Resume Kuliah Tamu Berbagi Kehidupan unt (1)
Resume Kuliah Tamu “Berbagi Kehidupan untuk Sesama” Dikaitkan dengan P4K
Pembicara: Bambang Suherman
Nurcahaya Sihombing, 1406565934
Luasnya wilayah Indonesia, tidak lepas dari berbagai kesenjangan termasuk kesenjangan
ekonomi. Kesenjangan tersebut terbukti dengan tingkat kemiskinan terbesar di Papua sebesar
21%, sementara di Kalimantan hanya 6%. Kesenjangan tersebut berpengaruh pada kesejahteraan
anak baik pada perlakuan tenaga medis, fasilitas rumah hingga pendidikan. Di ihat dari indeks
kemakmuran dunia, walaupun Indonesia berada pada peringkat 5 ASEAN, posisi tersebut masih
berada sedikit di atas garis kemiskinan. Dan dibalik meningkatnya angka harapan hidup,
Indonesia masih mengalami masalah malnutrisi bayi dan kesenjangan pelayanan kesehatan.
Menurut narasumber, ada 5 setan kemiskinan yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan,
pengembangan sosial dan agama. Berbagai kemiskinan tersebut nyata di Indonesia seperti
banyaknya anak-anak yang tidak sekolah, banyaknya anak-anak di Papua yang harus meninggal
karena tidak higienis, hingga masalah bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia.
Untuk masalah ini, mahasiswa merupakan salah satu pemeran penting untuk mengatasi masalah
tersebut karena merupakan insan yang mempunyai potensi yang dapat dibagikan untuk menjadi
solusi masalah lingkungan sekitar.
Jika dikaitkan dengan P4K, ada dua kesenjangan yang paling dekat yaitu kesehatan dan
ekonomi. Dari kesenjangan tersebut, sebagai mahasiswa maupun calon sarjana kesehatan
masyarakat harus mampu menentukan kontribusi apa yang akan diberikan terhadap kondisi
kesenjangan tersebut. Manajemen diri menjadi sesuatu yang sangat penting, mulai dari
penentuan tujuan, perencanaan apa-apa saja yang akan atau ingin dicapai selama perkuliahan,
baik ilmu, skill, hingga bentuk kontribusi apa yang bisa diberikan untuk orang lain ketika sudah
lulus dan bagaimana memanajemen waktu supaya dapat efektif dan efesien selama kuliah.
Intinya, jika ingin memperbaiki kesenjangan atau masalah lakukanlah perencanaan dan
manajemen diri yang terfokus pada tujuan mulai dari sekarang.
Pembicara: Bambang Suherman
Nurcahaya Sihombing, 1406565934
Luasnya wilayah Indonesia, tidak lepas dari berbagai kesenjangan termasuk kesenjangan
ekonomi. Kesenjangan tersebut terbukti dengan tingkat kemiskinan terbesar di Papua sebesar
21%, sementara di Kalimantan hanya 6%. Kesenjangan tersebut berpengaruh pada kesejahteraan
anak baik pada perlakuan tenaga medis, fasilitas rumah hingga pendidikan. Di ihat dari indeks
kemakmuran dunia, walaupun Indonesia berada pada peringkat 5 ASEAN, posisi tersebut masih
berada sedikit di atas garis kemiskinan. Dan dibalik meningkatnya angka harapan hidup,
Indonesia masih mengalami masalah malnutrisi bayi dan kesenjangan pelayanan kesehatan.
Menurut narasumber, ada 5 setan kemiskinan yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan,
pengembangan sosial dan agama. Berbagai kemiskinan tersebut nyata di Indonesia seperti
banyaknya anak-anak yang tidak sekolah, banyaknya anak-anak di Papua yang harus meninggal
karena tidak higienis, hingga masalah bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia.
Untuk masalah ini, mahasiswa merupakan salah satu pemeran penting untuk mengatasi masalah
tersebut karena merupakan insan yang mempunyai potensi yang dapat dibagikan untuk menjadi
solusi masalah lingkungan sekitar.
Jika dikaitkan dengan P4K, ada dua kesenjangan yang paling dekat yaitu kesehatan dan
ekonomi. Dari kesenjangan tersebut, sebagai mahasiswa maupun calon sarjana kesehatan
masyarakat harus mampu menentukan kontribusi apa yang akan diberikan terhadap kondisi
kesenjangan tersebut. Manajemen diri menjadi sesuatu yang sangat penting, mulai dari
penentuan tujuan, perencanaan apa-apa saja yang akan atau ingin dicapai selama perkuliahan,
baik ilmu, skill, hingga bentuk kontribusi apa yang bisa diberikan untuk orang lain ketika sudah
lulus dan bagaimana memanajemen waktu supaya dapat efektif dan efesien selama kuliah.
Intinya, jika ingin memperbaiki kesenjangan atau masalah lakukanlah perencanaan dan
manajemen diri yang terfokus pada tujuan mulai dari sekarang.