c8458 paket program aplikasi

PAKET PROGRAM
APLIKASI
Mengenal Formula Pada Exel

Formula
Formula pada aplikasi exel adalah suatu persamaan
matematika untuk menghitung nilai – nilai tertentu
dengan
tujuan
untuk
mendapatkan
hasil
yang
diharapkan.
Contoh :
 menghitung 10 + 15 maka formulanya = 10+15
 Simbol tanda kurung ataupun tanda lainnya yang umun
digunakan dalam operasi matematika juga bisa digunakan
dalam exel : =(25+5)*8
 Nilai dalam aplikasi Excel dimuat didalam sel atau range yang
memiliki alamat tertentu, oleh karena itu penulisan formula

pun umumnya merujuk pada alamat sel-nya dan bukan pada
nilainya, misalnya: =(A5*A6)+(B5/C5)
 Atau dalam beberapa kondisi bisa juga Anda kombinasikan
antara alamat sel dengan suatu nilai tertentu, misalnya:
=(B4+C4)*150

Fungsi
Fungsi adalah sebuah sebuah preset dari formula yang bertujuan
untuk menyederhanakan formula hingga membuat proses
perhitungan data menjadi lebih singkat dan tentunya relatif lebih
mudah untuk dikerjakan.
 contoh =AVERAGE(range_produk)
fungsi dapat menyederhanakan sekaligus menyingkat sebuah
formula yang panjang menjadi lebih sederhana. Dalam
penerapannya, fungsi mengacu pada alamat sel. Misalkan data
untuk 8 unit produk tersebut terdapat pada sel B5 hingga B12
maka formulanya akan menjadi: =AVERAGE(B5:B12)

Penggunaan Formula &
Fungsi

 Untuk menggunakan formula ini Anda tinggal
melakukan klik
mouse pada sel atau range dimana Anda ingin
menempatkan hasil perhitungan.
 Sebagai contoh, pada tabel dibawah ini tentunya
Anda harus melakukan klik mouse pada sel D3 yang
akan menyimpan hasil perhitungan dari sel B3 serta
sel C3, dan berikutnya Anda tinggal menuliskan
formula yang sesuai pada sel D3 tersebut.

Menggunakan Function
Library
Pada aplikasi Excel 2010, Function Library bisa Anda
temukan pada ribbon didalam tab Formulas. Isinya berupa
seperangkat tombol-tombol perintah penggunaan fungsi
yang terbagi kedalam beberapa kategori spesifik seperti
misalnya fungsi yang berhubungan dengan
akunting dan
keuangan dimuat dalam kategori Financial, fungsi yang
berhubungan dengan operasi matematika dimuat dalam

kategori Math & Trig, dan demikian seterusnya.
Untuk menggunakannya, klik pada sel dimana Anda ingin
menuliskan hasil perhitungan kemudian klik salah satu tombol
yang sesuai pada group Function Library tersebut. Berikutnya
pada daftar pilihan fungsi yang ditampilkan, klik pada fungsi yang
ingin Anda gunakan.

Menuliskan Formula Secara Manual
 Mengingat banyaknya pengguna Excel yang lebih memilih
penulisan formula secara manual maka pada beberapa versi
Excel yang terakhir , Microsoft pun memberikan fitur-fitur
bantuan untuk mempermudah penulisan formula secara
manual ini.
 Fitur-fitur bantuan ini diantaranya adalah:
 Intellisense: Fitur ini merupakan sebuah fitur AutoComplete yang
akan menjaga penulisan nama fungsi dari kesalahan ketik sekaligus
mempercepat Anda dalam menuliskan nama fungsi yang akan digunakan.
Sebagai contoh misalkan Anda hendak menggunakan fungsi SUM, maka
didalam sel Anda t inggal menget ikan tanda “=” diikuti huruf “S”.
Perhat ikan bahwa Excel akan menampilkan daftar semua nama fungsi

yang berawalan huruf S. Berikutnya dari daftar tersebut Anda tinggal
klik ganda pada Nama fungsi SUM Untuk memuatnya Pada Formula bar.

Menuliskan Formula Secara Manual
 Keterangan Penulisan Argumen: Setelah Anda
memilih nama fungsi, berikutnya
 Excel akan memberikan bantuan informasi tentang
argumen-argumen untuk fungsi
 tersebut. Sebagai contoh pada gambar berikut ini,
dapat dilihat argumen-argumen
 yang digunakan pada fungsi VLOOKUP, yaitu
lookup value, table_array, dst.

Aturan Penulisan
 Tanda Sama dengan
 Tanda sama dengan atau “=” merupakan tanda awal dari
penulisan formula yang mutlak harus dituliskan jika Anda
hendak menggunakan formula apapun. Tanda ini juga bisa
digunakan sebagai rujukan ke data pada lokasi lain. Sebagai
contoh misalkan sel A1 berisikan data 10. Pada sel A5, jika

Anda ket ikan tanda “=” (tanpa tanda kutip) yang
diikuti dengan penekanan tombol Enter maka sel A5 juga
akan berisi data 10.
 Tanda kurung
Tanda kurung atau “( )” digunakan untuk memisah
bagian-bagian yang dianggap perlu dalam suatu formula.
Penggunaan tanda ini secara garis besar sama dengan
penggunaan dalam operasi matematika biasa, tentunya agar
perhitungan menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dianalisa.

Tanda Pemisah Argumen / Variabel
 Untuk seting regional Indonesia, maka tanda pemisah variabel
yang digunakan adalah titik-koma atau “;”
 Untuk seting regional selain Indonesia, maka tanda pemisah
variabel yang digunakan adalah koma atau “,”
 Cara memeriksa seting regional ini pada Windows 7 adalah sebagai
berikut:
 Pastikan aplikasi Excel dalam kondisi tertutup.
 Start Menu > Control Panel > Region & Language.
 Pada jendela Region and Language yang ditampilkan, pilih

seting regional yang ingin Anda gunakan dengan memilihnya di
bagian Format dan klik tombol OK untuk menyetujuinya.

Tanda Kutip / Petik
 Tanda kutip atau “ “ digunakan jika Anda hendak
menggunakan isi atau data pada sebuah sel
 untuk digunakan pada formula. Sebagai contoh pada
tabel dibawah ini menunjukan formula
 untuk menghitung jumlah data Jeruk yaitu dengan
menggunakan fungsi COUNTIF

Gunakan Alamat Sel /
Range
 Penulisan suatu formula
hendaknya selalu merujuk
pada alamat sel / range dan jangan merujuk
langsung pada isi sel atau datanya, karena hal ini
akan membuat formula menjadi statis dan terkunci
hanya untuk data tersebut saja. Agar lebih jelas,
perhatikan contoh berikut ini.

 Contoh :


Mengenal Fungsi pada Excel
 Fungsi yang pertama dan bisa dibilang merupakan salah satu
fungsi yang paling banyak diketahui dan digunakan setiap
pengguna aplikasi Excel adalah fungsi SUM. Fungsi SUM
digunakan untuk menjumlahkan data dari beberapa sel. Aturan
penulisannya sebagai berikut:
 =SUM(sel awal:sel akhir) atau =SUM(range)
 Contoh: = pada tabel berikut ini akan dihitung nilai Total
Penjualan pada sel C7 untuk data bulan Januari hingga
bulan April, yaitu data pada sel C3 hingga C6.

Fungsi AVERAGE
 Fungsi AVERAGE digunakan untuk menghitung nilai ratarata dari sejumlah data pada
 beberapa sel. Aturan penulisannya sebagai berikut:
 =AVERAGE(sel awal:sel akhir) atau =AVERAGE(range)
 Sebagai contoh, pada tabel berikut ini akan dihitung nilai ratarata Penjualan per Tahun pada sel C7 untuk data tahun
2009 hingga 2012, yaitu data pada sel C3 hingga C6.


Fungsi COUNT
 fungsi COUNT digunakan untuk menghitung
banyaknya pemilik data. Aturan penulisan fungsi
COUNT sebagai berikut:
 =COUNT(sel awal:sel akhir) atau
=COUNT(range)
 Contoh : Pada tabel yang ditanyakan adalah jumlah
materi training yang ada dan bukan jumlah nilainya.

Fungsi MAX dan MIN
 Fungsi MAX digunakan untuk mengetahui nilai maksimum
dari sejumlah data dan fungsi MIN untuk mengetahui
nilai minimum juga dari sejumlah data.
 Aturan penulisan fungsi MAX dan MIN sama saja, yaitu
sebagai berikut:
 =MAX(sel awal:sel akhir) atau =MAX(range)
 atau
 =MIN(sel awal:sel akhir) atau =MIN(range)
 Sebagai contoh, pada tabel berikut ini ditanyakan berapa nilai

maksimum dan minimum untuk semua nilai yang ada, yaitu
data nilai pada sel C3 hingga C6.

Fungsi COUNTIF
 Fungsi COUNTIF termasuk kedalam kategori Logic
Functions tersebut. Fungsi ini pada dasarnya memiliki
kegunaan yang sama dengan fungsi COUNT yaitu untuk
menghitung banyaknya data. Namun pada fungsi COUNTIF,
banyaknya data ini hanya akan dihitung jika sesuai dengan
kriteria atau kondisi tertentu.
 Aturan penulisannya sebagai berikut:
 =COUNTIF(Range Data;Kondisi)
 perhatikan contoh tabel berikut ini. Tiap-tiap siswa memiliki
status kelulusan yang berbeda dimana ada yang LULUS dan ada
yang GAGAL. Sementara yang ditanyakan adalah berapakah
jumlah siswa yang LULUS?

Fungsi SUMIF
 fungsi SUMIF juga digunakan untuk menjumlahkan data pada
range tertentu, hanya saja data yang akan dijumlahkan

mengacu pada kondisi tertentu.
 Aturan penulisan fungsi SUMIF ini sebagai berikut:
 =SUMIF(range kondisi;kondisi;range data)
 perhatikan contoh pada tabel berikut ini. Yang ditanyakan pada
tabel tersebut bukanlah total laba keseluruhan melainkan total
laba hanya untuk barang yang bagus saja serta total laba
hanya untuk barang yang rusak saja.

Penggabungan Fungsi
 Berikut ini beberapa contoh untuk penggabungan
fungsi ini.
 Contoh 1: Menggabungkan Fungsi SUM dengan
Perkalian
 Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk
menghitung Total Laba pada sel C10.

Penggabungan Fungsi
 Contoh 2: Menggunakan 2 Fungsi SUMIF dalam
1 Formula
 Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk

menghitung stok Barang Bagus pada sel D9 serta
stok Barang Rusak pada sel D10. Data stok
barang tersebut diambil dari tabel Laporan
Stok Gudang.

Fungsi IF
 fungsi IF adalah fungsi logika yang paling banyak diaplikasikan, terutama
dalam penerapan formula lanjutan yang melibatkan banyak data dan keputusan
bercabang. Kegunaan dari fungsi IF ini sebetulnya sangat sederhana, fungsi ini
akan mengambil suatu kondisi tertentu kemudian menentukan nilai TRUE atau
FALSE. Nilai TRUE adalah nilai dimana kondisi tersebut terpenuhi dan nilai FALSE
adalah nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi.
 Aturan penulisan fungsi IF ini adalah sebagai berikut:
 =IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
  kondisi merupakan kriteria acuan yang dijadikan pembanding
  nilai_TRUE merupakan nilai untuk kondisi yang terpenuhi
  nilai_FALSE merupakan nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi
 Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan fungsi IF ini, perhatikan contoh
pada tabel berikut ini.

Fungsi IF Bercabang
 Pada dasarnya aturan penulisan fungsi IF bercabang ini sama saja dengan IF
tunggal, Karena kondisi-nya lebih dari satu, maka untuk nilai_FALSE
digunakan kembali fungsi IF berikutnya. Misalnya jika kondisi-nya ada 2,
maka aturan penulisannya menjadi:
 =IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;nilai_FALSE)))






Jika dijabarkan, maka formula tersebut berarti:
 Lihat kondisi_1, jika terpenuhi maka gunakan nilai_TRUE1.
 Jika kondisi_1 tidak terpenuhi, maka lihat kondisi_2.
 Jika kondisi_2 terpenuhi, maka gunakan nilai_TRUE2.
 Jika kondisi_2 tidak terpenuhi, maka gunakan nilai_FALSE.

 Misalkan saja pada tabel daftar barang tersebut Anda diminta untuk
mengisi nilai diskon pada sel C3 hingga C6, dengan kondisi bahwa
produk Mouse dan produk Keyboard akan mendapatkan diskon
sebesar 5%. Diluar produk tersebut tidak diberikan diskon.

Fungsi OR
 Kegunaannya adalah untuk membandingkan 2 atau lebih
kondisi dan menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Nilai TRUE
akan digunakan jika salah satu kondisi atau semua kondisi
terpenuhi. Sedangkan nilai FALSE akan digunakan jika semua
kondisi tidak terpenuhi. Aturan penulisan fungsi OR pada
dasarnya sangat sederhana yaitu hanya memuat kondisinya
saja sebagai berikut:
 =OR(kondisi_1;kondisi_2;kondisi_3;......;kondisi_n)
 Sebagai contoh pada artikel IF Bercabang yang telah dibahas
sebelumnya,
 terdapat tabel diskon sebagai berikut, dimana ada kondisi untuk
produk Mouse dan produk Keyboard yang akan
mendapatkan diskon sebesar 5%.

Fungsi AND
 Fungsi AND adalah kebalikan dari fungsi OR. Kegunaannya
sama yaitu untuk membandingkan 2 atau lebih kondisi dan
menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Perbedaan AND dengan OR
adalah nilai untuk kondisi TRUE dan FALSE-nya. Pada fungsi AND, nilai
TRUE akan digunakan jika semua kondisi terpenuhi, dan nilai
FALSE akan digunakan jika salah satu atau semua kondisi tidak
terpenuhi.
 Aturan
penulisan
:
=IF(AND(kondisi_1;kondisi_2);nilai_TRUE;nilai_FALSE)
 Contoh penggunaan fungsi AND ini dapat dilihat pada tabel berikut.
 Misalkan pada kolom Status akan diisi dengan kata LULUS atau
GAGAL. Status LULUS akan didapatkan Siswa jika kedua nilai yaitu
nilai Bahasa dan nilai Matematika diatas 60. Jika salah satu nilai
saja dibawah 60 maka siswa dinyatakan gagal.

Fungsi Tanggal
 Perhitungan dalam aplikasi Excel adakalanya
melibatkan sistem penanggalan, misalnya saja untuk
menghitung lama waktu cicilan atau tanggal jatuh
tempo. Untuk mempermudah perhitungan tersebut
maka Anda dapat menggunakan beberapa Fungsi
Tanggal yang disediakan oleh Excel. Beberapa
fungsi tanggal yang umum digunakan berikut aturan
penulisannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Fungsi Tanggal
 Contoh penerapan fungsi penanggalan ini misalnya saja untuk
menghitung tanggal jatuh tempo seperti tabel berikut ini.

 Contoh penerapan lain untuk fungsi tanggal ini misalnya untuk
menghitung durasi berdasarkan tanggal awal dan akhir seperti
tabel berikut ini. Yang ditanyakan dari tabel tersebut adalah
Lama Project dalam satuan Bulan. Untuk menghitungnya
maka Anda tinggal mengurangi data pada sel C3 dengan sel
B3. Atau jika dituliskan formula dasarnya sebagai berikut:

Fungsi Waktu
 Excel juga menyediakan beragam fungsi untuk menghitung
waktu atau jam. Beberapa Fungsi Waktu yang umum
digunakan berikut aturan penulisannya dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

 Kemudian jika Anda akan menghitung total waktu, baik dalam
bentuk jam, menit, ataupun detik maka total waktu yang didapat
dari hasil perhitungan harus dikalikan dengan bilangan yang
sesuai dengan satuannya. Aturannya bilangan pengali ini adalah
sebagai berikut:
 Jam: 24
 Menit: 1440
 Detik: 86400
Agar lebih jelas, perhatikan contoh tabel berikut ini.

Fungsi Waktu
 Yang ditanyakan dari tabel tersebut adalah Total Jam, Total
Menit, serta Total Detik. Untuk menghitungnya sangatlah
mudah. Anda tinggal mengurangi data Jam Keluar pada sel
C3 dengan data Jam Masuk pada sel B3 dan kemudian
mengalikannya denan bilangan yang sesuai.

Fungsi Pembulatan
 Ada 4 varian fungsi pembulatan yang umum digunakan, yaitu INT, ROUND, ROUNDUP, dan
ROUNDDOWN. Perbedaan fungsi-fungsi tersebut berikut aturan penulisannya bisa dilihat
pada tabel berikut ini.

 Pada aturan penulisan tersebut, angka merupakan angka yang akan Anda bulatkan dan digit
mengatur jumlah bilangan dibelakang koma. Agar lebih jelas dalam memahami fungsi pembulatan
ini, misalkan saja Anda hendak membulatkan angka 8,762.
 Jika Anda menggunakan fungsi INT maka formulanya adalah: =INT(8,762)
 Hasil dari formula tersebut adalah 8 karena INT akan membulatkan suatu angka kebawah
sekaligus menghilangkan angka dibelakang koma.
 Jika Anda menggunakan fungsi ROUND dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma,
maka formulanya adalah:
 =ROUND(8,762;2) Hasilnya adalah 8,76 karena fungsi ROUND ini akan membulatkan angka
sesuai kaidahmatematika.
 Jika Anda menggunakan fungsi ROUNDUP dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma,
maka formulanya adalah:
 =ROUNDUP(8,762;2) Hasilnya adalah 8,77 karena fungsi ROUNDUP ini akan membulatkan
angka keatas.
 Jika Anda menggunakan fungsi ROUNDDOWN dan menginginkan ada 2 angka dibelakang
koma, maka formulanya adalah: =ROUNDDOWN(8,762;2) Hasilnya adalah 8,76 karena fungsi
ROUNDDOWN ini akan membulatkan angka kebawah.

Fungsi Pembulatan
 Dalam penerapannya, tentu saja angka yang hendak
dibulatkan tidak selalu berbentuk angka melainkan
bisa merujuk pada data angka di sel tertentu
ataupun hasil dari suatu perhitungan.
 Sebagai contoh pada tabel berikut ini, fungsi
ROUNDDOWN digunakan untuk membulatkan
hasil penjumlahan yang didapat dari formula SUM.

Fungsi Teks
 fungsi LEFT; MID; dan RIGHT. Ketiga fungsi
tersebut memiliki kegunaan yang sama yaitu
untuk mengambil beberapa karakter dari suatu teks.
Fungsi LEFT akan mengambil sejumlah karakter
dari arah kiri. Jumlah karakter yang akan
diambil ditentukan pada argumen jumlah_karakter.
Aturan penulisan selengkapnya adalah sebagai
berikut:
 =LEFT(teks;jumlah_karakter)
 Sebagai contoh jika pada sel B2 Anda ketikan
formula berikut ini: =LEFT("KOMPUTER";3)

Fungsi Teks
 Fungsi
RIGHT
akan
mengambil
sejumlah
karakter dari arah kanan. Jumlah karakter yang
akan
diambil
ditentukan
pada
argumen
jumlah_karakter.
Aturan
penulisan
selengkapnya adalah sebagai berikut:
 =RIGHT(teks;jumlah_karakter)
 Sebagai contoh jika pada sel B2 Anda ketikan
formula berikut ini: =RIGHT("KOMPUTER";3)

Fungsi Teks
 Fungsi MID akan mengambil sejumlah karakter
dari arah kiri. Namun awal pengambilan
karakter tersebut bisa Anda tentukan sendiri pada
argumen awal. Dan jumlah karakter yang akan
diambil
tetap
ditentukan
pada
argumen
jumlah_karakter. Aturan penulisan selengkapnya
adalah sebagai berikut:
 =MID(teks;awal;jumlah_karakter)
 Sebagai contoh jika pada sel B2 Anda ketikan
formula berikut ini: =MID("KOMPUTER";4;2)

Pesan Kesalahan
 #####
 Pesan kesalahan ini umum disebut dengan ist ilah
"Railroad tracks”.
 Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini
diantaranya adalah:
 Anda menuliskan data yang panjang namun lebar
kolomnya terlalu sempit hingga sel tidak dapat
menampilkan data tersebut.
 Anda mengisi angka atau bilangan negatif pada
suatu sel dimana sel tersebut memiliki format sel
Date (tanggal) atau Time (waktu).

Pesan Kesalahan
 #REF!
 REF bisa diartikan dengan REFERENCE atau referensi, hingga
pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan
pada formula yang melibatkan penggunaan tabel referensi
sebagai acuan.
 Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya
adalah:
 Anda membuat suatu formula yang terhubung dengan suatu tabel
referensi namun kemudian tabel referensi tersebut terhapus.
 Pada fungsi lookup atau referensi seperti misalnya VLOOKUP dan
HLOOKUP, Anda menggunakan nomor index kolom atau baris
yang lebih besar dari jumlah kolom atau baris pada tabel
referensinya.
 Data rujukan yang digunakan dalam formula dipindahkan ke
tempat lain.

Pesan Kesalahan
 #VALUE!
 VALUE bisa diartikan dengan nilai, hingga pesan kesalahan ini
umumnya berhubungan dengan kesalahan nilai yang
digunakan pada formula. Beberapa penyebab munculnya
pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
 Anda menggunakan parameter teks pada argumen suatu
fungsi yang seharusnya menggunakan parameter berupa
angka
atau
bilangan.
Misalnya
seperti
=HLOOKUP(B8;C3:E4;"dua";FALSE).
 Anda menjalankan formula perhitungan dengan Operator
Dasar ataupun fungsi perhitungan lain namun argumen yang
digunakan merujuk pada sel yang berisikan teks. Misalnya sel
A1 berisikan data KOTA dan sel A2 berisikan data BANDUNG.
 Jika Anda menjalankan formula =A1+A2 maka hasilnya
adalah pesan kesalahan ini.

Pesan Kesalahan
 #DIV/0!
 DIV/0 bisa diartikan dengan Divide by Zero atau dibagi dengan nol, hingga
pesan kesalahan
 ini umumnya berhubungan dengan proses pembagian dengan bilangan nol.
 Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
 Formula yang Anda gunakan dibagi dengan angka nol.
 Formula yang Anda gunakan dibagi dengan sel yang kosong atau belum ada
data apapun didalamnya.







#NULL!
NULL bisa diartikan dengan kosong atau belum ditentukan hingga pesan
kesalahan ini umumnya berhubungan dengan argumen atau simbol yang
hilang, atau bisa juga karena ada posisi penempatan simbol yang kosong.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Tidak ada tanda pemisah titik-dua (:) pada alamat range. Misalnya seharusnya
tertulis A1:C1 tapi Anda menuliskannya (A1 C1).
Terdapat spasi diantara alamat sel atau range. Hal ini jelas tidak diperkenankan
karena diantara alamat sel atau range setidaknya Anda harus menggunakan
Operator Dasar atau tanda pemisah argumen koma atau titik-koma.

Pesan Kesalahan
















#NUM!
NUM bisa diartikan dengan number atau bilangan hingga pesan kesalahan ini umumnya
berhubungan dengan kesalahan yang terkait dengan bilangan.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Hasil perhitungan formula melebihi batas nilai yang dikenali Excel.
Anda menggunakan fungsi iteratif seperti misalnya fungsi IRR dan formula yang
Anda gunakan tidak dapat menemukan hasilnya.
#NAME?
NAME bisa diartikan dengan nama yang maksudnya ditujukan untuk nama sel. Jadi pesan
kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan pada penamaan alamat suatu sel
atau range.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Penulisan alamat range yang disatukan atau tidak dipisahkan tanda titik-dua. Misalkan
range A1:D1 namun Anda tuliskan dengan A1D1.
Nama suatu alamat range yang tidak ditemukan karena belum dibuat atau kesalahan
dalam penulisan nama range tersebut.
Nama fungsi yang Anda gunakan salah, misalnya saja HLOOKUP tapi Anda menuliskannya
HHLOKUP.
Teks pada suatu formula yang tidak diapit tanda kutip.

Pesan Kesalahan
 #N/A!
 N/A bisa diartikan dengan Not Available atau tidak
tersedia. Pesan kesalahan ini akan ditampilkan jika:
 Anda menggunakan fungsi lookup atau referensi seperti
misalnya VLOOKUP atau HLOOKUP dalam suatu formula
dan nilai yang dicari tidak ditemukan dalam tabel
referensi atau tabel yang dijadikan acuan.
 Pesan ini juga merupakan pesan kesalahan generik atau
umum dimana kesalahan yang terjadi tidak dapat
diwakili oleh pesan-pesan kesalahan sebelumnya,
misalnya seperti data yang hilang, nama fungsi yang
tidak dikenali, penerapan nilai dalam suatu argumen
yang salah, atau nilai yang Anda coba cari dari formula
yang Anda gunakan ternyata tidak ada atau tidak
berhasil ditemukan.