Prospeksi Mineral Logam Mulia Dan Logam Dasar Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara
PROSPEKSI MINERAL LOGAM MULIA
DAN LOGAM DASAR
KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh : Franklin
SARI
Mineralisasi yang tersingkap di daerah penelitian ditemukan di daerah Simangkalit,
Dolok Hajoran, Aek Gambir dan Aek Sipilpil. Dari ke-empat lokasi tersebut, maka
Aek sipilpil merupakan daerah yang paling prospek. Mineralisasinya adalah logam
dasar dengan logam mulia sebagai ikutannya, terbentuk di tufa Formasi Naribong
berasosiasi dengan urat kuarsa yang dikontrol oleh struktur berarah timurlautbaratdaya. Mineral logam utamanya adalah sfalerit, galena, kalkopirit,kuarsa dan
mineral ikutannya adalah perak, emas dan arsenik.
Hasil uji kimia batuan termineralisasi adalah Cu : 3140 ppm, Pb : 5460 ppm, Zn :
52230 ppm (5,2%), Co : 42 ppm, Ni : 13 ppm, Mn : 215 ppm, Ag : 110 ppm, Au : 205
ppb, As : 13 ppm, Al : 6,49%, Ba : 510 ppm dan Li : 17 ppm.
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang didukung oleh analisis mikroskopis
(petrografi dan mineragrafi) serta uji X-Ray Difraksi, yang menunjukkan hadirnya
mineral-mineral ubahan yang terbentuk pada temperatur rendah, maka disimpulkan
bahwa tipe endapan di daerah penyelidikan ini adalah epitermal.
Perkiraan potensi sumber daya terunjuk di Aek Sipilpil berdasarkan pengamatan
lapangan serta luas zona mineralisasi didukung oleh penyontoan parit uji adalah 243
ton. Dengan memasukkan harga-harga kandungan logam hasil uji kimia, maka
jumlah masing-masing logam dapat dihitung.
.
cukup tinggi dari berbagai jenis seperti
Pendahuluan
tembaga, seng, galena dan logam
Daerah prospeksi mineral logam di
Kabupaten
Padang
Lawas
lainnya. Secara administratif, lokasi
Utara
kegiatan prospeksi luasnya 3.918,05
Provinsi Sumatera Utara merupakan
Km2 dengan koordinat geografis 99°
zona mineralisasi multi unsur hal ini
terlihat
dari
conto
20' 44"-100° 19' 10” Bujur Timur dan
batuan
1° 13' 50" - 2° 2' 32" Lintang Utara (Gb
termineralisasi yang telah dianalisis
1).
kimia menghasilkan kandungan logam
Pencapaian
daerah
prospeksi
dapat dilakukan dari Jakarta dengan
1
menggunakan pesawat terbang ke
selatan
Medan,
perbukitan rendah dan pedataran.
dilanjutkan
menggunakan
dengan
kendaraan
roda
ditempati
Fisiografi
dan
oleh
satuan
morfologi
daerah
empat/bus ke Gunungtua. Untuk ke
Padang Lawas Utara secara lengkap
lokasi kerja pencapaiannya dilakukan
dapat dilihat pada Gambar 2.
dengan
Satuan Batuan
berjalan
kaki
atau
menggunakan sepeda motor.
Pengamatan batuan secara rinci serta
Fisiografi dan Morfologi
perekaman data, pemotretan serta
Ketinggian
wilayah
kecamatan
di
penentuan titik lokasi yang akurat
Kabupaten Padang Lawas Utara dari
dilakukan
dengan
menggunakan
permukaan
instrumen
GPS
(Geographic
laut
berturut-turut
:
Kecamatan Batang Onang 208 m ;
Positional System). Hasil pengamatan
Kecamatan Padang Bolak Julu 149 m;
satuan
Portibi 67 m; Kecamatan Padang
sebagai berikut :
Bolak
Kecamatan
Satuan
Kecamatan
Onang, ditutupi oleh batusabak, filit di
Halongonan 92 m; Dolok 105 m;
bagian barat. Di sebelah utara ditutupi
Kecamatan Dolok Sigompulon 88 m
oleh
dan Kecamatan Hulu Sihapas 392 m
menindih takselaras Formasi Kuantan.
(Sumber BPS Padang Lawas Utara,
Di bagian timur ditutupi oleh batupasir,
2012). Sementar hasil penyelidikan,
di
beberapa desa-desa di bagian barat
batulempung dan meta batugamping
terletak pada ketinggian 600 meter
dan
sampai 1000 meter di atas permukaan
kontak antara batulempung/batulanau
laut. Dengan demikian berdasarkan
dengan tufa. Kontak ini diperkirakan
klasifikasi
akibat struktur.
102
Simangambat
m;
52
m;
Zuidam
Cancelado
dan
(1979),
Zuidammorfologi
batuan
batuan
batuan
bagian
adalah
daerah
Batang
tufa
selatan
dibagian
Satuan
tersebut
batuan
terubah
ditutupi
tengah
daerah
riolit
oleh
ditemukan
Padang
menjadi
Bolak Julu, di bagian utara barat
perbukitan tinggi di sebelah barat
ditutupi oleh batupasir, di utaranya
dikenal sebagai Bukit Barisan, di
tersingkap tufa gunungapi Naribong,
bagian selatan barat ditempati oleh
mineral pirit tersebar, umum dijumpai
satuan
bergelombang
dalam batuan ini. Di bagian tengah
menengah sementara di bagian timur
tersingkap batupasir kuarsa dan ke
kabupaten
ini
dibagi
perbukitan
arah
selatan
ditutupi
oleh
Pengamatan Struktur
napalgampingan serta batulempung
Daerah Batang Onang, pengukuran
berkarbon dan gampingan.
kontak antara lempung dengan batuan
Satuan
batuan
daerah
Padang
gunungapi dengan arah N 2200 E
Bolak, di bagian utara ditutupi oleh
yang
tufa Naribong yang menutupi tidak
normal. Di daerah ini berdasarkan
selaras batupasir kuarsa, di bagian
interpretasi landsat memperlihatkan
timur tersingkap konglomerat dan batu
beberapa
sabak sementara di bagian tenggara
timurlaut-baratdaya.
ditutupi oleh batupasir, batulanau dan
Di Padang Bolak Julu tersingkap
batupasir
batupasir berlapis tebal dengan jurus
kasar
serta
di
selatan
ditutupi oleh endapan aluvial.
Satuan
batuan
struktur
sesar
kemiringan
normal
N
sesar
berarah
2250
E/200E.
Dolok,
Berdasarkan interpretasi Landsat, di
Daerah ini sebahagian besar ditutupi
daerah ini terlihat adanya sesar-sesar
oleh
berarah utara-selatan serta antiklin
tufa
daerah
dan
merupakan
gunungapi
Naribong,
sementara di bagian utara ditutupi
yang
oleh
meta
tenggara pada punggungan batupasir.
riodasitan
Di Padang Bolak, teramati adanya
batupasir
konglomeratan,
kuarsa,
ignimbrit
serta aluvium dari Batang Pane.
Satuan
batuan
berarah
struktur perlapisan pada batupasir
Dolok
selang seling dengan konglomerat.
Sigumpolon, Di daerah ini batuan
Arah perlapisan N 1500 E/200E. Di
yang mendominasi adalah Kelompok
persimpangan
Tapanuli tak terbedakan, batupasir,
tersingkap
serpih dan ignimbrit rodositan Tufa
pasirlempungan
Toba. Di lokasi ini dijumpai aglomerat,
yang memperlihatkan struktur graded
andesit
batuan
bedding dengan arah N 2450 E/250. Di
gungungapi Naribong serta batuan
daerah ini, berdasarkan interpretasi
terobosan diorit terubah.
landsat
yang
Gambaran
daerah
penunjamannya
menerobos
lengkap
tiga,
Lubuk
selang-seling
dan
Torop,
batupasir,
konglomerat
memperlihatkan
adanya
pengamatan
antiklin di bagian selatan pada satuan
batuan di daerah Padang Lawas Utara
batupasir dan sinklin yang sumbunya
dapat dilihat pada Gambar 3.
menunjam kearah baratlaut.
.
Di daerah Dolok, teramati air terjun
pada batuan andesitik yang terbentuk
akibat struktur (Gambar 34). Serta
konglomerat. Di daerah yang sama
tersingkap juga struktur tiang pada
pada lokasi airterjun Aek Siorang
batuan andesit. Adanya urat kuarsa
koordinat 563,056 mE; 179,753 mN,
yang terbentuk pada tufa terubah
ditemukan
dengan
arah
menunjukkan
N
10
adanya
0
0
E/70
aktivitas
ubahan
argilik
kuat,
propilitik dan oksida di batuan pasir
termetakan.
hidrotermal. Dari interpretasi Landsat
Daerah
terlihat beberapa sesar-sesar yang
airterjun
berarah baratlaut-tenggara.
572,004 mE; 220,488 mN ditemukan
Di
ubahan argilitisasi, propilitisasi dan
daerah
Dolok
Sigompulon,
Dolok,
di
Aek
Sigompulon
Gambir
koordinat
teramati adanya struktur patahan yang
silisifikasi
membentuk airterjun pada batupasir
batupasir. Ubahan ini diperkirakan
termetakan. Teramati juga urat kuarsa
terjadi akibat hidrotermalisasi.
yang terbentuk pada batupasir meta
Daerah Dolok Sigompulon, di lokasi
0
pada
batuan
meta
dengan arah N 245 E/S. Gambaran
Aek Sipilpil koordinat 562,589 mE;
lengkap pengamatan dan pengukuran
197,818 mN ditemukan ubahan argilik,
struktur ini dapat dilihat pada Gbr 4.
propilitik dalam tufa, setempat tufa in
Ubahan dan Mineralisasi
tersilisifikasi
dan
Ubahan yang teramati sejalan dengan
Ubahan
diperkirakan
lintasan geologi dijumpai di beberapa
akibat hidrotermalisasi yang disertai
tempat antara lain :
oleh pemineralan.
Daerah Batang Onang, di lokasi
Mineralisasi
Simangkalit pada koordinat 548,470
Mineralisasi yang teramati sejalan
mE; 143,042 mN di lokasi endapan
dengan lintasan geologi dijumpai di
mangan pada zona sesar terbentuk
beberapa tempat antara lain :
ubahan
Daerah Batang Onang, di lokasi
argilik,
propilitik
dan
ini
teroksidasi
kuat.
terbentuk
mineralisasi pirit.
Simangkalit pada koordinat 548,470
Daerah Padang Bolak, di lokasi
mE; 143,042 mN di lokasi zona sesar
Dolok Hajoran koordinat 562,163 mE;
terbentuk
169,689 mN pada lobang bukaan,
mineralisasi pirit. Tipe mineralisasi ini
teramati adanya argilik, propilitik dan
diakibatkan oleh hidrotermalisasi dan
oksidasi kuat pada batupasir, tufa dan
piritnya adalah tersebar.
endapan
mangan
dan
Daerah Padang Bolak, di lokasi
perlapisan, sejajar bidang perlapisan,
airterjun
colloform, terbreksikan, blade tekstur
Aek
Siorang
koordinat
563,056 mE; 179,753 mN, ditemukan
(Gambar 5).
mineralisasi
Hasil Analisis Laboratorium
pirit
di
batuan
pasir
termetakan. Mineralisasi ini terbentuk
Daerah Batang Onang
akibat proses tektonik, pirit yang
terbentuk
memperlihatkan
bentuk
Kristal kubus dan terbentuk pada
bidang perlapisan.
Daerah
Dolok,
airterjun
di
Aek
Gambir
Sigompulon
koordinat
572,004 mE; 220,488 mN ditemukan
urat kuarsa termineralisasi dengan
arah N 2450 E/S pada batuan meta
batupasir
mengandung
kalkopirit?,
galena
pirit,
dan
sfalerit.
Mineralisasi ini diperkirakan terjadi
akibat hidrotermalisasi.
Aek Sipilpil koordinat 562,589 mE;
197,818 mN ditemukan mineralisasi
dalam tufa terubah serta urat kuarsa
tersilisifikasi
setempat
dan
Hasil uji kimia batuan pada gambar di
atas adalah, 566 ppm Cu, 34 ppm Pb,
398 ppm Zn, 43 ppm Co, 70 ppm Ni,
5910 ppm Mn, 3 ppm Ag, 4 ppm Li,
797 ppm Sr, 1,99% Al, 562 ppm Ba, 6
Daerah Dolok Sigompulon, di lokasi
termineralisasi
Conto batu untuk analisis kimia
tufa
teroksidasi
ppb Au,10 ppm As, 25 ppm W dan 1
ppm Sb serta 8 ppm Mo. Hasil uji
sayatan
tipis
batuan
di
bawah
(PLU14/001RB) adalah peridotit yang
in
kuat.
Mineralisasi ini diperkirakan terbentuk
akibat hidrotermalisasi yang disertai
oleh pemineralan. Berdasarkan hasil
pengamatan beberapa batuan yang
termineralisasi dan diterobos oleh urat
Fotomikrograf conto PLU14/001/RB
kuarsa,
telah
maka
dapat
ditunjukkan
mengalami
beberapa jenis-jenis urat kuarsa yang
menunjukkan
terbentuk
granular,
antara
berpotongan,
lain
memotong
:
Saling
bidang
ubahan
tekstur
berbutir
kuat,
hipidiomorfik
halus
hingga
berukuran
1,5
mm,
bentuk
butir
ppm, Co 57 ppm, 106 ppm, 833 ppm,
anhedral susunan mineralnya terdiri
Ag 4 ppm, Li 6 ppm, Sr 737 ppm, Al
dari olivin, piroksen dan mineral opak
10,10%, Ba 842 ppm, Au 13 ppb dan
serta mineral sekunderlainnya seperti
W 165 ppm.
tremolit-aktinolit, serpentin dan klorit
Hasil uji X-ray difraksi conto batuan
pada gambar di bawah, mineralnya
adalah kuarsa, kaolinit dan ilit.
Conto andesit untuk analisis kimia
Hasil uji sayatan tipis conto batuan di
bawah
adalah
basal
yang
menunjukkan tekstur porfiritik lemah,
Conto batu analisis X-ray difraksi
intergranular, berbutir halus hingga 2
Hasil uji sayatan poles batuan pada
mm, anhedral-subhedral, disusun oleh
gambar di bawah teridentifikasi adalah
fenokris
pirit
dalam massadasar plagioklas halus,
dan
Hidrous
Iron
Oxide.
plagioklas
dan
piroksen
Paragenesanya, Pirit → Hidrous
piroksen dan mineral opak
Iron Oxide.
mineral sekunder klorit.
serta
Fotomikrograf conto PLU14/001/RD
Daerah Padang Bolak Julu
Hasil uji kimia batuan gambar di
bawah
menunjukkan
kandungan
unsur Cu 35 ppm, Pb 54 ppm, Zn 85
Fotomikrograf conto PLU14/012/R
Daerah Padang Bolak
Hasil uji sayatan poles conto gambar
Hasil uji kimia batuan gambar di
di bawah, teridentifikasi pirit, Galena,
bawah, menunjukkan kandungan Cu 3
Sfalerit, Kalkopirit dan Hidrous Iron
ppm, Pb 28 ppm, Zn 20 ppm, Co 113
Oxid. Paragenesa : Pirit → Galena
ppm, Ni 8 ppm, Mn 163 ppm, Ag 1
→ Sfalerit → Kalkopirit → Hidrous
ppm, Li 2 ppm, Sr 10 ppm, Al 1,42%,
Iron Oxide
Ba 957 ppm, Au 4 ppb, As 3 ppm dan
W 30 ppm.
Fotomikrograf conto PLU14/027/R4
Daerah Dolok Sigompulon
Hasil uji kimia batuan gambar di
Urat kuarsa untuk analisis kimia
bawah menunjukkan kandungan Cu 4
Daerah Dolok
ppm, Pb 14 ppm, Zn 61 ppm, Co 65
Hasil uji kimia batuan gambar di
ppm, Ni 13 ppm, Mn 6 ppm, Ag 1
bawah menunjukkan kandungan Cu
ppm, Li 31 ppm, Sr 7 ppm, Al 2,41%,
2415 ppm, Pb 2390 ppm, Zn 36511
Ba 135 ppm, Au 7 ppb dan W 210
ppm, Co 42 ppm, Ni 13 ppm, Mn 101
ppm.
ppm, Ag 66 ppm, Li 17 ppm, Sr 12
ppm, Al 2,75%, Ba 4 ppm, Au 205
ppb, As 6 ppm dan W 75 ppm.
Urat kuarsa untuk analisis kimia
Hasil uji sayatan poles batuan pada
gambar di bawah yaitu mineral logam
Tufa terubah untuk analisis kimia
yang teridentifikasi adalah pirit dan
Hasil Analisis Konsentrat Dulang
Hidrous Iron Oxide.Paragenesanya,
Hasil
Pirit → Hidrous Iron Oxide.
teridentifikasi beberapa mineral logam
uji
mikroskop
binokuler,
seperti, kalkopirit, berwarna kuning,
kilap metalik, bentuk butir menyudut
tanggung.
metalik,
Magnetit,
bentuk
hitam,
butir
menyudut
tanggung-membundar
Fotomikrograf conto PLU14/019/R6
Hasil Analisis Sumur Uji
tanggung,
bersifat magnet kuat.
Seluruh conto sedimen sungai dan
Daerah Dolok , Simangambat Tua
pendulangan,
Hasil analisis kimia pada conto parit
disajikan dalam Gambar 7.
uji tersebut menunjukkan kandungan
Cu : 3140 ppm, Pb : 5460 ppm, Zn :
52230 ppm (5,2%), Co : 42 ppm, Ni :
13 ppm, Mn : 215 ppm, Ag : 110 ppm,
Au : 205 ppb, As : 13 ppm, Al : 6,49%,
Ba : 510 ppm dan Li : 17 ppm.
Seluruh conto batuan baik itu dari
grab maupun dari parit uji, hasil uji
analisis kimia kandungan logamnya
disajikan dalam peta Gambar 6.
Hasil Analisis Endapan Sungai
kilap
hasil
uji
analisisnya
Potensi Endapan Bahan Galian
Beberapa
Padang
lokasi
Lawas
mineralisasi
Utara yang
di
telah
diselidiki mempunyai potensi untuk
dikembangkan antara lain :
1. Potensi Logam Dasar dan Logam
Mulia di Aek Sipilpil, pengamatan
megaskopis
hadirnya
memperlihatkan
tembaga,
timbal
dan
seng, namun belum terlihat secara
jelas
hadirnya
emas,
namun
Aktif
demikian daerah ini cukup potensil
Hasil analisis kimia conto tersebut
untuk dikembangkan didukung oleh
menunjukkan kandungan Cu : 57
zona ubahannya cukup luas dan
ppm, Pb : 172 ppm, Zn : 348 ppm, Co
jauh dari pemukiman penduduk.
: 106 ppm, Ni : 131 ppm, Mn : 1530
2. Potensi Logam Dasar dan Logam
ppm, Ag : 4 ppm, Li : 27 ppm, Sr : 992
mulia
ppm, Al : 10,40%, Ba : 2480 ppm, Au :
mempunyai porpek namun tidak
126 ppb, As : 20 ppm, Sn : 60 ppm
seperti di Aek Sipilpil. Di lokasi ini
dan W : 280 ppm.
urat
di
Aek
kuarsa
Gambir,
yang
juga
terbentuk
bersama
logam
lainnya
hampir
yang cukup tinggi. Mineralisasi dan
ubahan yang terbentuk diperkirakan
merata.
Zona prospek ini dapat dilihat pada
tipe
Gambar 8.
Daerah
Perkiraan
potensi
sumber
daya
epitermal.
Demikian
Dolok
Gambir)
juga
juga
di
Sigompulon(Aek
tipe
mineralisasinya
terunjuk di Aek Sipilpil (Gambar 9)
epitermal.
berdasarkan pengamatan lapangan
Saran
serta luas zona mineralisasi didukung
Untuk lebih mendapatkan data yang
oleh
akurat,
penyontoan
parit
uji
adalah
zona
mineralisasi
seperti
sebagai berikut :
Dolok dan Dolok Sigompulon dapat
Luas zona mineralisasi : 27.000 m2,
dilanjutkan penyelidikannya ketahap
tebal zona mineralisasi berdasarkan
eksplorasi
hasil penyontoan sumur 3 meter,
pemetaan rinci, pendugaan bawah
maka volume endapan adalah 3 x
permukaan, pembuatan sumur uji dan
27.000
yaitu
81.000
3
m.
Hasil
pengukuran berat Jenis batuan ratarata adalah 3
kg
/m3. Dengan demikian
tonase endapan adalah : 81.000 m3 x
3
kg
ton.
/m3 menjadi 243.000 kg atau 243
Dengan
memasukkan
harga-
harga kandungan logam hasil uji
kimia, maka jumlah masing-masing
logam dapat dihitung.
kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyelidikan yang
telah dilakukan di daerah Padang
Lawas Utara ini dapat disimpulkan,
bahwa di daerah Dolok (Aek Sipilpil)
ditemukan zona mineralisasi logam
dasar dan logam mulia pada batupasir
termetakan yang berasosiasi dengan
urat kuarsa serta mengandung logam
dengan
melakukan
paritan uji yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Bemmelen, R. W. Van, 1949, The
Geologi of Indonesia Vol. II,
Martinus Nijhoff the Hague.
Crow, M.J., Mc Court, W.J. dan
Harmanto, 1994, Geokimia
Bersistem
Lembar
Sarolangun, Sumatera, Skala
1 : 250.000, Direktorat Sumber
Daya Mineral, Bandung.
JICA (Japan International Cooperation
Agency), 1983, Report On
The Cooperative Mineral
Exploration
Of
North
Sumatera, phase I. Ministry of
Mines and Energy, Republic of
Indonesia; and Metal Mining
Agency of Japan.
Kusnama, R. Pardede, S. Andi
Mangga & Sidarto, 1992, Peta
Geologi Lembar S. Penuh
dan Ketaun, Sumatera, Skala
1: 250.000, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi,
Bandung.
Rock N.M.S., A.Djunuddin and et al
1980; Geology of The Natal
Teluk Dalam Northern Sumatra
Project (unpublish).
ORMDC (1971) ; Summary Report on
the Survey of Sumatra No. 5
Block (unpublish).
Hamilton W, (1979) ; Tectonics of the
Indonesia Region, USGS Prof.
Rep. 1078.
Hamdan
Z,
Abidin.,
Laporan
peninjauan daerah kecamatan
gunung tua dan sigumpulon,
kabupaten
tapanuli selatan,
Sumatera utara (kom.pribadi).
Gb 1. Peta lokasi daerah penyelidikan
Gambar 2.Peta interpretasi fisiografi dan morfologi Kabupaten Padang Lawas Utara (Landsat TM5; RGB, 7;4;2)
Gb 3. Peta pengamatan satuan batuan Padang Lawas Utara
Gb 4. Peta pengamatan struktur Padang Lawas Utara
Gb 5. Peta pengamatan ubahan dan mineralisasi Padang Lawas Utara
Gambar 6. Peta sebaran kandungan logam dalam batuan dan tespit
Gambar 7. Peta sebaran kandungan logam dari endapan sungai aktif
Gambar 8. Peta potensi endapan logam dasar di daerah prospeksi Kabupaten Padang Lawas Utara
Gambar 9. Perkiraan sumber daya logam daerah Aek Sipilpil
DAN LOGAM DASAR
KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh : Franklin
SARI
Mineralisasi yang tersingkap di daerah penelitian ditemukan di daerah Simangkalit,
Dolok Hajoran, Aek Gambir dan Aek Sipilpil. Dari ke-empat lokasi tersebut, maka
Aek sipilpil merupakan daerah yang paling prospek. Mineralisasinya adalah logam
dasar dengan logam mulia sebagai ikutannya, terbentuk di tufa Formasi Naribong
berasosiasi dengan urat kuarsa yang dikontrol oleh struktur berarah timurlautbaratdaya. Mineral logam utamanya adalah sfalerit, galena, kalkopirit,kuarsa dan
mineral ikutannya adalah perak, emas dan arsenik.
Hasil uji kimia batuan termineralisasi adalah Cu : 3140 ppm, Pb : 5460 ppm, Zn :
52230 ppm (5,2%), Co : 42 ppm, Ni : 13 ppm, Mn : 215 ppm, Ag : 110 ppm, Au : 205
ppb, As : 13 ppm, Al : 6,49%, Ba : 510 ppm dan Li : 17 ppm.
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang didukung oleh analisis mikroskopis
(petrografi dan mineragrafi) serta uji X-Ray Difraksi, yang menunjukkan hadirnya
mineral-mineral ubahan yang terbentuk pada temperatur rendah, maka disimpulkan
bahwa tipe endapan di daerah penyelidikan ini adalah epitermal.
Perkiraan potensi sumber daya terunjuk di Aek Sipilpil berdasarkan pengamatan
lapangan serta luas zona mineralisasi didukung oleh penyontoan parit uji adalah 243
ton. Dengan memasukkan harga-harga kandungan logam hasil uji kimia, maka
jumlah masing-masing logam dapat dihitung.
.
cukup tinggi dari berbagai jenis seperti
Pendahuluan
tembaga, seng, galena dan logam
Daerah prospeksi mineral logam di
Kabupaten
Padang
Lawas
lainnya. Secara administratif, lokasi
Utara
kegiatan prospeksi luasnya 3.918,05
Provinsi Sumatera Utara merupakan
Km2 dengan koordinat geografis 99°
zona mineralisasi multi unsur hal ini
terlihat
dari
conto
20' 44"-100° 19' 10” Bujur Timur dan
batuan
1° 13' 50" - 2° 2' 32" Lintang Utara (Gb
termineralisasi yang telah dianalisis
1).
kimia menghasilkan kandungan logam
Pencapaian
daerah
prospeksi
dapat dilakukan dari Jakarta dengan
1
menggunakan pesawat terbang ke
selatan
Medan,
perbukitan rendah dan pedataran.
dilanjutkan
menggunakan
dengan
kendaraan
roda
ditempati
Fisiografi
dan
oleh
satuan
morfologi
daerah
empat/bus ke Gunungtua. Untuk ke
Padang Lawas Utara secara lengkap
lokasi kerja pencapaiannya dilakukan
dapat dilihat pada Gambar 2.
dengan
Satuan Batuan
berjalan
kaki
atau
menggunakan sepeda motor.
Pengamatan batuan secara rinci serta
Fisiografi dan Morfologi
perekaman data, pemotretan serta
Ketinggian
wilayah
kecamatan
di
penentuan titik lokasi yang akurat
Kabupaten Padang Lawas Utara dari
dilakukan
dengan
menggunakan
permukaan
instrumen
GPS
(Geographic
laut
berturut-turut
:
Kecamatan Batang Onang 208 m ;
Positional System). Hasil pengamatan
Kecamatan Padang Bolak Julu 149 m;
satuan
Portibi 67 m; Kecamatan Padang
sebagai berikut :
Bolak
Kecamatan
Satuan
Kecamatan
Onang, ditutupi oleh batusabak, filit di
Halongonan 92 m; Dolok 105 m;
bagian barat. Di sebelah utara ditutupi
Kecamatan Dolok Sigompulon 88 m
oleh
dan Kecamatan Hulu Sihapas 392 m
menindih takselaras Formasi Kuantan.
(Sumber BPS Padang Lawas Utara,
Di bagian timur ditutupi oleh batupasir,
2012). Sementar hasil penyelidikan,
di
beberapa desa-desa di bagian barat
batulempung dan meta batugamping
terletak pada ketinggian 600 meter
dan
sampai 1000 meter di atas permukaan
kontak antara batulempung/batulanau
laut. Dengan demikian berdasarkan
dengan tufa. Kontak ini diperkirakan
klasifikasi
akibat struktur.
102
Simangambat
m;
52
m;
Zuidam
Cancelado
dan
(1979),
Zuidammorfologi
batuan
batuan
batuan
bagian
adalah
daerah
Batang
tufa
selatan
dibagian
Satuan
tersebut
batuan
terubah
ditutupi
tengah
daerah
riolit
oleh
ditemukan
Padang
menjadi
Bolak Julu, di bagian utara barat
perbukitan tinggi di sebelah barat
ditutupi oleh batupasir, di utaranya
dikenal sebagai Bukit Barisan, di
tersingkap tufa gunungapi Naribong,
bagian selatan barat ditempati oleh
mineral pirit tersebar, umum dijumpai
satuan
bergelombang
dalam batuan ini. Di bagian tengah
menengah sementara di bagian timur
tersingkap batupasir kuarsa dan ke
kabupaten
ini
dibagi
perbukitan
arah
selatan
ditutupi
oleh
Pengamatan Struktur
napalgampingan serta batulempung
Daerah Batang Onang, pengukuran
berkarbon dan gampingan.
kontak antara lempung dengan batuan
Satuan
batuan
daerah
Padang
gunungapi dengan arah N 2200 E
Bolak, di bagian utara ditutupi oleh
yang
tufa Naribong yang menutupi tidak
normal. Di daerah ini berdasarkan
selaras batupasir kuarsa, di bagian
interpretasi landsat memperlihatkan
timur tersingkap konglomerat dan batu
beberapa
sabak sementara di bagian tenggara
timurlaut-baratdaya.
ditutupi oleh batupasir, batulanau dan
Di Padang Bolak Julu tersingkap
batupasir
batupasir berlapis tebal dengan jurus
kasar
serta
di
selatan
ditutupi oleh endapan aluvial.
Satuan
batuan
struktur
sesar
kemiringan
normal
N
sesar
berarah
2250
E/200E.
Dolok,
Berdasarkan interpretasi Landsat, di
Daerah ini sebahagian besar ditutupi
daerah ini terlihat adanya sesar-sesar
oleh
berarah utara-selatan serta antiklin
tufa
daerah
dan
merupakan
gunungapi
Naribong,
sementara di bagian utara ditutupi
yang
oleh
meta
tenggara pada punggungan batupasir.
riodasitan
Di Padang Bolak, teramati adanya
batupasir
konglomeratan,
kuarsa,
ignimbrit
serta aluvium dari Batang Pane.
Satuan
batuan
berarah
struktur perlapisan pada batupasir
Dolok
selang seling dengan konglomerat.
Sigumpolon, Di daerah ini batuan
Arah perlapisan N 1500 E/200E. Di
yang mendominasi adalah Kelompok
persimpangan
Tapanuli tak terbedakan, batupasir,
tersingkap
serpih dan ignimbrit rodositan Tufa
pasirlempungan
Toba. Di lokasi ini dijumpai aglomerat,
yang memperlihatkan struktur graded
andesit
batuan
bedding dengan arah N 2450 E/250. Di
gungungapi Naribong serta batuan
daerah ini, berdasarkan interpretasi
terobosan diorit terubah.
landsat
yang
Gambaran
daerah
penunjamannya
menerobos
lengkap
tiga,
Lubuk
selang-seling
dan
Torop,
batupasir,
konglomerat
memperlihatkan
adanya
pengamatan
antiklin di bagian selatan pada satuan
batuan di daerah Padang Lawas Utara
batupasir dan sinklin yang sumbunya
dapat dilihat pada Gambar 3.
menunjam kearah baratlaut.
.
Di daerah Dolok, teramati air terjun
pada batuan andesitik yang terbentuk
akibat struktur (Gambar 34). Serta
konglomerat. Di daerah yang sama
tersingkap juga struktur tiang pada
pada lokasi airterjun Aek Siorang
batuan andesit. Adanya urat kuarsa
koordinat 563,056 mE; 179,753 mN,
yang terbentuk pada tufa terubah
ditemukan
dengan
arah
menunjukkan
N
10
adanya
0
0
E/70
aktivitas
ubahan
argilik
kuat,
propilitik dan oksida di batuan pasir
termetakan.
hidrotermal. Dari interpretasi Landsat
Daerah
terlihat beberapa sesar-sesar yang
airterjun
berarah baratlaut-tenggara.
572,004 mE; 220,488 mN ditemukan
Di
ubahan argilitisasi, propilitisasi dan
daerah
Dolok
Sigompulon,
Dolok,
di
Aek
Sigompulon
Gambir
koordinat
teramati adanya struktur patahan yang
silisifikasi
membentuk airterjun pada batupasir
batupasir. Ubahan ini diperkirakan
termetakan. Teramati juga urat kuarsa
terjadi akibat hidrotermalisasi.
yang terbentuk pada batupasir meta
Daerah Dolok Sigompulon, di lokasi
0
pada
batuan
meta
dengan arah N 245 E/S. Gambaran
Aek Sipilpil koordinat 562,589 mE;
lengkap pengamatan dan pengukuran
197,818 mN ditemukan ubahan argilik,
struktur ini dapat dilihat pada Gbr 4.
propilitik dalam tufa, setempat tufa in
Ubahan dan Mineralisasi
tersilisifikasi
dan
Ubahan yang teramati sejalan dengan
Ubahan
diperkirakan
lintasan geologi dijumpai di beberapa
akibat hidrotermalisasi yang disertai
tempat antara lain :
oleh pemineralan.
Daerah Batang Onang, di lokasi
Mineralisasi
Simangkalit pada koordinat 548,470
Mineralisasi yang teramati sejalan
mE; 143,042 mN di lokasi endapan
dengan lintasan geologi dijumpai di
mangan pada zona sesar terbentuk
beberapa tempat antara lain :
ubahan
Daerah Batang Onang, di lokasi
argilik,
propilitik
dan
ini
teroksidasi
kuat.
terbentuk
mineralisasi pirit.
Simangkalit pada koordinat 548,470
Daerah Padang Bolak, di lokasi
mE; 143,042 mN di lokasi zona sesar
Dolok Hajoran koordinat 562,163 mE;
terbentuk
169,689 mN pada lobang bukaan,
mineralisasi pirit. Tipe mineralisasi ini
teramati adanya argilik, propilitik dan
diakibatkan oleh hidrotermalisasi dan
oksidasi kuat pada batupasir, tufa dan
piritnya adalah tersebar.
endapan
mangan
dan
Daerah Padang Bolak, di lokasi
perlapisan, sejajar bidang perlapisan,
airterjun
colloform, terbreksikan, blade tekstur
Aek
Siorang
koordinat
563,056 mE; 179,753 mN, ditemukan
(Gambar 5).
mineralisasi
Hasil Analisis Laboratorium
pirit
di
batuan
pasir
termetakan. Mineralisasi ini terbentuk
Daerah Batang Onang
akibat proses tektonik, pirit yang
terbentuk
memperlihatkan
bentuk
Kristal kubus dan terbentuk pada
bidang perlapisan.
Daerah
Dolok,
airterjun
di
Aek
Gambir
Sigompulon
koordinat
572,004 mE; 220,488 mN ditemukan
urat kuarsa termineralisasi dengan
arah N 2450 E/S pada batuan meta
batupasir
mengandung
kalkopirit?,
galena
pirit,
dan
sfalerit.
Mineralisasi ini diperkirakan terjadi
akibat hidrotermalisasi.
Aek Sipilpil koordinat 562,589 mE;
197,818 mN ditemukan mineralisasi
dalam tufa terubah serta urat kuarsa
tersilisifikasi
setempat
dan
Hasil uji kimia batuan pada gambar di
atas adalah, 566 ppm Cu, 34 ppm Pb,
398 ppm Zn, 43 ppm Co, 70 ppm Ni,
5910 ppm Mn, 3 ppm Ag, 4 ppm Li,
797 ppm Sr, 1,99% Al, 562 ppm Ba, 6
Daerah Dolok Sigompulon, di lokasi
termineralisasi
Conto batu untuk analisis kimia
tufa
teroksidasi
ppb Au,10 ppm As, 25 ppm W dan 1
ppm Sb serta 8 ppm Mo. Hasil uji
sayatan
tipis
batuan
di
bawah
(PLU14/001RB) adalah peridotit yang
in
kuat.
Mineralisasi ini diperkirakan terbentuk
akibat hidrotermalisasi yang disertai
oleh pemineralan. Berdasarkan hasil
pengamatan beberapa batuan yang
termineralisasi dan diterobos oleh urat
Fotomikrograf conto PLU14/001/RB
kuarsa,
telah
maka
dapat
ditunjukkan
mengalami
beberapa jenis-jenis urat kuarsa yang
menunjukkan
terbentuk
granular,
antara
berpotongan,
lain
memotong
:
Saling
bidang
ubahan
tekstur
berbutir
kuat,
hipidiomorfik
halus
hingga
berukuran
1,5
mm,
bentuk
butir
ppm, Co 57 ppm, 106 ppm, 833 ppm,
anhedral susunan mineralnya terdiri
Ag 4 ppm, Li 6 ppm, Sr 737 ppm, Al
dari olivin, piroksen dan mineral opak
10,10%, Ba 842 ppm, Au 13 ppb dan
serta mineral sekunderlainnya seperti
W 165 ppm.
tremolit-aktinolit, serpentin dan klorit
Hasil uji X-ray difraksi conto batuan
pada gambar di bawah, mineralnya
adalah kuarsa, kaolinit dan ilit.
Conto andesit untuk analisis kimia
Hasil uji sayatan tipis conto batuan di
bawah
adalah
basal
yang
menunjukkan tekstur porfiritik lemah,
Conto batu analisis X-ray difraksi
intergranular, berbutir halus hingga 2
Hasil uji sayatan poles batuan pada
mm, anhedral-subhedral, disusun oleh
gambar di bawah teridentifikasi adalah
fenokris
pirit
dalam massadasar plagioklas halus,
dan
Hidrous
Iron
Oxide.
plagioklas
dan
piroksen
Paragenesanya, Pirit → Hidrous
piroksen dan mineral opak
Iron Oxide.
mineral sekunder klorit.
serta
Fotomikrograf conto PLU14/001/RD
Daerah Padang Bolak Julu
Hasil uji kimia batuan gambar di
bawah
menunjukkan
kandungan
unsur Cu 35 ppm, Pb 54 ppm, Zn 85
Fotomikrograf conto PLU14/012/R
Daerah Padang Bolak
Hasil uji sayatan poles conto gambar
Hasil uji kimia batuan gambar di
di bawah, teridentifikasi pirit, Galena,
bawah, menunjukkan kandungan Cu 3
Sfalerit, Kalkopirit dan Hidrous Iron
ppm, Pb 28 ppm, Zn 20 ppm, Co 113
Oxid. Paragenesa : Pirit → Galena
ppm, Ni 8 ppm, Mn 163 ppm, Ag 1
→ Sfalerit → Kalkopirit → Hidrous
ppm, Li 2 ppm, Sr 10 ppm, Al 1,42%,
Iron Oxide
Ba 957 ppm, Au 4 ppb, As 3 ppm dan
W 30 ppm.
Fotomikrograf conto PLU14/027/R4
Daerah Dolok Sigompulon
Hasil uji kimia batuan gambar di
Urat kuarsa untuk analisis kimia
bawah menunjukkan kandungan Cu 4
Daerah Dolok
ppm, Pb 14 ppm, Zn 61 ppm, Co 65
Hasil uji kimia batuan gambar di
ppm, Ni 13 ppm, Mn 6 ppm, Ag 1
bawah menunjukkan kandungan Cu
ppm, Li 31 ppm, Sr 7 ppm, Al 2,41%,
2415 ppm, Pb 2390 ppm, Zn 36511
Ba 135 ppm, Au 7 ppb dan W 210
ppm, Co 42 ppm, Ni 13 ppm, Mn 101
ppm.
ppm, Ag 66 ppm, Li 17 ppm, Sr 12
ppm, Al 2,75%, Ba 4 ppm, Au 205
ppb, As 6 ppm dan W 75 ppm.
Urat kuarsa untuk analisis kimia
Hasil uji sayatan poles batuan pada
gambar di bawah yaitu mineral logam
Tufa terubah untuk analisis kimia
yang teridentifikasi adalah pirit dan
Hasil Analisis Konsentrat Dulang
Hidrous Iron Oxide.Paragenesanya,
Hasil
Pirit → Hidrous Iron Oxide.
teridentifikasi beberapa mineral logam
uji
mikroskop
binokuler,
seperti, kalkopirit, berwarna kuning,
kilap metalik, bentuk butir menyudut
tanggung.
metalik,
Magnetit,
bentuk
hitam,
butir
menyudut
tanggung-membundar
Fotomikrograf conto PLU14/019/R6
Hasil Analisis Sumur Uji
tanggung,
bersifat magnet kuat.
Seluruh conto sedimen sungai dan
Daerah Dolok , Simangambat Tua
pendulangan,
Hasil analisis kimia pada conto parit
disajikan dalam Gambar 7.
uji tersebut menunjukkan kandungan
Cu : 3140 ppm, Pb : 5460 ppm, Zn :
52230 ppm (5,2%), Co : 42 ppm, Ni :
13 ppm, Mn : 215 ppm, Ag : 110 ppm,
Au : 205 ppb, As : 13 ppm, Al : 6,49%,
Ba : 510 ppm dan Li : 17 ppm.
Seluruh conto batuan baik itu dari
grab maupun dari parit uji, hasil uji
analisis kimia kandungan logamnya
disajikan dalam peta Gambar 6.
Hasil Analisis Endapan Sungai
kilap
hasil
uji
analisisnya
Potensi Endapan Bahan Galian
Beberapa
Padang
lokasi
Lawas
mineralisasi
Utara yang
di
telah
diselidiki mempunyai potensi untuk
dikembangkan antara lain :
1. Potensi Logam Dasar dan Logam
Mulia di Aek Sipilpil, pengamatan
megaskopis
hadirnya
memperlihatkan
tembaga,
timbal
dan
seng, namun belum terlihat secara
jelas
hadirnya
emas,
namun
Aktif
demikian daerah ini cukup potensil
Hasil analisis kimia conto tersebut
untuk dikembangkan didukung oleh
menunjukkan kandungan Cu : 57
zona ubahannya cukup luas dan
ppm, Pb : 172 ppm, Zn : 348 ppm, Co
jauh dari pemukiman penduduk.
: 106 ppm, Ni : 131 ppm, Mn : 1530
2. Potensi Logam Dasar dan Logam
ppm, Ag : 4 ppm, Li : 27 ppm, Sr : 992
mulia
ppm, Al : 10,40%, Ba : 2480 ppm, Au :
mempunyai porpek namun tidak
126 ppb, As : 20 ppm, Sn : 60 ppm
seperti di Aek Sipilpil. Di lokasi ini
dan W : 280 ppm.
urat
di
Aek
kuarsa
Gambir,
yang
juga
terbentuk
bersama
logam
lainnya
hampir
yang cukup tinggi. Mineralisasi dan
ubahan yang terbentuk diperkirakan
merata.
Zona prospek ini dapat dilihat pada
tipe
Gambar 8.
Daerah
Perkiraan
potensi
sumber
daya
epitermal.
Demikian
Dolok
Gambir)
juga
juga
di
Sigompulon(Aek
tipe
mineralisasinya
terunjuk di Aek Sipilpil (Gambar 9)
epitermal.
berdasarkan pengamatan lapangan
Saran
serta luas zona mineralisasi didukung
Untuk lebih mendapatkan data yang
oleh
akurat,
penyontoan
parit
uji
adalah
zona
mineralisasi
seperti
sebagai berikut :
Dolok dan Dolok Sigompulon dapat
Luas zona mineralisasi : 27.000 m2,
dilanjutkan penyelidikannya ketahap
tebal zona mineralisasi berdasarkan
eksplorasi
hasil penyontoan sumur 3 meter,
pemetaan rinci, pendugaan bawah
maka volume endapan adalah 3 x
permukaan, pembuatan sumur uji dan
27.000
yaitu
81.000
3
m.
Hasil
pengukuran berat Jenis batuan ratarata adalah 3
kg
/m3. Dengan demikian
tonase endapan adalah : 81.000 m3 x
3
kg
ton.
/m3 menjadi 243.000 kg atau 243
Dengan
memasukkan
harga-
harga kandungan logam hasil uji
kimia, maka jumlah masing-masing
logam dapat dihitung.
kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyelidikan yang
telah dilakukan di daerah Padang
Lawas Utara ini dapat disimpulkan,
bahwa di daerah Dolok (Aek Sipilpil)
ditemukan zona mineralisasi logam
dasar dan logam mulia pada batupasir
termetakan yang berasosiasi dengan
urat kuarsa serta mengandung logam
dengan
melakukan
paritan uji yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Bemmelen, R. W. Van, 1949, The
Geologi of Indonesia Vol. II,
Martinus Nijhoff the Hague.
Crow, M.J., Mc Court, W.J. dan
Harmanto, 1994, Geokimia
Bersistem
Lembar
Sarolangun, Sumatera, Skala
1 : 250.000, Direktorat Sumber
Daya Mineral, Bandung.
JICA (Japan International Cooperation
Agency), 1983, Report On
The Cooperative Mineral
Exploration
Of
North
Sumatera, phase I. Ministry of
Mines and Energy, Republic of
Indonesia; and Metal Mining
Agency of Japan.
Kusnama, R. Pardede, S. Andi
Mangga & Sidarto, 1992, Peta
Geologi Lembar S. Penuh
dan Ketaun, Sumatera, Skala
1: 250.000, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi,
Bandung.
Rock N.M.S., A.Djunuddin and et al
1980; Geology of The Natal
Teluk Dalam Northern Sumatra
Project (unpublish).
ORMDC (1971) ; Summary Report on
the Survey of Sumatra No. 5
Block (unpublish).
Hamilton W, (1979) ; Tectonics of the
Indonesia Region, USGS Prof.
Rep. 1078.
Hamdan
Z,
Abidin.,
Laporan
peninjauan daerah kecamatan
gunung tua dan sigumpulon,
kabupaten
tapanuli selatan,
Sumatera utara (kom.pribadi).
Gb 1. Peta lokasi daerah penyelidikan
Gambar 2.Peta interpretasi fisiografi dan morfologi Kabupaten Padang Lawas Utara (Landsat TM5; RGB, 7;4;2)
Gb 3. Peta pengamatan satuan batuan Padang Lawas Utara
Gb 4. Peta pengamatan struktur Padang Lawas Utara
Gb 5. Peta pengamatan ubahan dan mineralisasi Padang Lawas Utara
Gambar 6. Peta sebaran kandungan logam dalam batuan dan tespit
Gambar 7. Peta sebaran kandungan logam dari endapan sungai aktif
Gambar 8. Peta potensi endapan logam dasar di daerah prospeksi Kabupaten Padang Lawas Utara
Gambar 9. Perkiraan sumber daya logam daerah Aek Sipilpil