PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA
DI PROVINSI SUMATERA UTARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

: a. bahwa unt uk memacu perkembangan dan kemaj uan Provinsi
Sumat era Ut ara pada umumnya dan Kabupat en Tapanuli
Selat an pada khususnya, sert a adanya aspirasi yang
berkembang dalam masyarakat , perlu dilakukan peningkat an
penyelenggaraan pemerint ahan, pelaksanaan pembangunan,
dan pelayanan publik guna mempercepat t erwuj udnya
kesej aht eraan masyarakat ;
b. bahwa dengan memperhat ikan kemampuan
ekonomi,

pot ensi
daerah,
luas
wilayah,
kependudukan
dan
pert imbangan aspek sosial polit ik, sosial budaya, pert ahanan,
dan keamanan sert a meningkat nya beban t ugas dan volume
kerj a dalam bidang pemerint ahan, pembangunan, dan
kemasyarakat an di Kabupat en Tapanuli Selat an, perlu
dilakukan pembent ukan Kabupat en Padang Lawas Ut ara di
wilayah Provinsi Sumat era Ut ara;
c. bahwa pembent ukan Kabupat en Padang Lawas Ut ara
diharapkan akan dapat mendorong peningkat an pelayanan
dalam
bidang
pemerint ahan,
pembangunan,
dan
kemasyarakat an, sert a dapat memberikan kemampuan dalam

pemanf aat an pot ensi daerah;
d. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membent uk
Undang-Undang t ent ang Pembent ukan Kabupat en Padang
Lawas Ut ara di Provinsi Sumat era Ut ara;

Mengingat

: 1. Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, dan Pasal 21
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 t ent ang
Pembent ukan Daerah Ot onom Kabupat en-Kabupat en Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumat era Ut ara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 t ent ang Pembent ukan
Daerah Ot onom Propinsi Aceh dan Perubahan Perat uran
Pembent ukan Propinsi Sumat era Ut ara (Lembaran Negara

PRESIDEN

REPUBLIK INDO NESIA

-2-

4.

5.

6.

7.

8.

Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan
Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 1103) j o.
Perat uran Pemerint ah Nomor 21 Tahun 1950 t ent ang
Pembent ukan Daerah Propinsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 40);

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 t ent ang Pemilihan
Umum Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat , Dewan Perwakilan
Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4277);
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 t ent ang Susunan dan
Kedudukan Maj elis Permusyawarat an Rakyat ,
Dewan
Perwakilan Rakyat , Dewan Perwakilan Daerah Dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4310);
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan
Perat uran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana t elah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2005 t ent ang Penet apan Perat uran

Pemerint ah Penggant i Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
t ent ang Perubahan At as Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah Menj adi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4548);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 t ent ang Perimbangan
Keuangan Ant ara Pemerint ah Pusat Dan Pemerint ahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);

Dengan Perset uj uan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA


-3Menet apkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG
LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerint ah pusat , selanj ut nya disebut Pemerint ah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerint ahan Negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Daerah ot onom, selanj ut nya disebut daerah, adalah
kesat uan masyarakat hukum yang mempunyai bat as-bat as
wilayah yang berwenang mengat ur dan mengurus urusan
pemerint ahan dan kepent ingan masyarakat set empat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sist em Negara Kesat uan Republik Indonesia.
3. Provinsi
Sumat era

Ut ara
adalah
daerah
ot onom
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 24
Tahun 1956 t ent ang Pembent ukan Daerah Ot onom Propinsi
Aceh dan Perubahan Perat uran Pembent ukan Propinsi
Sumat era Ut ara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1103) j o. Perat uran Pemerint ah
Nomor 21 Tahun 1950 t ent ang Pembent ukan Daerah
Propinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 40).
4. Kabupat en Tapanuli Selat an adalah sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 t ent ang
Pembent ukan Daerah Ot onom Kabupat en-Kabupat en Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumat era Ut ara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

1092), yang merupakan kabupat en asal Kabupat en Padang
Lawas Ut ara.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-4BAB II
PEMBENTUKAN, CAKUPAN WILAYAH,
BATAS WILAYAH, DAN IBUKOTA
Bagian Kesat u
Pembent ukan
Pasal 2
Dengan Undang-Undang ini dibent uk Kabupat en Padang Lawas
Ut ara di wilayah Provinsi Sumat era Ut ara dalam Negara
Kesat uan Republik Indonesia.
Bagian Kedua
Cakupan Wilayah
Pasal 3
(1) Kabupat en Padang Lawas Ut ara berasal dari sebagian
wilayah Kabupat en Tapanuli Selat an yang t erdiri at as

cakupan wilayah:
a. Kecamat an Dolok Sigompulon;
b. Kecamat an Dolok;
c. Kecamat an Halongonan;
d. Kecamat an Padang Bolak;
e. Kecamat an Padang Bolak Julu;
f. Kecamat an Port ibi;
g. Kecamat an Bat ang Onang; dan
h. Kecamat an Simangambat .
(2) Cakupan wilayah Kabupat en Padang Lawas Ut ara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit ambah 10 (sepuluh)
desa dari wilayah Kecamat an Padang Sidempuan Timur,
yait u Desa Pint u Bosi, Desa Sidong-dong, Desa Simaninggir,
Desa Pangirkiran, Desa Sit abar, Desa Suka Dame, Desa
Parmeraan, Desa Simarlot ing, Desa Aek Godang, dan Desa
Aek Nauli, yang selanj ut nya akan dibent uk menj adi 1 (sat u)
kecamat an t ersendiri oleh Pemerint ahan Kabupat en Padang
Lawas Ut ara paling lama 9 (sembilan) bulan sej ak
diresmikannya Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
(3) Cakupan wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

digambarkan dalam pet a wilayah yang t ercant um dalam
lampiran dan merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari
Undang-Undang ini.
Pasal 4
Dengan t erbent uknya Kabupat en Padang Lawas Ut ara,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah Kabupat en
Tapanuli Selat an dikurangi dengan wilayah Kabupat en Padang
Lawas Ut ara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-5Bagian Ket iga
Bat as Wilayah
Pasal 5
(1) Kabupat en Padang Lawas Ut ara mempunyai bat as-bat as
wilayah:
a. sebelah ut ara berbat asan dengan Kecamat an NA IX-X,
Kecamat an Bilah Hulu, Kecamat an Sungai Kanan,
Kecamat an Kot a Pinang Kabupat en Labuhan Bat u;

b. sebelah t imur berbat asan dengan Kabupat en Rokan Hilir
dan Kabupat en Rokan Hulu Provinsi Riau;
c. sebelah selat an berbat asan dengan Kecamat an Hurist ak,
Kecamat an Barumun Tengah, Kecamat an Sosopan
Kabupat en Padang Lawas; dan
d. sebelah barat berbat asan dengan Kecamat an Bat ang
Angkola,
Kecamat an
Padang Sidempuan
Timur,
Kecamat an Sipirok, Kecamat an Arse, Kecamat an Saipar
Dolok Hole, Kecamat an Aek Bilah Kabupat en Tapanuli
Selat an.
(2) Bat as wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digambarkan dalam pet a wilayah yang merupakan bagian
yang t idak t erpisahkan dari Undang-Undang ini.
(3) Penegasan bat as wilayah Kabupat en Padang Lawas Ut ara
secara past i di lapangan, sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) dit et apkan oleh Ment eri Dalam Negeri
paling lama 5 (lima) t ahun sej ak diresmikannya Kabupat en
Padang Lawas Ut ara.
Pasal 6
(1) Dengan t erbent uknya Kabupat en Padang Lawas Ut ara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pemerint ah Kabupat en
Padang Lawas Ut ara menet apkan Rencana Tat a Ruang
Wilayah Kabupat en sesuai dengan perat uran perundangundangan.
(2) Penet apan Rencana Tat a Ruang Wilayah Kabupat en Padang
Lawas Ut ara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan Rencana Tat a Ruang Wilayah Nasional dan
Rencana Tat a Ruang Wilayah Provinsi Sumat era Ut ara sert a
dengan memperhat ikan Rencana Tat a Ruang Wilayah
Kabupat en/ Kot a di sekit arnya.
Bagian Keempat
Ibukot a
Pasal 7
Ibukot a Kabupat en Padang Lawas Ut ara berkedudukan di Gunung
Tua.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-6-

(1)

(2)

(3)

BAB III
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 8
Urusan pemerint ahan daerah yang menj adi kewenangan
Kabupat en Padang Lawas Ut ara mencakup urusan waj ib dan
urusan pilihan sebagaimana diat ur dalam perat uran
perundang-undangan.
Urusan waj ib yang menj adi kewenangan Pemerint ah Daerah
Kabupat en Padang Lawas Ut ara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliput i:
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. perencanaan, pemanf aat an, dan pengawasan t at a ruang;
c. penyelenggaraan ket ert iban umum dan ket ent eraman
masyarakat ;
d. penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. penanganan bidang kesehat an;
f . penyelenggaraan pendidikan;
g. penanggulangan masalah sosial;
h. pelayanan bidang ket enagakerj aan;
i. f asilit asi pengembangan koperasi, usaha kecil dan
menengah;
j . pengendalian lingkungan hidup;
k. pelayanan pert anahan;
l. pelayanan kependudukan dan pencat at an sipil;
m. pelayanan administ rasi umum pemerint ahan;
n. pelayanan administ rasi penanaman modal;
o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
p. urusan waj ib lainnya yang diamanat kan oleh perat uran
perundang-undangan.
Urusan pilihan yang menj adi kewenangan Pemerint ah
Daerah Kabupat en Padang Lawas Ut ara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliput i urusan pemerint ahan yang
secara nyat a ada dan berpot ensi unt uk meningkat kan
kesej aht eraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan,
dan pot ensi unggulan daerah yang bersangkut an.

BAB IV
PEMERINTAHAN DAERAH
Bagian Kesat u
Peresmian Daerah Ot onom Baru dan Penj abat Kepala Daerah
Pasal 9
Peresmian Kabupat en Padang Lawas Ut ara dan pelant ikan
Penj abat Bupat i Padang Lawas Ut ara dilakukan ol eh Ment eri

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-7Dalam Negeri at as nama Presiden paling lama 6 (enam) bulan
set elah Undang-Undang ini diundangkan.

(1)

(2)

(3)
(4)

(5)

(6)

Bagian Kedua
Pemerint ah Daerah
Pasal 10
Unt uk memimpin penyelenggaraan pemerint ahan di
Kabupat en Padang Lawas Ut ara dipilih dan disahkan Bupat i
dan Wakil Bupat i, sesuai dengan perat uran perundangundangan, paling lama 1 (sat u) t ahun sej ak t erbent uknya
Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
Sebelum t erpilihnya Bupat i dan Wakil Bupat i def init if
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), unt uk pert ama
kalinya Penj abat Bupat i diangkat dari pegawai negeri sipil
dengan masa j abat an paling lama 1 (sat u) t ahun dan
dilant ik oleh Ment eri Dalam Negeri at as nama Presiden
berdasarkan usul Gubernur.
Ment eri Dalam Negeri dapat menunj uk Gubernur Sumat era
Ut ara unt uk melant ik Penj abat Bupat i Padang Lawas Ut ara.
Pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah yang memiliki kemampuan dan pengalaman j abat an
dalam bidang pemerint ahan sert a memenuhi persyarat an
unt uk menduduki j abat an it u sesuai dengan perat uran
perundang-undangan.
Apabila dalam wakt u 1 (sat u) t ahun sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) belum t erpilih dan belum dilant ik Bupat i
def init if , Ment eri Dalam Negeri dapat mengangkat kembali
Penj abat Bupat i unt uk 1 (sat u) kali masa j abat an berikut nya
paling lama 1 (sat u) t ahun at au menggant inya dengan
penj abat lain sesuai dengan perat uran perundangundangan.
Pembinaan, pengawasan, evaluasi, dan f asilit asi t erhadap
kinerj a Penj abat Bupat i dalam melaksanakan t ugas
pemerint ahan, proses pengisian anggot a Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan pemilihan Bupat i/ Wakil Bupat i
dilakukan oleh Gubernur.

Pasal 11
Pert ama kali pembiayaan pelaksanaan pemilihan Bupat i dan
Wakil Bupat i Padang Lawas Ut ara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (1) dibebankan kepada Anggaran Pendapat an dan
Belanj a Daerah Kabupat en Tapanuli Selat an dan Anggaran
Pendapat an dan Belanj a Daerah Provinsi Sumat era Ut ara.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-8Pasal 12
(1) Unt uk menyelenggarakan pemerint ahan di Kabupat en
Padang Lawas Ut ara dibent uk perangkat daerah yang
meliput i Sekret ariat Daerah, Sekret ariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, sert a
unsur
perangkat
daerah
yang
lain
dengan
mempert imbangkan kebut uhan dan kemampuan keuangan
daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
(2) Perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
t elah dibent uk oleh Penj abat Bupat i paling lama 6 (enam)
bulan sej ak t anggal pelant ikan.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Bagian Ket iga
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 13
Pengisian keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupat en Padang Lawas Ut ara unt uk pert ama kali
dilakukan dengan cara penet apan berdasarkan perimbangan
hasil perolehan suara part ai polit ik pesert a Pemilihan
Umum Tahun 2004 yang dilaksanakan di Kabupat en Tapanuli
Selat an.
Pengat uran t ent ang j umlah, mekanisme dan t at a cara
pengisian keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupat en Padang Lawas Ut ara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dit et apkan oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU) sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
Penet apan keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupat en Padang Lawas Ut ara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh KPU Kabupat en
Tapanuli Selat an.
Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupat en
Tapanuli Selat an yang asal daerah pemilihannya pada
Pemilihan Umum Tahun 2004 t erbagi ke dalam wilayah
Kabupat en Tapanuli Selat an dan Kabupat en Padang Lawas
Ut ara sebagai akibat dari Undang-Undang ini, yang
bersangkut an dapat mengisi keanggot aan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupat en Padang Lawas Ut ara at au t et ap
berada pada keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupat en Tapanuli Selat an.
Peresmian pelant ikan anggot a Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupat en Padang Lawas Ut ara dilaksanakan paling
lama 6 (enam) bulan set elah pelant ikan Penj abat Bupat i
Padang Lawas Ut ara.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-9-

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

BAB V
PERSONEL, ASET, DAN DOKUMEN
Pasal 14
Bupat i Tapanuli Selat an bersama Penj abat Bupat i Padang
Lawas
Ut ara
menginvent arisasi,
mengat ur,
dan
melaksanakan pemindahan personel, penyerahan aset , sert a
dokumen kepada Pemerint ah Kabupat en Padang Lawas
Ut ara.
Pemindahan personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sej ak pelant ikan
Penj abat Bupat i.
Penyerahan aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan paling lama 3 (t iga) t ahun sej ak
pelant ikan Penj abat Bupat i.
Personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
meliput i pegawai negeri sipil yang karena t ugas dan
kemampuannya diperlukan oleh Kabupat en Padang Lawas
Ut ara.
Gubernur Sumat era Ut ara memf asilit asi pemindahan
personel, penyerahan aset , dan dokumen kepada Kabupat en
Padang Lawas Ut ara.
Gaj i dan t unj angan pegawai negeri sipil sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), selama belum dit et apkannya
Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah Kabupat en
Padang Lawas Ut ara,
dibebankan
pada
Anggaran
Pendapat an dan Belanj a dari asal sat uan kerj a personel
yang bersangkut an sesuai dengan perat uran perundangundangan.
Aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3) meliput i:
a. sebagian barang milik/ dikuasai yang bergerak dan t idak
bergerak dan/ at au dimanf aat kan oleh Pemerint ah
Kabupat en Tapanuli Selat an yang berada dalam wilayah
Kabupat en Padang Lawas Ut ara;
b. Badan Usaha Milik Daerah Kabupat en Tapanuli Selat an
yang kedudukan, kegiat an, dan lokasinya berada di
Kabupat en Padang Lawas Ut ara;
c. ut ang piut ang Kabupat en Tapanuli Selat an yang
kegunaannya unt uk Kabupat en Padang Lawas Ut ara
menj adi t anggung j awab Kabupat en Padang Lawas Ut ara;
dan
d. dokumen dan arsip yang karena sif at nya diperlukan oleh
Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
Apabila penyerahan dan pemindahan aset sert a dokumen
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) t idak dilaksanakan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

- 10 oleh Bupat i Tapanuli Selat an, Gubernur Sumat era Ut ara
selaku wakil Pemerint ah waj ib menyelesaikannya.
(9) Pelaksanaan pemindahan personel dan penyerahan aset
sert a dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan oleh Gubernur Sumat era Ut ara kepada Ment eri
Dalam Negeri.
BAB VI
PENDAPATAN, ALOKASI DANA PERIMBANGAN,
HIBAH, DAN BANTUAN DANA
Pasal 15
(1) Kabupat en Padang Lawas Ut ara berhak mendapat kan
alokasi dana perimbangan sesuai dengan perat uran
perundang-undangan.
(2) Dalam dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Pemerint ah mengalokasikan dana alokasi khusus
prasarana
pemerint ahan
sesuai
dengan
perat uran
perundang-undangan.
Pasal 16
(1) Pemerint ah Kabupat en Tapanul i Selat an waj ib memberikan
hibah
berupa
uang
unt uk
menunj ang
kegiat an
penyelenggaraan pemerint ahan Kabupat en Padang Lawas
Ut ara sebesar Rp5. 000. 000. 000, 00 (lima miliar rupiah)
set iap t ahun selama 2 (dua) t ahun bert urut -t urut .
(2) Pemerint ah Provinsi Sumat era Ut ara waj ib memberikan
bant uan dana unt uk menunj ang kegiat an penyelenggaraan
pemerint ahan Kabupat en Padang Lawas Ut ara sebesar
Rp5. 000. 000. 000, 00 (lima miliar rupiah) set iap t ahun
selama 2 (dua) t ahun bert urut -t urut .
(3) Pemberian hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
pemberian bant uan dana sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dimulai sej ak pelant ikan Penj abat Bupat i Padang Lawas
Ut ara.
(4) Apabila Kabupat en Tapanuli Selat an t idak memenuhi
kewaj ibannya
memberikan
hibah
sesuai
ket ent uan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerint ah
mengurangi penerimaan dana alokasi umum dari Kabupat en
Tapanuli Selat an unt uk diberikan kepada Pemerint ah
Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
(5) Apabila Provinsi
Sumat era Ut ara t idak memenuhi
kewaj ibannya memberikan bant uan dana sesuai ket ent uan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerint ah
mengurangi penerimaan dana alokasi umum dari Provinsi

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

- 11 Sumat era Ut ara unt uk diberikan kepada Pemerint ah
Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
(6) Penj abat Bupat i Padang Lawas Ut ara menyampaikan
realisasi penggunaan hibah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) kepada Bupat i Tapanuli Selat an.
(7) Penj abat Bupat i Padang Lawas Ut ara menyampaikan
laporan pert anggungj awaban realisasi penggunaan dana
hibah dan dana bant uan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) kepada Gubernur Sumat era Ut ara.
Pasal 17
Penj abat Bupat i Padang Lawas Ut ara berkewaj iban melakukan
penat ausahaan keuangan daerah sesuai dengan perat uran
perundang-undangan.
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 18
(1) Unt uk mengef ekt if kan penyelenggaraan pemerint ahan
daerah, Pemerint ah dan Pemerint ah Provinsi Sumat era
Ut ara melakukan pembinaan dan f asilit asi secara khusus
t erhadap Kabupat en Padang Lawas Ut ara dalam wakt u 3
(t iga) t ahun sej ak diresmikan.
(2) Set elah 7 (t uj uh) t ahun sej ak diresmikan, Pemerint ah
bersama Gubernur Sumat era Ut ara melakukan evaluasi
t erhadap penyelenggaraan Pemerint ahan Kabupat en Padang
Lawas Ut ara.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dij adikan acuan kebij akan lebih lanj ut oleh Pemerint ah dan
Gubernur Sumat era Ut ara sesuai dengan perat uran
perundang-undangan.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 19
(1) Sebelum t erbent uknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Penj abat Bupat i Padang Lawas Ut ara menyusun Rancangan
Perat uran Bupat i t ent ang Anggaran Pendapat an dan Belanj a
Daerah Kabupat en Padang Lawas Ut ara unt uk t ahun
anggaran berikut nya.
(2) Rancangan Perat uran Bupat i
Padang Lawas Ut ara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan set elah
disahkan oleh Gubernur Sumat era Ut ara.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

- 12 (3) Proses pengesahan dan penet apan Perat uran Bupat i Padang
Lawas Ut ara sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
Pasal 20
(1) Sebelum Kabupat en Padang Lawas Ut ara menet apkan
perat uran daerah dan perat uran bupat i sebagai pelaksanaan
Undang-Undang ini, semua perat uran daerah dan Perat uran
Bupat i Tapanuli Selat an sepanj ang t idak bert ent angan
dengan Undang-Undang ini t et ap berlaku dan dilaksanakan
oleh Pemerint ah Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
(2) Semua Perat uran Daerah Kabupat en Tapanuli Selat an,
Perat uran dan Keput usan Bupat i Tapanuli Selat an yang
selama ini berlaku di Kabupat en Padang Lawas Ut ara harus
disesuaikan dengan Undang-Undang ini.
Pasal 21
Dengan disahkannya Undang-Undang ini,
(1) Ibukot a Kabupat en Tapanuli Selat an yang merupakan
kabupat en induk berkedudukan di Sipirok.
(2) Paling lama 18 (delapan belas) bulan sej ak Undang-Undang
ini
diundangkan,
secara def init if ,
pusat
kegiat an
penyelenggaraan pemerint ahan Kabupat en Tapanuli Selat an
t elah berada di Sipirok.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, semua ket ent uan
dalam perat uran perundang-undangan yang berkait an dengan
Kabupat en Padang Lawas Ut ara harus disesuaikan dengan
Undang-Undang ini.
Pasal 23
Ket ent uan lebih lanj ut sebagai pelaksanaan Undang-Undang ini
diat ur dengan perat uran perundang-undangan.
Pasal 24
Undang-Undang ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

- 13 Agar
set iap
orang
menget ahuinya,
pengundangan Undang-Undang ini dengan
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

memerint ahkan
penempat annya

Disahkan di Jakart a
pada t anggal10 Agust us 2007
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
t t d.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 10 Agust us 2007
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
t t d.
ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 103

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA
DI PROVINSI SUMATERA UTARA

I.

UMUM
Provinsi Sumat era Ut ara yang memiliki luas wilayah ± 72. 427, 81 km 2 dengan
penduduk pada t ahun 2005 berj umlah ± 12. 333. 974 j iwa t erdiri at as 19
(delapan belas) kabupat en dan 7 (t uj uh) kot a, perlu memacu peningkat an
penyelenggaraan pemerint ahan dalam rangka memperkukuh Negara
Kesat uan Republik Indonesia.
Kabupat en Tapanuli Selat an yang mempunyai luas wilayah ± 4. 313, 95 km 2
dengan j umlah penduduk pada t ahun 2005 berj umlah 311. 631 j iwa t erdiri
at as 11 (sebelas) kecamat an. Kabupat en ini memiliki pot ensi yang dapat
dikembangkan
unt uk
mendukung
peningkat an
penyelenggaraan
pemerint ahan.
Dengan luas wilayah dan besarnya j umlah penduduk sepert i t ersebut di at as,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum
sepenuhnya t erj angkau.
Kondisi
demikian
perlu
diat asi
dengan
memperpendek rent ang kendali pemerint ahan melalui pembent ukan daerah
ot onom baru sehingga pelayanan publik dapat dit ingkat kan guna
mempercepat t erwuj udnya kesej aht eraan masyarakat .
Selanj ut nya dengan memperhat ikan aspirasi masyarakat yang dit uangkan
dalam Usulan Bupat i Tapanuli Selat an Nomor 0452/ 2490 t anggal 17 Maret
1992 perihal Usul Pembent ukan Kabupat en Padang Lawas Ut ara dan
Kabupat en Padang Lawas, Keput usan DPRD Kabupat en Tapanuli Selat an
Nomor: 15/ KPTS/ 1992 t anggal 21 Maret 1992 t ent ang Perset uj uan
Pemekaran Wilayah Kabupat en Daerah Tk. II Tapanuli Selat an t ent ang
Perset uj uan Pemekaran Wilayah Kabupat en Tapanuli Selat an dan Penet apan
Ibu kot a Kabupat en Padang Lawas Ut ara dan Kabupat en Padang Lawas, surat
Usulan Pemekaran Kab. Tapanuli Selat an dari Gubernur Sumat era Ut ara
Nomor 136/ 8360 t anggal 13 April 1992 dan Nomor 135/ 0131/ 2003 t anggal 7
Januari 2003 j o. Nomor 146. 1/ 7780, Keput usan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumat era Ut ara Nomor 29/ K/ 1992 t anggal 28 Maret 1992
t ent ang Perset uj uan Pemekaran Kabupat en Tapanuli Selat an.
Berdasarkan hal t ersebut Pemerint ah t elah mel akukan kaj ian secara
mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembent ukan daerah dan
berkesimpulan bahwa Pemerint ah perlu membent uk Kabupat en Padang
Lawas Ut ara.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-2Pembent ukan Kabupat en Padang Lawas Ut ara yang merupakan pemekaran
dari Kabupat en Tapanuli Selat an t erdiri at as 8 (delapan) kecamat an, yait u
Kecamat an Dolok Sigompulon, Kecamat an Dolok, Kecamat an Halongonan,
Kecamat an Padang Bolak, Kecamat an Padang Bolak Julu, Kecamat an
Port ibi, Kecamat an Bat ang Onang, Kecamat an Simangambat , dan dit ambah
10 (sepuluh) desa dari Kecamat an Padang Sidempuan Timur. Kabupat en
Padang Lawas Ut ara memiliki luas wilayah keseluruhan ± 3. 918, 05 km 2
dengan j umlah penduduk ± 201. 327 j iwa (dat a t ahun 2007).
Dengan t erbent uknya Kabupat en Padang Lawas Ut ara sebagai daerah
ot onom, Pemerint ah Provinsi Sumat era Ut ara berkewaj iban membant u dan
memf asilit asi t erbent uknya kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dan perangkat daerah yang ef isien dan ef ekt if sesuai dengan kebut uhan dan
kemampuan, sert a membant u dan memf asilit asi pemindahan personel,
pengalihan aset dan dokumen unt uk kepent ingan penyelenggaraan
pemerint ahan daerah dalam rangka meningkat kan pelayanan publik dan
mempercepat t erwuj udnya kesej aht eraan masyarakat di Kabupat en Padang
Lawas Ut ara.
Dalam melaksanakan ot onomi daerah, Kabupat en Padang Lawas Ut ara perlu
melakukan berbagai upaya peningkat an kemampuan ekonomi, penyiapan
sarana dan prasarana pemerint ahan, pemberdayaan, dan peningkat an
sumber daya manusia, sert a pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan
perat uran perundang-undangan.

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas.
Pasal 2
Cukup j elas.
Pasal 3
Ayat (1)
Cukup j elas.
Ayat (2)
Sebelum t erbent uknya Kecamat an Def init if , Penj abat Bupat i
Kabupat en Padang Lawas Ut ara menet apkan sement ara 10 (sepuluh)
desa dimaksud menj adi kecamat an yang selanj ut nya akan dit et apkan
dalam perat uran daerah.
Ayat (3)
Cukup j elas.
Pasal 4
Cukup j elas.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-3Pasal 5
Ayat (1)
Cukup j elas.
Ayat (2)
Lampiran pet a cakupan wilayah yang digambarkan dengan skala
1: 50. 000 dit erbit kan oleh Pemerint ah dan diserahkan kepada
Pemerint ah Daerah Kabupat en Padang Lawas Ut ara pada saat
peresmian sebagai daerah ot onom baru.
Ayat (3)
Cukup j elas.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup j elas.
Ayat (2)
Dalam rangka pengembangan Kabupat en Padang Lawas Ut ara
khususnya guna perencanaan dan penyelenggaraan pemerint ahan,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat pada masa
yang akan dat ang, sert a pengembangan sarana dan prasarana
pemerint ahan, pembangunan dan kemasyarakat an, diperlukan
adanya kesat uan perencanaan pembangunan. Unt uk it u Tat a Ruang
Wilayah Kabupat en Padang Lawas Ut ara harus benar-benar serasi dan
t erpadu penyusunannya dalam sat u kesat uan sist em Rencana Tat a
Ruang Wilayah yang t erpadu dengan Tat a Ruang Nasional, Provinsi
dan Kabupat en/ Kot a.
Pasal 7
Yang dimaksud dengan Gunung Tua sebagai Ibukot a Kabupat en Padang
Lawas Ut ara berada di Kecamat an Padang Bolak.
Pasal 8
Cukup j elas.
Pasal 9
Peresmian kabupat en dan pelant ikan Penj abat Bupat i dapat dilakukan
secara bersamaan dan pelaksanaannya dapat bert empat di ibukot a
negara, at au ibukot a provinsi, at au ibukot a kabupat en.
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup j elas.
Ayat (2)
Penj abat Bupat i Padang Lawas Ut ara diusulkan oleh Gubernur
Sumat era Ut ara dengan pert imbangan Bupat i Tapanuli Selat an.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-4Ayat (3)
Cukup
Ayat (4)
Cukup
Ayat (5)
Cukup
Ayat (6)
Cukup

j elas.
j elas.
j elas.
j elas.

Pasal 11
Cukup j elas.
Pasal 12
Pembebanan biaya pelaksanaan pemilihan Bupat i dan Wakil Bupat i
Padang Lawas Ut ara kepada APBD Provinsi Sumat era Ut ara dan APBD
Kabupat en Tapanuli Selat an dilaksanakan secara proporsional sesuai
dengan kemampuan keuangan masing-masing daerah.
Pasal 13
Cukup j elas.
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup j elas.
Ayat (2)
Cukup j elas.
Ayat (3)
Cukup j elas.
Ayat (4)
Cukup j elas.
Ayat (5)
Unt uk mencapai daya guna dan hasil guna penyelenggaraan
pemerint ahan,
pelaksanaan
pembangunan
dan
pelayanan
kemasyarakat an, digunakan pegawai, t anah, gedung perkant oran dan
perlengkapannya, sert a f asilit as pelayanan umum yang t elah ada
selama ini dalam pelaksanaan t ugas Pemerint ah Kabupat en Tapanuli
Selat an dalam wilayah calon Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
Dalam rangka t ert ib administ rasi, diperlukan t indakan hukum berupa
penyerahan personel, aset , dan dokumen dari Pemerint ah Kabupat en
Tapanuli Selat an kepada Pemerint ah Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
Demikian pulanya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupat en
Tapanuli Selat an yang berkedudukan, kegiat an, dan lokasinya berada
di Kabupat en Padang Lawas Ut ara, unt uk mencapai daya guna dan
hasil guna dalam penyelenggaraannya, j ika dianggap perlu,

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-5diserahkan oleh Pemerint ah Kabupat en Tapanuli Selat an kepada
Pemerint ah Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
Dalam hal BUMD yang pelayanan/ kegiat an operasionalnya mencakup
kabupat en induk dan kabupat en baru, pemerint ah daerah yang
bersangkut an melakukan kerj a sama.
Begit u j uga ut ang piut ang yang penggunaannya unt uk Kabupat en
Padang Lawas Ut ara diserahkan oleh Pemerint ah Kabupat en Tapanuli
Selat an kepada Pemerint ah Kabupat en Padang Lawas Ut ara.
Berkenaan dengan pengat uran penyerahan t ersebut , dibuat kan
daf t ar invent aris.
Ayat (6)
Cukup j elas.
Ayat (7)
Cukup j elas.
Ayat (8)
Cukup j elas.
Ayat (9)
Cukup j elas.
Pasal 15
Cukup j elas
Pasal 16
Ayat (1)
Cukup j elas.
Ayat (2)
Cukup j elas.
Ayat (3)
Cukup j elas.
Ayat (4)
Pengurangan dana alokasi umum adalah sebesar j umlah dana sesuai
dengan kesanggupan Pemerint ah Kabupat en Tapanuli Selat an yang
belum dibayarkan.
Ayat (5)
Pengurangan dana alokasi umum adalah sebesar j umlah dana sesuai
dengan kesanggupan Pemerint ah Provinsi Sumat era Ut ara yang belum
dibayarkan.
Ayat (6)
Cukup j elas.
Ayat (7)
Cukup j elas.
Pasal 17
Cukup j elas.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-6Pasal 18
Cukup j elas.
Pasal 19
Cukup j elas.
Pasal 20
Cukup j elas.
Pasal 21
Cukup j elas.
Pasal 22
Cukup j elas.
Pasal 23
Cukup j elas.
Pasal 24
Cukup j elas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4753