laporan tetap ilmu tanah KADAR LENGAS

1

ACARA 1
KADAR LENGAS

2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Tanah merupakan hal yang banyak di temukan di berbagai belahan dunua.Berbagai
kegiatan,mata pencarian dan usaha-usaha banyak memenfaatkan tanah sebagai media
penghasilan separti pertanian dan perkebunan.Adapun peran tanah sebagai alat produksi
pertanian antara lain sebagai media bagi tanaman,sebagai pemberi unsur-unsur mineral,serta
sebagai medium pertukaran dan tempat persediaan mineral,menyediakan air dan sebagai
tempat persediaan air.Sifar tanah di daerah satu denagan yang lainya berbeda-beda.
Tanah dengan tata udara yang baik merupakan lingkungan yang baik bagi
pertumbuhan tanaman.Oleh karena itu kita mempelajar kadar lengas tanah.Kadar lengas yaitu
kandungan air dalam tanah yang akan dimanfaatkan oleh tanaman,kadar lengas ini di
pengaruhi oleh besar kecilnya pori tanah.Dengan mengetahui keadaan


tanah yang

sebenarnya,akan lebih mudah dalam menentukan tanaman apa yang sesuai dengan
penggunaan tanah tertentu serta bagai mana memperbaiki keadaan tanah sebagai lahan
pertaniaan sehingga penggunaan lahan lebih maksimal.
1.2.Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:Menetapkan kadar lengas contoh tanah
kering udara,Menetapkan kadar lengas kapasaitas lapang (pendekatan),Menetapkan kadar
lengas air maksimum dan Menetapkan potensi lengas tanah.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air (Moisture) yang terdapat
dalam pori tanah.Satuan untuk menyatakan kadar lengas tanah berupa persen berat atau
volume (Ferri,2011).
Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat speditik yang
berhubungan dengan tekanan air atatus energi bebas (atau tekanan) lengas tanah di pengaruhi
oleh prilaku dan ketersediaan untuk tanaman (Susanto,2005).

Koefisien air tanah merupakan koefisien yang menunjukan potensi ketersediaan air
tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman,terdiri dari jenuh atau refensi maksimum yaitu
kondisi dimana seluruh ruan poti tanah terisi oleh air.Kapasitas lapang (field capasity) adalah
kondisi di mana tebal lapisan air dalam pori-pori tanah mulai menipis sehingga tegangan
antara air-udara meningkat sehingga lebih besar dari gaya grvitasi.Koefisien layu (titik layu
permanen atau titik kelembaban kritis) adalah kondisi kadar air tanah yang ktersedianya sudah
lebih rendah ketimbang kebutuhan tanaman untuk aktivitas dan mempertahankan. Koefisien
higriskopis adalah kondisib dimana air tanah terikat sangat kuat oleh gaya materik tanah yaitu
pada tegangan minimal 31 satuan,air yang tersisanya adalah air adhesi yaitu air yang langsung
terjerap kepermukaan bahan padat tanah,berbentuk kristal dan tidak tersedia bagi tanaman
(Hanafiah,2010).
Air dapat meresap atau di tahan oleh tanaman karena adanya gaya gaya
adhesi,kohesi,dan gravitasi.Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat
dibedakan menjadi,Air Higroskopik yaitu air yang di serap tanah sangat kuat sehingga tidak
dapat digunakan tanaman (adhesi antara tanah dan air ).Air kapiler adalah air dalam tanah di
mana daya kohesi (tarik menarik antara butir-butir air) dan daya adhesi (antara air olah tanah)
lebih kuat dari gravitasi.Air ini dapat bergerak kesamping atau keatas karena gaya-gaya
kapiler.Sebagian besar air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman
(Hardjowigeno,2010).
Air yang tersedia yang dapat diserap tanaman bagi kelangsungan pertumbuhan dan

perkembangannya.Pada semacam tanah dengan macam tanah lainnya tersedianya air adalah
berbeda-beda,tanah berlempung misalnya menyediakan air lebih banyak dibandingkan dengan
tanah pasir (Sutedjo,2005).
Faktor-faktor ketersediaan air tanah.Kadar dan ketersediaan air tanah sebenarnya
pada setiap koefisien ini umumnya bervariasi terutama tergantung pada,tekstur tanah,kadar

4

bahan organuk (BOT),senyawa kimiawi dan kedalaman solum lapisan tanah.Disamping faktor
tanah ini,faktor iklim dan tanaman juga menentukan kadar dan ketersediaan air tanah.Faktor
iklim yang berpengaruh meliputi curah hujan,temperatur dan kecepatan angin, yang pada
perinsipnya terkait dengan suplai air dan evapotranspirasi (Hanafiah.2010).

5

BAB III METODILOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,07 Mei 2013,pukul 17:10-18:15 WITA
dan di laksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

3.2 Alat dan Bahan
3.2.1.Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagi berikut 3 buah
cawan,sendok pengambil tanah,oven,timbangan analitik dan eksikator.
3.2.2. Bahan Praktikum
Adapun bahan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah sebagi berikut air
dan contoh tanah vertisol.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1. Kadar Lengas Contoh Tanah Kering Angin.
1. Ditimbang cawan kosong bersih (a) gr.
2. Dimasukkan contoh tanah kedalam cawan,kemudian di timbang (b) gr.
3. Dimasukkan cawan berisi tanah tersebut di dalam oven yang telah diatur temperaturnya
105 C-11O C dibiarkan selama 15 jam.
4. Dikeluarkan dari oven kemudian dimasukaan kedalam eksikator kira-kira 15
menit,kemudian di timbang (c)gr.
3.3.2.Kadar Lengas Contoh Tanah Kpasitas Lapang
1. Ditimbang cawan kosong bersih (a)gr.
2. Dimasukkan contoh tanah kedalam kain kasa,setelah itu kain kasa yang berisi tanah
vertisol diangkat.
3. Dipindahkan contoh tanah yang telah dilapisi kain kasa ke dalam gelas plastik yang berisi

air dan dibiarkan sampai jenuh.
4. Diangkat contoh tanah dan dimasukkan kedalam oven (b)gr.
5. Setelah dioven selama 15 jam dikeluarkan dan ditimbang (c)gr.
3.3.3. Kadar Lengas Persediaan Air Maksimum
1. Ditimbang cawan yang masih kosong (a) gr.
2. Dimasukkan tanah yang sudah di proses terlebih dahulu kedalam cawan kosong lalu di
timbang (b)gr.
3. Dioven selama kurang lebih 15 jam.

6

4. Dikeluarkan dari oven dan didinginkan selama 15 menit,kemudian ditimbang (c) gr.
5. Dibuang tanah yang ada di dalam cawan lalu di timbang kembali (d) gr.

7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan tentang kadar lengas tnah adalah

No

Contoh tanah

.
1.
2.
3.

Kadar lengas tanah kering
angin
Kadar lengas kapasitas
lapang
Kadar lengas maksimum
tanah

Berat

Kadar


A

B

C

D

43,02

54,11

53,98

1,19 %

36,38

48,13


47,50

5,66 %

41,44

67,32

56,69

41,46

lengas

69,83 %

4.1 Pembahasan
Kadar lengas merupakan kemampuan tanah untuk menyimpan air di dalam potiporinya. Pada praktikum ini kadar lengas tanah yang diamati yaitu tanah Vertisol.Tanah
vertisol merupakan tanah yang memiliki sifat kusus yakni mempunyai sifat vertik,hal ini di
sebabkan terdapat mineral liat yang relatif banyak.Vertisol merupakan tanah lempung

berat,lempung dalam vertisol merupakan lempung moumorilolnit.Kadar bahan organik dalam
tanah vertisol tidak lebih dari 0,5 atau 1 %.Tanah vertisol sangat reutan terhadap erosi
air.Vertisol memiliki pengikatan air yang tinggi pada saat musim hujan,namun sangat buruk
pada musim kering.
Dalam praktikum ini diuji kadar lengas tanah contoh tanah kering angin,kapasitas
lapang,dan kadar lengas maksimum tanah.
1. Kadarlengastanah kering angin (tanah vertisol) hasilnya a.43,02, b.54,11, c.53,98.Sehingga
didapat hasil perhitungan untuk kadar lengas tanah kering angin sebesar 1,19 %.
2. Kadar lengas kapasitas lapang hasilnya a.36,38 b.48,13 dan c. 47,50.Persentasehasil
perhitungan kadar lengas kapasitas lapang 5,67% merupakan air tersedia bagi tanaman
dalam keadaan optimam.
3.Kadar lengas maksimum tanah hasilnya a.41,44 , b.67,32 , c.56,69 dan d. 41,46,sehingga
didapat hasil perhitungan kadar lengas maksimum tanah 69,84 %,merupakan kondisi
dimana seluruh ruang pori tanah terisi oleh air.Air tersedia cair yang dapat diserap
langsung tanaman adalah air yang di tahan tanah pada kondisi kapasitas lapang.

8

Kadar lengas maksimum merupakan kondisi di mana seluruh ruang pori tanah terisi
oleh air.Air kondisi jenuh ini mudah hilang dan bergerak relatif cepat sehingga dapat mencucu

(leacing) unsur-unsur hara yang di laluinya.Pada kondisi tanah berdrainase buruk dalam
periode lama akan berdampak buruk terhadap aerase tanah,sehingga respirasi akar dan
aktivitas mikroba seperti bakteri akan berhenti.

BAB V PENUTUP

9

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini dapat di simpulkan bahwa:
1. Kadar lengas merupakan kemampuan tanah untuk menyimpan air di dalam pori-pornya.
2. Kadar lengas tanah kering angin 1,19%
3. Kadar lengas kapasitas lapang 5,67%
4. Kadar lengas maksimum tanah 69,83%
5. Kadar air tersedia di tunjukan oleh kadar lengas kapasitas lapang.Jadi kadar air tersedia
berada di antara 1,19% - 69,83%
5.2 Saran
Untuk praktikan sebaiknya saat melakukan praktikum lebih teliti agar hasil yang
didapat lebih akurat.


10

ACARA II
TEKSTU TANAH

BAB I PENDAHULUAN

11

1.1 Latar Belakang
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menunjukkan komposisi partikel
penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi tanah fraksi pasir, debu dan
liat. Tekstur tanah sangat menentukan tingkat pertumbuhan tanaman dan penyerapan air serta
mineral. Untuk mengetahui lahan pertanian terdapat kelas-kelas tekstur, sehingga pentingnya
dilakukan praktikum ini.
Di dalam penetapan tekstur tanah terdapat dua metode yaitu menurut metode perasaan
di lapangan atau uji kualitatif. Metode ini dimulai dengan masa tanah kering atau lembab
dibasahi secukupnya kemudian dipijat diantara ibu jari dan telunjuk sehingga membentuk
bola lembab. Hal yang dirasakan adalah kasar atau licin. Kemudian ditentukan tekstur
berdasarkan tabel. Metode lain yang digunakan yaitu secara kuantitatif. Pada metode ini
terdapat tiga tahapan yaitu analisis ukuran partikel, yaitu menghilangkan bahan-bahan
pengikat tanah.
Tekstur tanah berpengaruh terhadap ketersediaan air yang ada di dalam tanah, semakin
besar maka akan semakin porus. Semakin akar akan mudah melakukan penetrasi. Untuk
mengetahui peranan tekstur tanah bagi ketersediaan air, untuk hara dan pertumbuhan
tanaman, maka pentingnya dilakukan pengamatan tekstur tanah ini. Sehingga jika kita bisa
memahami dan mengetahui berbagai macam tekstur tanah itu sendiri, untuk mencapai hasil
optimal.
1.2 Tujuan Praktikum
Pada praktikum dasar-dasar ilmu tanah yang berjudul tekstur tanah ini bertujuan untuk
menetapkan kelas tekstur tanah secara kuantitatif dan kualitatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

12

Tanah terdiri dari butir-butir tanah sebagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran lebih
dari 2mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen batuan (rock fragmen) atau bahan
kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang lebih halus (