Sebaran Normal Karakter-Karakter Pertumbuhan Dan Produksi Hasil Persilangan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin Pada F2

DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. 2005. Kedelai: Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan
Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Aini, N., E. Mapfumo, Z. Rengel, C. Tang. 2012. Ecophysiological responses of
Melaleuca species to dual stresses of water logging and salinity. International
Journal of Plant Physiology and Biochemistry 4 (4): 52 – 58.
Alia, Y., dan W. Wilia. 2010. Persilangan Empat Varietas Kedelai dalam Rangka
Penyediaan Populasi Awal untuk Seleksi. J. Penelitian Universitas Jambi Seri
Sains 13 (1): 39-42.
Ashraf, M and P.J.C. Harris. 2004. Potential biochemical indicators of salinity
tolerance in plants. Plant Science (166): 3-16
Baihaki, A. 2000. Teknik Rancangan dan Analisis Penelitian Pemuliaan .
Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Bandung. 120 hlm.
Bari, A. 1998. Pengajian Sebaran Frekuensi Hasil Padi Dan Dalam Tumpang Sari
Padi Dengan Jagung Dan Ubi Kayu. Comm.Ag. 4 (1): 41-45.
Barona, M.A.A., J.M.C. Filho, V.S. Santos, I. O. Geraldi. 2012. Epistatic effect on
grain yeild of soybean [Glycine max (L.) Merrill]. Crop Breeding and Applied
Biotechnology. Braz. Soc. Plant Breed. 12:231-236.
Bnejdi, F., C. Hanbary, E.G. Mohamed. 2011. Genetic adaptability of inheritance
of resistance to biotic and abiotic stress level on crop: Role of epistasis. Afric. J.
Biotech. 10:19913-19917.

BPS, 2014. Produksi Tanaman Padi dan Palawija di Indonesia. Diakses dari
http://bps.go.id.
Chahal G.S and Gosal. 2002. Principle And Procedures Of Plat Breeding :
Biotecnological And Conventional Apporaches. Narosa Publishing House,
Kalkota.
Crowder, L.V. 1997. Genetika Tumbuhan (Diterjemahkan oleh Lilik Kurdiati dan
Sutarso) Cetakan III. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 499 hlm.
Donahue, R. L., R. W. Miler, J. C. Shickluna. 1983. Soil an introductionto
soil and plant growth. 5rd Ed , Prentice-hall, Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey.

Universitas Sumatera Utara

Falconer, D.S And Mackay.1996. Introduction To Quantitative Genetics. John
Willey And Sons Inc, New York.
FAO, 2008.
Land and Plant Nutrition Management
Http://www.fao.org/ag/agl/agll/spush/. Diakses 16 Oktober 2011.

Service.


Fehr, W. R. 1987. Principles of Cultivar Development: Theory and Technique.
Vol 1 . Macmillan Publishing Company. New York. 536 p.
Flowers, T.J. and S.A. Flowers. 2005. Why does salinity pose such a difficult
problem for plant breeders?. Agricultural Water Management (78): 15-24.
Gorham, J. 2007. Sodium. In Barker, A.V and D.J Pilbeam (eds). Handbook of
plant Nutrition. Taylor & Francis. p. 569-575.
Herawati, T., 2009. Respon pertumbuhan dan Produksi Kedelai
(Glycine max L. Merrill) Terhadap Fungi Mikoriza Arbuskula dan Perbandingan
Pupuk An-Organik dan Organik. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Irwan, A. W., 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Universitas
Padjadjaran, Jatinangor.
Jayaramachandran, M., N. Kumaravadivel, S. Eapen, G. Kandasamy. 2010. Gene
action for yield attributing characters in segregating generation (M2) of sorghum
(Sorghum bicolor L.). Elec. J. Plant Breeding 1:802- 808.
Kartono. 2005. Persilangan Buatan pada Empat Varietas Kedelai. Buletin Teknik
Pertanian 10 (2): 49-52, Jakarta.
Mahendra, W. 2010. Pendugaan ragam, heritabilitas, dan kemajuan seleksi kacang
panjang (Vigna Sinensis var. Sesquipedalis [L.] Koern.) populasi F2 keturunan
persilangan Testa Hitam x Bernas Super. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar

Lampung. 71 hlm.
Martin, F. W., 1998. Soybean. ECHO, USA.
Millah, Z., R. Setiamihardja, A. Baihaki, dan YS. Darsa. 2004. Pewarisan karakter
jumlah biji per polong dan warna biji tanaman kacang tanah (Arachis
hypogaea).Zuriat15(1):53—58.
Nugroho, W. P., M. Barmawi dan N. Sadiyah. 2013. Pola Segregasi Karakter
Agronomi Tanaman Kedelai Generasi F2 Hasil Persilangan Yellow bean dan
Taichung. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung, Lampung.

Universitas Sumatera Utara

Orf, J. H., K. Chase, J. Specht, I.Y. Choi, P. B. Cregan, and K. G. Lark. 2006.
Abnormal leaf formation in soybean: genetic and environmental effects. Theor
Appl Genet.113(1): 137–146
Phillips, P.C. 2008. Epistasis, the essential role of gene interactions in the
structure and evolution of genetic systems. Nat. Rev. 9:855-867.
Prihatman, K., 2000. Budidaya Pertanian Kedelai (Glycine max L.) Kantor Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Jakarta.
Rachman,A, IGM. Subiksa, Wahyunto. 2007. Perluasan areal tanaman kedelai ke

lahan suboptimal. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H.kasim
(Penyunting) Kedelai teknik produksi dan pengembangan. Badan Litbang
Pertanian. Puslitbangtan. P.185-204.
Rubatzky, V. E dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia, Prinsif, Produksi dan
Gizi. Edisi Kedua. Penerjemah C. Herison. ITB Press. Bandung.
Roy, D. 2000. Plant Breeding. Analysis and Explotation of Variation. Calcuta.
Narosa Publishing House.
Santoso, J. 2007. Tindak gen ketahanan terhadap penyakit karat (Pucinnia
arachidis, Speg.) pada kacang tanah. J. Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia 9:172-177.
Siahaan, S. 2011. Seleksi Varietas Kedelai (Glycine max L. (Merril) ) Generasi
F1 Pada Tanah Salin. Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Silvia, R. 2011. Seleksi Dua Varietas Kedelai (Glycine max L. (Merril) ).
Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Slinger, D dan K .Tenison. 2005. Salinity Glove Box Guide - NSW Murray
and Murrumbidgee Catchments. An initiative of the Southern Salt Action Team,
NSW Department of Primary Industries.
Steenis, V.C.G.G.C. 2003. Flora. Pradnya Paramitha. Jakarta.
Soepardi, G. 1979. Sifat dan Ciri Tanah I. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas

Pertanian IPB, Bogor.
Suprapto. 2001. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya. Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara

Suwarno. 1985. Pewarisan dan Fisiologi Sifat Toleran Terhadap Salinitras pada
Tanaman Padi. Disertasi Doktor. Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor.
Stansfield W. dan Susan Elrod. 2006. Genetika. Edisi keempat. Erlangga. Jakarta.
328 hlm.
Trustinah. 1997. Pewarisan Beberapa Sifat Kualitatif dan Kuantitatif pada
Kacang Tunggak (Vigna unguiculata (L) Walp).Penelitian Pertanian Tanaman
Pangan 15(2): 48-54.
Wahyudi, A. 2012. Seleksi Galur Kedelai (Glycine max L. (Merril) ) Generasi F2
Pada Tanah Salin. Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Welsh, J.R. 1991. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman.
Diterjemahkan oleh Johanes P. Mogea dari Fundamental of Plant Genetics and
Breeding. Penerbit Erlangga. Jakarta. 215 hlm.

Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Sebaran Normal Karakter-Karakter Pertumbuhan Dan Produksi Hasil Persilangan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin Pada F2

0 32 102

Sebaran Normal Karakter-Karakter Pertumbuhan Dan Produksi Hasil Persilangan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin Pada F2

0 5 102

Sebaran Normal Karakter – Karakter Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril) Hasil Persilangan Grobogan dengan Genotipa Tahan Salin Pada Turunan F2

0 5 67

Sebaran Normal Karakter-Karakter Pertumbuhan Dan Produksi Hasil Persilangan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin Pada F2

0 0 14

Sebaran Normal Karakter-Karakter Pertumbuhan Dan Produksi Hasil Persilangan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin Pada F2

0 0 2

Sebaran Normal Karakter-Karakter Pertumbuhan Dan Produksi Hasil Persilangan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin Pada F2

0 0 3

Sebaran Normal Karakter-Karakter Pertumbuhan Dan Produksi Hasil Persilangan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin Pada F2

0 0 10

Sebaran Normal Karakter-Karakter Pertumbuhan Dan Produksi Hasil Persilangan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) Varietas Anjasmoro Dengan Genotipa Kedelai Tahan Salin Pada F2

0 1 18

Sebaran Normal Karakter – Karakter Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril) Hasil Persilangan Grobogan dengan Genotipa Tahan Salin Pada Turunan F2

0 0 13

Sebaran Normal Karakter – Karakter Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril) Hasil Persilangan Grobogan dengan Genotipa Tahan Salin Pada Turunan F2

0 0 2