panjang tarsus
Bulu primer
Bulu sekunder
Bulu ekor
Panjang ren
Lebar ren
58
...
Walet
1,7 em::l: 0 em
2.03 em::l: 0 em
11,67 em::l: 0,47 em
26,33 em::l: 12,26 em
4.5 em::l: 0 em
11 em::l: 5,18 em
9,46 g::l:4,24 g
0,8 em::l: 0,47em
10 buah
.
7 buah
10 buah
0, 76 em::l:0 em
0,46 em ::I:0 em
Stiti .
0, 87 em ::I:0 em
1,61 em::l:Oem
1O,27em::l: 0 em
22,67 em::l: 10,84 em
3,gem::l:Oem
9,67 em::l: 4,71 em
4,87 g::l: 0 em
0,64 em ::I:0 em
10 buah
7 buah
10 buah
0,72 em ::I:0 em
0,49 em ::I:0 em
Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Collocaliafuciphaga) dan Sriti (Collocalia linchi).
Rasio panjang tubuh walet dibanding panjang
ginjal walet dapat diambil dari data morfologi diatas.
Panjang ginjal walet adalah 6,9 % dari pan]ang
tubuhnya
Panjang tubuh walet ialah panjang yang diambil dari
ujung paruh ke ujung ekor, sedangkanpanjang ginjal
adalah panjang dari lobus kranial sampai ke kaudal.
Rasio = (Panjang rata-rata ginjal/Panjang tubuh
walet)x 100%
.
Rasio
(Panjang rata-rata ginjal/Panjang tubuh
sriti) x 100%
= (0, 72/9,67) x 100%
= 7,4%
(0,76/ll)xlOO%
Panjang ginjal sriti adalah 7,4 % dari pan]ang
6,9%maka
tubuhnya.
t'
Gambar 5. Stroktur histologi ginjal perbesaran lensa obyektif lOX. (A) ginjal walet, (B) ginjal sriti. (a) vena sentralis, (b)
traktus medularis, (c) daerah medula dan (d) daerah korteks (H.E.).
Secara mikroskopis pada bagian korteks dan medula
memiliki tepi sikat. Sedangkan tubulus kontortus
ginjal walet dan sriti, terdapat glomerulus, tubulus
distal berwama lebih pucat, tidak memiliki tepi sikat
kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal.
dengan epitel kuboid si.nWleks_(Bacha da~ ?\'lch~,
2006; Samuelson,2007).
.
Tubulus kontortus proksimal terdiri dari epitel
kolumner rendah, tercat merah, nukleus besar dan
59
J. Sain Vet. Vol.28 No.2 Th. 2010
--ill
,
.
- -- ___ -
.--I
.
"
I
I ..: ..
Gambar 6. Struktur histologi burung walet perbesaran lensa obyektif 40X. (A) bagian medula, (B) bagian korteks (H.E).
.
""'-
mr .
~
... ..
:J
....
I
"
,
'
Gambar 7. Struktur histologi burung sriti perbesaran lensa obyektif 40X. (A) bagian medula, (B) bagian korteks (H.E).
.', ",
Tabel 2. Data ukuran glomerulus walet
Spesies
Burung walet
Burung sriti
Medula
42 x 32 11m
41 x 33 11m
daerah korteks. Menurut Hodges (1974) dan King
Korteks
22 x 21 11m
28 x 25 .l:!:.m
(1979), glomerulus di daerah medula lebih besar
ukurannya dibanding dengan glomerulus di daerah
korteks. Menurut Marshall (1960),
Data tabell dan 2 menggambarkan bahwa walet
dan sriti memiliki ukuran glomerulus di daerah
medula lebih besar dibanding dengan glomerulus di
60
pada ayam
pengukuran glomerulus medula berukuran 110x 100
/.lmdan glomerulus korteks berukuran 75 x 65 /.lm.
Glomerulus terdiri dari jalinan-jalinan kapiler
Citra Nutriana, Studi Anatomi Ginjal Burung Walet Sarang Putih (Colloca!iafuciphaga) dan Sriti (Colloca!ia !inchi)
lanjutan dari arteri aferen. Jalinan kapiler dikelilingi
yang disebut kapsula Bowman yang terdiri dari
lapisan viseral yang disebut podosit yang berupa sel
selapis sel epitel skuamus simpleks. Perbedaan
endotelial tipis, dengan nukleus besar, berbentuk
struktur korpuskulum renalis pada korteks dan
bulat. Glomerulus dibungkus dengan lapisan parietal
medula hanya terletakpada ukuran glomerulus saja.
Gambar 8. Bagian traktus medularis ginjal walet dan sriti dengan perbesaran lensa obyektif 40X. A walet, B sriti. (1)
tubulus kolektivus, (2) vasa rekta, (3) loop henle segmen tebal, dan (4) loop henle segmen tipis (H.E),
Gambar 9. Bagian konus medularis ginjal walet dan sriti dengan perbesaran lensa obyektif 40X:' A-waTet,B sriti. (I) tUbulus
kolektivus, (2) vasa rekta, (3) loop Henle segmen tebal, dan (4) loop Henle segmen tipis (H-E).
dibanding segmen tebalnya. Pada segmen teballoop
Tubulus kolektivus di bagian traktus medularis
memiliki epitel kuboid membulat, tercat lebih pucat
Henle, terdapat gelembung sitoplasma
(Gambar 8). Sedangkan bagian konus medularisnya
menonjol sampai ke lumen (Gambar 9). Loop Henle
memiliki epitel kolumner simpleks (Gambar 9).
.
yang
mulai ditemukan di bagian traktus medularis.
Loop Henle memiliki epitel kuboid, segmen tipisnya
Struktur histologi walet dan sriti pada bagian konus
memiliki diameter lebih kecil, dan tercat lebih pucat
medularis ginjal tidak ada perbedaan.
61
J. Sain Vet. Vol.28 No.2 Th. 2010
Kesimpulan yang didapat secara makroskopis,
ginjal walet memiliki bentuk lebih membulat
dibandingkan dengan ginjal sriti yang lebih pipih
dan lebar. Ginjal walet memiliki rasio 6,9 % dari
panjang tubuhnya, sedangkan sriti memiliki rasio
lebih besar yaitu 7,4 % dibanding panjang tubuhnya.
Kardong, Kenneth, V. 2002. Vertebrates Company
Anatomy, Function, Evolution. 3'ded. Mc Graw
Hill Companies Inc. New York: 529-547
King, AS., Mclelland, J. 1979. Form and Function
inBirds Volume1.Academic Press, London: 211
Mackinnon, J., Karen P., Basvan B. 1992. Burungburung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan
(Termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei
Darussalam). Puslitbang Biologi-LIPI: 210212,214
Secara mikroskopis, ginjal walet dan sriti memiliki
ukuran glomerulus medula lebih besar dibanding
dengan
glomerulus
korteks.
Struktur
mikroskopis/histologis antara ginjal walet dan sriti
tidak terdapat perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew W., Hickman, Cleveland P. 1974. Histology
of The Vertebrate's Comparative Text'. C. V.
Mosby Company, Saint Louis: 197, 199
Aughey, E., Frye, F. L. 2001. Comparative
Veterinary Histology with Clinical Correlates.
VeterinaryPress, London: 143
Bacha, William. J., Bacha, Linda M. 2006. Color
Atlas of VeterinaryHistology. 2nded. Blackwell
Publishing, London: 163-174
Banks. W. J. 1993.Applied VeterinaryHistology. 3'd
ed. Mosby,London: 375-389
Beresford, W. 1983. Lecture Notes on Histology. jrd
ed. Blackwell Scientific Publications, London:
149
Hodges, R.D. 1974. The Histology of The Fowl.
Academic Press, London: 490-495, 498-501
Iswanto, H. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan
Praktis Walet Budidaya dan Aspek Bisnisnya.
Agro Media Pustaka, Tangerang: 6-15
Junqueira L. C., Carneiro, Jose. 2007. Histologi
Dasar: Teks & Atlas; Alih Bahasa Jan
Tambayong.Penerbit Kedokteran EGC, Jakarta:
369-387
62
Marshall, AJ. 1960. The Biology and Comparative
Physiology of Birds Volume 1. Academic Press,
:
New York:446,469-475
Nugroho, E., Whendrato, I. 1994. The Farming of
Edible-Nest Swiftlets Aerodramus fuGipagus in
Indonesia. APWI, Semarang: 1
Nugroho, E., Whendrato, I., Madyana, I. M. Kusumo
N, Eko. 1996. Budidaya Walet Secara Modern.
Semarang. Eka Offset, Semarang: 9-29, 32-35,
51
Nugroho, E., Whendrato, I., Madyana, I. M. 1994.
Merubah Rumah Sriti Jadi Rumah Walet . Eka
Offset, Semarang: 1
Reece, W. O. 2005. Functional Anatomy and
. Physiology
of Domestic Animals. 3'd ed.
Philadelphia; Lippincott Williams and Wilkins:
302-306
Petter S, Sakas. 2002. Basic Avian Anatomy.
American Animal Hospital Association Press.
Milwaukee Ave.Niles.
Samuelson, Don A 2007. Textbook of Veterinary
Histology. Saund~,rs Elsevier. St Louis,
Missouri:371-396'
-
. .'..
~
Sturkie, Paul. D. 2000. Avian Physiology. 5th ed.
Academic Press. London: 267 - 269
Webster, Douglas, Molly Webster. 1974.
Comparative
Vertebrate Morphology.
Academic
Press,
London:
444
www.olliesparrotsperch.com/Artic
les/
02CaringforYourBird/0
1%20Basic%
20Avian%20Anatomy.pdf..9. Diakses pada
tangga125Januari 2010