ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH HOTEL SYARIAH : STUDI PADA HOTEL SYARIAH WALISONGO.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN DALAM MEMILIH HOTEL SYARIAH
(STUDI PADA HOTEL SYARIAH WALISONGO)

SKRIPSI

OLEH:
SAIFUL BAHRI
NIM: C04210044

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN DALAM MEMILIH HOTEL SYARIAH
(STUDI PADA HOTEL SYARIAH WALISONGO)

SKRIPSI


Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Ekonomi Islam

Oleh
Saiful Bahri
NIM. C04210044

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodi Ekonomi Syariah
SURABAYA
2015

i

ABSTRAK

Skripsi dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Konsumen dalam Memilih Hotel Syariah: Studi pada Hotel Syariah Walisongo”.
adalah hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan apa faktor-faktor
yang mendasari konsumen dalam memilih Hotel Syariah Walisongo dan
bagaimana analisis faktor-faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam
memilih Hotel Syariah Walisongo.
Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder yang selanjutnya dipaparkan
serta dianalisaantara teori yang telah diangkat dengan pelaksanaan dan data
lapangan yang telah diperoleh. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, dokumentasi ke lapangan, dan studi kepustakaan. Adapun
narasumber dalam penelitian ini adalah manajer operasional, staf hotel dan
konsumen Hotel Syariah Walisongo.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi konsumen dalam memilih Hotel Syariah Walisongo, yaitu faktor
budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.Dari beberapa faktor
tersebut yang paling memengaruhi konsumen dalam memilih hotel syariah adalah
faktor budaya, yang meliputi: faktor lokasi, pelayanan dan fasilitas. Faktor lain
yang memengaruhi konsumen adalah faktor sosial karena bersama kelompok dan
keluarganya.Sedangkan faktor pribadi dan faktor psikologis tidak memiliki

pengaruh yang besar terhadap konsumen dalammemilih Hotel Syariah
Walisongo.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar pihak hoteluntuk selalu
mengembangkan fasilitas sarana dan prasarana agar Hotel Syariah Walisongo
dapat menjadi hotel yang besar dengan konsep syariahnya.Memperluas kegiatan
promosi untuk meningkatkan jumlah media iklan diantaranya sebagai berikut
pembentukan manajer marketing, kerjasama dengan travel-travel, memperluas
jaringannya,melakukan promosi di media elektronik,kemudian yang terakhir
memperbaiki proses pelayanan.
Kata kunci: Hotel syariah, konsumen muslim, pemasaran, preferensi.

v

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM .........................................................................................

i


PERNYATAAN KEASLIAN .........................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................

iii

PENGESAHAN ..............................................................................................

iv

ABSTRAK .......................................................................................................

v

KATA PENGANTAR .....................................................................................

vi


DAFTAR ISI ....................................................................................................

ix

DAFTAR TRANSLITERASI .........................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Identifikasi ...................................................................................

7


C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah .....................................

8

D. Kajian Pustaka ..............................................................................

8

E. Tujuan Penelitian ..........................................................................

10

F. Kegunaan Hasil Penelitian ............................................................

11

G. Definisi Operasional .....................................................................

12


H. Metode Penelitian .........................................................................

13

I.

Sistematika Pembahasan ..............................................................

18

BAB II KERANGKA TEORETIS .................................................................

20

A. Teori Pemasaran ............................................................................

20

1. Pengertian Pemasaran ............................................................


20

2. Strategi Pemasaran ................................................................

23

ix

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Konsep Pemasaran Dalam Islam ............................................

25

B. Teori Perilaku Konsumen ............................................................

33

1. Faktor Budaya ........................................................................


35

2. Faktor Sosial ..........................................................................

35

3. Faktor Pribadi ........................................................................

37

4. Faktor Psikologis ...................................................................

38

C. Teori Konsumen ............................................................................

40

BAB III DATA PENELITIAN .......................................................................


44

A. Pengertian Hotel Syariah ..............................................................

44

B. Hotel Syariah Walisongo ..............................................................

46

C. Struktur Organisasi .......................................................................

53

D. Faktor-faktor Yang Mendasari Konsumen Dalam Memilih
Hotel Syariah Walisongo .............................................................

58


BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN

DALAM

MEMILIH

HOTEL

SYARIAH

WALISONGO ...................................................................................

66

A. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen memilih
Hotel Syariah Walisongo ..............................................................

66

B. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
memilih Hotel Syariah Walisongo ...............................................

70

BAB V PENUTUP .........................................................................................

77

A. Kesimpulan ..................................................................................

77

B. Saran .............................................................................................

78

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

79

LAMPIRAN ..................................................................................... ...............

82

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Terjadinya krisis ekonomi di kawasan Asia tenggara berawal dari
terjadinya ambruknya nilai mata uang Thailand yaitu Bath pada bulan
Juni tahun 1997 dan kemudian krisis itu mulai menyebar ke Negara kita
Indonesia dengan dimulainya krisis keuangan dan moneter, dan
puncaknya pada peralihan kepemimpinan pada masa reformasi itu
membawa banyak dampak negatif dari hampir sektor yaitu sektor bisnis,
pertanian, perbankan, dan lain-lain. Setelah masa Reformasi itu
perekonomian Indonesia itu perlahan-lahan mulai membaik ditandai
dengan masuknya Indonesia menjadi anggota G-20 yang merupakan KTT
negara-negara maju yang pada saat itu dipimpin oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia
semakin maju, baik dalam bidang industri properti maupun jasa. Menurut
Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian
Simanungkalit mengatakan bisnis perumahan dan townhouse di tengah
kota bakal bertumbuh 12%. Sedangkan bisnis ruko, rukan, dan apartemen
di lokasi strategis akan tumbuh 10-15%. Sementara, bisnis perkantoran
dan hotel tumbuh 10-12%. Di bisnis properti lain sepertibisnis mal dan
trade center akan meningkat 5-7%.1
Dari data tersebut bisnis dari sektor jasa akan meningkat di kotakota besar Indonesia termasuk di kota Surabaya yang merupakan kota
terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Salah satu usaha dari sektor
jasa adalah bisnis perhotelan yang merupakan bisnis di bidang jasa.
Menurut Kotler, jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
Ferdy “Bisnis Investasi Perumahan dan Properti”, dalam www.facebook.com/pages/konsultanperencana-pelaksana-bisnis-Investasi-perumahan-dan-Property/, diakses pada 20 November 2014
1

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak
terwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2

Semakin

pesatnya perkembangan zaman di berbagai bidang berdampak pada
semakin kompleksnya kebutuhan akan barang dan jasa.
Hal inilah yang mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai
upaya dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan yang bersifat dinamis
dengan sumber daya terbatas. Hotel merupakan salah satu bisnis yang
bergerak pada sektor jasa akomodasi dan segmen pasarnya adalah para
tamu yang datang untuk tujuan menginap atau istirahat dan urusan bisnis.
Oleh karena itu, tempat yang bersih, nyaman dan aman adalah menjadi
hal yang dibutuhkan konsumen saat ini. Hotel bukan merupakan suatu
objek pariwisata melainkan hanya merupakan sarana dalam di bidang
kepariwisataan.
Berbagai hotel berlomba-lomba meningkatkan fasilitas dan
pelayanan yang ada untuk bersaing dengan hotel lain. Ini merupakan
sebuah kewajiban bagi pihak hotel untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada setiap konsumennya. Jadi, didalam dunia bisnis tidak
terkecuali hotel syariah kepuasan konsumen adalah menjadi salah satu
yang paling diutamakan, karena hal itulah yang akan menentukan berhasil
atau gagalnya suatu usaha perhotelan.
Bahkan konsumen yang tidak puas tentu tidak akan mengulangi
atau tidak memilih lagi jasa akomodasi yang sama, apalagi sekarang
didukung dengan banyaknya pilihan jasa perhotelan yang lain, sehingga
membuat mereka memiliki banyak perbandingan untuk memilih hotel
mana yang lebih sesuai dengan selera dan keinginannya mereka.
Dengan melihat kondisi semacam ini mendorong produsen untuk
melebarkan sayapnya di bidang perhotelan, maka tidak mengherankan
jika akhir-akhir ini bisnis di bidang perhotelan semakin marak, banyak

Rambat Lupiyadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Salemba: Jakarta, 2008), 6.

2

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

perusahaan muncul dengan memberikan berbagai macam fasilitas dalam
menawarkan produknya .
Walaupun saat ini perkembangan yang berbasiskan syariah sedang
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun perkembangan
khususnya di bidang perhotelan masih kurang diminati, hal ini
dikarenakan sebagai berikut :3
1. Masyarakat

banyak

menganggap

hotel

syariah

dan

hotel

konvensional adalah sama.
2. Masih kurangnya promosi yang dilakukan oleh hotel syariah.
3. Kurangnya fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat
banyak.
4. Adanya anggapan bahwasannya hotel syariah hanya khusus untuk
orang muslim.
5. Belum ada dukungan dari organisasi masyarakat (ORMAS) Islam,
dan lain-lain.
Sejalan dengan hal tersebut upaya untuk memperkenalkan dan
mempromosikan

hotel

syariah

terus

ditingkatkan

dengan

tetap

meningkatkan fasilitas dan pelayanan serta mengikuti aturan-aturan
hukum

syariah.

Untuk

menunjang

keberhasilan

usaha

perlu

memperhatikan arti pemasaran. Pemasaran itu sendiri menurut Kotler dan
Keller adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan orang lain.4
Untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dihasilkan, sebuah
perusahaan dituntut untuk melakukan serangkaian proses promosi, begitu
pula dengan bisnis perhotelan. Melalui promosi diharapkan proses

Riefa, “Hotel Syariah”, dalam http://muchammadriefa.blogspot.com/hotel-syariah/ diakses pada
5 oktober 2014.
4
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas (Jakarta: Erlangga,
2008), 5.
3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

pemasaran dapat berjalan dengan lancar. Seperti halnya produk-produk
lain, pemasaran bisnis perhotelan dilakukan menggunakan

berbagai

media. Pemasaran perhotelan dapat mudah ditemui dalam bentuk iklan di
koran, baliho, poster, brosur, spanduk, dan atau media promosi
konvensional lainnya.
Namun seperti halnya masalah yang dihadapi hotel syariah adalah
banyak masyarakat lain menganggap bahwa hotel syariah hanya untuk
orang Islam bukan untuk orang non Islam dan masih kurang promosi yang
dilakukan oleh hotel syariah untuk menarik masyarakat. Hal tersebut
menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi hotel syariah untuk lebih
mengembangkan lagi usahanya untuk menjadi lebih baik lagi.
Banyak peneliti yang sudah melakukan penelitian terhadap hotel
nya hanya memandang bisnis tersebut sebagai usaha komersil sehingga
tidak dengan konsep kekeluargaan untuk kemaslahatan bersama. Hotel
Syariah Walisongo merupakan hotel yang berdiri dengan menjalankan
prinsip-prinsip syariah. Hotel Syariah Walisongo yang berlokasi di
kawasan religi sunan ampel ini memiliki keunikan tersendiri dari hotelhotel lainnya. Hal yang membedakan Hotel Syariah Walisongo dengan
hotel-hotel lainnya adalah penginapan yang bernuansa islami seperti
pelayanan dan fasilitas yang diberikan mencerminkan nilai islami dan
bernuansa religi. Sebagai contoh sederhananya, dimulai proses chek in
yaitu jika ada pasangan yang ingin menginap harus menunjukkan kartu
identitas sebagai tanda pasangan tersebut sudah sah menjadi suami-istri,
semua karyawan mengenakan busana yang menutup aurat, dan hotel juga
menyediakan makanan dan minuman yang tentunya halal.5
Dengan nuansa religi dan nilai islami tersebut, Hotel Syariah
Walisongo diharapkan tetap dapat memberikan kenyamanan dan
pelayanan yang maksimal kepada konsumennya, tetapi apakah dari pihak
manajemen perhotelan ini dapat menyusun strategi dan program yang
Syarifudin, Wawancara, Surabaya, 1Desember 2014

5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

tepat

dalam

rangka

memanfaatkan

peluang

yang

ada

untuk

mempertahankan konsumen dan memenangkan persaingan sedangkan
mulai banyak bermunculan baik hotel konvensional maupun hotel yang
berkonsepkan syariah serta banyak dari masyarakat belum paham dengan
hotel syariah bahkan banyak yang belum menengenalnya.
Mengingat keunikan Hotel Syariah Walisongo yang berani
memposisikan diri sebagai penyedia jasa akomodasi yang berdasarkan
pada prinsip-prinsip syariah dan menggunakan strategi pemasarannya
yang berbasis syariah. Berdasarkan latar belakang atau realita di atas
maka penulis bermaksud mengangkat judul penelitian “Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih Hotel Syariah
(Studi Pada Hotel Syariah Walisongo Surabaya)”.
B.

Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka
masalah yang dapat diidentifikasikan pada skripsi yang berjudul “Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih Hotel
Syariah (Studi Pada Hotel Syariah Walisongo Surabaya)” adalah sebagai
berikut:
a. Faktor apa yang membuat konsumen memilih hotel syariah.
b. Kualitas produk dan layanan terhadap konsumen.
c. Banyaknya pesaing di bidang perhotelan.
d. Potensi dan segmentasi pasar yang beragam.
e. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen memilih oleh
Hotel Syariah Walisongo.
2. Batasan Masalah.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti membatasi
masalah pada pokok batasan yakni:
a. Faktor apa yang membuat konsumen memilih Hotel Syariah
Walisongo.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

b. Faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam memilih Hotel Syariah Walisongo.
C. Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat kita
jabarkan rumusan masalah pokok sebagai berikut:
1.

Apa faktor-faktor yang mendasari konsumen dalam memilih Hotel
Syariah ?

2.

Bagaimana analisis faktor-faktor yang paling mempengaruhi konsumen
dalam memilih Hotel Syariah ?

D. Kajian Pustaka
Berdasarkan penelusuran kajian kepustakaan yang penulis lakukan,
berikut ada beberapa penelitian yang terkait dengan permasalahan yang
ada dalam penelitian ini. Penelitian dahulu yang terkait dengan
pembahasan penelitian ini adalah :
1. Penelitian dari Ayoe Niken Pratiwi ”Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan
Bank syari’ah (Studi Kasus di Kota Surakarta)”. Bertujuan Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh kualitas keagamaan muslimin,
tingkat pendidikan muslimin, dan tingkatan pendapatan muslimin
terhadap keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan bank
syariah di Kota Surakarta. Dalam penelitian ini diketahui bahwa
variabel Kualitas Keagamaan Muslimin merupakan variabel yang
paling

berpengaruh

karena

memberikan

tambahan

keputusan

masyarakat muslim untuk menggunakan bank syariah di Kota
Surakarta.6
2. Penelitian dari Lilis Yuliati “Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

masyarakat berinvestasi sukuk”. Bertujuan untuk menganalisis antara
faktor-faktor resiko dengan atribut produk yang mempengaruhi minat
Ayoe Niken Pratiwi, ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat
Muslim untuk Menggunakan Bank Syari’ah” (Studi Kasus di Kota Surakarta)”(Skripsi-Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010).
6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

publik terhadap investasi Sukuk Islam SR001 dan untuk mengetahui
daya tarik Sukuk Bank Islam SR001 menurut para investor. Dalam
penelitian ini diketahui bahwa risiko investasi dan atribut produk
Islami berpengaruh positif terhadap minat masyarakat untuk
berinvestasi, hal ini terbukti dari hasil uji statistiknya, secara Uji F
maupun uji T.7
3. Penelitian dari M Rhendria Dinawan yang meneliti tentang “Analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian (Studi kasus
pada konsumen Yamaha MIO PT Harpindo Jaya Semarang)”. Untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga
kompetitif, dan citra merk terhadap keputusan konsumen dalam
membeli sepeda motor Yamaha Mio di Semarang. Dalam penelitian
ini diketahui bahwa citra merk paling berpengaruh terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha Mio di Semarang.8
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak dalam
metode penelitian, objek yang diteliti, dan fokus pembahasan. Dalam
penelitian yang akan saya angkat akan membahas tentang Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih Hotel Syariah
(Studi Pada Hotel Syariah Walisongo Surabaya), dengan begitu
perbedaan yang mencolok dari penelitian saya dengan yang terdahulu
adalah menyertakan keputusan konsumen untuk menginap di Hotel
Syariah Walisongo Surabaya.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah:

Lilis Yuliati, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk”
(Skripsi—Universitas Jember, 2011).
8
M Rhendria Dinawan “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian: Studi
Kasus pada Konsumen Yamaha MIO PT Harpindo Jaya Semarang” (Skripsi—Universitas
Diponegoro, Semarang, 2010).
7

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen memilih
Hotel Syariah Walisongo Surabaya.
2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
memilih Hotel Syariah Walisongo Surabaya.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
berguna dalam dua aspek:
1. Segi Teoritis
a.

Menambah wawasan tentang ilmu pemasaran dari segala bidang
khususnya perhotelan, yang mana dapat digunakan sebagai rujukan
dalam mengerjakan tugas atau skripsi lain.

b.

Memberikan masukan kepada akademisi untuk melakukan kontribusi
terhadap pengembangan terhadap kegiatan ekonomi secara Islami.

2. Segi Praktis
a. Bagi Hotel, sebagai masukan dan Ide-ide inovatif dalam melakukan
kegiatan ekonomi untuk lebih berkembang lagi dan sesuai dengan
ketentuan agama Islam.
b. Bagi Pihak lain, memberi masukan dan informasi kepada pihak
manajemen

Hotel

Syariah

Walisongo

yang

tepat

untuk

mengembangkan usaha perhotelannya menjadi lebih baik, serta dapat
menjadi refrensi atau literatur untuk penelitian lebih lanjut.
G. Definisi Operasional
Agar lebih memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, maka
penelitian ini mendefinisikan beberapa istilah, antara lain:
Analisis

: Analisis dalam penelitian ini merupakan proses menggali
informasi atau data yang telah diperoleh dari responden,
agar diketahui konsumen dalam memilih hotel syariah.

Konsumen

: Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau
jasa

yang

tersedia

dalam

masyarakat,

baik

bagi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Hotel Syariah

: Suatu perusahaan jasa penginapan yang dikelola oleh
pemiliknya dengan konsep aturan-aturan hukum Islam
dimulai dengan proses Chek In yaitu setiap pasangan yang
mau menginap di hotel harus menunjukan kartu identitas
yang sama alamatnya dengan salahsatu pasangannya,
termasuk makanan-minuman yang halal. 9 Seperti, Hotel
Syariah Walisongo adalah Hotel yang berkonsepkan
syariah yang terletak di kawasan religi sunan ampel
Surabaya.

H. Metode Penelitian
Untuk memberikan gambaran tentang metode penelitian, penelitian
ini ditulis dengan metode penelitian kualitatif sebagai berikut:
1. Data yang dikumpulkan
a. Data dari konsumen dalam memilih hotel syariah melalui
wawancara dan dokumentasi.
b. Data tentang apa yang paling berpengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam memilih hotel syariahdi Hotel Syariah Walisongo
melalui wawancara dan dokumentasi.
2. Sumber Data
a. Sumber primer
Sumber primer yakni subjek penelitian yang dijadikan
sebagai sumber informasi penelitian dengan menggunakan alat
pengukuran atau pengambilan data secara langsung atau yang sering
dikenal dengan istilah interview (wawancara).10
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan
teknik snowball sampling: teknik pengambilan sumber data, yang
pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini
Syarifudin, Wawancara, Surabaya, 1Desember 2014
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), 91.

9

10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

dilakukan karena dari sumber data yang sedikit tersebut belum
mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang
lain yang dapat digunakan sebagai sumber data.11 Dalam penelitian
ini

pada

awalnya

penulis

menggunakan

10

orang

untuk

diwawancarai, namun karena data yang didapat belum memuaskan
maka sampel berkembang menjadi 22 orang yang terdiri dari 2
orang manajer dan staf Hotel Syariah Walisongo dan 20 orang
diantaranya menjadi konsumennya.
a. Sumber primer tersebut yakni:
1. Pihak manajemen Hotel Syariah Walisongo
2. Konsumen Hotel Syariah Walisongo

b. Sumber sekunder
Adapun sumber data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber dari data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data
sekunder itu berupa dokumen. Adapun metode pengumpulan
datanya disebut data dokumentasi, dimana metode ini digunakan
untuk mendapatkan data berupa data tertulis seperti buku, makalah,
laporan penelitian dokumen dan lain sebagainya.12
Sumber sekunder meliputi:
1) Bank Syari’ah bagi Bankir dan Praktisi Keuangan , karya
Muhammad Syafi’i Antonio.
2) Ekonomi Islam, karya Adiwarman A. Karim.
3) Manajemen Pemasaran, karya P. Kotler dan Kevin Lane
Keller.
4) Perbankan Syariah, karya Drs. Ismail.
5) Konsep Ekonomi Islam, karya Heri Sudarsono.
6) Penelitian Kualitatif, karya Burhan Bungin.
7) Perilaku Konsumen Komunikasi pemasaran, karya Sutisna.
11

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008), 219.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Sebuah Pendekatan Praktek, ed. 5 (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), 206.
12

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

8) Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan, karya P. Kotler
dan Kevin Lane Keller.
9) Syariah Marketing. Karya Hermawan Kartajaya, dan
Muhammad Syakir Sula
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara adalah kegiatan mencari bahan (keterangan/pendapat)
melalui tanya jawab lisan dengan siapa saja yang diperlukan dalam
penelitian. 13 Oleh karena ini peneliti mengadakan tanya jawab
secara langsung dengan beberapa pegawai Hotel Syariah Walisongo
dan konsumennya.
b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.

14

Pengumpulan data yang dlakukan oleh peneliti ini dengan cara
menelaah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses
keputusan konsumen untuk memilih hotel syariah dan pihak hotel
itu sendiri.
4. Teknik Pengolahan Data
Setelah data berhasil dihimpun dari lapangan, maka penulis
menggunakan teknik pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut:
a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh
terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan
antara data yang ada dan relevansi dengan penelitian.15 Dalam hal
ini penulis hanya mengambil data yang akan dianalisis dalam
rumusan masalah saja.
b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam
penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah
13

Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian: Sosial dan Ekonomi Teori dan Aplikasi
(Bandung: CV. Alfabeta, 2009), 219.
14
M. Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), 87.
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008), 243.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

direncanakan dengan rumusan masalah yang sistematis. 16 Penulis
melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis
dan menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan
penulis dalam menganalisa data.
c. Penemuan hasil, yaitu dengan menganalisis data yang telah
diperoleh dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai
kebenaran fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah
jawaban dari rumusan masalah.17
5. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan usaha untuk memberikan interpretasi
terhadap data yang telah disusun. Pemberian interpretasi ini dapat
berupa kerangka ataupun menarik kesimpulan terhadap data yang telah
disusun.
Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis
secara deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis merupakan metode
penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang
sebenarnya kemudian data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk
dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.18 Tujuan dari
metode ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai
objek penelitian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan pola pikir
induktif yang berarti pola pikir yang berpijak pada fakta-fakta yang
bersifat khusus kemudian diteliti, dianalisis dan disimpulkan sehingga
pemecahan persoalan atau solusi tersebut dapat berlaku secara umum.
Fakta-fakta yang dikumpulkan adalah analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih Hotel Syariah Walisongo.
Penulis mulai memberikan pemecahan persoalan yang bersifat umum,
16

Ibid., 245.
Ibid., 246.
18
Ibid., 105.
17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

melalui penentuan rumusan masalah sementara dari observasi awal yang
telah dilakukan. Dalam hal ini penelitian dilakukan di Hotel Syariah
Walisongo.

I. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan,
penelitian ini ditulis dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
Bab satu berisi pendahuluan, pada bab ini didalamnya meliputi latar
belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah,
kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi
operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab Dua (Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual) yang berisi
tentang teori pemasaran yang terdiri dari pengertian pemasaran, strategi
pemasaran, konsep pemasaran dalam Islam. Teori dari perilaku konsumen
yang terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen,
serta ditambahkan dengan teori konsumen yang terdiri dari pengertian
konsumen, jenis-jenis konsumen, dan kebutuhan konsumen.
Bab Tiga berisi tentang data penelitian, pada bab ini menjelaskan
definisi dan pengetian dari hotel, berisi tentang data Hotel Syariah
Walisongo meliputi: profil Hotel Syariah Walisongo, produk-produk yang
ada di Hotel Syariah Walisongo, dan struktur manajemen pada Hotel
Syariah Walisongo.
Bab Empat berisi analisis data, pada bab ini memuat hasil dari
penelitian yang berupa analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam memilih Hotel Syariah Walisongo.
Bab Lima yang merupakan bagian penutup, pada bab ini memuat
tentang kesimpulan dan saran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Teori Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Dewasa ini Pemasaran telah berkembang demikian pesatnya dan
menjadi salah satu faktor penting bagi perusahaan termasuk perhotelan,
karena pemasaran itu sendiri salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
perusahaan

dalam

rangka

mencapai

tujuan

yaitu

mempertahankan

kelangsungan hidup untuk berkembang, dan mendapatkan laba.Sebaliknya
pemasaran juga menjadi faktor penting bagi konsumen untuk memenuhi
hasrat kebutuhannya.
Hal ini disebabkan secara langsung dalam kegiatan mulai dari
pertama merencanakan, menyiapkan, sampai pada saat akhir yakni produk
siap dikonsumsi atau dinikmati oleh konsumen.Dengan demikian maka
dapat dikatakan bahwa pemasaran melibatkan dua pihak yakni produsen dan
konsumen sebagai titik pusatnya, dan juga pemasaran merupakan faktor
penting karena menyangkut kegiatan yang menentukan dan memproduksi
produk maupun jasa, menetapkan harga penjualan dan pada akhirnya
konsumen siap untuk mengkonsumsinya.
Beberapa pengertian pemasaran dapat dilihat dari berbagai definisi.
Menurut American Marketing Association pada akhir 2004, memberikan
definisi sebagai fungsi organisasi dan sekumpulan proses menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada konsumen dan
mengelola hubungan yang bermanfaat bagi organisasi dan pemegang

20
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

kepentingan.1Pengertian pemasaran juga telah mengalami evolusi dari waktu
ke waktu.Kotler pada awalnya memberikan pengertian pemasaran dalam arti
luas diartikan sebagai aktivitas sosial dan manajerial di mana individu atau
kelompok menyediakan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain. Namun saat
ini, pemasaran juga diartikan sebagai proses di mana perusahaan
menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun hubungan pelanggan
yang kuat dalam rangka mendapatkan manfaat atau keuntungan.2
Sedangkan menurut William J. Stanton, Pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.

3

Berdasarkan definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa pemasaran mempunyai arti yang lebih luas daripada
penjualan, pemasaran mencakup usaha perusahaan yang ditandai dengan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan
harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi dan penjualan produk
tersebut. Jadi, pemasaran juga merupakan kegiatan saling berhubungan
sebagai suatu sistem untuk menghasilkan laba.
Pemasaran adalah kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai
pihak, perlu waktu dan tenaga. Oleh karena itu, pemasaran juga dapat
dilakukan melalui proses tertentu, tahapan atau langkah-langkah tertentu.
Sebagai sebuah proses, kegiatan pemasaran dapat dijabarkan menjadi

1

Suharno & Sutarso Yudi, Marketing In Practice (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 2.
Ibid.
3
Basu Swastha dan Hani Handoko, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFE, 2000), 4.
2

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

beberapa langkah kegiatan. Langkah-langkah dalam kegiatan pemasaran
sebagai berikut:4
1. Kegiatan pemasaran dapat diawali dengan aktivitas untuk memahami
kebutuhan dan keinginan pasar.Memahami kebutuhan merupakan titik
tolak dan dasar dalam menentukan kegiatan pasar selanjutnya.
2. Pada saat kebutuhan pasar telah dipahami, maka yang perlu dilakukan
oleh pemasar adalah merancang strategi pemasaran yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan pasar tersebut, sekaligus dapat meningkatkan
manfaat bagi perusahaan.
3. Pada saat strategi pemasaran telah ditentukan maka selanjutnya pemasar
menyusun program pemasaran yang terintegrasi dan yang dapat
memberikan manfaat lebih baik kepada pasar.
4. Kompetensi yang tinggi mengakibatkan kegiatan pemasaran tidak cukup
hanya dengan memberikan manfaat superior, namun membangun
hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan
menjadi utama.
5. Menciptakan nilai dari pelanggan untuk menciptakan laba dan ekuitas
pelanggan.
Dari langkah-langkah yang telah dijelaskan diatas diharapkan
pemasar dapat memenuhi harapan dari perusahaan yaitu menciptakan laba
dan tentunya menciptakan kepuasan pelanggan adalah menjadi yang utama.
2. Strategi Pemasaran

Suharno & Sutarso Yudi, Marketing In Practice (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 3.

4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat
menghasilkan produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk maupun jasa
dapat diperoleh keuntungan seperti yang diharapkan. Melalui produk yang
dihasilkan, perusahaan menciptakannya, membina dan mempertahankan
kepercayaan langganan akan produk tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan
sangat ditentukan oleh ketepatan produsen dalam memberikan kepuasan
kepada sasaran konsumen yang ditentukannya, dimana usaha-usaha
pemasaran diarahkan kepada konsumen yang ditunjukkan sebagai sasaran
pasarnya.
Dalam hal tersebut pemasaran menunjang perusahaan didasarkan
pada konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang
mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenarnya.Pentingnya strategi
pemasaran bagi suatu perusahaan yang timbul dari luar, ketidakmampuan
perusahaan dalam mengontrol semua faktor yang dibatasi diluar lingkungan
perusahaan. Demikian pula perubahan-perubahan yang terjadi pada faktorfaktor tersebut tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti.
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran di mana unit bisnis
mengharapkan untuk mencapai tujuan pemasaran. Dalam hal ini perusahaan
akan menentukan konsumen mana yang akan dipilih untuk dilayani,
selanjutnya mengelompokkan pasar dalam kelompok-kelompok yang lebih
kecil dan melayani yang menguntungkan. Berdasarkan strategi pemasaran
tersebut, selanjutnya pemasar menyusun bauran pemasaran yang terdiri dari
kegiatan membuat produk, menetapkan harga, menentukan distribusi, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

menentukan kegiatan promosi.5 Menurut Joseph P. Guiltinan dan Gordon W.
Paul, Strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang
diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu6.
Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis
lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan
kelemahan perusahaan, serta analisis kesempatan dan ancaman yang
dihadapi perusahaan dan lingkungannya.Di samping itu strategi pemasaran
yang telah ditetapkan dan telah dijalankan, harus dinilai kembali, apakah
masih sesuai dengan kondisi pada saat ini. Hasil penilaian digunakan sebagai
dasar untuk menentukan apakah strategi yang telah dijalankan perlu diubah,
sekaligus digunakan sebagai landasan untuk menyusun strategi yang akan
digunakan dimasa yang akan datang.
Strategi pemasaran dalam kaitan ini maka ada beberapa aktivitas yang
dilakukan, yaitu segmentasi pasar, pentargetan pasar dan pemosisian pasar.7
a. Segmentasi pasar
Yaitu membagi pasar ke dalam bagian pasar yang lebih homogin
yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda, karakteristik
yang berbeda dan memerlukan produk atau program pemasaran
tertentu.
b. Pentargetan pasar
Yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen
pasar dan memilih satu atau beberapa segmen untuk dilayani

Suharno & Sutarso Yudi, Marketing In Practice (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 26.
Joseph P. Guiltinan dan Gordon W. Paul, Manajemen Pemasaran: Strategi dan Program, Agus
Maulana (Jakarta: Erlangga, 1990), 157.
7
Suharno & Sutarso Yudi, Marketing In Practice (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 28.
5

6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

kebutuhannya. Perusahaan bisa memilih satu, beberapa atau semua
segmen sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
c. Pemosisian pasar
Yaitu mengarahkan kesan produk agar melekat dibenak target
pasar secara jelas, berbeda dan menarik dibanding pesaing.
Denganpemosisian pasar konsumen dapat mengetahui perbedaan
antara produk satu dengan produk lain.

d. Marketing Mixatau Bauran Pemasaran
Yaitu kumpulan aktivitas pemasaran yang digunakan untuk
melayani pasar sasaran.Bauran pemasaran dibuat dalam satuan unit
segmen pasar, sehingga masing-masing segmen memerlukan bauran
pemasaran yang berbeda.Bauran pemasaran terdiri dari beberapa dari
empat aktivitas utama, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi.
3. Konsep Pemasaran dalam Islam
Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat
beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal
mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan
apalagi kepentingan sendiri. Kata syariah dalam Al Qur’an disebutkan hanya
sekali, yaitu pada surah Al Jatsiyah sebagaimana firman Allah SWT :

ِ ٍ َ َ‫ُجع ْلنَا َكعل‬
َ٨١ُ ‫اأم ِرفَاتبِ ْع َه َاواتَتبِ ْعأَ ْ َواءَال ِذينَايَ ْعلَ ُمو َن‬
ْ َ‫ىش ِر َيعةمن‬
َ ََ
“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syarat
(peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui”(QS. Al Jatsiyah: 18).8

Syakir sula, Muhammad, Syariah Maketing (Bandung: Mizan Pustaka, 2006), 24.

8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

Kata syariah juga berasal dari kata Syara’a al-syai’a yang berarti
menerangkan atau menjelaskan sesuatu atau berasal dari kata Syir’ahdan

syari’ah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil
air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan
bantuan alat lain. Menurut syaikh Al-Qardhawi mengatakan, cakupan dari
pengertian syariah menurut pandangan Islam sangat luas dan komprehensif.
Didalamnya mengandung makna mengatur seluruh aspek kehidupan,
mulaidari aspek ibadah (hubungan manusia dengan Tuhannya), aspek
keluarga,

aspek

bisnis

(perdagangan,

industri,

perbankan

asuransi,

pemasaran, perhotelan, dan lain-lain), aspek ekonomi (permodalan, zakat,

bait al-mal, dan fa’i), aspek hukum dan peradilan, aspek undang-undang
hingga hubungan antar negara.9
Sedangkan pemasaran sendiri adalah satu bentuk muamalah yang
dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam proses transaksinya terpelihara
dari hal-hal yang terlarangoleh ketentuan syariah. Profesor Philip Kotler
mendefinisikan pemasaran dalam arti luas diartikan sebagai aktivitas sosial
dan manajerial dimana individu atau kelompok menyediakan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
dan nilai dengan pihak lain. Definisi ini berdasarkan konsep-konsep inti,
seperti: kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk-produk, biaya dan
kepuasan, pertukaran transaksi hubungan dan jaringan, pasar dan para
pemasar serta prospek.10
Maka, dapat disimpulkan Syariah marketing adalah sebuah disiplin
bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan
Ibid, 26.

9

10

Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholdernya, yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
(bisnis)dalam Islam.11
Agama Islam menghalalkan seluruhumatnyaberniaga asalkan dengan
menuruti aturan-aturan syariah. Bahkan Rasulullah saw, seorang saudagar
sangat terpandang pada zamannya. Sejak muda beliau dikenal sebagai
pedagang yang jujur.Rasulullah saw, telah mengajarkan pada umatnya untuk
berdagang dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam beraktivitas
ekonomi, umat Islam dilarang melakukan tindakan bathil atau yang tidak
sesuai aturan-aturan syariah. Namun harus melakukan kegiatan ekonomi
yang dilakukan saling ridha, sebagaimana firman Allah:

ِ ‫ياأَي هاال ِذينَآمنُوااتَأْ ُكلُواأَموالَ ُكمب ي نَ ُكمبِالْب‬
ٍ ‫اطِ ِِاأَنْتَ ُكونَتِجارًةعْنتَ ر‬
‫اض ِمْن ُك ْم َواتَ ْقتُلُواأَنْ ُف َس ُك ْمِإنال‬
َ َ
َ ْ َْ ْ َ ْ
َ
َ َََ
ِ
ِ
َ٩٢ُ ‫يما‬
ً ‫ََ َكانَب ُك ْمَرح‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu, dan janganlah
kamu membunuh dirimu.Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”. (QS. An-Nisaa : 29).12
Nabi Muhammad mempunyai perilaku dan akhlak yang sangat mulia
terhadap sesama manusia, khususnya terhadap umatnya tanpa membedakan
atau memandang seseorang dari status sosial, warna kulit, suku bangsa atau
golongan.Beliau selalu berbuat baik kepada siapa saja bahkan kepada orang
jahat atau orang yang tidak baik kepadanya. Oleh karena itu, tidak
mengherankan karena di dalam al-Quran, beliau disebut sebagai manusia
yang memiliki akhlak yang paling agung.
11

Ibid, 27.

12

Yayasan Penyelanggara Penterjemah/Pentafsir al Quran, al Qur’an dan Terjemahannya, (Saudi
Arabia: Mujamma Al Malik Fadh Li Thiba’ At Al Mush-Haf Asy Syarif, t.t). 670.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

ِ ‫لََق ْد َكانَلَ ُكم ِفرس ِوالل ِهأُسوةٌحسنَةٌلِمْن َكانَي رجواللهوالْي وم‬
َ٩٨ُ ‫اآخَرَوذَ َكَرالل َه َكثِ ًرا‬
َ ْ َ َ َ ُ َْ َ َ َ َ ْ
َُ ْ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.(QS. AlAhzab : 21)
Kejujuran (as-s{idiqq) dan kepercayaan (al-amin) menjadi prinsip utama
Rasulullah saw dalam berbisnis, selain itu beliau juga terhitung sebagai
orang yang cerdas (fathanah) dengan pemikiran yang visioner, kreatif dan
inovatif, serta pintar mempromosikan diri dan bisnisnya (tabligh) atau dalam
istilah ekonomi dikenal dengan marketing, semua itu menyatu dalam diri
Rasulullah saw, dan menjadi karakter yang kuat dengan personal banding al-

amin.13
a. S{iddiq
S{iddiq artinya benar.Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi
juga perbuatannya juga benar.Sejalan dengan ucapannya.

“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”. (QS.
An-Najm : 4).14

Seorang pemimpin senantiasa berperilaku benar dan jujur dalam
sepanjang kepemimpinannya, dan seorang pemasar haruslah sifat
shiddiq haruslah menjiwai setiap perilakunya dalam melakukan
pemasaran,

dalam

berhubungan

dengan

pelanggan,

dalam

bertransaksi dengan nasabah, dan dalam menjalin kerjasama maupun
perjanjian dengan mitra bisnisnya.
13

Windya Novita, Tanpa Tahun, Mendulang Rizki dengan Bisnis Syar’I (Jakarta: PT Gramedia),
halaman: 137.
14
Ibid., 871.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

b. Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan
diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi
Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al
Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi
nabi.Apa

pun

yang

beliau

ucapkan,

penduduk

Mekkah

mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.
Sebagaimana telah diterangkan dalam ayat berikut ini:

“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku
hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu". (QS Al-A’raaf :
68).15
Dapat dipercaya, bertanggung jawab, juga bermakna keinginan
untuk memenuhi sesuatu sesui dengan ketentuan.Menyelaraskan nilai
yang terkait dengan kejujuran dan melengkapinya.
c. Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan.Segala firman Allah yang
ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi.Tidak ada yang
disembunyikan meski itu menyinggung Nabi.

ِ
ِِ
َ٩١ُ ‫صى ُكل َش ْي ٍء َع َد ًدا‬
ْ ‫َحاطَبِ َمالَ َديْ ِه ْم َوأ‬
َ ‫َح‬
َ ‫ليَ ْعلَ َمأَنْ َق ْدأَبْلَغُوا ِر َسااتَرهّ ْم َوأ‬
“Supaya dia mengetahui, bahwa sesungguhnya Rasul-rasul itu telah
menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmuNya meliputi apa yang ada pada mereka, dan dia menghitung segala
sesuatu satu persatu”. (QS. Al Jin : 28)16

15
16

Ibid., 232.
Ibid., 986.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

Orang yang mempunyai sifat ini akan menyampaikan dengan
benar dan apa adanya dengan tutur kata yang tepat. Berbicara dengan
orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahaminya, berdiskusi dan
melakukan presentasi dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga
orang tersebut dapat dengan mudah memahami pesan bisnis yang
kita sampaikan.
d. Fathanah
Artinya
menyampaikan

Cerdas.
6

ribu

Mustahil
lebih

Nabi
ayat

Al

itu

bodoh.

Qur’an

Dalam

kemudian

menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan
yang luar biasa. Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah
kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam.
Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir
dengan cara yang sebaik-baiknya. Apalagi Nabi mampu mengatur
ummatnya sehingga dar