Produk Hukum • Info Hukum per 16 men 2005

PERATURAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN
NOMOR : PER.16/ MEN/ 2005
TENTANG
PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT
DI LI NGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERI KANAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN,
Menimbang : a.

b.
Mengingat

bahwa dengan semakin meningkat dan berkembangnya permintaan
masyarakat dalam memperoleh informasi terhadap pelaksanaan
kebijakan bidang kelautan dan perikanan, maka dalam rangka
memenuhi harapan masyarakat dan sekaligus mewujudkan
penyelenggaraan kegiatan kelautan dan perikanan yang bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme perlu adanya pedoman penanganan
pengaduan masyarakat di lingkungan Departemen Kelautan dan
Perikanan;
bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri;


: 1.

Undang–undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2.

Undang–undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok
Kepegawaian;

3.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;

4.


Undang–undang Nomor 30 Tahun
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

5.

Undang–undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;

7.

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

8.

Undang–undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

2002

tentang

Komisi

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Negara;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dan Pemberian Penghargaan
Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
11. I nstruksi Presiden Republik I ndonesia Nomor 15 Tahun 1983
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan;
12. I nstruksi Presiden Republik I ndonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi;
13. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/ 118/ M.PAN/ 8/ 2004 tanggal 31 Agustus 2004 tentang Pedoman
Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat Bagi I nstansi
Pemerintah;
14. Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
KEP.24/ MEN/ 2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan
Peraturan Perundang-undangan Departemen Kelautan dan
Perikanan;
15. Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor

KEP.25/ MEN/ 2004 tentang Pedoman Pengawasan Fungsional
Lingkup Departemen Kelautan dan Perikanan;
16. Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
PER.07/ MEN/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kelautan dan Perikanan;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan

:

PERATURAN MENTERI
KELAUTAN DAN PERI KANAN
TENTANG
PEDOMAN

PENANGANAN
PENGADUAN
MASYARAKAT DI LI NGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN
DAN PERI KANAN
Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
a. Pengaduan masyarakat adalah bentuk penerapan dari pengawasan masyarakat yang
disampaikan oleh masyarakat baik secara lisan maupun tertulis kepada Pejabat/ Unit
Kerja di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan berupa sumbangan
pemikiran, saran, gagasan atau keluhan/ pengaduan yang bersifat membangun;
b. Peran serta masyarakat adalah peran aktif masyarakat untuk turut serta
mewujudkan penyelenggaraan negara bidang kelautan dan perikanan yang bersih
dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilaksanakan dengan mentaati
norma hukum, moral dan sosial yang berlaku dalam masyarakat.

c. Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan
d. I nspektur Jenderal adalah I nspektur Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan
e. Unit Kerja setempat adalah unit kerja di lingkungan Departemen Kelautan dan
Perikanan baik Pusat maupun Unit Pelaksana Teknis


Pasal 2
Pengaduan masyarakat kepada Departemen Kelautan dan Perikanan dapat disampaikan
melalui Pejabat/ Unit Kerja baik Pusat maupun Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Departemen Kelautan dan Perikanan.

Pasal 3
Penanganan pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan
melalui proses kegiatan yang meliputi penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran,
konfirmasi, klarifikasi, penelitian, pelaporan, audit, tindak lanjut dan pendokumentasian.

Pasal 4
(1)

Pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada Pejabat/ Unit Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, oleh Pejabat/ Unit Kerja setempat diterima, dicatat dan
ditelaah terutama yang terkait dengan maksud, tujuan dan materi muatannya.

(2)


Penerimaan, pencatatan dan penelaahan pengaduan masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pejabat yang membidangi fungsi
kehumasan atau pejabat yang ditunjuk pada unit kerja setempat.

(3)

Hasil penelaahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada
Pimpinan Unit Kerja setempat dengan disertai saran tindak lanjut yang antara lain
dapat berupa sanggahan, klarifikasi atau ditampung untuk diteruskan kepada yang
berkepentingan.

Pasal 5
Saran tindak lanjut sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini wajib mengedepankan
prinsip penanganan yang cepat dan tepat dalam rangka mendukung terwujudnya
penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik ( good governance) dan bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme.

Pasal 6
Terhadap penanganan pengaduan masyarakat yang tidak dapat diselesaikan oleh unit
kerja setempat segera disalurkan kepada Tim Penanganan Pengaduan Masyarakat yang

ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri.

Pasal 7
(1)

Susunan keanggotaan Tim Penanganan Pengaduan Masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 terdiri dari unsur unit kerja eselon I di lingkungan
Departemen Kelautan dan Perikanan, Pusat Data, Statistik dan I nformasi, dan
pejabat yang menangani bidang kehumasan pada unit kerja Pusat maupun unit
pelaksana teknis serta pejabat yang ditunjuk.

(2)

Tim Penanganan Pengaduan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas :
a. melakukan pemilahan dan identifikasi terhadap materi muatan, bentuk dan
jenis pengaduan masyarakat;
b. melakukan klarifikasi terhadap waktu dan tempat kejadian serta peristiwa yang
diadukan oleh masyarakat;
c. melakukan konfirmasi dengan seseorang atau kelompok orang yang melakukan

pengaduan masyarakat;
d. melakukan konfirmasi dengan Pejabat/ Unit Kerja dan/ atau Atasan Pejabat yang
mendapat pengaduan masyarakat;
e. menyampaikan laporan secara periodik setiap tanggal 10 pada bulan berjalan
kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal dengan disertai saran tindak lanjut
dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
Peraturan ini;
f. mendokumentasikan semua pengaduan masyarakat yang diterima sesuai
dengan klasifikasinya.

(3)

Guna kelancaran pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Tim
Penanganan Pengaduan Masyarakat dibantu oleh pelaksana teknis dan sekretariat
yang ditentukan lebih lanjut oleh Ketua Tim.

Pasal 8
Untuk pengaduan masyarakat yang perlu audit dan tindak lanjut disampaikan kepada
I nspektur Jenderal dengan tembusan Menteri dan Unit Kerja/ I nstansi terkait.


Pasal 9
Pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada I nspektorat Jenderal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8, dilakukan pengkajian oleh I nspektur terkait untuk dilakukan
audit khusus apabila mengandung unsur-unsur bidang tugas Departemen Kelautan dan
Perikanan yang menyangkut aparatur pemerintah di lingkup Departemen Kelautan dan
Perikanan.

Pasal 10
Audit khusus sebagaimana dimaksud
melibatkan:

dalam

Pasal

9

dapat

dilakukan

dengan

a. Unit Kerja terkait di lingkup Departemen Kelautan dan Perikanan, apabila materi
pengaduan memerlukan bantuan bersifat teknis;
b. Tim Gabungan antar Departemen/ Lembaga/ I nstansi, apabila pelaku-pelaku atau
materinya menyangkut dua bidang tugas atau lebih Departemen/ Lembaga/ I nstansi.

Pasal 11
(1)

Hasil audit segera disampaikan/ dilaporkan kepada I nspektur Jenderal selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah selesai melaksanakan audit.

(2)

Laporan Hasil Audit (LHA) hasil audit khusus pengaduan masyarakat disusun
secara sistematis, singkat, jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
dilampiri dokumen dan bukti-bukti audit.

(3)

Laporan Hasil Audit khusus penanganan pengaduan masyarakat wajib
ditindaklanjuti oleh Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Kelautan dan
Perikanan/ Pejabat lainnya yang menerima rekomendasi.

(4)

Secara berkala Sekretaris I nspektorat Jenderal menyusun laporan penanganan
pengaduan masyarakat sebagai bahan laporan I nspektur Jenderal Departemen
Kelautan dan Perikanan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara.

(5)

Pengiriman Laporan Hasil Audit khusus penanganan pengaduan masyarakat
dikoordinasikan oleh Sekretaris I nspektorat Jenderal Departemen Kelautan dan
Perikanan.

Pasal 12
Pemantauan penanganan pengaduan masyarakat sebagai proses kegiatan untuk
mengetahui perkembangan penanganan pengaduan sejak diterimanya pengaduan
sampai dengan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit dilakukan oleh Sekretaris
I nspektorat Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan dan dilaporkan secara berkala
kepada I nspektur Jenderal dan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk dapat diproses
lebih lanjut.

Pasal 13
Pejabat Eselon I Departemen Kelautan dan Perikanan/ Pejabat lainnya yang menolak
audit oleh aparat pengawasan fungsional yang berwenang dan atau
tidak
menindaklanjuti rekomendasi laporan hasil audit atas pengaduan masyarakat
sebagaimana mestinya dan atau melindungi aparatur yang melanggar aturan dikenakan
sanksi administrasi dan atau sanksi lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 14
Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis operasional penanganan pengaduan masyarakat
di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan ditetapkan oleh I nspektur Jenderal.

Pasal 15
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Nopember 2005

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN,
Ttd
FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Narmoko Prasmadji