Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Penambahan Bilangan Pecahan

LAMPIRAN

42

DATA COLLECTION

NK

Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 1
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + = □ i i di a a?
S : dua ditambah setengah
P : berapa hasilnya ?
S : satu.
P : dapat hasil satu darimana ?
S : setengah ditambah setengah.(2 diubah kedalam bentuk pecahan ,
kemudian dujumlahkan

, disederhanakan menjadi 1)

P : adakah cara lain?

S : tidak.
P : coba bagaimana apabila soalnya seperti ini (mengeluarkan
penambahan dalam bentuk pecahan). Kerjakan, berapakah hasilnya?
S : satu (menggambar bentuk pecahan yang bernilai 2 dan

lalu untuk

hasilnya menggambar pecahan yang bernilai 1).
P : selanjutnya (meletakkan soal tipe a + = □ i i di a a?
S : delapan ditambah tiga per empat.
P : berapakah hasilnya?
S : dua puluh delapan per tiga puluh dua (mengerjakan secara tertulis
operasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil dua puluh delapan per tiga puluh dua dari mana?
S : delapan per tiga puluh dua (8 diubah terlebih dahulu kedalam bentuk
pecahan

,

bentuk


penambahan

menjadi

,

disamakan

penyebutnya dengan mengkalikan penyebut 8 x 4 = 32, mengerjakan
pembilangnya dengan cara ( 32 : 8 ) x 1 = 4, ( 32 : 4 ) x 3 =24. Diperoleh
).
P : dapatkah mengerjakan dengan menggunakan gambar? adakah cara
lain?
S : (diam sejenak) tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal cerita tipe a + = □ i i di a a?
S : adik mempunyai 6 roti, lalu kakak member adik

rotinya untuk adik.


Berapakah roti adik sekarang?
P : berapakah hasilnya?
S : satu per dua.(mengerjakan secara tertulis operasi hitung penambahan
pecahan).

P : mendapatkan hasil satu per dua dari mana?
S : satu per dua (6 diubah kedalam bentuk pecahan menjadi , dijumlahkan
, penyebut disamakan dengan mengkalikan penyebut dengan
penyebut 6 x 3 = 18. Untuk mengerjakan pembilangnya dengan cara (
18 : 6 ) x 1 = 3, ( 18 : 3 ) x 1 = 6. Diperoleh

disederhanakan

).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Pecahan Dengan Penyebut Yang Sama
Wawancara 2
P : (meletakkan soal tipe a + = □ i i di a a?
S : satu per empat ditambah tiga per empat.

P : berapakah hasilnya ?
S : empat per empat.
P : mendapat hasil empat per empat dari mana?
).

S : empat per empat (dengan menjumlahkan pembilangnya saja

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal tipe a + = □ i i di a a?
S : tiga per lima ditambah empat per lima.
P : berapakah hasilnya ?
S : tujuh per lima (mengerjakan secara tertulis menggunakan operasi
hitung penambahan bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil tujuh per lima dari mana?
).

S : tujuh per lima (dengan menjumlahkan pembilangnya saja
P : adakah cara lain?
S : tidak.

P : selanjutnya (meletakkan soal cerita tipe a + = □ i i di a a?
S : paman memecah semangka, lalu diberikan kepada Dito
diberikan kepada Nani

bagian, lalu

bagian. Berapakah jumlah semangka yang

diberikan paman kepada Dito dan Nani?
P : berapakah hasilnya?
S : satu. (mengerjakan secara tertulis dengan operasi hitung pecahan).
P : mendapatkan hasil satu dari mana?

S : satu (dengan menjumlahkan pembilangnya saja

, hasil

disederhanakan menjadi 1).
P : adakah cara lain?
S : tidak.

Penambahan bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda
Wawancara 3
P : eletakka soal tipe a + =
i i di a a?
S : satu per dua ditambah tiga per lima.
P : berapakah hasilnya?
S : sebelas per sepuluh (mengerjakan secara tertulis dengan operasi hitung
pecahan).
P : mendapatkan hasil sebelas per sepuluh dari mana?
S : sebelas per sepuluh (dengan menyamakan penyebutnya terlebih
dahulu, mengkalikan penyebut dengan penyebut 2 x 5 = 10, untuk
menghitung pembilangnya dengan ( 10 : 2 ) x 1 = 5, ( 10 : 3 ) x 3 = 6.
Didapatkan

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
i i di a a?

S : lima per enam ditambah dua per tiga.
P : berapakah hasilnya?
S : dua puluh tujuh per delapan belas.
P : mendapatkan hasil dua puluh tujuh per delapan belas dari mana?
S : dua puluh tujuh per delapan belas (dengan menyamakan penyebut
terlebihn dahulu, dengan mengkalikan penyebut dengan penyebut 6 x 3
= 18, untuk menghitung pembilangnya dengan ( 18 : 6 ) x 5 = 15, ( 18 : 3
) x 2 = 12, didapatkan

).

P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + =
S : ibu memanen jagung di kebun sebanyak

i i di a a ?

kg, kemudian memanen


ketela sebanyak kg. berapakah hasil seluruh panen ibu?
P : berapakah hasilnya?
S : empat puluh empat per tiga puluh dua.
P : mendapatkan hasil empat puluh empat per tiga puluh dua dari mana ?

S : empat puluh empat per tiga puluh dua (dengan menyamakan penyebut
telebih dahulu, penyebut dikalikan penyebut 8 x 4 = 32, untuk
mengerjakan pembilangnya dengan cara ( 32 : 8 ) x 5 = 20, ( 32 : 4 ) x 3
= 24, didapatkan

).

P : adakah cara lain ?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 4
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?
S : satu ditambah titik – titik sama dengan satu satu per sembilan.
P : berapakah hasilnya?

S : (diam sejenak, sembari berfikir).
P : coba apabila soalnya seperti ini (meletakkan soal bilangan ulat + … =
5 untuk memancing siswa agar dapat menyelesaikan soal pecahan).
Berapakah hasilnya?
S : dua.
P : mendapatkan hasil dua dari mana?
S : dua (lima dikurangi tiga).
P : sela jut ya eletakka soal ila ga ulat
+…=
erapakah
hasilnya?
S : satu.
P : mendapat hasil satu dari mana?
S : satu (sebelas dikurangi tiga).
P : selanjutnya apabila soalnya seperti ini (menuliskan soal di lembar kerja
siswa) ini dibaca?
S : satu ditambah titik – titik sama dengan satu satu per dua.
P : berapakah hasilnya?
S : (diam sembari berfikir).
P : berapa hasilnya ?

S : (diam sejenak) tidak bisa.
P : coba perhatikan apabila (mengeluarkan kertas warna sejumlah satu)
berapakah jumlah dari kertas ini?
S : satu.
P : lalu apabila (membagi kertas yang utuh tadi menjadi dua) berapakah
nilainya?
S : setengah.

P : selanjutnya satu (dengan meletakkan 1 kertas yang bernilai satu)
ditambah titik – titik sama dengan satu setengah (dengan meletakkan 1
kertas yang bernilai satu dan 1 kertas yang bernilai ) berapakah titik –
titiknya?
S : (berfikir sejenak) satu per dua.
P : coba dijelaskan mendapat hasil satu per dua dari mana?
S : satu per dua (satu satu per dua dikurangi satu).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sekarang kembali ke soal yang pertama tadi (meletakkan soal yg
pertama) dibaca lagi soalnya!
S : satu ditambah titik – titik sama dengan satu satu per sembilan.

P : berapakah hasilnya?
S : satu per sembilan.
P : mendapat hasil satu per sembilan dari mana?
S : satu per sembilan (satu satu per sembilan dikurangi satu).
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + □ =
i i di a a?
S : Sari mempunyai melon sebanyak 4 buah, lalu ibu memberi melon lagi
kepada Sari sehingga jumlah melon Sari sekarang 4 buah. Berapakah
melon yang diberikan ibu kepada Sari?
P : berapakah hasilnya?
S : tiga per empat.
P : dapat hasil delapan tiga per empat dari mana?
S : tiga per empat (empat tiga per empat dikurangi empat).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya jika disajikan dalam bentuk gambar seperti ini (meletakkan
soal dalam bentuk gambar). Berapakah hasilnya?
S : (diam).
P : gambar ini bernilai (sembari menunjuk gambar pecahan) ?
S : berfikir sejenak (empat ditambah titik – titik sama dengan tiga per
empat).
P : berapakah hasilnya?
S : tiga per empat (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapat hasil tiga per empat dari mana ?
S : tiga per empat (empat tiga per empat dikurangi empat).

P : adakah cara lain ?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Yang Sama
Wawancara 5
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?
S : empat per sembilan ditambah titik – titik sama dengan enam per
sembilan.
P : berapakah hasilnya?
S : dua per sembilan.
P : dapat hasil dua per sembilan dari mana?
S : dua per sembilan (mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk
pengurangan, hasil dikurangi soal, enam dikrangi empat (6 – 4)
).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : mengapa penyebutnya tidak ikut dikurangkan?
S : karena penyebutnya sama.
P : coba apabila disajikan dalam bentuk gambar seperti apa!
S : (siswa menggambarkan pecahan akan tetapi tidak menemukan
penyelesaian).
P : bagaimana bentuknya? Coba gambarkan hasilnya kalau begitu!
S : (menggambar bentuk pecahan yang bernilai ).
P : selanjutnya (meletakkan soal cerita tipe tipe a + □ =
S : bibi memberikan kepada Ratna kentang sebanyak

i i di a a?
kg, lalu bibi juga

member kentang kepada Galih. Sehingga kentang yang diberikan
kepada Ratna dan Galih sebanyak
diberikan kepada Galih?
P : berapakah hasilnya?
S : dua per lima.
P : dapat hasil dua per lima dari mana?
S : dua per lima (tiga dikurangi satu).
P : adakah cara lain ?
S : (berfikir sejenak) tidak.

kg. jadi berpakah kentang yang

Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 6
P : (meletakkan soal tipe a + □ =
i i di a a?
S : satu per tiga ditambah titik – titik sama dengan lima per enam.
P : berapakah hasilnya ?
S : satu per dua (berfikir sejenak sembari mengerjakan secara aljabar
operasi hitung pecahan).
P : mendapat hasil satu per dua dari mana?
S : satu per dua (mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk
pengurangan

lalu disamakan penyebutnya dengan cara

mengkalikan penyebut dengan penyebut yaitu 6 x 3 = 18, untuk
mendapatkan pembilangnya dengan cara ( 18 : 6 ) x 5 = 15, ( 18 : 3 ) x 1
= 6 bentuknya menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal cerita tipe a + □ =
S : ayah member

i i di a a ?

kg kelengkeng kepada adik, ayah juga member

kelengkeng kepada kakak. Sehingga kelengkeng yang diberikan kepada
adik dan kakan sebanyak

kg. jadi berapakah kelengkeng yang

diberikan kepada kakak?
P : berapakah hasilnya?
S : tiga puluh tiga per tiga puluh enam.
P : mendapat hasil tiga puluh tiga per tiga puluh enam dari mana?
S : tiga puluh tiga per tiga puluh enam (mengubah soal cerita kedalam
bentuk operasi hitung bilangan pecahan, yaitu

menyamakan

penyebut dengan mengkalikan penyebut dengan penyebut 3 x 12 = 36.
Untuk menghitung pembilang ( 36 : 3 ) x 1 = 12, ( 36 : 12 ) x 7 = 21
didapat

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 7
P : (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
i i di a a?

S : titik – titik ditambah dua per tujuh sama dengan Sembilan dua per
tujuh.
P : berapakah hasilnya?
S : Sembilan (mengerjakan secara aljabar operasi hitung bilangan
pecahan).
P : mendapat hasil sembilan dari mana?
S : sembilang (sembilan dua per tujuh dikurangi dua per tujuh).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah enam per sepuluh sama dengan tiga enam per
sepuluh.
P : berapakah hasilnya?
S : tiga (mengerjakan secara aljabar operasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil tiga dari mana ?
S : tiga (tiga enam per sepuluh dikurangi enam per sepuluh).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe □ + =
i i di a a ?
S : Bela mempunyai roti, kemudian Doni member roti kepada Bela dua per
sembilan bagian. Jadi Bela mempunyai enam dua per sembilan roti.
Berapakah jumlah roti Bela semula sebelum diberi oleh Doni ?
P : berapakah hasilnya ?
S : enam.
P : mendapatkan hasil enam dari mana?
S : enam (mengubah soal cerita kedalam bentuk operasi hitung pecahan
).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Yang Sama
Wawancara 8
P : coba kalau ada soal seperti ini (meletakkan soal pecahan dalam bentuk
gambar tipe □ + = ). Berapakah hasilnya ?
S : (diam sejenak mengerak – gerakkan mulutnya sembari berusaha untuk
menerjemahkan gambar, lalu diterjemahkan kedalam bentuk pecahan,
yang sudah diubah kedalam operasi pengurangan

).

P : mendapatkan hasil tiga per sembilan dari mana ?
S : tiga per sembilan (tujuh per sembilan dikurangi empat per sembilan).
P : penyebutnya dikurangi atau tidak?
S : tidak.
P : mengapa?
S : karena penyebutnya sudah sama.
P : baiklah, adakah cara lain ?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah empat per sembilan sama dengan tujuh per
sembilan.
P : berapakah hasilnya ?
S : tiga per sembilan.
P : mendapatkan hasil tiga per sembilan dari mana?
S : tiga per sembilan (mengubah bentuk penambahan menjadi

).

P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : Selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah dua per lima sama dengan empat per lima.
P : berapakah hasilnya ?
S : dua per lima (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi hitung
bilangan pecahan).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe □ + =
i i di a a ?
S : pak Anto mempunyai rambutan. Kemudian tetangga pak Anto datang
ke rumah memberi rambutan sebanyak dua per delapan kilogram, jadi
rambutan pak Anto bertambah menjadi lima per delapan kilogram.
Berapakah rambutan pak Anto sebelum ditambah pemberian dari
tetangganya?
P : berapakah hasilnya?
S : tiga per delapan (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil tiga per delapan dari mana ?
S : tiga per delapan (menuliskan soal cerita kedalam bentuk operasi hitung
bilangan pecahan
P : adakah cara lain ?

).

S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 9
P : (meletakkan soal tipe a + □ =
i i di a a?
S : titik – titik ditambah empat per lima sama dengan tiga belas per
sepuluh.
P : berapakah hasilnya ?
S : lima per sepuluh (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapat hasil lima per sepuluh dari mana?
S : lima per sepuluh (menyamakan penyebut terlebih dahulu menjadi per
10, setelah itu
( 10 : 10) x 13 = 13, ( 10 : 5 ) x 4 = 8 bentuk
menghitung 13 dikurangi 8 dengan

pecahan menjadi

membuka jarinya, menghitung setelah delapan, dengan membuka satu
per satu jarinya 9,10, 11, 12, 13 jari yang terbuka ada 5 sehingga
diperoleh hasil 5).
P : mengapa memilih penyebut sepuluh?
S : karena lima dapat dikali sepuluh, dan sepuluh dapat dikali lima.
P : baiklah, adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah satu per enam sama dengan sepuluh per dua belas.
P : berapakah hasilnya ?
S : delapan per dua belas (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar
operasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil delapan per dua belas dari mana? Coba jelaskan!
S : delapan per dua belas (penyebutnya disamakan terlebih dahulu,
menjadi 12 dengan alas an 6 dapat dikali dua belas dan dua belas dapat
dikali enam. Kemudian ( 12 : 12 ) x 10 = 10, ( 12 : 6 ) x 1 = 2 bentuknya
menjadi

).

P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + □ =
i i di a a ?
S : Dina membeli jeruk, kemudian juga membeli apel sebanyak satu per
dua kilogram. Jumlah berat jeruk dan apel yaitu tiga per empat
kilogram. Berapakah berat jeruk yang di beli oleh Dina?
P : berapakah hasilnya ?

S : dua per delapan (mengerjakan terlebih dulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil dua per delapan dari mana?
S : dua per delapan (dengan menyamakan penyebut terlebih dahulu, yaitu
8 kemudian untuk pembilangnya ( 8 : 4 ) x 3 = 6, ( 8 : 2 ) x 1 = 4
bentuknya menjadi
P : adakah cara lain ?
S : tidak.

).

IK

Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 10
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + = □ i i di a a?
S : dua ditambah setengah.
P : berapa hasilnya ?
S : lima per dua.
P : dapat hasil lima per dua darimana ? coba jelaskan!
S : lima per dua (

untuk mendapatkan hasilnya yaitu pertama untuk

mencari pembilangnya dengan menjumlahkan 2 + 2 + 1= 5, un tuk
penyebutnya tetap yaitu 2, jadi hasil ).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe

a +

=

dala

bentuk gambar yang nilainya 8 + ) ini dibaca ?
S : (diam sejenak berusaha menerjemahkan gambar).
P : bagaimana caranya?
S : (mencoba menerjemahkan gambar) delapan per delapan ditambah
seper empat.
P : (membantu) apabila suatu gambar diarsir penuh berapakah nilainya?
S : satu.
P : jadi gambar disamping bernilai?
S : delapan.
P : lalu ditambah ? (sembari menunjuk gambar).
S : tiga per empat.
P : iya, berapakah hasilnya ?
S : (diam sejenak lalu mengerjakan secara tertulis aljabar operasi hitung
bilangan pecahan) lima belas per empat.
P : mendapat hasil lima belas per empat dari mana?
S : lima belas per empat (8 + 4 + 3 = 15 untuk nilai pembilangnya, dan
penyebutnya tetap 4).
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
i i di a a?
S : adik mempunyai 6 roti, lalu kakak member adik
Berapakah roti adik sekarang?
P : berapakah hasilnya?
S : sepuluh per tiga.
P : Mendapat hasil sepuluh per tiga dari mana ?

rotinya untuk adik.

S : sepuluh per tiga (menerjemahkan soal cerita kedalam operasi hitung
bilangan pecahan menjadi 6 +

, untuk mendapatkan nilai pembilang

dengan cara 6 + 3 + 1 = 10, penyebutnya tetap 3).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Sama
Wawancara 11
P:
eletakka soal tipe a + =
i i di a a ?
S : satu per empat ditambah tiga per empat.
P : berapa hasilnya?
S : empat per empat.
P : mendapat hasil empat per empat dari mana?
S : empat per empat (penyebutnya sudah sama, pembilang ditambah
pembilang 1 + 3 = 4, penyebutnya tetap 4).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
dala
e tuk ga ar I i
dibaca?
S : ini tiga per lima ditambah empat per lima.
P : berapa hasilnya?
S : tujuh per lima.
P : mendapat hasil tujuh per lima dari mana?
S : tujuh per lima (menjumlahkan pembilang dengan pembilang 3 + 4 = 7,
penyebutnya tetap 5).
P : coba jelaskan penambahannya jika menggunakan gambar ini (menunjuk
gambar pecahan).
S : tidak bisa.
P : baiklah ada cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + =
I i di a a?
S : paman memecah semangka, lalu diberikan kepada Dito
diberikan kepada Nani

bagian, lalu

bagian. Berapakah jumlah semangka yang

diberikan paman kepada Dito dan Nani?
P : berapakah hasilnya?
S : satu per tiga.

P : Mendapat hasil satu per tiga dari mana ?
S : satu per tiga (

, mengurangi pembilang dengan pembilang 2 – 1

= 1, penyebutnya tetap 3).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 12
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
. I i di a a?
S : satu per dua ditambah tiga per lima.
P : berapakah hasilnya?
S : dua puluh per sepuluh.
P : mendapat hasil dua puluh per sepuluh dari mana?
S : (siswa meralat jawaban) sebelas per sepuluh (menyamakan penyebut
dengan cara mencari KPK dari 2 dan 5 yaitu 10, lalu ( 10 : 2 ) x 1 = 5, ( 10
: 5 ) x 3 = 6 bentuknya menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
Ini dibaca?
S : lima per enam ditambah dua per tiga.
P : berapakah hasilnya?
S : dua puluh tujuh per delapan belas.
P : mendapatkan hasil dua puluh tujuh per delapan belas dari mana ?
S : dua puluh tujug per delapan belas (untuk mencari penyebutnya dengan
perkalian 6 dan 3 yaitu 18, lalu ( 18 : 6 ) x 5 = 15, ( 18 : 3 ) x 2 = 12
bentuknya menjadi

).

P : apakah ada cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + =
S : ibu memanen jagung di kebun sebanyak

I i di a a ?

kg, kemudian memanen

ketela sebanyak kg. berapakah hasil seluruh panen ibu?
P : berapakah hasilnya?
S : empat puluh empat per tiga puluh dua. (mengerjakan secara aljabar
opeasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil empat puluh empat per tiga puluh dua dari mana ?

S : empat puluh empat per tiga puluh dua (menyamakan penyebut dengan
mencari KPK dari 8 dan 4 yaitu 32, lalu ( 32 : 8 ) x 5 = 20, ( 32 : 4 ) x 3 =
24, bentuknya menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 13
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?
S : satu ditambah titik – titik sama dengan satu satu per sembilan.
P : berapakah hasilnya?
S : satu per sembilan. (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapat hasil satu per sembilan dari mana?
kemudian 1

S : satu per sembilan (menuliskan bentuk soal menjadi

ditulis kedalam bentuk pecahan dengan cara di tambahkan penyebut
per 1, menjadi

lalu disamakan penyebutnya dengan cara

mencari KPK dari 9 dan 1 yaitu 9,
biasa

diubah menjadi bentuk pecahan

. Disamakan penyebutnya ( 9 : 9 ) x 10 = 10, ( 9 : 1 ) x 1 = 9
).

bentuknya menjadi

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe
e tuk ga
“:

ar ya g er ilai + …=

e erje ahka ga

ar kedala

a + □ =

dala

) ini dibaca?
e tuk pe aha

+ ….=

P : coba dihitung berapakah hasilnya?
S : negatif dua puluh lima per enam.
P : mendapat hasil negatif dua puluh lima per enam dari mana ?
S : negatif dua puluh lima per enam (menuliskan bentuk soal menjadi
kemudian 5 ditulis kedalam bentuk pecahan dengan cara di tambahkan
penyebut per 1, menjadi

lalu disamakan penyebutnya dengan cara

mencari KPK dari 6 dan 1 yaitu 6 lalu disamakan penyebutnya ( 6 : 6 ) x
5 = 5, ( 6 : 1 ) x 5 = 30 bentuknya menjadi

).

P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?
S : lima ditamah titik – titik sama dengan lima enam per tujuh.

P : berapa hasilnya?
S : enam per tujuh. (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : dapat hasil enam per tujuh darimana ?
S : enam per tujuh (menuliskan bentuk soal menjadi

kemudian 5

ditulis kedalam bentuk pecahan dengan cara di tambahkan penyebut
per 1, menjadi

lalu disamakan penyebutnya dengan cara

mencari KPK dari 7 dan 1 yaitu 7,
biasa

diubah menjadi bentuk pecahan

. Disamakan penyebutnya ( 7 : 7 ) x 41 = 41, ( 7 : 1 ) x 5 = 35

bentuknya menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal cerita penambahan tipe a + □ =
i i
dibaca?
S : Sari mempunyai melon sebanyak 4 buah, lalu ibu memberi melon lagi
kepada Sari sehingga jumlah melon Sari sekarang 4 buah. Berapakah
melon yang diberikan ibu kepada Sari?
P : berapakah hasilnya?
S : tiga per empat. (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapat dapat hasil tiga per empat dari mana?
S : tiga per empat (menuliskan bentuk soal cerita menjadi
bentuk diubah menjadi

+…=

lalu

kemudian 4 ditulis kedalam bentuk

pecahan dengan cara di tambahkan penyebut per 1, menjadi
lalu disamakan penyebutnya dengan cara mencari KPK dari 4 dan 1
diubah menjadi bentuk pecahan biasa

yaitu 4, 4

. Disamakan

penyebutnya ( 4 : 4 ) x 19 = 19, ( 4 : 1 ) x 4 = 16 bentuknya menjadi
).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Yang Sama
Wawancara 14
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?

S : empat per sembilan ditambah titik – titik sama dengan enam per
sembilan.
P : berapakah hasilnya?
S : dua per sembilan.
P : dapat hasil dua per sembilan dari mana?
S : dua per Sembilan (soal penambahan dituliskan ke dalam bentuk
pengurangan untuk pembilang 6 – 4 = 2, penyebutnya tetap karena
penyebutnya sama, bentuk menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal tipe a + □ =
i i di a a?
S : dua per lima ditambah titik – titik sama dengan empat per lima.
P : berapakah hasilnya?
S : dua per lima.
P : mendapatkan hasil dua per lima dari mana?
S : dua per lima (mengubah bentuk penambahan menjadi bentunk
pengurangan

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal cerita tipe a + □ =
S : bibi memberikan kepada Ratna kentang sebanyak

i i di a a?
kg, lalu bibi juga

member kentang kepada Galih. Sehingga kentang yang diberikan
kepada Ratna dan Galih sebanyak

kg. jadi berapakah kentang yang

diberikan kepada Galih?
P : berapakah hasilnya?
S : dua per lima.
P : dapat hasil dua per lima dari mana?
S : dua per lima (mengubah soal cerita kedalam bentuk operasi hitung
bilangan pecahan

).

Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 15
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a ?
S : satu per tiga ditambah titik – titik sama dengan lima per enam.
P : berapakah hasilnya ?

S : tiga per enam (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapat hasil tiga per enam dari mana ?
S : tiga per enam (menyamakan penyebut terlebih dahulu dengan mencari
KPK dari 6 dan 3 yaitu 6, lalu ( 6 : 6 ) x 5 = 5, ( 6 : 3 ) x 1 = 2 bentuknya
menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?
S : satu per dua ditambah titik – titik sama dengan sembilan per sepuluh.
P : berapakah hasilnya?
S : empat per sepuluh.
P : mendapat hasil empat per sepuluh dari mana ?
S : empat per sepuluh (menyamakan penyebutnya terlebih dahulu dengan
mencari KPK dari 10 dan 2 yaitu 10, lalu ( 10 : 10 ) x 9 = 9, ( 10 : 2 ) x 1 =
).

5 bentuk menjadi

P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal cerita tipe a + □ =
S : ayah member

i i di a a?

kg kelengkeng kepada adik, ayah juga member

kelengkeng kepada kakak. Sehingga kelengkeng yang diberikan kepada
adik dan kakan sebanyak

kg. jadi berapakah kelengkeng yang

diberikan kepada kakak?
P : berapakah hasilnya?
S : sembilan per tiga puluh enam (mengerjakan terlebih dahulu secara
aljabar operasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapat hasil sembilan per tiga puluh enam dari mana?
S : sembilan per tiga puluh enam (mengubah soal cerita kedalam bentuk
operasi hitung bilangan pecahan, yaitu

menyamakan penyebut

dengan mencari KPK dari 12 dan 3 yaitu 36, lalu untuk menghitung
pembilang ( 36 : 12 ) x 7 = 21, ( 36 : 3 ) x 1 = 12 didapat
P : adakah cara lain?
S : tidak.

).

Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 16
P : (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
i i di a a?
S : titik – titik ditambah dua per tujuh sama dengan sembilan dua per
tujuh.
P : berapakah hasilnya?
S : enam puluh tiga per tujuh (mengerjakan secara aljabar operasi hitung
bilangan pecahan).
P : mendapat hasil enam puluh tiga per tujuh dari mana?
S : enam puluh tiga per tujuh (mengubah bentuk penambahan menjadi
bentuk pengurangan 9
pecahan biasa menjadi

kemudian 9

diubah kedalam bentuk

, bentuk menjadi

seteh itu pembilang

dikurangi pembilang 65 – 2 = 63, untuk penyebut tetap).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah enam per sepuluh sama dengan tiga enam per
sepuluh.
P : berapakah hasilnya?
S : tiga puluh per sepuluh (mengerjakan secara aljabar operasi hitung
bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil tiga puluh per sepuluh dari mana?
S : tiga puluh per sepuluh (mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk
pengurangan
biasa menjadi

kemudian
, bentuk menjadi

diubah kedalam bentuk pecahan
setelah itu pembilang

dikurangi pembilang 36 – 6 = 30, untuk penyebut tetap).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe □ + =
i i di a a ?
S : Bela mempunyai roti, kemudian Doni memberi roti kepada Bela dua per
sembilan bagian. Jadi Bela mempunyai enam lebih dua per sembilan
roti. Berapakah jumlah roti Bela semula sebelum diberi oleh Doni ?
P : berapakah hasilnya ?
S : lima puluh empat per sembilan . (mengerjakan terlebih dahulu secara
aljabar operasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil lima puluh empat per sembilan dari mana?

S : lima puluh empat per sembilan (mengubah bentuk soal pecahan
kedalam bentuk pengurangan bilangan pecahan

kemudian

diubah kedalam bentuk pecahan biasa menjadi

, bentuk menjadi

setelah itu pembilang dikurangi pembilang 56 – 2 = 54, untuk
penyebut tetap).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Yang Sama
Wawancara 17
P : selanjutnya (meletakkan soal tipe □ + =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah empat per sembilan sama dengan tujuh per
sembilan.
P : berapakah hasilnya ?
S : tiga per sembilan
P : dari mana mendapat hasil tiga per sembilan?
S : tiga per sembilan (mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk
pengurangan

lalu pembilang dikurangi pembilang 7 – 4 = 3,

penyebutnya tetap).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah dua per lima sama dengan empat per lima.
P : berapakah hasilnya ?
S : dua per lima.
P : mendapat hasil dua per lima dari mana?
S : dua per lima (mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk
pengurangan

lalu pembilang dikurangi pembilang 4 – 2 = 2,

penyebutnya tetap).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe □ + =
i i di a a ?
S : pak Anto mempunyai rambutan. Kemudian tetangga pak Anto datang
ke rumah memberi rambutan sebanyak dua per delapan kilogram, jadi
rambutan pak Anto bertambah menjadi lima per delapan kilogram.

Berapakah rambutan pak Anto sebelum ditambah pemberian dari
tetangganya?
P : berapakah hasilnya?
S : tiga per delapan (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil tiga per delapan dari mana ?
S : tiga per delapan (menuliskan soal cerita kedalam bentuk operasi hitung
lalu pembilang dikurangi pembilang 5 – 2 = 3,

bilangan pecahan
penyebutnya tetap).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.

Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 18
P : (meletakkan soal tipe a + □ =
i i di a a?
S : titik – titik ditambah empat per lima sama dengan tiga belas per
sepuluh.
P : berapakah hasilnya ?
S : lima per sepuluh.
P : mendapat hasil lima per sepuluh dari mana?
S : lima per sepuluh (mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk
pengurangan

kemudian menyamakan penyebutnya dengan cara

mencari KPK dari 10 dan 5 yaitu 10, lalu ( 10 : 10 ) x 13 = 13, ( 10 : 5 ) x
4 = 8, setelah mendapatkan bentuk

pembilang dikurangi

pembilang 13 – 8 = 5, penyebutnya sama).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah satu per enam sama dengan sepuluh per dua belas.
P : berapakah hasilnya ?
S : delapan per dua belas (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar
operasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil delapan per dua belas dari mana?
S : delapan per dua belas (mengubah bentuk penambahan menjadi bentuk
pengurangan

kemudian menyamakan penyebutnya dengan cara

mencari KPK dari 12 dan 6 yaitu 12, lalu ( 12 : 12 ) x 10 = 10, ( 12 : 6 ) x 1

= 6, setelah mendapatkan bentuk

pembilang dikurangi

pembilang 10 – 2 = 8, penyebutnya tetap).
P : adakah cara lain ?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + □ =
i i di a a ?
S : Dina membeli jeruk, kemudian juga membeli apel sebanyak satu per
dua kilogram. Jumlah berat jeruk dan apel yaitu tiga per empat
kilogram. Berapakah berat jeruk yang di beli oleh Dina?
P : berapakah hasilnya ?
S : satu per empat (mengerjakan terlebih dulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil satu per empat dari mana?
S : satu per empat (menuliskan soal cerita kedalam bentuk penambahan
bilangan pecahan menjadi

kemudian menyamakan penyebutnya

dengan cara mencari KPK dari 4 dan 2 yaitu 4, lalu ( 4 : 4 ) x 3 = 3, ( 4 : 2
) x 1 = 2, setelah mendapatkan bentuk
pembilang 3 – 2 = 2, penyebutnya sama).
P : adakah cara lain?
S : tidak.

pembilang dikurangi

BB

Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 19
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + = □ i i di a a?
S : dua ditambah setengah.
P : berapa hasilnya?
S : satu.
P : dapat hasil satu darimana?
S : setengah ditambah setengah.
P : coba ditulis hasil beserta caranya!
S : satu (menuliskan 2 diubah dalam bentuk pecahan menjadi

lalu

ditambahkan dengan ).
P : dua apabila diubah dalam bentuk pecahan menjadi setengah?
S : iya.
P : 3 apabila diubah menjadi pecahan menjadi?
S : satu per tiga.
P : apakah ada cara lain ? (dengan menunjuk soal penambahan 2 + ).
S : (berfikir sejenak) tidak.
P : coba jika dengan cara seperti ini bagaimana cara penyelesaiannya
(meletakkan soal sebelumnya dengan menggunakan gambar).
S : satu.
P : bagaimana caranya?
S : satu (menggambar soal lalu soal dalam bentuk gambar diubah dalam
bentuk bilangan menjadi 2 +

= 1 kemudian hasil 1 diubah kembali

kedalam bentuk gambar).
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
i i di a a?
S : delapan ditambah tiga per empat.
P : berapakah hasilnya?
S : tujuh per delapan.
P : mendapat hasil tujuh per delapan dari mana?
S : tujuh per delapan. (mengerjakan dengan mengubah 8 menjadi bentuk
pecahan dijumlahakan dengan , lalu disamakan penyebutnya menjadi
perdelapan, untuk menyamakan penyebut dilakukan dengan membagi
penyebut dengan penyebut lalu dikalikan dengan pembilang, dan di
dapatkan

= ).

P : apakah ada cara lain?

S : tidak.
P : bagaimana apabila dengan cara ini ? (meletakkan soal yang sudah
disajikan dalam bentuk gambar) berapakah nilainya? (dengan menunjuk
soal yang berupa gambar).
S : delapan ditambah tiga per empat.
P : berapakah hasilnya?
S : (berfikir sejenak sambil berusaha menggambar).
P : berapa hasilnya?
S : tidak bisa.
P : baiklah, Adakah cara lain?
S : tidak.
P : eletakka soal erita tipe a + =
i i di a a?
S : adik mempunyai 6 roti, lalu kakak member adik

rotinya untuk adik.

Berapakah roti adik sekarang?
P : berapakah hasilnya?
S : tiga per enam.
P : mendapat hasil tiga per enam dari mana?
S : tiga per enam (mengerjakan dengan mengubah 6 menjadi bentuk
pecahan

lalu ditambah

kemudian menyamakan penyebutnya

menjadi 6, untuk menghitung pembilangnya dengn membagi penyebut
dengan penyebut lalu hasilnya dikalikan dengan pembilang dengan hasil
).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Sama
Wawancara 20
P : eletakka soal tipe a + =
I i di a a?
S : satu per empat ditambah tiga per empat.
P : berapa hasilnya?
S : empat per empat.
P : medapat hasil empat per empat dari mana?
S : empat per empat (mengerjakan dengan menjumlahkan pembilangnya
).
P : adakah cara lain?
S : tidak.

P : sela jut ya eletakka soal ke dua tipe a + =
I i di a a?
S : tiga per lima ditambah empat per lima.
P : berapa hasilnya?
S : tujuh per lima.
P : mendapat hasil tujuh per lima dari mana?
S : tujuh per lima (mengerjakan dengan menjumlahkan pembilangnya
).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + =

I i di aca?

S : paman memecah semangka, lalu diberikan kepada Dito
diberikan kepada Nani

bagian, lalu

bagian. Berapakah jumlah semangka yang

diberikan paman kepada Dito dan Nani?
P : berapakah hasilnya?
S : tiga per tiga.
P : mendapat hasil tiga per tiga dari mana?
S : tiga per tiga (mengerjakan dengan menjumlahkan pembilangnya
).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 21
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
I i di a a?
S : satu per dua ditambah tiga per lima.
P : berapakah hasilnya?
S : sebelas per sepuluh.
S : medapat hasil sebelas per sepuluh dari mana?
S : sebelas persepuluh (mengerjakan sembari sesekali berfikir dengan
memandang ke atas, dengan menyamakan penyebutnya dengan
mengkalikan 2 x 5 = 10, kemudian untuk mencari penyebutnya dengan
cara (10 : 2) x 1 = 5, ( 10 : 5 ) x 3 = 6 diperolej
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
S : lima per enam ditambah dua per tiga.

).

I i di a a?

P : berapakah hasilnya?
S : empat puluh lima per tiga puluh.
P : mendapat hasil pempat puluh lima per tiga puluh dari mana?
S : empat puluh lima per tiga puluh (mengerjakan dengan mnyamakan
penyebut dengan coba – coba memasukkan angka yang dapat dibagi 6
dan 3, diperoleh 30 kemudian untuk mencari pembilang dengan cara (
30 : 6) x 5=25, ( 30 : 3) x 2 = 20 diperoleh bentuk
).
P : apakah ada cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + =
S : ibu memanen jagung di kebun sebanyak

I i di a a ?

kg, kemudian memanen

ketela sebanyak kg. berapakah hasil seluruh panen ibu?
P : berapakah hasilnya?
S : sebelas per delapan.
P : mendapat hasil sebelas per delapan dari mana?
S : sebelas per delapan (mengerjakan dengan menyamakan penyebut
dengan secara coba coba memilih angka 8 sebagai penyebut.
Kemudian mencari pembilang dengan menghitung ( 8 : 8 ) x 5 = 5, ( 8 :
4 ) x 3 = 6. Diperoleh bentuk

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 22
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?
S : lima ditambah titik – titik sama dengan lima enam per tujuh.
P : berapa hasilnya?
S : enam per tujuh (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : dapat hasil enam per tujuh darimana?
S : lima enam per tujuh dikurangi lima.
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
dala
bentuk gambar) ini dibaca?

S : satu ditambah titik – titik sama dengan satu satu per sembilan.
P : berapa hasilnya?
S : satu per sembilan (mengerjakan dengan mengubah pecahan berupa
gambar kedalam bentuk bilangan).
P : dapat hasil satu per sembilan dari mana?
S : satu satu per sembilan dikurangi satu (mengubah bentuk penambahan
kedalam bentuk pengurangan yaitu hasil dikurang soal,

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal cerita tipe a + □ =
i i di a a?
S : Sari mempunyai melon sebanyak 4 buah, lalu ibu memberi melon lagi
kepada Sari sehingga jumlah melon Sari sekarang 4 buah. Berapakah
melon yang diberikan ibu kepada Sari?
P : berapakah hasilnya?
S : delapan tiga per empat.
P : mendapat hasil delapan tiga per empat dari mana?
S : delapan tiga per empat (menyusun soal cerita dalam operasi
penambahan

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Yang Sama
Wawancara 23
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?
S : empat per sembilan ditambah titik – titik sama dengan enam per
sembilan.
P : berapakah hasilnya?
S : dua per sembilan.
P : dapat hasil dua per sembilan dari mana?
S : dua per sembilan (mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk
pengurangan, hasil dikurangi soal,

).

P : bagaimana mengurangkan pembilangnya?
S : enam dikurangi empat (membuka kedua jarinya sejumlah enam lalu
mengurangi dengan melipat empat jari, sisa dua jari dan mendapatkan
hasil 2).
P : adakah cara lain?

S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal cerita tipe tipe a + □ =
S : bibi memberikan kepada Ratna kentang sebanyak

i i di a a?
kg, lalu bibi juga

member kentang kepada Galih. Sehingga kentang yang diberikan
kepada Ratna dan Galih sebanyak

kg. jadi berpakah kentang yang

diberikan kepada Galih?
P : berapakah hasilnya?
S : dua per lima.
P : mendapat hasil dua per lima dari mana?
S : dua per lima (mengubah soal cerita kedalam bentuk operasi hitung
).

bilangan pecahan
P : adakah cara lain?
S : tidak.

Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 24
P : (meletakkan soal cerita tipe tipe a + □ =
i i di a a?
S : ayah memberi

kg kelengkeng kepada adik, ayah juga member

kelengkeng kepada kakak. Sehingga kelengkeng yang diberikan kepada
adik dan kakan sebanyak

kg. jadi berapakah kelengkeng yang

diberikan kepada kakak?
P : berapakah hasilnya?
S : tiga puluh tiga per tiga puluh enam.
P : mendapat hasil tiga puluh tiga per tiga puluh enam dari mana?
S : tiga puluh tiga per tiga puluh enam (mengubah soal cerita kedalam
bentuk operasi hitung bilangan pecahan, yaitu

menyamakan

penyebut dengan mengkalikan penyebut dengan penyebut 3 x 12 = 36.
Untuk menghitung pembilang ( 36 : 3 ) x 1 = 12, ( 36 : 12 ) x 7 = 21
didapat

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal tipe tipe a + □ =
i i di a a?
S : satu per dua ditambah titik – titik sama dengan Sembilan per sepuluh.
P : berapakah hasilnya?

S : empat per sepuluh (mengerjakan dengan menyamakan penyebut,
pemilihan penyebut secara coba – coba).
P : mendapat hasil empat per sepuluh dari mana?
S : empat per sepuluh (menyamakan penyebut terlebih dahulu dengan
cara coba – coba yaitu 10, kemudian menghitung pembilang dengan
cara ( 10 : 10 ) x 9 = 9, ( 10 : 2 ) x 5 = 5. Setelah penyebut sama
pembilang dikurangkan

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal tipe tipe a + □ =
i i di a a?
S : satu per tiga ditambah titik – titik sama dengan lima per enam.
P : berapakah hasilnya?
S : enam per dua belas (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapat hasil enam per dua belas dari mana?
S : enam per dua belas (mengubah bentuk penambahan kedalam bentuk
pengurangan hasil dikurangi soal,

kemudian disamakan

penyebutnya dengan cara coba – coba berpenyebut 12. Menghitung
penyebutnya ( 12 : 6 ) x 5 = 10, ( 12 : 3 ) x 1 = 4 , diperoleh
).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 25
P : (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
i i di a a?
S : titik – titik ditambah dua per tujuh sama dengan Sembilan lebih dua per
tujuh.
P : berapakah hasilnya?
S : Sembilan (mengerjakan secara aljabar operasi hitung bilangan
pecahan).
P : mendapat hasil sembilan dari mana?
S : sembilang (sembilan lebih dua per tujuh dikurangi dua per tujuh).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe □ + =
erupa
gambar) ini dibaca?

S : (mulai berfikir mengutak atik menerjemahkan gambar kedalam bentuk
bilangan pecahan).
P : berapakah hasilnya?
S : tiga (mengerjakan secara aljabar operasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil tiga dari mana?
S : tiga (tiga enam per sepuluh dikurangi enam per sepuluh).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe □ + =
i i di a a?
S : Bela mempunyai roti, kemudian Doni member roti kepada bela dua per
sembilan bagian. Jadi Bela mempunyai enam lebih dua per sembilan
roti. Berapakah jumlah roti Bela semula sebelum diberi oleh Doni?
P : berapakah hasilnya?
S : enam. (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi hitung
bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil enam dari mana?
S : enam (mengubah soal cerita kedalam bentuk operasi hitung pecahan
).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Yang Sama
Wawancara 26
P : selanjutnya (meletakkan soal tipe tipe □ + =
i i di a a ?
S : titik – titik ditambah empat per sembilan sama dengan tujuh per
sembilan.
P : berapakah hasilnya?
S : tiga per Sembilan.
P : dari mana mendapat hasil tiga per sembilan?
S : tujuh per semblan dikurangi empat per sembilan.
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe tipe □ + =
ini
dibaca?
S : titik – titik ditambah dua per lima sama dengan empat per lima.
P : berapakah hasilnya?
S : dua per lima.

P : mendapat hasil dua per lima dari mana?
S : dua per lima (empat per lima dikurangi dua per lima).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe □ + =
i i di a a?
S : pak Anto mempunyai rambutan. Kemudian tetangga pak Anto datang
ke rumah memberi rambutan sebanyak dua per delapan kilogram, jadi
rambutan pak Anto bertambah menjadi lima per delapan kilogram.
Berapakah rambutan pak Anto sebelum ditambah pemberian dari
tetangganya?
P : berapakah hasilnya?
S : tujuh per delapan (memahami ulang soal cerita kemudian mengerjakan
terlebih dahulu secara aljabar operasi hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil tujuh per delapan dari mana?
S : tujuh per delapan (menuliskan soal cerita kedalam bentuk operasi
hitung bilangan pecahan

).

P : mendapatkan hasil pembilang tujuh dari mana?
S : lima ditambah dua.
P : penyebutnya tidak ikut dijumlah alasannya?
S : karena penyebutnya sama.
P : adakah cara lain?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 27
P : (meletakkan soal tipe a + □ =
i i di a a?
S : titik – titik ditambah empat per lima sama dengan tiga belas per
sepuluh.
P : berapakah hasilnya ?
S : (diam sejenak agak bingung).
P : coba di pahami ulang soalnya.
S : (membaca ulang soal yang di berikan dan mengerjakan).
P : berapakah hasilnya?
S : lima per sepuluh (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapat hasil lima per sepuluh dari mana?

S : lima per sepuluh (menyamakan penyebut terlebih dahulu menjadi per
10 dengan alasan 10 dapat dibagi 5, setelah itu ( 10 : 10) x 13 = 13, ( 10
: 5 ) x 4 = 8 bentuk pecahan menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe a + □ =
i i di a a?
S : titik – titik ditambah satu per enam sama dengan sepuluh per dua belas.
P : berapakah hasilnya?
S : delapan per dua belas (mengerjakan terlebih dahulu secara aljabar
operasi hitung bilangan pecahan sembari menggerak – gerakkan
mulutnya).
P : mendapatkan hasil delapan per dua belas dari mana?
S : delapan per dua belas (sepuluh per dua belas dikurangi dua per dua
belas penyebutnya disamakan terlebih dahulu, menjadi 12 dengan alas
an 12 dapat dibagi 6. Kemudian untuk pembilangnya ( 12 : 12 ) x 10 =
10, ( 12 : 6 ) x 1 = 2 bentuknya menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal erita tipe a + □ =
i i di a a?
S : Dina membeli jeruk, kemudian juga membeli apel sebanyak satu per
dua kilogram. Jumlah berat jeruk dan apel yaitu tiga per empat
kilogram. Berapakah berat jeruk yang di beli oleh Dina?
P : berapakah hasilnya?
S : lima per empat (mengerjakan terlebih dulu secara aljabar operasi
hitung bilangan pecahan).
P : mendapatkan hasil lima per empat dari mana?
S : lima per empat (dengan menyamakan penyebut terlebih dahulu, yaitu
4, dengan alasan 4 dapat dibagi empat, kemudian untuk pembilangnya (
4 : 2 ) x 1 = 2, ( 4 : 4 ) x 1 = 3 bentuknya menjadi
P : adakah cara lain?
S : tidak.

).

SN

Penambahan Bilangan Bulat Dengan Bilangan Pecahan
Wawancara 28
P : (meletakkan soal penambahan tipe a + = □ i i di a a?
S : dua ditambah satu per dua.
P : berapa hasilnya?
S : dua satu per dua.
P : dapat hasil dua satu per dua darimana? coba jelaskan!
S : dua satu per dua (menambahkan secara langsung dua dengan satu per
dua).
P : adakah cara lain?
S : tidak.
P : coba kalau seperti ini (meletakkan soal penambahan tipe a + =
dalam bentuk gambar) ini dibaca?
S : dua ditambah satu per dua.
P : coba sajikan jawaban dalam bentuk gambar!
S : (menggambar pecahan yang bernilai dua satu per dua).
P : selanjutnya (meletakkan soal penambahan tipe a + =
i i di a a?
S : delapan ditambah tiga per empat.
P : iya, berapakah hasilnya?
S : delapan tiga per empat.
P : mendapat hasil delapan per empat dari mana?
S : delapan per empat (menambahkan secara langsung bilangan bulat yaitu
delapan dengan bilangan pecahan tiga per empat).
P : adakah cara lain?
S : ada.
P : menggunakan cara apa?
S : menggunakan bentuk.
P : coba jelakan!
S : (menerjemahkan soal dalam bentuk gambar dan menuliskan jawaban
delapan tiga per empat kedalam bentuk gambar).
P : adakah cara lain lagi?
S : tidak.
P : sela jut ya
eletakka soal erita tipe a + =
i i di a a?

S : adik mempunyai 6 roti, lalu kakak member adik

rotinya untuk adik.

Berapakah roti adik sekarang?
P : berapakah hasilnya?
S : enam satu per tiga.
P : Mendapat hasil enam satu per tiga dari mana?
S : enam satu per tiga (menambahkan secara langsung enam dengan satu
per tiga).
P : adakah cara lain?
S : ada.
P : coba jelaskan!
S : (menerjemahkan soal kedalam bentuk gambar lalu menyajikan hasil
penambahan menggunakan gambar).
P : adakah cara lain lagi?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Sama
Wawancara 29
P:
eletakka soal tipe a + =
i i di a a?
S : satu per empat ditambah tiga per empat.
P : berapa hasilnya?
S : satu.
P : mendapat hasil satu dari mana?
S : satu ( penyebutnya sudah sama, pembilang ditambah pembilang 1 + 3 =
4, penyebutnya tetap 4 ).
P : adakah cara lain?
S : ada.
P : coba jelasakan!
S : (menerjemahkan soal kedalam bentuk gambar lalu menyajikan hasil
penambahan yaitu satu menggunakan gambar).
P : adakah cara lain lagi?
S : tidak.
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
I i di a a?
S : tiga per lima ditambah empat per lima.
P : berapa hasilnya?
S : satu dua per lima.
P : mendapat hasil satu dua per lima dari mana?

S : satu dua per lima (menjumlahkan pembilang dengan pembilang 3 + 4 =
7, penyebutnya tetap 5 lalu disederhanakan menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : ada.
P : coba jelaskan!
S : (menerjemahkan soal kedalam bentuk gambar lalu menyajikan hasil
penambahan yaitu satu dua per lima menggunakan gambar).
P : adakah cara lain lagi?
S : tidak.
P : selanjutnya (meletakka soal erita tipe a + =
I i di a a?
S : paman memecah semangka, lalu diberikan kepada Dito
diberikan kepada Nani

bagian, lalu

bagian. Berapakah jumlah semangka yang

diberikan paman kepada Dito dan Nani?
P : berapakah hasilnya?
S : satu.
P : Mendapat hasil satu dari mana?
S : satu (menambahkan pembilang dengan pembilang yaitu 2 + 1 = 3 untuk
pembilang

dan

untuk

penyebutnya

tetap

kemudian

hasil

disederhanakan menjadi satu).
P : adakah cara lain?
S : ada.
P : coba jelaskan!
S : (menerjemahkan soal kedalam bentuk gambar lalu menyajikan hasil
penambahan yaitu satu menggunakan gambar).
P : adakah cara yang lain lagi?
S : tidak.
Penambahan Bilangan Pecahan Dengan Penyebut Berbeda
Wawancara 30
P : sela jut ya eletakka soal tipe a + =
. Ini dibaca?
S : satu per dua ditambah tiga per lima.
P : berapakah hasilnya?
S : satu satu per sepuluh.
P : mendapat hasil satu satu per sepuluh dari mana?

S : (menyamakan penyebut dengan cara mencari kelipatan yang sama dari
2 dan 5 yaitu 10, lalu ( 10 : 2 ) x 1 = 5, ( 10 : 5 ) x 3 = 6 bentuknya
menjadi

).

P : adakah cara lain?
S : ada.
P : coba jelaskan!
S : (menerjemahkan soal kedalam bentuk gambar lalu menyajikan hasil
penambahan yaitu satu satu per sepuluh menggunakan gambar).
P : adakah cara yang lainnya?
S : tidak.
P : sela jut ya
eletakka soal tipe a + =
I i di a a?
S : lima per enam ditambah dua per tiga.
P : berapakah hasilnya?
S : satu satu per dua.
P : mendapa