PERANCANGAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION “BASIX” SURABAYA | Wirawan | Jurnal DKV Adiwarna 775 1370 1 SM

PERANCANGAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
“BASIX” SURABAYA

Purnama Adi Wirawan
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra,
Siwalankerto 121-131 , Surabaya 60236, Email: ing_ming_12@hotmail.com

Abstrak
“Basix” merupakan salah satu tim manajemen yang ada di Surabaya yang bertujuan untuk membangun
profesional dalam bidang entertainmen di Surabaya, mereka bekerja dalam beberapa bidang dan salah satunya
fokusnya saat ini adalah tim dance.
Kurangnya promosi membuat “Basix” menjadi kurang dikenal oleh masyarakat, oleh sebab itu dibutuhkan
langkah promosi yang terintegrasi untuk mengkomunikasikan “Basix” ke khalayak sasaran agar mereka
mengetahui tentang “Basix”. Menggunakan media yang terintegrasi diharapkan dapat mempromosikan “Basix”
dengan baik kepada sasaran perancangan. Diharapkan dengan adanya promosi ini masyarakat dapat mengenal
“Basix” dan dapat tertarik untuk ikut dalam program pelatihan “Basix”.

Kata kunci: Pelatihan dance, Integrated Marketing Communication, Surabaya.

Abstract
Integrated Marketing Communication of “Basix” in Surabaya

“Basix” is one of management team in Surabaya which aims to build a professional in entertainment in
Surabaya, they work in a field and one of them in the focus at this time is the dance team. Lack of promotion
makes “Basix” became less known by the public, so in order to penetrate the market of Surabaya, “Basix” needs
an integrated promotions based on the media program to communicated “Basix” to the target market, so they
can know about “Basix” better. Using an integrated media expected to promote “Basix” well to the target. The
first goal of this campaign that people can get to know “Basix” and may be interested to perticipate in the
“Basix” training program.
Keywords: Dance training, Integrated Marketing Communication, Surabaya.

Pendahuluan
“Basix” merupakan salah satu tim
manajemen yang ada di Surabaya yang bertujuan
untuk membangun profesional dalam bidang
entertainmen di Surabaya, mereka bekerja dalam
beberapa bidang dan salah satunya fokusnya saat ini
adalah tim dance. Tim memiliki tujuan sendiri yaitu
adalah untuk mengembangkan potensi dan membawa
parameter baru bagi masyarakat yang sesuai dengan
tujuan Tim Manajemen mereka.
Awal terbentuknya “BASIX” bermula dari

dua orang teman lama yang bertemu kembali saat
kuliah, yang kemudian berbagi ide tentang kecintaan
di bidang hip hop dance dan industri entertainmen,
kemudian terbentuklah “BASIX”.
“BASIX”
adalah
tim
manajemen
entertainmen. Dengan visi BE PRO, misi mereka
adalah memberikan pelatihan profesional dalam skills
dan personality di bidang seni terkait yang di geluti.
Kelebihan mereka adalah standar eksekusi yang

berbeda, orisinil dan khas yang mereka terapkan
dalam semua aspek yang mereka miliki. Hal tersebut
mendapatkan respon dan testimonial positif dari
berbagai pihak profesional sejenis dari organisasi lain.
Saat ini “BASIX” membutuhkan strategi promosi
yang efektif untuk meningkatkan brand awareness
untuk mencakup masyarakat yang lebih luas.

Sejak awal berdiri, “BASIX” melihat adanya
potensi dalam bidang entertainmen di tanah air. Minat
dan kecintaan mereka dalam hip hop dance membuat
mereka memulai proyek dance sebagai langkah awal
dari realisasi visi mereka.
Di Surabaya dance sudah mulai digemari
oleh para remaja, beberapa contoh dance yang sedang
digemari adalah, break dance, hip hop, popping,
locking, shuffle dance, dan lain-lain. Banyaknya
remaja Surabaya yang lebih menggemari jenis tarian
yang berasal dari budaya asing dibandingkan tarian
tradisional karena mereka lebih menggemari budaya
instan dan berbau luar daripada tarian tradisional yang
umumnya sulit untuk dipelajari, hal ini dapat dilihat

dari lebih banyak acara yang menampilkan dan
memperlombakan tarian hip hop daripada tari
tradisional.
Kemunculan berbagai grup dance di
Surabaya disebabkan oleh banyaknya peminat dance

hip hop, tidak hanya sekadar untuk berkumpul atau
bertukar pikiran tetapi juga untuk aktualisasi, banyak
yang mengikuti kompetisi dance, memberikan
pelatihan, dibayar untuk tampil di sebuah acara dan
lain-lain dan pada akhirnya menjadikan komintas ini
untuk tujuan komersil. Tentunya untuk menunjang
tujuan komersial tersebut dibutuhkan sebuah promosi
agar komunitas tersebut dapat diketahui dan dikenal
oleh masyarakat.
Promosi yang sering dilakukan untuk
memperkenalkan sebuah grup dance adalah dengan
cara menggunakan media sosial seperti Facebook,
youtube, dan twitter. Kelebihan media sosial ini
adalah cara tercepat dan termudah agar orang dapat
mengetahui keberadaan grup tersebut karena banyak
sekali orang yang sudah memiliki dan menggunakan
media sosial, tetapi ada juga kelemahannya
menggunakan media sosial salah satunya tidak dapat
tepat mengenai sasaran yang ingin dituju.
Kurangnya promosi membuat “BASIX”

kurang dikenal oleh masyarakat Surabaya khususnya
bagi penggemar dance yang ingin mendapat pelatihan
di bidang seni tersebut. Promosi yang pernah mereka
lakukan hanyalah sebatas menyebarkan selebaran,
kartu nama dan promosi dari mulut ke mulut.
Kurangnya promosi dikarenakan mereka lebih fokus
terhadap standar dan system pelatihan mereka
sehingga menyebabkan kurangnya konsentrasi
“BASIX” terhadap promosi untuk memperkenalkan
produk mereka.
IMC
atau
Intergrated
Marketing
Communication adalah cara yang tepat untuk
merancang strategi pemasaran untuk “BASIX” agar
dapat diketahui dan dikenal oleh masyarakat yang
ingin mendapatkan pelatihan secara profesional,
dengan cara melakukan penelitian yang mendalam
untuk mengetahui sarana yang tepat untuk

menyampaikan pesan yang ingin disampaikan agar
efisien dan tepat sasaran.

Metode Penelitian
Dalam tugas akhir Perancangan Integrated
Marketing Communication “BASIX” Surabaya ini
peneliti menggunakan beberapa metode perancangan
diantaranya sebagai berikut:
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk menyusun
Perancangan Integrated Marketing Communication
“BASIX” Surabaya ini berasal dari sumber data
primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber
data dari pihak yang langsung bersangkutan ataupun
dari wawancara terhadap koresponden. Sedangkan

data sekunder adalah data yang berasal dari sumber
data yang telah dipublikasikan ke umum seperti buku
atau dokumen.
Proses pengumpulan data ini menggunakan beberapa

metode diantaranya :
a. Wawancara Mendalam (Depth Interview)
Wawancara mendalam akan dilakukan terhadap
pemilik perusahaan untuk mengetahui masalah
dan target yang ingin dicapai.
Di samping itu, wawancara akan dilakukan pula
terhadap target perancangan untuk menentukan
media yang akan digunakan.
b. Observasi
Metode observasi akan lebih banyak dilakukan
untuk sasaran perancangan karena mengingat
sasaran perancangan adalah anak-anak berusia 12
tahun sampai dengan 22 tahun, jenis kelamin pria
maupun wanita sehingga dalam pengumpulan data
lebih efektif menggunakan metode pengamatan
terhadap pola keseharian sasaran perancangan,
seperti hal apa saja yang dilakukan di waktu luang
dan melihat tempat-tempat yang sering dikunjungi
sasaran perancagan untuk menentukan tempat
pemasangan media yang tepat.

c. Metode Kepustakaan (Library Research)
Media cetak dalam hal ini juga sangat berperan
dalam penyusunan Perancangan Integrated
Marketing Communication “BASIX” Surabaya 
sebagai stock images dan juga, untuk mempelajari
berbagai ilmu komunikasi terpadu agar
perancangan
yang
dilakukan
dapat
mengintegrasikan antara media promosi dan
pesan, yang bertujuan agar pesan dapat
tersampaikan kepada sasaran perancangan dan
mencapai hasil yang diharap oleh penulis
d. Media Massa
Media massa yang digunakan oleh penulis sebagai
sumber informasi adalah internet (media online)
yang berkenaan dengan komunikasi terpadu dan
bidang dance
Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah
metode deskriptif kualitatif. Secara harafiah,
penelitian deskriptif adalah penelitian yang
bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi)
mengenai situasi atau kejadian-kejadian. Penelitian
deskriptif
kualitatif
digunakan
agar
dapat
mendeskripsikan informasi yang faktual dan
mendetail mengenai keadaan yang ada di lapangan,
kemudian data yang didapat secara kualitatif melalui
wawancara antara peneliti dan responden tersebut
akan dianalisis menggunakan analisis SWOT untuk
menganalisis faktor internal dan eksternal yang
mendukung
atau
menghambat
dalam

mengimplementasikan tujuan perancangan :
a. Streght (kekuatan)
• memiliki standar pelatihan yang tinggi
• memiliki sistem pelatihan yang teratur

• memiliki ciri khas dalam materi yang
diberikan
• harga pelatihan yang murah
b. Weakness (kelemahan)
• kurangnya promosi
• tempat pelatihan yang kurang memadai
dibandingkan kompetitor
c. Opportunitty (kesempatan)
• banyaknya remaja Surabaya yang tertarik
akan dance
• semakin banyaknya kompetisi tingkat
nasional dan internasional yang diadakan
d. Thread (ancaman)
• banyak tempat pelatihan lain yang lebih
dikenal karena sering melakukan promosi

melalui print ad maupun pertunjukan
• pelatihan yang lain mulai mengikuti sistem
pelatihan “BASIX”
Konsep Perancangan
 Perancangan
ini
difokuskan
kepada
bagaimana mencari strategi yang tepat dalam
merancang strategi yang tepat dilihat dari segi
kelemahan, kelebihan dan kesempatan yang ada
sehingga strategi pemasaran yang dibuat nantinya
dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan
oleh pembuat pesan dengan tepat dan efisien.

Pembahasan
Tujuan Kreatif
Perancangan media promosi ini memiliki
tujuan utama, meningkatkan brand awarness
“BASIX” agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat
Surabaya dan merancang IMC untuk mempromosikan
“BASIX” .
Tujuan pemasaran jangka pendek:
a. untuk menciptakan brand awarness kepada terget
perancangan terhadap “BASIX”
b. memperkenalkan “BASIX” kepada masyarakat
khususnya penggemar dance sebagai tempat
pelatihan dance yang memiliki standar pelatihan
yang tinggi dan berkualitas dan mampu
memberikan pelatihan secara profesional
c. menarik perhatian dan minat target perancangan
untuk mengikuti pelatihan di “BASIX”
Tujuan pemasaran jangka panjang:
a. mencangkup segmen pasar yang lebih luas dari
yang sebelumnya
b. menjadikan ”BASIX” tempat pelatihan dance
yang dipilih oleh konsumen
Strategi Kreatif
Strategi
pemasaran
ditujukan
untuk
memperkenalkan BASIX sebagai tempat pelatihan
dance yang memiliki standar dan kualitas tinggi
kepada
target
perancangan,
namu
hanya

mengeluarkan budget seminimal dan seefektif
mungkin sehingga dapat menekan biaya pengeluaran
karena perusahaan masih merupakan perusahaan yang
sedang berkembang.
Strategi pemasaran jangka pendek:
a. memperkenalkan keunggulan produk yang
dimiliki kepada sasaran perancangan
b. memberikan harga pelatihan yang dapat bersaing
dengan kompetitor
c. memberikan tempat pelatihan yang aman dan
nyaman bagi konsumen
d. menggunakan media-media yang terintegrasi
untuk menyampaikan pesan kepada sasaran
perancangan
Strategi pemasaran jangka panjang:
a. sering melakukan evaluasi dengan anggota
perusahaan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas perusahaan
b. memberikan potongan harga pelatihan bagi
peserta yang berprestasi
c. terus meningkatakan kualitas tempat pelatihan
agar peserta merasa aman dan nyaman selama
mengikuti pelatihan
d. mengadakan kerja sama dengan SMA dan
Universitas sebagai sarana promosi dan
mengadkan kompetisi dance untuk kalangan
internal
Topik dan Tema (Pokok Bahasan)
Tema pokok perancangan ini adalah BASIX
sebagai tempat pelatihan dance yang memiliki standar
yang tinggi sehingga dapat membuat konsumennya
yang memang fokus dan memiliki kemauan dalam
bidang ini menjadi seorang professional dancer.
Sub Pokok Bahasan
“BASIX” adalah tempat pelatihan dance di
Surabaya, dengan menggunakan IMC diharapkan
dapat menyelesaikan masalah dalam bidang promosi
yang dihadapi oleh “BASIX”
Karakteristik Target Audience
Remaja usia 18-22 tahun merupakan Target
Audience dari perancangan ini, dan mereka dapat
digolongkan dalam berbagai unsur sebagai berikut:
a. Demografis:
- Remaja usia 18-22 tahun
- Laki-laki dan perempuan
- Pendidikan
Sekolah
Menengah
Atas
Universitas
- Strata Ekonomi Sosial menengah ke atas
b. Geografis:
- Wilayah perkotaan
- Surabaya, Jawa Timur
c. Psikografis
Biasanya remaja usia 18-22 tahun memiliki rasa
ingin tahu yang sangat tinggi, mencoba-coba berbagai
hal yang sesuai dengan minatnya masing-masing, dan
kepribadiannya masih belum terbentuk sempurna.
Selain itu usia tersebut adalah usia dimana para
remaja mulai banyak mencoba hal-hal yang baru dan
sendang nge-tren. Pada umumnya remaja sangat

tertarik pada sesuatu yang berhubungan dengan dunia
barat.
d. Behaviour
Remaja yang sering mencoba berbagai hal, suka
menghabiskan waktu luang bersama temannya,
senang latihan dance bersama temannya.
Konsep
Perancangan
ini
difokuskan
kepada
bagaimana mencari strategi yang tepat dalam
merancang strategi yang tepat dilihat dari segi
kelemahan, kelebihan dan kesempatan yang ada
sehingga dapat membuat perencanaan media,
perencanaan kreatif, dan perencanaan tata desain yang
sesuai agar dapat menyampaikan pesan yang ingin
disampaikan oleh pembuat pesan dengan tepat dan
efisien.
Tujuan Komunikasi Periklanan
Tujuan utama dari komunikasi periklanan ini
adalah untuk menciptakan brand awarness
masyarakat terhadap produk perusahaan dan juga
untuk menarik minat masyarakat untuk membeli
produk yang ditawarkan.
1. Aware (perhatian)
Hal pertama yang harus dilakukan adalah
mendapatkan perhatian masyarakat terhadap
promosi yang dilakukan agar pesan yang
ingin disampaikan yaitu memperkenalkan
“BASIX” kepada masyarakat dapat tercapai.
2. Interest (minat)
Setelah mendapatkan perhatian maka
selanjutnya akan menimbulkan minat untuk
mengetahui informasi lebih lanjut tentang
produk yang ditawarkan
3. Desire (keinginan)
Setelah mengetahui produk yang ditawarkan
selanjutnya
harus
membuat
sasaran
perancangan yakin bahwa produk inilah yang
mereka butuhkan untuk memgembangkan
bakata mereka di bidang dance
4. Conviction (keyakinan)
Produk akan diperlihatkan secara langsung
kepada calon konsumen untuk meningkatkan
keyakinan calon konsumen
5. Action (tindakan)
Setelah calon konsumen maka calon
konsumen akan melakukan tindakan untuk
membeli produk yang ditawarkan
Strategi Media.
Strategi media sangat bermanfaat untuk
menentukan media yang akan digunakan. Dalam
merencanakan pembuatan media harus fokus terhadap
konsumen, mengubah perilaku kemudian membuat
konsumen membeli produk yang kita miliki.
Pemilihan Media
Pemilihan media harus disesuaikan dengan
target market dan target audience menurut hasil

analisa dan observasi sebelumnya. Juga harus
mempertimbangkan kelebihan dan kelebihan media
yang akan digunakan dan disesusaikan dengan strategi
pemasaran jangka panjang dan jangka pendek
sehingga dapat menciptakan periklan yang tepat dan
efektif. Menggunakan print ad dengan desain yang
berkesinambungan agar dapat digunakan dalam
jangka panjang dan target audience tetap mengenali
dengan mudah pesan yang disampaikan walaupun
menggunakan media yang berbeda beda.
Panduan Media
a. Integrated Marketing Communication
IMC yang lengkap adalah gabungan dari
marketing mix : product, price, promotion, dan
distributor methods. Tujuan dari IMC adalah
mencapai harmony dan sinergi dalam
menyampaikan pesan kepada khalayak dengan
cara mengintegrasikan semua alat-alat promosi.
Untuk mendukung tercapainya tujuan IMC
penulis menggunakan media promosi sebagai
berikut:
i. Advertising
- Below the line
- Brosur  :  akan  menguraikan  tentang
keunggulan dan sistem pelatihan
produk secara lebih jelas. Brosur akan
dibagikan di sekolah-sekolah dan
kampus dan tempat yang sering
dijadikan tempat tongkrongan target
perancangan yang ada di Surabaya.
- Poster : poster akan digunakan untuk
memberikan
informasi
kepada
khalayak tentang penerimaan peserta
maupun event yang akan diadakan.
Poster akan ditempel di sekolah,
kampus,
kafe
yang
biasanya
dikunjungi oleh remaja usia 18-22
tahun.
ii. Through the line
- Ambient media : menggunakan media
yang tidak biasa untuk menarik
perhatian target perancangan, akan
dipasang di tempat umum yang
mudah
dilihat
seperti
kantin,
perpustakan, ruang belajar, lift dan
sebagainya.
iii. Internet promotion
- Akan membuat akun di facebook agar
khalayak dapat melihat kegiatan,
fasilitas dan semua hal tentang produk
dan perusahaan. Video dokumentasi
maupun promo akan di upload di
youtube dan facebook.
Alasan Pemilihan Media
- Brosur : dipilih karena menurut survey
brosur adalah media yang paling sering
dijumpai oleh koresponden, brosur juga
dapat memuat informasi paling banyak

-

-

-

dibandingkan dengan print ad atau ambient
media yang lainnya.
Poster : dipilih karena dapat menarik
perhatian khalayak apabila dipasang di
tempat umum seperti sekolah dan kampus
dengan ukurannya yang cukup besar dan
harga yang terjangakau.
Ambient media : dipilih karena bentuknya
yang unik dapat menarik perhatian, tempat
untuk meletakannya juga bervariatif.
Internet promotion : dipilih karena melihat
perkembangan teknologi yang begitu pesat
sekarang semua orang dapat dengan mudah
mengakses internet dan banyaknya pengguna
jejaring sosial facebook.

Gambar 2. Poster

Consumer Insight
Consumer insight yang didapat adalah target
market yang menggemari dan berlatih dance tidak
hanya sekedar hobi atau mengisi waktu luang saja
tetapi juga ingin menjadi dancer profesional, untuk
menambah teman dan pengalaman, dan remaja yang
sering menghabiskan waktu luang bersama temantemannya
Gambar 3. Poster even
Preposisi
Setelah menggabungkan brand essence dan
consumer insight preposisi yang didapat adalah dance
like a pro.
Pemilihan Bentuk Pesan Verbal
a. Headline : dance like a pro
b. Subhead : kembangkan bakatmu dan jadilah
profesional
Pemilihan Bentuk Pesan Visual
Pesan visual yang akan digunakan nantinya
akan menggabungkan teknik fotografi dengan unsurunsur grafis, nantinya akan menciptakan kesan visual
yang kuat, mencerminkan perusahaan sebagai tempat
pelatihan yang berkualitas dan modern. Foto yang
digunakan adalah foto seseorang yang memeragakan
gerakan hip hop yang diperankan oleh Michael
Nosinaga, unsur grafis yang digunakan kebanyak
hanya garis vertikal, diagonal atau horisontal. Warna
yang digunakan dominan oranye, putih dan hitam,
typeface menggunakan Optima Bold.

Gambar 4. X-banner even

Gambar 5. Brosur tampak luar
Gambar 1. Poster

Gambar 10. Kartu nama

Kesimpulan
Gambar 6. Brosur tampak dalam

Gambar 7. Pin

Gambar 8. Stiker

Gambar 9. Voucher

“BASIX”
adalah
tim
manajemen
entertainmen. Dengan visi BE PRO, misi mereka
adalah memberikan pelatihan profesional dalam skills
dan personality di bidang seni terkait yang di geluti.
Kelebihan mereka adalah standar eksekusi yang
berbeda, orisinil dan khas yang mereka terapkan
dalam semua aspek yang mereka miliki. Hal tersebut
mendapatkan respon dan testimonial positif dari
berbagai pihak profesional sejenis dari organisasi lain.
Saat ini “BASIX” membutuhkan strategi promosi
yang efektif untuk meningkatkan brand awareness
untuk mencakup masyarakat yang lebih luas.
Sejak awal berdiri, “BASIX” melihat adanya
potensi dalam bidang entertainmen di tanah air. Minat
dan kecintaan mereka dalam hip hop dance membuat
mereka memulai proyek dance sebagai langkah awal
dari realisasi visi mereka.
Kurangnya promosi membuat “BASIX”
kurang dikenal oleh masyarakat Surabaya khususnya
bagi penggemar dance yang ingin mendapat pelatihan
di bidang seni tersebut. Promosi yang pernah mereka
lakukan hanyalah sebatas menyebarkan selebaran,
kartu nama dan promosi dari mulut ke mulut.
Kurangnya promosi dikarenakan mereka lebih fokus
terhadap standar dan system pelatihan mereka
sehingga menyebabkan kurangnya konsentrasi
“BASIX” terhadap promosi untuk memperkenalkan
produk mereka.
Pemilihan media harus disesuaikan dengan
target market dan target audience menurut hasil
analisa dan observasi sebelumnya. Juga harus
mempertimbangkan kelebihan dan kelebihan media
yang akan digunakan dan disesusaikan dengan strategi
pemasaran jangka panjang dan jangka pendek
sehingga dapat menciptakan periklan yang tepat dan
efektif. Menggunakan print ad dengan desain yang
berkesinambungan agar dapat digunakan dalam
jangka panjang dan target audience tetap mengenali
dengan mudah pesan yang disampaikan walaupun
menggunakan media yang berbeda beda.
Melalui media-media kreatif yang digunakan
diharapkan dapat mengingkatkan brand awarness
target market tentang keberadaan BASIX sebagai
tempat pelatihan dance di Surabaya dan dapat
menarik target market untuk memilih BASIX sebagai

tempat pelatihan bagi target market yang ingin belajar
dance.

Ucapan Terima Kasih
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
orang-orang yang telah berperan sehingga dapat
terselesaikannya tugas akhir ini, antara lain :
1. Drs. I. Wayan Suwandi, M.Si. selaku dosen
pembimbing I telah meluangkan banyak
waktu, tenaga dan pikiran di dalam
memberikan pengarahan dalam pengerjaan
tugas akhir ini.
2. Alvin Raditya, S.Sn. selaku pembimbing II
telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan
pikiran di dalam memberikan pengarahan
dalam pengerjaan tugas akhir ini.
3. Andrian Dektisa Hagijanto, S.Sn, M.Si.
selaku Dekan Fakultas Seni dan Desain
Universitas Kristen Petra Surabaya dan
selaku Ketua Tim Penguji yang telah
memberikan pengarahan selama penulisan
tugas akhirini.
4. Obed Bima W, S.Sn, MA. selaku Penguji II
yang telah memberikan pengarahan selama
penulisan tugas akhir ini.
5. Ani Wijayanti Suhartono, S.Sn. selaku ketua
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Kristen Surabaya.
6. Segenap dosen dan staff pengajar di Program
Studi Desain Komunikasi Visual Universitas
Surabaya.
7. Keluarga tercinta yang telah memberikan
dukungan secara moril dan material.
8. Kepada teman anggota Kelompok 11, yang
telah banyak membantu dan memberikan
semangat dalam menyelesaikan tugas akhir
ini, kepada teman-teman yang telah
membantu dalam pengerjaan tugas akhir ini,
terutama yang sudah mau meminjamkan
internetnya.
9. Pihak-pihak lain yang telah memberikan
bantuan secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan tugas akhir ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Daftar Pustaka
Belch, George E & Belch, Michale A.
Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communication
Perspective.
the
McGraw-Hill
Companies. 1 September 2003.
Clow, Kenneth., Donald Baack. Integrated
Advertising, Promotion, and Marketing

Communications. New Jersey: Pearson
EducationInternational. 2007.
“Dance”. Wikipedia. Ensiklopedia Bebas. 1
Oktober
2012.

“Entertainmen”. Wikipedia. Ensiklopedia
Bebas.
1
Oktober
2012

Estaswara. Think! IMC. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama 2007.
“Fenomena
Shuffle
Dance
Berhasil
Menghipnotis Lifestyle Kalangan Anak
Muda Sekarang”. 1 Oktober 2012

“Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam
Jaringan”. Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia. 1 Oktober
2012.

Kartajaya, Hermawan. Hermawan Kertajaya
on Marketing Mix. Bandung: PT. Mizan
Pustaka, 2006.
Kennedy, John E., dan R. Dermawan
Soemanagara.
Marketing
Communication: Taktik & Strategi.
Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer,
2006.
“KISS – Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi,
Simplifikasi.” Koordinasi, Integrasi,
Sinkronisasi,
Simplikasi
(K-I-S-S)
implementasinya dalam komunikasi
sosial TNI-AL. 2003. Webdesigner. 10
Maret
2013.

Nosinaga, Michael. Wawancara langsung. 28
September 2012.