Materi Bimbingan dan KOnseling BK

Dinda Ameilia G
LATAR BELAKANG PENGERTIAN BIMBINGAN, PENGERTIAN KONSELING DAN
HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN DAN KONSELING
Seorang guru seyogyanya mampu membimbing dan mampu dalam meminimalisir
masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik dengan memberikan alternative
atau jalan keluar kepada siswa yang memiliki masalah yang mana masalah tersebut
dapat menghalangi tercapainya tujuan proses belajar mengajar.
Istilah bimbingan berasal dari kata “Guidance” yang berarti bimbingan atau
bantuan. Pengertian bimbingan yang lebih formulatif adalah bantuan yang
diberikan kepada individu agar potensi yang dimiliki oleh individu tersebut dapat
dikembangkan secara optimal dengan jalan memahami dirinya, memahami
lingkungannya serta mampu mengatasi semua hambatan-hambatan yang ia temui.
Adapun penjabaran dari poin-poin penting dari pengertian bimbingan di atas adalah
sebagai berikut:
 Bahwa bimbingan merupakan suatu proses yang terus menerus.
 Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu.
 Bantuan yang diberikan adalah bantuan psikologis agar individu dapat
mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan potensi atau
kemampuannya.
 Tujuan utama bimbingan adalah agar individu dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan.

 Untuk melaksanakan bimbingan diperlukan petugas yang memiliki keahlian
dan pengalaman khusus di bidang bimbingan dan konseling.
Konseling berasal dari istilah inggris “Conseling” yang memiliki arti perembugan,
pemberian nasehat, penyuluhan, penerangan atau penyelidikan. Pengertian dari
konseling adalah suatu proses yang berorientasikan belajar, yang dilaksanakan
dalam suatu lingkungan sosial, antara seorang dengan seorang, dimana seorang
konselor harus memiliki kemampuan professional dalam bidang ketrampilan dan
pengetahuan psikologis, konselor berusaha membantu klien dengan metode yang
sesuai atau cocok dengan kebutuhan klien.
Hubungan antara bimbingan dan konseling adalah:
 Konseling merupakan salah satu metode dari bimbingan, sehingga
pengertian bimbingan lebih luas dari pada pengertian konseling. Karena itu
konseling merupakan guidance merupakan konseling.

Dinda Ameilia G
 Dalam konseling sudah ada masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Pada
bimbingan lebih bersifat preventif atau pencegahan sedangkan pada
konseling lebih bersifat kuratif korektif atau pengobatan. Bimbingan dapat
diberikan sekalipun tidak terjadi suatu masalah. Keadaan ini tidak berarti
bahwa pada bimbingan sama sekali tidak ada segi kuratif dan sebaliknya

pada konseling tidak ada segi preventif.
 Konseling pada prinsipnya dijalankan secara individual, yaitu antara
counselor dengan peserta didik secara face to face. Sedangkan dalam
bimbingan dijalankan secara berkelompok. Contohnya suatu bimbingan
bagaimana cara belajar yang efisien dapat diberikan kepada seluruh peserta
didik.
TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
Tujuan secara umum dari bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya manusia
Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan secara khusus dari bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi,
sosial, belajar, dan karir.
Fungsi dari bimbingan dan konseling meliputi:
 Fungsi Pemahaman : membantu peserta didik dalam memahami dirinya
dan lingkungannya.
 Fungsi Preventif : upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk

mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
 Fungsi Pengembangan : konselor dan personel lainnya secara sinergi
sebagai teamwork berkolaborasi dalam merencanakan dan melaksanakan
program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam
upaya membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangannya.

Dinda Ameilia G
 Fungsi Penyembuhan : fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian
bantuan kepada peserta didik yang telah mengalami masalah, baik
menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
 Fungsi Penyaluran : fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
peserta didik dalam memilih pilihannya yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya yang dimiliki oleh peserta didik
tersebut.
 Fungsi Adaptasi : membantu para pelaksana pendidikan untuk
menyesuaikan pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat,
kemampuan, dan kebutuhan peserta didik. Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai peserta didik, pembimbing dapat
membantu guru dalam memperlakukan peserta didik secara tepat.
 Fungsi Perbaikan : untuk membantu peserta didik sehingga dapat

memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak atau
berkehendak.
 Fungsi fasilitasi : memberikan kemudahan pada peserta didik dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras
dan seimbang seluruh aspek dalam diri peserta didik.
 Fungsi Pemeliharaan : memfasilitasi peseta didik agar terhindar dari
keadaan yang akan menurunkan produktifitas si peserta didik tadi. Fungsi
ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif, dan
fakultatif sesuai dengan minat peserta didik.
PRINSIP-PRINSIP DAN ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Prinsip bimbingan dan konseling menguraikan tentang pokok-pokok yang mendasari
pemikiran yang dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis yang harus diikuti
dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Berikut
prinsip-prinsip bimbingan dan koseling :
 Sasaran layanan
 Melayani semua individu.
 Berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu dan
memperhatikan tahap-tahap atau berbagai aspek perkembangan
individu, serta memberikan perhatian utama kepada perbedaan
individual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.

 Permasalahan individu

Dinda Ameilia G
Berurusan mengenai hal-hal yang menyangkut tentang pengaruh
kondisi mental individu terhadap penyesuaiannya di lingkungannya.
 Program pelayanan
 Bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu.
 Menyesuaikan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga
serta disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan
terendah sampai tertinggi.
 Tujuan pelaksanaan pelayanan
 Mengembangkan individu agar keputusan yang ia ambil dan
tindakan yang akan dilakukan oleh individu tersebut sesuai dengan


kehendak individu itu sendiri.
Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam

bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
 Bimbingan dan konseling di sekolah

Penegakan dan penumbuhkembangan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor
professional yang sadar akan profesinya, dan mampu menerjemahkan
ke dalam program dan hubungan dengan konselor di lembaga yang
lain.
Asas-asas bimbingan dan konseling meliputi:












Asas
Asas

Asas
Asas
Asas
Asas
Asas
Asas
Asas
Asas
Asas

Kerahasiaan
Kesukarelaan
Keterbukaan
Kegiatan
Kemandirian
Kekinian
Kedinamisan
Keterpaduan
Keharmonisan
Keahlian

Alih Tangan Kasus

LANDASAN, PENGERTIAN, DAN HAKEKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI
SEKOLAH
Ada dua landasan utama pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah antara
lain:
1. Landasan Konseptual

Dinda Ameilia G
Ada tiga wilayah layanan yang secara terpisah sesuai dengan tujuan disiplin
tugas pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pendidikan
formal, yaitu:
1) Wilayah Pembelajaran Bidang Studi
Ditujukan kepada penguasaan kompetensi oleh siswa dan dilaksanakan
oleh guru bidang studi atau guru mata pelajaran.
2) Wilayah Manajemen dan Supervisi
Ditujukan kepada terlaksananya kegiatan pendidikan secara
professional dan berkualitas. Dilaksanakan oleh kepala sekolah.
3) Wilayah Pembinaan dan Pembimbingan Siswa
Ditujukan kea rah kemandirian siswa. Dilaksanakan oleh guru

bimbingan dan konseling.
2. Landasan Yuridis Formal
Perjalanan program bimbingan dan konseling diawali pada masa perintisan
awal tahun 1960-an. Selanjutnya dengan berlakunya kurukulim tahun 1975
untuk SD, SMP, dan SMA, serta kurikulum 1976 untuk SMK bimibngan dan
konseling menjadi bagian kurikulum sekolah jalur pendidikan formal. Secara
berturut-turut sebagai berikut:
 Kurikulum 1975
 Undang-undang nomor 2 tahun 1989
 P.P. Nomor 28 dan 29 tahun 1990
 Kep.Men.Pan. No.84 tahun 1993
 Undang-undang No. 20 tahun2003
 P.P. No. 19 tahun 2005
 Peraturan Mendiknas No. 22 tahun 2006
 Keputusan Dirjen PMPTK tahun 2007
 Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008
 Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 27 tahun 2008
Pengertian dasar BK adalah pelayanan bantuan layanan untuk peserta didik baik
secara perorangan maupun kelompok agar mau mandiri dan bekembang secara
optimal dalam bidang pengambangan kehidupan pribadi dan sosial, kemampuan

belajar, dan perencanaan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Hakekat BK adalah sebagai upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya
disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai
tugas-tugas perkembangannya meliputi aspek fisik, emosi, intelektual, dan moral
spiritual.

Dinda Ameilia G
Tujuan BK adalah membantu peserta didik mencapai perkembangan potensinya
seperti:
 Mampu merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir,
serta kehidupannya di masa yang akan datang.
 Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin.
 Menyesuaikan dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat
sertalingkungan kerjanya.
 Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, dan lingkungan
kerjanya.
PARADIGMA, VISI, MISI, DAN BIDANG LAYANAN BK DI SEKOLAH

Paradigma bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam
bingkai budaya. Artinya berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi
pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan konseling
yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.
Visi pelayanan bimbingan dan konseling adalah terwujudnya kehidupan
kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik
berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
Misi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
 Misii pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan
masa depan.
 Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat, atau memfasilitasi perkembangan individu peserta didik dalam
satuan pendidikan formal dan non formal, keluarga, instansi, dunia udaha dan
industri serta lembaga masyarakat lain ke arah pengembangan optimal
melalui strategi upaya pengembangan individu, serta kondisi tertentu sesuai
dinamika perkembangan masyarakat.
 Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta
didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

Dinda Ameilia G
Macam-macam bidang layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
 Bimbingan Pribadi, yuaitu bidang pelayanan yang membantu peseta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.
 Bibmbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
 Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peseta didik
mengembangkan kemampuan blejar dalam rangka mengikuti pendidikan di
sekolah dan belajar secara mandiri.
 Bimbingan Karier, yaitu bidan pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karier.